Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PROSEDUR PERSONAL HYGIENE


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Tindakan
Keperawatan (KDTK)

Guru Mata Pelajaran : Nelly A.K Lase S.TR.Keb MKM

Oleh Kelompok 2 (Dua)

1. Nestoria Gea
2. Krisdayanti Zega
3. Tuboy Zalukhu
4. Dewi Susanti Zalukhu
5. Alvin Setiawan Zendrato

PROGRAM STUDI ASISTEN KEPERAWATAN


SMK NEGERI 1 LOTU
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “Prosedur Personal Hygiene” tanpa ada masalah dan tepat pada waktunya akan
dikumpulkan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kami sangat menghargai jika para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun dan dapat menjadi pacuan kami kedepan agar dapat memperbaiki kesalahan
yang ada pada makalah kami ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai selesainya. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa senantiasa memberkati segala usaha-usaha kita.

Lotu, 16 Juli 2022


Penyusun

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Personal Hygiene.....................................................................3


1. Pengertian Personal Hygiene...........................................................3
2. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene...................5
B. Tipe personal hygiene..........................................................................6
C. Jenis personal hygiene.........................................................................11
D. Tujuan Personal Hygiene.....................................................................12
E. Askep Personal Hygiene......................................................................13
F. Prosedur personal hygiene...................................................................15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................26
B. Saran......................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting


dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan, social,
keluarga ,pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta perkembangan
(dalam Tarwoto &Wartonah 2006). Praktik hygiene sama dengan peningkatan
kesehatan. Dengan implementas itindakan hygiene pasien, atau membantu anggota
keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah sakit, perawat
menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan mengajarkan cara hygiene pada
pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan partisipan
dalam perawatan diri ketika memungkinkan (dalam Perry &Potter, 2005).Jika
seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan.Hal ini terjadi
karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal
tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum (dalam Tarwoto
& Wartonah 2006).

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimanakah konsep personal Hygiene ?
2) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene ?
3) Apa macam-macam personal hygiene ?
4) Apa jenis-jenis personal hygiene ?
5) Apa tujuan personal hygiene ?
6) Apa dampak yang sering muncul ?
7) Bagaimana pengkajian personal hygiene ?
8) Bagaimana peengkajian status personal hygiene ?
9) Bagaimana Intervensi personal hygiene ?
10) Bagaimana Evaluasi personal hygiene ?

1
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan Pembahasan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui dan
memahami prosedur personal hygene, dengan bagian bagian sebagai berikut :
1) Bagaimanakah konsep personal Hygiene
2) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
3) Apa macam-macam personal hygiene
4) Apa jenis-jenis personal hygiene
5) Apa tujuan personal hygiene
6) Apa dampak yang sering muncul
7) Bagaimana pengkajian personal hygiene
8) Bagaimana peengkajian status personal hygiene
9) Bagaimana Intervensi personal hygiene
10) Bagaimana Evaluasi personal hygiene

D. Manfaat

Pembaca dapat memahami personal hygiene. Pembaca dapat memahami dan


mengetahui jenis-jenis personal hygiene.Pembaca dapat mengetahui dan
melaksanakan prosedur personal hygiene dan lain lain.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep personal Hygiene


1. Pengertian personal hygiene

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis. Berikut pengertian personal hygiene Menurut beberapa ahli :

a. Sjarifuddin
Personal hygiene adalah kesehatan pada seseorang atau perseorangan. Sjarifudin.
1979(dalam Basyar.2005)
b. Efendy
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan, sosial,
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan. (dalam Astutiningsih, 2006)
c. Depkes
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).
d. Nurjannah Defisit
Perawatan diri adalah suatu kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri
(mandi, berhias,makan, toileting)
e. Poter Perry
Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis. Kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu
melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (dalam Tarwoto dan Wartonah
2006 ).

3
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini
terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal
jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Karena
itu hendaknya setiap orang selalu berusaha supaya personal hygiennya dipelihara dan
ditingkatkan. Kebersihan dan kerapian sangat penting dan diperlukan agar seseorang
disenangi dan diterima dalam pergaulan, tetapi juga karena kebersihan diperlukan agar
seseorang dapat hidup secara sehat.
.

4
2. Faktor yang mempengaruhi personal hygiene
a. Citra tubuh

Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada


orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang
penampilan fisiknya.Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh
mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Jika seorang klien rapi sekali
maka perawat mempertimbangkan rincian kerapian ketika merencanakan
keperawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan tentang
bagaimana memberikan peraatan hygienis. Karena citra tubuh klien dapat
berubah akibat pembedahan atau penyakit fisik maka perawat harus membuat
suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene.

b. Praktik social.

Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat


mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak
mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah
orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir merupakan
beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan kebersihan.

c. Status sosio-ekonomi

Sumber daya ekonomi seeorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik


kebersihan yang digunakan. Perawat harus menentukan apakah klien dapat
menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan
kometik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini
merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social
klien.

d. Pengetahuan

Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan


mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri
tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri.
Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk
meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan

5
menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seseorang
untuk memenuhi perawatan yang perlu.

e. kebudayaan

Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan


hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik
keperawatan diriyang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi
kesehatan. Di Negara-negar aeropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi
secara penuh hanya sekali dalam seminggu.

f. Pilihan pribadi

Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk
mandi,bercukur, dan melakukan perawatan rambut. Klien memilih produk yang
berbeda (mis.Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi.

g. kondisi fisik.

Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau
menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk
melakukan hygiene pribadi.

B. Tipe personal hygiene

6
1. Kesehatan Gigi dan Mulut

Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna
makanan. Mulut berupa suatu rongga yang dibatasi oleh jaringan lunak, dibagian
belakang berhubungan dengan tengggorokan dan didepan ditutup oleh bibir.
Lidah terdapat di dasar rongga mulut terdiri dari jaringan yang lunak dan ujung-
ujung syaraf pengecap. Gigi terdiri dari jaringan keras yang terdapat di rahang
atas dan bawah yang tersusun rapi dalam lengkungan (Depdikbud, 1986:33).
Makanan sebelum masuk ke dalam perut, perlu dihaluskan, maka makanan
tersebut dihaluskan oleh gigi dalam rongga mulut. Lidah berperan sebagai
pencampur makanan, penempatan makanan agar dapat dikunyah dengan baik dan
berperan sebagai indera perasa dan pengecap. Penampilan wajah sebagian
ditentukan oleh tata letak gigi.Disamping itu juga sebagai pembantu pengucapan
kata-kata dengan jelas dan terang(Soenarko, 1984: 28).Seperti halnya dengan
bagian tubuh yang lain, maka mulut dan gigi juga perlu perawatan yang teratur
dan seyogyanya sudah dilakukan sejak kecil.

Untuk pertumbuhan gigi yang sehat diperlukan sayur-sayuran yang cukup


mineral seperti zat kapur, makanan dalam bentuk buah-buahan yang mengandung
vitamin A atau C sangat baik untuk kesehatan gigi dan mulut. Gosok gigi
merupakan upaya atau cara yang terbaik untuk perawatan gigi dan dilakukan
paling sedikit dua kali dalam sehari yaitu pagi dan pada waktu akan tidur. Dengan
menggosok gigi yang teratur dan benar maka plak yang ada pada gigi akan
hilang. Hindari kebiasaan menggigit benda-benda yang keras dan makan
makanan yang dingin dan terlalu panas (Depdikbud, 1986: 30).Gigi yang sehat
adalah gigi yang rapi,bersih, bercahaya,gigi tidak berlubang dan didukung oleh
gusi yang kencang dan berwarna merah muda.

2. Kesehatan Rambut dan kulit rambut

Rambut berbentuk bulat panjang, makin ke ujung makin kecil dan


ujungnya makin kecil. Pada bagian dalam berlubang dan berisi zat warna. Warna
rambut setiap orang tidak sama tergantung zat warna yang ada
didalamnaya.Rambut dapat tumbuh dari pembuluh darah yang ada disekitar
rambut (Depdikbud,1986:23).Rambut merupakan pelindung bagi kulit kepala dari
sengatan matahari dan hawa dingin. Dalam kehidupan sehari-hari sering nampak

7
pemakaian alat perlindungan lain seperti topi, kain kerudung dan masih banyak
lagi yang lain. Penampilan akan lebih rapi dan menarik apabila rambut dalam
keadaan bersih dan sehat. Sebaliknya rambut yang dalam keadaan kotor, kusam
dan tidak terawat akan terkesan jorok dan penampilan tidak menarik.Rambut dan
kulit kepala harus selalu sehat dan bersih,sehingga perlu perawatan yang baik.
Untuk perawatan rambut dapat ditempuh dengan berbagai cara .

Namun demikian cara yang dilakukan adalah cara pencucian rambut.


Rambut adalah bagian tubuh yang paling banyak mengandung minyak. Karena
itu kotoran, debu, asap mudah melekat dengan demikian maka pencucian rambut
adalah suatu keharusan. Pencucian rambut dengan shampoo dipandang cukup
apabila dilakukan dua kali dalam seminggu (Depdikbud, 1986:12).Rambut yang
sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah, tidak terlalu berminyak dan terlalu
kering serta tidak berketombe dan berkutu.Tujuan bagi klien yang membutuhkan
perawatan rambut dan kulit kepala meliputi sebagai berikut:

 Pola kebersihan diri klien normal


 Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat
 Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri
 Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
 Klien akan berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut.

