Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI DAN PROSEDUR PENILAIAN

Kode Mata Kuliah : KPD620311


Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd.
Dr. Handoko, S.T., M.Pd.
Jenjang : S1
Semester/Kelas : 6/C

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Nama NPM
Adelia Grita Sasena 2013053158
Anggun Anjela 2013053091
Ely Annisa 2013053068
Della Delista 2013053115
Yayan Mulyana 2013053079

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita
sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah menunjukkan jalan
kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.

Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi


Pembelajaran sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang
semoga bermanfaat. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya. Terkhusus kami ucapkan kepada Prof. Dr. Herpratiwi,
M. Pd. dan Dr. Handoko, S.T., M.Pd. yang telah memberikan dukungan dan
materi sebagai bahan penulisan makalah ini.

Namun, kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan


makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah kami untuk kedepannya.

Metro, 01 Maret 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................i

KATA PENGANTAR .........................................................................................ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................2

1.3 Tujuan..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................3

2.1 Langkah-langkah Evaluasi...................................................................3

2.2 Jenis-jenis Instrumen Proses................................................................5

2.3 Hasil Belajar dan Proses serta Prosedur Evaluasi................................8

BAB III PENUTUP ...........................................................................................12

3.1 Kesimpulan.........................................................................................12

3.2 Saran...................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan di Indonesia haruslah memberi landasan dan penguatan agar
peserta didik lebih siap bersaing dalam persaingan global nantinya. Usaha
peningkatan pendidikan bisa ditempuh dengan meningkatkan kualitas
pendidikan salah satunya dengan meningkatkan kualitas pembelajaran serta
model evaluasi yang baik. Model evaluasi yang baik harus memenuhi
prinsipprinsip penilaian seperti yang dinyatakan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Standar Penilaian
Pendidikan menyebutkan bahwa “penilaian pendidikan adalah proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil
belajar peserta didik”. Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidikan
menggunakan berbagai teknik penilaian, yaitu berupa tes, observasi,
penugasan baik secara perorangan ataupun secara kelompok, dan bentuk lain
yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan
peserta didik (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan).
Penilaian merupakan kegiatan yang sangat penting di dalam proses
pembelajaran. Penilaian juga merupakan ujung tombak dari suatu kegiatan
pencapaian taraf berhasil tidaknya suatu pembelajaran. Berbeda halnya
dengan penilaian terdahulu dengan sekarang, bedanya penilaian yang dahulu
hanya menekankan tagihan penguasaan pengetahuan peserta didik sebagai
hasil belajar pada umunya dengan jalan tes tulis, akan tetapi dalam penilaian
autentik menuntut peserta didik untuk berunjuk kerja dalam situasi yang
konkrit. Model dalam penilaian selalu berkembang dan disempurnakan
seiring dengan perkembangan dan perubahan kurikulum yang berlaku.
Penilaian yang dilakukan tidak hanya satu aspek, melainkan secara universal
dapat dilakukan penilaian agar dapat mengetahui kemampuan siswa dalam
memahami materi pelajaran yang diajarkan. proses asesmen tidak bisa

1
dipisahkan dengan proses pembelajaran. Bahkan proses asesmen itu sendiri
harus sesuai dengantujuan pembelajaran sehingga hasil akhir dari asesmen
akan mendorong lahirnya berbagai keputusan dan kebijakan yang akan
meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu dalam melakukan
penilaian diperlukan strategi dan mengikuti prosedur yang baik, supaya
proses penialaian dapat mencapai tujuan yang di harapkan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Langkah-langkah Evaluasi?
2. Apa Jenis-jenis Instrumen Proses?
3. Bagaimana Hasil Belajar Dan Proses Serta Prosedur Evaluasi?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui Langkah-langkah Evaluasi?
2. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Instrumen Proses
3. Untuk Mengetahui Hasil Belajar dan Proses serta Prosedur Evaluasi

