Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN PERSIAPAN MENGAJAR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran


Kimia

Dosen Pengampu : Asist.Prof. Inelda Yulita, S.pd, M.pd.

DISUSUN OLEH :

Dhea Aprilia 180384204014

Ikhsan 190384204022

Mirawanto 190384204007

Rahmawati Hasanah 190384204020

Sujono Putra Daeli 190384204029

Taufik Hidayat 190384204013

Yuki Vegoeista 190384204018

PRODI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengembangan
Persiapan Mengajar” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada ibu Asist.Prof. Inelda Yulita, S.pd, M.pd. selaku dosen pengampu pada
mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Kimia di program studi pendidikan kimia.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran Kimia . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Pengembangan Persiapan Mengajar bagi pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Asist.Prof. Inelda Yulita, S.pd, M.pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Kimia program studi
pendidikan kimia dan seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun makalah ini
mudah-mudahan bermanfaat bagi seluruh pembaca. Dan penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kepada pembaca agar dapat
memberian masukan,tanggapan,kritik dan saran yang membangn agar penulisan makalah yang
akan datnag lebih baik.

Tanjungpinang, 29 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................................1
A. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
B. Tujuan ................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................2

A. Perencanaan dan Implementasi Persiapan Mengajar..........................................................


B. Prinsip-prinsip Persiapan Mengajar....................................................................................
C. Komponen-Komponen Persiapan Mengajar.......................................................................
D. Rencana Pengajaran dalam kurikulum 2006 vs kurikulum 2013.......................................
E. Model Persiapan Mengajar.................................................................................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................

A. Kesimpulan.........................................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana mengajar merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah
ditetapkan pada tahapan penentuan pengalaman belajar. Guru dapat mengembangkan
dalam berbagai bentuk ( Lembar Kerja Siswa, Lembar Tugas Siswa, Lembar Informasi
dan lain-lain) sesuai dengan stretegi pembelajaran dan penilaian yang akan digunakan.
Sebagai perencana guru hendaknya dapat mendiagnosa kebutuhan para siswa
sebagai subjek belajar, merumuskan tujuan kegiatan proses pembelajaran dan
menetapkan strategi pengajaran yang ditempuh untuk merealisasikan tujuan yang telah
dirumuskan.
Sebagai pengimplementasi rencana pengajaran yang telah disusun, guru
hendaknya mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada dan berusaha “ memoles ”
setiap situasi yang muncul menjadi situasi yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar. Semua itu memerlukan keterampilan professional secara memadai.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu perencana dan Implementasi Persiapan Mengajar ?
2. Bagaimana prinsip-prinsip persiapan mengajar?
3. Apa saja komponen-komponen mengajar?
4. Bagaimana Rencana Pengajaran dalam kurikulum 2006 vs kurikulum 2013 ?
5. Bagaimana Model Persiapan Mengajar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perencana dan Implementasi Persiapan Mengajar
2. Untuk memahami prinsip-prinsip persiapan mengajar
3. Untuk mengetahui komponen-komponen mengajar
4. Untuk memahami Rencana Pengajaran dalam kurikulum 2006 vs kurikulum 2013
5. Untuk memahami Model Persiapan Mengajar

