Anda di halaman 1dari 10

PEMBELAJARAN TEMATIK

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Tematik

Dosen Pengampu: Monang Tua Simamora. M,Pd

Oleh
EIKMAN JAYA ZEGA (2005101015)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AUDI INDONESIA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Tematik Pembelajaran” tanpa ada masalah dan tepat
pada waktunya akan dikumpulkan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami sangat menghargai jika para pembaca memberikan kritik dan
saran yang membangun dan dapat menjadi pacuan kami kedepan agar dapat
memperbaiki kesalahan yang ada pada makalah kami ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai selesainya. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati segala usaha-usaha kita.

Medan, 25 September 2021


Penyusun

Eikman Jaya Zega

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .........................................................................................i


Daftar Isi..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengetian Pembejaran Tematik....................................................3
B. Tujuan Pembelajaran Tematik......................................................4
C. Prinsip Pembelajaran Tematik......................................................5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................6
B. Saran............................................................................................6

Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang


menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena
dalam pembelajaran tematik, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka
pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep
lain yang telah dipahaminya. Fokus perhatian dalam pembelajaran tematik terletak
pada proses yang ditempuh siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran
sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi


sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru
mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga
mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat
memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek
psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan
hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan
pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar,


kreatifitas pengajar dan metode pembelajaran yang digunakan sesuai berdasarkan
konteksnya. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar
yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut, juga dengan metode yang relevan
akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat
diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar.
Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah
dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target
belajar.

Mengingat pentingnya relevansi suatu metode dalam kegiatan belajar


mengajar, dan demi menjaga keberlangsungan interaksi antara pengajar dan
peserta didik, dalam makalah ini penulis mencoba untuk menguraikan metode
tematik dalam mengajar agar bisa diaplikasikan dalam praktisnya sesuai dengan
konteks, sehingga setidaknya kita bisa mengetahui metode tematik dalam
pembelajaran, dan kita bisa menentukan mana tema belajar yang signifikan untuk
suatu metode tematik yang berorientasi pada karakteristik peserta didik itu sendiri,
agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara interaktif dan optimal.

B. Rumusan Masalah

a. Apa Pengertian Metode Pembelajaran Tematik


b. Apa Tujuan Pembelajaran Tematik
c. Apa Saja Pinsip Pembelajaran Tematik

1
C. Tujuan Penulisan

a. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Metode Pembelajaran Tematik


b. Untuk Mengetahui Apa Tujuan Pembelajaran Tematik
c. Memahami Apa Saja Pinsip Pembelajaran Tematik

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran Tematik

Model pembelajaran tematik adalah merupakan kegiatan belajar mengajar


dengan memadukan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar cara ini dapat dilakukan dengan dua cara.
Cara pertama, materi beberapa mata pelajaran disajikan dalam tiap pertemuan.
Sedangkan cara kedua, yaitu tiap kali pertemuan hanya menyajikan satu jenis
mata pelajaran. Pada cara kedua ini, keterpaduannya diikat dengan satu tema
pemersatu. Oleh karena itu pembelajaran tematik ini sering juga disebut
pembelajaran terpadu atau integrated learning.

Bentuk keterkaitan atau keterpaduan ini dapat diartikan sebagai


pemberdayaan materi pelajaran satu pada waktu menyajikan materi pelajaran lain
yang diikat oleh satu tema. Melalui pembelajaran tematik, pemahaman konsep
selalu diperkuat karena adanya sinergi pemahaman antara konsep yang dikemas
dalam tema. Dalam pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran tematik ini
bertolak dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswa
dengan memperhatikan keterkaitannya dengan isi mata pelajaran. Tema adalah
pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan
(Poerwadarminta, 1983).

Pada pembelajaran tematik cara pertama menuntut kreativitas guru dan


sistem persekolahan yang memiliki otoritas tinggi untuk membuat keputusan
sendiri berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan gagasan inovatif seperti
pembelajaran tematik yang memungkinkan terjadinya perubahan jadwal dan
perubahan target program kelas. Pada pembelajaran terpadu dengan cara kedua ini
memberi peluang pada sistem persekolahan yang masih bersifat sentralistik,
dimana sekolah banyak mengikuti kebijakan yang ditentukan dari pengambil
keputusan diluar sekolah seperti penjadwalan dan target kurikulum.

Misalnya, padu waktu berbelanja di pasar, mereka berhadapan dengan


hitung menghitung (Matematika), aneka ragam makanan sehat (IPA), dialog
tawar-menawar (bahasa Indonesia), dan harga yang terkadang naik turun (IPS),
serta beberapa materi pelajaran lainnya. Sebaliknya, materi pelajaran yang tidak
saling terkait merupakan hal yang abstrak bagi anak. Oleh karena itu,
pembelajaran tematik akan dirasakan lebih bermakna bagi diri anak.

Pembelajaran tematik dapat mempermudah anak dalam membangun


gagasan atau pengetahuan baru, karena materi yang disajikan saling terkait satu
sama lain. Kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna apabila materi pelajaran
yang sudah dipelajari atau dipahami siswa dapat dimanfaatkan untuk mempelajari
materi berikutnya. Pembelajaran yang terpadu sangat berpeluang dalam
membantu dan memanfaatkan pengetahuan anak yang telah dimiliki sebelumnya.

