Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DI KELAS

TINGGI

DOSEN PENGAMPUH:

YANTI ARASI SIDABUTAR, S.Pd.,M.Pd

KELOMPOK 11

1. PUTRI ARTHA ULINA (2101010202)


2. GRAY ZESCO BRILIAN SIMAMORA (2201010048)
3. RINI NOVIANTI GULTOM (2201010065)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANG SIANTAR

2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan
alam semesta dan masih memberikan kepada kita berkat dan kemurahannya, sehingga pada saat
ini kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Berikut ini kami sebagai penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Konsep
Dasar Dan Pengembangan Bahan Ajar Di Kelas Tinggi” yang kami harapkan melalui
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada teman- teman semua.

Kami menyadari di dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu
kami berharap kepada teman - teman dan kepada Ibu dosen, untuk memberikan kritik dan saran
kepada kelompok kami untuk lebih membangun dan lebih mengetahui untuk kemajuan ilmu
pengetahuan.

Terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khusunya pada ibu dosen kami Ibu Yanti Arasi Sidabutar, S.Pd.,M.Pd, yang telah memberikan
tugas dan petunjuk sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Pematang Siantar, 05 Oktober 2023

Kelompok 11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2

2.1 Pengertian Bahan Ajar .......................................................................... 2


2.2 Prinsip Prinsip Dalam Memilih Bahan Ajar ......................................... 5
2.3 Langkah Langkah Dalam Memilih Bahan Ajar .................................... 6
2.1 Strategi Menentukan Cakupan Dan Urutan Bahan Ajar ....................... 8
2.2 Pengertian Sumber Bahan Ajar ............................................................ 9
2.3 Strategi Dalam Memanfaatkan Bahan Ajar ........................................ 10
2.4 Materi Prasyarat dan Perbaikan, dan Pengayaan ................................ 12

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 13


3.2 Saran .................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai pendidik, salah satu kewajiban kita sebagai guru adalah menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan. Guru perlu mencari metode agar proses
pembelajaran menjadi lebih menarik.
Satu strategi yang efektif untuk menjadikan pembelajaran lebih menarik adalah dengan
menggunakan materi pembelajaran yang menyenangkan. Materi tersebut dapat membuat
para siswa merasa tertarik dan antusias dalam memperlajarinya.
Perkembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan persyaratan kurikulum, yang
berarti pembelajaran yang dirancang harus sesuai dengan kurikulum yang mengacu pada
standar nasional pendidikan termasuk standar isi dan standar kompetensi. Lalu, ciri-ciri
dari target audience, keahlian,minat, dan latar belakang pada siswa
2.1 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Bahan Ajar?
2. Bagaimana prinsip prinsip dalam memilih bahan ajar?
3. Jelaskan Langkah langkah dalam memilih bahan ajar?
4. Apa strategi menentukan Cakupan Dan Urutan Bahan Ajar?
5. Apa pengertian sumber bahan ajar?
6. bagaimana Strategi Dalam Memanfaatkan Bahan Ajar?
7. Jelaskan materi prasyarat, Perbaikan, dan Pengayaan?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian bahan ajar,
2. Untuk mengetahui prinsip dalam memilih bahan ajar.
3. Untuk memahami tentang Sumber bahan ajar,
4. Dapat memahami strategi menentukan cakupan, dan urutan di dalam memanfaatkan
bahan ajar,
5. Dapat mengetahui materi prasyarat, perbaikan, dan pengayaan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN BAHAN AJAR


Bahan ajar merupakan segala bahan materi (baik informasi, alat, maupun teks) yang
telah diatur (disusun) secara sistematis , yang menggambarkan secara lengkap
kompetensi yang dicapai oleh siswa dan digunakan dalam proses belajar mengajar secara
terencana, dan evaluasi untuk mengimplementasi pembelajaran.

Beberapa pengertian Bahan ajar Menurut Para ahli :


 Menurut Ahmadi ( 2010 : 159)
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
 Menurut Pannen (Belawati, dkk, 2007)
“Bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis,
yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran”.
 Menurut Paulina Pannen dan Purwanto (1995).
Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara
sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
 Menurut Widodo dan Jasmadi (Lestari 2013)
Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi
pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara
sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu
mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.
 Menurut Prastowo (2011)
“Bahan ajar atau materi ajar merupakan seperangkat materi atau substansi
pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan
sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasi peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka kami dapat simpulkan bahwa
“bahan ajar merupakan segala materi yang dirancang secara terstruktur dan
menyajikan seluruh aspek kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Materi ini juga
digunakan dalam proses pembelajaran, dengan tujuan untuk merencanakan dan
mengevaluasi implementasi pembelajaran.
Misalnya, buku pelajaran, modul, handout, LKS, model atau maket, bahan ajar
audio, bahan ajar interaktif, dan sebagainya (Prastowo, 2014: 17).

