Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran

Dosen Pengampu:

Ahmad Dhiyaa Ul Haqq, M.Pd

Disusun oleh Kelompok 1


PAI Kelas A10 Semester 4:

1. Ainun Maysarah Ali (T20191442)


2. Angga Suhaini (T20191467)
3. Inarotul Munawaroh (T20191445)
4. Muhammad Nasrudin (T20191436)
5. Shinta Ayu Dini Anggraeni (T20191460)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) JEMBER

FEBRUARI 2021

0|Pembelajaran PAI di Sekolah


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Segala Puji Kami Haturkan Kepada Allah SWT yang telah memberi kami Petunjuk, hidayah
dan kekuatan untuk menyelesaikan Makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya saya tidak akan bisa
menyelesaikan Makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun berdasarkan tugas dan proses pembelajaran yang telah dititipkan
kepada Kami. Makalah ini disusun dengan menghadapi berbagai rintangan, namun dengan penuh
kesabaran saya mencoba untuk menyelesaikan Makalah ini dengan baik, sehingga beberapa
rintangan yang kami hadapi bisa di lewati dengan baik.

Makalah ini tentang Perencanaan Pembelajaran PAI tema yang akan dibahas di Makalah
ini sengaja di pilih oleh guru pembimbing kami untuk kami pelajari lebih dalam. Butuh waktu yang
cukup panjang untuk mendalami materi ini sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini
dengan baik.

Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pengampu Bapak
Ahmad Dhiyaa Ul Haqq, M.Pd. yang telah banyak memberikan arahan dalam proses
penyelesaian Makala ini. Semoga Makalah yang Kami buat ini dapat dinilai dengan baik dan
dihargai oleh pembaca. Meski Makalah ini masih banyak mempunyai kekurangan, kami selaku
penyusun mohon kritik dan sarannya yang membangun. Agar kami terus semangat membuat dan
memenuhi tugas selama kami masih Proses belajar. Terima kasih.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Jember, 28 Februari 2021

Penyusun

i|Pembelajaran PAI di Sekolah


DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................................

KATA PENGANTAR ......... .............................................. ................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 3
C. Tujuan Masalah............................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Kalender Pendidikan ................................................................................................. 4


B. Pengertian Rincian Pekan Efektif (RPE) ................................................................ 5
1. Cara membuat rincian Efektif (RPE) ..................................................................... 6
2. Manfaat mengetahui rincian Pekan Efektif .......................................................... 11
C. Silabus ......................................................................................................................... 12
1. Pengertian silabus .................................................................................................. 12
2. Manfaat Silabus...................................................................................................... 13
3. Prinsip pengembangan silabus ............................................................................... 14
4. Pengembangan silabus ........................................................................................... 15
5. Komponen dan langkah-langkah pengembangan silabus ...................................... 16
D. Ihwal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................................ 21
1. Langkah-langkah penyusunan RPP ....................................................................... 22
a. Mencantumkan identitas.................................................................................... 22
b. Mencantumkan tujuan pembelajaran................................................................. 22
c. Mencantumkan materi pembelajaran ................................................................ 22
d. Mencantumkan metode pembelajaran ............................................................... 23
e. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran ................................. 23
f. Mencantumkan sumber belajaran...................................................................... 23
g. Mencantumkan penelitian ................................................................................. 23
2. Formal Perencanaan Pembelajaran (RPP) ............................................................ 24

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 25
B. Saran ........................................................................................................................... 26

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 27


ii | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup manusia dalam
segala aspek kehidupan manusia. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok
manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan
kualitasnya.1
Proses Belajar Mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal dengan guru
sebagai pemeran utama. Guru sangat menentukan suasana belajar-mengajar didalam kelas.
Guru yang kompeten akan lebih mampu dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif
dan efisien di dalam kelas, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.
Keberhasilan tersebut, dipengaruhi banyak faktor terutama terletak pada pengajar (guru) dan
yang diajar (siswa), yang berkedudukan sebagai pelaku dan subyek dalam proses tersebut.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan peningkatan dan penyempurnaan
pendidikan, yang berkaitan erat dengan memenejemen Proses Belajar Mengajar secara
operasional yang berlangsung di dalam kelas. Oleh karena itu, diperlukan manajemen
pembelajaran yang baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Karenanya, manajemen
pembelajaran memegang peranan yang sangat menentukan dalam Proses Belajar Mengajar.2
Oleh karena itu, pengelola sekolah perlu menciptakan suasana gembira/
menyenangkan di lingkungan sekolah melalui peningkatan mutu pembelajaran. Karena,
dengan menjalin keakraban antara guru-siswa, maka guru dapat mengarahkan siswa dengan
lebih mudah untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didik,
sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.3 Proses pembelajaran
merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan siswa dengan
memanfaatkan sarana yang tersedia untuk memperoleh hasil belajar secara optimal.

