Anda di halaman 1dari 37

PRAKTIKUM IPA

NAMA : TIA NURLITA PRASETYA


NIM : 857705009
CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP
KP. 1 MODUL 1
TUJUAN PRAKTIKUM

 Mengamati ciri – ciri makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) yang berada di sekitar
lingkungan
 Membuktikan teori tentang ciri-ciri makhluk hidup
 Menyimpulkan hasil praktikum
ALAT DAN BAHAN

 ALAT
1. Alat tulis
2. Tabel Pengamatan

 BAHAN
1. Hewan dan Tumbuhan yang diamati
LANDASAN TEORI

 Makhluk biotik adalah makhluk hidup,


seperti manusia, tumbuhan, hewan,
 plankton, dan masih ada beberapa
jenis yang digolongkan didalamnya.
 Ciri-ciri Makhluk Hidup
1. Dapat Bernafas
2. Dapat Bergerak
3. Peka Terhadap Rangsangan
4. Memerlukan Makanan
5. Tumbuh dan Berkembang
DAPAT BERNAFAS

Pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem biologis yang terdiri dari organ dan struktur-


struktur lain yang digunakan untuk pertukaran gas pada hewan dan tumbuhan. Pertukaran gas-
gas tersebut berupa penarikan O2 dan pembuangan CO2 dari dalam tubuh makhluk hidup.
Setiap makhluk hidup memiliki berbagai jenis alat atau organ untuk bernapas tergantung ukuran
tubuhnya, lingkungan tempat hidupnya, dan riwayat evolusinya.
Pada daerah perairan misalnya, organisme ikan bernafas dengan insang. Kemudian, pada daerah
daratan, banyak makhluk hidup yang bernafas dengan paru-paru seperti manusia, mamalia,
burung-burungan, amfibi, selain itu, tumbuhan bernafas dengan stomata dan lentisel.
DAPAT BERGERAK
Makhluk hidup dapat begerak. Berdasarkan posisinya, pergerakan mahluk hidup ada yang aktif
dan pasif. Kemudian, sistem gerak mahluk hidup memiliki alat yang berbeda beda tergantung
tempat hidup dan evolusinya.
Misalnya, golongan burung bergerak di udara menggunakan sayap. Tumbuhan bergerak pasif
pada tempatnya, namun secara spesifik ada pergerakan naiknya zat-zat tanah menuju daun yang
berguna untuk hidup. Selain itu, hewan seperti gurita bergerak dengan tentakel dan lintah
bergerak dengan otot perut.
PEKA TERHADAP RANGSANGAN
Kemampuan merasakan rangsangan atau iritabilitas adalah ciri mahkhluk hidup. Rangsangan
bentuknya bisa berupa suara, gelombang cahaya, sentuhan fisik, aroma, dan suhu.
Misalnya pada hewan ayam jantan akan berkokok pagi saat pagi hari. Putri malu akan
menurunkan daunnya saat disentuh. Kemudian, tikus akan peka hidungnya saat
MEMERLUKAN MAKANAN
Dalam bertahan hidup, semua makhluk hidup memerlukan asupan energi dan nutrisi dalam
tubuhnya. Asupan energi dan nutrisi terkumpul dalam makanan.
Misalnya pada tumbuhan memerlukan air dan unsur hara sebagai bahan untuk proses
fotosintesis. Kemudian, pada hewan berdasarkan jenis makanannya, terbagi atas karnivora,
herbivora dan omnivora.
Karnivora adalah pemakan daging, herbivora pemakan tumbuhan dan omnivora pemakan segala.
Contohnya harimau, buaya, dan serigala adalah karnivora. Bahan daging memliki banyak
mengandung energi untuk hewan tersebut hidup di alam liar.
TUMBUH DAN BERKEMBANG