2
BAB II
PEMAHASAN

2.1 Langkah-Langkah Evaluasi


Winkel (1987:344-345) memberikan langkah-langkah evaluasi sebagai
berikut :
1) Menciptakan alat evaluasi,
2) Melaksanakan tes belajar dalam kelas secara serempak,
3) Mengadakan pemeriksaan atau oreksi,
4) Melaporkan hasil pemeriksaan dan nilai kepada seluruh peserta didik,
5) Menafsirkan data yang digunakan meramalkan hasil test, pengkatagorian
keberhasilan anak didik
6) Mengadakan test revisi, fokous pelaksanaan tes ini melalui tes verbal,
tertulis dan tes lisan. Test semacam ini sangat tepat digunakan pada
sasaran didik formal, tentu beda dengan non formal.
Fruchey (1973:16-17) mengungkapkan langkah-langkah pelaksanaan evaluasi
sebagai berikut :
1) Penetapan latar belakang evaluasi, apa dan bagaimana evaluasi
dilaksanakan, dari metode dan alat serta media apa yang digunakan
dalam evaluasi,
2) Penetapan tujuan dari evaluasi, harus jelas dan terinci sistematis, bentuk
jawaban dan pertanyaan apa yang akan diajukan,
3) Penetapan bentuk isi jawaban dari pertanyaan yang akan dipolakan,
menyangkut kesahihan dan keterandalan alat ukur,
4) Penetapan sumber informasi atau sasaran evaluasi, apakah petani, individu
non petani, kelompok, masyarakat atau kepentingan lainnya,
5) Penetapan pengumpulan data informasi, menyangkut jenis, jumlah, waktu
dan tempat dimana data dikumpulkan,
6) Penetapan alat perekam, bentuk rekaman, jenis dan model rekaman, fokus
dan instrumen pertanyaan,

3
7) Tabulasi dan analisa data evaluasi, standarisasi data, pengelompokan data,
pengkodean, penyaringan data,
8) Interpretasi data, pelaporan dan pengepakan data, termasuk format tabel
data sehingga menghasilkan kesimpulan yang benar,
9) Penetapan hasil evaluasi, melalui pengkajlan data yang telah diinterpretasi,
selanjutnya diambil keputusan tentang program itu.
Sinaga (1986:8) mengungkapkan dalam evaluasi harus digunakan langkah-
langkah sebagai berikut :
1) Evaluasi pra-program
"(Ex ante or Pre-Program Evaluation)", merupakan kegiatan
pelaksanaan program sebelum implementasi program.
2) Evaluasi program yang sedang berjalan
"(on going program-evaluation)" yaitu evaluasi program sewaktu
kegiatan sedang berlangsung dengan tujuan menemukan sesuatu
hambatan yang secara langsung dapat diambil pemecahannya.
3) Evaluasi pasca-program
"(Ex post-program-evaluation)" yaitu evaluasi setelah implementasi
kegiatan program, ini memperlihatakan bagaimana dampak dan efektif
dari program, apakah program baik atau tidak atau perlu dilanjutkan atau
dihentikan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tahap-tahapan evaluasi
program meliputi :
1) Menentukan tujuan evaluasi
Tujuan evaluasi baik dari jangka pendek, jangka mengah maupun jangka
panjang
2) Menentukan sumber evaluasi dan sasarannya
3) Menentukan penetapan personel evaluasi,
4) Menentukan alat evaluasi
5) Menentukan jadwal pelaksanaan evaluasi
6) Pengumpulan data,
7) Tahap interpretasi data/Tindak lanjut, kemudian ditentukan keputusan
yang akan diambil.

4
2.2 Jenis-Jenis Instrumen Proses
Instrumen atau alat evaluasi dapat digunakan untuk menilai proses dan
hasil dari pendidikan yang telah dilakukan. Menurut Firman (2000) instrumen
penilaian dikelompokkan dalam dua macam yaitu tes dan non tes. Tes ialah
kumpulan pertanyaan atau soal yang harus dijawab siswa dengan
menggunakan pengetahuan-pengetahuan serta kemampuan penalarannya.
Arikunto (2002) berpendapat bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan intelejensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok. Menurut Sudijono (2008) tes adalah alat atau prosedur yang
dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian, yang termasuk dalam
kelompok tes adalah tes prestasi belajar, tes intelegensi, tes bakat, dan tes
keterampilan. Sedangkan yang termasuk dalam kelompok non-tes ialah skala
sikap, skala penilaian, pedoman observasi, pedoman wawancara, angket,
pemeriksaan dokumen, dan sebagainya.

