Anda di halaman 1dari 24

MERANCANG MATERI PEMBELAJARAN

Disusun untuk memenuhi tugas tersturktur mata kuliah Perencanaan pembelajaran


Dosen Pengampu : Isnaini Wulandari, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
1. Citra Maulani 20181510031
2. Devi 20181510043
3. Dina Amelia 20181510078
4. Martha Yuliana 20181510014
5. Nuruli Amiyati Ningsih 20181510060
6. Silvi Pramuji Dewi 20181510074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KUNINGAN

2020
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Merancang Materi Pembelajaran” ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini terdapat
kekurangan dan kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja, untuk itu kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Ucapan terima
kasih juga kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami, sehingga
pengetahuan kami mengenai materi ini semakin luas.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna
dalam proses pembelajaran perencanaan pembelajaran . Dari lubuk hati kami yang
paling dalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Kuningan, 07 November 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Materi Pembelajaran......................................................4


B. Pentingnya merancang Materi Pembelajaran...................................6
C. Sumber Materi Pembelajaran...........................................................7
D. Prinsip Rancangan Materi Pembelajaran Yang Baik.......................9
E. Pengemasan Materi Pembelajaran...................................................12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................17
B. Saran.................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini merupakan penjelasan mengenai latar belakang, rumusan


masalah dan tujuan mengenai rancangan materi pembelajaran. Berikut merupakan
penjelasan mengenai bab pendahuluan.

A. Latar Belakang
Perencanaan adalah proses menetapkan keputusan yang berkaitan dengan
tujuan-tujuan yang akan dicapai , sumber-sumber yang akan diberdayakan,
dan teknik/metode yang dipilih secara tepat untuk melaksanakan tindakan
selama kurun waktu tertentu agar penyelenggaraan sistem pendidikan dapat
dilaksanakan secara efektif, efisien dan bermutu. Fungsi perencanaan secara
umum meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana cara
mencapainya, berapa waktu yang akan dibutuhkan, berapa orang yang
diperlukan dan berapa biayanya.
Melalui perencanaan yang telah dibuat, dapat terbayangkan tujuan yang
ingin dicapai, aktivitas atau proses yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan, saran dan fasilitas yang diperlukan, hasil yang akan didapat, bahkan
faktor kendala maupun unsur pendukung juga sudah dapat diantisipasi.
Dalam setiap kegiatan tentu lebih baik bila didahului dengan penyusunan
suatu rencana, sehingga apa yang diinginkan dapat terlaksana dengan baik
serta hasil yang diperoleh akan baik pula.
Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam
rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci,
jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Bahan ajar merupakan
salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting
dalam membantu siswa mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan menerapkan bahan

1
ajar yang telah dikembangkan tersebut, diharapkan diperoleh alternatif bagi
guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga proses belajar
mengajar akan berjalan lebih optimal dan bervariasi dan pada akhirnya hasil
belajar maupun aktivitas peserta didik diharapkan juga meningkat.
Perolehan bahan ajar seharusnya tidak hanya didapatkan dari satu
sumber saja karena dengan diperolehnya bahan ajar hanya dari satu sumber
tidak akan dapat memaksimalkan hasil belajar. Siswa tidak akan mendapatkan
ilmu lebih, mereka hanya menghafal sebuah ilmu dan akan melupakannya.
Oleh karena itu, diperlukan pengembangan bahan ajar yang seharusnya dapat
ditemukan oleh guru dari berbagai sumber atau bahkan dari siswa itu sendiri.
Pengembangan bahan ajar yang tidak hanya terpaku pada satu sumber bahan
ajar guru dapat mengembangkan kecerdasan siswa dan dapat pula memberikan
pengalaman bermakna bagi siswa. Guru sebagai pengembang bahan ajar
hendaknya mengetahui tentang apa dan bagaimana bahan ajar itu, sehingga
guru dapat mengembangkan bahan ajar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil suatu rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Materi Pembelajran ?
2. Bagaimana pentingnya merancang materi pembelajran?
3. Apa saja sumber materi pembelajran ?
4. Apa saja prinsip rancangan materi pembelajran ?
5. Bagaimana bagaimana cara dan bentuk dan langkah-langkah
pengemasan pembelajaran?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah yang hendak dicapai berdasarkan
rumusan masalah di atas, antara lain untuk mengetahui, mengidentifikasi serta
memahami:
1. Mengetahui maksud dari materi pembelajaran.
2. Mengetahui Bagaimana pentingnya merancang materi pembelajaran.
3. Memahami sumber materi pembelajaran.