Secara fisik, makhluk hidup akan bertambah besar seiring melangsungkan kehidupan. Ukuran
besar ini dikarenakan volume jaringan dan sel tubuh yang bertambah.
Pada manusia atau hewan yang memiliki kerangka tulang akan mengalami pertumbuhan. Proses
pertumbuhan tulang pada masa awal merupakan proses penulangan primer dimana tulang yang
terbentuk merupakan tulang rawan (kartilago) sehingga tulang yang dimiliki masih lunak.
Pada bagian tengah tulang terdapat banyak osteosit (sel tulang) yang akan tumbuh sehingga
membentuk tulang sejati. Dengan demikian, makhluk hidup melakukan pertumbuhan.
Perkembangan berbeda dengan definisi pertumbuhan. Berkembang dalam hal ini adalah
bertambahnya kemampuan strukur dan fungsi alat tubuh. Misalnya pada tumbuhan, kecambah
akan berkembang menjadi daun, buah, akar sejati yang tampak.
PROSEDUR PERCOBAAN
CARA KERJA :
 Menyiapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan (gunakan tabel 1.1 di
bagian akhir modul ini).
 Pergi ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal, seperti kebun, sawah, hutan,
atau lingkungan laiinya, sesuai tempat tinggal.
 Menemukan 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan) yang dikenal nama jenisnya
(minimal nama daerahnya).
 Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan.
 Mengamati ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah dicatat tersebut, dengan
cermat.
 Membubuhkan tanda cek (√) sesuai dengan ciri-ciri yang diamati, pada Tabel 1.1,
dalam Lembar Kerja yand disediakan di bagian akhir modul ini.
HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1.
Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup

NO NAMA CIRI - CIRI


MAKHLUK BERNAFAS BERGERAK PEKA MAKAN TUMBUH
HIDUP RANGSANGAN

1 KUCING √ √ √ √ √
2 IKAN HIAS √ √ √ √ √
3 KURA – KURA √ √ √ √ √
4 AYAM √ √ √ √ √
5 KELINCI √ √ √ √ √
6 KAKTUS √ √ √ √ √
7 POHON KETELA √ √ √ √ √
8 POHON PISANG √ √ √ √ √
9 POHON ALPUKAT √ √ √ √ √
10 POHON JAGUNG √ √ √ √ √
PEMBAHASAN
 Kucing memiliki ciri-ciri: bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas dengan
menggunakan paru-paru, perlu makan (nutrisi), tumbuh, serta berkembang dengan cara
melahirkan.
 Ikan Hias memiliki ciri-ciri: bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas dengan
menggunakan insang, perlu makan (nutrisi), tumbuh, serta berkembang dengan cara
bertelur.
 Kura-kura memiliki ciri-ciri: bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas dengan
menggunakan paru-paru, perlu makan (nutrisi), tumbuh, serta berkembang dengan cara
bertelur.
 Ayam memiliki ciri-ciri: bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas dengan
menggunakan paru-paru, perlu makan (nutrisi), tumbuh, serta berkembang dengan cara
bertelur.
 Kelinci memiliki ciri-ciri: bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas dengan
menggunakan paru-paru, perlu makan (nutrisi), tumbuh, serta berkembang dengan cara
melahirkan.
PEMBAHASAN
 Kaktus memiliki ciri-ciri: bereaksi terhadap rangsangan, kaktus memiliki stmata di
batang untuk bernafas, perlu makan (nutrisi), tumbuh dan berkembang
 Pohon Alpukat memiliki ciri-ciri: bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas,
perlu makan (nutrisi), tumbuh dan berkembang
 Pohon Ketela memiliki ciri-ciri: bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas,
perlu makan (nutrisi), tumbuh dan berkembang
 Pohon Jagung memiliki ciri-ciri: bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas,
perlu makan (nutrisi), tumbuh, serta berkembang dengan menggunakan biji.
 Pohon Pisang memiliki ciri-ciri: bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas,
perlu makan (nutrisi), tumbuh, serta berkembang dengan menggunakan tunas.
KESIMPULAN