1
Hujair dan Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam Membangun Masyarakat Madani Indonesia, (Yogyakarta: Safiria
Insania Press, 2003), Hal. 4

2
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif (Jakarta: Rajawali Pers, 1992), 67

3
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1996),195-196

1|Pembelajaran PAI di Sekolah


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi turut mewarnai dunia pendidikan kita.
Tantangan tentang efektifitas pembelajaran sebagai tuntunan nasional sejalan dengan
perkembangan dan kemajuan masyarakat, berimplikasi secara nyata dalam program
pembelajaran dan kurikulum sekolah. Tujuan dari program kurikulum dapat tercapai dengan
baik jika programnya didesain secara jelas dan aplikatif. Dalam hubungan inilah para guru
dituntut untuk memiliki kemampuan mendesain program. Terkait perencanaan dan
pelaksanaannya sekaligus menentukan strategi intruksional yang harus ditempuh. Para guru
harus memiliki ketrampilan 4 Ahmad Rohani, Abu Ahmadi, Pedoman Penyelenggaraan
Administrasi Pendidikan Sekolah (Jakarta : Bumi Aksara, 1991), 116-117 5 Syaiful Bahri
Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1996),195-196 4
memilih dan menggunakan metode mengajar untuk diterapkan dalam sistem pembelajaran
yang efektif.4
Peran guru sebagai pelaksana pendidikan pembelajaran sudah saatnya
mengoptimalkan mutu kegiatan pembelajaran untuk memenuhi harapan pelanggan
pendidikan. Sekolah berfungsi untuk membina SDM yang kreatif dan inovatif,
mengembangkan Iptek yang dipadu oleh iman dan taqwa (Imtaq). sehingga lulusannya
memenuhi kebutuhan masyarakat. Para guru pendidikan dituntut mencari dan menerapkan
suatu strategi manajemen baru yang dapat mendorong berbaikan mutu pembelajaran
Pendidikan Agama Islam sekarang ini.
Salah satu faktor keberhasilan dalam proses pembelajaran yaitu pengelolaan
pembelajaran. Bahkan pengelolaan pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat untuk
mencapai tujuan terciptanya suatu pembelajaran yang menghasilkan interaksi guru dengan
murid, efektif dan efesien. Menurut Hadari Nawawi menegaskan bahwa sekolah dan kelas
diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mendidik siswa, yang tidak
harus didewasakan dari aspek intelektualnya saja, akan tetapi dalam aspek kepribadiannya.5

4
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2009), 1

5
awawi, Hadari, Organisasi Sekolah dan Pengelolaaan Kelas sebagai Lembaga Pendidikan, (Jakarta : Haji Masagung,
1989), Hlm. 117.

2|Pembelajaran PAI di Sekolah


B. Rumusan Masalah
1. Kalender Pendidikan?
2. Pekan Efektif?
3. Silabus?
4. RPP?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Kalender Pendidikan
2. Untuk Memahami Pekan Efektif
3. Untuk memahami Silabus
4. Untuk Mengetahui RPP

3|Pembelajaran PAI di Sekolah


BAB ll

PEMBAHASAN

A. Kalender Pendidikan
Sebelum menyusun program semester dan program tahunan seorang guru terlebih dahulu
mengetahui tentang kalender akademik sebagai acuan untuk menyusun program tersebut.
Adapun hal-hal yang terdapat pada kalender akdemik adalah sebagi berikut :
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Adapun langkah-langkah penetapan Kalender Akademik adalah sebagai berikut:

a. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulanJuni tahun
berikutnya.
b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari rayakeagamaan, Kepala
Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
c. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk
satuan-satuan pendidikan.

4|Pembelajaran PAI di Sekolah


d. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masingnsatuan
pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi ini
dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.6
Setelah mengetahui hal-hal yang terkandung dalam kalender akademik barulah seorang
guru memulai menyusun pekan efektif. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagi berikut :

a) Menentukan jumlah minggu selama satu tahun.


b) Menghitung jumlah minggu tidak efektif selama 1 tahun.
c) Menghitung jumlah minggu efektif dengan cara jumlah minggu dalam 1 tahun dikurang
jumlah minggu tidak efektif .
d) Menghitung jumlah jam efektif selama satu tahun dengan cara jumlah minggu efektif
dikali jumlah jam pelajaran per minggu.

