Anda di halaman 1dari 21

GEOMETRI BANGUN DATAR

MAKALAH
disusun dan diajukan sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep
Dasar Matematika yang diampuh oleh :
Iis Juniati Lathifah, M.Pd

Oleh:
WULAN SARI 190141694
ALMA ALIFFIA 190141696
RISKA APRILLIA 190141699
DHEA NISANABILA 190141700

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SEKOLAH


TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIAH
BANGKA BELITUNG
2020
PEMBAHASAN

A. Dasar-Dasar Geometri Bangun Datar


Struktur geometri modern menyepakati istilah dalam geometri, yaitu: 1)unsur
yang tidak didefinisikan, 2) unsur yang didefinisikan, 3) aksioma/postulat, 4)
teorema/dalil/postulat. Unsur yang tidak didefinisikan merupakan konsep yang
mudah dipahami dan sulit yang dibuatkan definisinya, contoh titik, garis dan
bidang. Unsur yang didefinisikan merupakan konsep yang dikembangkan dari
unsur yang tidak dapat didefinisikan dan merupakan konsep yang memiliki
batasan, contoh sinar garis, ruas garis, segitiga. Aksioma/postulat merupakan
konsep yang disepakati benar tanpa harus dibuktikan kebenarannya, contoh
postulat garis sejajar. Teorema/dalil/rumus adalah konsep yang harus dibuktikan
kebenarannya melalui serangkaian pembuktian deduktif, contoh Teorema
Phytagoras.

A.Titik
Titik merupakan salah satu unsur yang tidak dapat didefinisikan. Titik
merupakan konsep abstrak yang tidak berwujud atau tidak berbentuk, tidak
mempunyai ukuran dan berat. Titik disimbolkan dengan noktah.

. .
A P
B.Garis
Garis juga merupakan salah satu unsur yang tidak dapat didefinisikan. Garis
merupakan gagasan abstrak yang lurus, memanjang kedua arah, tidak
terbatas.

1
2

m
A

Sinar garis merupakan bagian dari garis yang memanjang ke satu arah dengan
panjang tidak terhingga.

A
Ruas garis merupakan bagian dari garis yang dibatasi oleh dua buah titik di
ujung dan pangkalnya.

A B

Dua garis g dan h dikatakan sejajar (g // h) jika kedua garis tersebut tidak
mempunyai titik sekutu (titik potong).

Aksioma Kesejajaran
Melalui sebuah titik P di luar sebuah garis g, ada tepat satu garis h yang
sejajar dengan g.

h
3

C. Bidang
Bidang merupakan sebuah gagasan abstrak, sehingga bidang termasuk unsur
yang tidak didefinisikan.

D C

A B
D. Ruang
Ruang diartikan sebagai unsur geometri dalam konteks tiga dimensi.
E. Sudut

Sudut terbentuk oleh dua sinar garis yang berhimpit di titik pangkalnya.
Ukuran sudut berkaitan dengan besar putaran. Untuk mengukur besar sudut,
dapat menggunakan busur derajat.

Sudut Suplemen (Pelurus)


∠AOC suplemen ∠COB, atau ∠COB suplemen ∠AOC.

Dua Sudut Kongruen


∠AOB kongruen dengan ∠CPD (biasanya ditulis sebagai: ∠APD
4

∠CPD). Dua buah sudut dikatakan kongruen jika besar ukuran dua sudut
sama.

A C

O B P D
(a) (b )

Sudut Siku-siku
Sudut siku-siku adalah sudut yang kongruen dengan suplemennya dan
mempunyai besar sudut 900.

∠AOC ∠COB dan ∠AOC suplemen ∠COB, maka ∠AOC dan ∠COB sudut
siku-siku.

Sudut Bertolak Belakang


Andaikan terdapat dua buah garis yang saling berpotongan,

Maka ∠ AOB = ∠ COD


5

∠BOC=∠AOD
Sudut AOB dan sudut COD disebut bertolak belakang, begitu pula dengan
∠BOC dan ∠AOD, keduanya bertolak belakang.

