Anda di halaman 1dari 21

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan dan Desain
Pembelajaran

Disusun Oleh:

Sujani Pandan Wangi 2110202003

Nadia Oktarina 2110202011

Mayra Fadilah Kurniati 21102020

Dosen Pengampu :

Mukti Ali, M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

TAHUN 2023
KATA PENGATAR

Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah dengan judul “Konsep Perencanaan Pembelajaran” dapat selesai dengan tepat waktu
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan dan Desain
pembelajaran. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Mukti Ali, M.Pd.I
selaku dosen pengampu mata kuliah Perencanaan dan Desain Pembelajaran berkat tugas
yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan, topik yang
diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Wassalamu’alaikum wr, wb
Palembang 10 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang ............................................................................................................ 1


B Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A Pengertian Perencanaan Pembelajaran ..................................................................... 2


B Masalah – masalah pokok dalam perencanaan pembelajaran .................................. 4
C Macam – macam perencanaan pembelajaran ............................................................ 6
D Karakteristik perencanaan pembelajaran ................................................................... 9
E Manfaat dan pentingnya perencanaan pembelajaran ................................................. 11
F Langkah – langkah penyusunan PP ........................................................................... 14

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ........................................................................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan adalah pemikiran sebelum pelaksanaan sesuatu tugas. Maka
perencanaan pembelajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip – prinsip
umum mengajar tersebut di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu situasi
interaksi guru – murid, baik di dalam kelas maupun diluar kelas.
Kerena dengan perencanaan itu, maka seseorang guru akan bisa memberikan
pelajaran dengan baik, karena ia dapat menghadapi situasi didalam kelas secara tegas,
dan sudah ada persiapan sebelumnya.
Karena membuat perencanaan yang baik, maka seseorang akan tumbuh
menjadi seorang guru yang baik. Seorang bisa menjadi guru yang baik adalah berkat
pertumbuhan, berkat pengalaman dan akibat dari hasil belajar yang terus menerus.
Belajar adalah suatu proses dan aktivitas ang selalu dilakukan dan dialami
manusia sejak manusia didalam kandungan, buaian, tumbuh berkembang dari anak –
anak, remaja, sehingga menjadi dewasa samapai keliang lahat, sesuai dengan prinsip
pembelajaran sepanjang hayat. Oleh sebab itu, tidaklah heran jika konsep belajar dan
pembelajaran perencanaan lah yang dahulu lebih ditekankan kepada istilah mengajar
atau pengajaran, yang berfokus pada aktivitas guru
(teacher contered) menuju pembelajaran yang berfokus pada aktivitas siswa (student
contered). Karena aktivitas mengajar tidak dapat dipisahkan dari aktivitas belajar
karena sambil mengajar pada hakikatnya guru juga belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian perencanaan pembelajaran?
2. Apa saja masalah – masalah pokok dalam perencanaan pembelajaran?
3. Apa saja macam – macam perencanaan pembelajaran?
4. Bagaimana karakteristik perencanaan pembelajaran?
5. apa saja manfaat dan pentingnya perencanaan pembelajaran?
6. Apa saja langkah – langkah penyususnan perencanaan pembelaran?

1
BABB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu perencanaan dan

pembelajaran.Perencanaan adalah struktur program kerja yang dibuat atau

direncanakan nantinya akan dilaksanakan demi mencapai target yang telah ditentukan

oleh seorang pendidik. Sedangkan, pembelajaran suatu proses yang dimana nantinya

akan memperoleh suatu perubahan. Jadi perencanaan pembelajaran suatu proses yang

terbentuk secara struktur yang dilaksanakan demi mencapai target serta memperoleh

perubahan.1

Perencanaan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk memberikan arah

sasaran demi mencapai tujuan. Perencanaan sangatlah kompleks sehingga berbagai

macam ragam pengertian perencanaan tergantung sudut pandang mana yang dilihat

serta latar belakang apa yang mempengaruhi. Pembelajaran itu sendiri suatu sistem

yang komponenya saling terhubung antara langkah yang satu dengan yang lainnya

serta pendidik harus sesuai pada apa yang sudah direncanakan, Perencanaan

pembelajaran bagaikan kompas yang berfungsi memberikan arah atau petunjuk pada

saat pelaksanaan pembelajaran agar efisien. Selain itu pula perencanaan pembelajaran

juga merupakan suatu cara untuk bisa memastikan bahwa pembelajaran dilaksanakan

agar kompetensi peserta didik meningkat.2

Perencanaan pembelajaran suatu keputusan atas berbagai pilihan yang

tentunya hasil dari keputusan tersebut dapat dilaksanakan agar terpai tujuan yang

sesungguhnya. Tidak hanya itu saja perencanaan pembelajaran juga termasuk sebagai

1
Theresia alviani sum, E. G. M. T. (2020). JURNAL pendidikan ANAK usia DINI. JURNAL Obsesi, 4(2),
543–550.
2
Tarigan, rusmiati br. (2020). upaya meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran kurikullum 2013. Jurnal Dinamika PENELITIAN, 20(01), 185–198.