B. Pengertian Rincian Pekan Efektif (RPE)


Rincian Pekan Efektif (RPE) adalah hitungan hari-hari efektif yang ada pada tahun
pelajaran berlangsung. Untuk menyusun RPE yang harus dilihat dan diperhentikan adalah
kalender akademik yang sedang berlangsung serta menjadi pedoman sekolah dalam
menetapkan jumlah minggu/pekan efektif.
Sebelum memasuki lebih dalam tentang cara membuat RPE, maka perlu diketahui dalam
rincian pekan efektif terdapat beberapa tahapan untuk menyusun pekan efektif, diantaranya:
1. Cara Menghitung Pekan Efektif
Untuk memudahkan dalam menghitung jumlah pekan efektif dalam satu semsester,
maka terlebih dahulu harus menentukan jumlah hitungan hari-hari efektifnya dalam satu
semester menggunakan kalender akademik.
2. Banyak Pekan Tidak Efektif

6 Andi Saputra. 2012. “Program Tahunan, Program Semester dan Kalender pendidikan”. Diakses tanggal 27 Februari 2021. http:// honestboy-honestboy.
blogspot.com/2012/03/program-tahunan- program-semester-dan. html

5|Pembelajaran PAI di Sekolah


Pekan tidak efektif adalah banyaknya pekan yang terdapat dalam kalender
pendidikan, tetapi tidak dapat dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran/tatap muka,
yang terstruktur dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dikelas.
3. Banyak Pekan Efektif
Banyak pekan efektif adalah dimana hari-hari efektif untuk belajar dapat dipergunakan
dalam suatu pembelajaran, maka untuk memudahkan mengetahui banyak pekan efektif
caranya ialah dengan cara (semua jumlah pekan – jumlah pekan tidak efektif = jumlah
efektif)
4. Distribusi Alokasi Waktu
Distribusi alokasi waktu adalah waktu-waktu yang dapat dipergunakan dalam hari-hari
pekan efektif dan pembagian/pendistribusian jumlah pekan efektif kedalam kegiatan-
kegiatan pembelajaran selama satu semester berjalan. Adapun komponen dalam distribusi
alokasi waktu mencakup kegiatan sebagai berikut: Tatap muka, Ulangan harian, UTS,
UAS, dan Remidi.
1. Cara Membuat Rincian Pekan Efektif (RPE)
Seperti yang sudah diketahui tentang tahapan cara membuat RPE, yang telah
dijelaskan pada pengertian rincian pekan efektif, maka yang harus diketahui adalah
kalender akademik, ini adalah contoh kalender akademik:

6|Pembelajaran PAI di Sekolah


Setelah mengetahui kalender akademik (Kaldik), maka tahap selanjutnya adalah
menghitung pekan efektifnya. Setelah dihitung, maka hasil jumlah pekan dimasukkan pada
format RPE, seperti berikut ini:
- Tahap Pertama
RINCIAN PEKAN EFEKTIF (I)
Nama Sekolah : SD Negeri
Mata Pelajaran : Agama
Kelas : V (lima)
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Jml. Jam Per Minggu : 2 JP
Semester : I (satu)
Jumlah Pekan dalam satu semester:
No Bulan Jumlah Pekan
1 Juli 2014 5
2 Agustus 2014 4
3 September 2014 4
4 Oktober 2014 5
5 November 2014 4
6 Desember 2014 5
Jumlah Pekan 27 (A)

Jumlah Pekan Tidak Efektif:

Jumlah
No Bulan Kegiatan
Pekan
Kegiatan Hari Belajar Efektif
1 Juli 2014 -
Fakultatif
Libur Semester II, Libur Puasa
2 Juli 2014 4
dan Hari Raya
3 Oktober 2014 Libur Hari Besar -
Libur Semester I dan Libur
4 Desember 2014 2
Hari Besar
Jumlah Pekan 6 (B)