B. Sifat Dari Macam-Macam Bangun Datar Serta Rumus Bangun Datar


1. PERSEGI
Persegi adalah bangun datar yang dibatasi oleh empat buah sisi yang sama
panjangnya.

1. Sifat-sifat Persegi.
a. Dibatasi oleh 4 buah sisi yang sama panjang dan sisi yang berhadapan saling
sejajar.
AB = BC = CD = AD
AB //DC dan AD // BC
b. Mempunyai 4 buah sudut siku-siku.
∠A, ∠B, ∠C dan ∠D, siku-siku.
c. Mempunyai 4 buah sumbu simetri, yaitu :
- Garis yang melalui AC
- Garis yang melalui BD
- Garis yang melalui tengah-tengah AD dan BC
- Garis yang melalui tengah-tengah AB dan DC
d. Mempunyai 2 buah garis diagonal yang saling berpotongan tegak lurus
pada titik M (lihat gambar diatas ).
e. Mempunyai 4 sumbu simetri putar, yaitu:
Sumbu AC, BD,PR dan QS
f. Mempunyai 8 cara untuk dipasangkan menempati bingkainya.
6

2. Keliling Persegi
Keliling persegi = jumlah panjang keempat sisinya
K = AB + BC + CD + AD
Atau
K = 4 x sisi K = Keliling persegi

3. Luas persegi
Luas persegi = sisi x sisi
L =sxs
Atau
L = Luas Persegi
L = s 2

2. PERSEGI PANJANG
Persegi panjang adalah sebuah bangun datar yang dibatasi oleh 4 buah
sisi,dengan sisi-sisi yang saling berhadapan sama panjang dan sejajar, sedangkan
sisi-sisi yang bersebelahan saling tegak lurus (siku-siku).

1. Sifat-sifat Persegi Panjang


a. Dibatasi oleh 4 buah sisi, dengan sisi – sisi yang saling berhadapan sama
panjang dan sejajar.
AB = DC dan AB //DC
AD = BC dan AD // BC
b. Mempunyai 4 buah sudut siku-siku, yaitu :
∠A, ∠B, ∠C, dan ∠D
c. Mempunyai 2 buah garis diagonal yang sama panjang.
7

d. Mempunyai 2 buah sumbu simetri, yaitu:


 Garis yang melalui tengah – tengah AB dan DC (garis PR)
 Garis yang melalui tengah – tengah AD dan BC ( garis SQ)
e. Mempunyai 2 buah simetri putar.
f. Mempunyai 4 cara untuk dipasangkan menempati bingkainya.
2. Keliling Persegi Panjang
Keliling persegi panjang = jumlah panjang ke empat sisinya
K = AB + BC + CD + AD
Karena : AB = CD = panjang
AD = BC = lebar
Maka:
Keliling persegi panjang = 2 x (panjang x lebar )

3. Luas Persegi Panjang


Luas persegi panjang = panjang x lebar
Atau
L = Luas persegi panjang
L=pxl
P = Panjang
l = lebar
3. JAJARAN GENJANG
Jajar genjang adalah suatu bangun datar yang dibatasi oleh 4 buah sisi, dengan
sisi-sisi ang saling berhadapan sama panjang dan sejajar, tetapi sisi-sisi yang saling
bersebelahan tidak saling tegak lurus.
8