Terdapat kesamaan dan perbedaan ciri-ciri makhluk hidup

Kesamaan  Perbedaan
ciri-ciri
Hewan
makhluk hidup
1.
 Reaksi terhadap rangsang cepat, aktif dan dapat berpindah tempat

1. Dapat Bernafas
 Memiliki alat pernafasan khusus
 Makan dari makhluk hidup lain

2. Dapat Bergerak Pertumbuhannya Terbatas


 Berkembang secara alami dengan cara melahirkan (kucing dan


kelinci), bertelur (ikan, kura-kura, ayam)
3. Peka Terhadap 1. Tumbuhan

Rangsangan  Reaksi terhadap rangsang lambat/terbatas, umumnya menetap atau


bergerak sebagian

4. Memerlukan Makanan Tidak memiliki alat pernafasan khusus


 Menyusun zat-zat makanan sendiri

5. Tumbuh dan Berkembang  Pertumbuhannya tidak terbatas


 Berkembang dengan cara alami dan buatan. secara alami
menggunakan biji (pohon durian, pohon mangga,pohon
kelengkeng), dan tunas (cocor bebek,pisang) secara buatan dengan
cara pencangkokan
Pohon Pisang Pohon Apokat
Pohon Ketela Pohon Jagung
Kaktus Ikan Hias
GERAK PADA TUMBUHAN
KP 1 MODUL 1
TUJUAN

1) Mengamati gerak seismonasti


2) Mengamati gerak nistinasti
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan
ALAT DAN BAHAN

1) Seismonasti dan Niktinasi 2) Geotropisme


a) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah. a) Pot berukuran kecil 2 buah.
b) Kotak dari karton warna hitam atau b) Tanah yang subur secukupnya.
kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
c) Biji kacang merah secukupnya.
c) Stop watch atau jam tangan 1 buah.
d) Air secukupnya
d) Alat-alat tulis dan penggaris.
LANDASAN TEORI

 Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Bukan hanya manusia dan hewan,
tumbuhan juga melakukan gerak sebagai tanggapan terhadap rangsangan yang
diterimanya. Tapi, apakah kalian tahu gerap pada tumbuhan seperti apa?
 Tumbuhan melakukan suatu gerakan karena adanya rangsangan, tetapi gerakan yang
dilakukan sangat terbatas tidak seperti manusia atau hewan. Gerak pada tumbuhan
hanya dilakukan oleh bagian tertentu, misalnya akar, bagian ujung tunas, ataupun daun.
 Berdasarkan datangnya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi tiga,
yaitu gerak endonom ( rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan, misalnya
pergerakan kloroplas); gerak higroskopis (rangsangan karena perubahan kadar air,
misalnya tumbuhan paku); dan gerak esionom (rangsangan berasal dari luar tanaman,
misalnya gerak tropisme, taksis, dan nasti).
GERAK ENDONOM

Gerak endonom adalah gerak yang disebabkan oleh adanya rangsangan yang berasal dari
dalam. Gerak endonom disebut juga gerak otonom atau gerak spontan, contohnya dari
gerak endonom ini adalah gerak pertumbuhan dari bagian-bagian tumbuhan seperti akar,
batang, daun karena akibat pengaruh dari pertumbuhan.
GERAK HIGROSKOPIS

Gerak higroskopis adalah gerak pada tumbuhan akibat adanya perubahan kadar air dalam
sel tumbuhan, sehingga menyebabkan penyusutan yang tidak merata pada bagian sel
tumbuhan. Contohnya, membukanya kotak-kotak sporangium tumbuhan paku, dan
pecahnya buah polong-polongan yang kering.
GERAK ESIONOM

