Dosen Pengampu:
FEBRUARI 2021
Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala Puji Kami Haturkan Kepada Allah SWT yang telah memberi kami Petunjuk, hidayah
dan kekuatan untuk menyelesaikan Makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya saya tidak akan bisa
menyelesaikan Makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun berdasarkan tugas dan proses pembelajaran yang telah dititipkan
kepada Kami. Makalah ini disusun dengan menghadapi berbagai rintangan, namun dengan penuh
kesabaran saya mencoba untuk menyelesaikan Makalah ini dengan baik, sehingga beberapa
rintangan yang kami hadapi bisa di lewati dengan baik.
Makalah ini tentang Perencanaan Pembelajaran PAI tema yang akan dibahas di Makalah
ini sengaja di pilih oleh guru pembimbing kami untuk kami pelajari lebih dalam. Butuh waktu yang
cukup panjang untuk mendalami materi ini sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini
dengan baik.
Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pengampu Bapak
Ahmad Dhiyaa Ul Haqq, M.Pd. yang telah banyak memberikan arahan dalam proses
penyelesaian Makala ini. Semoga Makalah yang Kami buat ini dapat dinilai dengan baik dan
dihargai oleh pembaca. Meski Makalah ini masih banyak mempunyai kekurangan, kami selaku
penyusun mohon kritik dan sarannya yang membangun. Agar kami terus semangat membuat dan
memenuhi tugas selama kami masih Proses belajar. Terima kasih.
Penyusun
COVER ...................................................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 25
B. Saran ........................................................................................................................... 26
1
Hujair dan Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam Membangun Masyarakat Madani Indonesia, (Yogyakarta: Safiria
Insania Press, 2003), Hal. 4
2
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif (Jakarta: Rajawali Pers, 1992), 67
3
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1996),195-196
4
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2009), 1
5
awawi, Hadari, Organisasi Sekolah dan Pengelolaaan Kelas sebagai Lembaga Pendidikan, (Jakarta : Haji Masagung,
1989), Hlm. 117.
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Kalender Pendidikan
2. Untuk Memahami Pekan Efektif
3. Untuk memahami Silabus
4. Untuk Mengetahui RPP
PEMBAHASAN
A. Kalender Pendidikan
Sebelum menyusun program semester dan program tahunan seorang guru terlebih dahulu
mengetahui tentang kalender akademik sebagai acuan untuk menyusun program tersebut.
Adapun hal-hal yang terdapat pada kalender akdemik adalah sebagi berikut :
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
a. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulanJuni tahun
berikutnya.
b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari rayakeagamaan, Kepala
Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
c. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk
satuan-satuan pendidikan.
6 Andi Saputra. 2012. “Program Tahunan, Program Semester dan Kalender pendidikan”. Diakses tanggal 27 Februari 2021. http:// honestboy-honestboy.
blogspot.com/2012/03/program-tahunan- program-semester-dan. html
Jumlah
No Bulan Kegiatan
Pekan
Kegiatan Hari Belajar Efektif
1 Juli 2014 -
Fakultatif
Libur Semester II, Libur Puasa
2 Juli 2014 4
dan Hari Raya
3 Oktober 2014 Libur Hari Besar -
Libur Semester I dan Libur
4 Desember 2014 2
Hari Besar
Jumlah Pekan 6 (B)
Pekan yang ada pada table adalah jumlah hasil pekan efektif.
Jumlah
No Bulan Kegiatan
Pekan
1 Pebruari 2015 Libur Hari Besar -
2 April 2015 Libur Hari Besar -
3 Juni 2015 Libur Semester II 1
Jumlah Pekan 1 (B)
- Tahap Kelima
Jumlah Pekan Efektif (C)
(A) 25 – (B) 1 = (C) 24 Pekan Efektif.
9|Pembelajaran PAI di Sekolah
- Tahap Keenam
Banyak Jam Pelajaran Yang Efektif
24 Pekan Efektif x 2 Jam Per Minggu = 48 jam pelajaran
Pekan yang ada pada table adalah jumlah hasil pekan efektif.