7|Pembelajaran PAI di Sekolah


- Tahap Kedua
Kemudian untuk mengetahui berapa jumlah pekan efektif dalam satu semester, maka
harus melakukan (penjumlahan hasil pekan dalam satu semester dengan pekan tidak
efektif), caranya adalah sebagai berikut:
Jumlah Pekan Efektif (C)
- 27 – (B) 6 = (C) 21 Pekan Efektif.
- Tahap Ketiga
Menentukan alokasi waktu, disini seorang guru harus membagi alokasi waktu
pelajaran, karena untuk mengetahui berapa banyak waktu yang dibutuhkan nanti ketika
melakukan pembelajaran.
Untuk menentukan distribusi alokasi waktu, maka yang harus ditentukan terlebih
dahulu adalah sebagai berikut:
1. Jumlah pekan efektif yang sudah diketahui harus dikalikan dengan Jumlah Jam Per
Minggu, seperti berikut:
Banyak Jam Pelajaran Yang Efektif
21 Pekan Efektif x 2 Jam Per Minggu = 42 jam pelajaran
2. Adapun bentuk table distribusi alokasi waktu yang meliputi tentang Tatap Muka,
Ulangan harian, UTS, UAS, dan Remidi adalah sebagai berikut. Namun perlu diketahui
Remidi adalah mengulang kembali pelajaran yang tidak mencapai target dan salah satu
tambahan nilai agar mencapai target yang ditentukan, dan remidi membutuhkan jam
tambahan.

Table Distribusi Alokasi Waktu


No Kegiatan Pekan Jam Pelajaran
1 Tatap Muka 17 34
2 Ulangan Harian 1 2
3 UTS 1 2
4 UAS 1 2
5 Remidi 1 2
Jumlah 21 42

Pekan yang ada pada table adalah jumlah hasil pekan efektif.

8|Pembelajaran PAI di Sekolah


Maka Setelah semua angka dimasukkan dalam format RPE beserta rumus-
rumusnya, maka hasil akhirnya adalah 42 jam pelajaran dalam satu kelas selama satu
semester.
- Tahap Keempat
RINCIAN PEKAN EFEKTIF (II)
Nama Sekolah : SD Negeri
Mata Pelajaran : Agama
Kelas : V (lima)
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Jml. Jam Per Minggu : 2 JP
Semester : II (dua)

Jumlah Pekan dalam satu semester:


No Bulan Jumlah Pekan
1 Januari 2015 4
2 Februari 2015 4
3 Maret 2015 4
4 April 2015 5
5 Mei 2015 4
6 Juni 2015 4
Jumlah Pekan 25 (A)

Jumlah Pekan Tidak Efektif:

Jumlah
No Bulan Kegiatan
Pekan
1 Pebruari 2015 Libur Hari Besar -
2 April 2015 Libur Hari Besar -
3 Juni 2015 Libur Semester II 1
Jumlah Pekan 1 (B)

- Tahap Kelima
Jumlah Pekan Efektif (C)
(A) 25 – (B) 1 = (C) 24 Pekan Efektif.
9|Pembelajaran PAI di Sekolah
- Tahap Keenam
Banyak Jam Pelajaran Yang Efektif
24 Pekan Efektif x 2 Jam Per Minggu = 48 jam pelajaran

Table Distribusi Alokasi Waktu

No Kegiatan Pekan Jam Pelajaran


1 Tatap Muka 19 38
2 Ulangan Harian 1 2
3 UTS 1 2
4 UAS 1 2
5 Remidi 2 4
Jumlah 24 48

Pekan yang ada pada table adalah jumlah hasil pekan efektif.

Maka Setelah semua angka dimasukkan dalam format RPE beserta rumus-
rumusnya, maka hasil akhirnya adalah 48 jam pelajaran dalam satu kelas selama satu
semester.

- Tahap Ketujuh
Maka untuk mengetahui seluruh pekan yang aktif dalam satu tahun maka caranya
adalah pekan efektif semester I + pekan efektif semester II = pekan satu tahun.

S I : 21 + S II : 24 = 45 pekan efektif dalam satu tahun.

Hari Efektif Sekolah

Untuk mengetahui hari-hari efekif dalam satu semester adalah dengan cara: (pekan
efektif semester x 6 hari efektif dalam sepekan).