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan dan Implementasi Persiapan Mengajar
Persiapan mengajar adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam
kegiatan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk
mengkoordinasikan komponen-pembelajaran berbasis kompetensi yakni :
a.       Kompetensi dasar, berfungsi mengembangkan potensi peserta didik.
b.      Materi standar, berfungsi memberi makna terhadap kompetensi dasar.
c.       Indikator hasil belajar, berfungsi menunjukkan keberhasilan pembentukan
kompetensi pada peserta didik.
d.      Skenario pembelajaran, merupakan tahapan-tahapan yang akan dilakukan
dalam proses pengajaran.
e.       Penilaian berbasis kelas, berfungsi mengukur pembentukan kompetensi, dan
menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila standar kompetensi belum tercapai.
Membuat rencana mengajar merupakan tugas guru yang utama. Rencana
mengajar merupakan realisasi dan pengalaman belajar siswa yang telah ditetap pada
tahapan penentuan pengalaman belajar.
Kenneth D. Moore membagi perencanaan menjadi, rencana mingguan dan
rencana harian (Moore, 2001:26). Menurutnya, rencana mingguan ini sangat perlu
sebagai garis besar program pengajaran yang bisa disiapkan guru dan diserahkan kepada
administrasi sekolah sehingga kalau tiba-tiba guru tersebut ada halangan yang lain bisa
mempunyai informasi apa yang harus disampaikan kepada muridnya. Sedangkan rencana
harian adalah rencana pembelajaran yang disusun untuk setiap hari mengajar, dan
bersentuhan langsung dengan suasana dalam kelas.
Adersoon dalam E. Mulyasa (2004:83) membedakan perencanaan dalam dua
kategori, yaitu perncanaan jangka panjang dan jangka pendek. Perencanaan jangka
panjang disebut unit plan yang merupakan perencanaan bersifat komprehensif, dimana
dapat dilihat aktivitas guru selama satu semester. Perencanaan umum ini memerlukan
uraian lebih rinci melalu perencanaan jangka pendek yang disebut dengan persiapan
mengajar.
Guru, murid, dan bahan ajar merupakan unsur yang dominan dalam proses
pembelajaran. Ketiga unsur ini saling berkaitan, mempengaruhi serta tunjang menunjang
antar satu dengan yang lainya.
Pekerjaan mengajar merupakan pekerjaan yang kompleks dan sifatnya
dimensional. Kerangka perencanaan dan implementasi pengajaran melibatkan urutan
langkah-langkah yang sangat penting bagi para guru dalam mempersiapkan pelaksanaan

2
rencana pengajaran. Kerangka tersebut membatasi banyaknya aktivitas khusus yang akan
diselesaikan oleh guru, yaitu hanya enam aktivitas terutama bagi para guru baru, yaitu :
a. pertama yaitu, mendiagnosa kebutuhan perserta didik.
b. kedua yaitu, memilih dan menentukan sasaran.
c. ketiga yaitu, mengidentifikasi teknik-teknik pembelajaran.
d. keempat yaitu, merencanakan aktivitas merumuskan unit-unit dan
merncanakan pelajaran.
e. Kelima yaitu, memberikan motivasi dan implementasi program.
f. Keenam yaitu, perencanaan yang dipusatkan kepada pengukuran, evaluasi,
dan penentuan tingkat.

B. Prinsip-prinsip pengembangan persiapan mengajar

Persiapan mengajar pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk


memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang dilakukan. Dengan demikian,
persiapan mengajar merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, terutama berkaitan dengan pembentukan
kompetensi.

Dalam mengembangan persiapan mengajar, terlebih dahulu harus menguasai


secara teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat dalam persiapan mengajar.
Kemampuan membuat persiapan mengajar merupakan langkah awal yang harus dimiliki
guru dan sebagai muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan
pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran.

Dalam persiapan mengajar harus jelas kompetensi dasar yang akan dikuasai peserta
didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya,
serta bagaimana guru mengetahui bahwa peserta didik telah menguasai kompetensi
tertentu. Aspek-aspek tersebut merupakan unsur utama yang secara minimal harus ada
dalam setiap persiapan mengajar sebagai pedoman guru dalam melaksanakan
pembelajaran dan membentuk kompetensi peserta didik.

Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan persiapan


mengajar, diantaranya :
1. Kompetensi yang dirumuskan dalam persiapan mengajar harus jelas, makin
konkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.
2. Persiapan mengajar harus sederhana dan fleksibel serta dapat dilaksanakan
dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.

3
3. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan mengajar
harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
4. Persiapan mengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh serta jelas
pencapaiannya.
5. Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana program di sekolah, terutama
apabila pembelajaran dilaksakan secara tim (team teaching) atau moving class.
E. Mulyasa (2003) menyebutkan bahwa guru profesional harus mampu
mengembangkan persiapan mengajar yang baik, logis dan sistematis, karena disamping
untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran, persiapan mengajar merupakan bentuk dari
“profesional accoutability”. Dengan mengutip pemikiran Cythia, E. Mulyasa (2003)
mengemukakan bahwa persiapan mengajar akan membantu guru dalam
mengorganisasikan materi standar, serta mengantisipasi peserta didik dan masalah-
masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran. Sebaliknya, dengan mengutip dari
Joseph dan Leonard, dikemukakan bahwa : “ teaching without adequate written planning
is sloppy and almost always ineffective, because the teacher has not thought out exactly
what to do and how to do it.”