Terdapat dua jenis penilaian yaitu tes dan non-tes dalam instrumen proses.
a. Tes
Jenis penilaian tes terdapat 2 yaitu tes objektif dan tes uraian/esai.
1) Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang mengandung pertanyaan atau pernyataan
yang pilihan jawabannya telah disediakan. Kelebihan tes ini adalah
cara mengorekso jawaban yang mudah, cepat, dan dapat dilakukan
oleh siapapun. Kekurangan tes objektif adalah cara menyusunnya
yang sukar dan lama, serta ada kemungkinan peserta didik hanya
menebak jawaban. Tes objektif dibagi menjadi beberapa bentuk, yakni
tes benar salah, tes pilihan ganda, dan tes menjodohkan.
• Tes Benar Salah
Bentuk tes ini biasanya berupa pernyataan dan peserta didik
diminta untuk menentukan apakah pernyataan tersebut benar atau
salah dengan cara menandai bagian benar/salahnya.

5
• Tes Pilihan ganda
Pilihan ganda adalah jenis tes yang umunya terdiri dari dua bagian
yaitu stem dan option. Stem adalah pokok soal yang terdiri dari
satu atau beberapa kalimat yang mengandung pertanyaan atau
pernyataan. Option adalah alternatif jawaban yang dapat dipilih.
• Tes Menjodohkan
Bentuk tes menjodohkan terdiri dari serangkaian pernyataan yang
disebut premis dan jawaban alternatif disebut respons
2) Tes Uraian/Esai
Tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut peserta didik untuk
menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan,
membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk sejenis yang sesuai
dengan tuntutan pertanyaan dan menggunakan kata-kata serta bahasa
sendiri dengan kata lain tes uraian mengharapkan peserta didik
menyusun sendiri jawabannya.

b. Non Tes
Penilaian non tes merupakan jenis penilaian yang dilakukan tanpa
memberikan soal tes secara tertulis. Penilaian non tes biasanya digunakan
untuk mengukur hasil belajar pada aspek afektif dan psikomotor.
Jenis penilaian yang instrumen yang menggunakan non tes diantaranya
penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian proyek, penilaian
produk, penilaian portofolio, dan penilaian diri (Rusilowati,2013).
Instrumen penilaian dapat dilakukan menggunakan lembar observasi atau
kuesioner (angket). Bentuk pengisian instrumen dapat berupa ceklis,
skala atau catatan pengamatan.
1) Penilaian Unjuk Kerja
Pada tes ini, umumnya dilakukan dengan cara menyuruh peserta didik
untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang bersifat fisik (praktik).
2) Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan untuk mengetahui kecenderungan perilaku
spiritual dan sosial peserta didik. Penilaian sikap dapat dilakukan

6
dengan beberapa cara yaitu observasi perilaku dengan menggunakan
daftar checklist atau skala rating, memberikan pertanyaan langsung
(wawancara), laporan pribadi yaitu peserta didik diminta untuk
memberikan tanggapan terkait suatu hal atau permasalahan. Hasil
yang diperoleh dapat digunakan sebagai umpan balik
dalam pembinaan.
3) Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas
yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu. Penilaian
ini dilakukan untuk mendapat gambaran kemampuan menyeluruh
secara kontekstual mengenai kemampuan peserta didik dalam
menerapkan konsep dan pemahaman akan materi tertentu. Penilaian
ini dapat dilakukan mulai dari perencanaan proses selama pengerjaan,
dan hasil proyek.
4) Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam
membuat suatu produk. Penilaian dilakukan mulai dari tahap
persiapan, tahap pembuatan dan tahap penilaian.
5) Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menilai pekerjaan dan
kemampuan mereka sesuai dengan pengalaman yang mereka rasakan.
6) Penilaian Portofolio
Portofolio diartikan sebagai penilaian yang dilakukan dengan cara
menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu
yang bersifat relektif-integratif untuk mengetahui perkembangan
prestasi atau ke kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