3. Kesehatan kulit

Kulit terletak diseluruh permukaan luar tubuh. Secara garis besar kulit
dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut kulit ari dan bagian
dalam yang disebut kulit jangat. Kulit ari berlapis-lapis dan secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu lapisan luar yang disebut
lapisan tanduk dan lapisan dalam yang disebut lapisan malpighi. Kulit jangat
terletak disebelah bawah atau sebelah dalam dari kulit ari(Depdikbud,
1986:16).Kulit merupakan pelindung bagi tubuh dan jaringan dibawahnya.
Perlindungan kulit terhadap segala rangsangan dari luar, dan perlindungan tubuh
dari bahaya kuman penyakit. Sebagai pelindung kulitpun sebagai pelindung
cairan-cairan tubuh sehingga tubuh tidak kekeringan dari cairan. Melalui kulitlah
rasa panas, dingin dan nyeri dapat dirasakan. Guna kulit yang lain sebagai alat
pengeluaran ampas-ampas berupa zat yang tidak terpakai melalui keringat yang
keluar lewat pori-pori (Soenarko, 1984:4).Kulit yang baik akan dapat

8
menjalankan fungsinya dengan baik sehingga perlu dirawat. Pada masa yang
modern sekarang ini tersedia berbagai cara modern pula berbagai perawatan kulit.
Namun cara paling utama bagi kulit, yaitu pembersihan badan dengan cara
mandi. Perawatan kulit dilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan
sore.Tentu saja dengan air yang bersih. Perawatan kulit merupakan keharusan
yang mendasar (Depdikbud,1986:23).Kulit yang sehat yaitu kulit yang selalu
bersih, halus, tidakada bercak-bercak merah, tidak kaku tetapi lentur (fleksibel).

4. Kesehatan Telinga

Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian paling luar, bagian
tengah, dan daun telinga. Telinga bagian luar terdiri dari lubang telinga dan daun
telinga. Telinga bagian tengah terdiri dari ruang yang terdiri dari tiga buah ruang
tulang pendengaran. Ditelinga bagian dalam terdapat alat keseimbangan tubuh
yang terletak dalam rumah siput(Depdikbud, 1986 : 30).Telinga merupakan alat
pendengaran, sehingga berbagai macam bunyi- bunyi suara dapat didengar.
Disamping sebagai alat pendengaran telinga juga dapat berguna sebagai alat
keseimbangan tubuh. Menjaga kesehatan telinga dapat dilakukan dengan
pembersihan yang berguna untuk mencegah kerusakan dan infeksi telinga.
Telinga yang sehat yaitu lubang telinga selalu bersih, untuk mendengar jelas dan
telinga bagian luar selalu bersih.

5. Kesehatan Kuku

Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang terdiri
dari sel-sel yang masih hidup. Bentuk kuku bermacam-macam tergantung dari
kegunaannya ada yang pipih, bulat panjang, tebal dan tumpul (Depdikbud,
1986:21).Guna kuku adalah sebagai pelindung jari, alat kecantikan, senjata,
pengais dan pemegang (Depdikbud ,1986:22). Bila untuk keindahan bagi wanita
karena kuku harus relatif panjang, maka harus dirawat terutama dalam hal
kebersihannya. Kuku jari tangan maupun kuku jari kaki harus selalu terjaga
kebersihannya karena kuku yang kotor dapat menjadi sarang kuman penyakit
yang selanjutnya akan ditularkan kebagian tubuh yang lain.

9
6. Kesehatan Mata Perawatan Mata

Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan


pembersihan dengan washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang
menyebabkan panas dan iritasi biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam
ke luar kantus mata untuk mencegah sekresi dari pengeluaran ke dalam kantong
lakrimal. Bagian yang terpisah dari washlap digunakan sekali waktu untuk
mencegah penyebaran infeksi. Jika klien memiliki sekresi kering yang tidak dapat
diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka perawat dapat meletakkan kain
yang lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali untuk
melunakkan sekresi. Tekanan langsung jangan digunakan diatas bola mata karena
dapat meyebabkan cedera serius.Klien yang tidak sadar memerlukan perawatan
mata yang lebih sering. Sekresi bisa berkumpul sepanjang margin kelopak mata
dan kantus sebelah dalam bila refleks berkedip tidak ada atau ketika mata tidak
dapat menutup total. Mata dapat dibersihkan dengan kapas steril yang diberi
pelembab normal salin steril. Air mata buatan bisa diperlukan, dan pesanan untuk
itu harus diperoleh dari dokter. Tindakan pencegahan harus digunakan jika
potongan kecil digunakan pada mata karena dapat meyebabkan cedera kornea.

7. Kesehatan Hidung

Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan


membersihkan kedalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang
diperlukan. Perawat mencegah klien jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar
karena mengakibatkan tekanan yang dapat mencenderai gendang telinga, mukosa
hidung, dan bahkan struktur mata yang sensitif. Perdarahan hidung adalah tanda
kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa,atau kekeringan.Jika klien tidak
dapat membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan menggunakan
washlap basah atau aplikator kapas bertangkai yang dilembabkan dalam air atau
salin. Aplikator seharusnya jangan dimasukkan melebihi panjang ujung kapas.
Sekresin asal yang berlebihan dapat juga dibuang dengan pengisap. Pengisap
nasal merupakan kontraindikasi dalam pembedahan nasal atau otak.

