Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“ Strategi Pembelajaran”

Dosen Pengampu

Bapak Dr. Mahmud, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Jauhar Latifah 20.04.06987

Mariatul Kiftiyah 20.04.07003

Niatu Jannah 20.04.07024

Noranisa 20.04.07037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RASYIDIAH KHALIDIYAH

AMUNTAI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa selalu kami panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan
limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan di akhirat kepada umat manusia.

Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah “ Strategi Pembelajaran “ yang
berjudul “Perumusan Tujuan Pembelajaran“ dengan dosen pengampu Bapak Dr. Mahmud,
M.Pd.I. juga untuk sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang bermanfaat.

Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin.
Namun, kami menyendiri bahwa dalam pennyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan
masih banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini
mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama dosen mata
pelajaran strategi pembelajaran yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Amuntai, 10 September 2023

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2


A. Pengertian Pembelajaran ................................................................................ 2
B. Pengertian Tujuan Pembelajaran ................................................................... 2
C. Pentingnya Perumusan Tujuan Pembelajaran ................................................ 3
D. Fungsi dan Manfaat Perumusan Tujuan Pembelajaran .................................. 4
E. Taksonomi Tujuan Pembelajaran .................................................................. 4
F. Penyusunan Tujuan Pembelajaran ................................................................. 7

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 9


A. Kesimpulan .................................................................................................... 9
B. Saran .............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Merancang suatu pembelajaran, seorang pendidik dituntut untuk dapat merumuskan
tujuan pembelajaran secara jelas dan tegas, sehingga proses pembelajaran terorganisasi
secara sistematis dengan baik sehingga apa yang terkandung dalam tujuan pembelajaran
dapat sesuai dengan yang diharapkan. Perumusan tujuan pembelajaran tidak boleh keluar
dari prosedur, harus didasarkan pada standar kompetensi lulusan, kompetensni inti,
kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan.
Tujuan pembelajaran merupakan suatu gambaran yang wajib dimiliki siswa kemudian
disampaikan dalam bentuk pernyataan sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang bisa
diamti dan diukur. Dalam perumusan tujuan pembelajaran harus jelas, karena merupakan
bahan tolak ukur dari proses pembelajaran yang diharapkan siswa mampu berhasil dalam
proses belajar itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pembelajaran?
2. Apa pengertian tujuan pembelajaran?
3. Mengapa merumuskan tujuan pembelajaran itu penting?
4. Apa fungsi dan manfaat perumusan tujuan pembelajaran?
5. Apa taksonomi tujuan pembelajaran?
6. Bagaimana penyusunan tujuan pembelajaran?
C. TujuanPenulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran
2. Untuk mengetahui pengertian tujuan pembelajaran
3. Untuk mengetahui pentingnya perumusan tujuan pembelajaran
4. Untuk mengetahui apa saja fungsi dan manfaat perumusan tujuan pembelajaran
5. Untuk mengetahui apa itu taksonomi tujuan pembelajaran
6. Untuk mengetahui bagaimana penyusunan tujuan pembelajaran

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua kata “Mengajar” berasal dari kata
dasar “ajar”, yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Kata
pembelajaran yang semula diambil dari kata “ajar” ditambah awalan “pe’ dan akhiran
“an” menjadi kata “pembelajaran” diartikan sebagai proses,perbuatan,cara mengajar,atau
mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.
Jadi, istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar
(BM), proses belajar mengajar ( PBM ), atau kegiatan belajar mengajar ( KBM ).1
B. Pengertian Tujuan Pembelajaran
Edwar L.dejnozka dan David E.Kapel memandang bahwa tujuan pembelajaran
adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan
yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang
diharapkan. Perilaku ini dapat berupa fakta yang kongkret serta dapat dilihat dan fakta
yang tersamar.2
Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik menggunakan kata
kerja operasional yang menunjukkan perubahan perilaku yang gendak dicapai oleh
peserta didik setelah melalui kegiatan pembelajaran tertentu. Melalui rumusan tujuan
pembelajaran ini dapat dilihat pengalaman belajar seperti apakah yang akan diberikan
kepada peserta didik untuk dapat mencapai suatu kompetensi tertentu.3
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan
dalam merencanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada
tercapainya tujuan pembelajaran. Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari
perancangan tujuan pembelajaran, antara lain:
1. Waktu mengajar dapat dialokasikan dan dimanfaatkan dengan tepat
2. Pokok bahasan dapat dibuat seimbang, sehingga tidak ada materi pelajaran
yang dibahas terlalu dalam atau terlalu sedikit
3. Guru dapat menetapkan berapa banyak materi pelajaran yang dapat atau atau
disajikan dalam setiap jam pelajaran