7
2.3 Hasil Belajar dan Proses Serta Prosedur Evaluasi
a. Hasil Belajar dan Proses
Belajar adalah sebuah proses dimana adanya perubahan tingkah laku
individu dalam memperoleh pengetahuan setelah ia mendapatkan suatu
pembelajaran atau pengalaman, yang tentunya perubahan kearah yang
lebih baik (positif), misalnya yang tadinya tidak tahu setelah mengalami
proses belajar setidaknya menjadi tahu. Dalam proses ini tentunya
diharapkan seorang peserta didik mengalami peningkatan-peningkatan
secara terus menerus, untuk mengetahuinya maka dapat diamati dari hasil
belajar yang ia lakukan. Beberapa pengertian hasil belajar yang
dikemukakan oleh para ahli dianttaranya “Hasil belajar adalah
kemampuan- kemampuan yang telah dimiliki oleh siswa setelah ia
mengalami proses belajarnya”. Sudjana (dalam Firmannsyah 2015: 36).
Dalam proses belajar mengajar pendiidik melakukan tugasnya tidak hanya
menyampaikan materi kepada peserta didik, tetapi ia juga dituntut untuk
membantu keberhasilan dalam menyampaikan materi pelajaran yaitu
dengan cara mengevaluasi hasil belajar mengajar.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (dalam Firmansyah 2015: 37) “bahwa
evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar
siswa melalui kegiatan penilaian dan/atau pengukuran hasil belajar”.
Sedangkan menurut Menurut Hamalik ( dalam Wasti 2013: 2), “hasil
belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah
laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari
tidak mengerti menjadi mengerti”.
Berdasarkan pengertian evaluasi hasil belajar tujuan utamanya adalah
untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang diperoleh oleh siswa setelah
mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan
evaluasi hasil belajar tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai
berupa huruf atau simbol atau angka.
Dari beberapa pengertian hasil belajar yang dikemukakan oleh para
ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yaitu hasil akhir
yang dimiliki atau diperoleh peserta didik setelah ia mengalami proses

8
belajar yang ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau simbol atau
angka, dan hal ini biasa dijadikan tolak ukur berhasil atau tidaknya siswa
tersebut dalam pembelajaran.

b. Prosedur Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian integral dari pendidikan atau pengajaran
sehingga perencanaan atau penyusunan, pelaksanaan dan
pendayagunaannya pun tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan program
pendidikan atau pengajaran Slameto, (dalam Riadi 2018 : 63). Secara
garis besar prosedur sebelum menyusun evaluasi proses belajar, yang
harus disusun terlebih dahulu adalah perencanaan secara baik dan matang.
Perencanaan evaluasi proses belajar itu umumnya mencakup enam jenis
kegiatan, yaitu:
1) Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Perumusan tujuan
evaluasi proses belajar itu penting sekali, sebab tanpa tujuan yang
jelas maka evaluasi proses belajar akan berjalan tanpa arah dan pada
gilirannya dapat mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti dan
fungsi.
2) Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi; misalnya apakah
aspek metode pembelajaran, sarana pendukung pembelajaran,
kemampuan dan kapasitas dosen, presensi mahasiswa dll.
3) Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan di dalam
pelaksanaan evaluasi, misalnya apakah evaluasi itu dilaksanakan
dengan teknik tes, ataukah teknik non tes. Jika teknik yang
dipergunakan itu adalah teknik non tes, apakah pelaksanannya dengan
menggunakan pengamatan (observasi), melakukan wawancara
(interview), menyebarkan angket (questionnaire).
4) Menyusun alat-alat pengukur yang akan dipergunakan dalam
pengukuran dan penilaian proses belajar peserta didik, seperti butir-
butir soal tes hasil belajar (untuk evaluasi yang menggunakan teknik
tes). Daftar check (check list), rating scale, panduan wawancara

9
(interview guide) atau daftar angket (questionnaire), untuk evaluasi
yang menggunakan teknik non tes.
5) Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan
pegangan atau patokan dalam memberikan interpretasi terhadap data
hasil evaluasi.
6) Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri
(kapan dan seberapa kali evaluasi proses belajar itu dilaksanakan)
idealnya dilakukan 2 kali dalam satu blok, yaitu pada pertengahan
blok dan diakhir blok.
7) Melakukan verifikasi dan pengolahan data
8) Menarik kesimpulan dan upaya tindak lanjut
9) Tindakan perencanaan, verifikasi dan penarikan kesimpulan dilakukan
oleh masing-masing penanggung jawab mata kuliah.
Hasil dari evaluasi yang diperoleh selanjutnya dapat digunakan untuk
memperbaiki cara belajar siswa (fungsi formatif). Agar evaluasi dapat
dilaksanakan tepat pada waktu yang diharapkan dan hasilnya tepat guna
dan tepat arah, perlu mengikuti langkah-langkah berikut ini, Anas
Sudijono, (dalam riadi 2018 : 63)
1. Menyusun rencana evaluasi hasil belajar, Perencanaan evaluasi hasil
belajar itu umumnya mencakup:
a) Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Hal ini disebabkan
evaluasi tanpa tujuan maka akan berjalan tanpa arah dan
mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti dan fungsinya.
b) Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, misalnya aspek
kognitif, afektif atau psikomotorik
c) Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan didalam
pelaksanaan evaluasi misalnya apakah menggunakan teknik tes atau
non tes
d) Menyusun alat-alat pengukur yang dipergunakan dalam pengukuran
dan penilaian hasil belajar peserta didik, seperti butir-butir soal tes.
e) Menentukan tolok ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan
pegangan atau patokan dalam memberikan interpretasi terhadap data

