Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN TEMATIK


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah: Pembelajaran Tematik
Dosen Pengampu: Fikri Zauharul Firdaus, S.Pd, M.Pd

OLEH:
Semester. IV/S1 PGMI
Nida Fitriani : (278.341.20.032)
Anggun Nurfaridah : (278.341.20.043)
Yusuf Supiandi : (278.341.20.040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
ASSA’IDIYYAH
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Konsep Dasar Pembelajaran Tematik” ini tepat waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas yang telah diberikan.Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Konsep Dasar Pembelajaran Tematik” bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Saya dan rekan mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya dan rekan juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dan rekan dapat
menyelesaikan masalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun, akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Cipanas, 12 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

K ATA PENGANTAR……….....................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................2
A. Pengertian Pembelajaran Tematik......................................................3
B. Konsep Dasar Pembelajaran Tematik.................................................4
C. Ruang Lingkup Pembelajaran Tematik...............................................7
D. Tujuan Pembelajaran Tematik............................................................9
BAB III PENUTUP......................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................................12
B. Daftar Pustaka.....................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran pada hakekatnya menempati posisi / kedudukan yang
sangat strategis dalam keseluruhan kegiatan pendidikan, dalam arti akan
sangat menjadi penentu terhadap keberhasilan pendidikan. Pembelajaran
itu sendiri merupakan proses serangkaian perbuatan atas dasar hubungan
timbal balik oleh guru dan peserta didik dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran.

Pada tahun ajaran 2013/2014 bulan Juli ini pemerintah mulai


memberlakukan kurikulum 2013 yang merupakan hasil penyempurnaan
dari kurikulum sebelumnya. Penyempurnaan ini dilakukan berdasarkan
hasil evaluasi kurikulum, pada kurikulum ini diberlakukan pendekatan
pembelajaran berbasis tema yang dikenal denga istilah tematik dan
pembelajaran berbasis tematik ini diberlakukan di jenjang SD/MI.

Diberlakukannya pembelajaran tematik ini karena melihat dari data


statistik nasional yang menunjukan bahwa pendidikan dasar di Indonesia
masih belum menunjukan hasil yang memuaskan. Direktorat Pendidikan
TK dan SD tahun 2000/2001 juga menunjukan bahwa rata-rata daya serap
kurikulum secara nasional masih rendah yaitu 5,1 untuk lima mata
pelajaran, kondisi ini juga disebabkan karena kurangnya pendidikan
prasekolah atau taman kanak-kanak di daerah terpencil. Maka atas dasar
pemikiran dan pertimbangan inilah diberlakukan pembelajaran tematik
yang diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan proses
pembelajaran di kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pembelajaran tematik?
2. Bagaimana konsep dasar pembelajaran tematik?
3. Apa saja ruang lingkup dari pembelajaran tematik?
4. Apa tujuan pembelajaran tematik?

1
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari pembelajaran tematik.
2. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar dalam pembelajaran
tematik.
3. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup dari pembelajaran
tematik.
4. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran tematik.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembeajaran Tematik
Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya merupakan
pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata
pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bemakna kepada
siswa.1 Menurut Trianto pembelajaran tematikpada dasarnya adalah
pembelajaran terpadu. Pembelajaran tematik merupakan model
pembelajaran terpadu, definisi dari pembelajaran terpadu ini yaitu
menggabungkan atau menghubungkan berbagai
gagasan,konsep,keterampilan,nilai,sikap baik antar mata pelajaran maupun
dalam satu mata pelajaran. Model pembelajaran terpadu ini menggunakan
tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik.

Pembelajaran tematik memberikan penekanan pada pemilihan


suatu tema yang spesifik yang sesuai dengan materi pelajaran, untuk
mengajar satu atau beberapa konsep yang memadukan berbagai informasi
(Permendikbud no.57 Tahun 2014). Pembelajaran terpadu merupakan
pendekatan untuk mengembangkan pengetahuan peserta didik dalam
membentuk pengetahuan berdasarkan pada interaksi dengan lingkungan
dan pengalaman kehidupannya. Hal ini membantu peserta didik untuk
belajar menghubungkan apa yang telah dipelajari dan apa yang sedang
dipelajari.

Terjalinnya hubungan antar setiap konsep secara terpadu, akan


memfasilitasi peserta didik untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran
dan mendorong peserta didik untuk memahami konsep-konsep yang
mereka pelajari melalui pengalaman secara langsung dan
menghubungkannya dengan pengalaman nyata.

Pembelajaran terpadu memberikan gambaran bagaimana


pengalaman belajar secara terintegrasi memberi dampak yang penuh
1
Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, (Jakarta: PT.Pustakarya,2009). hal.79.