 S I : 21 x 6 hari = 126 hari – 1 hari tidak efektif = 125. Jadi jumlah hari efektif dalam
semester I adalah 125 hari.
Semester I : 122 Hari
Hari Belajar Efektif Fakultatif : 3 Hari
10 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
 S II : 24 x 6 hari = 141. Jadi jumlah hari efektif dalam semester II adalah 141 hari.
Semester II : 141 Hari

2. Manfaat Mengetahui Rincian Pekan Efektif (RPE)


Seperti yang sudah diketahui RPE menjadi penting karena merupakan penentu awal
pembuatan Program Tahunan (Prota), Program Semester (Promes), Pembagian SK-KD,
dan pembuatan RPP. Jadi manfaat mempelajari Rincian Pekan Efektif adalah diantaranya:
1. Memudahkan guru untuk menyusun Prota dan Promes.
2. Dapat menentukan hari-hari yang tidak efektif dalam satu pekan.
3. Memudahkan guru menyusun SK dan KD serta pembuatan RPP dalam satu pekan.

Jadi Kesimpulannya Pemerintah menyusun kurikulum 2013 yang bertujuan untuk


mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia
(Kemendikbud, 2013).
Untuk mendukung upaya pemerintah dan mewujudkan tujuan kurikulum 2013,
maka proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan.

11 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
C. Silabus
1. Pengertian Silabus
Silabus merupakan pengembangan kurikulum yang menjabarkan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, pokok-pokok dan uraian materi yang perlu
dipelajari peserta didik. Silabus sebagai pengembangan kurikulum dan pembelajaran dalam
implementasinya oleh pendidik dijabarkan dalam rencana dan pelaksanaan pembelajaran
sampai pada penilaian hasil belajar. Pendidik mengkaji dan mengembangkan silabus secara
berkelanjutan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan hasil evaluasi pembelajaran
melalui refleksi maupun melalui penelitian tindakan kelas dan evaluasi hasil belajar melalui
tes dengan prosedur yang benar dan standar.7
Sesuai Pasal 17 ayat (2) PP No. 19 Tahun 2005 menyatakan sekolah dan komite
sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi
lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang
pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan
pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK. Jelaslah bahwa
pengembangan silabus dan kurikulum dilakukan oleh sekolah, dan pihak yang terdepan
dalam pengembangan silabus adalah pendidik, oleh karena itu profesionalisme pendidi
dipertaruhkan untuk menentukan apakah silabus yang dikembangkan itu berkualitas atau
tidak.
Silabus di kembangkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi isi untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah dengan pola pembelajaran pada setiapajaran tertentu.
Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. 8
Silabus kurikulum 2013 adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pembelajaran
atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus merupakan

7
Syaiful Sagala, jurnal tabularasa pps unimed vol.5 no. silabus sebagai landasan pelaksanaan dan pengembangan
pembelajaran bagi guru yang professional, (Universitas Negeri Medan 2008) hal. 13

8
Andi prastowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu, (Jakarta:Prenadamedia Grup, 2019), hlm 171.

12 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
penjabaran standar kompetensi dasar ke dalam materi pokok pembelajaran, dan indicator
pencapaian kompetensi untuk penilaian.9
Silabus adalah rencana pembelajaran untuk satu semester, dimana didalamnya terhadap
standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran tematik
maka silabus dikembangkan untuk pembelajaran satu tema satu silabus. Jadi intinya akan
tertulis silabus tema apa, yang kemudian dimasukkan beberapa kompetensi dasar beberapa
bidang studi yang ada didalamnya. 10
Silabus disusun berdasarkan standar isi yang didalamnya berisikan identitas, mata
pelajaran, standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD), materi pokok/
pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
2. Manfaat Silabus
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam mengembangkan pembelajaran seperti
pembuatan rencana pembelajaran, pengelola kegiatan pembelajaran dan pengembangan
sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan pembelajaran.11
Manfaat Silabus pada dasarnya silabus merupakan acuan utama dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Beberapa manfaat dari silabus ini, di antaranya:
a. Sebagai pedoman/acuan bagi pengembangan pembelajaran lebih lanjut, yaitu dalam
penyusunan RPP, pengelolaan kegiatan pembelajaran, penyediaan sumber belajar, dan
pengembangan sistem penilaian. Memberikan gambaran mengenai pokok-pokok
program yang akan dicapai dalam suatu mata pelajaran.
b. Sebagai ukuran dalam melakukan penilaian keberhasilan suatu program pembelajaran.
c. Dokumentasi tertulis (witten document) sebagai akuntabilitas suatu program
pembelajaran.

9
Andi prastowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu,.... hlm 201.

10
Mardianto, Pembelajaran Tematik, ( Medan: Perdana Publishing, 2011), hlm.81

11
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, ( Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), hlm. 40.