1
Drs. Ahmad susanto, M.Pd. teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar, Tahun 2013. Hal 18.
2
Marlina Erliyanti, Pengelolaan pembelajaran dan pengembangan bahan ajar, Pedagogi Jurnal Penelitian
Pendidikan, 2016, Vol. 3, No. 2, Hal. 207
3
Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan (RPP) Tematik Terpadu, Kencana, 2017, Hal. 186.

2
4. Guru dapat menetapkan urutan dan rangkaian materi pelajaran secara tepat
5. Guru dapat dengan mudah menetapkan dan menyiapkan strategi pembelajaran
yang paling cocok dan menarik
6. Guru dapat dengan mudah mempersiapkan berbagai keperluan peralatan
maupun bahan dalam keperluan belajar
7. Guru dapat dengan mudah mengukur keberhasilan peserta didik dalam belajar
8. Guru dapat menjamin bahwa hasil belajarnya akan lebih baik dibandingkan
dengan hasil belajar tanpa tujuan yang jelas.4
Diharapkan anda memiliki kemampuan untuk mengkaji hakikat belajar menurut
teoribelajar behavioristik dan penerapan teori tersebut dalam kegiatan pembelajaran
sedangkan indikator keberhasilan belajar jika anda ketahui:
1. Pengertian belajar menurut pandangan teori behavioristic
2. Teori belajar menurut thorndike
3. Teori belajar menurut watson
4. Teori belajar menurut chark hull
5. Teori belajar menurut edwin5
C. Pentingnya PerumusanTujuan Pembelajaran
Merumuskan tujuan pembelajaran merupakan langkah pertama yang harus
dilakukan dalam merancang sebuah perencanaan program pembelajaran.
Ada beberapa alasan penting merumuskan tujuan pembelajaran.
1. Rumusan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas keberhasilan
pembelajaran suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil jika mencapai tujuan
secara optimal.
2. Guru merancang dan mempersiapkan tindakan apa saja untuk membantu peserta didik
seperti pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa.
3. Dalam tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam menentukan materi, metode dan
strategi pembelajaran serta dalam menentukan dan merancang alat evaluasi untuk
melihat kebrhasilan belajar siswa.
4. Melalui penetapan tujuan guru dapat mengontorol sampai mana siswa telah
menguasai kemampuan sesuai dengan tujuan dan tuntutan kurikulum yang berlaku.
Atas dasar hal tersebut, maka setiap guru perlu memahami dan terampil dalam
merumuskan tujuan pembelajaran 6

4
Martinis Yamin dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas, Gaung Persada (GP Press), Jakarta, 2009, Hal. 130-
131.
5
Dr. C. Asri Budiningsih, belajar dan pembelajaran, Jakarta, 2005. Hal 19
6
Wina Sanajaya , perencanaan strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, ( Jakarta, 2006 ) hal
64-65

3
D. Fungsi dan Manfaat Perumusan Tujuan Pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran berfungsi untuk memudahkan guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran misalnya, bagaimana proses pembelajaran dilakuka
n, seperti apa hasil yang akan didapatkan dan teknik atau metode pembelajaran apa yang
digunakan.7 Tujuan belajar harus dirumuskan secara tepat atau sesuai tingkah laku atau
kemampuan aktual yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah selesai belajar sebagai
suatu kebulatan kompetensi.
Maksud dari tujuan diatas jika ingin peserta didik mendapatkan suatu kompetensi
maka tujuan belajarnya harus sesuai dari kemampuan actual missal, proses pembelajaran
nya harus terarah, metode apa yang digunakan dan menggunakan media secara jelas.
Manfaat perumusan tujuan pembelajaran adalah:
1. Menetukan tujuan proses pembelajaran
2. Memberikan informasi yang jelas kepada siswa-siswa agar menjadi efektifitas
dalam pembelajaran sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya
secara lebih mandiri dan menentukan persyaratan awal pembelajaran
3. Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar
4. Membantu guru menentukan kegiatan belajar mengajar, memudahkan guru
dalam penelitian8
5. Merancang apasaja strategi pembelajaran dan media pembelajaran
6. Menyusun instrument evaluasi pembelajaran dan melakukan tindakan
perbaikan pembelajaran.
Bahwa seorang guru profesional harus merumuskan tujuan pembelajaran
dalam bentuk perilaku siswa yang dapat diukur yaitu menunjukkan apa yang
dapat dilakukan oleh siswa tersebut sesudah mengikuti pembelajaran.