Maka Setelah semua angka dimasukkan dalam format RPE beserta rumus-
rumusnya, maka hasil akhirnya adalah 48 jam pelajaran dalam satu kelas selama satu
semester.
- Tahap Ketujuh
Maka untuk mengetahui seluruh pekan yang aktif dalam satu tahun maka caranya
adalah pekan efektif semester I + pekan efektif semester II = pekan satu tahun.
Untuk mengetahui hari-hari efekif dalam satu semester adalah dengan cara: (pekan
efektif semester x 6 hari efektif dalam sepekan).
S I : 21 x 6 hari = 126 hari – 1 hari tidak efektif = 125. Jadi jumlah hari efektif dalam
semester I adalah 125 hari.
Semester I : 122 Hari
Hari Belajar Efektif Fakultatif : 3 Hari
10 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
S II : 24 x 6 hari = 141. Jadi jumlah hari efektif dalam semester II adalah 141 hari.
Semester II : 141 Hari
11 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
C. Silabus
1. Pengertian Silabus
Silabus merupakan pengembangan kurikulum yang menjabarkan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, pokok-pokok dan uraian materi yang perlu
dipelajari peserta didik. Silabus sebagai pengembangan kurikulum dan pembelajaran dalam
implementasinya oleh pendidik dijabarkan dalam rencana dan pelaksanaan pembelajaran
sampai pada penilaian hasil belajar. Pendidik mengkaji dan mengembangkan silabus secara
berkelanjutan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan hasil evaluasi pembelajaran
melalui refleksi maupun melalui penelitian tindakan kelas dan evaluasi hasil belajar melalui
tes dengan prosedur yang benar dan standar.7
Sesuai Pasal 17 ayat (2) PP No. 19 Tahun 2005 menyatakan sekolah dan komite
sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi
lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang
pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan
pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK. Jelaslah bahwa
pengembangan silabus dan kurikulum dilakukan oleh sekolah, dan pihak yang terdepan
dalam pengembangan silabus adalah pendidik, oleh karena itu profesionalisme pendidi
dipertaruhkan untuk menentukan apakah silabus yang dikembangkan itu berkualitas atau
tidak.
Silabus di kembangkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi isi untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah dengan pola pembelajaran pada setiapajaran tertentu.
Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. 8
Silabus kurikulum 2013 adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pembelajaran
atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus merupakan
7
Syaiful Sagala, jurnal tabularasa pps unimed vol.5 no. silabus sebagai landasan pelaksanaan dan pengembangan
pembelajaran bagi guru yang professional, (Universitas Negeri Medan 2008) hal. 13
8
Andi prastowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu, (Jakarta:Prenadamedia Grup, 2019), hlm 171.
12 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
penjabaran standar kompetensi dasar ke dalam materi pokok pembelajaran, dan indicator
pencapaian kompetensi untuk penilaian.9
Silabus adalah rencana pembelajaran untuk satu semester, dimana didalamnya terhadap
standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran tematik
maka silabus dikembangkan untuk pembelajaran satu tema satu silabus. Jadi intinya akan
tertulis silabus tema apa, yang kemudian dimasukkan beberapa kompetensi dasar beberapa
bidang studi yang ada didalamnya. 10
Silabus disusun berdasarkan standar isi yang didalamnya berisikan identitas, mata
pelajaran, standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD), materi pokok/
pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
2. Manfaat Silabus
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam mengembangkan pembelajaran seperti
pembuatan rencana pembelajaran, pengelola kegiatan pembelajaran dan pengembangan
sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan pembelajaran.11
Manfaat Silabus pada dasarnya silabus merupakan acuan utama dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Beberapa manfaat dari silabus ini, di antaranya:
a. Sebagai pedoman/acuan bagi pengembangan pembelajaran lebih lanjut, yaitu dalam
penyusunan RPP, pengelolaan kegiatan pembelajaran, penyediaan sumber belajar, dan
pengembangan sistem penilaian. Memberikan gambaran mengenai pokok-pokok
program yang akan dicapai dalam suatu mata pelajaran.
b. Sebagai ukuran dalam melakukan penilaian keberhasilan suatu program pembelajaran.
c. Dokumentasi tertulis (witten document) sebagai akuntabilitas suatu program
pembelajaran.