2
4. Mengetahui prinsip rancangan materi pembelajaran.
5. Mengetahui bagaimana cara dan bentuk dan langkah-langkah
pengemasan pembelajaran.

3
BAB II

PEMBAHASAN

Bab pembahasan ini merupakan penjelasan mengenai pengertian materi


pembelajaran, merancang materi pembelajaran, sumber materi pembelajran,
prinsip rancangan materi pembelajran dan langkah-langkah pengemasan
pembelajaran.
A. Pengertian Materi Pembelajaran
Menurut Ibrahim dalam Sumantri (2015:217) bahan ajar atau materi
adalah segala sesuatu yang hendak dipelajariatau dikuasai para siswa, baik
berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap melalui kegiatan
pembelajaran.
Menurut Pannen (1996) bahan ajar atau materi pelajaran disusun secara
sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Menurut Tim pengembang MKDP materi pada dasarnya adalah “isi” dari
kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik atau
sub topik dan rinciannya.
Dapat disimpulkan bahwa bahan ajar atau materi yang disusun secara
lengkap dan sistematis berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang
digunakan guru dan peserta didik dala proses pembelajaran. dala kegiatan
pembelajaran materi sangat penting bagi guru dan peserta didik. Guru akan
mengalami kesulitan dala meningkatkan efektifitas pembelajarannya jika tidak
disertai bahan ajar atau materi yang lengkap.
Menurut Undang - undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang Sisstem Pendidikan Nasional, bahwa pembelajaran adalah proses
interaksi pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung
dalam suatu lingkungan belajar.
Menurut Trianto (2009) Pembelajaran merupakan usaha sadar dari seorang
guru untuk membelajarkan peserta didiknya (mengarahkan interaksi peserta
didik dengan sumber belajar lain) dengan maksud agar tujuannya dapat
tercapai.

4
Menurut Suardi (2018: 7) pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi
prosesperolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan tabiat
serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara
pendidik dan peserta didik sehingga kognitif, afektif dan psikomotor peserta
didik berubah kearah yang lebih baik. Selain itu untuk membantu peserta didik
agar memperoleh berbagai pengalaman. Kegiatan pembelajaran juga
merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan atau merangsang
seseorang agar dapat belajar dengan baik.
Menurut Pane dan Dasopang (2017) Materi Pembelajaran adalah substansi
yang akan disapaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya materi
pembelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan.
Menurut Agung dan Churri (2013) Materi Pembelajaran adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dala
rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi yang
ditentukan dalam pembelajaran harus sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
Menurut Darwin (2007) Materi pembelajaran adalah salah satu komponen
sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa
mencari standar kompetensi dan kompetensi dasar. Materi pembelajaran
merupakan salah satu sumber belajar yang berisi pesan dalam bentuk konsep,
prinsip, definisi, gugus isi atau konteks, data maupun fakta, proses, nilai,
kemapuan dan keterampilan. Materi yang dikembangkan guru hendaknya
mengacu pada kurikulum atau terdapat dala silabus yang penyampaiannya
disesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan siswa.
Dapat disimpulkan bahwa Materi pembelajaran adalah pengetahuan, nilai
– nilai dan keterampilan sebagai isi dari suatu mata pelajaran yang diarahkan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu materi pembelajaran adalah
berbagai pengalaman yang akan diberikan kepada peserta didik selaama

