Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SILABUS DAN RPP PEMBELAJARAN TEMATIK


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Tematik Terpadu
Dosen Pengampu:
Uswatun Hasanah, S.Pd.,I., M.Pd

Disusun oleh PGMI 6D


Kelompok 5

1. Radiyah Septaningtyas 12205183066


2. Binti Futihatun Ni’amah 12205183119
3. Nurrizka Arina Rosyada 12205183148
4. Andryana Cahyani Rochmah 12205183163
5. Naila Nuril Izza 12205183188

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
APRIL 2021
KATA PENGANTAR

Dengan penuh keikhlasan hati, puji dan syukur Alhamdulillah kami hanturkan kepada
Alloh SWT sang maha pencipta sumber ilmu pengetahuan. Berkat keluasan rahmat dan
nikmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Pembelajaran Tematik Terpadu
mengenai “Silabus dan RPP Pembelajaran Tematik” walaupun dengan keadaan makalah yang
menurut kami masih jauh dari kata kesempurnaan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Maftukin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menuntut ilmu di IAIN Tulungagung.
2. Ibu Uswatun Hasanah, S.Pd.I., M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran
Tematik Terpadu yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam proses
pembelajaran mata kuliah ini.
3. Teman-teman satu kelompok yang telah meluangkan waktu untuk menyelesaiakan tugas
ini.
Terakhir kalinya, makalah ini masih jauh dari kata sempurna karenanya penulis berharap
atas kritk dan saran konstruktif demi kesempurnaan makalah ini, dengan keterbatasan penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri serta bagi semua
pembaca.

Tulungagung, 18 April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................1

C. Tujuan....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Silabus dan RPP Pembelajaran Tematik.............................................2


B. Prinsip Pengembangan Silabus dan RPP Pembelajaran Tematik..........................5
C. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus dan RPP Pembelajaran Tematik........9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................17
B. Saran....................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peran pengajar disekolah tidak hanya memberikan materi terhadap pelajar
akan tetapi pengajar harus memberi wahana baru dan inovasi epada pengajarannya.
Pembeljaran harus diposisikan sebagai agen modernisasi dalam segala bidang, dan
harus memiliki visi tentang apa yang diperbuat bagi pembelajarannya. Mengapa dia
melakukan suatu perbuatan dan bagaimana cara dia melakukannya terhadap
pembelajarannya itu. Dalam hal ini pengembangan silabus dan RPP berperan penting
karena merupakan salah satu tahapan kurikulum.
Dalam pengembangan materi ajar kita perlu membaca panduan pengembangan
bahan ajar. Menentukan metode harus memahami jenis metode, kelebihan dan
kekurangannya. Silabus dan RPP yang disusun para guru sesuai standar maka perlu
dibuat instrumen penilaiannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Silabus dan RPP Pembelajaran Tematik?
2. Bagaimana Prinsip Pengembangan Silabus dan RPP Pembelajaran Tematik?
3. Bagaimana Langkah-Langkah Pengembangan Silabus dan RPP Pembelajaran
Tematik?
C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk Mengetahui Pengertian Silabus dan RPP Pembelajaran Tematik.
2. Untuk Mengetahui Prinsip Pengembangan Silabus dan RPP Pembelajaran
Tematik.
3. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Pengembangan Silabus dan RPP
Pembelajaran Tematik.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Silabus dan RPP Pembelajaran Tematik
1. Silabus
Silabus berasal dari bahasa latin “syllabus” yang berarti daftar, tulisan,
ikhtisar, ringkasan, isi buku. Silabus menurut Sanjaya adalah rencana pembelajaran
pada suatu kelompok mata pelajaran / tema tertentu mencakup standart kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok / pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber / bahan / alat belajar. Silabus merupakan
penjabaran standart kompetensi dan komptensi dasar ke dalam materi pokok /
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian. Salim mengatakan silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau
pokok – pokok isi materi pelajaran. Menurut BNSP silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu dan / atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang
mencakup standart kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok / pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi
waktu dan sumber belajar.1
Silabus merupakan pengembangan kurikulum yang menjabarkan standar
kompetensi dasar yang ingin dicapai, pokok – pokok dan uraian materi yang perlu
dipelajari peserta didik. Silabus sebagai pengembangan kurikulum dan pembelajaran
dalam implementasinya pleh pendidik dijabarkkan dalam rencana dan pelaksanaan
pembelajaran sampai pada penilaian hasil belajar. Pendidik mengkaji dan
mengembangkan silabus secara berkelanjutan dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan hasil evaluasi pembelajaran melalui refleksi maupun melalui
penelitin tindakan kelas dan evaluasi hasil belajar melalui tes dengan prosedur yang
benar dan standart.2 Silabus merupakan acuan penyusan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian pelajaran sesuai dengan Pemendikbud Nomor 65 Tahun 2013.3
Pada umumnya suatu silabus paling sedikit harus mencakup unsur – unsur :
a. Tujuan mata kuliah yang diajarkan
b. Sasaran – sasaran mata pelajaran