2
proses penyusunan materi ajar yang didalamnya terdapat media yang digunakan,

penggunaan pendekatan, metode, serta kompetensi sesuai rumus yang telah

ditentukan.3

Perencanaan pembelajaran merupakan suatu proses yang memiliki pengaruh

sangat besar untuk kesuksesan peserta didik itu sendiri karena perencanaan

pembelajaran membuat beberapa aset yang membantu kesuksesan tersebut seperti

rencana rancangan skenario, indikator aspek yang menyesuaikan tema dan

perencanaan pembelajaran juga merupakan suatu panduan pelaksanaan pembelajaran.4

Perencanaan itu sendiri memiliki arti yang dimana suatu kegiatan yang

dilakukan demi tecapainya tujuan. Utnuk perencanaan pembelajaran suatu proses

yang kegiatannya sangat sistematis dan perencanaan pembelajaran dibagi menjadi 3

yaitu long term planning, median term planning, dan short term planning.

Perencanaan pembelajaran adalah faktor paling penting karena dengan adanya

perencanaan pembelajaran nantinya akan membuat pelaksanaan pembelajaran dapat

berjalan dengan baik dan lancar. Perencanaan pembelajaran yang dibuat betujuan

memudahkan peserta didik dan juga sebagai tolak ukur pendidik dalam hal mengajar.5

Perencanaan pembelajaran merupakan suatu kegiatan untuk membentuk system


pembelajatan Pada prosess perencaannya dapat direncanakan sesuai dan lebih
menyenangkan untuk memudahkan pendidik dan meningkatkan kemampuan peserta
didik.
Perencanaan pembelajaran adalah suatu rencana yang penting demi
terlaksananya pembelajaran yang baik. Perencanan pembelajaran yang baik harus

3
Widyanto.(2020). Satya Sastraharing Vol 04 No. 02 Tahun 2020 . SATYA SASTRAHARING, 04(02), 16–35.
4
Vivi Sufiati, S. Nur A. (2019). Peran Perencanaan Pembelajaran Untuk Performance Mengajar Guru
Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 8(1), 48–53.
5
Iskandar, S. (2019). Peningkatan Kinerja Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran Melalui Supervisi
Akademik. Jurnal Dewantara, 5(1), 153–168.

3
dirancang dengan inovatif, efektif, kreatif, dan juga menyenangkan agar segala tujuan
yang ditargetkan tercapai.6
Perencanaan pembelajaran merupakan perencanaan yang disusun dan
dikembangkan oleh pendidik untuk peserta didik. Didalam penyusunan perencanaan
pembelajaran tersebut harus memasukan penerapan pendekatan, pembelajaran
berbasis masalah, penyelesaian masalah, dan pembelajaran berbasis projek.7
Jadi dapat kita simpulkan bahwa Perencanaan pembelajaran merupakan suatu
kegiatan yang disusun secara sistematis dan dikembangkan oleh pendidik berdasarkan
beberapa aspek seperti penerapan pendekatan, berbasis masalah, penyelesaian
masalah, dan berbasis projek. Perencana pembelajaran disusun bertujuan untuk
mengetahui kemampuan dari pendidik serta peserta didik sehingga dapat mencapai
tujuan yang sudah direncanakan.
B. Masalah – Masalah Pokok Dalam Perencanaan Pembeajaran
Muhammad Natsir pernah menjabat sebagai Perdana Menteri RI Ketiga
mengungkapkan bahwa : Kemajuan dan kemunduran suatu bangsa tidak bergantung
kepada ketimuran atau kebaratan, tidak juga bergantung kepada warna kulitnya, tetapi
bergantung kepada ada tidaknya sifat-sifat dan bibit-bibit kesanggupan dalam sumber
daya manusianya. Ada atau tidaknya sifat dan bibit kesanggupan tersebut bergantung
kepada kualitas pendidikan yang mereka terima.
Alasan utama mengapa guru perlu mengetahui lebih banyak tentang rencana
pembelajaran yaitu dengan merencanakan suatu program yang lebih efektif, guru
dapat diharapkan akan mempunyai waktu lebih banyak untuk membantu siswa dalam
perkembangan sosial, psikologikal, dan emosionalnya. Secara singkat, guru akan
dapat mencurahkan lebih banyak perhatiannya dalam mendampingi siswa demi
perkembangannya sebagai individu yang utuh. Hal ini hanya mungkin terjadi bila
guru memperoleh peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tentang cara
8
menrencanakan pembelajaran yang lebih efektif, efisien dan menarik.