3
Pembelajaran tematik memberikan peluang kepada anak untuk
mengembangkan tiga ranah sasaran pendidikan secara bersamaan. Ketiga ranah
sasaran pendidikan ini meliputi (jujur, teliti, tekun, terbuka terhadap gagasan
ilmiah), keterampilan (memperoleh, memilih, dan memanfaatkan informasi,
menggunakan alat, mengamati, membaca grafik, termasuk juga keterampilan
sosial seperti bekerjasama dan kepemimpinan), dan wawasan kognitif (seperti
gagasan konseptual tentang lingkungan dan alam sekitar).

Pembelajaran tematik memberi peluang kepada anak untuk membangun


sinergi kemampuannya, sehingga tujuan utuh pendidikan (mandiri, peka, dan
bertanggungjawab) dapat dicapai. Kemampuan yang diperoleh dari satu mata
pelajaran akan saling memperkuat kemampuan yang diperoleh dari mata pelajaran
lain. Sehingga guru dapat lebih menghemat waktu dalam menyusun rencana
pembelajaran. Tidak hanya siswa, guru pun belajar lebih bermakna terhadap
konsep-konsep sulit yang diajarkan. Dengan demikian, pembelajaran tematik
merupakan salah satu wahana ideal untuk mengangkat realita sehari- hari sebagai
tema pengajaran.

Berikut definisi dan pengertian pembelajaran tematik dari beberapa sumber buku:
 Menurut Mamat dkk (2007), pembelajaran tematik adalah pembelajaran
terpadu yang melibatkan beberapa pelajaran (bahkan lintas rumpun mata
pelajaran) yang diikat dalam tema-tema tertentu.
 Menurut Suryosubroto (2009), pembelajaran tematik adalah satu usaha
untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap
pembelajaran serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema.
 Menurut Rusman (2012), pembelajaran tematik adalah model
pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu
sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual
maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-
prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.
 Menurut Majid (2014), pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang
menggabungkan suatu konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda
dengan harapan siswa akan belajar lebih baik dan bermakna.

B. Tujuan Pembelajaran Tematik

Tujuan utama dari pembelajaran tematik adalah untuk mencapai tujuan


pembelajaran yang telah ditetapkan. Pembelajaran tematik telah dikembangkan
sehingga mempunyai beberapa tujuan lain, yaitu :
 Agar para siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu
karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
 Supaya peserta didik mmapu mempelajari pengetahuan dan
mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar bagian dalam satu tema.
 Agar pemahaman peserta didik terhadap aspek Pendidikan Agama Islam
lebih mendalam dan berkesan.

4
 Agar kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi lebih baik karena
mengaitkan berbagai topik/bagian dengan pengalaman pribadi dalam
situasi nyata yang dirangkaikan dalam tema tertentu.
 Agar guru Pendidikan Agama Islam bisa menghemat waktu karena mata
pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan
diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, sehingga waktu yang tersisa bisa
digunakan untuk pendalaman.

C. Prinsip Pembejaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki satu tema yang aktual, dekat dengan dunia
siswa dan ada dalam kehidupan sehari- hari. Tema ini menjadi alat pemersatu
materi yang beragam dari beberapa materi pelajaran. Pembelajaran tematik perlu
memilih materi beberapa mata pelajaran yang mungkin dan saling terkait.

Materi- materi dalam pembelajaran tematik yang dipilih dapat


mengungkapkan tema secara bermakna. Misalnya ada materi pengayaan
horizontal dalam bentuk contoh aplikasi yang tidak termuat dalam GBPP. Namun
penyajian materi pengayaan seperti ini perlu dibatasi dengan mengacu pada tujuan
pembelajaran.

Pembelajaran tematik tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum


yang berlaku, tetapi sebaliknya pembelajaran tematik harus mendukung
pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum.
Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu
mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan,
dan pengetahuan awal. Materi pelajaran yang dipadukan tidak perlu terlalu
dipaksakan, artinya materi yang tidak mungkin dipadukan, tidak usah dipadukan.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pembelajaran tematik adalah merupakan kegiatan belajar mengajar


dengan memadukan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar cara ini dapat dilakukan dengan dua cara.
Cara pertama, materi beberapa mata pelajaran disajikan dalam tiap pertemuan.
Sedangkan cara kedua, yaitu tiap kali pertemuan hanya menyajikan satu jenis
mata pelajaran. Pada cara kedua ini, keterpaduannya diikat dengan satu tema
pemersatu. Oleh karena itu pembelajaran tematik ini sering juga disebut
pembelajaran terpadu atau integrated learning.

Pembelajaran tematik tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum


yang berlaku, tetapi sebaliknya pembelajaran tematik harus mendukung
pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum.
Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu
mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan,
dan pengetahuan awal. Materi pelajaran yang dipadukan tidak perlu terlalu
dipaksakan, artinya materi yang tidak mungkin dipadukan, tidak usah dipadukan.

B. Saran

Demikian makalah yang dapat pemakalah sajikan, apabila dalam penulisan


makalah initerdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Pemakalah mohon kritik
dan saran yangmendukung demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pemakalah khususnya dan pembaca pada
umumnya

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kajianpustaka.com/2020/06/pembelajaran-tematik.html
https://www.rajagrafindo.co.id/produk/pembelajaran-tematik-terpadu/

Anda mungkin juga menyukai