10
C. Jenis personal hygiene

Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya

Menurut Alimul (2006) personal hygiene berdasarkan waktu


pelaksanaannya dibagi menjadi empat yaitu :

a. Perawatan dini hari

Merupakan personal hygiene yang dilakukan pada waktu bangun tidur,


untuk melakukan tindakan untuk tes yang terjadwal seperti dalam pengambilan
bahan pemeriksaan (urine atau feses), memberikan pertolongan seperti
menawarkan bedpan atau urinal jika pasien tidak mampu ambulasi, mempersiap
kan pasien dalam melakukan sarapan atau makan pagi dengan melakukan
tindakan personal hygiene, seperti mencuci muka, tangan, menjaga kebersihan
mulut,dll

b. Perawatan pagi hari

Merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan sarapan


atau makan pagi seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan
eliminasi (BAB / BAK), mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit,
melakukan pijatan pada punggung membersihkan mulut, kuku, rambut, serta

11
merapikan tempat tidur pasien. Hal ini sering disebut sebagai perawatan pagi
yang lengkap.

c. Perawatan siang hari

Merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan berbagai


tindakan pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang dimana pasien
yang dirawat dirumah sakit seringkali menjalani banyak tes diagnostik yang
melelahkan atau prosedur dipagi hari. Berbagai tindakan personal hygiene yang
dapat dilakukan, antara lain mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut,
merapikan tempat tidur, dan melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan
kesehatan pasien.

d. Perawatan menjelang tidur

Merupakan personal hygiene yang dilakukan pada saat menjelang tidur


agar pasien relaks sehingga dapat tidur atau istirahat dengan tenang. Berbagai
kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB
/ BAK), mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, dan memijat daerah
punggung.

D. Tujuan Personal Hygiene


Tujuan perawatan personal hygiene adalah
a. Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan
bakteri
b. Menghilangkan bau badan yang berlebihan
c. Memelihara integritas permukaan kulit
d. Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah
e. Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien
f. Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien
g. Meningkatkan percaya diri seseorang
h. Menciptakan keindahan
i. Meningkatkan derajat kesehatan sesorang.

12
E. Asuhan Keperawatan (Askep) personal hygiene
1. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
1) Pola kebersihan tubuh
2) Perlengkapan personal hygiene yang dipakai
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene

b. Pemeriksaan fisik

1) Rambut. Hal yang di perhatikan adalah : Keadaan kesuburan rambut, Keadaan


rambut yang mudah rontok, Keadaan rambut yang kusam, Keadaan tekstur.
2) Kepala. Hal yang di perhatikan adalah : Botak/alopesia, Ketombe,Berkutu,
Adakah Eritemae, Kebersihan
3) Mata. Hal yang di perhatikan adalah : Apakah sklera ikterik, Apakah kunjungtiva
pucat, Kebersihan mata, Apakah gatal/mata merah
4) Hidung. Hal yang di perhatikan adalah : Adakah pilek, Adakah elergi, Adakah
pendarahan, Adakah perubahan penciuman, Kebersihan hidung, Bagaimana
membran mukosa, Adakah septum deviasi
5) Mulut Hal yang di perhatikan adalah : Keadaan mukosa mulut, Kelembapannya,
Adakah lesi, Kebersihan.
6) Gigi. Hal yang di perhatikan adalah : Adakah karang gigi, Adakah karies,
Kelengkapan gigi, Pertumbuhan, Kebersihan
7) Telinga. Hal yang di perhatikan adalah : Adakah kotoran, Adakah lesi,
Bagaimana bentuk telinga, Adakah infeksi
8) Kulit. Hal yang di perhatikan adalah : Kebersihan, Adakah lesi, Keadaan turgor,
Warna kulit, Suhu, Teksturnya, Pertumbuhan bulu
9) Kuku tangan dan kaki. Hal yang di perhatikan adalah : Bentuknya bagaimana,
Warnanya Adakah lesi, Pertumbuhannya
10) Genetalia Hal yang di perhatikan adalah : Kebersihan, Pertumbuhan rambut
pubis, Keadaan kulit, Keadaan lubang uretra, Keadaan skrotum, testis pada pria
Cairan yang dikeluarkan,
11)Tubuh secara umum. Hal yang di perhatikan adalah : Kebarsihan, Normal,
Keadaan postur.

13
2. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan integritas kulit
 Definisi : keadaan di mana kulit seseorang tidak utuh.
 Kemungkinan berhubungan dengan : Bagian tubuh yang lama tertekan,
Imobilitasi, Terpapar zat kimia.
 Kemungkinan data yang ditemukan : Kerusakan jaringan kulit, Gangrene,
Dekubitus, Kelemahan fisik.
 Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada : Stroke, Fraktur femur, Koma,
Trauma medulla spinalis.
 Tujuan yang diharapkan diantaranya adalah : Pola kebersihan diri pasien
normal, Keadaan kulit, rambut kepala bersih, Klien dapat mandiri dalam
kebersihan diri sendiri.

b. Gangguan membrane mukosa mulut


 Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka
 Kemungkinan berhubungan dengan : Trauma oral, Pembatasan intake cairan,
Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher
 Kemungkinan data yang ditemukan : Iritasi atau luka pada mukosa mulut,
Peradangan atau infeksi, Kesulitan dalam makan dan menelan Keadaan
mulut yang kotor.
 Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada : Stroke, Stomatitis, Koma
 Tujuan yang diharapkan : Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaan
utuh, warna merah muda; Inflamasi tidak terjadi; Klien mengatakan rasa
nyaman; Keadaan mulut bersih.

c. Kurangnya perawatan diri / kebersihan diri


 Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan
kebersihan untuk dirinya.
 Kemungkinan berhubungan dengan : Kelelahan fisik, Penurunan kesadaran
 Kemungkinan data yang ditemukan : Badan kotor dan berbau, Rambut kotor,
Kuku panjang dan kotor, Bau mulut dan kotor.