3
makna dan bagaimana dan bagaimana pengintegrasian itu dilakukan. 2
Pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang diawali dengan satu
pokok bahasan atau tema tertentu dikaitkan dengan pokok bahasan lain,
konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain, yang dilakukan secara
spontan atau direncanakan, baik dalam satu mata pelajaran atau lebih dan
dengan beragam pengalaman belajar peserta didik, maka pembelajaran
lebih bermakna.3 Menurut beberapa ahli pembelajaran model tematik
(terpadu) dianggap sesuai dengan karakteristik perkembangan anak
SD/MI. Dalam pelaksanaa pembelajaran tematik, perlu dilakukan beberapa
hal yang meliputi tahap perencanaan yang mencakup kegiatan pemetaan
kompetensi dasar, pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus
dan penyusunan rencana pelaksana pembelajaran. Tentu tidak semua
materi pelajaran dapat di ikat dalam satu tema, misalnya matematika.
Namun sebagian besarnya dapat dilakukan dengan usaha kreatif dan
inovatif sang guru. Tanda dari kebermaknaan belajar bagi peserta didik
adalah terjdi hubungan antara aspek-aspek, konsep-konsep, informasi atau
situasi baru dengan komponen-komponen yang relevan di dalam struktur
kognitif peserta didik4

B. Konsep Dasar Pembelajaran Tematik


Saat ini pembelajaran tematik yahg berkembang di SD mengarah
pada pengabungan dari webbed model (model jaring laba-laba) dan
integrated model (model terpadu). Penggabungan model jaring laba-laba
dan model terpadu yang dimaksud yaitu penggunaan tema untuk
menggabungkan beberapa mata pelajaran dengan menetapkan prioritas
dari kurikulum untuk menemukan keterkaitan antar mata pelajaran.
Sehingga peserta didik akan mendapatkan pandangan hubungan yang tetap
tentang kegiatan dari mata pelajaran yang berbeda-beda. Dengan demikian
peserta didik akan mudah menghubungkan dan mengaitkan materi-materi
dari beberapa mata pelajaran.

2
Zais, Robert (1976)
3
Hadi Subroto (2000: 9)
4
Tim Pusat Kurikulum(Puskur) 2006

4
Proses belajar tidak sekedar mengahafal konsep-konsep atau fakta-
fakta belaka, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep
untuk menghasilkan pemahaman yang utuh sehingga konsep-konsep yang
dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan.
Pembelajaran tematik di SD/MI dikembangkan dengan landasan beberapa
teori dan filsafat sebagai berikut:

a. Teori Psikologi Gestalt

Pembelajaran ditekankan pada pengenalan atau pengamatan pertama


terhadap suatu objek yang diawali dari pengamatan terhadap
keseluruhan atau totalitas. Totalitas atau keseluruhan ini dapat
dikembangkan untuk mempelajari hubungan antar bagian atau antar
mata pelajaran. Hal ini dipandang merupakan proses belajar yang
wajar dan baik sesuai dengan tingkat berpikir anak.

b. Teori Perkembangan Kognitif

Pembelajaran berorientasi pada Development Appropriate Practice


(DAP), yaitu pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan
usia dan individu yang meliputi emosi,minat, dan bakat peserta didik.

c. Teori Konstruktivisme

Pembelajaran ini menekankan pada proses peserta didik membangun


sendiri pengetahuannya. Yaitu anak harus diberi kesempatan untuk
menyusun pengetahuannya sendiri berdasar pengalaman belajarnya
yang biasa disebut belajar bermakna.

d. Filsafat Progresivisme

Pembelajaran ini menekankan kepada guru untuk menggantikan hal


yang biasa dan dangkal dengan realitas yang di arahkan dengan baik,
dimana guru kemudian berperan sebagai fasilitator pembelajaran bagi
peserta didik. Pembelajaran akan berpusat pada peserta didik, sehingga
anak menjadi aktif dan kreatif.