1. Sifat-sifat Jajaran genjang


a. Dibatasi oleh 4 buah sisi dengan sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan
sejajar.
AB = DC dan AB // DC
AD = BC dan AD // BC
b. Mempunyai 4 buah sudut, dengan pasangan sudut yang saling berhadapan
sama besar.
∠A=∠C
∠B=∠D
Jumlah sudut-sudut yang saling berdekatan = 180°
∠ A + ∠ B = 180°
∠ A + ∠ D = 180°
c. Mempunyai 2 buah diagonal yang tidak sama panjang.
d. Tidak mempunyai sumbu simetri.
e. Mempunyai 2 cara untuk dipasangkan menempati bingkainya.
2. Keliling Jajaran genjang
Keliling Jajargenjang = jumlah panjang ke 4 sisinya
K = AB + BC + CD + AD
Karena: AB = DC = panjang
BC = AD = lebar
Maka
Keliling = 2 x ( Panjang + lebar )

3. Luas jajaran genjang

AB = alas
t = tinggi

Luas jajarangenjang = AB x t
Atau
L = alas x tinggi
9

4. BELAH KETUPAT
Belah ketupat adalah suatu bangun datar yang dibatasi oleh 4 buah sisi yang sama
panjang dengan sisi-sisi yang berhadapan saling sejajar, tetapi sisi-sisi yang
bersebelahan tidak saling tegak lurus.

1. Sifat-sifat Belah Ketupat


a. Dibatasi oleh empat buah sisi yang sama panjang dan sisi-sisi yang
berhadapan saling sejajar.
AB = BC = CD = AD
AB // DC dan AD // BC
b. Mempunyai empat buah sudut, dengan sudut yang saling berhadapan sama
besar.
∠ A + ∠ B = 180°
∠ A + ∠ D = 180°
∠ B + ∠ C = 180°
∠ C + ∠ D = 180°
c. Dua buah diagonal yang tidak sama panjang dan saling
berpotongan tegak lurus.
AC = diagonal
BD = diagonal
AC tegak lurus BD
d. Mempunyai dua buah sumbu simetri, yaitu pada garis diagonal AC dan
10

diagolan BD.
e. Mempunyai emoat cara menepati bingkainya.
2. Keliling Belah Ketupat
Keliling Belah Ketupat = jumlah panjang sisi-sisinya
= AB + BC + CD + AD
Karena AB = BC = CD = AD = sisi, maka

Keliling belah ketupat = 4 × sisi


atau

K = 4s K = Keliling belah Ketupat


s = sisi
3. Luas belahan ketupat

1
Luas belahan ketupat = × (diagonal 1)(diagonal 2)
2
L = luas belah ketupat
1
L= × d2 × d1 d1 = diagonal 1
2
d2 = diagonal 2
5. LAYANG-LAYANG
Layang-layang adalah suatu bangundatar segiempat yang dibentuk oleh dua buah
segitiga samakaki yang alasnya sama panjang dan berlipat.

1. Sifat-sifat Layang-layang
a. Dibatasi oleh empat sisi, dengan sisinya yang sepasang-sepasang sama
panjang.
AB = AD dan BC = DC dan dibentuk oleh dua segitiga samakaki yaitu
11

ABD dan CBD


b. Mempunyai empat buah sudut, dengan pasangan-pasangan sudut yang
berhadapan, dimana satu pasang sudut sama besarnya dan satu pasangan yang
lain tidak sama besarnya,
c. Mempunyai dua buah diagonal yang tidak sama panjang, dan berpotongan
saling tegak lurus.
AC tegak lurus BD
AC tidak sama panjang dengan BD
d. Mempunyai satu buah sumbu simetri, yaitu AC
e. Mempunyai dua cara menepati bingkainya.
2. Keliling Layang-layang
Keliling laying-layang = jumlah keempat sisinya
= AB + BC + CD + AD
Atau

Keliling laying-layang = 2 × (sisi panjang + sisi pendek)

3. Luas Layang-layang
1
Luas laying-layang = × (diagonal panjang + sisi pendek)
2
1
L = × d1 × d2 L = Luas belah ketupat
2
d1 = diagonal 1
d2 = diagonal 2
6. TRAPESIUM
Trapesium adalah suatu bangun datar segiempat yang sepasang sisinya yang
berhadapan sejajar.
1. Jenis-jenis Trapesium
a. Trapesium Siku-siku
AB sejajar DC AB//DC
AB tegak lurus AD AB⊥AD
12