5
mengikuti proses belajar. peserta didik melakukan kegiatan untuk memperoleh
pengalaman belajar, baik itu berupa keterapilan kognitif, afektif dan
psikomotorik. Pengalaan tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga apa
yang diperoleh peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
B. Pentingnya Merancang Materi Pembelajaran
Menurut Kusumam, Mukhidin dan Hasan (2016) Guru diharapkan mampu
untuk merancang ataupun menyusun bahan ajar yang berperan dalam
menentukan keberhasilan proses belajar dan pembelajaran melalui sebuah
bahan ajar.
Menurut Silaban,Septiani dan Hutabarat (2015:80) Dengan memanfaatkan
bahan ajar yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, siswa
diarahkan untuk menjadi pembelajaran yang aktif karena mereka dapat
membaca atau mempelajari materi yang ada dalam bahan ajar.
Menurut Suhardiyanto (2018:56) Pengembangan bahan ajar antara lain
menentukan bagaimana menentukan cakupan materi (dari sempit menuju
luas), prinsip-prinsip dalam penyesunan materi pembelajaran, analisis secara
prosedur (menentukan ketercukupan materi), bagaimana menentukan sumber
belajar yang bisa di gunakan untuk menyusun materi serta teknik penentuan
materi pembelajaran sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar.
Ada beberapa prosedur yang harus diikuti dalam pengembangan bahan
ajar. Prosedur itu meliputi ; 1) memahami standar isi dan standar kompetensi
lulusan, silabus, program semester, dan rencana pelaksanaan pembelajran, 2)
mmengidentifikasi jenis materi pembelajaran berdasarkan pemmahaman
terhadap poin pertama, 3) melakukan pememtaan materi, 4) menetapkan
bentuk penyajian, 5) menyusun struktur (kerangka) penyajian, 6) membaca
buku summber, 7) mendraf (memburam) bahan ajar, 8) merevisi (menyunting)
bahan ajar, 9) mengujicoba bahan ajar, dan 10) merevisi dan menulis akhir
(finalisasi) (Zukhaira dan Hasyim 2014:83). Merancang materi ajar sebelum
pembelajaran dimulai sangat penting, dalam melaksanakan pembelajaran
sebelumnya seorang guru hendaknya mepersiapkan materi yang akan di

6
berikan dengan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan dari setiap siswa.
Perancangan materi ini berpengaruh terhadap keberhasilan proses
pembelajaran dengan memberikan kemudahan dalam memperlajari dari setiap
kompetensi yang harus di kuasai oleh siswa, tidak hanya siswa namun guru
juga dengan merancang materi pembelajaran akan terbiasa dengan tidak hanya
bergantung pada buku.
C. Sumber Materi Pembelajaran
Menurut Supriadi (2015:128) Menjelaskan bahwa Sumber belajar yang
dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pembelajaran sangat beraneka ragam
jenis dan bentuknya, sumber belajar tersebut bukan hanya dalam bentuk bahan
cetakan seperti buku teks akan tetapi pebelajar dapat memanfaatkan sumber
belajar yang lain seperti radio pendidikan, televisi, komputer, e-mail, video
interaktif, komunikasi satelit, dan teknologi komputer multimedia dalam
upaya meningkatkan interaksi dan terjadinya umpan balik dengan peserta
didik. Berdasarkan teori ini adalah bahwa sumber belajar itu sangat beragam
jenis dan bentuk nya sumber belajar bukan hanya dari buku saja tetapi bisa
dari internet dll.
Menurut Hafid (2011:70) Sumber Belajar adalah sesuatu yang dapat
mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh
dirinya sendiri dapat pula merupakan sesuatu yang digunakan untuk
menyampaikan pesan yang tersimpan di dalam bahan pembelajaran yang akan
diberikan. Berdasarkan teori ini sumber belajar nya disampaikan melalui
penggunaan alat yang ada atau di sampaikan oleh guru nya. Menurut Winarto,
Wijianto dan Winarno (2018: 243) Sumber belajar memiliki peranan penting
dalam proses pembelajaran karena dengan tersedianya sumber belajar yang
memadai akan membantu guru dan siswa dalam memudahkan proses
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan dapat
tercapai. Berdasarkan teori ini bahwa sumber belajar itu sangat penting karena
sangat membantu guru dan peserta didik memudakan proses pembelajaran.
Dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah alat atau guru dalam
menyampaikan sebuah informasi yang tentunya tidak hanya di dapatkan dari