13 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
3. Prinsip Pengembangan Silabus

Dalam pengembangan silabus perlu dipertimbangkan beberapa prinsip. Prinsip tersebut


merupakan kaidah yang akan menjiwai. Proses pembelajaran. Terdapat beberapa prinsip
yang harus dijadikan dasar dalam pengembangan silabus, diantaranya ialah:12

a. Ilmiah, maksudnya bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Mengingat
silabus berisikan garis-garis besar isi/materi pembelajaran yang akan dipelajari siswa,
maka materi/isi pembelajaran tersebut harus memenuhi kebenaran ilmiah. Untuk itu,
dalam penyusunan silabus disarankan melibatkan ahli bidang keilmuan masing-masing
mata pelajaran agar materi pembelajaran tersebut memiliki validitas yang tinggi.
b. Relevan, maksudnya bahwa cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan
penyajian materi dalam silabus harus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
c. Sistematis, maksudnya bahwa komponen-komponen dalam silabus harus saling
berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. Silabus pada dasarnya
merupakan suatu sistem, oleh karena itu dalam penyusunannya harus dilakukan secara
sistematis.
d. Konsisten, maksudnya bahwa dalam silabus harus nampak hubungan yang konsisten
(ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian.
e. Memadai, maksudnya bahwa cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian cukup memadai untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar yang pada akhirnya mencapai standar kompetensi.
f. Aktual dan Kontekstual, maksudnya bahwa cakupan indikator, materi pokok,
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan
ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

12
Sri Narwanti, Panduan menyusunan SILABUS dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Yogyakarta:
Familia,2015), hlm.3.

14 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
g. Fleksibel, maksudnya bahwa keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan
tuntutan masyarakat.
h. Menyeluruh, maksudnya bahwa komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

Silabus menurut Muslich (2007:25) merupakan salah satu produk pengembangan


kurikulum dan pembelajaran yang berisikan garis-garis besar materi pembelajaran.
Prinsip pengembangan menurut BNSP (2006) silabus

1) ilmiah yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan;
2) relevan yaitu cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spritual peserta didik;
3) sistematis yaitu komponenkomponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi;
4) konsisten yaitu adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian;
5) memadai yaitu cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar;
6) menyeluruh yaitu komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, psikomotor).13
4. Pengembangan Sibulus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok
dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah melalui kelompok Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG) dan dinas pendidikan.

13
Syaiful Sagala, jurnal tabularasa pps unimed vol.5 no. silabus sebagai landasan pelaksanaan dan pengembangan
pembelajaran bagi guru yang professional, (Universitas Negeri Medan 2008) hal. 13-14

15 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
a. Disusun secara mandiri oleh guru sejauh guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik peserta didik, kondisi sekolah dan lingkungannya.
b. Apabila guru mata pelajaran karena suatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan
untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus
yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
c. Di SD/MI semua guru kelas 1 sampai kelas IV, menyusun silabus secara bersama.
d. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya
bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/ PKG untuk bersama-
sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah dalam ruang
lingkup MGMP/ PKG setempat.
e. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunana silabus dengan
membentuk suatu tim yang terdiri dari para guru berpengalamn di bidangnya masing-
masing.14
5. Komponen dan Langkah-langkah Pengembangan Silabus
Secara umum mekanisme pengembangan silabus dapat digambarkan sebagai berikut:
Materi Kegiatan
pokok/pe pembelajara
mbelajara n

Analisis Alokasi
Indikato
/Si/SK/K Waktu
r
D

Penilaian Sumber
belajar
Sebelum menyusun silabus dan RPP, terlebih dahulu dituliskan dengan jelas nama
sekolah, mata pelajaran, ditujukan untuk kelas berapa, pada semester berapa, dan alokasi waktu
yang dibutuhkan, srta perlu juga dituliskan standar kompetensi mata pelajaran yang akan

14
Tim Pengembang MKDP, kurikulum dan pembelajaran, ( jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm.290

16 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
dicapai. Proses penyusunan silabus setelah mengisi identitas mata pelajaran terdiri atas tujuh
langkah utama sebagai berikut:

a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar


b. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
c. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
d. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
e. Penentuan Jenis Penilaian Langkah-langkah pengembangan silabus
f. Menentukan Alokasi Waktu
g. Menentukan sumber belajar.

Menentukan Sumber Belajar Penjelasan dari masing-masing langkah ini adalah sebagai
berikut:

a. Mengisi identitas silabus Identitas terdiri dari nama sekolah/madrasah, kelas, mata
pelajaran, dan semester.
b. Menuliskan Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah kualifikasi kemamapuan
peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan
nilai yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil
dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Mata pelajaran. Sebelum
menuliskam Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata
pelajaran dengan memerhatikanhal-hal berikut:15
a) Urutan berdasarkan konsep dasar ilmu dan SK atau KD.
b) Keterkaitan antarstandar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
c) Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
 Menuliskan kompetensi dasar Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan
minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata
pelajaran tertentu. Kompetensi dasar dipilih dari yang tercantum dalam standar isi.

15
Muhaimin, dkk, Pengembanagn Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Sekolah Dan
Madrasah, (Jakarta: Raja Wali Press, 2009),.hlm.115.

17 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
 Merumuskan Indikator Indikator merupakan tanda-tanda atau cirri-ciri yang
mengambarkanpencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur, observasi
(diamati) yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator
dan KD merupakan tanda-tanda kemampuan peserta didik untuk pencapaian
kompetensi yang merupakan kemampuan sikap, berpikir, dan bertidak secara
konsisten. Pembuatan indikator diperlukan krteria yaitu, Sesuai tingkat
perkembangan berpikir siswa, mengacu pada pencapaian SK dan KD,
menunjukkan pencapaian hasil belajar secara utuh (kognitif, efektif, psikomotor),
Mengelaborasi karakteristik materi pembelajaran yang relevan, meggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati.
c. Mengidentifikasikan Materi Pokok Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan subtansi isi yang harus dipelajari dan dikuasai
peserta didik dalam proses pembelajaran. Subtansi isi yang berupa fakta, konsep, prinsip,
dalil, hukum, kaidah, prosedur, keterampilan sikap dan nilai. Artinya penyususnan sialabus
tidak hanya mengientifikasi materi pokok tetapi sampai pada materi pembelajaran. Dalam
mengidentifikasi materi pokok pembelajaran harus dipertimbangkan:
a) Relevansi materi pokok dengan indikator KD-SK.
b) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik.
c) Kebermamfaatan bagi peseta didik.
d) Strutur keilmuan.
e) Kedalaman dan keluasan materi.
f) Alokasi waktu.
g) Tingkat kepentingan.
h) Layak dipelajari.
i) Menarik minat
j) Mengembangkan kegiata belajar

Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan dalam mengembangkan kegiatan


pembelajaran sebagai berikut:

18 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
1) Kegiatan pembelajaran bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para pendidik
agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan proses pembelajaran secara professional
sesuai dengan tuntutan kurikulum.
2) Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompeteansi dasar
secara utuh.
3) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
oleh siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar
4) Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa.
5) Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.
6) Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus dikuasai
untuk mencapai kompetensi dasar.
7) Penentuan langakh-langkah pembelajaran.
d. Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan bedasarkan indikator.
Di dalam penilaian ini tedapat tiga kompenen terpenting, yang meliputi teknik penilaian,
bentuk instumen, contoh instrumen.
e. Menentukan alokasi waktu
Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian suatu \
kompetensi dasar tertentu, dengan memperhatikan:
a) Minggu efektif per semester
b) Alokasi waktu mata pelajaran
c) Jumlah standar kompetensi-kompetensi dasar per semester d) Membagi alokasi waktu
perjumlah SK-KD dengan memerhatikan tingkat kerumitan dan keluasan materi.
d) Menentukan sumber belajar

19 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran,
yang dapat berupa: buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan, dan
sebagainya.16

16
Muhaimin, dkk, Pengembanagn Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Sekolah Dan
Madrasah,....hlm.116-117.

20 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
Catatan: * Kegiatan Pembelajaran: kegiatan-kegiatan yang spesifik yang dilakukan siswa,
tetapi diskenariokan oleh guru untuk mencapai SK dan KD * Alokasi waktu:
termasuk alokasi penilaian yang terintegrasi dengan pembelajaran (n x 40 menit) *
Sumber belajar: buku teks, alat, bahan, nara sumber,atau lainnya.

D. Ihwal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Silabus merupakan salah satu bentuk perencanaan pembelajaran yang masih memerlukan
penjabaran yang lebih operasional ke dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas,
laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang
tertuang di dalam RPP harus memuat hal-hal yang secara langsung berkaitan dengan aktivitas
pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar tertentu. Dalam
menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi Kompetensi
Dasar yang akan dibidiknya. RPP secara rinci harus memuat: tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar,
dan penilaian.

