Anda di halaman 1dari 13

UNSUR UNSUR DASAR TARI

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seni Tari SD

Dosen Pengampu : Gabriela Anjelika BR Sebayang, M.Pd

N
Oleh Kelompok 1 (Satu)

1. Grecia Prences (2005101015)


2. Elisabet Sambiring (2005101020)
3. Eikman Jaya Zega (2005101015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AUDI INDONESIA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususan
makalah yang berjudul “UNSUR UNSUR DASAR TARI”.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk melengkapai salah satu tugas mata
kuliah Seni Tari serta untuk menambah pengetahuan tentang kehidupan sosial di
masyarakat. Atas tersusunnya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Dosen pengampu mata kuliah Seni Tari Ibu Dwi Anggraini,S,Sn.,M.Pd. yang
telah membimbing penulis dalam menyusun makalah ini.
2. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami serta para pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah, Pengertian dan Fungsi Tari................................................................ 2


B. Unsur-unsur dan Jenis Tari............................................................................. 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan
kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara
kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka
perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.

Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai
seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah seorang
budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, “secara garis
besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh
adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”. Berdasarkan pendapat Soedarsono
tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar
terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila
ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat
sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan. Tentu saja
masing-masing periode telah menampilkan budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan,
karena kehidupan kesenian sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya.

Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni tari
membuat indonesia kaya akan adat kebudayaan kesenian. Dengan mengenal lebih
banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih
mencintai negeri kita ini. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman
suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia:
dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh
berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui
kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri.
Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama
dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh
pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :


1. Bagaimana sejarah seni tari?
2. Apa saja fungsi dan unsur-unsur dalam seni tari?

C. Tujuan

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan sejarah seni tari dan pengertiannya
2. Menjelaskan fungsi dan unsur-unsur dalam seni tari

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH, PENGERTIAN DAN FUNGSI TARI

1. Sejarah perkembangan tari di Indonesia

Menurut Sudarsono (Dalam Dedi Rosala. 1999.29) bahwa tari di indonesia dilihat dari
perkembangannya terdiri dari atas tiga zaman.

a. Zaman Masyarakat Primitif

Zaman masyarakat primitive terbagi menjadi 3 zaman batu, perunggu, dan zaman
besi. Pada zaman ini di temukananya beberapa alat instrument music dari logam seperti
nekara tau semacam gendering. Tari tarian pada zaman primitive upacara upacara yang di
anggap sacral selalu mempergunakaan gerak gerak tari, gerak gerak yang tertuang pada
upacar tersebut pada dasarnya merupakan gerakan spontanitas,

Di dalam menjalani kehidupan sehari hari seni selalu di butuhkan baik masayarakat
perkotaan atau perdesaan namun perkembangan seni selalu sejalan pada perkebngan
zamannya pada kehidupam masayarakat primitive seni di anggap hal paling penting
sehingga cirri dan seni tersebut bersifat komunal. Beberapa cirri kehidupan
bernmasyarakat pada zaman primitif; (1 hidup cara berkeklompok: 2 sosial dan teknologi
sangat sederhana; 3 tidak mengenal pimpinan secara formal, dan 4 menganut animisme,
dinamisme dan totenisme.)

b. Zaman Masyarakat Feudal

Pada zaman masyarakat feudal terbagi menjadi 4 bagian, yaitu :


1) Zaman Indonesia hindu
2) Zaman Indonesia islam
3) Zaman inovasin bangsa barat
4) Zaman pergerakan nasional

Pada zaman masyarakat feodala mulai lahirnya kerajaan-kerajaan. Seperti zaman


sebelumnya corak kehidupan masyarakat dari berbagai zaman sangat beragam. Hal
tersebut sudah barang tentu menambah khazanah budaya bangsa.

Pada zaman ini perkembangan tari dapat dikatakan lebih maju terutama daerah
yang menjadi pusat kerajaan , seperti, jawa, bali, dan Sumatra. Di jawa barat dan
Cirebon dan pesisirnya pada zaman ini menunjukan adanya suatu bentuk kesenian
topeng dan wayang. Tarian topeng sekarang tumbuh dan berkembang di kalangan rakyat
perdesaan, seperti Losari, Kreo, Kalianyar, Slangit, dan lain-lain

Pada zaman kerajaan terdapat dua kelompok yang sangat kontras, yaitu masyarkat
yang ada di kerajaan dan masyarakat di luar kerajaan. Dari kedua perbedaan kelompom
tersebut secara otomatis membedakan perekonomian kedua kelompok tersebut, termasuka
pertumbuhan dan budayanya. Menurut Rosala dkk.(1999.32), berdasarkan sejarahnya di
Cirebon terdapat dua bentuk kesenian, yakni topeng Cirebon dan wayang wong. Tari
topeng Cirebon pada umumnya bersifat karakterristik dari pada dramatiknya.