6
Fitri Fatimatuzahro, Lilis Nurteti, S. Koswar. (2019). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada
Mata Pelajaran Akidah Akhlak Melalui Metode Lectures Vary. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 7(1), 35–50.
7
Muh makhrus, ahmad harjono, abdul syukur, syamsul bahri, M. (2019). analisis rencana pelaksanaan
pembelajaran(rpp)terhadap kesiapan guru sebagai role model keterampilan abad 21 pada pembelajaran ipa
smp.Jurnal penelitian pendidikan Ipa, 5(1), 66–72.
8
Toeti Soekamto. Perancangan dan Pengembangan Sistem Instruksional. Jakarta: Intermedia.(1993).hlm 165

4
Keuntungan memiliki rencana pembelajaran adalah dapat menghindari pengajaran
yang tidak mengarah pada pencapaian tujuan, memudahkan guru untuk
menyampaikan bahan ajar agar dapat diterima siswa dengan baik, membantu guru
dalam mengambil keputusan secara tepat dan cepat pada saat berlangsungnya
pengajaran dan juga dapat membantu menumbuhkan motivasi dan guru untuk
menerapkan rencana pembelajaran tersebut sebagai wujud aktualisasi intelektual diri.9
Kinerja guru yang berperan sebagai desainer pembelajaran yang baik dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu kompetensi dan motivasi merencanakan sistem
pembelajaran. Kompetensi merencanakan tergantung pada lamanya masa kerja
sebagai guru, kualitas supervisi, kesesuaian antara ijazah yang dimiliki dengan mata
pelajaran yang diampu, tingkat pendidikan, banyak-nya pengalaman guru dalam
mendesain sistem pembelajaran.
Permasalahan pokok yang berkembang saat ini adalah adanya keengganan ataupun
kemalasan guru dalam merencanakan pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh banyak
faktor antara lain:
1. Adanya pengetahuan dan kompetensi guru yang rendah mengenai rencana
pembelajaran.
2. Adanya persepsi ataupun anggapan bahwa merencanakan pembelajaran merupakan
hal rumit
3. Hasil merencanakan pembelajaran yang berupa rencana pelaksanaan pembelajara
(RPP) dan dianggap tidak memberikan sumbangan yang berarti bagi pengajaran
yang dilakukan oleh guru ataupun hasil belajar siswa.
4. Terjadinya kebosanan guru dalam mengajar disebabkan implementasi pembuatan
rencana pembelajaran yang mengarah pada rutinitas sehingga guru merasa tidak
mengalami kepuasan dalam bekerja.
5. Hal-hal yang menunjang profesionalisme guru, seperti: berpikir dan bertindak
progresif, senang menghadapi tantangan, interaksi dan kompetisi antar individu,
percaya diri, pemberian penghargaan belum dikembangkan secara maksimal.
Pengembangan potensi ini berdaya guna dalam proses pembelajaran secara umum
dan juga diperlukan guru dalam kehidupan bermasyarakat.

9
Setya Nurachmandani. 2002. Kontribusi Motivasi Mendesain Sistem Pembelajaran Dan Masa Kerja Terhadap
Kompetensi Guru Dalam Mendesain Sistem Pembelajaran. Surakarta: Tesis Pascasarjana UNS.(2002).Hlm 76-
80

5
C. Macam – Macam Perencanaan Pembelajaran
1. Perencanaan pembelajaran menurut luas jangkauan :
a. Perencanaan makro
Adalah perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan
ditempuh, tujuan-tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan itu
pada tingkat nasional.
Untuk melaksanakan fungsi perencanaan makro hendaknya strategi
pendidikannya harus memenuhi syarat-syarat berikut ini:10
1) Tujuan pendidikan nasional telah dirumuskan dengan jelas dan dijabarkan
lebih spesifik.
2) Pemerintah mempunyai wewenang utama dalam pengambilan keputusan,
dan menciptakan mekanisme kerja yang efektif.
3) Sumber pembiayaan harus dimobilisasikan dari sektor yang ada.
4) Prioritas harus disusun, baik yang berkenaan dengan bentuk tingkatan dan
jenis pendidikan.
5) Alokasi biaya harus disediakan menurut prioritas yang telah diteteapkan.
6) Penilaian yang berkesinambungan harus selalu dilaksanakan dan program
direvisi berdasarkan penilaian itu.
7) Pelaksanaan pendidikan mendapat latihan sesuai dengan tugas yang akan
dikerjakannya.
b. Perencanaan meso
Adalah kebijakan yang ditetapkan dalam perencanaan makro kemudian
dijabarkan lebih rinci kedalam program-program dalam dimensi yang lebih kecil
pada tingkat ini. Perencanaan meso lebih bersifar rasional disesuaikan dengan
keadaan daerah, departemen atau unit-unit.11
c. Perencanaan mikro
Adalah perencanaan tingkat institusional dan merupakan penjabaran dari
perencanaan tingkat meso. Kekhususan-kekhususan dari lembaga mendapat
perhatian, namun tidak boleh bertentangan dengan apa yang telah ditetapkan
dalam perencanaan makro atau meso. Contoh perencanaan mikro adalah
kegiatan belajar mengajar.