1
H. Syaiful Sagala, “Silabus Sebagai Landasan Pelaksanaan Dan Pengembangan Pembelajaran Bagi Guru
Yang Profesional”. Jurnal Tabularasa PPS Unimed. Vol.5 No. 1, Juni 2018, hlm. 13.
2
Ibid., hal. 12.
3
Dian Mayasari, “Program Perencanaan Pembelajaran Matematika”. (Yogyakarta : Deeplublish, 2020), hal 4.
2
3

c. Keterampilan yang diperlukan agar dapat menguasai mata pelajaran tersebut


dengan baik
d. Urutan topik – topik yang diajarkan
e. Aktivitas dan sumber – sumber belaar pendukung pengajaran
f. Berbagai teknik evaluasi digunakan

Jika dilihat dari segi komponennya, maka silabus dalam pembentukannya


terdiri dari :

a. Bidang studi yang diajarkan


b. Semester
c. Pengelompokan kompetensi dasar
d. Materi pokok
e. Indikator
f. Sumber belajar
g. Alokasi waktu
h. Bahan / alat / media pembelajaran
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pembangunan pembelajaran,
seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan
pengembangan sistem penilaian. Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk
merencanakan pengelolaan pembelajaran secara klasikal, kelompok kecil atau
pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat utuk
mengembangkan sistem penilaian, yang dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis
standart kompetensi, kompetensi dasar pembelajaran yang terdapat di dalam silabus.
Landasan pengembangan silabus sesuai dengan PP No. 29 tahun 2005 Pasal
17 ayat 2 sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan standart kompetensi lulusan, dibawah supervisi dinas
kabupaten / kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP,
SMA. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran, sumber belajar dan penilain hasil belajar. 4
2. RPP

4
Dian Mayasari, “Program Perencanaan Pembelajaran Matematika”. (Yogyakarta : Deeplublish, 2020), hlm. 4
– 5.
4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran


mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran dikelas.
Berdasarkan RPP inilah guru (baik yang menyusun RPP itu sendiri maupun yang
bukan) diharapkan bisa menerapkan pembelajaran yang tinggi. Tanpa perencanaan
yang matang, mustahil target pembelajaran bisa tercapai secara maksimal.5
Perencanaan pembelajaran merupakan langkah yang sangat penting sebelum
pelaksanaan pembelajaran. RPP merupakan rencana yang menggambarkan prosedur
dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan.6
Secara teknis rencana pembelajaran minimal mencakup komponen –
komponen sebagai berikut :
(a) Standart kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator hasil belajar
(b) Tujuan pembelajaran
(c) Materi pembelajaran
(d) Pendekatan dan metode pembelajaran
(e) Langkah – langkah kegiatan pembelajaran
(f) Alat dan sumber belajar
(g) Evaluasi pembelajaran7
Setiap guru di SD/MI berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. RPP disusun berdasarkan KD
atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Secara umum, kalau
dilihat dari konteks pelaksanaan pembelajaran (yang telah dijelaskan diawal), sanagt
jelas terlihat bahwa karakteristik pembelajaran meliputi 3 hal yaitu :
1. Perencanaan pembelajaran merupakan hasil dari proses berfikir, artinya suatu
perencanaan pembelajaran disusun tidak asal asalan akan tetapi disusun dengan
mempertimbangkan segala aspek yang mungkin dapat berpengaruh, disamping