Gerak esionom ini merupakan gerak yang dipengaruhi rangsang dari luar tubuh atau faktor
eksternal. Adapun, gerak esionom dibedakan menjadi 3, yaitu gerak tropisme, gerak taksis,
dan gerak nasti.
GERAK TROPISME
 Gerak Tropisme, merupakan gerakan pada sebagian tubuh tumbuhan yang dipengaruhi
oleh arah rangsangan dari luar. Jika tumbuhan mendekati rangsangan disebut tropi
positif, tetapi jika tumbuhan menjauhi rangsangan disebut tropi negative. Berdasarkan
jenis rangsangannya tropisme dibedakan menjadi 5 macam yaitu :
 Fototropisme : gerak karena rangsangan cahaya. Fototropisme positif berarti tumbuhan
bergerak menuju cahaya, negative berarti menjauh dari cahaya.
 Geotropisme : gerak karena rangsangan yang berupa gaya tarik bumi. Contoh
geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang selalu menuju ke dalam tanah dan
geotropism negative adalah batang tumbuh menjauhi pusat bumi.
 Hidrotropisme : gerak rangsangan dari sumber air. Contohnya, pertumbuhan akar tanah
yang selalu menuju ke sumber air.
 Tigmotropisme : gerak dengan rangsangan berupa persinggungan. Contohnya, sulur
markisa yang membelit dan batang mentimun yang membelit tanaman lain.
 Kemotropisme : gerak pada tumbuhan dengan rangsangan berupa zat kimia.
GERAK TAKSIS
 Gerak Taksis, merupakan gerak seluruh tumbuhan karena adanya rangsangan dari luar.
Berdasarkan rangsangannya, taksis dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
 Fototaksis, yaitu gerak seluruh tubuh tumbuhan dengan rangsangan berupa cahaya.
Contohnya, gerak Euglena sp yang selalu mendekati cahaya.
 Kemotaksis, yaitu gerak seluruh tubuh tumbuhan dengan rangsangan berupa zat kimia.
Contohnya, gerak spermatozoid ke arkegonium pada tumbuhan lumut.
GERAK NASTI
Gerak Nasti, merupakan gerak dari bagian tumbuhan yang arahnya tidak bergantung pada
arah datangnya rangsangan. Arah geraknya terjadi akibat perbedaan tekanan turgor, dimana
tekanan turgor menyebabkan tumbuhan mengembung. Terdapat beberapa jenis gerak nasti
antara lain:
 Fotonasti : gerak sebagai reaksi terhadap rangsangan berupa cahaya. Contohnya, bunga
pukul empat (Mirabilis Jalapa) mekar setiap sore, bunga kembang sepatu yang mekar
pada siang hari.
 Seismonasti : gerak dengan rangsangan berupa sentuhan. Contohnya, gerak
menutupnya daun putri malu.
 Niktinasi : gerak tidur dari tumbuhan karena adanya rangsangan berupa gelap.
Contohnya, menutupnya daun petai cina pada malam hari.
 Termonasti : gerak karena adanya rangsangan berupa suhu. Contohnya, bunga tulip
mekar jika suhu naik dan menutup jika suhu turun.
PROSEDUR PERCOBAAN
1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
(1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman
putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
(2) Pot putri malu, sebaiknya disiapkan bebehari hari sebelumnya, sehingga
ketika akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar.
Caranya carilah tanaman putri malu ukuran sedang selanjutnya ambil
tanaman tersebut dengan menyodoknya dengan skop atau alat lainnya
sehingga tanaman tersebut dapat dipindahkan ke dalam pot tanpa
mengganggu bagian akarnya.
(3) Letakkan pot putri malu yang telah disiapkan di atas meja, selanjutnya
lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap
daun-daun putri malu tersebut dengan menggunakn penggaris.
(4) Catatlah hasil pengamatan pada Lembar Kerja (Tabel 1.2) di bagian
akhir modul ini.
a) Niktinasti
(1) Sediakan dua buah pot putri malu.
(2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
(3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
(4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
(5) Biarkan pot B terttup selama lebih kurang setengah jam.
(6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
(7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
(8) Catatlah hasil pengamatan dan tuangkan hasilnya pada Lembar Kerja
(Tabel 1.3) di bagian akhir modul ini.
2. Gerak Tropisme (Geotropisme Negatif)
Buatlah dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya tanamlah 3 biji kacang merah
dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air kemasan yang dipotong dan diberi
lubang di bagian alasnya) 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai.
a) Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya dilakukan di tempat terbuka
sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri dengan tegak.
b) Jika sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang cukup baik dan
berdiri dengan tegak, selanjutnya beri label A untuk pot pertama dan label b untuk pot
yang lainnya.
c) Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar),sedangkan pot a dibiarkan berdiri
(vertikal) dan simpanlah keduanya di tempat terbuka.
d) Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
e) Tuangkan hasil pengamatan pada Lembar Kerja (Tabel 1.4) di bagian akhir modul ini
HASIL PENGAMATAN SEISMONASTI
NO Jenis sentuhan pada Reaksi daun putri malu Keterangan
daun putri malu
1 Halus Dari pangkal daun ke ujung, hanya anak
Waktu cukup lama
daun di ujung saja yang mengatup/melipat
2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat
Arah gerak daun dengan sentuhan kasar pada
3 Kasar
ujung daun akan melipat dari ujung hingga Waktunya cepat
pangkal daun dengan cepat
HASIL PENGAMATAN NIKTINASTI
Reaksi daun putri mali
Jenis sentuhan pada  
No.
daun putri malu Mula-mula ½ jam kemudian

