Anda di halaman 1dari 27

EVALUASI HASIL BELAJAR DAN PROGRAM

PEMBELAJARAN IPS MI

Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial

Dosen Pengampu : Nur Apriliya Rochimah, M.Pd.

Disusun oleh :

Eka Wahyu Kurniawan 23040190129

Vani Dwi Rizqi 23040190135

Arlinda Amalia Ismawati 23040190138

Dewi Anggreni Setiorini 23040190139

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Evaluasi Hasil Belajar Dan Program Pembelajaran IPS MI” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Nur Apriliya Rochimah, M.Pd. selaku dosen dalam bidang mata kuliah
Anak Berkebutuhan Khusus Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “Evaluasi Hasil Belajar Dan Program Pembelajaran
IPS MI” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Nur Apriliya Rochimah,


M.Pd., selaku dosen di bidang mata kuliah Pembelajaran IPS yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menamah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Salatiga , 5 November 2021

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 5
C. TUJUAN ................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 6
A. Pengertian Evaluasi ................................................................................................ 6
B. Hakikat Evaluasi Hasil Belajar Ips .......................................................................... 8
C. Macam-macam Tes Yang Ada Dalam Ealuasi...................................................... 10
D. Objek Evaluasi Program Pembelajaran ................................................................. 12
E. Langkah-Langkah Evaluasi Hasil Belajar IPS Di MI ........................................... 13
F. Prinsip-prinsip Penilaian Beserta Penerapan dan Contohnya ............................... 14
G. Evaluasi Hasil Belajar Ips Taksonomi Bloom ..................................................... 22
BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 25
A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 25
B. SARAN ................................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 27

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam sebuah proses pembelajaran komponen yang turut
menentukan keberhasilan sebuah proses adalah evaluasi. Melalui
evaluasi orang akan mengetahui sampai sejauh mana penyampaian
pembelajaran atau tujuan pendidikan atau sebuah program dapat
dicapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus
dilakukan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Melalui
Evaluasi, kita akan mengetahui perkembangan hasil belajar,
intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan social, sikap dan
kepribadian siswa atau peserta didik serta keberhasilan sebuah
program.
Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran ada beberapa istilah
yang sering digunakan, baik secara bersamaan maupun secara terpisah.
Istilah tersebut adalah pengukuran. penilaian, dan evaluasi. Ketiga
istilah tersebut memiliki perbedaan.
Mengacu pada asumsi bahwa pembelajaran merupakan system
yang terdiri atas beberapa unsure, yaitu masukan, proses dan hasil;
maka terdapat tiga jenis evaluasi sesuai dengan sasaran evaluasi
pembelajaran, yaitu evaluasi masukan, proses dan hasil pembelajaran.
Terkait dengan ketiga jenis evaluasi pembelajaran tersebut, dalam
praktek pembelajaran secara umum pelaksanaan evaluasi pembelajaran
menekankan pada evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil
belajar. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa pelaksanaan kedua
jenis evaluasi tersebut merupakan komponen system pembelajaran
yang sangat penting.

4
Evaluasi kedua jenis komponen yang dapat dipergunakan untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan pelaksanaan dan hasil
pembelajaran. Selanjutnya masukan tersebut pada gilirannya
dipergunakan sebagai bahan dan dasar memperbaiki kualitas proses
pembelajaran menuju keperbaikan kualitas hasil pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian evaluasi ?
2. Hakikat evaluasi hasil belajar ips ?
3. Apa sajakah macam-macam tes yang ada dalam evaluasi?
4. Apa saja objek evaluasi program pembelajaran ?
5. Bagaimanakah prinsip penilaian beserta penerapan dan contohnya?
6. Evaluasi hasil belajar ips taksonomi bloom ?