5
Isnawardatul Bararah, “Efektivfitas Perencanaan Pembelajaran dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam di Sekolah”, Jurnal Mudarrisuna. Vol. 7 No. 1, Juni 2017, hal 132 – 133.
6
Beny Susetya, “Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Silabus Dan RPP Melalui Supervisi
Akademik Di SD N Gambiran Yogayakarta”, Jurnal Taman Cendekia. Vol 01 No. 02, Desember 2017, hal 134 –
135.
7
Masnur Muslich, “Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual”, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), hal
53.
5

disusun dengan mempertimbangkan segala sumber daya yang tersedia yang dapat
mendukung terhadap keberhasilan proses pembelajaran.
2. Perencanaan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai dengan
tujuan yang dicapai. Ini berarti fokus utama dalam perencanaan pembelajaran
adalah tercapaian tujuan.
3. Perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus
dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itulah, perencanaan
pembelajaran dapat berfungsi sebagai pedoman dalam mendisain pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan.8
B. Prinsip Pengembangan Silabus dan RPP Pembelajaran Tematik
1. Prinsip Pengembangan Silabus
Silabus merupakan salah satu produk dari kurikulum dan pembelajaran yang
berkaitan dengan garis-garis besar materi pembelajaran. Beberapa prinsip yang
mendasari pengembangan silabus antara lain: ilmiah, memperhatikan perkembangan
dan kebutuhan siswa, sistematis, relevansi, konsisten, dan kecukupan. 9 Pengembangan
silabus merupakan tugas guru yang dibuat berdasarkan format yang ditetapkan.
Konten silabus dirancang berdasarkan kebutuhan guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
Untuk memperoleh silabus sebuah mata pelajaran yang baik, dalam
pengembangannya perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Ilmiah
Yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar, logis, dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Bahwa ruang lingkup, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian
materi dalam silabus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik yaitu tingkat
perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
Disamping itu, relevan berarti kesesuaian atau keserasian antara silabus dengan
kebutuhan dan tuntutan kehidupan masyarakat pemakai lulusan. Relevan juga
dikaitkan dengan jenjang pendidikan yang ada di atasnya, sehingga akan terjadi
kesinambungan dan pengembangan silabus.

8
Handi Prastowo, “Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu”, (Jakarta :
Kencana, 2017), hal. 56.
9
Dian Mayasari, Program Perencanaan Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta: Deepublish, 2020), hal. 6
6

3. Fleksibel
Fleksibel dalam silabus dapat dikaji dari sudut pandang yang berbeda, yaitu
fleksibel sebagai suatu pemikiran pendidikan dan fleksibel sebagai kaidah dalam
penerapan kurikulum. Fleksibel sebagai suatu pemikiran pendidikan berkaitan
dengan dimensi peserta didik dan lulusan, sedangkan fleksibel sebagai suatu
kaidah dalam penerapan kurikulum berkaitan dengan pelaksanaan silabus. Prinsip
fleksibel mengandung makna bahwa pelaksanaan program, peserta didik, dan
lulusan memiliki ruang gerak dan kebebasan dalam bertindak.10 Keseluruhan
komponen silabus dapat mengakomodasi keberagaman peserta didik, serta
dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntunan masyarakat.
4. Konsistensi
Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan teknik serta instrumen
penilaian.
5. Sistematis
Yaitu komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, waktu, dan sumber belajar saling terkait satu dengan yang lainnya.
6. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
dan psikomotorik). Ketiga ranah tersebut proses penilaiannya dilakukan secara
menyeluruh dan terpadu.11
7. Kontinuitas atau Kesinambungan
Dalam pengembangan silabus, kontinuitas atau kesinambungan memiliki arti
bahwa setiap program pembelajaran yang dikemas dalam silabus memiliki
keterkaitan satu sama lain dalam kompetensi dan pribadi peserta didik.
8. Memadai
Mengandung arti bahwa ruang lingkup indikator, materi pembelajaran,
pengalaman belajar atau kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem
penilaian yang dilaksanakan dapat mencapai kompetensi dasar yang sudah
ditetapkan. Selain itu, prinsip memadai juga berkaitan dengan sarana dan
10
Cut Morina Zubainur dan R.M Bambang, Bahan Ajar Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Matematika,
(Banda Aceh: Syiah Kuala University Press, 2020, hal. 76-78
11
Ahmad Zubaidi, “Model-model Pengembangan Kurikulum dan Silabus Pembelajaran Bahasa Arab”,
Cendekia Vol.13 No.1, 2015, hal. 111-112
7