10
Hajanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2006
11
Sanjata Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana Pranadamedia Group. 2013.

6
2. Perencanaan pembelajaran menurut tingkatannya atau telaahnya
a. Perencanaan strategis
Adalah perencanaan yang berkaitan dengan penetapan tujuan.
Pengalokasian sumber-sumber dalam mencapai tujuan dan kebijakan yang
dipakai sebagai pedoman. Perencanaan ini juga sering disebut perencanaan
tingkat normatif, karena keputusan yang dibuat tidak didasarkan pada data-data
statistik, melainkan juga pertimbagan para perencana.
b. Perencanaan manajerial
Adalah perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan proses
peelaksanaan agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Perencanaan
ini lebih rinci dan menggunakan data statistik, meskipun dalam beberapa hal
masih menggunakan pertimbangan akal sehat.
c. Perencanaan operasional
Adalah perencanaan yang lebih memusatkan pada apa yang akan
dikerjakan pada tingkat pelaksanaan, dikerjakan pada tingkat perencanaan
dilapangan dari rencana manajerial. Perencanaan ini bersifat dan berfungsi
memberi petunjuk konkrit tentang pelaksanaan suatu proyek atau program.
Perencanaan ini tidak banyak membutuhkan pertimbangan-pertimbangan
individual, karena sebagian besar didasarkan pada data kuantitatif yang dapat
diukur.
3. Perencanaan pembelajaran menurut waktu:12
a. Perencanaan jangka panjang
Biasanya mempunyai jangka waktu 10 – 25 tahun. Karena begitu
panjangnya siklus perencanaan, maka perencanaan ini memuat rencana –
rencana yang bersifat global, umum, dan belum teliti. Perencanaan ini bersifat
perspektif, yaitu memberikan arah yang jelas bagi perencanaan yang berjangka
waktu lebih pendek. Perencanaan jangka panjang masih perlu dijabarkan lagi
menjadi jangka menengah kemudian dijabarkan menjadi perencanaan jangka
pendek.
b. Perencanaan jangka menengah
Rencana yang mencakup antara 4 – 10 tahun. Disusun berdasarkan
perencanaan pendek. Repelita tergolong jenis perencanaan jangka menengah

12
hamzah, Uno, Perencanaan Pembelejaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.