10
hasil evaluasi. Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil
belajar itu sendiri.
2. Menghimpun Data Dalam evaluasi pembelajaran, wujud nyata dari
kegiatan menghimpun data adalah melaksanakan pengukuran, misalnya
dengan menyelenggarakan tes pembelajaran
3. Melakukan verifikasi data Verifikasi data dimaksudkan untuk
memisahkan data yang baik (yang dapat memperjelas gambaran yang
akan diperoleh mengenai diri individu atau sekelompok individu yang
sedang dievaluasi dari data yang kurang baik (yang akan mengaburkan
gambaran yang akan diperoleh apabila data itu ikut serta diolah).
4. Mengolah dan menganalisis data Mengolah dan menganalisis hasil
evaluasi dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang telah
berhasil dihimpun dalam kegiatan evaluasi.
5. Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan. Interpretasi terhadap
data hasil evaluasi belajar pada hakikatnya adalah merupakan verbalisasi
dari makna yang terkandung dalam data yang telah mengalami
pengolahan dan penganalisisan.
6. Tindak lanjut hasil evaluasi Bertitik tolak dari data hasil evaluasi yang
telah disusun, diatur, diolah, dianalisis dan disimpulkan sehingga dapat
diketahui apa makna yang terkandung di dalamnya, maka pada akhirnya
evaluasi akan dapat mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Proses asesmen tidak bisa dipisahkan dengan proses pembelajaran. Bahkan
proses asesmen itu sendiri harus sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga
hasil akhir dari asesmen akan mendorong lahirnya berbagai keputusan dan
kebijakan yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itulah
sejumlah langkah pokok yang harus benar-benar dipahami agar tujuan
dilakukannya asesmen bisa tercapai.
Indikator pada hakekatnya adalah ukuran, karakteristik, ciri-ciri,
pembuatanatau proses yang berkontribusi/menunjukkan ketercapaian suatu
kompetensidasar. Iindikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yangdapat diukur, seperti: mengidentifikasi, membedakan,
menghitung,menyimpulkan, dst. Dalam proses assemen atau penilaian
terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui, diantaranya 1) Menentukan
tujuan evaluasi, 2) Menentukan sumber evaluasi dan sasarannya, 3)
Menentukan penetapan personel evaluasi, 4) Menentukan alat evaluasi, 5)
Menentukan jadwal pelaksanaan evaluas, 6) Pengumpulan data, 7) Tahap
interpretasi data/Tindak lanjut, kemudian ditentukan keputusan yang akan
diambil. Kemudian dalam evaluasi pula seorang pendidik harus
memprhatikan jenis instrument yang akan digunakan serta prosedur evaluasi.

3.2 Saran
Sebelum melakukan evaluasi pembelajaran sebaiknya seorang pendidik
harus memahami dengan baik bagaimana langkah-langkah evaluasi, jenis
instrument yang akan digunakan, serta hasil belajar dan prosedur dalam
evaluasi itu sendiri. Agar evaluasi berjalan sesuai dengan harapan dan
mendapatkan hasil yang baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Asrul, M. S., Ananda, R., & Rosnita, M. A. (2014). Evaluasi pembelajaran.


Citapustaka Media.
Astiti, Kadek Ayu. 2017. Evaluasi Pembelajaran. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Fimansyah, D. (2015). Pengaruh Strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap
hasil belajar matematika. Judika (Jurnal Pendidikan UNSIKA), 3(1).
Riadi, A. (2018). Kompetensi Guru dalam pelaksanaan evaluasi
pembelajaran. Ittihad, 15(28), 52-67.
Rusdiana, H.A. 2017. Manajemen Evaluasi Program Pendidikan. CV Pustaka
Setia, Bandung.
STIT Al-Ibrohimy Bangkalan. 2017. Pedoman Evaluasi Pembelajaran. Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Ibrohimy Bangkalan.
Suarta, Gede. 2017. Konsep Evaluasi Perencanaan dan Terapannya Pada
Program Penyuluhan. Fakultas Peternakan Universitas Udayana.
Wasti, S. (2013). Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Tata Busana Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang. Journal of Home
Economics and Tourism, 2(1).

13

Anda mungkin juga menyukai