MK.KETERAMPILAN BASI
PRODI S1 PGSD-FIP
Skor Nilai :
Disusun oleh :
Kelompok 10
Raihanifah : 1213311012
Sari Enjelina Sirait : 1213311024
Nurpaujiah Nst : 1213311026
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Mini Reset ini untuk pemenuhan tugas dalam
mata kuliah KETERAMPILAN BERBAHASA DAN APRESIASI SASTRA INDONESIA DI SD
Dengan tersusunnya tugas ini saya berharap dapat bermanfaat dalam proses belajar
mengajar tidak hanya untuk saya tetapi juga para pembacanya. Dalam kesempatan ini tidak
lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak .Dr.Edizal Hadmi M.Pd. Selaku
dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Bilingual dan mengarahkan saya untuk dapat
menyelesaikan tugas ini dengan hasil yang baik.
Walaupun saya sudah berupaya semaksimal mungkin demi terselesainya laporan ini,
penulis tetap menyadari bahwa kemampuan penulis jauh dari kesempurnaan dan sudah pasti
masih banyak kekurangan. Sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah....................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................
1.3. Tujuan ...............................................................................................................................
1.4. Manfaat Penelitian.............................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
LAMPIRAN...................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Membaca merupakan hal yang sangat penting di kalangan siswa dan mahasiswa. Di
karenakan dalam membaca secara tidak langsung terjadi proses berfikir, memahami makna
serta arti yang terkandung dalam bahan bacaan tersebut Ahuja (2010 (22). Keterampilan
membaca merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa, selain keterampilan menulis,
berbicara, dan mendengar yang perlu dikuasai oleh pemakai bahasa. Dengan menguasai
keterampilan membaca, seseorang dapat menggali sebanyak- banyaknya informasi yang
diinginkan dari bacaan tersebut. Oleh sebab itu, kemampuan seseorang dalam memahami isi
bacaan sangat berkaitan erat dengan cara atau teknik seseorang dalam membaca Ahuja
(2010:31).
Oleh sebab itu, pada Taman Kanak-kanak (TK) sudah diperkenalkan membaca huruf-
huruf abjad ketika mereka masuk Sekolah Dasar (SD) kesulitan mereka dalam membaca
permulaan, akan lebih teratasi. Membaca permulaan diajarkan dikelas satu,dua. dan tiga.
Membaca permulaan di SD sangat penting sebab hasilnya akan menjadi landasan untuk
membaca lanjut dan memahami ilmu-ilmu yang amat luas, lebih khusus lagi untuk pengajaran
Bahasa Indonesia (Djarjowidjojo, 1995: 19). Membaca lanjut merupakan kemampuan
memahami isi bacaan. Dalam hal memahami isi bacaan, mereka harus memiliki strategi atau
teknik membaca yang tepat. Banyak usaha dan penelitian yang telah dilakukan untuk
mengembangkan teknik pembelajaran yang baik dan efektif. Beberapa teknik pembelajaran
membaca yang telah popular diterapkan adalah teknik: (1) membaca cepat, (2)membaca
bergantian,(3)presenter, (4) membaca teks pidato, (5) membaca berita, (6) membaca intensif,
(7) membaca ekstensif. (8)membaca kritis, (9) membaca memindai. (10)memberi bacaan
catatan,(11)mengubah bacaan dalam gambar
Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa Sekolah
Dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik
membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh karena itu, guru perlu merancang
pembelajaran membaca dengan baik sehingga mampu menumbuhkan kebiasan membaca
sebagai suatu yang menyenangkan. Suasana belajar harus dapat diciptakan melalui kegiatan
permainan bahasa dalam pembelajaran membaca. Hal itu sesuai dengan karakteristik anak yang
masih senang bermain. Permainan memiliki peran penting dalam perkembangan kognitif dan
sosial anak. Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam
mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
Menurut Muchlisoh (1992:119), empat aspek keterampilan berbahasa dibagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu:
1. Keterampilan yang bersifat menerima (reseptif) yang meliputi keterampilan membaca
dan menyimak
2. Keterampilan yang bersifat mengungkap (produktif) yang meliputi keterampilan
menulis dan berbicara.
b) Bagi Guru
1. Untuk memperoleh gambaran dan menjadikan suatu alternatif teknik pembelajaran
untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa.