AD tegak lurus DC AD⊥DC


b. Trapesium Samakaki
AB // DC
AD = BC
AC = BD
∠A=∠B
∠D=∠C

c. Trapesium Sembarangan
AB // DC
Panjang sisi-sisinya tidak sama

2. Sifat-sifat Trapesium
a. Pada setiap trapesium, jumlah tiap pasang sudut pada sisinya yang sejajar
adalah 180°
∠ A + ∠ D = 180°
∠ B + ∠ C = 180°
b. Pada trapesium siku-siku mempunyai dua buah sudut siku-siku
c. Pada trapesium samakaki, terdapat dua buah diagonal yang sama panjang
dan terdapat dua pasang sudut yang sama besar.
3. Keliling Trapesium

Keliling trapesium = Jumlah panjang keempat sisi-sisinya

4. Luas Trapesiuam
13

1 atau
Luas trapesium = × jumlah sisi sejajar ×
2
tinggi 1
L= × (AB + DC) × t
2
7. SEGITIGA
Bangun datar yang memiliki 3 sisi adalah segitiga. Sedangkan macam segitiga ada
3. Yakni segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga sembarang.
1. Jenis – jenis dan sifat-sifat segitiga
a. Segitiga Siku-Siku
Segitiga siku-siku dapat dibentuk dari sebuah persegi panjang dengan menarik
salah satu garis diagonalnya.

AB dan BC sebagai sisi siku-siku, AC sebagai


hypotenusa dan sudut ABC atau sudut B adalah sudut
siku-siku (= 90°)
Dalam sebuah segitiga siku-siku, hypotenusa selalu
terletak di depan sudut siku-siku.
b. Segitiga Sama Kaki
Dua buah segitiga siku-siku yang kongruen dapat membentuk sebuah segitiga
sama kaki dengan mengimpitkan salah satu sisi siku-siku yang sama panjang
dari kedua segitiga tersebut.
14

Di dalam segitiga sama kaki terdapat :


1) Dua sisi yang sama panjang, sisi tersebut
sering disebut kaki segitiga.
2) Dua sudut yang sama besar yaitu sudut yang
berhadapan dengan sisi yang panjangnya
sama.
3) Satu sumbu simetri.
c.  Segitiga Sama Sisi
Tiga buah garis lurus yang sama panjang dapt membentuk sebuah segitiga sama
sisi dengan cara mempertemukan setiap ujung garis satu sama lainnya.

Di dalam segitiga sama sisi terdapat :


1) Tiga sisi yang sama panjang.
2) Tiga sudut yang sama besar.
3) Tiga sumbu simetri.
2. Keliling Segitiga

K = sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 ( atau jumlah ketiga sisinya )


15

3. Luas Segitiga

L = 1/2 . a . t Keterangan:
a = alas
t = tinggi
tanda (.) sama dengan tanda (x)
8. LINGKARAN
Lingkaran adalah bangun datar yang bentuknya bulat. Cara menghitung luas dan
kelilingnya tidak sama dengan bangun datar lainnya. Anda membutuhkan phi
untuk mengetahui luas dan kelilingnya.

1. Keliling lingkaran

K= π . d

Karena diameter = 2 x r , sehingga bisa juga K = π . 2 .jari-jari


Keterangan:
d = diameter
r = jari-jari
π (phi) = 22/7 (untuk jari jari kelipatan 7) atau 3.14 (untuk jari jari selain
kelipatan 7)
16