7
buku cetak saja melainkan dari internet dll juga bisa. Adanya sumber belajar
memudahkan guru dan peserta didik dalam memahami materi saat
pembelajaran.
Menurut Hafid (2011:70) Sumber belajar juga dapat berarti segala sesuatu,
baik yang sengaja dirancang maupun yang telah tersedia yang dapat
dimanfaatkan baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk
membuat atau membantu peserta didik belajar Di dalam sumber belajar
terdapat beberapa komponen utama yang mendukung sumber belajar tersebut
yaitu :
a) pesan yang merupakan pelajaran/informasi yang diteruskan oleh
komponen laindalam bentuk ide, fakta, arti, data, dan lain-lain
b) Komponen Orang /manusia sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji
pesan,
c) Komponen Alat sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan
yangtersimpan di dalam bahan
d) Komponen Teknik prosedur rutin atau acuan yangdisiapkan untuk
menggunakan bahan, peralatan, orang, dan lingkungan
untukmenyampaikan pesan
Menurut Warsita (dalam Suryandari 2019 : 67) Sumber belajar dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Learning Resources by Design (Sumber Belajar yang Dirancang).
Sumber belajar yang dirancang adalah sumber belajar yang secara
sengaja direncanakan dan dibuat untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu.Contohnya, buku paket, LKS, modul, petunjuk praktikum,
tranparansi, film, ensiklopedia, brosur, film strips, slides, dan video.
2) Learning Resources by Utilization (Sumber belajar yang
dimanfaatkan). Sumber belajar yang dimanfaatkan adalah segala
sesuatu yang ada disekitar kita yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan belajar. Contohnya surat kabar, siaran televisi, pasar,
museum, kebun binatang, masjid, pemuka agama.

8
D. Prinsip Rancangan Materi Pembelajaran Yang Baik
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru dan peserta didik pasti
diperlukan materi pembelajaran untuk menjelaskan pelajaran kepada peserta
didik. Membuat sebuah materi pembelajaran seorang guru harus
memperhatikan aspek-aspek penting yang dapat menunjang keberhasilan
peserta didik untuk memahami materi. Selain itu seorang guru juga harus
memperhatikan prinsip-prinsip dalam pengembangan materi pembelajaran
tersebut itu sendiri, sehingga bahan ajar tersebut sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang akan di capai oleh peserta didik.
Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus,
materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk materi
pokok. Tugas guru adalah menjabarkan materi pokok tersebut sehingga
menjadi materi pembelajaran yang lengkap. Oleh karena itu, berikut ini
dijelaskan mengenai prinsip-prinsip dalam membuat materi pembelajaran.
Prastowo (2017: 207) Ada sejumlah prinsip yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam
pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan
kecukupan. Penjelasan selengkapnya mengenai ketiga prinsip tersebut
dijelaskan dalam buku Pedoman Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar yang
diterbitkan oleh Depdiknas berikut ini.
1. Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya
relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian
standar kompetensi (kompetensi inti) dan kompetensi dasar. Sebagai
misal, jika kompetensi yang diharupkan dikuasai siswa berupa
menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus
berupa fakta atau bahan hafalan.
2. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswaa empat macum, maku buhun ajar yang harus diajarkan
juga harus meliputi emput macam. Misalnya, kompetensi dasar yang
harus dikuasai siswa yaitu pengoperasian bilangan yang meliputi
penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi

9
yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian.
3. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup
memadai dalamn membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang
diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu
banyak. jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar
kompetensi (kompetensi inti) dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika
terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak
perlu untuk mempelajarinya.
Zain, M. ( 2017: 177) Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran, yaitu:
1. Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya
relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian
standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan
juga harus meliputi empat macam.
3. Prinsip Kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup
memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang
diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu
banyak.
Aunurrahman. (2009 dalam Romansyah (2016: 60-61) ) Ada beberapa
prinsip yang harus dipertimbangkan atau diperhatikan dalam memilih bahan
ajar. Prinsip-prinsip tersebut mencakup : prinsip relevansi, konsistensi, dan
kecukupan. Berikut penjelasannya:
1. Prinsip relevansi ialah prinsip keterkaitan. Bahan pembelajaran harus
relevan atau ada kaitannya dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Contohnya : jika kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
berupa hafalan fakta, maka bahan ajar yang diajarkan harus berupa
hafalan fakta.