9
Andi prastowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu,.... hlm 201.
10
Mardianto, Pembelajaran Tematik, ( Medan: Perdana Publishing, 2011), hlm.81
11
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, ( Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), hlm. 40.
13 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
3. Prinsip Pengembangan Silabus
a. Ilmiah, maksudnya bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Mengingat
silabus berisikan garis-garis besar isi/materi pembelajaran yang akan dipelajari siswa,
maka materi/isi pembelajaran tersebut harus memenuhi kebenaran ilmiah. Untuk itu,
dalam penyusunan silabus disarankan melibatkan ahli bidang keilmuan masing-masing
mata pelajaran agar materi pembelajaran tersebut memiliki validitas yang tinggi.
b. Relevan, maksudnya bahwa cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan
penyajian materi dalam silabus harus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
c. Sistematis, maksudnya bahwa komponen-komponen dalam silabus harus saling
berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. Silabus pada dasarnya
merupakan suatu sistem, oleh karena itu dalam penyusunannya harus dilakukan secara
sistematis.
d. Konsisten, maksudnya bahwa dalam silabus harus nampak hubungan yang konsisten
(ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian.
e. Memadai, maksudnya bahwa cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian cukup memadai untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar yang pada akhirnya mencapai standar kompetensi.
f. Aktual dan Kontekstual, maksudnya bahwa cakupan indikator, materi pokok,
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan
ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
12
Sri Narwanti, Panduan menyusunan SILABUS dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Yogyakarta:
Familia,2015), hlm.3.
14 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
g. Fleksibel, maksudnya bahwa keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan
tuntutan masyarakat.
h. Menyeluruh, maksudnya bahwa komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
1) ilmiah yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan;
2) relevan yaitu cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spritual peserta didik;
3) sistematis yaitu komponenkomponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi;
4) konsisten yaitu adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian;
5) memadai yaitu cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar;
6) menyeluruh yaitu komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, psikomotor).13
4. Pengembangan Sibulus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok
dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah melalui kelompok Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG) dan dinas pendidikan.
13
Syaiful Sagala, jurnal tabularasa pps unimed vol.5 no. silabus sebagai landasan pelaksanaan dan pengembangan
pembelajaran bagi guru yang professional, (Universitas Negeri Medan 2008) hal. 13-14
15 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
a. Disusun secara mandiri oleh guru sejauh guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik peserta didik, kondisi sekolah dan lingkungannya.
b. Apabila guru mata pelajaran karena suatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan
untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus
yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
c. Di SD/MI semua guru kelas 1 sampai kelas IV, menyusun silabus secara bersama.
d. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya
bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/ PKG untuk bersama-
sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah dalam ruang
lingkup MGMP/ PKG setempat.
e. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunana silabus dengan
membentuk suatu tim yang terdiri dari para guru berpengalamn di bidangnya masing-
masing.14
5. Komponen dan Langkah-langkah Pengembangan Silabus
Secara umum mekanisme pengembangan silabus dapat digambarkan sebagai berikut:
Materi Kegiatan
pokok/pe pembelajara
mbelajara n
Analisis Alokasi
Indikato
/Si/SK/K Waktu
r
D
Penilaian Sumber
belajar
Sebelum menyusun silabus dan RPP, terlebih dahulu dituliskan dengan jelas nama
sekolah, mata pelajaran, ditujukan untuk kelas berapa, pada semester berapa, dan alokasi waktu
yang dibutuhkan, srta perlu juga dituliskan standar kompetensi mata pelajaran yang akan
14
Tim Pengembang MKDP, kurikulum dan pembelajaran, ( jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm.290
16 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
dicapai. Proses penyusunan silabus setelah mengisi identitas mata pelajaran terdiri atas tujuh
langkah utama sebagai berikut:
Menentukan Sumber Belajar Penjelasan dari masing-masing langkah ini adalah sebagai
berikut:
a. Mengisi identitas silabus Identitas terdiri dari nama sekolah/madrasah, kelas, mata
pelajaran, dan semester.
