Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

WORKSHOP DAN DISKUSI PENYUSUNAN BAHAN AJAR

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah workshop perangkat pembelajaran di

sekolah dasar

Dosen Pengampu

Gilang Dwi Pangestu,M.Pd.

Oleh:

Asep Ahmad Ansori 20060305

Delfina Elva Ginanti 20060136

Putri Rohmawati 20060246

S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) SILIWANGI

CIMAHI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Workshop dan penyusunan bahan ajar”
tepat waktu.

Tujuan disusunnya makalah ini agar pembaca dapat memperluas ilmu dan
pengetahuan tentang “Workshop dan penyusunan bahan ajar”. Ucapan terimakasih
kami haturkan kepada Dosen pengampu, teman-teman dan semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya makalah ini, terutama pertolongan Allah SWT yang
memberikan kami kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Dengan segala kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan
masyarakat umum.

Bandung, Mei 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bahan pembelajaran merupakan komponen isi pesan dalam kurikulum yang harus
disampaikan kepada siswa. Komponen ini memiliki bentuk pesan yang beragam, ada yang
berbentuk fakta, konsep, prinsip/kaidah, prosedur, problema, dan sebagainya. Komponen ini
berperan sebagai isi atau materi yang harus dikuasai siswa dalam proses pembelajaran.
Sifat materi kurikulum yang tersusun dalam silabus hanya bersifat pokok-pokok
materi, maka untuk kelancaran dalam pelaksanaan pembelajaran, materi pembelajaran perlu
dikembangkan terlebih dahulu dengan cara melengkapinya dalam bentuk bahan pembelajaran
yang utuh.
Pada saat pembelajaran akan dilaksanakan, hendaknya seorang tenaga pendidik yang
professional harus memahami karakteristik isi pesan pembelajaran yang akan disampaikan,
agar tidak salah dalam memilih strategi pembelajarannya, interaksi pembelajaran,
pengelolaan kelas, pemilihan bahan pembelajaran dan media pembelajaran,serta alat evaluasi
yang akan digunakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa peran bahan pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran?
2. Apa yang dimaksud dengan bahan ajar?
3. Mengapa guru perlu membuat bahan ajar?
4. Apa tujuan dan manfaat dari membuat bahan ajar?
5. Sebutkan jenis-jenis bahan ajar?
6. Bagaimana cara membuat bahan ajar?
C. Tujuan
Makalah ini ditulis dengan tujuan sebagai berikut:
1. Bagi guru dapat meningkatkan kompetensinya dalam bidang pendidikan
2. Bagi siswa akan lebih mudah menerima konsep dan materi pembelajaran
dengan baik serta dapat memperluas wawasannya.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Peran Bahan Pembelajaran dalam Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran adalah suatu aktivitas yang kompleks, karena melibatkan
banyak komponen, ibarat suatu aktivitas produksi suatu produk/barang,bahan merupakan
komponen yang akan ddiubah menjadi barang/produk jadi. Itu berarti bahan harus ada setiap
akan melaksanakan produksi barang tertentu. Misalnya, untuk membuat baju diperlukan
bahan yang disebut kain. Mungkinkan membuat baju tanpa kain?

Bahan pembelajaran dalam konteks pembelajaran merupakan salah satu komponen


yang harus ada, karena bahan pembelajaran merupakan suatu komponen yang harus dikaji,
dicermati, dipelajari dan dijadikan bahan materi yang akan dikuasi oleh siswa dan sekaligus
dapat memberikan pedoman untuk mempelajarinya. Tanpa bahan pembelajaran maka
pembelajaran tidak akan menghasilkan apa-apa.

Bahan pembelajaran merupakan factor eksternal siswa yang mampu memperkuat


motivasi internal untuk belajar. Salah satu acara pembelajaran yang mampu mempengaruhi
aktivitas tersebut. Bahan pembelajaran yang didesain secara lengkap, dalam arti ada unsur
media dan sumber belajar yang memadai akan mempengaruhi suasana pembelajaran sehingga
proses belajar yang terjadi pada diri siswa menjadi lebih optimal. Dengan bahan
pembelajaran yang didesain secara bagus dan dilengkapi isi dan ilustrasi yang menarik akan
menstimulasi siswa untuk memanfaatkan bahan pembelajaran sebagai bahan belajar atau
sebagai sumber belajar.

Bahan pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan


pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat berperan sebagai bahan belajar mandiri, apabila
bahan pembelajaBran didesain secara lengkap. Bahan pembelajaran ini dilengkapi dengan
tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai, materi pembelajaran yang diuraikan
dalam kegiatan belajar, ilustrasi media, prosedur pembelajaran, latihan yang harus dikerjakan
dilengkapi rambu jawaban, tes formatif dilengkapi dengan kunci jawaban, umpan balik,
daftar Pustaka, misalnya modul pembelajaran, audio pembelajaran, video/CD pembelajaran.