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetauhi apa aengertian evaluasi ?
2. Untuk hakikat evaluasi hasil belajar ips ?
3. Untuk Apa sajakah macam-macam tes yang ada dalam evaluasi?
4. Untuk apa saja objek evaluasi program pembelajaran ?
5. Untuk bagaimana langkah langkah evaluasi hasil belajar ips MI
6. Untuk mengetahui apa saja prinsip penilaian beserta penerapan dan
contohnya?
7. Untuk mengetahui evaluasi hasil belajar ips taksonomi bloom ?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan penilaian,
pemilihan, pengumpulan, anlisis dan penyajian informasi yang
dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta
penyusunan program selanjutnya.1berdasarkan pendapat diatas
dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses yang
sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan,
mendeskripsikan, menginterpretasikan dan menyajikan informasi
tentang suatu program untuk dapat digunakan sebagai dasar
membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun
program selanjutnya.
Adapun tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh
informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program.
Informasi itu dapat berupa proses pelaksanaan program,
dampak/hasil yang dicapai, efisiensi serta pemanfaatan hasil
evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu untuk
mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki, atau
dihentikan. Selain itu, juga dipergunakan untuk kepentingan
penyusunan program berikutnya maupun penyusunan kebijakan
yang terkait dengan program.2
Hasil belajar merupakan sebuah pencapaian dari proses
belajar yang telah dilaksanakan secara terorganisir. Pencapaian ini
biasanya berupa peningkatan pengetahuan, wawasan, intelektual,
perubahan sikap atau perilaku yang memberikan dampak bagi

1
Zulkifli Malkondang, dkk, Evaluasi Hasil Belajar,(Yayasan Kita Menulis, 2019), hlm.4.
2
Ibid.,hlm.l 5.

6
dirinya sendiri ataupun lingkungan. Pencapaian hasil belajar juga
dapat dilihat dari implementasi materi belajar dalam kehidupan
sehari-hari. Dari pemaparan tersebut maka dapat kita simpulkan
bahwa evaluasi hasil belajar adalah sebuah penilaian, pengumpulan
informasi, analisis pencapaian dari hasil belajar peserta didik yang
telah dilaksanakan secara terorganisir dan terprogram melalui
program pembelajaran.
Definisi program pembelajaran menurut South African
Qualifications Authority (SAQA) adalah serangkaian kegiatan
belajar yang direncanakan (belajar, mengajar dan penilaian). Lebih
lanjut, SAQA mengidentifikasi bagian dari program pembelajaran,
yaitu:
1. kegiatan belajar yang terkait dengan hasil.
2. suatu rencana yang mengidentifikasi bagaimana
pembelajaran akan disampaikan dan bagaimana peserta
didik akan didukung.
3. suatu rencana penilaian.
4. media pelajaran dan sumber lainnya yang diperlukan
dalam kegiatan pembelajaran.
5. praktisi terlatih dan sumber daya manusia lainnya.
Berdasarkan definisi program pembelajaran di atas,
dapat disimpulkan bahwa program pembelajaran adalah
rancangan atau perencanaan satu unit atau kesatuan
kegiatan yang berkesinambungan dalam proses
pembelajaran, yang memiliki tujuan, dan melibatkan
sekelompok orang (guru dan siswa) untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.3

Program pembelajaran dilaksanakan agar dapat


mengoptimalkan pencapaian pemahaman pada tiap mata pelajaran,

3
https://amaeka.files.wordpress.com/2012/11/program-pembelajaran.pdf ,diakses pada 4
November 2021, 11.51 WIB.

7
salah satunya pada mata pelajaran IPS. Pengembangan program
pembelajaran IPS di MI sangat tergantung pada guru sebagai
pengembang kurikulum. Program pembelajaran IPS di MI sangat
perlu untuk kembangkan, maka dari itu perlu adanya evaluasi hasil
belajar pada program pembelajaran IPS di MI. Untuk mengetahui
hasil belajar siswa dalam pembelajaranIPS di MI, seorang guru
harus memiliki pengetahuan tentang evaluasi hasil belajar,
diantaranya adalah teknik dan langkah-langkah evaluasi hasil
belajar, sehingga evalusi yang dilakukan dapat terukur.

B. Hakikat Evaluasi Hasil Belajar Ips


Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan program pendidikan
yang berupaya mengembangkan pemahaman siswa tentang
bagaimana manusia sebagai individu dan kelompok hidup bersama
dan berinteraksi dengan lingkungannya baik fisik maupun sosial.
Pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial ataupun pengetahuan sosial
bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan, sikap
dan keterampilan sosial, yang berguna bagi kemajuan dirinya
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata
pelajaranyang diberikan mulai SD/MI/SDLB/sampai
SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,
konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui
mata pelajaran IPS peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi
warga Negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab,
serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran IPS disusun
secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses
pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam
kehidupan di masyarakat.
Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan
memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada

8
bidang ilmu yang berkaitan Mata pelajaran IPS bertujuan agar
peserta didik memilki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan
kehidupan masyarakat dan lingkunganny.
2. Memilki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan
kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah,
dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai
sosial dan kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunukasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di
tingkat local, nasional, dan global.

Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai


kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses
pemberian nilai tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi
yang diakhiri dengan judgment. Interpretasi dan judgment
merupakan tema penilaian yang mengimplikasijanadanya suatu
perbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam konteks situasi
tertentu. Atas dasar itu maka dalam kegiatan penilaian selalu ada
objek/program, ada criteria, dan ada interpretasi/judgment.

Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai


terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan criteria
tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya
adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar
dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif,
psikomotoris. Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil belajar,
peranan tujuan intruksional yang berisi rumusan kemampuan dan
tingkah laku yang diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting
sebagai dasar dan acuan penilaian.

9
Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai
terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan
guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran.4

C. Macam-macam Tes Yang Ada Dalam Ealuasi


Tes merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
mengukur pengetahuan peserta didik dalam proses belajar
mengajar. Tes juga digunakan untuk mengukur keterampilan-
keterampilan dari peserta didik. Jadi tes dapat dikatakan sebagai
alat untuk mengumpulkan informasi dari suatu objek5.

Terdapat beberapa macam tes yang sering digunakan dalam


proses evaluasi pendidikan, yaitu :
1. Tes penempatan merupakan tes yang dilaksanakan
untuk keperluan penempatan bertujuan agar setiap
siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas
atau pada jenjang pendidikan dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran secara efektif, karena dengan bakat dan
kemampuannya masing-masing. Contohnya tes bakat,
dan tes minat.
2. Tes diagnostik, tes diagnostik dilaksanakan untuk
mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami siswa,
menentukan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan
belajar dan menetapkan cara mengatasi kesulitan
belajar tersebut.
3. Tes formatif, tes formatif berguna untuk :
a. Menentukan kedudukan atau ranking masing-
masing siswa dalam kelompoknya.

4
http://pgmionemode.blogspot.com/2012/05/evaluasi-pembelajaran-ips.html diakses pada tangal 4
november 2021 pukul 19:02.
5
Yahya Hairun, Evaluasi dan Penilaian Dalam Pembelajaran, Deepulish,Yogyakarta,2020, hlm.
65.

10
b. Menentukan dapat atau tidaknya siswa
melanjutkan program pembelajaran selanjutnya.
c. Menginformasikan kemajuan siswa kepada pihak
lain, seperti orang tua, sekolah, masyarakat, dan
lapangan kerja. Jika tes formatif dilaksanakan pada
setiap akhir semester, maka pada akhir jenjang
pendidikan dilaksanakan tes akhir atau evaluasi
belajar tahap akhir6.

Adapun bentuk-bentuk tes yaitu sebagai berikut :

a. Tes lisan, tes lisan merupakan sekumpulan item


pertanyaan yang disusun secara terencana, diberikan
oleh seorang guru kepada siswanya tanpa melalui media
tulis. Tes lisan ini sebaiknya berfungsi setelah tes utama
dalam bentuk tertulis dilakukan.
b. Tes tertulis, ada beberapa bentuk tes tertulis yaitu :
1) Test Essay, secara ontology tes esai adalah salah
satu bentuk tes tertulis yang susunannya terdiri atas
item-item pertanyaan yang mengandung
permasalahan dan menuntut jawaban siswa melalui
uraian-uraian kata yang merefleksikan kemampuan
berpikir siswa.
2) Tes Objek, Tes ini biasanya diberikan dengan item
pertanyaan menghafal yang diantaranya sebagai
jawaban bebas, melengkapi, dan identifikasi.
Pertanyaan pengenalan dibedakan menjadi tiga
macam bentuk tampilan, yaitu soal benar salah,
pilihan ganda, dan menjodohkan tes. Tes ini
disebut juga alat evaluasi guna mengungkap atau

