Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

RENCANA PEMBELAJARAN
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SD
DOSEN PENGAMPU
YAYUK HARTINI, M.Pd

DISUSUN OLEH
KELAS 4 D PGSD
KELOMPOK 9

AKHMAD FADHILAH 1910125110044


KAMSIAH 1910125120029
NURLAILA RAHMADANIYATI 1910125120059
SITI NURHALISA 1910125320049

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Rencana
Pembelajaran” ini dengan baik tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Pengembangan Kurikulum Di SD iYayuk Hartini, M.Pd yang telah memberikan
bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga
karya makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan
makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah kami susun ini
masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta
masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih baik lagi. Akhir kata,
kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi pembaca.

Banjarmasin, 11 April 2020


Penyusun,

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN........................................................................................................................3

A. Definisi Rencana Pembelajaran...................................................................................3

B. Prinsip Rencana Pembelajaran....................................................................................4

C. Fungsi Rencana Pembelajaran.....................................................................................6

D. Komponen Rencana Pembelajaran..............................................................................9

E. Langkah - langkah Pengembangan Rencana Pembelajaran......................................11

F. Format atau Bentuk Rencana Pembelajaran..............................................................14

BAB III.....................................................................................................................................17

PENUTUP................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan aktivitas terencana yang disusun oleh guru agar
siswa mampu belajar dengan baik. Melalui definisi ini, jika guru merencanakan
pembelajaran sebelum masuk ke dalam kelas, maka kemungkinan proses pembelajaran
itu akan berjalan dengan baik. Pembelajaran yang dirancangkan inilah yang akan
menjadi panduan bagi seorang guru. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran haruslah
lengkap, sistematis, mudah diaplikasikan namun tetap fleksibel dan akuntabel.
Perencanaan pembelajaran sebagai alat pandu pelaksanaan pembelajaran
hendaknya disusun oleh guru sebelum pelaksanaan kegiatan dimulai, tetapi pada
kenyataannya banyak terjadi praktik kecurangan dalam menyusun rencana pembelajaran.
Sebagai contoh di beberapa daerah secara terang-terangan melakukan jual beli rencana
pembelajaran dan harganya juga sangat mahal. Hal ini terjadi karena guru menganggap
bahwa menyusun rencana pembelajaran itu akan membuang banyak waktu mereka.
Padahal secara nyata terlihat jika penyusunan pembelajaran disusun dengan baik, maka
mereka akan punya banyak kesempatan untuk belajar bagaimana cara mengajar yang
baik. Kondisi yang lain juga sangat memprihatinkan yaitu guru lebih senang
menduplikatkan perencanaan pembelajaran yang sudah ada. Hal ini akan mengakibatkan
ke depannya tidak akan ditemukan lagi proses pembelajaran yang baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Rencana Pembelajaran?
2. Apa saja Prinsip dari Rencana Pembelajaran?
3. Apa saja Fungsi dari Rencana Pembelajaran?
4. Apa saja Komponen dari Rencana Pembelajaran?
5. Apa saja Langkah - langkah dari Pengembangan Rencana Pembelajaran?
6. Bagaimana Format atau Bentuk Rencana Pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami Definisi Rencana Pembelajaran.

1
2. Mengetahui dan memahami Prinsip Rencana Pembelajaran.
3. Mengetahui dan memahami Fungsi Rencana Pembelajaran.
4. Mengetahui dan memahami Komponen Rencana Pembelajaran.
5. Mengetahui dan memahami Langkah - langkah Pengembangan Rencana
Pembelajaran.
6. Mengetahui dan memahami Format atau Bentuk Rencana Pembelajaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Rencana Pembelajaran