C. Komponen – komponen persiapan mengajar

Pengajaran adalah suatu sistem artinya keseluruhan yang terdiri dari komponen-
komponen yang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya secara keseluruhan untuk
mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Komponen merupakan
bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu
proses untuk mencapai tujuan sistem. Jadi, komponen pendidikan adalah bagian-bagian
dari sistem proses pendidikan yang menentukan berhasil atau tidaknya proses pendidikan

komponen-komponen tersebut meliputi :

1. Tujuan pendidikan
2. Bahan ajar
3. Kegiatan belajar mengajar
4. Media pelajaran
5. metode
6. Evaluasi

1. Tujuan Pendidikan

4
Tujuan merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran. Mau
dibawa kemana siswa, apa yang harus dimiliki oleh siswa, semuanya tergantung pada
tujuan yang ingin dicapai. Jika diibaratkan, tujuan sama dengan komponen jantung pada
sistem tubuh manusia. Oleh karenanya, tujuan merupakan komponen yang pertama dan
utama.

Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita-cita yang bernilai normatif.
Dengan perkataan lain, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan
kepada anak didik. Nilai-nilai itu nantinya akan mewarnai cara anak didik bersikap dan
berbuat dalam lingkungan sosialnya, baik disekolah maupun diluar sekolah..

2. Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran adalah komponen kedua dalam sistem pembelajaran. Dalam konteks
tertentu, bahan pelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran. Artinya, sering
terjadi proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi.

Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran, yakni penguasaan bahan


pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Penguasaan bahan pelajaran pokok
adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai
dengan profesinya (disiplin keilmuannya). Sedangkan bahan pelajaran pelengkap adalah
bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang guru agar dalam mengajar dapat
menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok. Pemakaian bahan pelajaran pelengkap
ini harus disesuaikan dengan bahan pelajaran pokok yang dipegang agar dapat
memberikan motivasi kepada sebagian besar atau semua anak didik.

3. Kegiatan Belajar Mengajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan siswa terlibat dalam sebuah interaksi
dalam materi pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu siswalah yang lebih aktif
bukan guru. keaktifan siswa tentu mencakup kegiatan fisik dan mental, individual dan
kelompok. Oleh karena itu interaksi dikatakan maksimal bila terjadi antara guru dengan
semua siswa, antara siswa dengan guru, antara siswa dengan siswa, siswa dengan materi
pelajaran dan media pembelajaran, bahkan siswa dengan dirinya sendiri, namun tetap
dalam kerangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan bersama.

4. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi
alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke
penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam
hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa. Jika

5
program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat
diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.

5. Metode

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut masalah cara
kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi
metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat di perlukan oleh para pendidik,


sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya
metode mengajar yang digunakan oleh guru.

Metode belajar yang mampu membangkitkan motif, minat atau gairah belajar murid
dan menjamin perkembangan kegiatan kepribadian murid adalah metode diskusi.

6. Evaluasi

Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menetukan
kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan criteria tertentu dalam
rangka pembuatan keputusan.

Berdasarkan pengertian ini, ada beberapa hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut, yaitu:
Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari
kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti,
sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi.

D. Rencana Pengajaran dalam kurikulum 2006 vs kurikulum 2013


Rencana pengajaran adalah rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu, pada jenjang
dan kelas tertentu, untuk topic tertentu, dan untuk satu pertemuan atau lebih. Dalam
kurikulum 2006 digunakan prosedur kerja

E. Model Perencanaan Pengajaran

6
1. Model ROPES
Hunts tidak mengategiorikan perencanaan pengajaran menjadi rencana semester,
mingguan dan harian. Akan tetapi Hunts menyebutnya rencana prosedur pembelajaran
sebagai persiapan mengajar yang disebutnya ROPES (Review, Overview, Presentation,
Exercise, Summary) dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Review, kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1 sampai 5 menit, yakni mencoba
mengukur kesiapan siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat
pengalaman sebelumnya yang sudah dimiliki oleh siswa dan diperlukan sebagai
prerequisite untuk memahami bahan yang disampaikan hari itu. Hal ini
diperlukan dengan didasarkan atas:
1) Guru bisa memulai pelajaran, jika perhatian dan motivasi siswa untuk
mempelajari bahan baru sudah muai tumbuh.
2) Guru hendak memulai pelajaran, jika interaksi antara guru dengan siswa
sudah mulai terbentuk.
3) Guru dapat memulai pembelajaran, jika siswa sudah memahami
hubungan bahan ajar sebelumnya dengan bahan ajar yang baru dipelajari
hari itu.
b. Overview, sebagaimana review, overview dilakukan tidak terlalu lama berkisar
anatara 2 sampai 5 menit. Guru menjelaskan program pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada hari itu dengan menyampaikan isi (content) secara singkat dan
strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
c. Presentation, tahap ini merupkan inti dari proses kegiatan belajar mengajar,
karena di sini guru sudah tidak lagi memberikan penjelasan-penjelasan singkat,
akan tetapi sudah masuk pada proses telling, showing dan doing. Proses tersebut
sangat diperlukan untuk meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa tentang
pelajaran yang mereka dapatkan.
d. Exercise, yakni suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa
mempraktekan apa yang telah mereka pahami. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan pengalaman langsung kepada siswa sehingga hasil yang dicapai
lebih bermakna.
e. Summary, dimaksudkan untuk memperkuat apa yang telah mereka pahami dalam
proses pembelajaran. Hal ini sering tertinggal oleh guru karena mereka
disibukkan dengan presentase dan bahkan mungkin guru tidak pernah membuat
summary (kesimpulan) dari apa yang telah mereka ajarkan.