2. Menjadikan dorongan untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan dengan
melaksanakan pembelajaran yang bermakna.
3. Memberikan pengalaman berupa mengatasi permasalahan pembelajaran melalui
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.
c) Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat memotivasi peneliti lain untuk melakukan
penelitian sejenis sehingga dapat menghasilkan beragam teknik pembelajaran baru
dalam membaca khususnya dan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Kajian Teori
1. Pengertian Keterampilan Membaca
Keterampilan membaca adalah aktifitas yang kompleks yang melibatkan
berbagai faktor yang datangnya dari dalam diri pembaca dan faktor luar. Selain itu,
keterampilan membaca juga dapat dikatakan sebagai jenis kemampuan manusia
sebagai produk belajar dari lingkungan, dan bukan kemampuan yang bersifat
instingtif, atau naluri yang dibawa sejak lahir. Oleh karena itu, proses membaca yang
dilakukan oleh seorang yang dapat membaca merupakan usaha mengolah dan
menghasilkan sesuatu melalui penggunaan modal tertentu.
Membaca adalah proses produksi yang menghasilkan pengetahuan,
pengalaman, dan sikap-sikap baru. Seperti hukum yang berlaku dalam dunia usaha,
semakin besar modal seseorang untuk berusaha, semakin besar pula kemungkinan
hasilnya. Oleh karena itu, seperti halnya sebuah perusahaan yang menghasilkan
sesuatu melalui proses mengolah Membaca juga merupakan proses mengolah, yakni
mengolah bacaan. Nah, untuk mengolah hal itu diperlukan modal tertentu. Secara
garis besar, aktifitas membaca berkaitan dengan dua hal pokok, yaitu pembaca dan
bahan bacaan. Untuk memperlancar proses membaca, seorang pembaca harus
memiki modal:
1. Pengetahuan dan pengalaman.
2. Kemampuan berbahasa (kebahasaan).
3. Pengetahuan tentang tekhnik membaca.
4. Tujuan membaca
2. Tujuan Membaca
Tujuan membaca dianggap juga sebagai modal dalam membaca. Bahkan
menurut hasil penelitian, hubungan antara tujuan membaca dengan kemampuan
membaca sangat signifikan. Inilah yang mendorong para ahli menyepakati bahwa
tujuan membaca merupakan modal utama membaca. Hal-hal yang berkaitan antara
tujuan membaca dengan proses membaca yaitu:
Tentang tujuan membaca itu banyak urusan yang bisa dibuat, tergantung dari
mana kita melihatnya. Secara garis besar tujuan membaca itu sangat luas sifatnya
karena setiap situasi membaca mempunyai tjuan tersendiri yang bersifat spesifik.
Namun, secara umum ada penggolongan membaca tentang tujuan membaca yang
telah dikemukakan oleh ahli membaca Waples (1967). Dalam eksperimennya ia
menemukan bahwa tujuan membaca itu meliputi beberapa hal yang pada hakikatnya
tujuan membaca adalah modal utama membaca. Tujuan yang jelas akan memberikan
motivasi yang intrinsik yang besar bagi seseorang Seseorang yang sadar sepenuhnya
akan tujuan membaca akan dapat mengarahkan sasaran daya pikir kritis dalam
mengolah bahan bacaan sehingga memperoleh kepuasan dalam membaca
Ada sebagian orang yang membaca nikmat bila membaca sambil tiduran.
Cara membaca ini jelas merupakan kebiasaan membaca yang jelek. Terutama
ditinjau dari segi kesehatan mata. Dengan membaca sambil tiduran, mata
dipaksa bekerja lebih keras. Kelelahan mata adalah efek langsung dari membaca
seperti itu.
d. Membaca tidak konsentrasi
Ini juga salah satu kelemahan dari beberapa orang pembaca. Terkadang
tampak secara jelas, secara fisik seseorang sedang membaca. Tetapi
kenyataannya hanya pada awal-awal baris saja ia membacanya, setelah itu ia
berkhayal diluar konteks apa yang dibacanya. Dan ini biasanya telah
membudaya dikalangan kita. Baru setelah sadar kembali, diteruskannya kegiatan
membacanya. Hal inilah yang dimaksud dengan tipe pembaca yang tidak
berkonsentrasi.
