MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pendidikan Kewarganegaraan SD
Yang dibina oleh Putri Mahanani, M.Pd
Offering I-6
Oleh :
Kelompok 6
Alik Kinanti Rahyu (160151608118/02)
Desita Lutfiani (160151601044/06)
Sindi Asmaul Nikmah (160151601433/23)
Vivi Novitasari (160151600042/25)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkanbanyak terimakasih kepada Ibu Putri Mahanani, M.Pd., selaku dosen
pengampu mata kuliah PKn SD.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, kami berharap untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ..................................................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................................. ii
Daftar Isi ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan Ajar ............................................................................. 3
B. Fungsi Bahan Ajar ................................................................................... 4
C. Jenis-Jenis Bahan Ajar ............................................................................. 5
D. Prinsip Pemilihan Bahan Ajar .................................................................. 7
E. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar ......................................................... 9
F. Prosedur Pengembangan Bahan Ajar .................................................... 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 18
B. Penutup .................................................................................................. 19
Daftar Rujukan ................................................................................................ 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan bahan ajar digunakan sebagai cara untuk
mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi isi dan strategi
pembelajaran. Pengembangan bahan ajar sebagai pemahaman tentang desain
pernbelajaran. Selain itu, pengembangan bahan ajar mempertimbangkan sifat
materi ajar, jumlah peserta didik, dan ketersediaan materi. Pengembangan
bahan ajar mengunakan prinsip luwes. Prinsip luwes artinya dapat menerima
hal-hal baru yang belum tercakup dalam isi mata pelajaran pada saat
pengimplementasiannya. Prinsip luwes siswa mampu menerima hal-hal baru
dalam isi mata pelajaran yang belum tercakup pada bahan ajar yang
disampaikan oleh guru.
Pengembangan bahan ajar yang menyenangkan dan menanamkan nilai-
nilai moral untuk peserta didik sangat diperlukan. Hal ini untuk meningkatkan
kualitas peserta didik dalam ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
menjadi inti dalam kurikulum 2013. Kurikulum 2013 yang berbasis teks,
dijadikan pendidik untuk mengembangkan dan menyusun bahan ajar yang
berkualitas, bervariasi, dan tetap mempertahankan aspek-aspek dasar dalam
kurikulum 2013. Berbasis teks, peserta didik dituntut untuk aktif mengamati,
menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan hal-hal yang berkaitan
dengan materi yang akan dipelajari. Teks tersebut digunakan oleh pendidik
untuk mengembangkan bahan ajar yang berkualitas serta mampu menanamkan
nilai-nilai moral yang baik.
Bahan ajar sebagai komponen dalam kurikulum yang akan disampaikan
kepada siswa. Komponen yang berperan sebagai materi pembelajaran, ketika
proses pembelajaran. Materi pembelajaran tersebut disusun dalam silabus
untuk mempermudah pelaksanaan pembelajaran. Materi pembelajaran terlebih
duhulu dikembangkan, sehingga lengkap dan siap digunakan sebagai bahan
ajar.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari bahan ajar?
2. Apa fungsi dari bahan ajar?
3. Apa saja jenis bahan dari bahan ajar?
4. Bagaimana prinsip pemilihan dari bahan ajar?
5. Bagaimana prinsip pengembangan dari bahan ajar?
6. Bagaimana prosedur pengembangan bahan ajar?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dari bahan ajar.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dari bahan ajar.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis bahan ajar.
4. Mahasiwa dapat menjelaskan prinsip-prinsip pemilihan dari bahan ajar.
5. Mahasiwa dapat menjelaskan prinsip-prinsip pengembangan dari bahan
ajar.
6. Mahasiswa dapat menjelaskan prosedur pengembangan bahan ajar.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
kerja siswa, peta, charts, foto, bahan dari majalah atau Koran, dan lain
sebagainya.
b. Bahan ajar berbasiskan teknologi. Yang termasuk dalam kategori bahan
ajar ini adalah audioassete, siaran radio, slide, filmstrips, film, video,
siaran televise, video interaktif, computer based tutorial, dan multimedia.
c. Bahan ajar yang digunakan untuk praktik atau proyek. Contoh: kit sains,
lembar observasi, lembar wawancara, dan lain sebagainya.
d. Bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan ineraksi manusia (terutama
untuk keperluan pendidikan jarak jauh). Contoh: telepon, handphone,
video conferencing, dan lain sebagainya.
4. Menurut Substansi Materi Bahan Ajar
Menurut Prastowo (2013) secara garis besar, bahan ajar
(instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus dipelajari siswa dlaam rangka mencapai standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah ditentukan. Atau, dengan kata lain, materi
pembelajaran dapat dibedakan menjadi tiga jenis materi, yaitu materi aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik
b. Alur cerita yang ada merupakan sajian yang menarik dan diturunkan dari
standar kompetensi/kompetensi dasar dalam kurikulum.
c. Ditampilkan dalam satu cerita yang menarik, sehingga peserta didik
tertarik untuk mempelajarinya.
d. Kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
e. Durasinya tidak terlalu lama, paling lama 20 menit.
f. Pilih video/film yang sesuai, misalnya tentang dokumentasi, situasi
diskusi, atau suatu percobaan.