prasarana yang berarti bahwa kompetensi dasar yang dijabarkan dalam silabus,
pencapaiannya ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai.
9. Aktual dan Kontekstual
Bahwa ruang lingkup kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian yang dikembangkan
memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mutakhir
dalam kehidupan nyata dan peristiwa yang terjadi.
10. Efektivitas
Yaitu memperhatikan keterlaksanaan silabus tersebut dalam proses
pembelajaran, dan tingkat pembentukan kompetensi sesuai dengan standar
kompetensi yang telah ditetapkan. Silabus yang efektif adalah yang dapat
diwujudkan dalam pembelajaran di kelas. Keefektifan silabus dapat dilihat dari
kesenjangan yang terjadi antara silabus sebagai kurikulum tertulis, kurikulum
yang diharapkan dengan kurikulum yang teramati atau silabus yang dapat
dilaksanakan dalam pembelajaran. Oleh karena itu ketika pengembangan silabus
guru atau pengembang silabus harus membayangkan situasi nyata di kelas agar
kendala-kendala yang mungkin terjadi dapat diantisipasi sehingga tidak terjadi
kesenjangan terlalu lebar.
11. Efisien
Efisien dalam silabus berkaitan dengan upaya untuk memperkecil atau
menghemat penggunaan dana, daya dan waktu tanpa mengurangi hasil atau
kompetensi standar yang telah ditetapkan. Efisien dalam silabus dapat dilihat
dengan cara membandingkan antara biaya, tenaga dan waktu yang digunakan
untuk pembelajaran dengan hasil yang dicapai yang dapat dibentuk oleh peserta
didik.12
2. Prinsip Pengembangan RPP
Pada dasarnya, RPP merupakan kurikulum mikro yang menggambarkan tujuan
atau kompetensi, materi atau isi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan alat
evaluasi yang digunakan, efektivitas RPP sangat dipengaruhi beberapa prinsip
perencanaan pembelajaran, diantaranya:
a. Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan kondisi siswa
b. Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan kurikulum yang berlaku
12
Cut Morina Zubainur dan R.M Bambang, Bahan Ajar Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Matematika,
(Banda Aceh: Syiah Kuala University Press, 2020), hal 78-80
8

c. Perencanaan pembelajaran harus memperhitungkan waktu yang tersedia


d. Perencanaan pembelajaran harus merupakan urutan kegiatan pembelajaran
yang sistematik
e. Perencanaan pembelajaran dilengkapi dengan lembaran kerja atau tugas dan
lembar observasi
f. Perencanaan pembelajaran harus bersifat fleksibel
g. Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan pada pendekatan sistem yang
mengutamakan keterpaduan antara tujuan atau kompetensi, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.13

RPP disusun sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus
yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses
pembelajaran untuk direalisasikan dalam bentuk pembelajaran. Menurut Trianto,
prinsip-prinsip dalam penyusunan RPP itu ada 6, dianntaranya yaitu:
a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan
awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan
sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan lingkungan peserta didik.
b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan
semangat belajar.
c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
menghafal ayat Al-Qur’an, pemahaman beragam bacaan dan berekspresi
dalam berbagai bentuk tulisan dan menyusun karya tulis.
d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remidi kepada peserta didik.
e. Keterkaitan dan keterpaduan