2
Pada jaman feudal kesenian yang cukup berkembang di lingkungan bangsawan,
yaitu sebuah tari pergaulan dikalangan para menang yang saat digemari, yaitu dari tayub
(tayuban) yang dilakukan di ruangan tertutup dan tidak dipertunjukan untuk umum. Tari
tayub ini dikuhsuskan bagi penari-penari pria yang disertai dengan ronggeng atau penari
bayaran. Gerak tari tayub angatlah bebas, artinya tidak mempunyai aturan yang
dibakukan.

Sementara itu, tarian pergaulan yang terdapat di kalangan rakyat biasa diantaranya
ketuk tilu, topeng banjet dan lain sebagainya. Pelaksanaan tari pergaulan ini sangat
berbda dengan tari pergaulan tayuban artinya tarian pergaulan yang terdapat di kalangan
rakyat dapat ditarikan di arena terbuka dan dapat diikuti oleh siapa saja.
(Rosala,19999:34)

Pada jaman ini pula ,seorang tokoh tari yang bernama R. sambas wirakusuma
sekitar tahun 1926 mendirikan sebuah kursus tari yang diberi nama “Wirahmasari”.
Tarian yang disebar luaskan oleh R. sambas Wirakusumah adalah perpaduan antara tari
topeng dengan tari tayuban yang diberi nama rumpun tari keurseus. Tari-tarian tersebut
adalah tari lenyepan , gawil, kering dua , kering tilu. Gunung sari dan kastawa.

c. Zaman Kemerdekaan

Pada zaman kemerdekaan, cara berpikir bangsa Indonesia mulai berkembang.


Termasuk ilmu-ilmu di bidang seni khusus nya di bidang seni tari. Di zaman ini
bermunculan koreografer koreografer, khususnya di jawa barat. Koreografer R. Sambas
Wirakusuma menyebarkan tari keurseusnya, dan beliau menyusun tari-tari wayang, yang
pola dasarnya berasal dari tari kaurseus. Untuk selanjutnya tari keurseus wirahma sari
berkembang di bandung pada perkumpulan wirahma sari yang dipimpin oleh R. Dandan
Kusuma. Sekitar tahun 70-an muncul tarian yang bernama kreasi baru. Di antaranya
diciptakan oleh gugum gimbira yaitu tari jaipongan dengan motiv gerak yang hamper
sama dengan aslanya.

2. Pengertian Tari

Tari merupakan alat ekspresi atau sarana komunikasi seorang seniman kepada
orang lain (penonton atau penikmat) tari mampu menciptakan untaian gerak dan dapat
membuat penikmatnya ppeka terhadap sesuatu yang ada dan sekitarnya.

Pengertian tari menurut para ahli adalah sebagai berikut :

a. Menurut Aristoteles, tari adalah suatu gerak ritmis yang dapat menghadirkan
karakter manusia saat mereka bertindak.
b. Menurut C. Sachs, tari adalah pelafalan jiwa manusia melalui gerak berirama
yang memiliki nilai estetika.
c. Menurut Cooric Hartong, tari adalah gerak-gerak badan yang diberi nuansa ritmis
dan dilakukan dalam suatu ruang.
d. Menurut Bagong Sudito, tari adalah suatu seni yang berupa gerak ritmis yang
menjadi alat ekspresi manusia.
e. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tari adalah gerakan badan (tangan, kaki,
kepala dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian seperti
musik, gamelan dan sebagainya.

3
Seni tari merupakan ungkapan perasaan manusia yang dinyatakan dengan gerakan
gerakan tubuh manusia. Namun tidak semua gerak dapat dikatakan gerak tari. Gerak
berfungsi sebagai materi pokok tari hanyalah gerakan gerakan dari tubuh manusia yang
telah diolah dari keadaan wanta (mentah menjadi suatu bnetuk gerak gerak tari yang telah
mengalami stilisasi dan distoksi lahirlah dalam tari yang di sebut gerak murni dan gerak
maknawi.

Murni adalah gerak tari yang hasil pengolahan wantah yang dalam
pengungkapanya tifak mempertimbangkan suatu pengertian dari gerak tersebut yang
terpenting adalah faktor nilai dari keindahan gerak tarian nya.