b. Menuliskan Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah kualifikasi kemamapuan
peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan
nilai yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil
dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Mata pelajaran. Sebelum
menuliskam Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata
pelajaran dengan memerhatikanhal-hal berikut:15
a) Urutan berdasarkan konsep dasar ilmu dan SK atau KD.
b) Keterkaitan antarstandar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
c) Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
Menuliskan kompetensi dasar Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan
minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata
pelajaran tertentu. Kompetensi dasar dipilih dari yang tercantum dalam standar isi.
15
Muhaimin, dkk, Pengembanagn Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Sekolah Dan
Madrasah, (Jakarta: Raja Wali Press, 2009),.hlm.115.
17 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
Merumuskan Indikator Indikator merupakan tanda-tanda atau cirri-ciri yang
mengambarkanpencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur, observasi
(diamati) yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator
dan KD merupakan tanda-tanda kemampuan peserta didik untuk pencapaian
kompetensi yang merupakan kemampuan sikap, berpikir, dan bertidak secara
konsisten. Pembuatan indikator diperlukan krteria yaitu, Sesuai tingkat
perkembangan berpikir siswa, mengacu pada pencapaian SK dan KD,
menunjukkan pencapaian hasil belajar secara utuh (kognitif, efektif, psikomotor),
Mengelaborasi karakteristik materi pembelajaran yang relevan, meggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati.
c. Mengidentifikasikan Materi Pokok Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan subtansi isi yang harus dipelajari dan dikuasai
peserta didik dalam proses pembelajaran. Subtansi isi yang berupa fakta, konsep, prinsip,
dalil, hukum, kaidah, prosedur, keterampilan sikap dan nilai. Artinya penyususnan sialabus
tidak hanya mengientifikasi materi pokok tetapi sampai pada materi pembelajaran. Dalam
mengidentifikasi materi pokok pembelajaran harus dipertimbangkan:
a) Relevansi materi pokok dengan indikator KD-SK.
b) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik.
c) Kebermamfaatan bagi peseta didik.
d) Strutur keilmuan.
e) Kedalaman dan keluasan materi.
f) Alokasi waktu.
g) Tingkat kepentingan.
h) Layak dipelajari.
i) Menarik minat
j) Mengembangkan kegiata belajar
18 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
1) Kegiatan pembelajaran bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para pendidik
agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan proses pembelajaran secara professional
sesuai dengan tuntutan kurikulum.
2) Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompeteansi dasar
secara utuh.
3) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
oleh siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar
4) Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa.
5) Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.
6) Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus dikuasai
untuk mencapai kompetensi dasar.
7) Penentuan langakh-langkah pembelajaran.
d. Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan bedasarkan indikator.
Di dalam penilaian ini tedapat tiga kompenen terpenting, yang meliputi teknik penilaian,
bentuk instumen, contoh instrumen.
e. Menentukan alokasi waktu
Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian suatu \
kompetensi dasar tertentu, dengan memperhatikan:
a) Minggu efektif per semester
b) Alokasi waktu mata pelajaran
c) Jumlah standar kompetensi-kompetensi dasar per semester d) Membagi alokasi waktu
perjumlah SK-KD dengan memerhatikan tingkat kerumitan dan keluasan materi.
d) Menentukan sumber belajar
19 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran,
yang dapat berupa: buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan, dan
sebagainya.16
16
Muhaimin, dkk, Pengembanagn Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Sekolah Dan
Madrasah,....hlm.116-117.
20 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
Catatan: * Kegiatan Pembelajaran: kegiatan-kegiatan yang spesifik yang dilakukan siswa,
tetapi diskenariokan oleh guru untuk mencapai SK dan KD * Alokasi waktu:
termasuk alokasi penilaian yang terintegrasi dengan pembelajaran (n x 40 menit) *
Sumber belajar: buku teks, alat, bahan, nara sumber,atau lainnya.