10
2. Prinsip konsistensi ialah prinsip keajegan. Jika kompetensi dasar yang
harus dikuasai peserta didik berjumlah empat macam, maka bahan ajar
yang harus diajarkan juga harus berjumlah empat macam. Contohnya
jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah
keterampilan menulis empat macam karangan, maka materi yang
diajarkan juga harus meliputi keterampilan menulis empat macam
karangan.
3. Prinsip ketiga ialah prinsip kecukupan, artinya bahan yang diajarkan
harus cukup atau memadai untuk membantu peserta didik dalam
mencapai tujuan pembelajaran (menguasai standar kompetensi dan
kompetensi dasar ).Bahan ajar tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu
banyak karena jika terlalu sedikit akan mengakibatkan peserta didik
sulit untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan jika terlalu
banyak hanya akan mengakibatkan ketidakefisienan waktu dan tenaga.
Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam
menentukan materi pembelajaran adalah kesesuaian (relevansi), keajegan
(konsistensi), dan kecukupan (adequacy).
1. Relevansi artinya kesesuaian. Materi pembelajaran hendaknya relevan
dengan pencapaian standar kompetensi dan pencapaian kompetensi
dasar.
2. Konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus
dikuasai peserta didik ada empat macam, maka materi yang harus
diajarkan juga harus meliputi empat macam.
3. Adequacy artinya kecukupan. Materi yang diajarkan hendaknya cukup
memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar
yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh
terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu
banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian
target kurikulum (pencapaian keseluruhan SK dan KD).

11
Dengan menggunakan prinsip tersebut diharapkan guru dan peserta didik
dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik dan tepat selain itu tujuan
pembelajaran akan dapat tercapai.
E. Pengemasan materi Pembelajaran
Menurut Andi Prastow (2017:206) dalam pengemasan materi ajar, ada
sejumlah hal yang harus kita pahami di antaranya prinsip-prinsip pemilihan
bahan ajar, cara mengemas materi pembelajran, Bentuk pengemasan bahan
ajar.
1. Prinsip pemilihan bahan ajar
Prinsip-prinsip pemilihan materi ajar meliputi prinsip
relvansi,konsistensi, dan kecukupan.
a. Prinsip relvansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya
relvan atau ada keterkaitan dan hubungannya dengan standar
kompetensi (Kompetensi inti), dan Kompetensi Dasar.
b. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi yang harus
dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus di ajarkan
juga empat macam.
c. Prinsip kecukupan artinya materi yang di ajarkan cukup memadai
dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang di ajarkan.
2. Cara mengemas materi pembelajaran
Materi pembelajaran pada hakekatnya adalah informasi (pesan). Proses
pembelajaran sesungguhnya tidak ubahnya merupakan proses komunikasi.
Menurut wina sanjaya (dalam Andi prastow 2017:219) ada dua hal
penting yang harus diperhatikan dalam pengemasan materi pembelajaran
agar siswa dapat menguasai kompetensi yang di ajarkan. Dua hal itu
meliputi prinsip pengemasan pesan dan prinsip pemilihan materi. Adapun
dalam pengemasan materi pembelajaran agar menjadi bahan belajar yang
baik hendaknya mengacu pada pertimbangan sebagai berikut.
a. Disesuaikan dengan tujuan yang harus dicapai, seperti yang
dirumuskan dalam kurikulum secara teknis harus menjadi

12
pertimbangan pertama, sebab dalam pendekatan sistem tujuan adalah
komponen yang utama dalam proses pembelajaran.
b. Kesederhanaan. Bahan pembelajar dikemas untuk mempermudah
siswa dalam pembelajran. Dengan demikian , kesederhanaan
pengemasan merupakan salah satu pertimbangan yang harus
diperhatikan.
c. Unsur-unsur desain pesan. Dalam setiap kemasan hendaknya terdapat
unsur gambar dan caption. Pengemasan materi yang hanya terdiri atas
gambar dan caption saja akan mengurangi makna penyajian
informasi.
d. Pengorganisasian bahan. Bahan pelajaran hendaknya disusun dalam
bagian-bagaian menuju keseluruhan. Bahan pelajaran akan mudah
dipahami manakala disusun dalam bentuk unit-unit terkecil atau
dalam bentuk pokok-pokok bahasan yang dikemas secara induktif.
e. Petunjuk cara pengguanaan. Dalam bentuk apapum pengemasan
materi harus disusun petunjuk cara penggunaannya. Hal ini sangat
penting, apalagi seandainya bahan ajar dikemas untuk pembelajaran
mandiri seperti modul, pengajar berprogram, atau mungkinj CD
interaktif.
3. Bentuk-Bentuk pengemasan materi pembelajran
Adapun bentuk-bentuk pengemasan materi pembelajaran yang
diungkapkan sanjaya yaitu sebagai berikut :
a. Pengemasan materi pembelajaran melalui pelajaran terprogram. Ciri
khas dari materi pembelajran terprogram yaitu :
1) Dalam bentukini materi pembelajran disajikan dalam bentuk
unit atau bagian terkecil.
2) Menurut aktivitas siswa, penyajian materi terprogram artinya
dalam mempelajari materi tidak mengandalkan orang lain di
luar dirinya, akan tetapi belajar sendiri.
3) Mengetahui dengan segera setiap selesai mempelajari materi
pembelajaran.