E. Taksonomi Tujuan Pembelajaran


Tujuan pembelajaran bias diarahkan pada salh satu kawasan dari taksonomi.Benyamin S.
Boom dan D. krathwohl (1964) memilah taksonomi pembelajaran dalam tiga kawasan,
yakni:
1. Kawasan kogntif
Kawasan kognitif adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan
dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang
lebih tinggi yakni evaluasi. Kawasan kognitif ini terdiri atas 6 (enam) tingkatan yang
secara hierarkis berurut dari yang paling rendah (penge- tahuan) sampai ke yang
paling tinggi (evaluasi) dan dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Tingkat Pengetahuan (Knowledge)

7
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/tujuan
pembelajaran/#:~:text=Perumusan%20Tujuan%20Pembelajaran%20berfungsi%20untuk,pembelajaran%20apa%20
yang%20akan%20digunakan
8
Nana Syaodih sukmadinata ( 2002 ) manfaat tujuan pembelajaran

4
Pengetahuan di sini diartikan kemampuan seseorang dalam menghafal atau mengingat
kembali atau mengulang kembali pengetahuan yang pernah diterimanya, Contoh
Siswa dapat menyebutkan kembali bangun-bangun geometri yang berdimensi tiga
b. Tingkat Pemahaman (Comprehension)
Pemahaman di sini diartikan kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan,
menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan
yang pernah diterimanya, Contoh:1. Siswa dapat menjelaskan dengan kata-katanya
sendiri tentang perbedaan bangun geometri yang berdimensi dua dan berdimensi tiga
2) Siswa dapat menerjemahkan arti kode-kode (berita morse) yang dikirim oleh kapal
laut yang akan berlabuh.
c. Tingkat Penerapan (Application)
Penerapan di sini diartikan kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan
dalam memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Contoh:
1. Siswa dapat menentukan salah satu sudut dari suatu segitiga jika diketahui sudut-sudut
lainnya
2. Siswa dapat menghitung panjang sisi miring dari suatu segitiga siku- siku jika
diketahui sisi lainnya.
d. Tingkat Analisis (Analysis)
Penerapan di sini diartikan kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan
dalam memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Contoh:
1. Siswa dapat mengolah data mentah melalui statistika, sehingga dapat diperoleh harga-
harga range, interval kelas, panjang kelas, rata-rata dan standar deviasinya.
2) Siswa dapat menganalisis sejauh mana dalam dan luasnya pembahasan diskusi yang
mereka laksanakan.
e. Tingkat Sintesis (Synthesis)
Sintesis di sini diartikan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan
berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang
lebih menyeluruh. Contoh:
1) Siswa dapat menyusun rencana belajar masing-masing sesuai dengan kebijakan yang
berlaku di sekolah. 2) Siswa dapat mengemukakan formula baru dalam menyelesaikan
suatu masalah.
f. Tingkat Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi di sini diartikan kemampuan seseorang dalam membuat perkiraan atau
keputusan yang tepat berdasarkan kriteria atau pengetahuan yang dimilikinya, Contoh
1) Siswa dapat menilai unsur kepadatan isi, cakupan materi, kualitas analisis dan gaya
bahasa yang dipakai oleh seorang penulis makalah tertentu
2) Siswa dapat menilai kualitas kemampuan pemikiran temannya berdasarkan
kemampuan dirinya.
Di samping kawasan kognitif sebagaimana disebutkan di atas, biasanya dalam suatu
perencanaan pengajaran ada mata pelajaran tertentu memiliki tuntutan unjuk kerja yang