Rencana pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi, Perencanaan pembelajaran meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran dan skenario pembelajaran. Penyusunan silabus dan
RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan
Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Rencana pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
pertemuan atau lebih, RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
efisien memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau
subtema yang dilaksanakan setiap kali pertemuan atau lebih.
Perencanaan pembelajaran adalah merupakan suatu gambaran umum tentang
langka-langkah yang akan dilakukan seorang guru di dalam kelas pada waktu yang akan
datang untuk mencapai tujuan yang teka ditetapkan secara efektif dan efisien.
Perencanaan pembelajaran merupakan yang harus dirancang oleh setiap guru, karena hal
ini merupakan salah satu kompetensi yang harus diwujudkannya. Dengan demikian
sebagai scorang perancang pembelajaran guru bertugas membuat rancangan program
pembelajarannya (meliputi pengorganisasian bahan ajar, penyajian dan evaluasi) yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau yang dikenal dengan istilah RPP
merupakan suatu bentuk perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh
pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, seorang pendidik telah

3
memperhatikan secara cermat, baik materi, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar
maupun metode pembelajaran yang akan digunakan sehingga secara detail kegiatan
pembelajaran sudah tersusun secara rapi dalam perencanaan pembelajaran. RPP adalah
rencana yang akan dikembangkan secara rinci dari suatu materi.
RPP adalah rencana yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok
tertentu yang mengacu pada silabus. Setiap guru satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan
untuk guru mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK. Menurut Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau
lebih. Sedangkan menurut Ginting (dalam M. Fadillah) menjelaskan bahwa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran merupakan skenario pembelajaran yang menjadi pegangan
bagi guru untuk menyiapkan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi hasil kegiatan
belajar dan pembelajaran (Sari, 2020).

B. Prinsip Rencana Pembelajaran


Terdapat beberapa prinsip perencanaan pembelajaran yang secara relatif berlaku
umum diantaranya: (1) prinsip perkembangan, (2) prinsip perbedaan individu, (3) prinsip
minat dan kebutuhan anak, dan (4) prinsip motivasi (Sagala, 2012:150 dalam Ananda,
2019).
1. Prinsip Perkembangan
Pada prinsipnya siswa yang sedang belajar berada dalam proses
perkembangan dan akan terus berkembang. Kemampuan anak pada jenjang usia
dan tingkatan kelas berbeda-beda sesuai perkembangannya. Anak pada jenjang
usia kelas yang lebih tinggi memiliki kemampuan lebih tinggi dari yang
dibawahnya. Pada waktu pemilihan bahan dan metode mengajar, guru hendaknya
memperhatikan dan menyesuaikan dengan kemampua anak, karena perubahan ada
yang cepat dan ada yang lambat. Oleh karena itu guru hendaknya mengerti dan
bersabar dalam melaksanakan tugas pelayananbelajar bagi siswanya. Bila pada
suatu saat siswa belum memperhatikan kemajuannya, mungkin membutuhkan satu

4
minggu atau lebih baru kemudian anak dapat mengalami kemajuan yang berarti.
Tantangan inilah yang menjadi bagian penting dari profesi seorang guru dalam
melaksanakan tugas pembelajaran.
2. Prinsip Perbedaan Individu
Tiap iswa memiliki ciri dan pembawaan yang berbeda, menerima pengaruh
dan perlakuan dari keluarga yang masing-masing juga berbeda. Ada siswa yang
memiliki badan tinggi, kurus, gemuk, pendek, cekatan, lamban, kecerdasan tinggi
ataupun rendah, berbakat dalam bidang tertentu, mudah tersinggung, ramah,
periang, bersemangat, dan ciri-ciri prilaku lainnya. Untuk dapat memberikan
bantuan belajar bagi siswa, maka guru harus dapat memahami dengan benar ciri-
ciri dari siswanya tersebut, baik dalam menyiapkan dan menyajikan pelajaran
maupun dalam memberikan tugas-tugas dan pembimbingan belajar siswa. Guru
hendaknya menyesuaikan dengan ciri siswanya masing-masing dengan melakukan
penyesuaian belajar dengan memperhatikan perbedaan individu ini sepenuhnya.
3. Prinsip Minat dan Kebutuhan Anak
Setiap anak mempunyai minat dan kebutuhan sendiri-sendiri, anak di kota
misalnya berbeda minat dan kebutuhan dengan anak di desa, demikian juga anak di
daerah pantai berbeda minat dan kebutuhannya dengan anak di pegunungan
demikianlah seterusnya. Dalam hal pembelajaran, bahan ajaran dan penyampaian
sedapat mungkin disesuaikan dengan minat dan kebutuhan anak tersebut.
Walaupun hampir tidak mungkin menyesuaikan pembelajaran dengan minat dan
kebutuhan setiap siswa, meskipun demikian sedapat mungkin perbedaan-
perbedaan minat dan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi. Pembelajaran perlu
memperhatikan minat dan kebutuhan, sebab keduanya akan menjadi penyebab
timbulnya perhatian. Sesuatu yang menarik minat dan dibutuhkan anak, tentu akan
menarik perhatiannya, dengan demikian mereka akan bersungguh-sungguh dalam
belajar.
4. Prinsip Motivasi
Motivasi memiliki peranan yang cukup besar dalam upaya belajar, tanpa
adanya motivasi hampir tidak mungkin siswa melakukan kegiatan belajar. Ada

5
beberapa upaya yang dapat dilaukan guru dalam perencanaan pembelajaran untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa yaitu:
a. Mempersiapkan untuk menggunakan cara atau metode dan media mengajar
yang bervariasi. Dengan metode dan media yang bervariasi kebosanan dapat
dikurangi atau dihilangkan.
b. Merencanakan dan memilih bahan yang menarik minat dan dibutuhkan siswa.
Sesuatu yang dibutuhkan akan menarik perhatian, pemenuhan kebutuhan
belajar ini akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.
c. Memberikan sasaran antara, sasaran akhir belajar adalah lulus ujian atau naik
kelas. Sasaran akhir ini baru dicapai diakhir tahun, untuk membangkitkan
motivasi belajar maka diadakan sasaran antara seperti ujian semester, tengah
semester, ulangan akhir dan sebagainya.
d. Memberikan kesempatan untuk sukses. Bahan atau soal-soal yang sulit hanya
bisa diterima atau dipecahkan oleh siswa pandai, siswa kurang pandai sukar
menguasai atau memecahkannya. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran
harus dilihat dari kesesuaian tingkat kemampyan belajar anak yaitu agar siswa
yang kurang pandai juga dapat menguasai dan memecahkan soal, maka berikan
bahan/soal yang sesuai dengan kemampuannya. Keberhasilan yang dicapai
siswa dapat menimbulkan kepuasan dan
kemudian membangkitkan motivasi.
e. Diciptakan suasana belajar yang menyenangkan, suasana belajar yang hangat
berisi rasa persahabatan, ada rasa humor, pengakuan akan keberadaan siswa,
terhindar dari celaan, dapat membangkitkan motivasi.
f. Adakan persaingan sehat atau kompetisi yang dapat membangkitkan motivasi
belajar. Siswa dapar bersaing dengan hasil belajarnya sendiri atau dengan hasil
yang dicapai oleh orang lain. Dalam persaingan ini dapat diberikan ujian,
ganjaran ataupun hadiah.

C. Fungsi Rencana Pembelajaran


Perencanaan pembelajaran memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagaimana
dijelaskan Sanjaya (2013:35) sebagai berikut:

