Anda di halaman 1dari 14

PEMBELAJARAN TERPADU

“JARING-JARING TEMA”

OLEH
KELOMPOK 7
KELAS/SEMESTER: A/V

NAMA ANGGOTA KELOMPOK: NIM: NO.URUT:


1. Ririn Nopiani (1711031014) (09)
2. Ni Luh Made Adnyani (1711031153) (18)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2019
PRAKATA

Puji syukur dipanjatkan Ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas
wawasan dan pengetahuannya tentang pengertian jaringan tema, tekbik
pembuatan jaringan tema, dan kriteria jaringan tema.
Walaupun banyak kendala yang ditemui dalam pembuatan makalah ini,
namun tetap diusahakan melakukan hal yang terbaik melalui diskusi secara
bertahap sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat yang baik kepada pembaca. Makalah ini tentunya masih
memiliki banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun penulisannya. Untuk itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat
dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.

Singaraja, 20 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................


DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................
1.3 Tujuan ..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Jaringan Tema .........................................................................
2.2 Teknik Pembuatan Jaringan ..................................................................
2.3 Kriteria Jaringan Tema ..........................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan................................................................................................
3.2 Saran ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menggunakan tema
dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa. Pembelajaran tematik berpusat pada siswa,
dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences),
pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai
matapelajaran, bersifat luwes (fleksibel) sesuai dengan minat dan kebutuhan
siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, perlu dilakukan beberapa hal
yang meliputi tahap perencanaan yang mencakup kegiatan pemetaan Kompetensi
dasar, pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus dan penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan
menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembukaan/awal/pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Penilaian dalam pembelajaran tematik adalah
suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala,
berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan
dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan
belajar. Dalam penilaian mengikuti aturan pendidikan anak usia dini, kemampuan
membaca, menulis dan berhitung, mengacu pada indicator, dilakukan secara terus
menerus dan selama proses belajar mengajar berlangsung, hasil karya/kerja
siswa dapat digunakan sebagai bahan masukan guru (Widyaningrum, 2012).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan masalah yaitu sebagai berikut:
1) Apa hakikat jaringan tema?
2) Bagaimana teknik pembuatan jaringan tema?
3) Apa saja kriteria jaringan tema?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penyusunan makalah ini bertujuan
untuk sebagai berikut:
1) Mengetahui hakikat jaringan tema
2) Mengetahui teknik pembuatan jaringan tema
3) Mengetahui kriteria jaringan tema

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1) Manfaat Teoritis
Dapat memberikan pemahaman mengenai hakikat jaringan tema, teknik
pembuatan jaringan tema dan kriteria jaringan tema.
2) Manfaat Praktis
Dapat memberikan pengetahuan mengenai hakikat jaringan tema, teknik
pembuatan jaringan tema dan kriteria jaringan tema.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Jaringan Tema


Membuat jaringan tema merupakan bagian integral dari model
pembelajaran terpadu yang banyak digunakan. Model pembelajaran terpadu
sendiri menjadi model pembelajaran yang dipilih oleh berbagai kalangan sebagai
ganti dari model pembelajaran drill-system. Dalam pembelajaran terpadu,
ekplorasi topic/tema menjadi alat pemacu utama bagi pelaksanaannya. Dengan
demikian, pemilihan topic/tema menghubungkan antara satu tema dengan tema
lainnya menjadi persoalan penting yang harus dikuasai baik oleh pendidik
maupun peserta didik.
Lebih spesifik lagi, pembuatan jaringan tema merupakan implementasi
dari penerapan pembelajaran terpadu model Webbed, adalah pembelajaran yang
mnggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai
dengan menentukan tema tertentu. Tema dapat ditetapkan dengan negosiasi antara
guru dan siswa, tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah tema
tersebut disepakati, dikembangkan sub-subtemanya dengan memerhatikan
kaitannya dengan bidang-bidang studi (Trianto, 2007: 45) (Sugiyar, 2016).
Pengembangan tema menjadi sub-subtema serta membuat pola hubungan antara
tema tertentu dan sub-sub pokok bahasan yang diambil dari bebagai bidang studi
terkait. Dengan terbentuknya jaringan tema diharapkan peserta didik memahami
satu tema tertentu dengan melakukan pendekatan interdisiplin berbagai bidang
ilmu pengetahuan. Selain untuk mempermudah pemahaman, jaringan tema juga
juga mengajari pembiasaan agar peserta didik mampu berpikir secara integrative
dan holistic.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jaringan tema adalah pola
hubungan antara tema tertentu dengan sub-sub pokok bahasan yang diambil dari
berbagai biang studi terkait. Dengan terbentuknya jaringan tema diharapkan
siswa-siswi memahami satu tema tertentu dengan melakukan pendekatan
interdisiplin berbagai bidang ilmupengetahuan. Selain untuk mempermudah
pemahaman, jaringan tema juga mengajari pembahasan agar siswa-siswi mampu
berpikir secara integrative dan holistik (Sugiyar, 2016).
Berikut ini adalah salah satu contoh-contoh jaringan tema yang melibatkan
beberapa mata pelajaran.