Karakteristik Bahan Ajar


Sesuai dengan penulisan modul yang dikeluarkan oleh Direktorat Guruan Menengah
Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional Tahun 2003, bahan ajar memiliki beberapa karakteristik, yaitu self instructional,
self contained, stand alone, adaptive, dan user friendly (Widodo dan Jasmadi dalam Lestari,
2013 : 2).
1. Self Instructional
Yaitu bahan ajar dapat membuat siswa mampu membelajarkan diri sendiri dengan
bahan ajar yang dikembangkan. Untuk memenuhi karakter self instructional, maka
di dalam bahan ajar harus terdapat tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik tujuan
akhir maupun tujuan antara.
2. Self Contained
Yaitu seluruh materi pelajaran dari satu unit kompetensi atau subkompetensi yang
dipelajari terdapat di dalam satu bahan ajar secara utuh.
3. Stand Alone (berdiri sendiri)
Yaitu bahan ajar yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar lain atau
tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain. Artinya sebuah bahan
ajar dapat digunakan sendiri tanpa bergantung dengan bahan ajar lain.
4. Adaptive
Yaitu bahan ajar hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi. Bahan ajar harus memuat materi-materi yang
sekiranya dapat menambah pengetahuan pembaca terkait perkembangan zaman atau
lebih khususnya perkembangan ilmu dan teknologi.
5. User Friendly
Yaitu setiap intruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan
bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon
dan mengakses sesuai dengan keinginan.

Fungsi dan tujuan bahan ajar


Secara garis besar, fungsi bahan ajar bagi guru adalah untuk mengarahkan semua
aktivitasnya dalam proses pembelajaran sekaligus merupakan subtansi kompetensi yang
seharusnya diajarkan kepada siswa. Fungsi bahan ajar bagi siswa untuk menjadi pedoman
dalam proses pembelajaran dan merupakan subtansi kompetensi yang seharusnya dipelajari.
Bahan ajar memiliki fungsi penting bagi pembelajaran. Beberapa “fungsi bahan ajar”
tersebut adalah (Yunus, 2014) :
1. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
diajarkan/dilatihkan kepada siswa.
2. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari/dikuasainya.
3. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
Kemudian dijelaskan pula “Tujuan dari penyusunan bahan ajar” meliputi:
1. Membantu siswa dalam mempelajari sesuatu.
2. Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar.
3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
4. Sebagai media agar kegiatan pembelajaran menjadi menarik.
2.2 PRINSIP PRINSIP DALAM MEMILIH BAHAN AJAR
Penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran harus memerhatikan beberapa
prinsip. Prinsip- prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip
relevansi, konsistensi, dankecukupan (Depdiknas 2006) yang dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1. Prinsip Relevansi
Materi pembelajaran hendaknya relevan atau terdapat kaitan antara materi dengan
pencapaianstandar kompetensi dan kompetensi dasar. Misalnya dalam menyajikan
konsep, definisi, prinsip, prosedur, contoh,dan pelatihan harus berkaitan dengan
kebutuhan materi pokok yang terkandungdalam standar kompetensi dan kompetensi
dasar sehingga siswa dapat dengan mudahmengidentifikasi dan mengenali gagasan,
menjelaskan ciri suatu konsep, dan memahami prosedurdalam mencapai suatu sasaran
tertentu
2. Prinsip Konsistensi
Prinsip kedua adalah masalah keteguhan. Keterampilan dasar yang harus dipelajari
dan dikuasai oleh siswa harus sesuai dengan apa yang tertulis dalam bahan ajar.
Dalam penyusunan bahan ajar yang harus diperhatikan adalah indikator yang harus
dicapai dalam kompetensi dasar. Apabila terdapat dua indikator maka bahan yang
digunakan harus meliputi dua indicator tersebut.
3. Prsinsip Kecakupan
Prinsip ini mensyaratkan bahwa bahan ajar tidak harus mencakup seluruh materi,
tetapi hanya menyampaikan pokok-pokoknya saja sehingga siswa juga dapat
mengembangkan dan mendalami pelajaran tersebut.
Padahal yang dibutuhkan dalam pembelajaran adalah materi yang sesuai dengan
kompetensi dasar baik dalam segi isi maupun banyaknya materi.
Kami Menyimpulkan yang di atas, bahwa dalam membuat materi pembelajaran
harus mempertimbangkan prinsip prinsip untuk mencapai suatu tujuan. Menuangkan
pedoman yang telah disusun menjadi bahan ajar memungkinkan untuk melaksanakan
ketiga prinsip dengan baik.
Prinsip Relevansi yaitu mencakup pentingnya materi bahan ajar yang sesuai dengan
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), serta memotivasi siswa untuk
memahami konsep konsep yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari.
Prinsip Konsistensi yaitu yang mengacu pada upaya untuk mencapai tujuan atau
penguasaan Kompetensi.
Prinsip Kecukupan yaitu tentang sejauh mana materi yang diajarkan mencukupi bagi
siswa untuk memahami konsep, tanpa kurang atau berlebihan di dalam penyampaian
materi pembelajaran.