Hal yang ganjil dari rencana prosedur pembelajaran yang dikemukakan oleh Hunts
adalah tidak mencantumkannya aspek penilaian, padahal hasil penilaian selain mengukur
tingkat pencapaian kompetensi siswa, juga dapat dijadikan input untuk melakukan
perbaikan pada proses pembelajaran berikutnya

7
Untuk melengkapi ide/ pemikiran Hunts tersebut, kiranya guru dapat memasukan
unsur penilaian, karena melalui penilaianlah guru memperoleh gambaran tingkat
penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan sehingga dapat mengembangkan
materi yang akan disajikan pada pertemuan berikutnya.

Untuk lebih jelasnya perencanaan pembelajaran yang dikemukakan oleh Hunts


memuat aspek-aspek berikut.

FORMAT PERSIAPAN MENGAJAR MODEL ROPES

a. Identitas Rencana Pembelajan


Mata Pelajaran.....................................................................................................
Materi Pokok........................................................................................................
Kelas/Smt.............................................................................................................
Pertemuan............................................................................................................
Waktu...................................................................................................................

b. Kemampuan Dasar/Tujuan
Standar Kompetensi.............................................................................................
Kompetensi Dasar................................................................................................
Indikator...............................................................................................................

c. Prosedur
1. Review.............................................................................................................
2. Overview..........................................................................................................
3. Presentation:
Telling..............................................................................................................
Showing..........................................................................................................
Doing...............................................................................................................
atau dengan kata lain, head heart and hand.
4. Exercise............................................................................................................
5. Summary..........................................................................................................
d. Bahan /Media/Alat
e. Penilaian,(instrument dan prosedur yang digunakan untuk menilai pencapaian
belajar siswa misalnya: tes tulis, kinerja, produk, proyek, portofolio serta tindak
lanjut hasil penilaian, misalnya remedial, pengayaan atau percepatan).
..............................................................................................................................

8
2. Model Satuan Pelajaran
Pembelajaran atau proses belajar mengajar adalah proses yang diatur dengan
langkah-langkah tertentu, agar pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan.
Langkah-langkah tersebut biasanya dituangkan dalam bentuk perencanaan mengajar.
Rencana mengajar atau persiapan mengajar atau lebih dikenal dengan satuan pelajaran
adalah program kegiatan belajar mengajar dalam satuan terkecil (Sudjana, 2002:137).
Hal senada juga dikemukakan oleh Syaodih, (1988:218) bahwa guru mengembangkan
perencanaan dalam bidangnya untuk jangka waktu satu tahun atau satu semester ,satu
minggu atau beberapa jam saja.
Secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran adalah
sebagai berikut:
a. Identitas mata pelajaran ( nama pelajaran,kelas,semester dan waktu atau
banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan).
b. Kompetensi dasar dan indicator yang hendak dicapai atau dijadikan tujuan dapat
diikuti / diambil dari kurikulum dan hasil belajar yang telah ditetapkan oleh
pemerintah.
c. Materi pokok ( beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka
mencapai kompetensi dasar).
d. Media ( yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran).
e. Strategi pembelajaran/scenario/tahapan-tahapan proses belajar mengajar yaitu
kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan oleh guru dan siswa
dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk
menguasai kompetensi.
Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran meliputi:
1) Kegiatan awal
Kegiatan pendahuluan dimasudkan untuk memberikan motivasi kepada
siswa, memusatkan perhatian dan mengetahui apa yang telah dikuasai siswa
berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari. Kegiatan pendahuluan ini dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain:
a. Melaksanakan apersepsi atau penilaian kemapuan awal, kegiatan
ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan awal
yang dimiliki siswa.
b. Menciptakan kondisi awal pembelajaran melalui upaya:
- Menciptakan semangat dan kesiapan belajar melalui
bimbingan guru kepada siswa.
- Menciptakan suasana pembelajaran demokratis dalam belajar.