14
F. Prosedur personal hygiene
Alat Dan Bahan :

1. Personal hygiene rambut sampai kaki

a. Perawatan kulit kepala dan rambut


Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan perawatan diri dengan cara mencuci dan menyisir rambut.
Tujuannya adalah membersihkan kuman kuman yang ada pada kulit
kepala ,menambah rasa nyaman ,membasmi kutu atau ketombe yang melekat
pada kulit ,serta memperlancar system peredaran darah di bawah kulit.
Cara merawat Kulit Krpala Dan Rambut Alat dan Bahan : Handuk
secukupnya, Perlak atau pengalas, Baskom berisi air hangat, Sampo atau sabun
dalam tempatnya, Kasa dan kapas, Sisir, Bengkok/nierbekken, Gayung, Ember
kosong.
Frekuensi pencucian rambut sangat tergantung pada hal – hal berikut :
Tebal atau tipisnya rambut, semakin tebal harus semakin sering dicuci; .
Lingkungan atau tempat tinggal seseorang, misalnya pada lingkungan yang
berdebu orang tersebut harus sering mencuci rambutnya; Seseorang yang
memakai minyak rambut harus sering mencuci rambutnya.

15
Adapun cara–cara mencuci rambut adalah :

Prosedur Kerja

a. Jelaskan prosedur pada pasien


b. Cuci tangan
c. Tutup jendela atau pasang sampiran
d. Kondisikan pasien dalam posisi tidur
e. Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala pasien
f. Pasang perlak atau pengalas di bawah kepala dan sambungkan ke arah
bagian baskomdengan pinggir di gulung
g. Tutup telinga dengan kapas
h. Tutup dada dengan handuk sampai ke leher
i. Kemudian,sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat,
selanjutnya gunakan sampo dan bilas dengan air hangat sambil di pijat
j. Setelah selesai keringkan
k. Cuci tangan

b. Perawatan kulit seluruh tubuh


Kulit memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan memelihara
kesehatan tubuh. Cara membersihkan kulit secara keseluruhan umumnya
dengan mandi, karena mandi berguna untuk menghilangkan kotoran yang
melekat pada permukaan kulit, menghilangkan bau keringat, merangsang
peredaran darah dan syaraf dan mengembalikan kesegaran tubuh. Cara merawat
kulit Alat dan Bahan : Baskom cuci, Sabun, Air, Agen pembersih Balutan,
Pelindung kulit, Plester, Sarung tangan
Prosedur Kerja :
a. Jelaskan prosedur pada pasien
b. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
c. Tutup pintu ruangan4.Atur posisi pasien
d. Kaji ulang /kulit tertekan dengan memperhatikan warna ,kelembaban,
penampilan ,sekitarkulit,ukur diameter kulit,ukur kedalaman.
e. Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat atau sabun cuci secara menyeluruh
dengan air.
f. Perlahan lahan keringkan kulit secara menyeluruh.
g. Bersihakan luka secara menyeluruh dengan cairan normal atau larutan
pembersih,gunakan ,semprit irigasi luka pada luka yang dalam.
h. Setelah selesai berikan obat atau agen topical.
i. Catat hasil
j. Cuci tangan

16
c. Memandikan Pasien di Tempat Tidur

Tindakann keperawatan di lakukan pada pasien yang tidak mampu mandi


secara sendiri dengan cara memandikan di tempat tidur. Tujuannya adalah
menjaga kebersihan tubuh ,mengurangi infeksi akibat kulit kotor, memperlancar
sisitem peredaran darah , dan menambah kenyamanan pasien . Alat dan Bahan :
Baskom mandi dua buah,masing masing berisi air dingin dan hangat; Pakaian
pengganti; Kain penutup; Handuk,sarung tangan pengusap badan; Tempat untuk
pakaian kotor; Sampiran; Sabun

Prosedur Kerja

a. Jelaskan prosedur pada pasien


b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien
d. Lakukan tindakan memandikan pasien yang di awali dengan
membentangkan handuk dibawah kepala ,kemudian bersihkan
muka ,telinga ,dan leher dengan sarung tangan pengusap.Keringkan dengan
handuk.
e. Kain penutup di turunkan ,kedua tangan pasien di angkat dan di pindahkan
handuk di atas dada pasien ,lalu bentangkan. Kemudian ,kembalikan kedua
tangan ke posisi awal di atas handuk, lalu basahi kedua tangan dengan air
bersih.Lalu keringkan dengan handuk.
f. Kedua tangan di angkat,handuk di pindahkan di sisi pasien,bersihkan daerah
dada danperut,lalu keringkan dengan handuk.
g. Miringkan pasien ke kiri,handuk di bentangkan di bawah punggung sampai
glutea dan basahi punggung hingga glutea,lalu keringkan dengan
handuk.Selanjutnya ,miringkan pasienke kanan dan lakukan hal yang