IPA MATEMATIKA
1. Mengenal bagian-bagian 1. Menentukan waktu (pagi,
tubuh dan kegunaannya siang, malam), hari, dan jam.
seta cara perawatannya. 2. Menentukan lama suatu
2. Mengidentifikasi kebutuhan kejadian berlangsung.
tumbuh agar tumbuh sehat 3. Mengenal panjang suatu
dan kuat. benda melalui kalimat sehari-
3. Membiasakan hidup sehat. hari (pendek, panjang, dan
membandingkannya).

DIRI
SENDIRI

BAHASA INDONESIA PPKN


IPS
1. Memperkenalkan diri sendiri 1. Menjelaskan
1. Mengidentifik
dengan kalimat sederhana perbedaan jenis
asi identitas
dan santun. kelamin,
diri, keluarga,
2. Menyapa orang lain dengan agama, dan
dan kerabat.
menggunakan kalimat sapaan suku bangsa.
2. Menceritakan
yang tepat dan bahasa yang pengalaman
santun. diri.
3. Mendeskripsikan benda-
benda di sekitar dan fungsi
anggota tubuh dengan
kalimat sederhana.

Pembuatan jaringan tema yang mengikuti model pembelajaran terpadu


Webbed memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya meliputi:
a. Penyeleksi/penentuan tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk
belajar.
b. Lebih mudah dilakukan oleh guruyang belum berpengalaman.
c. Memudahkan perencanaan.
d. Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa.
e. Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan dan ide-ide
berbeda yang terkait.
Sementara kekurangannya antara lain:
a. Sulit dalam menyeleksi tema.
b. Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal.
c. Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan
daripada pengembangan konsep.

2.2 Teknik Pembuatan Jaringan Tema


Pembuatan jaringan tema melalui beberapa tahapan yang harus dilalui.
Langkah-langkah yang harus dilalui diantaranya (Trianto, 2007):
a. Tentukan terlebih dahulu tema. Cara menentukan tema bisa dilakukan
dengan dua cara:
- Cara pertama, mempelajari standar kompotensi dan kompotensi dasar
yang terdapat dalam masing-masing mata pelajara, dilanjutkan dengan
menentukan tema yang sesuai.
- Cara kedua, menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat
keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut guru dapat bekerja sama
dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan
anak.
Selain itu, penentuan tema juga harus mengikuti beberapa prinsip. Prinsip
penentyan tema:
- Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa.
- Dari yang termudah menuju yang sulit.
- Dari yang sederhana menuju yang kompleks.
- Dari yang konkret menuju yang abstrak.
- Tema yang dipilih harus meungkinkan terjadinya proses berpikir pada
diri siswa.
- Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan
siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya.
b. Menginventarisasi materi-materi yang masuk/sesuai dengan tema yang
telah ditentukan. Langkah ini tidak terlalu rumit karena pada pertemuan
sebelumnya telah dilakukan pemetaan terhadap materi-materi yang akan
dijadikan bahan pembuatan jaringan tema.
c. Mengelompokkan materi-materi yang sudah diinventarisasi ke dala
rumpun mata pelajarannya masing-masing. Hal ini untuk mempermudah
mencari keterkaitan tema dengan mata pelajaran yang disajikan dengan
menggunakan model pembelajaran tematik.
d. Menghubungkan materi-materi yang telah dikelompokkan dalam rumpun
mata pelajaran dengan tema. Pola hubungan antara tema dan rumpun
materi diilustrasikan dengan sebuah bagan sebagaimana terlihat pada
contoh jaringan tema yang telah dibahas sebelumnya.
Secara singkat dapat dijelaskan bahwa proses pembuatan jaringan tema
dapatdilakukan dengan langkah: hubungkan kompotensi dasar dan indikator
dengan tema pemersatu sehingga akan terlihat kaitan antara tema, kompotensi
dasar, dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan tema ini dapat
dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tempat.