5
Secara teori ada dua pakar pengembang pembelajaran terpadu
yaitu: Jacobs dan Forgarty. Menurut Jacobs (1989), bila ditinjau dari
sifat materi dan cara memadukan ada lima model pembelajaran terpadu
yaitu:

a. Indicipliner Based Model (model berbasis pmbelajaran terpisah)

Model pembelajaran ini didasarkan pada mata pelajaran yang diajarkan


terpisah, yaitu masing-masing mata pelajaran disampaikan sesuai
jadwal berdasar kurikulum yang telah tersedia.

b. Parallel Model (model paralel)

Model pembelajaran ini yaitu, mengkaitkan dua mata pelajaran dengan


satu tema dari tema tersebut akan muncul pokok bahasa lain yang
berkaitan. Contoh: tema kebersihan dalam mata pelajaran IPS yang
dikaitkan dengan PPKn.

c. Multidisciplinary model (model keterkaitan antarmata pelajaran)

Model pembelajaran ini mengkaitkan satu tema dengan beberapa mata


pelajaran yang diajarkan secara terpisah dan masing-masing guru
menyepakati tema apa yang akan diajarkan secara terpisah dan masing-
masing guru menyepakati tema apa yang akan diajarkan lebih dahulu.

d. Interdisciplinary model (model interdisiplin)

Model pembelajaran ini dianggap sebagai satuan-satuan periodik atau


rangkaian beberapa mata pelajaran dalam kaitan mempelajari tema
yang bertujuan untuk memecahkan masalah.

e. Integrated Model (model terpadu)

Model pembelajaran ini hampir sama dengan model interdisipliner,


bedanya pada model terpadu kualitasnya lebih mendalam, baik
mengenai bahan,keterampilan maupun tujuan. Dengan
mengintegrasikan pemahaman-pemahaman, sikap-sikap, keterampilan-
keterampilan, dan isi yang beragam maka akan diperoleh banyak

6
keragaman dalam strategi pembelajaran dan akan meningkatkan
kemungkinan terjadi hubungan baru dalam memadukan mata pelajaran
secara konseptual.

Adapun beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain:

1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat


perkembangan dan kebutuhan anak

2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan


pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan
peserta didik

3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa


sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama

4. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir peserta


didik

5. Menayajkan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai


dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam
lingkungannya

6. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama,


toleransi,komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

C. Ruang Lingkup Pembelajaran Tematik


Ruang lingkup pembelajaran tematik meliputi seluruh mata pelajaran inti
pada kelas 1,2, dan 3 MI/SD. Mata pelajaran tersebut meliputi Pendidikan
Agama Islam, Bahasa Indoesia, IPA,IPS Pendidikan Kewarganegaraan,
Seni Budaya dan Keterampilan, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan. Adapun beberapa landasan dari pembelajaran tematik ini yaitu:
a. Landasan Filosofis

Dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat


yaitu: Progresivisme, Konstruktivisme, Humanisme. Aliran progresivisme
memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan
kreatifitas, pembelajaran sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah

7
(natural), dan memperhatikan kemampuan peserta didik. Aliran
konstruktivisme melihat penglaman langsung peserta didik sebagai kunci
dalam pembelajaran. menurut aliran ini manusia mengkonstruksi
pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman
dan lingkungannya. Sedangkan aliran humanisme melihat siswa dari segi
keunikan atau kekhasannya, potensinya, dan motivasi yang dimilikinya.

b. Landasan Psikologis

Landasan psikologis ini sangat berkaitan dengan pembelajaran tematik


karena berhubungan dengan psikologi belajar. Psikologi perkembagan
sangat diperlukan terutama dalam menentukan isi atau materi
pembelajaran tematik yang diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan
dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.
psikologi belajar memberikan konstribusi dalam hal bagaimana isi atau
materi pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada siswa dan
bagaimanapula siswa harus mempelajarinya.

c. Landasan Yuridis

Dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai kebijakan atau


peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah
dasar. Landasan yuridis tersebut adalah UU No.23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak
memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan
pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya
(pasal 9).

Pembelajaran tematik memiliki satu tema yang aktual, dekat


dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini
menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa materi
pelajaran. pembelajaran tematik perlu memilih materi beberapa mata
pelajaran yang mungkin dan saling terkait.

Pembelajaran tematik ini tidak boleh bertentangan dengan tujuan


kurikulum yang berlaku, tetapi sebaliknya pembelajaran tematik harus

8
mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang termuat
dalam kurikulum. Materi pelajaran yang dipadukan tidak perlu terlalu
dipaksakan, artinya materi yang tidak mungkin dipadukan, tidak usah
dipadukan.

D. Tujuan Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik terpadu ini memiliki tujuan dan fungsi yaitu
memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan
mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat
menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan
materi yang nyata (konstektual) dan brmakna bagi peserta didik.

Pembelajaran tematik dikembangkan selain untuk mencapai tujuan


pembelajaran yang telah ditetapkan juga memiliki sejumlah tujuan lain.
Adapun tujuan pembelajaran tematik menurut Sukayati (2004) yaitu:

a. Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih


bermakna.

b. Mengembangkan keteramplan menemukan, mengolah dn


memanfaatkan informasi

c. Menumbuh kembangkan sikap positif, kebiasaan baik dan nilai-nilai


luhur yang diperlukan dalam kehidupan.

d. Menumbuh kembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama,


toleransi serta menghargai pendapat orang lain.

e. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa.