2. Luas Lingkaran

L= π x r x r

Keterangan :
π ( phi ) adalah 3,14 atau 22/7 (untuk jari jari yang kelipatannya 7)
r = adalah jari jari lingkaran ataupun nilainya setengah diameter
lingkaran.
C. Cara Pengajaran Geometri Bangun Datar Kepada Peserta Didik Sekolah
Dasar
Guru yang baik adalah guru yang mampu membuat muridnya paham dengan
materi yang akan disampaikan. Selain itu, guru yang baik juga mampu membuat
pikiran seorang murid sehingga nalar murid bisa berkembang. Adapun hal-hal yang
harus dilakukan oleh seorang guru untuk membuat muridnya paham akan materi
bidang datar sebagai berikut:
1. Menggunakan metode belajar yang tepat
Maksudnya seorang guru mampu menggunakan metode yang tepat dalam
mengajar materi bidang datar. Bukan hanya menggunakan metode ceramah, namun
menggunakan metode yang membuat siswa aktif dalam pembelajaran dan siswa dapat
memahami materi bidang datar yang diajarkan. Karena jika hanya menggunakan
metode ceramah saja, siswa akan lebih cepat bosan sehingga tidak dapat menerima
materi yang disampaikan.
2. Menggunakan media pembelajaran
Dengan menggunakan media, siswa bisa mudah memahami materi yang diberikan
oleh seorang guru. Dalam mengajar bidang datar tentulah dibutuhkan media dan alat
dalam pembelajaran, agar siswa dapat terjun langsung untuk mengamati bidang datar
tersebut sehingga mereka bisa mengamati benda dan memahami materi tersebut.
3. Mengembangkan pemikiran siswa dengan soal-soal pemecahan masalah
Agar siswa bisa lebih memahami bidang datar, guru seharusnya dapat memberikan
soal-soal pemecahan masalah pada siswa agar kemampuan bernalar siswa lebih baik
dan guru juga dapat melihat sejauh mana pemahaman siswa pada materi yang telah ia
berikan. Soal pemecahan masalah merupakan solusi untuk melihat pemahaman siswa
karena dengan pemecahan masalah siswa akan berfikir solusi seperti apa yang harus
17

dilakukannya dan guru juga dapat melihat kemampuan siswa dalam memberikan
solusi terhadap soal pemecahan masalah.

4. Memberikan tugas sebagai latihan untuk siswa


Memberikan tugas kepada siwa, selain untuk menilai kemampuan siswa juga
bertujuan untuk melatih siswa agar bisamemahami materi bidang datar. Memberikan
soal yang berbeda bagi setiap murid sehingga tidak dapat mencontek punya temannya
dan bisa membuat siswa bisa lebih mandiri.
.Pembelajaran geometri bangun datar dapat juga menerapkan teori piaget di
sekolah dasar yang memiliki beberapa prinsip sebagai berikut: (a) siapkan benda-
benda nyata untuk digunakan para siswa, (b) pilih pendekatan yang sesuai dengan
tingkat perkembangan anak, (c) perkenalkan kegiatan yang layak, menarik dan
berilah para siswa kebebasan untuk menolak saran-saran guru. (d) Tekankan
penciptaan pertanyaan-pertanyaan dan masalah-masalah sekaligus pemecahan-
pemecahannya. (e) anjurkan para siswa untuk saling berinteraksi. (f) Hindari istilah-
istilah teknis dan tekankan berpikir. (g) anjurkan siswa untuk berpikir dengan cara
mereka sendiri. (h) perkenalkan ulang materi dan kegiatan yang sama setelah
beberapa tahun. Contohnya sebagai berikut:
a. Tujuan khusus pembelajaran yaitu agar siswa dapat; (a) mengklasifikasikan
bangun segiempat dan bukan segiempat; (b) mengungkapkan ciri-ciri atau sifat-
sifat bangun segiempat; (c) mengungkapkan pengertian bangun segiempat; dan (d)
memberikan alasan suatu bangun bukan merupakan bangun segiempat.
b. Pembelajaran dimulai dengan tanya jawab antara guru dan siswa tentang
segiempat dengan tujuan mengetahui lebih jelas tentang konsepsi awal siswa dan
melatih agar siswa mau berbicara atau mengungkapkan pendapatnya tentang suatu
konsep.
c. Siswa diminta untuk mengamati gambar tersebut, selanjutnya siswa diminta untuk
mengklasifikasikan mana yang merupakan bangun segiempat dan bukan
segiempat.
d. Agar siswa terlibat langsung dengan pembelajaran siswa diminta menggambar,
mengkonstruk atau mengkreasi bangun dengan peragaan baik yang merupakan
contoh maupun non contoh.
e. Kegiatan selanjutnya siswa diminta mendaftarkan semua ciri-ciri dari bangun
segiempat berdasarkan pengamatannya terhadap unsur-unsur bangun yaitu banyak
rusuk, bentuk serta banyak sudut.
18