7
yang kemudian dijabarkan kedalam perencanaan tahunan yaitu perencanaan
jangka pendek yang bersifat operasional.
c. Perencanaan jangka pendek
Mencakup kurun waktu antara 1 – 3 tahun dan merupakan jabaran dari
rencana jangka panjang dan jangka pendek. Salah satu perencanaan jangka
pendek yang sering kita temui adalah perencanaan tahunan. Perencanaan
tahunan atau perencanaan operasional di Negara kita ini pada praktiknya
merupakan siklus yang selalu berulang setiap tahun.
4. Perencanaan pembelajaran yang lain :
a. Perencanaan permulaan (Preliminary Planning)
Perencanaan ini sangat diperlukan oleh guru – guru baru dan guru yang
memulai tugasnya disuatu sekolah. Dari tugasnya ini perlu mengadakan
serangkaian penyesuaian diri terhadap situasi – situasi baru, membantu murid
dalam mengajar, meberi kesan yang menyenangkan bagi murid, sehingga
menjadi betah bersekolah.
b. Perencanaan tahunan
Berfungsi sebagai rencana jangka panjang. Langkah – langkahnya :
1) Menentukan tujuan pembelajaran
2) Menyusun skor pelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
3) Mengorganisasikan isi pelajaran dalam bentuk masalah – masalah atau unit –
unit atau minat siswa
4) Menentukan metode mengajar
a. Perencanaan hari pertama
Dalam rencana ini memuat : melaksanakan hal – hal yang bersifat rutin,
prosedur dan bahan pengajaran, pengaturan tempat duduk murid, cara pendekatan
guru dengan murid, dll.
b. Perencanaan terus menerus
Perencanaan ini dimaksudkan untuk merefisi rencana yang telah dibuat
sebelumnya, karena rencana yang telah disusun sebelumnya masih dalam tataran
garis besarnya saja. Perencanaan ini juga merupakan kelanjutan dari perencanaan
yang sebelumnya.
c. Perencanaan bersama ( Resource Unit )
Dalam perencanaan ini, penyusunan rencana menjadi tanggung jawab bersama
dari semua guru, kepala sekolah, penilik, dan pengawas. Mereka bersama – sama
8
dalam suatu kelompok kerja menyusun suatu rencana yang luas yang dapat
menjadi pegangan para guru.
d. Mengikutseratakan murid dalam perencanaa
Sebelum membuat perencanaan dengan murid, guru terlebih dahulu menyusun
preplanning dan telah mengadakan penjajakan sebelumnya tentang kebutuhan dan
minat murid, sehingga preplanning dapat sejalan dengan keinginan mereka dan
menghindari perubahan – perubahan yang tidak perlu.
e. Perencanaan jangka panjang
Aspek – aspeknya antara lain :
1) Perumusan tujuan – tujuan pembelajaran
2) Memilih isi dan kegiatan belajar
3) Mengorganisasi isi menjadi unit – unit belajar
4) Menyusun unit – unit belajar
5) Mengadakan seleksi atas prosedur – prosedur mengajar
6) Mempertimbangkan metode evaluasi yang akan digunakan
7) Perencanaan pengajaran unit
8) Perencanaan harian dan mingguan
f. Perencanaan kerja harian
Terdiri dari 2 kegiatan yaitu resitasi dan directed study. Dimana keduanya
kegiatan tersebut sangat berkaitan erat dengan unit dan tujuan pembelajaran.
D. Karakteristik Perencanaan Pembelajaran
perencanaan pembelajaran juga mempunyai karakteristik. menurut kamus besar
bahasa Indonesia karakteristik yaitu mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan
tertentu. bisa dimaknai bahwa karakteristik ialah sesuatu yang membedakan antara
yang satu dengan yang lain yang bisa disebut juga dengan kekhasan atau ciri spesifik
sesuatu.
pendidik harus memperhatikan karakteristik dalam merancang dan menyusun
perencanaan pembelajaran yang akan diterapkan. 13
beberapa karakteristik menurut Sanjaya dalam perencanaan pembelajaran ialah
sebagai berikut
1. Signifikansi

13
Sri Putrianingsih, Ali Muchasan, M. Syarif. Peran Perencanaan Pembelajaran Terhadap Kualitas
Pengajaran (2021) hlm 216.

9
Signifikansi juga diartikan sebagai kebermaknaan maksudnya di sini ialah agar proses
pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien Maka hendaknya perencanaan
pembelajaran bermakna. perencanaan pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan pendidik pun harus berpedoman pada perencanaan yang telah
disusunnya.
2. Relevan
perencanaan yang tadi susun harus sesuai baik secara eksternal maupun secara
internal. external berarti perencanaan yang disusun harus sesuai dengan kebutuhan
peserta didik Hal ini dilakukan karena adanya perencanaan pembelajaran bertujuan
untuk memudahkan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. sementara itu
secara internal yaitu karena pembelajaran harus sesuai dengan kurikulum. kurikulum
merupakan sumber utama perencanaan pembelajaran.
3. Kepastian
kepastian disini bermakna bahwa perencanaan pembelajaran bukan lagi berisi pilihan-
pilihan tetapi langkah-langkah yang dapat diimplementasikan oleh pendidik. dengan
adanya kepastian itulah pendidik sudah siap dan terhindar dari persoalan-persoalan
yang tidak terduga.
4. Adaptabilitas
Hendaknya perencanaan pembelajaran bersifat lentur dan tidak kaku titik seperti yang
kita ketahui bahwa perencanaan pembelajaran disusun agar mudah untuk
diimplementasikan di situasi dan keadaan apapun.
5. Kesederhanaan
sederhana di sini bermakna bahwa perencanaan pembelajaran harus mudah untuk
diterjemahkan maupun diimplementasikan titik tidak akan berfungsi sebagai pedoman
untuk guru apabila perencanaan pembelajaran itu rumit atau sulit untuk
diimplementasikan.
6. Prediktif
prediktif yaitu perencanaan pembelajaran harus memiliki daya ramal yang kuat atau
bisa dikatakan mampu memprediksi "apa yang terjadi, seandainya ..." predictive ini
sangat penting untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi kedepannya.14