2.2. Hipotesis
H1: Terdapat pengaruh positif dari mengetahui masalah umum dalam membaca
terhadap keterampilan membaca seseorang.
H2 Ada perbedaan nyata dari tipe tipe pembaca yang tidak efisien, antara membaca
dengan memvokalkan apa yang dibacanya dan membaca sambil bergerak.
H3: Tingkat kesabaran guru dalam mendidik anak yang belum pandai dalam membaca
sangat lah tinggi.
H4: Kurang minat membaca merupakan dampak buruk terhadap anak saat membaca
BAB II
METODE PENELITIAN
3.1. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Data adalah bagian terpenting dari suatu penelitian, karena dengan data
peneliti dapat mengetahui hasil dari penelitian tersebut. Pada penelitian ini, data
diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data
yang bermacam- macam dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.
Sesuai dengan karakteristik data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka teknik
pengumpulan data yang dilakukan adalah:
1. Observasi :
2. Wawancara
3. Angket
4. Dokumentasi
Adapun tehnik analis data ini dilakukan melalui reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan.
1. Reduksi Data
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu tehnik analisis data
kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil yang dapat digunakan untuk
mengambil tindakan
3. Metode Penelitian
4. Langkah Penelitian
6. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah 25 siswa kelas II SD Negeri
104267 dan wali kelas II SD Negeri 104267
No Pertanyaan SS S RR TS STS
1 Saya suka membaca buku 18 6 - - -
2 Saya suka meminjam buku dari perpustakaan untuk di baca 10 10 - 1 -
3 Saya membaca/meminjam buku dari perpustakaan hanya 1 6 - 11 3
ketika di perintah oleh guru
4 Bagi saya,membaca buku hanya akan mengurangi waktu 1 3 1 10 6
luang
5 Saya banyak membaca buku untuk memperluas wawasan saya 10 7 - 4 -
6 Saya jarang sekali membaca buku - 4 - 12 5
7 Bagi saya, membaca tulisan,koran,atau artikel dinmading itu 1 4 2 10 4
tidak terlalu penting
8 Saya membaca buku hanya pada saat mau ujian 2 3 1 11 4
9 Saya merasa telah membaca buku lebih banyak daripada 5 9 3 3 1
teman saya yang lainya
10 Setiap hari saya selalu menyempatkan waktu untuk membaca 12 6 2 1 2
buku
Pembahasan Angket
Pada butir 1 siswa sangat suka membaca buku dan ada juga yang hanya
sekadar suka saja dalam membaca
Pada butir 2 banyak siswa sangat suka membaca buku yang dipinjam dari
perpustakaan, dan ada juga yang hanya sekadar meminjamnya saja, serta ada
juga siswa yang tidak suka meminjam buku dari perpustakaan tetapi suka
membaca.
Pada butir 3 banyak siswa yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut tetapi
ada juga yang sangat setuju. Setelah kami menanyakan nya ternyata siswa
tersebut tidak suka membaca kalau di dalam buku tersebut hanya terdapat
tulisan saja tidak disertai gambar.
Pada butir 4 siswa menjawab dengan beragam. Namun, jawaban mereka rata-
rata sangat tidak setuju dengan pernyatan tersebut.
Pada butir 5 hampir seluruh siswa suka membaca buku guna menambah
wawasan mereka.
Pada butir 6 hampir rata-rata seluruh siswa tidak setuju dengan pernyataan
tersebut walaupun ada yang menjawab setuju. Tetapi setelah kami bertanya
pada siswa itu ternyata ia lebih sering bermain game dari pada membaca buku
Pada butir 7 pilihan rata-rata siswa hampir seimbang antara setuju dan tidak
setuju. Dan lebih banyak siswa memilih tidak setuju
Pada butir 8 siswa lebih banyak membaca buku sebelum mereka ujian. Tetapi
ada juga siswa membaca buku hanya pada saat ujian saja.