6
Umi Chotimah, Buku Ajar Evaluasi Pembelajaran PKN, Bening Media Publishing, Palembang,
2021, hlm. 3.

11
menghafal kembali dan mengenal materi yang
telah diberikan.
3) Tes objektif, Tes ini ada dua macam yaitu jenis
isian, dan jenis pilihan ganda. Tes objektif jenis
isian juga mencakup tiga macam tes, yaitu tes
jawaban bebas, atau jawaban terbatas, tes
melengkapi, dan tes asosiasi. Tes objektif jenis
pilihan ganda dikatakan lebih efektif oleh sebagian
ahli penilaian, terutama untuk mengukur beberapa
hasil belajar peserta didi. Tes ini bervariasi dari
yang sederhana misalnya jawaban dua alternatif
betul-salah, item tes menjodohkan, sampai pada
item tes pilihan ganda yang dapat digunakan untuk
mngukur hasil belajar kompleks.7

D. Objek Evaluasi Program Pembelajaran


Objek Evaluasi program pembelajaran merupakan laporan
menyeluruh tentang program pembelajaran yang dilakukan oleh
sekolah. Evaluasi program pembelajaran mencakup evaluasi
kurikulum, persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajara, dan
capaian hasil belajar.
Objek dan sasaran evaluasi program mecakup semua
komponen yang terkait dengan program pembelajaran. Objek dan
sasaran tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :
1. Input atau siswa.
2. Kurikulum.
3. Materi ajar.
4. Guru.
5. Metode dan teknik mengajar.

7
Iwan Aprianto dkk, Manajemen Peserta Didik, Penerbit Lakeisha,
Klaten,2019,hlm .117.

12
6. Sarana, dan media pembelajaran.
7. Lingkungan sekolah.

E. Langkah-Langkah Evaluasi Hasil Belajar IPS Di MI


Langkah-langkah evaluasi hasil belajar IPS di MI menurut Anas
Sudiijono (2011), evaluasi dapat dilaksanakan tepat pada waktu yang
diharapkan dan hasilnya tepat guna dan tepat arah, perlu mengikuti
langkah-langkah berikut ini.
1. Menyusun rencana evaluasi hasil belajar “perencanaan evaluasi hasil
belajar IPS di MI” umumnya mencakup:
a. Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Hal ini disebabkan
evaluasi tanpa tujuan maka akan berjalan tanpa arah dan
mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti dan fungsinya.
b. Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, misalnya aspek
kognitif, afektif atau psikomotorik.
c. Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan didalam
pelaksanaan evaluasi misalnya apakah menggunakan teknik tes
atau non tes.
d. Menyusun alat-alat pengukur yang dipergunakan dalam
pengukuran dan penilaian hasil belajar peserta didik, seperti butir-
butir soal tes.
e. Menentukan tolok ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan
pegangan atau patokan dalam memberikan interpretasi terhadap
data hasil evaluasi.
f. Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu
sendiri
g. Menghimpun data Dalam evaluasi pembelajaran Wujud nyata
dari kegiatan menghimpun data adalah melaksanakan
pengukuran, misalnya dengan menyelenggarakan tes
pembelajaran.

13
2. Melakukan verifikasi data Verifiikasi data adalah proses penyaringan
data sebelum dioleh lebih lanjut. Verifikasi bertujuan untuk
memisahkan data yang dapat menjelaskan gambaran yang akan
diperoleh mengenai peserta didik yang sedang dievaluasi dengna data
yang tidak baik atau dapat mengaburkan gambaran yang akan
diperoleh.
3. Mengolah dan menganalisis data Mengolah dan menganalisis data
bertujuan untuk memberikan makna terhadap data yang telah dihimpun
dalam kegiatan evaluasi.ara mengolah dan menganalisi data dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik statistic, misalnya dengna
menyusun dan mengatur data.
4. Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan Interpretasi
merupakan verbalisasi makna yang terkandung dalam data yang telah
mengalami pengolahan dan penganalisisan. Atas dasar interpretasi
tersebut akan ditemukan kesimpulan yang mengacu kepada tujuan
dilaksanakan evaluasi tersebut.
5. Tidak lanjut hasil evaluasi Dari hasil evaluasi yang telah disusun,
diatur, diolah, dianalisis dan disimpulkan sehingga diketahui maknanya,
maka elevator dapat mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan
yang perlu sebagai tindak lanjut dari kegiatan evaluasi tersebut.