13
Materi terprogram ini bisa dikemas dalam bentuk tercetak yang
kemudian dikenal dengan pengajaran terprogram atau bisa dalam bentuk
non tercetak seperti vidio dan komputer.
b. Pengemasan materi pembelajran melalui modul, pengemasan materi
pembelajran melalui modul merupakan materi pembelajaran
individual. Modul merupakan satu kesatuan program yang lengkap
ssehingga dapat dipelajari siswa secara individual.
Dalam sebuah modul minimal berisi tentang :
1) Tujuan yang harus dicapai, yang biasanya dirumuskan
dalam bentuk perilaku yang spesipik sehingga keberhasilan
dapat di ukur.
2) Petunjuk penggunaan, yaitu petunjuk bagaimana siswa
seharusnya mempelajari modul
3) Kegiatan belajar, berisi tentang materi yang harus
dipelajari siswa
4) Rangkuman materi, yakni garis-garis besar materi
pembelajran
5) Tugas dan latihan
6) Sumber bacaan, yakni buku-buku bacaan yang harus
dipelajari untuk memperdalam dan memperkaya wawasan.
7) Item tes, yakni soal-soal yang harus dijawab untuk melihat
keberhasilan siswa dalam penguasaan materi.
8) Kriteria keberhasilan
9) Kunci Jawaban.
c. Pengemasan materi pembelajran kompilasi. Kompilasi adalah
pengemasan pembelajran yang di susun dengan mengambil bagian-
bagian yang dianggap perlu dari berbagai sumber belajar dan
menggabungkannya menjadi satu kesatuan untuk dipelajari siswa.
Sumber belajar yang menjadi bahan kompilasi biasanya berasal dari
buku-buku yang di anggap langka sehingga sulit di dapatkan oleh
siswa.

14
Agar materi pembelajran bisa disajikan dalam bentuk sistematis ,
maka penyusunan dapat mempertimbangkan hal-hal berikut :
1) Tentukan tujuan yang akan dicapai oleh pengemasan materi
pelajran melalui sistem kompilasi
2) Kemukakan secara ringkas tentang bahan-bahan yang
dikompilasikan
3) Jelaskan petunjuk-petunjuk dalam mempelajari bahan
kompilasi
4) Buatlah tes untuk mengukur keberhasilan dalam
mempelajari kompilasi
5) Antara satu bahan yang diambil dari satu sumber dan
sumber lainnya diberi penyekat.
Widiarti., W. (2019:162-163) menyatakan bahwa langkah-langkah
dalam pengemasan materi pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Menentukan mata pelajaran yang akan di kembangkan
Mata pelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam proses belajar mengajar.
2) Menentukan tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan umum di dalam kurikulum pembelajaran yang
disampaikan melalui kompetensi inti dan tujuan khusus
melalui kompetensi dasar yang tertera di silabus.
3) Menganalisis Karakter Audience
Sudrajat., A. (2011:48) kata Character berasal dari bahasa Yunani
charassein, yang berarti to engrave (melukis, menggambar) seperti
orang yang melukis kertas, memahat batu atau metal. Berakar dari
pengertian yang seperti itu, character kemudian diartikan sebagai tanda
atau ciri yang khusus, dan karenanya melahirkan sautu pandang bahwa
karakter adalah pola perikau yang bersifat individual, dan keadaan
moral seseorang.
Menganalisis karakter audiens ini sangat perlu untuk dilakukan,
karena menyangkut kemampuan pengetahuan keterampilan yang telah

