MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Ilmu Budaya Dasar pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dosen Pengampu: Yurdayanti, M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Nazela Fadhia Haya (NIM 190141691)
Mala Kustiasari (NIM 190141698)
Nurul Makiyah (NIM 190141716)
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 3
C. Tujuan................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Cinta Kasih......................................................................... 5
B. Cinta Menurut Agama.......................................................................... 7
C. Bentuk-Bentuk Cinta............................................................................ 9
D. Pengertian Kasih Sayang,Kemesraan dan Pemujaan............................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah
kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih
bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka
semakin bertambah ketika dunia perfilman memperkenalkan arti cinta
yang salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada
perasaan dan cerita romantika.
Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta kasih masih
menjadi perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna yang
luas pula.Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa
cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup
fundamental.Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil
Gibran, seorang punjagga terkenal, berpendapat bahwa “Cinta hanyalah
sebuah kemisterian”.Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bisa di
pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir
bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh akan
cinta.
Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir
tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan
bagaimana cinta itu, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang
sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan
latihan untuk bisa menggapainya.
Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit
untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis
sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar
dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih
yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah
ada akhirnya.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka berikut penulis akan merumuskan
beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian cinta kasih ?
2. Apakah itu cinta menurut agama?
3. Apa saja bentuk-bentuk cinta?
4. Apakah pengertian kasih sayang, kemesraan, dan pemujaan?
3
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
1. Untuk memahami arti dari cinta kasih
2. Untuk memahami cinta menurut agama
3. Untuk memahami bentuk-bentuk cinta
4. Untuk memahami apa itu kasih sayang , kemesraan, dan pemujaan.
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
C. Bentuk-Bentuk Cinta
Cinta memang suatu perasaan yang tidak mungkin manusia untuk
tidak merasakannya. Ada berbagai bentuk cinta dalam kehidupan manusia
dan setiap bentuk cinta tersebut memiliki perbedaan meskipun pada
dasarnya semua bentuk cinta adalah sama. Berikut ini adalah bentuk-
bentuk cinta menurut pandangan islam dan para ulama:
1. Cinta kepada Allah SWT
Cinta yang paling tinggi dalam kehidupan manusia terutama umat
islam adalah cinta kepada Allah SWT sang pencipta segala isi bumi dan
semesta dan yang maha memiliki cinta. Umat muslim yang mencintai
Allah akan merasa bahwa sebagai hamba Nya kita tidak dapat hidup tanpa
adanya kasih sayang dan cinta dari Allah SWT. Maka dari itu, mencintai
allah SWT adalah mutlak bagi setiap umat muslim. Orang yang mencintai
tentunya akan melakukan segala sesuatu untuk yang dicintainya, termasuk
jika seorang mukmin mencintai Allah SWT. Ia akan selalu berusaha untuk
mengikuti segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Sebagaimana
yang disebutkan dalam firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat
165 berikut
7
َرى الَّ ِذينB َ َوا أBBُدَادًا يُ ِحبُّونَ ُه ْم َك ُح ِّب هَّللا ِ ۖ َوالَّ ِذينَ آ َمنB ُون هَّللا ِ أَ ْن
ْ Bَا هَّلِل ِ ۗ َولBBًّ ُّد ُحبB ش
َ Bَو يB ِ ُذ ِمنْ دBس َمنْ يَتَّ ِخ
ِ َو ِمنَ النَّا
ِ ش ِدي ُد ا ْل َع َذا
ب َ ظَلَ ُموا إِ ْذ يَ َر ْونَ ا ْل َع َذ
َ َ اب أَنَّ ا ْلقُ َّوةَ هَّلِل ِ َج ِمي ًعا َوأَنَّ هَّللا
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan
selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman mereka sangat mencintai Allah.” (QS al-Baqarah: 165)
Dan jika seseorang tidak lagi memiliki rasa cinta pada Allah SWt apalagi
ajarannya maka tertutuplah hatinya
قُلْ إِ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ِحبُّونَ هَّللا َ فَاتَّبِعُونِي يُحْ بِ ْب ُك ُم هَّللا ُ َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم ۗ َوهَّللا ُ َغفُو ٌر َر ِحي ٌم
Dapat dikatakan jika seseorang mencintai Allah SWt maka ia pun akan mencintai
manusia lainnya dan hal inilah yang mendorong manusia untuk berbuat baik
kepada sesamanya atau yang dikenal dengan akhlak. Allah juga menyebutkan
dalam Alqur’an bahwa Allah menciptakan manusia agar dapat saling mengenal
dan mengasihi. Sebagaimana Allah berfirman dalam yat berikut ini
َ َل لِتَ َعoِيَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَ لَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َوأُ ْنثَ ٰى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَائ
َ ا ُك ْم ۚ إِ َّن هَّللاoَ َد هَّللا ِ أَ ْتقo َر َم ُك ْم ِع ْنoارفُوا ۚ إِ َّن أَ ْكo
َعلِي ٌم خَ بِي ٌر
simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan
membuat cinta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam
kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.