F. Prinsip-prinsip Penilaian Beserta Penerapan dan Contohnya


Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar, pendidik perlu
memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut:

1. Valid

Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya


dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk
mengukur kompetensi, sehingga penilaian tersebut

14
menghasilkan informasi yang akurat tentang aktivitas
belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus
mengukur pencapaian kompetensi yang ditetapkan
dalam standar isi (standar kompetensi dan kompetensi
dasar) dan standar kompetensi lulusan. Misalnya
apabila pembelajaran menggunakan pendekatan
eksperimen maka kegiatan eksperimen harus menjadi
salah satu obyek yang di nilai.

Contoh : Dalam pelajaran penjaskes, guru menilai


kompetensi permainan badminton siswa, penilaian
dianggap valid jika menggunakan testpraktek langsung,
jika menggunakan tes tertulis maka tes tersebut tidak
valid.

2. Obyektif

Penilaian yang bersifat objektif tidak memandang


dan membeda-bedakan latar belakang peserta didik,
namun melihat kompetensi yang dihasilkan oleh peserta
didik tersebut, bukan atas dasar siapa dirinya. Penilaian
harus dilaksanakan secara objektif dan tidak
dipengaruhi oleh subyektivitas penilai.

Contoh : Guru memberi nilai 85 untuk materi volley


pada si A yang merupakan tetangga dari guru tersebut,
namun si B, yang kemampuannya lebih baik,
mendapatkan nilai hanya 80. Ini adalah penilaian yang
bersifat subyektif dan tidak disarankan. Pemberian nilai
haruslah berdasarkan kemampuan siswa tersebut.

3. Adil

15
Peserta didik berhak memperoleh nilai secara adil,
penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau
merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus
serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya,
adat istiadat, status sosial, ekonomi, fisik, dan gender.

Contoh : Guru penjaskes laki-laki hendaknya tidak


memandang fisik dan rupa dari murid perempuan yang
cantik kemudian memberi perlakuan khusus, semua
murid berhak diperlakukan sama saat KBM maupun
dalam pemberian nilai. Nilai yang diberikan sesuai
dengan kenyataan hasil belajar siswa tersebut.

4. Terbuka

Penilaian harus bersifat transparan dan pihak yang


terkait harus tahu bagaimana pelaksanaan penilaian
tersebut, dari aspek apa saja nilai tersebut didapat, dasar
pengambilan keputusan, dan bagaimana pengolahan
nilai tersebut sampai hasil akhirnya tertera, dan dapat
diterima.

Contoh : Pada tahun ajaran baru, guru Kimia


menerangkan tentang kesepakatan pemberian nilai
dengan bobot masing-masing aspek, misal, partisipasi
kehadiran diberi bobot 20%, tugas individu dan
kelompok 20%, ujian tengah semester 25%, ujian akhir
semester 35%. Sehingga disini terjadi keterbukaan
penilaian antara murid dan guru.8

5. Bermakna

8
Anas, S, Pengantar Evaluasi Pendidikan.(Jakarta: Pt Raja Gravindo Persada, 2015), hlm. 32.

16
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki arti,
makna, dan manfaat yang dapat ditindaklanjuti oleh
pihak lain, terutama pendidik, peserta didik, orang tua,
dan masyarakat.

Contoh : Bagi guru, hasil penilaian dapat bermakna


untuk melihat seberapa besar keberhasilan metode
pembelajaran yang digunakan, sebagai evaluasi untuk
perbaikan kedepan, serta memberikan pengukuran
prestasi belajar kepada siswa.

6. Mendidik

Penilaian hasil belajar harus dapat mendorong dan


membina peserta didik maupun pendidik untuk menjadi
lebih baik dari sebelumnya dengan cara memperbaiki
kualitas belajar mengajar.

Contoh : Budi mendapatkan nilai 60 untuk pelajaran


matematika, 50 untuk bahasa Indonesia, dan 65 untuk
Fisika, namun dalam kegiatan ekstrakurikuler futsal, ia
meraih prestasi yang membanggakan. Budi sadar bahwa
ia harus menyeimbangkan prestasi akademik dan non
akademiknya. Kemudian budi berusaha untuk
mengevaluasi kesalahannya dan memperbaiki kualitas
belajar dan hidupnya, memperoleh nilai yang baik, juga
memperoleh prestasi yang baik.