5. Pemilihan Bahan Ajar Multimedia Interaktif
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih
bahan ajar interaktif, antara lain:
a. Substansi materi yang disajikan dalam program interaktif harus memiliki
relevansi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
b. Program interaktif yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
c. Disajikan dalam bentuk disket atau CD.
d. Dilengkapi dengan keterangan tertulis.
e. Penyajiannya menarik.
baik. Ada lima langkah utama dalam prosedur pengembangan bahan ajar yang
baik, sebagai berikut
1. Analisis
Pada tahap ini, yang perlu Anda lakukan adalah mengidentifikasi
perilaku awal siswa, hal ini berkaitan dengan tingkat penguasaan dan
kemampuan mereka dalam bidang ilmu atau mata pelajaran yang akan
diberikan. Seberapa jauh siswa sudah menguasai isi mata pelajaran kita? Di
samping itu, kenali pula karakteristik awal mereka.
Hal ini berkaitan dengan ciri-ciri dan data demografi siswa, yang
meliputi asal, usia, bahasa yang digunakan, latar belakang ekonomi
keluarga, dan sebagainya. Informasi mengenai perilaku awal dan
karakteristik awal siswa ini akan sangat bermanfaat bagi guru pada saat
menentukan jenis bahan ajar yang akan dikembangkan. Selain itu, informasi
tersebut juga akan mengarahkan pada pemilihan strategi penyampaian
materi bahan ajar. Misalnya, apabila sebagian besar siswa adalah anak
petani, yang tinggal di daerah pedesaan dan pegunungan maka contoh-
contoh yang berikan dalam bahan ajar, yang berkaitan dengan paparan
materi pelajaran, harus sesuai dengan situasi dan kondisi kehidupan mereka.
Apabila contohnya tidak kontekstual, akan sulit bagi siswa untuk mencerna
paparan materi dalam bahan ajar. Pengenalan yang baik terhadap perilaku
awal dan karakteristik awal siswa sangat diperlukan untuk menentukan
kebutuhan siswa, kemudian merancang bahan ajar yang bermanfaat bagi
siswa.
2. Perancangan
Setelah informasi tentang perilaku dan karakteristik awal siswa
diketahui dengan baik maka berikutnya adalah tahap perancangan. Pada
tahap perancangan ini, guru diminta untuk melakukan perumusan tujuan
pembelajaran, pengembangan peta konsep mata pelajaran, serta
pengembangan garis besar program pembelajaran.
a. Perumusan tujuan pembelajaran
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, akan diperoleh peta
atau diagram tentang kompetensi yang akan dicapai siswa, baik
14
Perlu diingat bahwa pada komponen yang satu harus diikuti oleh
perbaikan dan penyesuaian pada komponen bahan ajar yang lain, sehingga
diperoleh bahan ajar yang utuh dan terpadu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang
berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara
mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau
subkompetensi dengan segala kompleksitasnya (Widodo dan Jasmadi dalam
Lestari, 2013)
Secara garis besar, fungsi bahan ajar bagi guru adalah untuk
mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran sekaligus
merupakan subtansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
Sedangkan fungsi bahan ajar bagi siswa untuk menjadi pedoman dalam proses
pembelajaran dan merupakan subtansi kompetensi yang seharusnya dipelajari.
Menurut Prastowo (2013) bahan ajar dibagi menjadi 4 kelompok yaitu
bahan ajar berdasarkan bentuk bahan ajar, cara kerja bahan ajar, sifat bahan
ajar, dan substansi (isi materi) dalam bahan ajar. Dalam memilih bahan ajar
kita harus memperhatikan prinsip-prinsip pemilihan bahan ajar yang baik.
Prinsip pemilihan bahan ajar itu sendiri berbeda-beda tergantung jenis bahan
ajar.
Dalam mengembangkan bahan ajar tentu perlu memperhatikan prinsip-
prinsip pembelajaran. Gafur (1994) menjelaskan bahwa beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran
diantaranya meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.
Pengembangan bahan ajar perlu dilakukan secara sistematik berdasarkan
langkah-langkah yang saling terkait untuk menghasilkan bahan ajar yang
bermanfaat. Guru seringkali mengabaikan prosedur pengembangan bahan ajar
yang sistematik ini karena berasumsi, jika sudah dibuat dengan baik sesuai
dengan materi yang akan diajarkan, maka bahan ajar dapat digunakan dengan
efektif dalam proses pembelajaran.
18
19
B. Saran
Dalam mengembangkan bahan ajar guru perlu memperhatikan prinsip
relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Selain itu guru juga harus
mempertimbangkan karakteristik siswa agar bahan ajar dapat digunakan secara
efektif, efisien dan sesuai dengan karakteristik siswa, sehingga diperoleh bahan
ajar yang baik dan relevan.
Daftar Rujukan
20