Gerak maknawi dalah gerak wantah yang sudah dimolah menjadi suatu gerak ntari
dari suatu pengungkapanya mengandung sautu pengertian atau maksud tertentu di
samping tetap menjaga nilai nilai keindahannya. Sebagai contoh tari batik, merak, dan tari
nalayan.

Sebagai contoh :

a. Tari batik tari ini menggambarkan orang yang sedang membantik di samping
geraknya yang mempunyai arti tetapi geraknya sangat menawan dan indah
b. Tari merak tari ini mengambarkan seekor burung merak yang mempunyai bulu
indah dan menawan
c. Tari nelayan tari yang menggambarkan seorang nelayan yang menagkap ikan di
laut.

3. Fungsi Tari

Menurut Soedarsono (dalam syafi, dkk. 2002:6.6) mengatakan bahwa: fungsi seni
pertunjukkan (seni tari dalam kehidupan manusia secara garis besar di kelompokkan
menjadi 3 yaitu (1 sebagai sarana upacara ritual; 2 sebagai hiburan pribadi; 3 sebagai
komponen.)

a. Tari sebagai Upacara Ritual

Upacara merupakan suatu tindakan atau srrangkai tindakan yang di lakukan


menurut adata keiasaan ataun keagamaan yang menandai kesakralan atau kehikamatan
suatau peristiwa. Dilingkungan masyarakat yang masih kental adat istiadatnya seni
pertunjukkan memiliki fungsi ritual. Upacara menjadi bagain penting karena berfungsi
sebagai media pembinaan kehidupan sosial untuk membentuk norma norma dan nialai
nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Beberapa contoh tari yang berfungsi sebagai upacara ritual dalam masyarakat sebagai
berikut.

1) Tari bedaya ketawang di jawa tengah di gunakan sebagai upacara penobatan raja
dan hari ulang tahun raja
2) Tari seblang di banyu wangi jawa timur di gunakan sebagai upacara ritual
kesuburan
3) Tari mapeliang dari Sulawesi sebagai tari upacara kematian
4) Tari seru kaju nogawi di daerah timor timur di laksnakan pada acara pembuatan
ruma

4
b. Tari sebagai Hiburan

Seni tari sebagai sarana hiburan di gunakan dalam rangka memeriah suasana pesta
pernikahan. Khitanan, sukuran peringatan hari-hari besar nasional dan persemian
persemian gedung. Di bawah ini contoh tari hiburan

1) Tari manjau dari tanjung karang-teluk bentung, sebagai tari pergsulan yang
menggambarkan percintaan.
2) Tari martomdur dari simalungan Sumatra uatara, tari berpasangan sebagai tari
hiburan muda mudi
3) Tari ketuk tilu, bangrang, tayup dari jawa barat sebagai tari pergaulan
4) Tari calonara dari bali
5) Tari gandrung banyuwangi dari jawa timur

c. Tari sebagai Tontonan

Tari tontonan atau disebut juga tari pertunjukkan pelaksanaan disajikan khusus untuk
dinikmati. Tari yang berfungsi sebagai tontonan dapat diamati pada pertunjukan tari
untuk kemasan pariwisata, untuk penyambutan tamu-tamu penting atau tamu pejabat, dan
untuk festival seni. Pertunjukan tari ynag dipergunakan pada acara-acara tersebut
penggarapannya sudah dikemas dan dipersiapkan menjadi sebuah tari bentuk yang telah
melewati suatu proses penataan, baik gerak tarinya maupun musik iringannya sesuai
dengan kaidah-kaidah artistik. Sehubungan dengan hal tersebut, prinsip-prinsip artistik
dari seni pertunjukkan seperti irama, keseimbangan, pengulangan, variasi, kontras,
transisi, urutan, klimaks, proporsi, harmoni, dan kesatuan, ditata sedemikian rupa
sehingga layak menjadi sebuah garapan yanng dipertontonkan.

B. UNSUR-UNSUR DAN JENIS TARI

1. Unsur-unsur Dasar Tari

a. Gerak

Gerak merupakan medium utama dalam tari, walaupun secara visual, karya tari
selalu ditangkap lewat visualnya, seperti: gerak, rias, busana, property, dan sebagainya.
Gerak sebagai medium utama menganadung kesan-kesan yang dimaksud, kesan akan
bentuk yang pertama ditangkap oleh penglihatan adalah gerak itu sendiri. Penggunaan
dan kesadaran unsur-unsur gerak untuk pembentukan karya tari diharapkan mampu
mengantarkan proses penggarapan sebuah karya tari yang diminati.