17
sama.Kemudian, kembalikan pasien pada posisi telentang dan pasangkan
pakaian dengan rapi.
h. Letakkan handuk di bawah lutut lalu bersihakan kaki .Kaki yang paling jauh
di dahulukan dan di keringkan dengan handuk
i. Ambil handuk dan letakkan di bawah glutea.Pakaian bawah perut di buka,
lalu bersihakan daerah lipatan paha dan genetalia.Setelah selseai ,pasang
kembali pakaian dengan rapi
j. Cuci tangan.

d. Memelihara kebersihan dan kesehatan mata


Yang perlu dipersiapkan : Air hangat, Kapas, Kain, Sapu tangan yang bersih

Prosedurnya :

a. Mata sebaiknya dibersihkan setiap hari.


b. Sewaktu– waktu sebaiknya dibersihkan dengan boor water 3% atau air yang
sudah dimasak. Caranya ialah dengan menyapukan kapas mulai dari pinggir
mata menuju ke arah tengah ( menuju hidung ). Lakukan hal ini berulang–
ulang sampai mata terasa bersih
c. Jangan menggosok mata dengan tangan yang kotor, kain atau sapu tangan
yang kotor atau sapu tangan orang lain.
d. Periksakan mata ke setahun sekali ke dokter spesialis atau petugas kesehatan
terdekat.
e. Biasakan membaca pada tempat yang cukup terang dengan jarak mata dan
obyek yang dibaca tidak kurang dari 30 cm.

e. Perawatan kuku kaki dan tangan.

18
Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku
sendiri.Tujuannya adalah menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya
luka atau infeksi akibat garukan dari kuku. Alat dan bahan : Alat pemotong
kuku, Handuk, Baskom berisi air hangat, Bengkok/nierbekken, Sabun, Kapas,
Sikat kuku.

Prosedur kerja

a. Jelaskan prosedur pada pasien


b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien dengan duduk atau tidur
d. Tentukan kuku yang akan di potong
e. Rendamlah kuku denga air hangat kurang lebih 2 menit dan lakukan sikat
dengan berisabun bila kotor.
f. Keringkan dengan handuk
g. Letakkan tangan di atas bengkok /nierbekken dan lakukan pemotongan
kuku.
h. Cuci tangan

f. Perawatan genetalia
Alat dan Bahan : Baskom, Sabun dan tempatnya, Dua atau tiga waslap ,
Handuk mandi, Selimut mandi, Alas tahan air atau bedpan, Tisu toilet, Sarung
tangan sekali pakai.

Prosedur Kerja

1.Identifikasi pasien berisiko untuk perkembangan infeksi genitalia ,atau


saluran slauran reproduksi (misalnya keberdaan kateter yang tetap,
inkontensia fekal atau insisi bedah).

2. Jelaskan prosedur dan tujuan pada pasien

3. Persiapkan alat dan bahanBahan bahan tanbahan bila perawatan perinium di


berikan selama waktu di luar mandi : a. Bola kapas atau lidi kapas b. Botol
larutan atau tempat yang di isi air dengan air hangat atau larutan pembersih
yang diresapkan c. Kanting tahan air

4. Atur peralatan di sampinh tempat tidur

19
5. Cuci tangan

6. Tutup pintu kamar dan tutup jendela untuk menjaga privasi pasien.Tinggikan
tempat tidursampai posisi kerja yang nyaman.

7. Turunkan penghalang tempat tidur dan bantu pasien pada posisis miring,
letakkan handuk sepanjang sisi badan pasien dan pertahankan pasien agar
tertutup dengan selimut mandi semaksimal mungkin.

8. Kenakan sarung tangan sekali pakai

9. Jika ada feses ,ambil popok atau tisu toilet dan bersihkan dengan usapan
sekalibuang.Bersihkan bokong dan anus depan ke belakang .Bersihkan dan
bilas dengan teliti.Keringkan secara lengkap.Pindahkan dan buang popok
dan ganti dengan yang baru.