15
dimiliki sebelumnya. Yang dimaksud audience disini adalah siswa.
Maka yang dilakukan penulis dalam hal menganalisis karakterisktik
siswa ini adalah dengan cara mengidentifikasi perilaku siswa dalam
bidang mata pelajaran yang akan diberikan kepada siswa.
4. Menyusun Bahan Ajar
Nurdiansyah dan Mutala’liah., N. (2015: 103) bahan ajar adalah
seperangkat materi pelajaran yang mengacu pada kurikulum yang
digunakan dalam rangka mencapai standar kompetensi dasar yang
telah ditentukan.
Bagi seorang pendidik bahan ajar digunakan untuk mengarahkan
semua aktivitasnya dan yang seharusnya diajarakan kepada siswa
dalam proses pembelajaran. Sedangkan bagi siswa akan dijadikan
sebagai pedoman yang seharusnya dipelajari selama proses
pembelajaran. Bahan ajar dapat berfungsi dalam pembelajaran
individual yang dpata digunakan untuk menyusun dan mengawasi
proses pemerolehan informasi peserta didik.

16
BABIII

PENUTUP

A. Kesimpulan
Materi pembelajaran pada hakikatnya bisa berupa fakta, konsep,
prosedur, prinsip dan keterampilan. Materi pembelajaran pada hakikatnya
adalah pesan-pesan yang ingin kita sampaikan pada anak didik untuk
dikuasai. Materi pembelajaran merupakan bagian yang penting dalam
proses belajar mengajar, yang menempati kedudukan yang menentukan
keberhasilan belajar mengajar yang berkaitan dengan ketercapaian tujuan
pengajaran, serta menentukan kegiatan-kegiatan belajar mengajar. Salah
satu faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pendidikan adalah kemampuan dan keberhasilan guru merancang materi
pembelajaran. Materi pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi
tentang apa yang akan dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran.
Materi pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu
peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi
pembelajaran adalah jenis, cakupan, urutan, dan perlakuan (treatment)
terhadap materi pembelajaran tersebut. Agar guru dapat membuat
persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna, dituntut memahami
berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan materi
pembelajaran, baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun
prosedur pengembangan materi serta mengukur efektivitas persiapan
tersebut. Materi pembelajaran hendaknya ditetapkan dengan mengacu
pada tujuan-tujuan intruksioanal yang akan dicapai, materi yang dipilih
hendaknya bermakna bagi siswa, dalam arti mengandung nilai praktis bagi
kehidupan sehari-hari, materi yang diberikan hendaknya ditata dalam
urutan yang memudahkan dipelajari keseluruhan materi oleh peserta didik.

17
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun semoga bisa bermanfaat bagi
kita sebagai mahasiswa dan calon guru, agar lebih memahami tentang
bagaimana merancang materi pembelajaran dengan baik dan tepat,
bagaimana prinsip dalam merancang materi pembelajaran dan memilih
bahan materi pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik agar dapat
memudahkan proses pembelajaran yang dilakukan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Agung, A, Y., dan Churri, A, M. (2013). Jurnal Pendidikan Teknik Elektro:


Pengembangan Materi dan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Dasar
Kompetensi Kejuruan Teknik Audio Video Untuk SMK negeri 7
Surabaya. Vol. 02. No. 02. Diakses http://jurnalmahasiswa.unes.ac.id pada
tanggal 5 November 2020 Pukul 18.12 WIB.
Darwin, S. (2007). Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam.
Jakarta: gaung Persada Press.
Hafid,H,ABD. (2011) Sulesana : SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN.
Vol. 6 No.2 Tahun 2011. Diakses Pada https://Journal.uin-alauddin.ac.id
di tanggal 7 November 2020 pada pukul 14.35 WIB.
Kusumam, Mukhidin dan Hasan.(2016).Jurnal Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan : Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Dasar Dan
Pengukuran Listrik Untuk Sekolah Menengan Kejuruan.Vol.23 No.1
Tahun 2016.Diakses pada https://journal.uny.ac.id. Pada 06 November
2020.
Nurdyansyah dan Mutala’liah., N. (2015). Jurnal Ibtidaiyah: Pengembanga Bahan
Ajar Modul Ilmu pengetahuan Alam Bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
Vo; 1. No 2. Tahun 2015. Diakses pada https://umsida.aci.id pada tanggal
06 November 2020 pukul 23.36 WIB.
Pane, A., dan Dasopang, M, D. (2017). FITRAH Jurnal kajian Ilmu-ilmu
Keislaman: Belajar dan Pembelajaran. Vol. 03. No. 2. Diakses
http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id pada tanggal 5 November 2020
Pukul 18.12 WIB.
Pannen, P. (1996). Mengajar di Perguruan tinggi, buku empat, bagian
“Pengembangan Bahan Ajar”. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka.
Prastowo, A. (2017). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tematik Terpadu. Jakarta: KENCANA. Diakses pada