5
dinilai adalah kawasan afektif dan psikomotor. Kedua kawasan tersebut dijelaskan
berikut ini.
2. Kawasan Afektif (Sikap dan Perilaku)
Kawasan afektif adalah satu domain yang berkaitan dengan sikap, nilai- nilai interes,
apresiasi (penghargaan) dan penyesuaian perasaan sosial. Ting- katan afeksi ini ada lima,
dari yang paling sederhana ke yang kompleks adalah sebagai berikut
a. Kemampuan menerima
Kemampuan menerima merupakan keinginan untuk memperhatikan suatu gejala atau
rancangan tertentu, seperti keinginan membaca buku, mendengar musik atau bergaul
dengan orang yang mempunyai ras berbeda.
b. Kemauan Menanggapi
Kemauan menanggapi merupakan kegiatan yang menunjuk pada partisipasi aktif dalam
kegiatan tertentu, seperti menyelesaikan tugas terstruktur, menaati peraturan, mengikuti
diskusi kelas, menyelesaikan tugas di laboratorium atau menolong orang lain.
c. Berkeyakinan
Berkeyakinan berkenaan dengan kemauan menerima sistem nilai tertentu pada diri
individu. Seperti menunjukkan kepercayaan terhadap sesuatu, apresiasi (penghargaan)
terhadap sesuatu, sikap ilmiah atau kesungguhan (komitmen) untuk melakukan suatu
kehidupan sosial.
d. Penerapan Karya
Penerapan karya berkenaan dengan penerimaan terhadap berbagai sistem nilai yang
berbeda-beda berdasarkan pada suatu sistem nilai yang lebih tinggi Seperti menyadari
pentingnya keselarasan antara hak dan tanggung jawab, bertanggung jawab terhadap hal
yang telah dilakukan, memahami dan menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri,
atau menyadari peranan perencanaan dalam memecahkan suatu permasalahan
e. Ketekunan dan Ketelitian
Ini adalah tingkatan afeksi yang tertinggi. Pada taraf ini individu yang sudah memiliki
sistem nilai selalu menyelaraskan perilakunya sesuai dengan sistem nilai yang
dipegangnya. Seperti bersikap objektif terhadap segala hal.
3. Kawasan Psikomotor
Domain psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan (skill) yang
bersifat manual atau motorik. Sebagaimana kedua domain yang lain, domain ini juga
mempunyai berbagai tingkatan. Urutan tingkatan dari yang paling sederhana sampai ke
yang paling kompleks (tertinggi) adalah persepsi; kesiapan melakukan suatu kegiatan,
mekanisme, respons terbimbing: kemahiran; adaptasi; originasi.
a. Persepsi
Persepsi berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan kegiatan Seperti
mengenal kerusakan mesin dari suaranya yang sumbang, atau meng- hubungkan suara
musik dengan tarian tertentu.
b. Kesiapan

6
Kesiapan berkenaan dengan kegiatan melakukan sesuatu kegiatan (set) Termasuk di
dalamnya mental set (kesiapan mental), physical set (kesiapan fisik), atau emotional set
(kesiapan emosi perasaan) untuk melakukan suatu tindakan
c. Mekanisme
Mekanisme berkenaan dengan penampilan respons yang sudah dipelajari dan menjadi
kebiasaan, sehingga gerakan yang ditampilkan menunjukkan kepada suatu kemahiran.
Seperti menulis halus, menari, atau menata laboratorium
d. Respons Terbimbing
Respons terbimbing seperti meniru (imitasi) atau mengikuti, mengulangi perbuatan yang
diperintahkan atau ditunjukkan oleh orang lain, melakukan kegiatan coba-coba (trial and
error).
e. Kemahiran
Kemahiran adalah penampilan gerakan motorik dengan keterampilan penuh. Kemahiran
yang dipertunjukkan biasanya cepat, dengan hasil yang baik, namun menggunakan
sedikit tenaga. Seperti keterampilan menyetir kendaraan bermotor.
f. Adaptasi
Adaptasi berkenaan dengan keterampilan yang sudah berkembang pada dini individu
sehingga yang bersangkutan mampu memodifikasi (membuat perubahan) pada pola
gerakan sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu. Hal ini terlihat seperti pada orang
yang bermain tenis, pola-pola gerakan disesuaikan dengan kebutuhan mematahkan
permainan lawan.
g. Originasi
Originasi menunjukkan kepada penciptaan pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan
situasi atau masalah tertentu. Biasanya hal ini dapat dilakukan oleh orang yang sudah
mempunyai keterampilan tinggi seperti menciptakan mode pakaian, komposisi musik,
atau menciptakan tarian. 9
F. Penyusunan Tujuan Pembelajaran
Penyusunan tujuan pembelajaran ada empat faktor yang perlu diperhatikan menurut Hamzah
B. Uno (2008). Sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana sebagaimana mestinya. 10
a. Audiens
Prosedur yang pertama adalah audiens yaitu salah satu awal prosedur penyusunan
tujuan pembelajaran terpenting ialah adanya audiens dalam hal ini jika peserta didik bisa
jadi murid ataupun dalam dunia perkuliahan ialah mahasiswa.
b. Behavior