10. Berikan perawatan genitilia

a. Perawatan pada wanita

1) Ganti sarung tangan jika sudah kotor


2) Letakkan popok tahan air di bawah bokong pasien dengan posisi pasien supine
(tambahan:letakkan pispot di bawah pasien).
3) Bantu pasien dengan posisi dorsal rekumben
4) Lipat linen tempat tidur paling atas ke arah kaki tempat tidur dan angkat baju
pasiensampai daerah genitalia
5) Bungkus pasien secara “DIAMOND” dengan menempatkan selimut mandi
dengan satu ujung di antara dua kaki ,satu ujung arah masing masing sisi tempat
tidur ,dan satu ujung diatas dada.
6) Naikkan penghalang tempat tidur.Isi baskom dengan air hangat
7) Turunkan penghalang dan bantu pasien memfleksi lututnya dan pisahkan dua
kaki terbuka.
8) Lipat ujung bawah selimut mandi di antara ke dua tungkai pasien ke arah
abdomen
9) Bersihkan dan keringkan paha atas pasien.
10) Bersihakan labia mayora

20
11) Pisahkan labia dengan tangan tidak dominan untuk membuka meatus uretra dan
orifisiumvagina.
12) Jika pasien di atas pispot,siram air hangat di atas daerah perineum
13) Keringkan daerah perineum secara merata
14) Lipat ujung bawah selimut mandi kembali di antara kaki pasien dan di atas
perineum. Minta pasien untuk menurunkan kaki da memeproleh posisi nyaman.

b. Perawatan pada pria

1) Ganti sarung tangan jika sudah kotor


2) Turunkan penghalang ,turunkan ujung atas selimut mandi di bawah perineum
pasien. Secara lembut angkat penis dan letakkan handuk mandi di bawahnya.
3) Secara lenbut raih tungkai penis. Jika pasien ereksi tangguhakan prosedur
4) Cuci kepala penis pertama pada meatus urethrae. Kembalikan kulit luar ke posisi
semula
5) Cuci tangkai penis dengan usapan lembut tetapi tegas ke arah.Beri perhatian
khusus pada permukaan bawah penis
6) Bilas dan keringkan secara erata instruksikan pasien untuk membuka kaki sedikit.
Secara lembut bersihkan skrotum.
7) Lipat kembali selimut mandi di atas perineum dan bantu pasien kembali ke
posisis yang nyaman 1. Jika pasien mengalami inkontensia feses atau urin
gunakan lapisan tipis pelindung kulit yang berisi petrolatum atau oksida pada
anus dan pada kulit 2. Buka sarung tangan sekali pakai dan buang pada tempat
sampah 3. Bantu pasien memperoleh posisi yan nyaman dan tutup dengan
selimut 4. Angkat selimut andi dan buang semua linen tempat tidur yang kotor.
5.Tinggikan penghalang dan turunkan posisi ke tempat tidur pada ketinngia yang
sesuai 6. Cuci tangan 7. Inspeksi permukaan genitalia eksternal dan kulit sekitar
terhadap kemerahan ,bengkak, kotoran, atau iritasi setelah pembersihan8. Jika
kateter yang tetap berada pada tempatnya. 9. Catat prosedur dan segala temuan
yang tidak normal.

21
g. Perawatan hidung
Yang perlu dipersiapkan : 1. Cutton bath 2. Wash lap 3. Kapas
Prosedurnya :
1) Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan
membersihkan ke dalamdengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian
yang diperlukan. Perawat mencegah klien jangan mengeluarkan kotoran
dengan kasar karena mengakibatkan tekanan yangdapat mencenderai
gendang telinga, mukosa hidung, dan bahkan struktur mata yangsensitif.
Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi
mukosa,atau kekeringan.
2) Jika klien tidak dapat membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan
menggunakan washlap basah atau aplikator kapas bertangkai yang
dilembabkan dalam air atau salin.Aplikator seharusnya jangan dimasukkan
melebihi panjang ujung kapas. Sekresi nasal yangberlebihan dapat juga
dibuang dengan pengisap. Pengisap nasal merupakan kontraindikasidalam
pembedahan nasal atau otak.

h. Perawatan telinga
Yang perlu dipersiapkan : 1.Cutton Bath 2.Washlap 3.Water pik 4. Hidrogen
proksida

Prosedurnya :

1) Perawat membersihkan telinga klien merupakan bagian rutin dalam kegiatan


mandi ditempat tidur. Pembersihan berakhir dengan washlap yang dilembabkan,
dirotasikan kekanal telinga dengan lembut, kerja terbaik untuk pembersihan.
2) Ketika serumen tampak, penarikan kembali ke bawah secara lembutpada jalan
masukkanal telinga dapat menyebabkan lilin melonggar dan keluar.
3) Perawat menginstruksi klien untuk tidak pernah menggunakan benda tajam
seperti penitidan tusuk gigi untuk mengeluarkan lilin telinga. Penggunaan benda
itu dapat menyebabkantrauma pada kanal telinga dan ruptur membran timpani.
Penggunaan aplikator kapasbertangkai juga harus dihindari karena akan
menyebabkan lilin terjepit dalam kanal.
4) Anak-anak dan lasia umumnya mempunyai serumen yang keras. Serumen yang
berlebihan atau terjepit biasanya dapat dipindahkan hanya dengan irigasi.