2.3 Kriteria Jaringan Tema


Sebuah jaringan tema dapat dianggap baik jika memenuhi beberapa
kriteria. Kriteria ini diantaranya (Trianto, 2007):
a. Simpel. Jaringan tema dibuat untuk mempermudah penyusunan perencanaan
pembelajaran secara keseluruhan. Oleh karena itu, jaringan tema dibuat
sesederhana mungkin dan tidak berbelit-belit dalam mengilustrasikan
keterkaitan antara tema dan materi-materi yang terkait dengannya.
b. Sinkron. Pada dasarnya, jaringan tema terdiri dari dua komponen utama, yaitu
tema pengikat dan materi yang terkait dan bisa masuk dalam cakupannya.
Untuk menyusun jaringan tema yang baik, maka hal yang perlu diperhatikan
yaitu sinkronisasi antara tema dan materi-materi yang dijaring didalamnya.
c. Logis. Selain sinkron, keterkaitan antara tema dan materi yang diikat haruslah
logis. Hal ini mengandung pengertian bahwa materi yang dijaring memang
betul-betul merupakan bagian dari tema, sehingga tidak dibutuhkan tema lain
untuk menjaring materi-materi tersebut.
d. Mudah dipahami. Jaringan tema yang baik adalah jaringan tema yang dapat
dipahami oleh semua orang. Dengan demikian, siapa pun dapat menyusun dan
mengembangkan pembelajaran tematik dengan berpegangan pada jaringan
tema tersebut. Jaringan tema diupayakan tidak hanya dipahami oleh
pembuatnya, tetapi harus dapat digunakan oleh semua orang.
e. Terpadu. Tema dan materi-materi diikat oleh kesamaan substansi yang ingin
disampaikan kepada peserta didik. Oleh karenaitu, dalam pembuatan jaringan
tema, asas keterpaduan antara tema dan materi tidak bisa diabadikan.
Pembuatan jaringan tema diharapkan dapat menampilkan gambaran
keter[aduan antara tema dan materi menjadi suatu bagian utuh yang akan
dikembangkan menjadi scenario pembelajaran tematik.

CONTOH JARINGAN TEMA


Tema 3 : Makanan Sehat
subtema 1 : Bagaimana Tubuh Mengolah Makanan?
Pembelajaran : 2 (dua)
Kelas :V
1. Kompotensi Inti
a. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
b. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga, dan negara.
c. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan
tempat bermain.
d. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku
anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
2. Pemetaan Kompotensi Dasar
3. Pemetaan Kompotensi Dasar pembelajaran ke 2

4. Pemetaan Indikator dari Kompotensi Dasar Pembelajaran ke 2


BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Jaringan tema adalah pola hubungan antara tema tertentu dengan sub-sub
pokok bahasan yang diambil dari berbagai biang studi terkait. Dengan
terbentuknya jaringan tema diharapkan siswa-siswi memahami satu tema tertentu
dengan melakukan pendekatan interdisiplin berbagai bidang ilmupengetahuan.
Pembuatan jaringan tema melalui beberapa tahapan yang harus dilalui. Langkah-
langkah yang harus dilalui diantaranya; tentukan terlebih dahulu tema,
menginventarisasi materi-materi yang masuk/sesuai dengan tema yang telah
ditentukan, mengelompokkan materi-materi yang sudah diinventarisasi ke dala
rumpun mata pelajarannya masing-masing, Menghubungkan materi-materi yang
telah dikelompokkan dalam rumpun mata pelajaran dengan tema. Sebuah jaringan
tema dapat dianggap baik jika memenuhi beberapa kriteria. Kriteria ini
diantaranya; simple, sinkron, logis, mudah dipahami, terpadu.

3.2 SARAN
Sebagai seorang guru sangat perlu memahami cara membuat jaringan
tema. Melalui jaringan tema guru akan mamou merancang sebuah pembelajaran.
Dalam membuat jaringan tema diperlukan memahami kompotensi dasar dari
masing-masing sub materi pembelajaran agar menjadi 1 jaringan yang terpadu.
Melalui pemetaan kompotensi dasar itulah selanjutnya guru akan mampu
membuat indikator dari masing sub materi.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Tabany, T.I.B. 2015. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Jakarta:


Prenadamedia Group.
Sundayana, Wachyu. 2014. Pembelajaran Berbasis Tema. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Sugiyar. 2016. Jaringan Tema.
file:///D:/TUGAS%20KULIAH/SEMESTER%205/PEMBELAJARAN%20
TERPADU/Paket%25207.pdf
Susilawati, F.W.A. 2017. Makanan Sehat: Buku Guru atau Kementerian
pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai