Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran PAI di Sekolah

Dosen Pengampu: Ahmad Dhiyaa Ul Haqq, M. Pd.

Disusun Oleh Kelompok 5:

Kelas PAI A10

1. Suli Irawan (T20191433)


2. Nur Laila (T20191437)
3. Reza Raafid P (T20191443)
4. Siti Faiqotul Himmah (T20191448)
5. Tasya Umrotul Maulidhea (T20191466)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Swt. yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Perencanaan Pembelajaran PAI.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Perencanaan


Pembelajaran PAI ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Jember, 01 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 1
C. Tujuan Masalah............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
A. Perencanaan Pembelajaran........................................................... 3
B. Kalender Pendidikan..................................................................... 5
C. Pekan Efektif................................................................................ 8
D. Silabus.......................................................................................... 9
E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).................................. 11
BAB III PENUTUP.................................................................................... 14
A. Kesimpulan................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan kegiatan inti dalam proses pendidikan,
karena melalui kegiatan belajar ini diharapkan dapat dicapai tujuan
pendidikan dalam bentuk terjadinya perubahan tingkah laku dalam diri
siswa, juga menjadi harapan semua pihak agar setiap siswa mencapai hasil
belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Proses pembelajaran terjadi karena ada tujuan yang hendak dicapai. Akan
tetapi banyak seorang guru gagal dalam pembelajaran, seperti banyak
siswa yang tidak mencapai tujuan yang diharapkan.
Salah satu faktor yang dapat membawa keberhasilan itu, adalah
adanya perencanaan pembelajaran yang dibuat guru sebelumnya. Melalui
perencanaan yang maksimal, seorang guru dapat menentukan strategi apa
yang digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Perencanaan
dapat menghindarkan kegagalan pembelajaran.
Pembelajaran sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa pasti
akan menghadapi beberapa masalah pembelajaran. Hal tersebut akan
berdampak pada kegagalan pembelajaran. Melalui perencanaan yang baik,
setidaknya dapat mengantisipasi atau meminimalisir permasalahan-
permasalahan yang nantinya akan muncul, sehingga pembelajaran berjalan
normal dan keberhasilan pembelajaran tercapai.
Perencanaan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara
sistematis. Proses pembelajaran tidak berlangsung seadanya, akan tetapi
berlangsung secara terarah dan terorganisir. Dengan demikian guru dapat
menggunakan waktu secara efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran
dan keberhasilan pembelajaran. Hal tersebut dapat berlangsung melalui
perencanaan pembelajaran yang baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:

1
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran?
2. Apa yang dimaksud dengan kalender pendidikan?
3. Apa yang dimaksud dengan pekan efektif?
4. Apa yang dimaksud dengan silabus?
5. Apa yang dimaksud dengan RPP?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui tentang perencanaan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui tentang kalender pendidikan.
3. Untuk mengetahui tentang pekan efektif.
4. Untuk mengetahui tentang silabus.
5. Untuk mengetahui tentang RPP.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan Pembelajaran
1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran merupakan proses pembuatan
keputusan mengenai tujuan yang ingin dicapai dalam proses
pembelajaran, pemilihan materi pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran, dan rencana evaluasi pembelajaran yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.
Sedangkan menurut Undang-undang Sistem pendidikan Nasional
Nomor 20 tahun 2003 pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Pembelajaran sebagai interaksi antara pengajar dengan satu
atau lebih individu untuk belajar, direncanakan sebelumnya dalam
rangka untuk menumbuh kembangkan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman belajar kepada peserta didik.1
2. Jenis dan Prinsip Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran memiliki berbagai jenis. Berdasarkan
ruang lingkupnya atau besaran aspek yang direncanakan, perencanaan
pembelajaran terdiri dari perencanaan makro, meso, dan mikro.2
Perencanaan makro mencakup perencanaan unsur-unsur sistem
pembelajaran yang holistic (menyeluruh) dan integrative (terpadu),
meliputi peserta didik, pendidik, tujuan, materi, pendekatan, metode,
media, sumber belajar, dan sistem evaluasi. Perencanaan makro
berbentuk desain sistem pembelajaran (course design). Perencanaan
makro juga berarti perencanaan terhadap materi pelajaran secara
menyeluruh sesuai dengan ruang lingkup materi yang ditetapkan
dalam kurikulum. Perencanaan makro bersifat jangka panjang atau
1
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 tentang Standar Pendidikan
Nasional
2
Zainal Arifin Ahmad, Perencanaan Pembelajaran, (Yogyakarta: Peda Yogyakarta, 2014), hal. 36

