( RPP )
I. Standar Kompetensi
1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi
II. Kompetensi Dasar
1.5 Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota,
provinsi) dan menjaga kelestariannya.
III. Indikator
Mengelompokkan jenis-jenis peninggalan sejarah yang ada di lingkungan setempat.
Menceritakan peninggalan bersejarah yang ada di lingkungan setempat.
Menjelaskan cara menjaga kelestarian peninggalan sejarah.
Menjelaskan manfaat menjaga kelestarian peninggalan sejarah.
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menghargai berbagai peninggalan sejarah setempat dan menjaga
kelestariannya.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian
(respect ), Tekun ( diligence ) , Jujur ( fairnes ) dan
Ketelitian ( carefulness)
V. Materi Pokok
Peninggalan sejarah (terlampir)
VI. Metode pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Tugas
4. Pengamatan
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan salam pembuka
2. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin
berdo’a
3. Guru mengabsen kehadiran siswa
4. Guru memberikan apersepsi:
a. Guru bertanya kepada siswa “Siapakah di
antara kalian yang pernah mengunjungi
tempat-tempat bersejarah?”
b. Guru bertanya kepada siswa “Bagaimana
sikap kalian saat berkunjung ke tempat-
tempat bersejarah tersebut?”
10 menit
c. Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran.
a. Informasi konsep
“Hari ini kita akan belajar tentang
pentingnya menjaga kelestarian berbagai
peninggalan bersejarah.”
b. Informasi tujuan
“Setelah pembelajaran ini, ibu harap kalian
mampu menjelaskan pentingnya menjaga
kelestarian berbagai peninggalan bersejarah
dan menunjukkan sikap menjaga kelestarian
berbagai peninggalan bersejarah.”
Kegiatan Inti Eksplorasi
1. Guru menjelaskan benda – benda bersejarah
dan tempat – tempat bersejarah di berbagai 55 menit
daerah di Indonesia.
2. Guru menyiapkan media berupa gambar
macam-macam benda dan tempat bersejarah.
3. Guru menjelaskan dan menceritakan
beberapa peninggalan sejarah di lingkungan
sekitar.
4. Siswa mengamati gambar sambil
mendengarkan penjelasan guru.
5. Guru menjelaskan cara-cara melestarikan,
merawat dan menghargai peninggalan sejarah
yang bernilai tinggi.
6. Guru melibatkan peserta didik secara aktif
dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Elaborasi
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
(masing-masing terdiri dari 5-6 orang).
2. Setiap kelompok mengirimkan perwakilan untuk
maju mengambil undian materi yang akan
didiskusikan.
3. Siswa berdiskusi mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru..
4. Guru memberi kesempatan untuk berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut.
5. Guru memfasilitasi peserta didik membuat
laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis, secara individual maupun
kelompok.
6. Guru memfasilitasi peserta didik untuk
menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok.
7. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya ke
depan kelas.
8. Memfasilitasi peserta didik melakukan
kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan
dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi :
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa.
2. Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
Kegiatan 1. Guru memberikan pekerjaan rumah.
Penutup 2. Guru mengakhiri pelajaran dan menyuruh 5 Menit
ketua kelas memimpin doa.
IX. Penilaian
Kognitif :
No. Nama Kriteria Nilai
Menjawab Berpendapat Kerja Sama
Keterangan :
Keterangan Bercerita
Skor 4 :
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 01 KLEGEN Guru Kelas III
2. Benteng
Benteng merupakan bentuk bangunan yang sengaja dibuat untuk keamanan dan pertahanan pada
waktu perang. Contonya seperti:
Benteng Otanah di Sulawesi untuk melindungi Raja.
Benteng Fort de Kock di Sumatra Barat dibangun oleh Belanda.
Benteng Portugis di Jepara, Jawa Tengah.
Benteng Pendem di Cilacap, Jawa Tengah.
Benteng Jagaraga, Bali.
Benteng Duurstede, Saparua,Maluku.
Benteng Sombaupu, SulawesiSelatan.
Benteng Inong Bale, NAD.
Gambar 1. Benteng Fort de Kock di Sumatra Barat
Sumber: www.zulfadli.files.wordpress
3. Candi
Bangunan kuno yang dibuat dari batu sebagai tempat pemujaan, penyimpanan abu jenazah raja
atau pendeta Hindu dan Buddha pada zaman dulu, disebut candi.
Candi Prambanan di Yogyakarta.
Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Mendut di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Pawon di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Panataran di Jawa Timur.
Candi Muara Takus di Riau.
Candi Ijo di Kalimantan Selatan.
4. Gedung
Gedung yang pernah digunakan untuk berlangsungnya peristiwa sejarah, atau tempat tertentu
yang bernilai sejarah dijadikan sebagai peninggalan sejarah.