22
Prosedur pertama yaitu pemasukan tiga tetes gliserin pada waktu tidur untuk
melembutkan lilin, dan tiga tetes hidrogen peroksida dua kali sehari untuk
melunakkan lilin (Phipps, dkk, 1995).
5) Kemudian pemasukan kira-kira 250 ml air hangat (37oC) ke kanal telinga luar
yang akan membersihkan lilin yang telah lunak secara mekanis. Air dingin atau
panas dapatmenyebabkan normal atau muntah.
6) Klien dapat duduk atau berbaring di samping telinga yang terkena menghadap ke
sebelah atas. Perawat meletakkan mangkok piala ginjal di bawah telinga yang
terkena untuk menangkap larutan irigasi. Water Pik atau pentolan spuit irigasi
dapat digunaka nmengirigasi ke dalam kanal telinga. Ujung spuit atau Water Pik
seharusnya tidak mengoklusikanal telinga untuk menghindari penggunaan
tekanan terhadap membran timpani. Irigasiringan diarahkan pada atas kanal yang
melunakkan serumen dari samping kanal telinga.Setelah kanal bersih, perawat
menyeka setiap pelembab dari telinga klien dan memeriksa kanal dari serumen
yang masih tertinggal

i. Oral hygieneHygiene mulut


Pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan mulut, sebagai
akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan menimbulkan bau
tidak enak. Masalah ini dapat meningkat akibat penyakit atau medikasi yang
digunakan pasien.Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari dan bergantung
terhadap keadaan mulut pasien. Gigi dan mulut merupakan bagian penting yang
harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ ini berbagai kuman
dapat masuk. Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan
mulut, gigi, gusi,danbibir, menggosok membersihkan gigi dari partikel– partikel
makanan, plak,bakteri,memasase gusi, dan mengurangi ketidaknyamanan yang
dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman.B eberapa penyakit yang
mungkin muncul akibat perawatan gigi dan mulut yang buruk adalah karies,
gingivitis (radang gusi), dan sariawan. Hygiene mulut yang baik memberikan
rasa sehat dan selanjutnya menstimulasi nafsu makan.

23
Tujuan perawatan hygiene

Mulut pasien adalah pasien akan memiliki mukosa mulut utuhyang


terhidrasi baik serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan
melalui mulut (misalnya tifus,hepatitis), mencegah penyakit mulut dan gigi,
meningkatkan daya tahan tubuh, mencapairasa nyaman, memahami praktik
hygiene mulut dan mampu melakukan sendiri perawatan hygiene mulut dengan
benar.

j. Perawatan Gigi
Menggosok gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan
deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi. Alat dan bahan : 1. Handuk dan
kain pengalas 2. Gelas kumur berisi :a. Air masak/NaCl b. Obat kumur c. Borax
gliserin 3. Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa 4. Kapas lidi
5.Bengkok 6. Kain kasa 7. Pinset atau arteri klem 8. Sikat gigi dan pasta gigi

Prosedur kerja Untuk pasien tidak sadar

1) Jelaskan prosedur pada klien/keluarga klien


2) Cuci tangan
3) Atur posisi dengan posisi tidur miring kanan/kiri
4) Pasang handuk dibawah dagu/pipi klien
5) Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi dengan air
hangat/masak
6) Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat
membersihkangigi/mulut
7) Lakukan pembersihan dimulai dari diding rogga mulut, gusi, gigi, dan lidah/
8) Keringkan dengan kasa steril yang kering
9) seteleh bersih, oleskan dengan Borax gliserin
10) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

24
Untuk pasien sadar, tetapi tidak mampu melakukan sendiri

1) Jelaskan prosedur pada klien


2) Cuci tangan
3) Atur posisi dengan duduk
4) Pasang handuk dibawah dagu
5) Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi dengan air
hangat/masak
6) Kemudian bersihkan pada daerah mulut mulai rongga mulut, gisi, gigi dan
lidah, lalu bilasdengan larutan NaCl.
7) Setelah bersih oleskan dengan borax gliserin
8) Untuk perawatan gigi lakukan penyikatan dengan gerakan naik turun
9) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

25
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personalyang artinya


perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihandan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya ,kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan
dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri. Macam personal hygiene adalah
perawatan yang mencakup seluruh bagian tubuh. Jenis-jenisnya berdasarkan waktu
pelaksanaannya yaitu, perawatan pagi hari, siang hari, menjelang tidur, dan dini hari.

B. Saran
Kebersihan diri sangat penting untuk kesehatan dan kenyamanan diri
sendiri. Semoga setelah membaca makalah ini bisa memberikan manfaat bagi
pembaca dan bisa menerapkannya.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kesalahan dan kekurangan untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan, agar kedepannya kami bisa lebih baik lagi.

26
DAFTAR PUSTAKA

Bouwhuizen, M, 1999. Ilmu Keperawatan .EGC: JakartaAziz Alimul Hidayat , 2002.


Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan.

EGC : JakartaDasaryandi, kikirizky.2012.kebersihan diri

http://kikirizkydasaryandi.blogspot.com/2011/06/sap-kebersihan-diri.html.Kebersihan
diri.

http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/09/sap-upaya-kebersihan-diri.html.

Murti, Sari. 2012. http://www.scribd.com/doc/45033613/Kebersihan-Diri-Dan-


Lingkungan

https://www.academia.edu/34896869/MAKALAH_PERSONAL_HYGIENE

27

Anda mungkin juga menyukai