14
Dr. Rusyadi Ananda, Pererncanaan Pembelajaran (Lembaga Peduli Pendidikan Indonesia, Medan, 2009)
hlm. 20 – 21

10
E. Manfaat Perencanaan Pembelajaran
Suatu usaha dikatakan berhasil bila semua pihak yang ikut dalam usaha itu
memperoleh manfaat, Bisa ibaratkan seperti dalam kegiatan perusahaan, yang berarti
bahwa pemilik perusahaan memperoleh keuntungan, pelanggan puas dengan harga
dan mutu barang atau jasa yang di tawarkan, dan karyawan memperoleh gaji yang
cukup dan bangga akan hasil kerjanya. Begitupun dengan kita yang bekerja dalam
bidang pendidikan haruslah ada manfaat yang serupa.
Menurut Kemp (1994:20) dalam bukunya Proses Perancangan Pengajaran, ada
beberapa manfaat yang diperoleh oleh pihak-pihak yang bersangkutan, antara lain:
1. Administrator atau pengelola program memerlukan bukti tentang proses belajar
yang efektif dan efisien dalam batas biaya yang wajar atau dapat diterima,
(sekarang bukan lagi saatnya untuk mengatakan, ini kelihatanya seperti program
yang baik atau 'Program ini dapat diterima karena siswa menyukainya "Kita
memerlukan bukti yang terpercaya dalam hal keberhasilan).
2. Perancang pengajaran membuktikan bukti bahwa program yang dirancangnya
memuaskan. Indikator terbaik adalah pencapaian semua tujuan program oleh siswa
dalam batas waktu yang tepat.
3. Guru ingin melihat siswanya memperoleh semua kemampuan yang diharapkan dan
juga ingin secara pribadi mebina hubungan positif dengan siswa.
4. Siswa ingin berhasil dan juga ingin mendapatkan pengalaman belajar yang
menyenangkan dan memuaskan. 15
Menurut Ismawati (2010) manfaat dari perencanaan adalah:
1. Dengan adanya perencanaan kita dapat menganilisis, mengidentifikasi dan
memecahkan masalah sesuai dengan yang diharapkan.
2. Suatu perencanaan yang sistematik diharapkan dapat mencapai hasil yang
maksimal.
Proses semacam ini dapat berjalan dengan baik, karena kita:
a. Merumuskan secara spesifik dan sesuai dengan kebutuhan.
b. Menggunakan logika, setapak demi setapak menuju proses yang diharapkan.
c. Memperhatikan bermacam-macam pendekatan dan memilih yang lebih sesuai
dengan situasi dan kondisi,

15
E Kemp, Jerrold. Proses Perancangan Pengajaran, ( Bandung: ITB Bandung.v 1994), hlm. 20

11
d. Menggunakan istilah dan langkah yang jelas, mudah dikomunikasikan dan
dipahami orang lain.16
Menurut Wina Sanjaya (dalam Prastowo, 2015:48) mengungkapakan bahwa
manfaat perencanaan pembelajaran meliputi empat macam yaitu: Pertama, melalui
proses perencanaan yang matang, kita akan terhindar dari keberhasilan yang bersifat
untung-untungan. Keda, sebagai alat untuk memecahkan masalah melaui perencanaan
yang matang kita akan dengan mudah mengantisipasiniya sebab berbagai
kemungkinan sudah diantisipasi sebelumnya. Ketiga, yaitu memanfaatkan berbagai
sumber belajar secara tepat. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dengan demikian perencanaan yang matang sangat
diperlukan yaitu perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara
sistematis, artinya proses pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya akan tetapi
akan berlangsung secara terarah dan teroganisasi17
Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru
untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar
siswanya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal
sebelum proses pembelajaran berlangsung. Terdapat beberapa manfaat perencanaan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu:
Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan
1. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang
terlibat dalam kegiatan.
2. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.
3. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui
ketepatan dan kelambatan kerja.
4. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
5. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya. 18
F. Pentingnya Perencanaan Pembelajaran

Menurut Deshimer (dalam Prastowo, 2015:41) ada dua alasan perlunya


perencanaan yakni pertama, hakikat manusia yang memiliki kemampuan dan
16
Ismawati. "Perencanaan Pengajaran Bahasa".( Surakarta: Yuma Pustaka. 2010) hlm 31
17
Wina. "Perencanaan dan Desan Sistem Pembelajaran". (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. 2015) hlm
48
18
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.( Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007) hlm 22

12
pilihan untuk berkreasi sesuai dengan pandangannya, Kedua, setiap manusia hidup
dalam kelompok yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, sehingga
selamanya membutuhkan koordinasi dalam melaksanakan berbagai aktivitas.
Pentingnya perencanaan pendidikan di indonesia ditandai dengan adanya desakan
masalah dalam berbagai aspek. Tanpa perencanaan maka banyak masalah pendidikan
yang akan tertunda penanganannya, dan hal ini dapat menambah besarnya
permasalahan pada tahun berikutnya. Melalui perencanaan suasana kritis yang
diperlihatkan aspek-aspek pendidikan menjadi berkurang19.