Gedung Lawang Sewu di Semarang.
Istana Presiden di Tampak Siring, Bali.
Istana Raja / Keraton, Cirebon, Surakarta, Yogyakarta.
Istana Bogor, Jawa Barat.
5. Monumen
Bangunan yang sengaja dibuat untuk mengenang jasa seseorang tokoh kepada nusa dan
bangsa. Bahkan juga untuk memperingati peristiwa bersejarah yang ada di Indonesia. Beberapa
monumen di Indonesia, yaitu:
Monumen Nasional (Tugu Monas) di Jakarta.
Monumen Tugu Muda di Semarang.
Gambar 4. Tugu Monas di Jakarta
Sumber: www.upload.wikipedia.com
6. Makam
Banyak sekali makam yang dijadikan sumber sejarah dan peninggalan sejarah, antara lain:
Makam Raja-raja Surakarta dan Yogyakarta di Imogiri, Yogyakarta.
Makam Pangeran Diponegoro di Makassar, Sulawesi Selatan.
Makam RA. Kartini di Rembang, Jawa Tengah.
Makam Ir. Soekarno Presiden RI Pertama di Blitar, Jawa Timur.
Makam Sunan Kalijaga di Demak, Jawa Tengah.
7. Museum
Gedung, rumah, tempat yang digunakan untuk menyimpan benda-benda peninggalan
sejarah disebut Museum.
Beberapa di antaranya:
Museum Sudirman di Magelang,Jawa Tengah.
Museum Satria Mandala di Jakarta.
Museum Purbakala di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah.
Museum R.A Kartini di Jepara, JawaTengah.
8. Prasasti
Prasasti adalah tulisan pada batu yang bernilai sejarah. Parasasti yang merupakan peninggalan
pada masa kerajaan-kerajaan di Indonesia banyak sekali, misalnya:
Prasasti Ciareteun, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi,Muara Cianten dari Kerajaan
Tarumanegara.Prasasti tersebut ditulis menggunakan bahasa Sansekerta.
Prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, Karang Birahi dari
Kerajaan Sriwijaya.Prasasti tersebut ditulis menggunakan bahasaMelayu.
Prasasti Tuk Mas, Sojomerto, Canggal dari Kerajaan Mataram.
Gambar 7. Prasasti Tarumanegara
Sumber: www.picasaweb.gogle
9. Situs
Situs adalah daerah temuan benda-benda purbakala,seperti fosil binatang purba. Banyak situs di
Indonesia yang merupakan peninggalan Hindu dan Buddha, misalnya:
Situs Muara Jambi.
Situs Plawangan.
Situs Cilongok.
11. Kitab
Kitab banyak menghiasi peninggalan sejarah. Terutama pada masa Kerajaan Hindu-Buddha.
a. Kitab pada masa Kerajaan Majapahit
1) Sutasoma, kitab ini dikarang oleh Mpu Tantular. Di dalamnya terdapat istilah
Bhinneka Tunggal Ika.
2) Negarakertagama, kitab ini dikarang oleh Mpu Prapanca. Istilah Pancasila diambil
dari kitab ini.
b. Kitab pada masa Kerajaan Kediri
1) Arjunawiwaha, kitab ini dikarang oleh Mpu Kanwa. Arjunawiwaha ditulis
menggunakan bahasa Kawi. Kitab ini menceritakan kebesaran Raja Erlangga.
2) Serat Bharatayudha, Hariwangsa, dan Smaradhana.
Peninggalan sejarah banyak macam dan jenisnya. Manfaatnya juga banyak sekali.
Untuk itu, bagaimana sikapmu terhadap peninggalan sejarah yang ada? Kita wajib menghargai
peninggalan sejarah itu. Cara kita menghargai agar tetap lestari, antara lain :
a. Memelihara peninggalan sejarah sebaik-baiknya,
b. Melestarikan benda sejarah tersebut agar tidak rusak,
c. Tidak mencoret-coret benda peninggalan sejarah,
d. Turut menjaga kebersihan dan keutuhan,
e. Wajib menaati tata tertib yang ada dalam setiap tempat peninggalan sejarah, dan
f. Wajib menaati peraturan pemerintah yang berlaku.
Pemerintah telah merawat peninggalan sejarah. Uluran tangan pihak swasta demi kelestarian
benda sejarah tersebut sangat diperlukan. Perlunya perlindungan yang diberlakukan terhadap
situs atau benda-benda sejarah. Sanksi terhadap pelanggaran yang merugikan upaya pelestarian
peninggalan sejarah. Apa yang kalian lakukan bila mengetahui ada seseorang mencorat-coret
benda peninggalan sejarah? Nah, perbuatan seseorang itu bukan melestarikan dan ikut menjaga,
tetapi justru merusak terhadap peninggalan sejarah.