Adapun menurut Departemen Agama, tujuan pembelajaran tematik


berdasarkan buku panduan Pembelajaran Tematik Pendidikan Agama
Islam (PAI) Sekolah Dasar (SD) yang diterbitkan tahun 2009 adalah:

a. Agar siswa mudah memusatkan perhatian ada satu tema tertentu karena
materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.

9
b. Agar siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan
berbagai kompetensi dasar antara aspek dalam tema sama.

c. Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih mendalam

d. Agar kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik, karena


mengaitkan berbagai aspek atau topik dengan pengalaman pribadi
dalam situasi nyata, yang diikat dalam tema tertentu.

e. Agar guru menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan


secara sistematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua
atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk
pendalaman.

Manfaat pembelajaran tematik secara umum dapat dikelompokan


menjadi dua jenis, yaitu keuntungan bagi guru dan siswa.

a. Keuntungan model pembelajaran tematik bagi guru

a) Tersedia waktu lebih banyak untuk pembelajaran. Guru dapat


menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara
terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3
kali pertemuan. Waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan
remedial, pemantapan atau pengayaan.

b) Hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat disajikan secara


logis dan alami

c) Dapat ditunjukan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kontinu


(terus menerus), tidak terbatas pada buku paket bahkan jam
pelajaran. Sehingga guru bisa membantu siswa memperluas
kesempatan belajar ke berbagai aspek kehidupan.

d) Guru bebas membantu siswa dalam melihat masalah dan situasi


topik dari berbagai sudut pandang

10
e) Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Penekanan pada
kompetesi bisa dikurangi dan diganti dengan kerja sama dan
kolaborasi.

b. Keuntungan model pembelajaran tematik bagi siswa

a) Dapat lebih memfokuskan diri pda proses belajar daripada hasil


belajar.

b) Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa (yang dikaitkan


dengan minat, kebutuhan dan kecerdasan) mereka didorong untuk
membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada
keberhasilan belajar.

c) Menstimulan penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan


luar kelas.

d) Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik


tertentu.

e) Pemahaman terhadap materi lebih mendalam da berkesan.

f) Membantu siswa membangun hubungan antar konsep dan ide,


sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman.

g) Siswa lebih merasaka manfaat dan makna belajar, karena materi


disajikan dalam konteks tema yang jelas.

11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran terpadu, definisi
dari pembelajaran terpadu ini yaitu menggabungkan atau menghubungkan
berbagai gagasan,konsep,keterampilan,nilai,sikap baik antar mata
pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran.

Ruang lingkup pembelajaran tematik meliputi seluruh mata pelajaran inti


pada kelas 1,2, dan 3 MI/SD. Mata pelajaran tersebut meliputi Pendidikan
Agama Islam, Bahasa Indoesia, IPA,IPS Pendidikan Kewarganegaraan,
Seni Budaya dan Keterampilan, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan.

Pembelajaran tematik terpadu ini memiliki tujuan dan fungsi yaitu


memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan
mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat
menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan
materi yang nyata (konstektual) dan brmakna bagi peserta didik.

12
DAFTAR PUSTAKA

DRs Daryanto.2014”Pembelajaran Teatik Terpadu Terintegrasi Kurikulum 2013”,


Yogyakarta: Gaya Media.
Iskandar Wahyu.2020”Konsep Pembelajaran Tematik”,Yogyakarta: K-Media
Bantul.
Malawi Ibadullah dan Ani Kardawati,pemebelajaran tematik:konsep dan
aplikasi,Cet.II (Jawa Timur: CV. Ae Media Grafika,2017)
Mirnawati.2016”Latar Belakang Pembelajaran Tematik
SD”,dipublishkan:Minggu,04 Desember 2016.
Sukayati dan Sri Wulandari, Pembelajaran Tematik di SD:Sleman,2009.
Widyaningrum Retno”Model Pembelajaran Tematik SD/MI”,Ponorogo:2012.

13
EMETENG ATTENDENCE

Tugas Mata Kuliah : Pembelajaran Tematik


Kelompok : I (satu)
Tanggal Kerja Kelompok : 12 Februari 2022

N Kehadiran
O
NAMA Ya Tidak Keterangan

1 Nida Fitriani •

2 Anggun •
Nurfaridah

3 Yusuf • -
Supiandi

14

Anda mungkin juga menyukai