1. Disimpan di tempat Membuka Tetap membuka


terang
2. Ditutup dengan Membuka Menutup
penutup yang kedap
cahaya
HASIL PENGAMATAN GEOTROPISME NEGATIF
Pengamatan hari ke Ket.

Jenis pot
1 2 3 4 5 6 7

A 5 5,5 cm 6 cm 6,5 cm 6,9 cm 7,2 cm 7,5 cm Lurus


cm ke atas

B 5 5,5 cm 5,9 cm 6,4 cm 6,8 cm 7,2 cm 7,4 cm Tumbu


h
cm
menuju
arah
datang
nya
sinar
mataha
ri,
batang
membe
ngkok
ke atas
PEMBAHASAN
 Terdapat tiga reaksi yang berbeda saat daun putri malu (Mimosa pudica) secara halus,
sedang dan kasar. Daun putri malu (Mimosa pudica) akan menutup sedikit atau bahkan
bisa tidak menutup sama sekali apabila di sentuh secara halus, sedangkan jika daun
putri malu (Mimosa pudica) disentuh secara sedang maka daun akan menutup secara
cepat dan sempurna namun hanya daun yang terkena sentuhan saja yang bereaksi
sedangkan daun yang ada dibagian batang yang lainnya tidak bereaksi sama sekali
dalam artian daun tetap utuh terbuka dan tidak menutup.
 Yang unik adalah apabila daun putri malu (Mimosa pudica) disentuh secara kasar, maka
seluruh daun yang ada pada bagian batang yang lain pun ikut menutup secara sempurna
tidak hanya daun yang disentuh saja yang menutup sempurna. Dan reaksi ini terjadi
karena adanya getaran di batang putri malu (Mimosa pudica), oleh sebab itulah putri
malu (Mimosa pudica) salah satu tumbuhan yang sangat peka terhadap rangsangan
maupun getaran.
 Kacang tanah dalam pot yang diletakkan secara horizontal, batangnya akan
membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme negatif.
KESIMPULAN
 Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa getaran.
 Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap.
 Geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi (jika arah
pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme negatif).
 Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan pelan.
Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan agak cepat. Sentuhan kasar
menyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
 Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut
mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat terang, daunnya
tetap membuka.
 Tujuan putri malu mengatupkan daunnya adalah sebagai alat untuk pertahanan diri dari
hewan-hewan yang akan memakannya dan untuk melindungi simpanan airnya dan
penguapan yang dikarenakan oleh angin.
 Kacang tanah dalam pot yang diletakkan secara horizontal, batangnya akan membengkok ke
atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme negatif.
Tanaman Putri Malu

Anda mungkin juga menyukai