2.3 LANGKAH-LANGKAH DALAM MEMILIH BAHAN AJAR


Berikut adalah langkah langkah yang dapat diikuti dalam pemilihan bahan ajar:

1. Menentukan Tujuan pembelajaran


Identifikasi terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Pertimbangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ingin dikembangkan
pada siswa.
2. Menelaah Silabus dan Kurikulum
Pelajari Silabus dan kurikulum yang berlaku di lembaga atau sekolah. Pastikan
bahwa bahan ajar yang dipilih sesuai dengan materi yang harus diajarkan.
3. Memahami karakteristik Siswa
Pertimbangkan tingkat kecerdasan dan pemahaman siswa, minat dan bakat
mereka, serta latar belakang budaya dan lingkungan mereka. Ini penting untuk
memilih bahan ajar yang relevan dan menarik bagi siswa.
4. Melakukan Research
Lakukan riset tentang bahan ajar yang tersedia. Periksa apakah materi tersebut
terbaru, akurat, dan sesuai dengan standar pembelajaran. Kita juga dapat mencari
ulasan atau rekomendasi dari sumber sumber terpercaya.
5. Mempertimbangkan Media Pembelajarn
Pertimbangan jenis media pembelajaran yang dapat digunakan, seperti buku teks,
presentasi PowerPoint, Video, gambar, atau permainan interaktif. Pilih media
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa.
6. Menilai Kesesuaian Bahan Ajar
Evaluasi bahan ajar yang telah ditemukan berdasarkan kualitasnya, kecocokan
dengan tujuan pembelajaran, relevansi dengan kurikulum, dan kemudahan
penggunaannya. Pastikan juga bahan ajar tersebut dapat memfasilitasi
pembelajaran yang aktif dan interaktif.
7. Mempertimbangkan Ketersediaan dan harga
Pertimbangkan ketersedian bahan ajar yang dipilih, baik secara fisik maupun
dalam bentuki digital. Periksa juga kisaran harga dan anggaran yang tersedia
untuk membeli atau mengakses bahan ajar tersebut.
8. Mendapatkan Masukan Dari Rekan Sejawat
Diskusikan dengan rekan sejawat atau staf pendidikan lainnya untuk
mendapatkan masukan dan pandangan mereka tentang bahan ajar yang dipilih.
Mereka dapat memberikan wawasan dan perspektif baru.
9. Melakukan Uji Coba Dan Penilaian
Sebelum mengadopsi bahan ajar secara resmi, lakukan uji coba dengan
sekelompok siswa. Amati respons dan reaksi mereka terhadap bahan ajar
tersebut. Lakukan penilaian untuk mengevaluasi efektivitas dan ke efektifan
penggunaan bahan ajar tersebut.
10. Melakukan Pembaruan Secara Teratur
Lakukan Evaluasi berkala terhadap bahan ajar yang digunakan dan sering
melakukan pembaruan sesuai dengan perkembangan terkini dalam penddikan.
Pastikan bahwa bahan ajar tetap relevan dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
2.4 STRATEGI MENENTUKAN CAKUPAN DAN URUTAN BAHAN
AJAR
A. Penentuan Cakupan Bahan Ajar
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan
apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif,
ataukah aspek psikomotorik, sebab nantinya jika sudah dibawa ke kelas maka masing-
masing jenis materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-
beda.
Kecukupan (adequacy) atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan dalam
pengertian. Cukup tidaknya aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat
membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan.
Misalnya, jika suatu pelajaran dimaksudkan untuk memberikan kemampuan kepada
siswa di bidang jual beli, maka uraian materinya mencakup:
1. Penguasaan atas konsep pembelian, penjualan, laba, dan rugi;
2. Rumus menghitung laba dan rugi jika diketahui pembelian dan penjualan
3. Penerapan/aplikasi rumus menghitung laba dan rugi.