Dari jawaban siswa yang diberikan, guru dapat melihat apakah siswa sudah
memahami konsep segiempat atau masih mengalami miskonsepsi. Jika siswa masih
mengalami miskonsepsi, maka guru mengarahkan siswa untuk mendiskusikan
gagasan tersebut baik dengan teman sekelompoknya, dengan guru maupun dengan
kelompok lain. Pada tahap ini, guru menunjukkan kembali bangun-bangun (berupa
benda konkret atau gambar) yang merupakan contoh maupun non contoh tanpa
menjelaskan mengapa bangun tersebut merupakan segiempat atau bukan segiempat.

f. Selanjutnya siswa mendiskusikan kembali gagasan yang mereka tulis dengan


jawaban yang sesuai dengan pengetahuan guru. Dengan bimbingan guru
seperlunya siswa membangun sendiri gagasan atau pengetahuan baru sesuai
dengan konsep yang dipelajarinya.
g. Guru menguatkan kembali gagasan siswa atau konsep yang mereka peroleh
dengan memberikan umpan balik. Pada langkah ini diharapkan siswa dapat
mengubah konsep awal mereka sesuai dengan konsep atau pengetahuan baru.
h. Untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran, siswa diarahkan untuk membuat
rangkuman tentang konsep segiempat.
KESIMPULAN
Struktur geometri modern menyepakati istilah dalam geometri, yaitu: 1)unsur yang
tidak didefinisikan, 2) unsur yang didefinisikan, 3) aksioma/postulat, 4)
teorema/dalil/postulat. Dasar-dasar dalam bangun datar berupa titik, garis, bidang,
ruang, dan sudut. Geometri bangun datar memiliki beberapa bentuk antara lain:
1. Persegi/bujur sangkar
2. Persegi panjang
3. Segitiga
4. Layang-layang
5. Lingkaran
6. Belah ketupat
7. Trapesium
8. Jajar genjang
Beberapa bentuk bangun ruang diatas, masing-masing memiliki rumus yang akan
digunakan untuk menghitung keliling dan luas dari bangun datar. Cara pengajaran
pada materi geometri bangun datar ini yaitu: (1) Menggunakan metode pembelajaran
yang tepat, (2) Menggunakan media pembelajaran berupa alat berbentuk bangun
datar, dan sebagainya, (3) Mengembangkan pemikiran siswa dengan soal-soal
pemecahan masalah seperti tanya jawab mengenai bentuk bangun datar di kehidupan
sehari-hari, dan (4) Memberikan siswa latihan atau tugas agar para siswa memahami
materi geometri bangun datar.

19
DAFTAR PUSTAKA

Joko, Untoro. 2009. Buku Pintar Matematika Smp. Jakarta Selatan: PT Wahyu media.
Mursalin. 2016. Pembelajaran Geometri Bidang Datar Di Sekolah Dasar
Berorientasi Teori Belajar Piaget. Jurnal Dikma, vol.4, no. 2, hh. 255-257.
Prabawanto, S, Tiurlina, Nuraeni, E. 2008. Pendidikan Matematika II. Bandung: UPI
Press

20

Anda mungkin juga menyukai