7. Menyeluruh

Penilaian diambil dengan mencakup seluruh aspek


kompetensi peserta didik dan menggunakan berbagai
teknik penilaian yang sesuai, termasuk mengumpulkan

17
berbagai bukti aktivitas belajar peserta didik. Penilaian
meliputi pengetahuan (cognitif), keterampilan
(phsycomotor), dan sikap (affectif).

Contoh : Dalam penilaian hasil akhir belajar, guru


Seni Budaya mengumpulkan berbagai bukti aktivitas
siswa dalam catatan sebelumnya, penilaian yang
dikumpulkan mulai dari pengetahuan tentang seni
budaya, keterampilan menari, menggambar, bermusik,
kehadiran dalam KBM, dan penilaian sikap peserta
didik, semua hal tersebut digabungkan menjadi satu dan
menghasilkan nilai.

8. Berkesinambungan

Pelaksanaan penilaian hasil belajar dilakukan secara


terencana, bertahap, dan terus menerus untuk
memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar
peserta didik.

Contoh : guru matematika melakukan KBM secara


terencana, guru menjelaskan materi tiap pertemuan,
memberikan tugas, mengadakan ulangan harian, ujian
tengah semester, serta ujian akhir semester, semua
dilaksanakan secara terus menerus dan bertahap, dan
dari setiap tahap tersebut, guru mengumpulkan
informasi yang akan diolah untuk menghasilkan nilai.

9. Akuntabel

18
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat
dipertanggung jawabkan, baik dari segi teknik,
9
prosedur, maupun hasilnya.

Contoh : guru bahasa mandarin dapat menjelaskan


secara benar kepada pihak terkait, tentang proses
penilaian, teknik penilaian, prosedur, dan hasil yang
sesuai dengan kenyataan kemampuan hasil belajar
peserta didiknya.

Sedangkan Menurut Purwanto ada 5 (lima) prinsip


penilaian, yaitu:

a. Prinsip keobjektifan

Penilaian hasil belajar harus dilaksanakan secara


obyektif atau apa adanya dan sedapat mungkin menjauhi
unsur-unsur subyektif atau berdasarkan pendapat pribadi.

b. Prinsip Keadilan

Keputusan yang dibuat sebagai tindak lanjut


kegiatan penilaian hendaknya adil bagi semua siswa tanpa
memandang siapa mereka. Semua siswa diperlakukan
sama, rasa tidak senang atau bahkan benci, rasa tidak suka
karena jasa dan sebagainya tidak boleh mempengaruhi
pembuatan keputusan.

c. Prinsip Keberlanjutan

Penilaian belajar harus dilakukan secara


berkelanjutan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

9
Ibid., hlm. 33.

19
d. Prinsip Keseluruhan

Semua kompetensi yang telah dirumuskan diukur


pencapaiannya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
kompetensi mana yang telah dikuasai dan mana yang
belum.

e. Prinsip Kependidikan

Penilaian tidak sekedar digunakan sebagai dasar


untuk menghakimi siswa, melainkan harus bermanfaat
untuk mendidik mereka, terutama untuk membangkitkan
motivasi, berdisiplin dalam belajar, meminati materi
pelajaran, dan sebagainya.10

Sehingga dengan adanya prinsip-prinsip


pembelajaran IPS ini dapat memberikan pengarahan kepada
setiap guru untuk melakukan penilaian dengan sebaik dan
seadil mungkin untuk setiap siswa, yang mana penilaian
dilakukan sesuai dengan nilai-nilai dari prinsip
pembelajaran IPS tersebut.

Setiap guru harus mampu melaksanakan prosedur penilaian dan


pencatatan secara tepat. Implikasi dari prinsip ini adalah:

1. Prosedur penilaian harus dapat diterima dan dipahami


secara jelas oleh guru.

2. Prosedur penilaian dan catatan harian hasil belajar siswa


hendaknya mudah dilaksanakan sebagai bagian dari
kegiatan pembelajaran dan tidak menggunakan waktu yang
berlebihan.

10
Ngalim Purwanto. Admimistrasi dan Supervisi Pendidikan. Edisi Revisi.(Bandung: Remaja
Rosdakarya 2005), hlm. 4-5.

20
3. Catatan harian harus mudah dibuat, mudah dipahami, dan
bermanfaat untuk perencanaan pembelajaran.