B. Penentuan Urutan Bahan Ajar


Urutan penyajian (sequencing) bahan ajar sangat penting untuk menentukan urutan
mempelajari atau mengajarkannya.
Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat
diurutkan melalui dua pendekatan pokok , yaitu: pendekatan prosedural, dan hierarkis.

1. Pendekatan Prosedural.
Urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah
secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas. Misalnya
langkah-langkah menelpon, langkah-langkah mengoperasikan peralatan kamera video.
2. Pendekatan Hierarkis
Urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat
berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus
dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
Contoh Hierarkis: Soal ceritera tentang perhitungan laba rugi dalam jual beli Agar
siswa mampu menghitung laba atau rugi dalam jual beli (penerapan rumus/dalil),
siswa terlebih dahulu harus mempelajari konsep/ pengertian laba, rugi, penjualan,
pembelian, modal dasar (penguasaan konsep).

2.5 PENGERTIAN SUMBER BAHAN AJAR


1. Pengertian Sumber bahan Ajar
Sumber bahan ajar merupakan tempat di mana bahan ajar dapat diperoleh. Sedangkan
bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Sumber bahan ajar itu sendiri adalah sumber dimana guru dapat memperoleh bahan
untuk mengajar atau proses belajar mengajar. Sumber tersebut adalah dalam bentuk
buku. Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan.
2. Tujuan Sumber Bahan Ajar
Menurut Zainuddin, HRL, d.k.k, sebagai berikut:
1) Meningkatkan produktivitas pendidikan, dengan jalan:
a Mempercepat laju belajar dan membantu guru/dosen untuk menggunakan waktu
secara lebih baik.
b Mengurangi beban guru/dosen dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih
banyak membina dan mengembangkan gairah belajar peserta didik/mahasiswa.
2) Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan
jalan:
a. Mengurangi control guru/dosen yang kaku dan tradisional.
b. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannya.
3) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran dengan jalan:
a. Perencanaan program pendidikan yang lebih sistematis.
b. Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4) Lebih memantapkan pengajaran dengan jalan:
a Meningkatkan kemampuan manusia dengan berbagai media komunikasi.
b Penyajian informasi dan data secara lebih konkrit.
5) Memungkinkan belajar dengan cara seketika, karena dapat mengurangi jurang
pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang
sifatnya konkrit.
6) Memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luas, terutama dengan adanya media
massa, dengan jalan: pemanfaatan bersama secara lebih luas tenaga ataupun kejadian
yang langka, penyajian yang mampu membuat batas geografis