Menurut Syafii, dkk (2002:6.17), berdasarkan kepada keperluan atau fungsinya,


gerak dibedakan menjadi tiga golongan yaitu: (1) gerak bekerja, (2) gerak bermain, dan
(3) gerak tari.

1) Gerak bekerja merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk memenuhi


kebutuhan dasar hidup manusia. Aspek hayatan maupun aspek ungkapan
kehidupan jiwa tidak pernah dipikirkan. Jadi merupakan gerakan manusia yang
dilakukan untuk mencapai keseimbangan hidup dengan berdasarkan pada nilai
kesejahteraan material.

5
2) Gerak bermain merupakan suatu kegiatan bergerak yang bersifat jasmaniah yang
melibatkan sejumlah pelaku. Mereka yang terlibat dalam peristiwa bermain
berusaha menghindarkan kesan emosional dan lebih menekankan pada kesadaran
kebersamaan yang saling memberikan.
3) Gerak tari lebih bersifat keluar, terjadi komunikasi antara pribadi yang terlibat. Di
dalam kesenian seorang seniman menciptakan karyanya karena ia menghayati
kebenaran-kebenaran yang tidak dapat diwujudkan dalam keseharian.

Selain dibedakan atas keperluan dan fungsinya gerak juga dapat dibedakan atas
dasar penyampaian wujud dan maksud yang diketengahkan, diantaranya:

 Pertama, adalah gerak yang diutarakan melalui simbol-simbol maknawi, dalam


dunia tari gerak ynag dibaawakan secara imitatif dan interpretatif melalui simbol-
simbol maknawi disebut gesture.
 Kedua, adalah gerak murni yang lebih mementingkan segi artistik dan tidak
menyampaikan pesan maknawi.
 Ketiga, merupakan gerak penguat ekspresi yang dinamakan baton signal. Gerak
ini merupakan penambah atau penguat dalam mengungkapkan suatu maksud
yang disampaikan lewat dialog.
 Keempat, adalah perpindahan tempat.

Menyimak paparan di atas, yang perlu diperhatikan dalam gerak bukan hanya
fungsi dan keperluannya atau penyampaian wujud dan maksudnya yang diketengahkan,
yang tidak kalah pentingnya juga adalah tiga unsur dalam gerak yang perlu mendapat
perhatian, yaitu:

 Volume: merupakan suatu kesan ruang yang timbul oleh kedudukan anggota
tubauh.
 Garis: terjadi karena posisi anggota tubuh membentuk kesan-kesan garis dalam
satu
 Bentuk: adalah keseluruhan pose gerak pada saat berhenti.

Dalam uraian mengenai gerak tari dapat disimpulkan bahwa gerak di dalam tari
adalah gerak wantah yang telah diubah menjadi sebi tari ynag indah ynag gerakannya
telah mengalami stilisasi ataupun distorsi dengan memperhatikan tenaga, ruang, dan
waktu.

b. Tenaga

Dalam kehidupan kita sehari-hari pasti menggunakan tenaga, setiap kita melakukan
gerak, pasti akan memerlukan tenaga. Baik itu berjalan, makan, ke sekolah, mandi, dan
lain-lain. Demikian juga dalam seni tari tenaga sangat diperlukan. Karena tanpa tenaga
tidak mungkin dapat dihasilkan gerak yang baik. Yang dimaksud tenaga dalam tari adalah
kekuaatan yang akan mewakili, mengendalikan, dan menghentikan gerak. Perubahan-
perubahan yang terjadi oleh penggunaan tenaga yang berbeda dalam gerak tari, akan
membangkitkan atau mempengaruhi penghayatan terhadap tarian,. Penggunaan tenaga
dalam tari meliputi beberapa aspek, yaitu:

1) Intesitas, berkaitan dengan banyak sedikitnya penggunaan tenaga sehingga


menghasilkan tingkatan ketegangan.
2) Aksen/tekanan, terjadi apabila perubahan tenaga dilakukan tiba-tiba dan kontras.

6
3) Kualitas, adalah efek gerak yang diakibatkan oleh cara penggunaan atau
penyaluran tenaga, mesalnya: gerak mengayun, gerak perkusi, gerak lamban,
gerak bergetar, dan gerak menahan.

c. Ruang

Ruang adalah salah satu unsu pokok yang menentukan terwujudnya suatu gerak,
karena setiap gerak yang dibuat memiliki disain ruangan dan berhubungan dengan benda-
benda lain dalam dimensi ruang dan waktu, jadi tidak mungkin gerak lahir tanpa adanya
ruang.maka dari itu, penari dapat bergerak, menari, atau membuat gerakan-gerakan tari
karena adanya ruang.