4. Informasi yang diperoleh untuk menilai semua pencapaian


belajar siswa dengan berbagai cara harus digunakan
sebagaimana mestinya.

5. Penilaian pencapaian hasil belajar yang bersifat positif


untuk pembelajaran selanjutnya perlu direncanakan oleh
guru dan siswa.

6. Klasifikasi dan kesulitan belajar harus ditentukan sehingga


siswa mendapatkan bimbingan dan bantuan belajar yang
sewajarnya.

7. Hasil penilaian hendaknya menunjukkan kemajuan dan


keberlanjutan pencapaian hasil belajar siswa.

8. Penilaian semua aspek yang berkaitan dengan


pembelajaran, misalnya efektivitas pembelajaran dan
kurikulum perlu dilaksanakan.

9. Peningkatan keahlian guru sebagai konsekuensi dari diskusi


pengalaman dan membandingkan metode dan hasil
penilaian perlu dipertimbangkan.

10. Pelaporan penampilan siswa kepada orang tua atau wali dan
atasannya (kepala sekolah, pengawas) dan instansi lain yang
terkait seharusnya dilaksanakan.11

Adanya implikasi dengan diterapkannya standar kompetensi


dalam proses penilaian yang dilakukan guru, baik yang bersifat

11
Ramli Abdullah.” Urgensi Penilaian Hasil Belajar Berbasis Kelas Mata Pelajaran Ips di
Madrasah Tsanawiyah”.Lantanida Jurnal, Vol. 3 no. 2, 2015. hlm. 172.

21
formatif maupun sumatif harus menggunakan acuan kriteria. Maka
guru dalam menggunakan standar kompetensi diharapkan dapat:

1. Mengembangkan matriks kompetensi belajar


yang menjamin pengalaman belajar yang
terarah, dan.

2. Mengembangkan penilaian otentik


berkelanjutan yang menjamin pencapaian dan
penguasaan kompetensi. Dan dengan adanya
penerapan dari penilaian ini diharapkan guna
dapat dilaksanakan guru dengan sebaik-baiknya
sehingga dapat mengetahui seberapa jauh
perkembangan siswa selama ia belajar.

G. Evaluasi Hasil Belajar Ips Taksonomi Bloom


Evaluasi Hasil Belajar IPS Taksonomi Bloom Dua Dimensi
Taksonomi bloom adalah struktur huerarkhi yang mengidentifikasi
skill mulai dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi. Taksonomi
Bloom Dua Dimensi, yang terdiri dari dimensi proses kognitif
(proces kognitif dimension) dan dimensi pengetahuan (knowledge
dimension). Dimensi proses kognitif terdiri dari enam level yang
berupa kata kerja yaitu mengingat (remember), memahami
(understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze),
mengevaluasi (evaluate) dan menciptakan (create). Sedangkan
pada dimensi pengetahuan, terdiri dari empat level yang berupa
kata benda yaitu pengetahuan faktual (factual knowledge),
pengetahuan konseptual (conceptual knowledge) ,pengetahuan
procedural (procedural knowledge), dan pengetahuan metakognitif
(metacognitive knowledge).
Secara rinci, level-level pada Taksonomi Bloom dua
dimensi dapat dijelaskan sebagai berikut :

22
1. Dimensi proses kognitif meliputi :
a. Mengingat yaitu mengingat kembali pengetahuan
yang relevan dari memori jangka panjang.
b. Memahami yaitu membangun pengetahuan dari
pesan pembelajaran, termasuk komunikasi lisan,
tertulis, dan grafis.
c. Menerapkan yaitu melaksanakan atau menggunakan
prosedur dalam suatu situasi tertentu.
d. Menganalisis yaitu memecah materi ke dalam
bagian-bagian penyusunannya, dan menentukan
bagaimana bagian-bagian tersebut saling
berhubungan satu sama lain.
e. Mengevaluasi yaitu melakukan penilaian
berdasarkan kriteria dan standar tertentu.
f. Menciptakan yaitu menempatkan beberapa elemen
secara bersama-sama untuk membangun suatu
keseluruhan yang logis dan fungsional, dan
mengatur elemen-elemen tersebut ke dalam pola
atau struktur yang bar.
2. Dimensi Pengetahuan meliputi :
a. Pengetahuan Faktual yaitu pengetahuan tentang elemen
dasar yang harus diketahui siswa untuuk mengenal satu
disiplin ilmu atau untuk menyelesaikan masalah
didalamnya.
b. Pengetahuan Konseptual yaitu pengetahuan tentang
hubungan timbal balik antara elemen-elemen dasar
dalam suatu struktur yang memungkinkan elemen-
elemen tersebut berfungsi secara bersama-sama.
c. Pengetahuan Prosedural yaitu pengetahuan tentang
bagaimana malakukan suatu hal, metode dan inquiri,