Perlunya perencanaan pengajaran dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan


pembelajaran (dalam Uno, 2008;3) upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan
dengan asumsi sebagai berikut:

1. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan prencanaan


pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran. Perencanaan
pengajaran dapat dijadikan titik awal dari upaya perbaikan kualitas pembelajaran.
Hal ini dimungkinkan karena dalam desain pembelajaran tahapan yang akan
dilakukan oleh guru tau dosen, telah terancang dengan baik, mulai dari
mengadakan analisis dari tujuan pembelajaran sampai dengan pelaksanaan evaluasi
yang tujuannya untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
2. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem.
Dengan pendekatan sistem akan memberikan peluang lebih besar dalam
mengintegrasikan semua variabel yang mempengaruhi belajar.
3. Perencanaan desam pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar.
Kualitas pembelajaran juga banyak bergantung pada bagaimana pembelajaran itu
dirancang.
4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara
perorangan. Seseorang belajar memiliki potensi yang perlu dikembangkan.
Tindakan atau perilaku belajar dapat ditata atau dipengaruhi, tetapi tindakan atau
perilaku belajar itu akan tetap berjalan sesuai dengan karakterisik siswa..

19
Prastowo, Andi. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu. (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015) hlm. 41

13
5. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk
belajar. Inti dari desain pembelajara yang dibuat adalah penetapan metode
pembelajaran yang optimal untukmencapai tujuan yang telah ditetapkan.20
Menurut Wina Sanjaya (2013:31-32) ada empat alasan mengapa perencanaan
pengajaran perlu dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:
a. Pembelajaran adalah proses yang bertujuan.
Sesederhana apa pun proses pembeajaran yang dibangun oleh guru, proses tersebut
diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Guru yang hanya melaksanakan proses
pembelajaran dengan menggunakan ceramah, tentu saja ceramahnya guru
diarahkan untuk mencapai tujuan; demikian juga guru yang melakukan proses
pembelajaran dengan menganalisis kasus, maka proses analisis kasus itu adalah
proses yang bertujuan. Dengan demikian, semakin kompleks tujuan yang harus
dicapai, maka semakin kompleks pula proses pembelajaran yang berarti akan
semakin kompleks pula perencanaan yang harus disusun guru.
b. Pembelajaran adalah proses kerja sama.
Proses pembelajaran minimal akan melibatkan guru dan siswa, Guru tidak
mungkin berjalan sendiri tanpa keterlibatan siswa. Dalam suatu proses
pembelajaran guru tanpa siswa tidak akan memiliki makna. Bukankah segala upaya
guru diarahkan untuk membelajarkan siswa Apalah artinya guru sebagai pengelola
pembelajaran tanpa siswayang dikelola? Demikian juga halnya siswa tanpa guru
dalam proses pembelajaran tidak mungkin berjalan efektif, apalagi untuk siswa
yang masih memerlukan bimbingan sepenuhnya pada guru.21
G. Langkah – Langkah Penyusunan

Adapun langkah yang harus dilalui antara lain;

1. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan


pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran Capaian Pembelajaran (CP) adalah
kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap tahap
perkembangan untuk setiap mata pelajaran pada satuan pendidikan usia dini,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Capaian pembelajaran memuat
sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif

20
B.Hamzah, Uno. Perencanaan Pembelajaran.( Jakarta: PT Bumi Aksara. 2008) hlm. 3
21
Wina. "Perencanaan dan Desan Sistem Pembelajaran". (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. 2013) hlm
31-32

14
dalam bentuk narasi. Menyesuaikan tahap perkembangan peserta didik pemetaan
capaian pembelajaran dibagi dalam fase usia.
2. Perencanaan dan pelaksanaan asesmen diagnostik Asesmen diagnostik
bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik.
Hasilnya digunakan pendidik sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Dalam kondisi tertentu,
informasi terkait latar belakang keluarga, kesiapan belajar, motivasi belajar, minat
peserta didik, dan informasi lain dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam
merencanakan pembelajaran.
3. Mengembangkan modul ajar Pengembangan modul ajar bertujuan untuk
mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik melaksanakan
pembelajaran. Modul ajar yang dikembangkan harus bersifat esensial; menarik,
bermakna, dan menantang; relevan dan kontekstual; dan berkesinambungan.
4. Penyesuaian pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta
didik Pembelajaran paradigma baru berpusat pada peserta didik. Karena itu,
pembelajaran ini disesuaikan dengan tahapan pencapaian dan karakteristik peserta
didik. Ruang lingkup materi pembelajaran adalah apa yang akan diajarkan oleh
pendidik di kelas atau apa yang akan dipelajari oleh peserta didik di kelas.
Selanjutnya pendidik menyesuaikan proses pembelajaran, menyesuaikan produk
hasil belajar, dan mengkondisikan lingkungan belajar.
5. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen formatif dan sumatif
Dalam merencanakan dan melaksanakan asesmen, terdapat lima prinsip asesmen
yang hendaknya diperhatikan. Prinsip pertama adalah asesmen sebagai bagian
terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan
informasi yang holistik sebagai umpan balik. Yang kedua adalah asesmen
dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen. Ketiga, asesmen dirancang
secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable). Keempat laporan
kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif.
Terakhir, hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua.
6. Pelaporan kemajuan belajar Bentuk Pelaporan hasil belajar yang efektif adalah
pelaporan yang melibatkan orang tua peserta didik, peserta didik dan pendidik
sebagai partner; merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah; menyeluruh,
15
jujur, adil dan dapat dipertanggung jawabkan; jelas dan mudah dipahami oleh
semua pihak.
7. Evaluasi pembelajaran dan asesmen Pembelajaran dan asesmen yang sudah
dilaksanakan selanjutnya dievaluasi. Pendidik melakukan refleksi pembelajaran
dan asesmen pada masing-masing modul ajar. Setelah itu pendidik
mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil dan apa saja yang perlu diperbaiki.
Dengan mengidentifikasi hal tersebut maka modul ajar dapat disempurnakan
kembali.22