2.6 STRATEGI DALAM MEMANFAATKAN BAHAN AJAR


Bahan ajar merupakan serangkaian media yang digunakan dalam melakukan proses
pengajaran. Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis
besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa
dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci,
jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip,
prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi: pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill), dan sikap (attitude). Merril membedakan isi (materi pelajaran) menjadi empat
macam, yaitu: fakta, konsep, prosedur, dan prinsip. Sedangkan menurut Hilda Taba,
bahan atau materi pelajaran dapat digolongkan menjadi 4 tingkatan, yakni fakta khusus,
ide-ide pokok, konsep, dan sistem berpikir.
Menurut Oemar Hamalik ( Oemar Hamalik., 2004) menjelaskan, bahan pengajaran
adalah bagian integral dalam kurikulum sebagaimana yang telah ditentukan dalam Garis-
garis Besar Program Pengajaran. Itu sebabnya, dapat dikatakan bahwa bahan pengajaran
pada hakikatnya adalah isi kurikulum itu sendiri. Isi kurikulum senantiasa mengacu ke
usaha pencapaian tujuan-tujuan kurikulum dan tujuan-tujuan instruksional bidang studi.
Ada strategi memanfaatkan bahan ajar yang dapat dipertimbangkan dalam proses
pembelajaran, yaitu : Strategi penyampaian bahan ajar oleh guru dan trategi mempelajari
bahan ajar oleh siswa.
1) Strategi penyampaian bahan ajar oleh guru.
a. Strategi urutan penyampaian simultan, yaitu: jika guru harus
menyampaikan materi pembelajaran lebih dari satu, maka materi
keseluruhan disajikan secara serempak, baru kemudian diperdalam satu
demi satu. ( ada yang menyebut metode global ).
b. Strategi urutan penyampaian suksesif, jika guru harus menyampaikan materi
pembelajaran lebih dari satu, maka materi disajikan satu demi satu secara
mendalam, baru kemudian menyajikan materi berikutnya secara mendalam pula.
c. Strategi penyampaian fakta, jika guru harus menyajikan materi pembelajaran
termasuk jenis fakta ( seperti : nama – nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah,
nama orang, nama symbol atau lambing dsb )
d. Strategi penyampaian konsep, Materi pembelajaran jenis konsep adalah materi
berupa definisi atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep, agar siswa paham,
dapat menunjukan ciri-ciri, unsure, membedakan, membandingkan,
menggeneralisasikan dsb. Langkah-langkah mengajarkan konsep: pertama sajikan
konsep, ke dua berikan bantuan ( berupa inti isi, ciri-ciri pokok, contoh. ketiga
berikan latihan (exercise) dapat berupa tugas membrikan contoh lain ( problem
possing), ke empat berikan umpan balik, dan kelima berikan tes.
e. Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip, termasuk materi pembelajaran
jenis prinsip adalah : dalil, rumus, hokum (law), aksioma, postulat, teorema, dsb.
f. Strategi penyampaian prosedur, tujuan mempelajari prosedur adalah agar siswa
dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan sekedar paham atau
hafal. Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah langkal-langkah
mengerjakan suatu tugas secara urut.
2.7 MATERI PRASYARAT, PERBAIKAN, DAN PENGAYAAN
Pengetahuan Prasyarat merujuk pada pengetahuan yang harus dimiliki sebelum memulai
belajar suatu materi baru.
Untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki pengetahuan prasyarat, guru harus
mengadakan tes prasyarat (prequisite test). Jika berdasar tes tersebut siswa belum
memiliki pengetahuan prasyarat, maka siswa tersebut harus diberi materi atau bahan
pembekalan. Bahan pembekelan (matrikulasi) dapat diambil dari materi atau modul di
bawahnya.
Dalam menghadapi kemungkinan kedua, yaitu siswa mengalami kesulitan atau hambatan
dalam menguasai materi pembelajaran, guru harus menyediakan materi perbaikan
(remedial). Materi Perkembangan remedial dikembangkan dengan lebih simple, lebih
terperinci, dan didukung dengan banyak penjelasan dan contoh agar lebih mudah
dipahami oleh siswa. Dibutuhkan modul remedial untuk memenuhi kebutuhan remedial.
Dalam menghadapi kemungkinan ketiga, yaitu siswa mampu menguasai materi
pembelajaran dengan cepat dan mudah, guru perlu menyiapkan materi pengayaan
sebagai tambahan. Pelajaran yang lebih lanjut atau pengayaan dapat berupa penggalian
lebih dalam dan perluasan materi. Materi tambahan yang bermanfaat untuk
memperdalam dan memperluas pengetahuan dapat diperoleh dari buku rujukan terkait
atau melalui penggunaan modul pembelajaran.
Selain mempertimbangkan pengayaan, penting juga untuk mempertimbangkan
kemungkinan akselerasi dimana siswa dapat melanjutkan ke pelajaran berikutnya.
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Bahan ajar merupakan segala bahan materi (baik informasi, alat, maupun teks) yang
telah diatur (disusun) secara sistematis , yang menggambarkan secara lengkap
kompetensi yang dicapai oleh siswa dan digunakan dalam proses belajar mengajar
secara terencana, dan evaluasi untuk mengimplementasi pembelajaran. Sedangkan
Sumber bahan ajar merupakan tempat di mana bahan ajar dapat diperoleh.
Bahan Ajar memiliki Karakteristik Dan Prinsip Pada pemilihan bahan ajar:
a. Karakteristik
1) Self Instructional
2) Self Contained
3) Stand Alone (berdiri sendiri)
4) Adaptive
5) User Friendly
b. prinsip Memilih Bahan Ajar
 Prinsip Relevansi
 Prinsip Konsistensi
 Prsinsip Kecakupan

3.2 Saran
Dalam menyusun makalah ini, Kami sangat menyadari masih banyak kesalahan yang
terdapat di dalamnya. Saran dan kritik Bapak/Ibu sangat kami perlukan untuk
membangun kesempurnaan makalah ini saat ini maupun dikemudian hari yang akan
datang sekian dan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/30018106/Makalah_Pengembangan_Bahan_Ajar
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214121610657.pdf
https://www.silabus.web.id/pengertian-bahan-ajar-menurut-para-cendekiawan/
https://www.rancakmedia.com/pendidikan/34098/3-prinsip-pemilihan-bahan-ajar/
https://mgmpips.wordpress.com/2007/03/02/prinsip-prinsip-pemilihan-bahan-ajar/
https://123dok.com/article/strategi-memanfaatkan-bahan-makalah-strategi-pemanfaatan-
bahan-mendukung.y96x29dd
https://journal.trunojoyo.ac.id/widyagogik/article/view/2

Anda mungkin juga menyukai