23
dan kriteria untuk menggunakan suatu keterampilan,
algoritma, teknik dan suatu metode.
d. Pengetahuan Metakognitif yaitu pengetahuan kognisi
secara umum serta kesadaran dan pengetahuan tentang
pengetahuan itu sendiri.12

12
Rizki Ananda,” EVALUASI PEMBELAJARAN IPS BERBASIS TAKSONOMI BLOOM
DUA DIMENSI DI SEKOLAH DASAR”, Jurnal Basicedu Vol. 1 No. 2,( Tahun 2017),hlm.13.

24
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1.Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan penilaian, pemilihan,
pengumpulan, anlisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program
selanjutnya
2.Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh
pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang
berkaitan Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memilki
kemampuan sebagai berikut:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
b. Memilki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan
dalam kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunukasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat
local, nasional, dan global.
3.Terdapat beberapa macam tes yang sering digunakan dalam proses
evaluasi pendidikan, yaitu :
a. Tes penempatan
b. Tes diagnotik
c. Tes formatif
4. Objek dan sasaran evaluasi program mecakup semua komponen yang
terkait dengan program pembelajaran. Objek dan sasaran tersebut dapat
dinyatakan sebagai berikut :
a. Iput atau siswa.

25
b. Kurikulum.
c. Materi ajar.
d. Guru.
e. Metode dan teknik mengajar.
f. Sarana, dan media pembelajaran.
g. Lingkungan sekolah.

5. Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar, pendidik perlu


memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut:

a. Valid
b. Obyektif
c. Adil
d. Terbuka
e. Bermakna
f. Mendidik
g. Menyeluruh
h. Berkeseimbangan
i. Akuntabel
6. Evaluasi Hasil Belajar IPS Taksonomi Bloom Dua Dimensi Taksonomi
bloom adalah struktur huerarkhi yang mengidentifikasi skill mulai dari
tingkat yang rendah hingga yang tinggi.

B. SARAN
Dalam menyusun makalah ini, saya merasa masih banyak
kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, saya mohon
kritik dan saran dari pembaca. Agar sayai dapat memperbaiki makalah
selanjutnya. Kemudian, apabila ada kritikan dan saran yang bersifat
membangun, saya sangat membuka pintu selebar lebarnya. Dengan
harapan saya untuk pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.

26
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Rizki.2017. “EVALUASI PEMBELAJARAN IPS BERBASIS
TAKSONOMI BLOOM DUA DIMENSI DI SEKOLAH DASAR”. Jurnal
Basicedu Vol. 1 No. 2.

Aprianto, Iwan.2019.Manajemen Peserta Didik. Penerbit Lakeisha. Klaten.

Chotimah, Umi.2021.Buku Ajar Evaluasi Pembelajaran PKN.Bening Media


Publishing. Palembang

Hairun, Yahya.2020.Evaluasi dan Penilaian Dalam Pembelajaran.


Deepulish.Yogyakarta.

Malkondang, Zulkifli.2019.Evaluasi Hasil Belajar.Yayasan Kita Menulis.

Purwanto Ngalim.2005.Admimistrasi dan Supervisi Pendidikan. Edisi Revisi.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

S Anas.Pengantar.2015. Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Pt Raja Gravindo Persada.

https://amaeka.files.wordpress.com/2012/11/ program-pembelajaran.pdf ,diakses


pada 4 November 2021, 11.51 WIB.

http://pgmionemode.blogspot.com/2012/05/ evaluasi-pembelajaran-ips.html
diakses pada tangal 4 november 2021 pukul 19:02

27

Anda mungkin juga menyukai