21 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
1. Langkah-langkah Penyusunan RPP
a. Mencantumkan identitas
Nama sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Indikator :
Alokasi Waktu :

Catatan:
 RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang
disusun oleh satuan pendidikan
 Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang
bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh
karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam
satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi
dasarnya.
b. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang direncanakan harus
dikuasai siswa yang digali berdasarkan kompetensi dasar tertentu. Tujuan pembelajaran
harus dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dan dapat diukur. Apabila
rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan itulah yang dijadikan dasar
dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah
tujuan atau beberapa tujuan.
c. . Mencantumkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok
yang ada dalam silabus.

22 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
d. Mencantumkan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan
sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan
dan/atau strategi yang dipilih.
e. Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah
kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur
kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi,
dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model
yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu,
kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada
dalam setiap pertemuan.
f. Mencantumkan Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang
dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan,
lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih
operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam
RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.
g. Mencantumkan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang
dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat ituangkan dalam bentuk
matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian,
tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.

23 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
2. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs. : ...................................
Mata Pelajaran : ...................................
Kelas/Semester : ...................................
Standar Kompetensi : ...................................
Kompetensi Dasar : ...................................
Indikator : ...................................
Alokasi Waktu : ..... x 40 menit (… pertemuan)

24 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
BAB III

PENUTPAN

A. Kesimpilan
Proses Belajar Mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal dengan guru
sebagai pemeran utama. Guru sangat menentukan suasana belajar-mengajar didalam kelas.
Guru yang kompeten akan lebih mampu dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif
dan efisien di dalam kelas, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.
Keberhasilan tersebut, dipengaruhi banyak faktor terutama terletak pada pengajar (guru) dan
yang diajar (siswa), yang berkedudukan sebagai pelaku dan subyek dalam proses tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan manajemen pembelajaran yang baik sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Karenanya, manajemen pembelajaran memegang peranan yang
sangat menentukan dalam Proses Belajar Mengajar.
Adapun hal-hal yang terdapat pada kalender akdemik adalah sebagi berikut :
5. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
6. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
7. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk
jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Jadi Kesimpulannya Pemerintah menyusun kurikulum 2013 yang bertujuan untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia
(Kemendikbud, 2013).

25 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
B. Saran
Dari hasil penelitian yang disimpulkan diatas, peneliti berusaha memberikan saran -
saran sebagai motivasi dalam meningkatkan keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
Mengakhiri penulisan Makalah ini peneliti memanjatkan puji syukur yang tiada
terkira kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, taufiq dan inayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Kritik dan saran dari semua pihak
demi kesempurnaan Makalah ini penulis harapkan. Peneliti juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan
Makalah ini. Teriring dengan do’a dan harapan semoga karya ini berguna bagi penulis
pada khususnya dan kepada pembaca pada umumnya.

26 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
DAFTAR PUSTAKA

Hujair dan Sanaky, 2003, Paradigma Pendidikan Islam Membangun Masyarakat Madani
Indonesia, (Yogyakarta: Safiria Insania Press).

Suharsimi Arikunto, 1992, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif
(Jakarta: Rajawali Pers),

Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, 1996, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka
Cipta),

Oemar Hamalik, 2009, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT.Bumi Aksara),

awawi, Hadari, 1989, Organisasi Sekolah dan Pengelolaaan Kelas sebagai Lembaga
Pendidikan, (Jakarta : Haji Masagung),

Andi Saputra, 2021, “Program Tahunan, Program Semester dan Kalender Pendidikan”,
diakses tanggal 27 Februari 2021

Syaiful Sagala, 2008, jurnal tabularasa pps unimed vol.5 no. silabus sebagai landasan
pelaksanaan dan pengembangan pembelajaran bagi guru yang professional,
(Universitas Negeri Medan)

Andi prastowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu, (Jakarta:Prenadamedia Grup,


2019),

Andi prastowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu,…

Mardianto, 2011, Pembelajaran Tematik, ( Medan: Perdana Publishing),

Abdul Majid, 2011, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi


Guru, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya),

Sri Narwanti, 2015, Panduan menyusunan SILABUS dan Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (Yogyakarta: Familia),

Jurnal 2012, Tim Pengembang MKDP, kurikulum dan pembelajaran, ( jakarta: Rajawali
Pers),

Muhaimin, dkk, 2009, Pengembanagn Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada
Sekolah Dan Madrasah, (Jakarta: Raja Wali Press),

Ibid. Muhaimin.
27 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h

Anda mungkin juga menyukai