22
Panduan dan Pembelajaran Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah terbitan Pusat Asesmen dan
Pembelajaran Kemendikbudristek Tahun 2021

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk memberikan arah

sasaran demi mencapai tujuan. Perencanaan sangatlah kompleks sehingga berbagai

macam ragam pengertian perencanaan tergantung sudut pandang mana yang dilihat

serta latar belakang apa yang mempengaruhi.

Alasan utama mengapa guru perlu mengetahui lebih banyak tentang rencana

pembelajaran yaitu dengan merencanakan suatu program yang lebih efektif, guru

dapat diharapkan akan mempunyai waktu lebih banyak untuk membantu siswa

dalam perkembangan sosial, psikologikal, dan emosionalnya. Secara singkat, guru

akan dapat mencurahkan lebih banyak perhatiannya dalam mendampingi siswa demi

perkembangannya sebagai individu yang utuh.

.Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru

untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar

siswanya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal

sebelum proses pembelajaran berlangsung.

Langkah – Langkah Penyusunan Perencanaan:


1. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan
pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran .
2. Perencanaan dan pelaksanaan asesmen diagnostik.
3. Mengembangkan modul ajar.
4. Penyesuaian pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta
didik.
5. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen formatif dan sumatif.
6. Pelaporan kemajuan belajar.
7. Evaluasi pembelajaran dan asesmen.

17
DAFTAR PUSTAKA

B.Hamzah, 2008,Uno. Perencanaan Pembelajaran.( Jakarta: PT Bumi Aksara)

Dr. Rusyadi Ananda, 2009, Pererncanaan Pembelajaran (Lembaga Peduli Pendidikan


Indonesia, Medan)

E Kemp, 1994 Jerrold. Proses Perancangan Pengajaran, ( Bandung: ITB Bandung.v)

Hajanto, 2006 Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipt.

Iskandar, S. (2019). Peningkatan Kinerja Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran


Melalui Supervisi Akademik. Jurnal Dewantara, 5(1), 153–168.

Ismawati. 2010"Perencanaan Pengajaran Bahasa".( Surakarta: Yuma Pustaka)

Majid, Abdul.2007, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi


Guru.( Bandung: PT Remaja Rosdakarya)

Panduan dan Pembelajaran Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah terbitan Pusat

Prastowo, Andi. 2015 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik


Terpadu. (Jakarta: Prenadamedia Group)

Sanjata Wina, 2013 Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana
Pranadamedia Group.

Sri Putrianingsih, 2021 Ali Muchasan, M. Syarif. Peran Perencanaan Pembelajaran


Terhadap Kualitas Pengajaran.

Theresia alviani sum, E. G. M. T. (2020). Jurnal pendidikan anak usia dini, Jurnal Obsesi,
4(2), 543–550.

Tarigan, rusmiati br.2020. upaya meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran kurikullum 2013. Jurnal Dinamika penelitian, 20(01), 185–
198.

Vivi Sufiati, S. Nur A. 2019. Peran Perencanaan Pembelajaran Untuk Performance Mengajar
Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 8(1), 48–53.

Widyanto.2020. Satya Sastraharing Vol 04 No. 02 Tahun 2020. SatyaSastraharing, 04(02),


16–35.

Wina. "Perencanaan dan Desan Sistem Pembelajaran". (Jakarta: Kencana Prenadamedia


Group. 2013) hlm 31-32Asesmen dan Pembelajaran Kemendikbudristek Tahun 2021

18

Anda mungkin juga menyukai