9
2) Kegiatan inti
Kegiatan inti adalah kegiatan utama untuk menanamkan, mengembangkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan berkaitan dengan bahan kajian yang
bersangkutan. Kegiatan inti ini setidaknya mencakup: 1) penyampaian tujuan
pembelajaran; 2) penyampaian materi/bahan ajar dengan menggunakan:
pendekatan dan metode, sarana dan alat/media yang sesuai dll.; 3) Pemberian
bimbingan bagi pemahaman siswa; 4) melakukan pemeriksaan/pengecekan
tentang pemahaman siswa.
Dalam langkah ini, siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok
pembelajaran, yaitu:
 Pembelajaran klasikal yang digunakan apabila materi
pembelajaran lebih bersifat fakta, atau formatif terutama
ditujukan untuk memberikan informasi atau sebagai pengantar
dalam proses pembelajaran.
 Pembelajaran kelompok digunakan apabila materi
pembelajarannya lebih mengembangkan konsep/sub-pokok
bahasan yang sekaligus mengembangkan aktivitas sosial,
sikap, nilai, kerjasama dan aktivitas dalam pemecahan masalah
melalui kelompok belajar siswa.
 Kegiatan belajar individual, artinya setiap anak yang belajar di
kelas mengerjakan atau melakukan kegiatan belajar masing-
masing.
3) Penutup
Kegiatan penutup ini adalah kegiatan yang memberikan penegasan atau
kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan bahan kajian yang diberikan
pada kegiatan inti. Kesimpulan ini dibuat oleh guru dan atau bersama-sama
dengan siswa. Kegiatan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan akhir dan
tindak lanjut ini adalah:
 Melaksanakan penilaian akhir dan mengkaji hasil penilaian
 Melaksanakan kegiatan tindak lanjut dengan alternative kegiatan di
antaranya: memberikan tugas atau latihan-latihan, menugaskan
mempelajari materi pelajaran tertentu dan memberikan
motivasi/bimbingan belajar.
 Mengakhiri proses penmbelajaran dengan menjelaskan atau memberi
tahu materi pokok yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya.

f. Menentukan jenis penilaian dan tidak lanjut. Tujuannya adalah untuk mengetahui
tingkat keberhasilan dari tahapan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
alternative tindakan yang akan dilakukan.

10
g. Sumber bahan ( yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai dicantumkan).

FORMAT PERSIAPAN MODEL SATUAN PELAJARAN

I. Identitas Mata Pelajaran


1. Mata Pelajaran....................................................................................
2. Materi Pokok.......................................................................................
3. Kelas/Semester....................................................................................
4. Pertemuan minggu ke.........................................................................
5. Waktu..................................................................................................
II. Kemampuan Dasar/ Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
.................................................................................................................
2. Indikator
.................................................................................................................

III. Materi Pembelajaran


1. Uraian materi pokok
.................................................................................................................
IV. Media/Alat Pembelajaran
Alat-alat:
.................................................................................................................
V. Strategi Pembelajaran/Tahapan Pembelajaran

No. Kegiatan Belajar Waktu ASPEK Life skill yang


dikembangkan
1 Pendahuluan Contoh:
a. Prasyarat: - Kesadaran diri (kesadaran
Menanyakan eksistensi diri dan
tentang kesadaran potensi diri)
b. Motivasi:
Mengapa
manusia
memerlukan?

2 Kegiatan inti - Kecakapan sosial ( kecakapan


kerjasama)
- Kecakapan akademik
( melakukan percobaan)
- Dst
3 Penutup
- Menyimpulkan - Kesadaran potensi diri

11
- Pemberian tugas - Kecakapan akademik
pokok bahasan
berikutnya

VI. Penilaian dan Tindak Lanjut


 Prosedur Penilaian:
...........................................................................................................
 Jenis Penilaian
...........................................................................................................
 Alat Penilaian [ Cantumkan alat penilaian yang digunakan secara
utuh, misalnya soal, tugas atau lembar observasi]
VII. Sumber Bacaan
.................................................................................................................

12

Anda mungkin juga menyukai