9
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta, 2006, hlm. 35-39
10
Sadam Fajar Shodiq. Revival Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di Era Revolusi Industri 4.0.
yogyakarta. Vol.02.No.02. 2018

7
Kedua dalam penyusunan tujuan pembelajaran tahapan ini perlu, karena agar
mengetahui sejauh mana perubahan yang telah dilakukan peserta didik dalam tahap
pembelajaran. Hal ini sangat penting bagi tolak ukur nantinya serta evaluasi dalam tujuan
pembelajaran. Contoh: adanya evaluasi disekolah adalah salah satu tahapan agar pendidik
mengetahui batas kemampuan siswa.
c. Condition
Condition atau kodisi juga bagian yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran
sehingga tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Kondisi ini bisa dirancang
sebelum pembelajaran dilakukan, namun kadang kala adanya hal yang tidak diharapkan
terjadi, maka seorang pendidik harus mampu mengatasi kondisi ini. Contoh: dosen bisa
mengajar dalam keadaan apapun baik tidak ada LCD, mati lampu, pendidik akan siap
setiap waktu. Pendidik juga perlu memperhatikan setiap peserta didiknya dalam
pengajarannya apa saja yang sudah ditangkap peserta didik. Misalnya: diskusi.
d. Degree
Proses yang juga tidak terlepas pentingnya adanya batasan minimum yang harus dicapai
peserta didik, sehingga hal ini perlu diukur dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik menggunakan kata
kerja operasional yang menunjukkan perubahan perilaku yang gendak dicapai oleh
peserta didik setelah melalui kegiatan pembelajaran tertentu.
Pentingnya Tujuan Pembelajaran Merumuskan tujuan pembelajaran merupakan
langkah pertama yang harus dilakukan dalam merancang sebuah perencanaan
program pembelajaran.
Dalam tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam menentukan materi, metode
dan strategi pembelajaran serta dalam menentukan dan merancang alat evaluasi untuk
melihat kebrhasilan belajar siswa.
Fungsi dan Manfaat Perumusan Tujuan Pembelajaran Perumusan tujuan
pembelajaran berfungsi untuk memudahkan guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran misalnya, bagaimana proses pembelajaran dilakukan, seperti apa hasil
yang akan didapatkan dan teknik atau metode pembelajaran apa yang digunakan.
Taksonomi Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran bias diarahkan pada salh
satu kawasan dari taksonomi.Benyamin S. Boom dan D. krathwohl (1964) memilah
taksonomi pembelajaran dalam tiga kawasan, yakni: kawasan kognitif,kawasan
afektif dan kawasan psikomotorik.
Penyusunan tujuan pembelajaran ada empat faktor: audiens, behavior,condition
dan degree.
B. Saran
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini terdapat banyak sekali
kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya
menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagi kita semua.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Budiningsih Asri C. belajar dan pembelajaran, Jakarta, 2005. Hal 19


Drs, Susanto Ahmad, M.Pd. Teori belajar dan pembelajaran disekolah dasar, Tahun 2013. Hal
18.
Erliyanti Marlina, Pengelolaan pembelajaran dan pengembangan bahan ajar, Pedagogi Jurnal
Penelitian Pendidikan, 2016, Vol. 3, No. 2, Hal.207
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/tujuan
pembelajaran/#:~:text=Perumusan%20Tujuan%20Pembelajaran%20berfungsi%20untuk,pembel
ajaran%20apa%20yang%20akan%20digunakan
Maisarah, Yamin Martinis, Manajemen Pembelajaran Kelas, Gaung Persada ( GP Press ),
Jakarta, 2009, Hal. 130-131
Prastowo Andi, menyusun rencana pelaksanaan (RPP) Tematik Terpadu, Kencana, 2017,
Hal.186
Sanjaya Wina, perencanaan strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, (
Jakarta, 2006 ) hal 64-65
Shodiq Fajar Sadam. Revival Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI ) Di Era
Revolusi Industri 4.0. Yogyakarta. Vol.02.2018
Sukmadinata, Syaodih Nana. 2002. Manfaat dan Tujuan Pembelajaran. Bandung: Bumi Remaja
Rosdakarya
Uno B. Hamzah. Perencanaan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta, 2006, Hal. 35-39

10

Anda mungkin juga menyukai