Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

           Puji syukur! Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
bisa tersusun sampai selesai.Kami juga mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan
arahan dari Dosen Pengampu mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar Bahasa dan
Sastra Indonesia, Noibe Halawa,M.Pd.dan harapan kami semoga makalah ini bisa
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,untuk ke depannya bisa
memperbaiki ataupun menambah bentuk isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,kami yakin masih
banyak kekurangan di dalam makalah ini.Oleh karenanya kami begitu mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gunungsitoli, 28 April 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................


Daftar Isi ...........................................................................................................
Bab I Pendahuluan ............................................................................................
A. Latar Belakang ......................................................................................
Bab II Pembahasan ...........................................................................................
A. Hakikat Pengembangan Bahan Ajar .....................................................
Bab III Penutup .................................................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................................
Daftar Pustaka ...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

A. Pendahuluan
Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran adalah memilih atau menentukan bahan ajar atau materi pembelajaran
yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini
disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar
hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk materi pokok. Menjadi tugas guru
untuk menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang
lengkap. Selain itu, bagaimana cara memanfaatkan bahan ajar juga merupakan
masalah. Pemanfaatan yang dimaksud adalah bagaimana cara mengajarkannya
ditinjau dari pihak guru dan cara mempelajarinya ditinjau dari pihak siswa.
Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis
materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur),
keterampilan, dan sikap atau nilai. Bahan ajar merupakan salah satu komponen
sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa
mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan.
Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut,
diharapkan diperoleh alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi
pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih optimal dan
bervariasi dan pada akhirnya hasil belajar maupun aktivitas peserta didik
diharapkan juga meningkat.
Berbagai aspek tentang bahan ajar, seperti cara penulisan dan penyusunan
bahan ajar, komponen utama bahan ajar, dan penggunaan ilustrasi yang efektif
merupakan pokok-pokok bahasan utama makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat Bahan Ajar


Bahan ajar mempunyai struktur dan urutan yang sistematis, menjelaskan
tujuan instruksional yang akan dicapai, memotivasi peserta didik untuk belajar,
mengantisipasi kesukaran belajar peserta didik sehingga menyediakan bimbingan
bagi peserta didik untuk mempelajari bahan tersebut, memberikan latihan yang
banyak, menyediakan rangkuman, dan secara umum berorientasi pada peserta didik
secara individual (learner oriented). Biasanya, bahan ajar bersifat mandiri, artinya
dapat dipelajari oleh peserta didik secara mandiri karena sistematis dan lengkap
(Panen dan Purwanto; 2004).
Menurut Gafur (2004) bahan ajar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang harus diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh siswa. Bahan ajar tersebut berisi
materi pelajaran yang harus dikuasai oleh guru dan disampaikan kepada siswa.
Bahan ajar merupakan salah satu bagian dari sumber belajar yang dapat diartikan
sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran, baik yang diniati secara khusus
maupun bersifat umum yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran
(Mulyasa 2006). Dengan kata lain bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun
bahan tidak tertulis.
Menurut Mulyasa (2006) menjelaskan bahan ajar atau materi pembelajaran
(instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi
yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari
pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, dan prosedur), keterampilan, dan sikap atau
nilai.
Bahan ajar memiliki fungsi strategis bagi proses pembelajaran yang dapat
membantu guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga guru tidak
terlalu banyak menyajikan materi. Disamping itu, bahan ajar dapat menggantikan
sebagian peran guru dan mendukung pembelajaran individual. Hal ini akan
memberi dampak positif bagi guru, karena sebagian waktunya dapat dicurahkan
untuk membimbing belajar siswa. Dampak positifnya bagi siswa, dapat mengurangi
ketergantungan pada guru dan membiasakan belajar mandiri. Hal ini juga
mendukung prinsip belajar sepanjang hayat (life long education).
Menurut Panen dan Purwanto (2004) bahan ajar berbeda dengan buku teks.
Perbedaan antara bahan ajar dengan buku teks tidak hanya terletak pada format, tata
letak dan perwajahannya, tetapi juga pada orientasi dan pendekatan yang digunakan
dalam penyusunannya. Buku teks biasanya ditulis dengan orientasi pada struktur
dan urutan berdasarkan bidang ilmu (content oriented) untuk dipergunakan oleh
dosen atau guru dalam mengajar (teaching oriented). Sangat jarang buku teks
dipergunakan untuk belajar mandiri, karena memang tidak dirancang untuk itu.
Dengan demkian, penggunaan buku teks memerlukan dosen atau guru yang
berfungsi sebagai penterjemah yang menyampaikan isi buku tersebut bagi peserta
didik.
Bahan ajar yang baik dirancang sesuai dengan prinsip-prinsip instruksional.
Guru dapat menulis sendiri bahan ajar yang ingin digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar (KBM). Namun, guru juga dapat memanfaatkan buku teks atau bahan dan
informasi lainnya yang sudah ada di pasaran untuk dikemas kembali atau ditata
sedemikian rupa sehingga dapat menjadi bahan ajar. Bahan ajar biasanya dilengkapi
dengan pedoman untuk siswa dan guru. Pedoman berguna untuk mempermudah
siswa dan guru mempergunakan bahan ajar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan makalah tersebut, dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut :
Daftar Pustaka

Denny setiawan, dkk. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Universitas Terbuka
Anonim. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Badan Standar Nasional Pendidikan.

Gafur A. 2004. Pedoman Penyusunan Materi Pembelajaran (Instructional Material.


Jakarta: Depdiknas

Mulyasa E. 2006. Kurikulum Yang Disempurnakan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tri widodo A. 1993. Tingkat Keterbacaan Teks. Suatu Evaluasi Terhadap Buku Teks
Ilmu Kimia Kelas 1 SMA. Disertasi. Jakarta: IKIP Jakarta.

Panen, P & Purwanto, 1997. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud

Anda mungkin juga menyukai