19
https://books.google.co.id pada tanggal 06 November 2020 pukul 18.05
WIB.
Republik Indonesia. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Romansyah, K. (2016). Jurnal Logika: Pedoman Pemilihan dan Penyajian Bahan
Ajar Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Vo. 27. No. 2. Tahun
2016. Diakses pada https://www.jurnal.unswagati.ac.id pada tanggal 06
November 2020 pukul 16.05 WIB.
Silaban,Septiani dan Hutabarat.(2015:80).Jurnal Tabularasa PPS UNIMED:
Penyusunan Bahan Ajar Kimia Inovatif Materi Laju Reaksi Terintegrasi
Pendidikan Karakter Siswa SMA. Vol.12 No.1 Tahun 2015. Diakses pada
https://jurnal.unimed.ac.id Pada Jumat 06 November 2020.
Suardi, M. (2018). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: CV Budi Utama
Sudrajat., A. (2011). Jurnal Pendidikan Karekter: Mengapa Pendidikan
Karakter?. Vol.1. No. 1. Tahun 2011. Diakses pada https://uny.ac.id pada
tanggal 06 November 2020 pukul 23.13 WIB.
Suhardiyanto,A.(2018).INTEGRALISTIK:Pengembangan Bahan Ajar Perencanaan
Pembelajaran Ppkn Berbasis Student Centred Learning. No.1 Vol.1 Tahun
2018. Diakses pada https://journal.unnes.ac.id. Pada jumat 06 November
2020.
Sumantri. (2015). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Supriadi, (2015). Lantanida Journal: PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR
DALAM PROSES PEMBELAJARAN. Vol. 3 No.2 Tahun 2015. Diakses
pada https://Jurnal.ar-raniry.ac.id di tanggal 7 November 2020 Pada Pukul
13.05 WIB.
Suryandari, Y (2019). Jurnal El-Hamra : PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR
DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD/MI. Vol. 4 No.2 Tahun
2019. Diakses pada https://ejournal.el-hamra.id di tanggal 7 November
2020 Pada Pukul 12.30 WIB.

20
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. Kurikulum dan
Pembelajaran, komponen – komponen Pembelajaran. (2013). Jakarta: PT
Rajagrafindo Rosdakarya.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana.
Widiarti., W. (2019). Jurnal Seni Tari: Pengemasan Materi Pembelajaran Tor-Tor
Sombah Simalungun Berbasis Web Based Learning Untuk Siswa/Siswi
Sekolah Menengah Pertama. Vol. 8. No. 2. Tahun 2019. Diakses pada
https://unimed.ac.id pada tanggal 06 November pukul 23.02 WIB.
Zain, M. ( 2017). Jurnal Institut Agama Islam Negeri Ternate: pengembangan
strategi pembelajaran dan pemilihan bahan ajar. Vol. 6. No.1. tahun 2017.
Diakses pada https://journal.uin-alauddin.ac.id pada tanggal 06 November
2020 pukul 08.54 WIB.
Zukhaira dan Hasyim.(2014).Rekayasa:Penyusunan Bahan Ajar Pengayaan
Berdasarkan Kurikulum 2013 Dan Pendidikan Karakter Bahasa Arab
Madrasah Ibtidaiyah. Vol.12 No.1 Tahun 2014. Diakses pada
https://journal.unnes.ac.id. Pada 5 Oktober 2020 pukul 20.00 WIB.

21

Anda mungkin juga menyukai