Pada butir 9 siswa lebih banyak percaya diri bahwa ia telah banyak membaca
buku dari pada temannya. Tetapi ada juga yang ragu-ragu bahkan tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
Pada butir 10 hampir seluruh siswa menyempatkan waktu luang mereka untuk
membaca buku walaupun hanya sekadar saja.
Jadi kesimpulan dari angket di atas adalah tidak semua siswa gemar atau
suka membaca buku. Minat membaca dari beberapa meraka juga cukup bagus.
Dengan meminjam buku dari perpustakaan mereka dapat menambah wawasan
membaca mereka masing-masing. Dengan begitu mereka juga dapat menambah
kosa kata mereka. Mereka juga ada yang hanya suka membaca buku kalau buku itu
disertai gambar-gambar yang menarik.
2. Hasil Wawancara
Data diri guru
Nama :Riris,S.Pd.
Walikelas :III SD Negeri 104267 Pegajahan
Pertanyaan:
1. Apakah masih ada siswa ibu masih kurang dalam membaca?
Jawab: kalau di kelas ini siswa saya sudah sebagian besar bisa membaca,
tetapi masih ada beberapa orang yang belum bisa.
2. Factor apa saja yang menyebabkan anak tersebut belum bisa membaca?
Jawab: yang pertama itu adalah factor dari orang tuanya, karena kita disini
mengajar kurang lebih 6 jam, dan selebihnya itu orang tua yang mengajarinya,
kan kita tidak tahu bagaimana cara mengajar orang tua terhadap anak-anak di
rumahnya.
3. Bagaimana cara ibu untuk menangani kasus seperti ini?
Jawab: terlebih dahulu kita ulang-ulang kata kepada anak in, kemudian kalau
masih belum bisa juga, kita suruh maju ke depan untuk mengeja kata yang saya
tulis di papan.
4. Apakah ada cara lain atau metode lain yang ibu terapkan untuk anak agar
lancer membaca, seperti belajar sambil bermain, belajar sambil bernyanyi?
Jawab: iya, saya kadang-kadang menerapkan itu, agar anak itu tidak mudah
bosan
Untuk pertanyaan yang pertama itu bisa dikatakan sebagian besar anak
di kelas itu sudah bisa membaca hanya beberapa saja yang belum bisa
membaca. Kemudian pada pertanyaan kedua, factor yang paling berpengaruh
terhadap anak itu yaitu orang tuanya si anak tersebut. Pada pertanyaan ketiga
cara yag digunakan ibu ini yaitu membuat kondisi kelas itu jadi ceria seperti
belajar sambil bermain, dan beajar sambil bernyanyi. Pada pertanyaan ketiga
guru dalam menangani kasus untuk anak yang belum bisa membaca yaitu
dengan mengulang-ulang kata tersebut.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa siswa Kelas II SDN 105287
Tembung masih ada beberapa siswa nya yang belum bisa membaca dikarenakan siswa
yang jarang mengulangi pelajaran yang disekolah dirumah dan orang tua siswa juga
tidak membantun atau menuntun siswa agar mau belajar dirumah. Cara guru yang
digunakan agar siswa nya mampu membaca yaitu dengan cara mengulang-ngulangin
kata yang disuruh dibaca agar sianak cepat paham
4.2. Saran
1. Untuk guru harus memiliki sikap yang sabar dan ikhlas dalam mendidik muridnya,
dan guru harus memberi pembelajaran yang menarik sehingga dapat
mengembangkan keterampilan anak dan membuat anak menjadi lebih baik lagi
2. Untuk masyarakat, pembaca dan keluarga agar semakin memperhatikan anak,
terlebih dalam pendidikan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Suparlan, Jurnal Pendidikan Dasar, STIT Palapa Nusantara Lombok NTB, Volume 5,
Nomor 1, Maret 2021; 1-12 https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/fondatia
Vina Anggia Nastitie Ariawan , Niken Tri Utami , Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
STKIP Majenang, Indonesia, Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa SD Melalui
Implementasi Model Circ Berbantuan Media Cetak, Journal of Islamic Primary Education, 1 (2),
2018, 95-104