Ruang di dalam tari dapat dibedakan dari ruang yang diciptakan oleh penari dan
ruang pentas atau ruang penari melakukan gerak.

1) Ruang yang diciptakan oleh penari adalah ruang yang langsung berhubungan
dengan penari, yang batas imajinasinya adalah batas yang paling jauh yang dapat
dijangkau oleh tangan dan kaki penari dalam keadaan tidak berpindah tempat.
2) Ruang atau tempat penari melakukan gerak adalah wujud ruang secara nyata,
merupakan arena yang dilalui penari saat melakukan gerak.

Tidak boleh dilupakan juga bahwa dalam ruang, baik itu ruang yang diciptakan oleh
penari maupun ruang tempat menari, meliputi: garis, volume, arah, level, dan fokus.

d. Waktu

Yang dimaksud dengan waktu, adalah elemen yang membentuk gerak tari. Selain
unsur tenaga, unsur waktu ini tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya, karena
merupkan suatu struktur yang saling berhubungan, hanya perannya saja yang berbeda.
Elemen waktu berkaitan denganritme tubuh dan ritme lingkungan. Unsur waktu sangat
berkaitan dengan unsur irama yang memberi nafas sehingga unsur tampak hidup. Gerak
yang dilakukan dalam waktu sedang, cepat maupun lambat akan memberikan daya hidup
pada sebuah tarian.

Faktor-faktor yang sangat penting dalam unsur waktu, adalah :

1) Tempo, berarti kecepatan gerak tubuh kita, yang dapat dilihat dari perbedaan
panjang pendeknya waktu yang diperlukan
2) Ritme, dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail
gerak. Ritme lebih mengarah kepada ukuran cepat atau lambatnya setiap gerakan
yang dapat diselesaikan oleh penari (Syafi’i 2002:6.20)

Gerakan-gerakan yang dilakukan penari di atas pentas dapat memberikan kesan berbeda
kepada penonton, misalnya :

1) Anda menonton sebuah pertunjukan tari yang selalu dalam tempo dan gerakan-
gerakan cepat , apa yang anda rasakan ? mungkin saja anda atau penonton lain
mempunyai kesan bahwa tarian itu aktif, dinamis dan tidak membosankan.
Tetapi , bisa pula sebaliknya anda atau pula penonton yang lainnya merasa lelah
atau capek karena gerakan tersebut selalu dilakukan dalam tempo yang cepat
2) Anda menonton sebuah pertuunjukan tari yang selalu dalam tempo dan gerakan-
gerakan yang lambat apa yang anda rasakan ? mungkin anda akan merasa tenang,

7
damai serasa mengalun . Tetapi tidak menutup kemungkinan penonton lain
merasa jenuh karena dengan tempo dan gerakan yang lambat terus menerus
serasa membosankan
3) Anda menonton sebuah pertunjukan tari dengan gerakan dan tempo yang
berbeda. Suatu saat gerakannya sangat cepat dan mengalun , saat berikutnya
cepat dan mengentak apa yang anda rasakan ? mungkin anda suatu saat terbuai
dengan alunan yang lembut dan disaat yang lain anda di ajak untuk terjaga dan
bergairah dengan tempo yang cepat .

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seni Tari merupakan gerak-gerak ritmis dari anggota tubuh sebagai ekspresi dan
pengungkapan perasaan dari si penari yang diikuti alunan music yang fungsinya
memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi
menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan, Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi
Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni terapan), dan Fungsi Kesehatan
(terapi). Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu: Tari
Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari Kelompok/Massal.

B. Saran

1. Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia


mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini.
2. Semoga seluruh masyarakat terutama mahasiswa dan kaum muda dapat terus
menjaga dan melestarikan seni tari serta menemukan cara-cara terbaru untuk
mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat terjaga sampai generasi
selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sekarningsih, Frahma dkk.2006.Kajian Lanjutan Pembelajaran Tari dan Drama I. Bandung:UPIPRESS

Hidayat, Robby. 2005. M enerobos Pembelajaran Tari Pendidikan. M alang : Banjar Seni Gantar Gumelar.

Setiawati Rahmida, 2008 .Seni Tari. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Fungsi-Unsur-Konsep-Jenis-Jenis-Seni-Tari-Adalah.html pada
22 Agustus 2017 pukul 16.08 WIB

10

Anda mungkin juga menyukai