13
Mariati Purnama, Pengembangan Program Pengajaran Fisika, (Medan: UNIMED, 2017), hal.156-157
9

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI,


KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian pembelajaran, sumber belajar, dan media
pembelajaran dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematik, efektif, dan efisien sesuai dengan
situasi dan kondisi.14
C. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus dan RPP Pembelajaran Tematik
1. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus pada tingkat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan. Pengembangan silabus muatan
lokal pada tingkat daerah dilakukan oleh:
1. Tim Pengembangan Kurikulum provinsi untuk wilayah provinsi.
2. Tim Pengembangan Kurikulum kabupaten/kota untuk wilayah kabupaten/kota.
3. Pengembangan silabus muatan lokal pada tingkat satuan pendidikan dilakukan
oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah
atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP),
atau Pusat Kegiatan Guru (PKG)
Secara umum, langkah-langkah pengembangan silabus terdiri atas delapan
langkah utama sebagai berikut :

1. Mengisi kolom identitas mata pelajaran


Pada bagian ini perlu dituliskan dengan jelas nama sekolah, mata
pelajaran, ditujukan untuk kelas berapa, pada semester mana, dan alokasi
waktu yang dibutuhkan. Perlu juga dituliskan standar kompetensi mata
pelajaran yang akan dicapai.
2. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar kompetensi pada dasarnya merupakan kualifikasi kemampuan
minimal siswa yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester
untuk mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar merupakan sejumlah

Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Mendisain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual, (Jakarta:
14

Kencana, 2017), hal 258


10

kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran tertentu sebagai
rujukan penyusunan indikator kompetensi. Standar kompetensi dan
kompetensi dasar ini berlaku secara nasional, ditetapkan oleh BSNP.
Para pengembang silabus perlu mengkaji secara teliti standar kompetensi
dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan
materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada dalam standar isi;
b. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran;
c. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.
3. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Materi pokok/pembelajaran ini merupakan pokok-pokok materi
pembelajaran yang harus dipelajari siswa untuk mencapai kompetensi dasar
dan indikator. Jenis materi pokok bisa berupa fakta, konsep, prinsip,
prosedur, atau keterampilan. Materi pokok dalam silabus biasanya
dirumuskan dalam bentuk kata benda atau kata kerja yang dibendakan. Untuk
mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dilakukan dengan mempertimbangkan:
a. Potensi peserta didik;
b. Relevansi dengan karakteristik daerah,
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual
peserta didik;
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik;
e. Struktur keilmuan;
f. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
h. Alokasi waktu.
4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk/pola umum
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran ini dapat berupa kegiatan tatap muka maupun bukan tatap
muka. Kegiatan tatap muka, berupa kegiatan pembelajaran dalam bentuk
11

interaksi langsung antara guru dengan siswa (ceramah, tanya jawab, diskusi,
kuis, tes). Kegiatan non tatap muka, berupa kegiatan pembelajaran yang
bukan interaksi langsung guru-siswa (mendemonstrasikan, mempraktikkan,
mengukur, mensimulasikan, mengadakan eksperimen, mengaplikasikan,
menganalisis, menemukan, mengamati, meneliti, menelaah), kegiatan
pembelajaran kontekstual, dan kegiatan pembelajaran kecakapan hidup.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik,
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam
rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud
dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar merupakan
aktivitas belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Pengalaman belajar
memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut :
a) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran
secara profesional.
b) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
c) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep
materi pembelajaran.
d) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua
unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa,
yaitu kegiatan siswa dan materi.
5. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah
dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
12

diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat


penilaian.
6. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non
tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran
sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk,
penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang
proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian :
a) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b) Penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan
untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang
belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
d) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi
peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan,
dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria
ketuntasan.
e) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus
diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik
wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang
berupa informasi yang dibutuhkan.
7. Menentukan Alokasi Waktu
13

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada


jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang
beragam.
Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang
disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di
tingkat satuan pendidikan. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu
yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran
lain yang sekelompok. Implementasi pembelajaran per semester
menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia
pada struktur kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK menggunakan penggalan
silabus berdasarkan satuan kompetensi.
8. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara
sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber
belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.15
2. Langkah-Langkah Pengembangan RPP
Dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran dapat ditempuh
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mengisi kolom identitas
b. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah
ditetapkan
c. Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang terdapat
pada silabus yang telah disusun.