2.Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang
yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian
cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri
sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan
rohaninya terpenuhi seimbang ini bernilai positif. Dengan demikian cinta
terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta
kepada orang lain untuk berbuat baik.
3.Cinta Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang
terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin
suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati
penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para
ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis,
melainkan dorongan psikis.
4.Cinta Sesama Manusia (Persaudaraan)
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan itu merupakan watak
manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada
sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia
bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan
berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai
tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama
manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian
(manusia sebagai makhluk sosial) dan sudah merupakan suatu kewajiban.
10
Pengertian Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga
kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib.
Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata.
Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi
rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu :
1. Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber. Pubertas
yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang
menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat
2. Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri
dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun awal perkawinan,
kemesraan masih sangat terasa, namun bila sudah agak lama biasanya
semakin berkurang.
3. Kemesraan Manusia Usia Lanjut, kemesraan juga dapat diteruskan dalam
masa manusia usia lanjut (manula). Pandangan lama mengatakan, bahwa
kalau manusia sudah usia lanjut, sudah menjadi kakek dan nenek tidak
pantas lagi untuk bermesraan. Kemesraan bagi manula dapat diwujudkan
dalam makan, duduk, jalan-jalan, menonton televisi atau membaca kora
bersama-sama.
11
Pengertian Pemujaan
Pemujaan berasal dari kata puja. Menurut kamus umum bahasa
indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, kata puja bearti penghormatan
atau memuja dewa-dewa atau berhala. Dalam perkembangannya pujaan
dapat ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan yang diagungkan
dan Tuhan Yang Mahaesa. Dalam pujaan terkandung pengertian bukan
sekedar dipuja, tetapi juga disucikan.Pujaan terhadap orang yang
dicintainya diwujudkan dalam personafikasi dan kata-kata yang indah,
misalnya diibaratkan sebagai bunga mawar merah atau melati putih.Selain
dengan pujaan hati, pujaan juga diberikan kepada para pahlawan. Begitu
dalamnya pemujaan terhadap pahlawan, terutama pahlawan yang gagah
berani dan gugur untuk nusa dan bangsanya, sehingga ia diabdikan dalam
buku sejarah ataupun lagu.Pemujaan kepada tuhan adalah perwujudan
cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini, dikarenakan pemujaan
kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makan kehidupan yang sebenarnya.
Penyebab hal itu terjadi karena Tuhan pencipta alam semesta. Seperti
dalam Surat Al-Furqan ayat 59-60 yang menyatakan: “Dia yang
menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa diantara keduanya dalam
enam rangkaian massa, kemudian Dia bertahta di atas singgasana-Nya. Dia
Maha Pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang
perlu diketahui”. Selanjutnya ayat 60, “Bila dikatakan kepada mereka,
Sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih”.
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai
dengan agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Sembah yang di rumah,
di masjid, di gereja, di pura, di candi bahkan di tempat-tempat yang
dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan
atau yang dianggap Tuhan.
12
Di alam semesta ini tidak ada seorang pun yang membantah bahwa
Tuhan itu pencipta segala-galanya. Bahwa Tuhan Maha Penguasa, Tuhan
Maha Tahu, Tuhan Maha Menentukan, Tuhan Maha Bijak, Tuhan Maha
Kasih dan masih banyak maha lagi sifat Tuhan, tidak ada yang
menyangkal.
Masjid, Gereja, Candi, Pura dan lain-lain lagi adalah tempat
manusia berkomunikasi dengan Tuhannya atau yang dianggap Tuhan. Di
tempat-tempat itu dianggap Tuhan “berada”.Karena itu orang Islam
menamakan masjid “rumah Allah”, maka wajarlah tempat-tempat itu
dibuat sebagus mungkin, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dan
karena tempat itu dianggap suci, maka tidaklah pantas dan tidak wajar bila
tempat-tempat itu dipergunakan untuk segala keperluan, kecuali keperluan
untuk membesarkan nama Tuhan.
Hal ini merupakan bukti akan kemaksimalan bangsa Indonesia
pada waktu itu akan cintanya kepada “Tuhannya”. Banyak pemeluk agama
yang berusaha membangun tempat pemujaan sebesar dan sebagus
mungkin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan
dari Cinta kasih dan sayang. Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur
yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau sering juga di
sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras,
seimbang satu sama lain. Cinta dan kasih mengandung arti yang
hampir sama, tapi antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta
lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam
sedangkan kasih meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan
rasa mengarah kepada yang dicintai. Cinta itu mulia, bisa sangat
indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak
sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa
yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah
terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat
menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.
B. Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap
makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.
Selanjutnya penulis juga mengharapkan kritik dan saran guna
peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN
15