3
long range plan. Contoh untuk perencanaan ini yaitu program tahunan
(prota) dan penyususan silabus. Sedangkan perencanaan meso
merupakan perencanaan terhadap satu unit kegiatan pembelajaran
dalam jangka menengah. Perencanaan meso biasa disebut dengan
middle rang plan atau unit plan. Contoh untuk perencaan meso adalah
perencanaan program semester (promes) atau satu unit materi
pelajaran. Perencanaan mikro merupakan perencanaan untuk satu
kegiatan pembelajaran atau satu tatap muka, perencanaan ini disebut
short range plan atau lesson plan. Contoh perencanaan ini adalah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Prinsip perencanaan pembelajaran merupakan landasan dasar
yang dijadikan pedoman dalam membuat perencanaan pembelajaran.
Menurut Nana Jumhana prinsip-prinsip yang harus dijadikan dasar
dalam merancang pembelajaran yaitu: Ilmiah, relevan, sistematis,
konsisten, memadai, aktual, konseptual, fleksibel, dan menyeluruh.
3. Fungsi dan Manfaat Perencanaan Pembelajaran
Seorang guru sebelum mengajar dituntut untuk membuat
perencanaan pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam
proses belajar-mengajar.Wina Sanjaya menyatakan alasan perlunya
seorang guru membuat perencanaan pembelajaran, yaitu:
a. Pembelajaran adalah proses yang bertujuan.
b. Pembelajaran adalah proses kerja sama, minimal antara seorang
guru dengan siswa.
c. Proses pembelajaran adalah proses yang kompleks. Kompleks di
sini berarti proses pembelajaran tidak hanya dilakukan untuk
transfer knowledge saja, tetapi juga sebagai proses pembentukan
tingkah laku siswa.
d. Proses pembelajaran akan efektif manakala memanfaatkan
berbagai sarana dan prasarana yang tersedia termasuk
memanfaatkan berbagai sumber belajar.

4
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa manfaat
perencanaan pembelajaran, yaitu:
a. Sebagai pedoman dalam proses pembelajaran.
b. Untuk memprediksi keberhasilan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai.
c. Sebagai alat untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam
proses belajar mengajar.
Perencanaan pembelajaran juga akan memudahkan guru dalam
proses belajar mengajar. Karena perencanaan pembelajaran memuat
garis besar langkah-langkah yang akan dilakukan guru untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Selain itu,
dengan adanya perencanaan pembelajaran proses belajar mengajar
akan berjalan secara sistematis dan terorganisir.
B. Kalender Pendidikan
Kalender satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan
diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun
ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif, dan hari libur.3
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender
pendidikan sesuai kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan
peserta didik, dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender
pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam standar isi. Menurut
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
standar nasional pendidikan, pada bagian kelima pasal 18 tentang kalender
pendidikan/ akademik:

3
Indisusilo, Panduan Lengkap Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
(Jakarta: Kata Pena, 2012), hal. 11

5
1. Kalender pendidikan/ kalender akademik mencakup permulaan tahun
ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari
libur.
2. Hari libur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berbentuk jeda
tengah semester selama-lamanya, satu minggu dan jeda antar
semester.
3. Kalender pendidikan/ akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
untuk setiap satuan pendidikan diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Menteri.
Kalender akademik dibuat berdasarkan masing-masing satuan
pendidikan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik
sekolah. Kalender akademik memuat hari efektif, kegiatan akademik, dan
hari libur sekolah. Hari efektif adalah hari dimana proses belajar mengajar
berlangsung. Sedangkan kegiatan akademik adalah hari dimana satuan
pendidikan mengadakan kegiatan tertentu dan pada hari tertentu.
Permulaan tahun ajaran adalah bulan juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan juni tahun berikutnya. Hari libur sekolah ditetapkan berdasar
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan atau Menteri Agama dalam
hal yang berkaitan dengan hari raya keagamaan. Kepala daerah tingkat
kabupaten/ kota, dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus. Pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/ kota
dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan pendidikan. Kalender
pendidikan mencakup beberapa hal penting sebagai berikut:
1. Permulaan waktu pelajaran, yaitu di setiap satuan pendidikan dimulai
pada setiap awal tahun pelajaran.
2. Pengaturan waktu pelajaran: Pertama, minggu efektif belajar adalah
jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar waktu libur untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Kedua, waktu
pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu
yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah

6
jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan
pendidikan.
3. Penetapan waktu libur
Yaitu dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur khusus. Kalender pendidikan memiliki
masa berlaku makimal satu tahun, sehingga harus selalu diganti dalam
setiap tahun. Di Indonesia kalender pendidikan bagi sekolah-sekolah
ini diatur secara nasional dengan surat keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan.
Surat Keputusan Mendikbud yang kini masih berlaku adalah SK.
No. 0255/U/1976 tentang Pedoman bagi sekolah dalam lingkungan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pedoman ini disusun
melalui proses serangkaian loka karya Kalender Pendidikan Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tanggal 29 September s/d 1
Oktober 1975 di Jakarta serta memperhatikan saran-saran dari
pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia. Secara garis
besar pedoman itu menyebutkan bahwa kalender pendidikan mengatur
semua kegiatan sekolah. Dalam melaksanakan kalender pendidikan
wajib diperhatikan prinsip operasi kegiatan sekolah ialah:
a. Setiap kegiatan mempunyai fungsi peningkatan mutu, efektivitas
dan efisiensi pendidikan.
b. Setiap kegiatan mempunyai kaitan fungsional dengan kegiatan
lainnya yang relevan.
c. Dalam fungsinya untuk meningkatkan mutu pendidikan, kegiatan
kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler merupakan satu
keseluruhan yang integratif.
d. Penjadwalan kegiatan ekstra kurikuler menjamin kelancaran dan
efektivitas pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler.

7
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut terjadinya
penghamburan waktu atau terjadinya beberapa kegiatan yang dalam
pelaksanaannya bersimpang siur atau waktu pelaksanaannya berimpit,
kiranya dapat dihindari. Terlebih lagi apabila didukung oleh
perencanaan dan pengaturan yang cermat seksama dan bijaksana.
Maksud pembuatan pedoman penyusunan kalender pendidikan
bagi sekolah ialah sebagai usaha pembakuan terhadap pelaksanaan
segenap kegiatan di sekolah, sehingga setiap kepala sekolah dapat
mengadakan perencanaan dan pengaturan yang cermat terhadap
kegiatannya sepanjang tahun. Walaupun demikian Kepala Kanwil di
provinsi selaku penanggung jawab di daerah mengadakan koordinasi,
pembinaan dan pengawasan secara luwes dan efektif terhadap
pelaksanaan kegiatan di sekolah. Berikut merupakan contoh dari
kalender akademik:

C. Pekan Efektif

8
Pekan efektif adalah hitungan hari-hari efektif yang ada pada tahun
pelajaran berlangsung. Pentingnya RPE sama seperti pentingnya jadwal
pelajaran. Tanpa adanya Rumusan Pekan Efektif maka pembelajaran tidak
mungkin bisa terlaksana dan terselesaikan dengan baik. Seseorang bisa
mengetahui kapan hari libur dan kapan hari kerja dengan melihat kalender
atau penanggalan. Untuk menyusun RPE yang harus dilihat dan
diperhatikan adalah kalender akademik yang sedang berlangsung yang
menjadi pedoman sekolah dalam menetapkan jumlah minggu/ pekan
efektifnya, Jadwal pelajaran definitifnya dan juga kalender atau almanak
secara umum. ( contoh kalender akademik ada pada lampiran)
D. Silabus
1. Pengertian Silabus
Secara Etimologis, silabus berarti “label” atau daftar isi (table of
contents). The American Heritage Dictionary mengartikan silabus
sebagai outline of a course of study (garis-garis besar pembelajaran).
Imas mengartikan silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturan
kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas dan penilaian hasil belajar
untuk satu mata pelajaran tertentu yang diajarkan selama waktu satu
semester atau satu tahun.4
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu atau kelompok
mata pelajaran/ tema tertentu yang mencakup standar kompetensi
(SK) dalam KTSP dan Kompetensi Inti (KI) dalam Kurikulum 2013,
Kompetensi Dasar (KD), materi pokok/ pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Selain itu, sesuai dengan
kebijakan pemerintah terbaru, silabus juga akan berisi dua hal lain,
yaitu nilai budaya & karakter bangsa, dan kewirausahaan.
2. Prinsip Pengembangan Silabus

4
Imas & Berlin Sani, Perancangan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP yang sesuai dengan
K13, (Jakarta: Kata Pena, 2013), hal. 9

9
Pengembangan silabus yang dilakukan oleh sekolah harus
mengacu pada Standar Pendidikan Nasional sehingga dalam
pengembangannya perlu memerhatikan prinsip-prinsip pengembangan
silabus. Sedikitnya prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan silabus, yaitu: relevansi, fleksibilitas, kontinuitas,
efektivitas, efisiensi, konsisten, alami, dan memadai.5
3. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
Silabus merupakan representasi kurikulum disetiap mata
pelajaran. Silabus harus mampu menjabarkan standar kompetensi
yang ditentukan dalam setiap komponen silabus. Langkah-langkah
pengembangan silabus meliputi : 1) Mengkaji dan menentukan standar
kompetensi, 2) Mengkaji dan menentukan kompetensi dasar, 3)
Mengidentifikasi materi pokok/ pembelajaran, 4) Mengembangkan
kegiatan pembelajaran, 5) Merumuskan indikator pencapaian
kompetensi, 6) Menentukan jenis penilaian, 7) Menentukan lokasi
penelitian, 8) Menentukan sumber belajar.6
4. Komponen dan Format pada Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran
untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit
memuat:
a. Identitas mata pelajaran (Khusus SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B
dan SMA/ MA/ SMALB/ SMK/ MAK/ Paket C/ Paket C
Kejuruan).
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas.
c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.

5
Ibid., hal. 15
6
Ibid., hal. 19

10
d. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait
muatan atau mata pelajaran.
e. Tema (khusus SD/ MI/ SDLB/ Paket A).
f. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi.
g. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
h. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta
didik.
i. Alokasi waktu, sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam
struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun.
j. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,
alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan
dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai
dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu.
Contoh Format Silabus:
Silabus
Nama Madrasah :
Mata Pelajaran :
Kelas/ Program :
Semester :
Standar Kompetensi :

11
E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1. Pengertian RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan pedoman
guru dalam proses pembelajaran di kelas. Setiap guru berada di dalam
kelas, apapun yang ia lakukan akan tercantum dalam RPP. Selain itu,
RPP juga dapat digunakan untuk memprediksi keberhasilan yang akan
dicapai dalam proses pembelajaran dapat digunakan untuk
mengorganisir kegiatan pembelajaran secara sistematis. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).7
2. Prinsip dan Komponen dalam Menyusun RPP
Ada beberapa prinsip yang digunakan dalam menyusun RPP
sebagai landasan yang harus diperhatikan oleh guru dalam menyusun
RPP. Isdisusilo mengemukakan ada 6 prinsip dalam menyusun RPP,
yaitu:
a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.
b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis.
d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
e. Keterkaitan dan keterpaduan.
f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
RPP disusun untuk setiap Kompetensi Dasar (KD) yang terdiri
atas beberapa indikator. Pelaksanaannya dapat dilakukan dalam satu
kali pertemuan atau lebih. Guru merancang RPP untuk setiap
pertemuan atau lebih yang disesuaikan dengan jadwal yang ada di
sekolah.
Komponen RPP Kurikulum 2013 berdasarkan Permendikbud No.
65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, yaitu: Identitas sekolah yaitu
nama satuan pendidikan, identitas mata pelajaran atau tema/ subtema,

7
Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

12
kelas/ semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran,
kompetensi dasar dan indikator pencapaian, materi pembelajaran,
metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-
langkah pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
3. Langkah-langkah Menyusun RPP
Menurut Titik Rohanah Hidayati, langkah-langkah menyusun
RPP minimal terdiri dari: identitas RPP, tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian. Setiap komponen
mempunyai arah dan pengembangan masing-masing, namun tetap
menjadi satu kesatuan.
Sedangkan Imas Kurniasih dan Berlin Sani dalam bukunya
menjelaskan, langkah-langkah pengembangan RPP sebagai berikut:
Mengkaji silabus; Mengidentifikasi materi pembelajaran; Menentukan
tujuan pembelajaran; Mengembangkan kegiatan pembelajaran;
Menentukan model, metode, dan strategi pembelajaran; Penjabaran
jenis pembelajaran; Menentukan alokasi waktu; Menentukan sumber
belajar, media, dan alat peraga.8

8
Mukni’ah, Perencanaan Pembelajaran sesuai K13 dan KTSP, (Jember: IAIN Jember Press,
2016), hal. 102

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalender pendidikan atau kalender akademik adalah pengaturan
waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan hari libur.
Pekan efektif adalah hitungan hari-hari efektif yang ada pada tahun
pelajaran berlangsung. Tanpa adanya rumusan pekan efektif maka
pembelajaran tidak mungkin bisa terlaksana dan terselesaikan dengan baik.
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang
implementasi kurikulum yang mencakup kegiatan pembelajaran.
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok
musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau pusat Kegiatan Guru
(PKG), dan Dinas Pendidikan. Dalam implementasinya, silabus dijabarkan
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan
ditindak lanjuti oleh masing-masing guru.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan pedoman guru
dalam proses pembelajaran di kelas. RPP dapat digunakan untuk
memprediksi keberhasilan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.

14
DAFTAR PUSTAKA
 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 tentang
Standar Pendidikan Nasional
 Ahmad, Zainal Arifin. 2014. Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta:
Peda Yogyakarta
 Indisusilo. 2012. Panduan Lengkap Menyusun Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena
 Imas. 2013. Perancangan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP yang
sesuai dengan K13. Jakarta: Kata Pena
 Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah
 Mukni’ah. 2016. Perencanaan Pembelajaran sesuai K13 dan KTSP.
Jember: IAIN Jember Press

15

Anda mungkin juga menyukai