15
Direktorat Tenaga Kependidikan, Pengembangan Silabus Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam KTSP, (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hal. 10-14.
14

d. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah
ditentukan (lebih rinci dari KD dan Indikator, pada saat-saat tertentu rumusan
indikator sama dengan tujuan pembelajaran, karena indikator sudah sangat rinci
sehingga tidak dapat dijabarkan lagi). Rumusan tujuan pembelajaran tidak
menimbulan penafsiran ganda.
e. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/pembelajara yang terdapat
dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi pokok/pembelajaran
f. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan
g. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiata awal, inti,
dan akhir. Langkah-langkah pembelajaran berupa rincian scenario pembelajaran
yang mencerminkan penerapan strategi pembelajaran termasuk alokasi waktu
setiap tahap. Dalam merumuskan langkah-langkah pembelajaran juga harus
mencerminkan proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
h. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan.
i. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran,
dll. Tuliskan prosedur, jenis, bentuk, dan alat/instrumen yang digunakan untuk
menilai pencapaian proses dan hasil belajar siswa, serta tindak lanjut hasil
penilaian, seperti: remedial, pengayaan, atau percepatan. Sesuaikan dengan teknik
penilaian berbasis kelas, seperti: penilaian hasil karya (product), penugasan
(project), kinerja (performance), dan tes tertulis (paper & pen).
Berkaitan dengan pengembangan RPP ini, terdapat beberapa catatan yang
perlu diperhatikan oleh para guru, yaitu :
a) Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan secara nasional
untuk seluruh mata pelajaran harus dijadikan acuan utama dalam merumuskan
komponen-komponen RPP. Karena itu, rumusan standar kompetensi dan
kompetensi dasar sekalipun sudah dituliskan dalam silabus, perlu tetap dituliskan
kembali dalam RPP agar dapat terlihat secara langsung keterkaitannya dengan
komponen yang lainnya dan menjadi titik tolak untuk menentukan materi
pembelajaran, indikator ketercapaian kompetensi, media, metoda, kegiatan
pembelajaran serta menentukan cara penilaian.
b) Penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator-indikator ketercapaian kompetensi
perlu dipahami oleh guru. Setelah itu guru harus mampu menuliskannya dalam
RPP dengan menggunakan rumusan-rumusan yang tepat, terukur, dan operasional.
15

Ketidakmampuan guru dalam merumuskan indikator-indikator tersebut akan


mempengaruhi pencapaian kompetensi dasar, yang akhirnya berakibat terhadap
rendahnya kemampuan yang dimiliki siswa.
c) Dalam penentuan materi pembelajaran pada umumnya guru sering menjadikan
buku teks sebagai titik tolak dan sumber utama pembelajaran. Hal ini akan
membawa akibat bahwa seluruh proses pembelajaran akan berada di sekitar buku
teks tersebut. Dalam RPP yang dikembangkan, sebenarnya buku teks hanya
merupakan salah satu sumber. Sumber itu tidak hanya hanya buku, namun ada
buku, alat, manusia, lingkungan maupun teknik yang dapat dijadikan sebagai
sumber belajar. Sebenarnya dengan adanya kompetensi dasar dan indikator akan
memudahkan penentuan materi. Apabila kompetensi dasar dan indikator ada
dalam kawasan belajar kognitif, maka sifat materi yang akan disajikanpun akan
berkenaan dengan pengetahuan ataupun pemahaman. Demikian pula halnya untuk
kawasan belajar afektif maupun psikomotor. Materi pembelajaran ini dapat
diuraikan secara terinci atau cukup dengan pokok-pokok materi saja, dan materi
terinci nantinya dapat dilampirkan. Materi pembelajaran sifatnya bermacam-
macam ada yang berupa informasi, konsep, prinsip, keterampilan dan sikap. Sifat
dan materi tersebut akan membawa implikasi terhadap metoda yang akan
digunakan dan kegiatan belajar yang harus ditempuh oleh siswa.
d) Dalam penentuan atau pemilihan kegiatan pembelajaran perlu disesuaikan metoda
mana yang paling efektif, efesien, dan relevan dengan pencapaian kompetensi
dasar dan indikator. Penentuan metode pembelajaran harus memungkinkan
terlaksananya cara belajar siswa aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Guru
perlu memilih kegiatan-kegiatan pembelajaran yang benar-benar efektif dan
efesien dengan mempertimbangkan :
1) Karakteristik kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
2) Keadaan siswa, mencakup perbedaan-perbedaan individu siswa seperti
kemampuan belajar, cara belajar, latar belakang, pengalaman, dan
kepribadiannya.
3) Jenis dan jumlah fasilitas/sumber belajar yang tersedia untuk dapat
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
16