21 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
1. Langkah-langkah Penyusunan RPP
a. Mencantumkan identitas
Nama sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Indikator :
Alokasi Waktu :
Catatan:
RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang
disusun oleh satuan pendidikan
Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang
bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh
karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam
satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi
dasarnya.
b. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang direncanakan harus
dikuasai siswa yang digali berdasarkan kompetensi dasar tertentu. Tujuan pembelajaran
harus dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dan dapat diukur. Apabila
rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan itulah yang dijadikan dasar
dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah
tujuan atau beberapa tujuan.
c. . Mencantumkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok
yang ada dalam silabus.
22 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
d. Mencantumkan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan
sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan
dan/atau strategi yang dipilih.
e. Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah
kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur
kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi,
dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model
yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu,
kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada
dalam setiap pertemuan.
f. Mencantumkan Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang
dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan,
lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih
operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam
RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.
g. Mencantumkan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang
dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat ituangkan dalam bentuk
matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian,
tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.
23 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
2. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs. : ...................................
Mata Pelajaran : ...................................
Kelas/Semester : ...................................
Standar Kompetensi : ...................................
Kompetensi Dasar : ...................................
Indikator : ...................................
Alokasi Waktu : ..... x 40 menit (… pertemuan)
24 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
BAB III
PENUTPAN
A. Kesimpilan
Proses Belajar Mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal dengan guru
sebagai pemeran utama. Guru sangat menentukan suasana belajar-mengajar didalam kelas.
Guru yang kompeten akan lebih mampu dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif
dan efisien di dalam kelas, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.
Keberhasilan tersebut, dipengaruhi banyak faktor terutama terletak pada pengajar (guru) dan
yang diajar (siswa), yang berkedudukan sebagai pelaku dan subyek dalam proses tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan manajemen pembelajaran yang baik sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Karenanya, manajemen pembelajaran memegang peranan yang
sangat menentukan dalam Proses Belajar Mengajar.
Adapun hal-hal yang terdapat pada kalender akdemik adalah sebagi berikut :
5. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
6. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
7. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk
jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Jadi Kesimpulannya Pemerintah menyusun kurikulum 2013 yang bertujuan untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia
(Kemendikbud, 2013).
25 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
B. Saran
Dari hasil penelitian yang disimpulkan diatas, peneliti berusaha memberikan saran -
saran sebagai motivasi dalam meningkatkan keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
Mengakhiri penulisan Makalah ini peneliti memanjatkan puji syukur yang tiada
terkira kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, taufiq dan inayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Kritik dan saran dari semua pihak
demi kesempurnaan Makalah ini penulis harapkan. Peneliti juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan
Makalah ini. Teriring dengan do’a dan harapan semoga karya ini berguna bagi penulis
pada khususnya dan kepada pembaca pada umumnya.
26 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h
DAFTAR PUSTAKA
Hujair dan Sanaky, 2003, Paradigma Pendidikan Islam Membangun Masyarakat Madani
Indonesia, (Yogyakarta: Safiria Insania Press).
Suharsimi Arikunto, 1992, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif
(Jakarta: Rajawali Pers),
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, 1996, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka
Cipta),
awawi, Hadari, 1989, Organisasi Sekolah dan Pengelolaaan Kelas sebagai Lembaga
Pendidikan, (Jakarta : Haji Masagung),
Andi Saputra, 2021, “Program Tahunan, Program Semester dan Kalender Pendidikan”,
diakses tanggal 27 Februari 2021
Syaiful Sagala, 2008, jurnal tabularasa pps unimed vol.5 no. silabus sebagai landasan
pelaksanaan dan pengembangan pembelajaran bagi guru yang professional,
(Universitas Negeri Medan)
Jurnal 2012, Tim Pengembang MKDP, kurikulum dan pembelajaran, ( jakarta: Rajawali
Pers),
Muhaimin, dkk, 2009, Pengembanagn Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada
Sekolah Dan Madrasah, (Jakarta: Raja Wali Press),
Ibid. Muhaimin.
27 | P e m b e l a j a r a n P A I d i S e k o l a h