2. Pengertian Bahan Ajar


Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis, (Ahmadi, 2010 : 159).
Bahan ajar adalah seperangkat materi pelajaran yang mengacu pada kurikulum yang
digunakan dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ditentukan, (Lestari, 2013: 2).
Bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun
secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta
didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan
implementasi pembelajaran. Misalnya, buku pelajaran, modul, handout, LKS, model atau
maket, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif, dan sebagainya (Prastowo, 2014: 17).
Menurut Abdul Majid (2006 : 170) Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang
disajikan dan disimpan dalam berbagai media, yang dapat membantu siswa dalam belajar
sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan,
video, format perangkat lunak atau kombinasi berbagai format yang dapat digunakan oleh
siswa ataupun guru.
Bahan pembelajaran adalah seperangkat bahan bermuatan materi atau isi
pembelajaran yang didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan menurut
pendapat ahli lainnya bahan ajar adalah informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru atau
instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Pandangan-
pandangan tersebut juga dilengkapi oleh Pannen dalam (Prastowo, 2014: 17) yang
mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun
secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

3. Pentingnya guru membuat bahan ajar


Mengapa guru perlu membuat bahan ajar? yakni antaranya ketersediaan bahan sesuai
tuntutan kurikulum, karakteristik sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah belajar. Apabila
bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum tidak ada ataupun sulit diperoleh, maka
membuat bahan belajr sendiri adalah suatu keputusan yang bijak. Pertimbangan lain mengapa
seorang guru perlu mengembangkan bahan ajar sendiri karena seringkali bahan ajar yang
dikembangkan orang lain kurang cocok untuk siswa yang kita ajarkan. Ada sejumlah alasan
ketidak cocokan, misalnya lingkungan sosial, geografis, budaya dan lain-lain. Hal ini yang
menjadikan alasan mengapa perlu seorang guru mengembangkan bahan ajar karena guru
lebih mengetahui karakteristik siswanya dibanding orang lain dan seorang guru perlu
mengatasi apa yang menjadi kesulitan belajar siswanya.

4. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar


Bahan ajar disusun dengan tujuan :
a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan
karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik.
b. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku-buku
teks yang terkadang sulit diperoleh.
c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Manfaat bagi guru :
a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik,
b. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh,
c. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi,
d. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar,
e. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik
karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya,
f. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
Manfaat bagi peserta didik :
a. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
b. Kesempatan untuk belajar harus disusun secara mandiri dan mengurangi ketergantungan
terhadap kehadiran guru.
c. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

5. Jenis- Jenis Bahan Ajar


Bentuk Bahan Ajar
Bentuk bahan ajar untuk sekolah dasar itu tidak jauh berbeda dengan bentuk bentuk
bahan ajar pada umumnya. Menurut Mulyasa (2006),bentuk-bentuk bahan ajar atau materi
pembelajaran,antara lain:
1. Bentuk bahan ajar tercetak, Contoh: handout, buku, modul, brosur, dan leaflet.
a. Hand out adalah pernyataan yang telah disiapkan oleh pembicara.
b. Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikiran dari
pengarangnya.
c. Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar
secara mandiri tanpa dengan bimbingan guru.
d. Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara
bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid
atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap.
e. Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak
dimatikan/dijahit.
2. Bentuk bahan ajar non cetak
a. Audio Visual, Contoh: video/film,Video Compact Disc (VCD)
b. Audio, Contoh: radio, kaset, Compact Disc (CD) audio, piringan hitam
c. Visual, Contoh: foto, gambar, model/maket.
d. Multi Media, Contoh: CD interaktif, Computer Based, Internet3
3. Bentuk bahan ajar yang berbentuk fasilitas, Contoh: perpustakaan, ruang belajar,
studio, lapangan olah raga.
4. Bentuk bahan ajar berupa kegiatan, Contoh: wawancara, kerja kelompok, observai,
simulasi, permainan.
5. Bentuk bahan ajar berupa lingkungan masyarakat, Contoh: Teman, terminal pasar,
toko, pabrik, museum.
Jenis Bahan Ajar
Jenis bahan ajar dibedakan atas beberapa kriteria pengelompokan. Menurut
Koesnandar (2008), jenis bahan ajar berdasarkan subjeknya terdiri dari dua jenis antara lain:
(a) bahan ajar yang sengaja dirancang untuk belajar, seperti buku, handouts, LKS dan modul;
(b) bahan ajar yang tidak dirancang namun dapat dimanfaatkan untuk belajar, misalnya
kliping, koran, film, iklan atau berita. Koesnandar juga menyatakan bahwa jika ditinjau dari
fungsinya, maka bahan ajar yang dirancang terdiri atas tiga kelompok yaitu bahan presentasi,
bahan referensi, dan bahan belajar mandiri.
Berdasarkan teknologi yang digunakan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
(2008: 11) mengelompokkan bahan ajar menjadi empat kategori, yaitu:
1) bahan ajar cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembar kegiatan
siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan model/maket.
2) Bahan ajar dengar (audio) antara lain kaset, radio, piringan hitam, dan compact
disk audio.
3) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, dan film.
4) Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI
(Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran
interaktif dan bahan ajar berbasis web (web based learning material).

6. Langkah Penyusunan Bahan Ajar


1. Mengidentifikasi faktor yang ada pada kompetensi dasar dan standar kompetensi
Ketika pendidik memutuskan bahan ajar ada baiknya untuk mengidentifikasi dan
menganalisis faktor pada kompetensi yang harus diraih. Diantaranya adalah menganalisis
dan mempertimbangkan faktor kognitif, psikomotorik dan afektif. Contohnya adalah
pada faktor kognitif didalamnya terdapat empat elemen yang ada, yakni, konsep,
prosedur, fakta dan prinsip.
2. Menentukan jenis bahan ajar yang cocok untuk kompetensi yang harus diraih.
Dengan kebijakan ini maka guru akan dimudahkan secara tidak langsung. Rencana
tersebut diantaranya adalah menganalisis dan mengidentifikasi ranah konsep, afektif,
prinsip, prosedur atau paduan dari materi yang lebih dari satu.
3. Menentukan referensi bahan ajar.
Sesudah memutuskan jenis bahan ajar, tahap selanjutnya adalah memilih referensi
dari bahan ajar. Materi dari bahan ajar bisa diperoleh pada media seperti video, internet,
jurnal, majalah, koran dan buku. Disamping itu guru juga harus berperan aktif dan kreatif
agar siswa bisa memperoleh bahan ajar alternatif.

Anda mungkin juga menyukai