4) Sifat dan karakteristik masing-masing metode yang dipilih untuk mencapai


Kompetensi Dasar16

16
Ibid., hlm.21-23.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Silabus merupakan pengembangan kurikulum yang menjabarkan standar
kompetensi dasar yang ingin dicapai, pokok – pokok dan uraian materi yang perlu
dipelajari peserta didik
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata
pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran dikelas
2. Prinsip-prinsip Silabus adalah ilmiah, relevan, felksibel, konsistensi, sistematis,
menyeluruh, kontinuitas/ kesinambungan, memadai, aktual dan kontekstual,
efektivitas, efisien.
Prinsip-prinsip RPP adalah Memperhatikan perbedaan individu peserta didik,
Mendorong partisipasi aktif peserta didik, Mengembangkan budaya membaca dan
menulis, Memberikan umpan balik dan tindak lanjut, Keterkaitan dan
keterpaduan, Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
3. Langkah-langkah pengembangan Silabus adalah mengisi kolom identitas mata
pelajaran, mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar, mengidetifikasi
materi poko pembelajaran, mengembangkan kegiatan pembelajaran, merumuskan
indikator pencapaian kompetensi, penentuan jenis penilaian, menentukan alokasi
waktu, menentukan sumber belajar.
Langkah-langkah pengembagan RPP adalah Mengisi kolom identitas,
Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah
ditetapkan, Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang
terdapat pada silabus yang telah disusun, Merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah ditentukan, Mengidentifikasi
materi ajar berdasarkan materi pokok/pembelajara yang terdapat dalam silabus,
Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan, Merumuskan langkah-
langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiata awal, inti, dan akhir, Menentukan
alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan, Menyusun kriteria penilaian, lembar
pengamatan, contoh soal, teknik penskoran.

B. Saran

17
18

Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan baru,


khususnya Pembelajaran Tematik Terpadu tentang Silabus dan RPP. Penyusun
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan,oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
untuk perbaikan selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA

Al-Tabany, Ibnu Badar,Trianto. 2017. “Mendisain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif,


dan Kontekstual, Jakarta: Kencana.
Bararah, Isnawardatul. Juni 2017. “Efektivfitas Perencanaan Pembelajaran dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah”, Jurnal Mudarrisuna. Vol. 7 No.
1.
Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Pengembangan Silabus Dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Dalam KTSP. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Mayasari, Dian.2020. “Program Perencanaan Pembelajaran Matematika”. Yogyakarta :
Deeplublish.
Muslich, Masnur. 2007. “Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual”. Jakarta :
Bumi Aksara.
Prastowo, Handi. 2017. “Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik
Terpadu”. Jakarta : Kencana.
Purnama, Mariati. 2017. Pengembangan Program Pengajaran Fisika. Medan: UNIMED

Sagala, Syaiful. Juni 2018. “Silabus Sebagai Landasan Pelaksanaan Dan Pengembangan
Pembelajaran Bagi Guru Yang Profesional”. Jurnal Tabularasa PPS Unimed. Vol.5
No. 1
Susetya, Beny. Desember 2017. “Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Silabus
Dan RPP Melalui Supervisi Akademik Di SD N Gambiran Yogayakarta”, Jurnal
Taman Cendekia. Vol 01 No. 02.
Zubaidi, Ahmad. 2015. “Model-model Pengembangan Kurikulum dan Silabus Pembelajaran
Bahasa Arab”, Cendekia Vol.13 No.1.
Zubainur, Morina, Cut dan R.M Bambang.2020. “Bahan Ajar Mata Kuliah Perencanaan
Pembelajaran Matematika”. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.
.

19

Anda mungkin juga menyukai