6
a. Fungsi kreatif
Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang, akan dapat
memberikan umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan yang
terjadi. Melalui umpan balik itulah guru dapat meningkatkan dan memperbaiki
program. Secara kreatif, guru akan selalu memperbaiki berbagai kelemahan dan
menemukan hal-hal baru.
b. Fungsi inovatif
Mungkinkah suatu inovasi pembelajaran akan muncul tanpa direncanakan,
atau tanpa diketahui terlebih dahulu berbagai kelemahan? Tidak, bukan? Suatu
inovasi hanya akan mungkin muncul seandainya guru memahami adanya
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kesenjangan itu hanya mungkin dapat
ditangkap, manakala guru memahami proses yang dilaksanakan secara sistematis.
Proses pembelajaran yang sistematis itulah yang direncanakan dan terprogram
secara utuh. Dalam kaitan inilah perencanaan memiliki fungsi inovasi.
c. Fungsi selektif
Adakalanya untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran pembelajaran guru
dihadapkan berbagai pilihan strategi. Melalui proses perencanaan maka guru dapat
menyeleksi strategi mana yang dianggap lebih efektif dan efisien untuk
dikembangkan. Tanpa suatu perencanaan tidak mungkin dapat menentukan pilihan
yang tepat. Fungsi selektif ini juga berkaitan dengan pemilihan materi pelajaran
yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran. Melalui proses perencanaan
maka guru dapat menentukan materi mana yang sesuai dan materi mana yang tidak
sesuai.
d. Fungsi komunikatif
Suatu perencanaan yang memadi harus dapat menjelaskan kepada setiap
yang terlibat, baik kepada guru, siswa, kepala sekolah bahkan kepada pihak
eksternal seperti kepada orang tua dan masyarakat. Dokumen perencanaan harus
dapat mengkomunikasikan kepada setiap orang baik tentang tujuan dan hasil yang
ingin dicapai, strategi atau rangkaian kegiatan yang dapat dilakukan. Oleh sebab itu
perencanaan memiliki fungsi komunikasi.
e. Fungsi prediktif

7
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan
apa yang akan terjadi setelah dilakukan suatu treatment sesuai dengan program
yang disusun. Melalui fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan
berbagai kesulitan yang akan terjadi. Di samping itu, fungsi prediktif dapat
menggambarkan hasil yang akan diperoleh.
f. Fungsi akurasi
Sering terjadi, guru merasa kelebihan bahan pelajaran sehingga merasa waktu
yang tersedia tidak sesuai dengan banyaknya bahan yang harus dipelajari siswa.
Akibatnya proses pembelajaran tidak normal lagi, sebab kriteria keberhasilan
diukur dari sejumlah materi pelajaran yang telah disampaikan kepada siswa tidak
perduli apakah materi itu dipahami atau tidak. Perencanaan yang matang dapat
menghindari hal seperti itu, sebab melalui proses perencanaan guru dapat menakar
setiap waktu yang diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu. Guru
dapat menghitung jam pelajaran efektif, melalui program perencanaan.
g. Fungsi pencapaian tujuan
Mengajar bukanlah sekedar menyampaikan materi, akan tetapi membentuk
manusia secara utuh. Manusia utuh bukan hanya berkembang dalam aspek
intelektual saja, akan tetapi juga dalam sikap dan keterampilan. Dengan demikian
pembelajaran memiliki dua sisi yang sama pentingnya yaitu sisi hasil belajar dan
sisi proses belajar. Melalui perencanaan kedua sisi pembelajaran dapat dilakukan
secara berimbang.
h. Fungsi control
Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dalam suatu proses pembelajaran tertentu. Melalui
perencanaan dapat ditentukan sejauhmana materi pelajaran telah dapat diserapkan
oleh siswa, materi mana yang sudah dan belum dipahami oleh siswa. Dalam hal
inilah perencanaan berfungsi sebagai kontrol yang selanjutnya dapat memberikan
balikan kepada guru dalam mengembangkan program pembelajaran selanjutnya
(Sanjaya, 2013:35).

8
D. Komponen Rencana Pembelajaran
Menurut (Anggraini, 2014) ada 11 komponen rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), yaitu:
a. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program-
program keahlian, mata pelajaran atau tema materi pelajaran yang dibahas dan
jumlah jam pertemuan.
b. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi atau kemampuan minimal peserta
didik dalam menguasai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan
dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
c. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik
dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi
dalam suatu pelajaran.
d. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
e. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.\
f. Materi Pelajaran
Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir uraian sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi .
g. Alokasi Waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar.

9
h. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan guru hendaknya dapat menciptakan
suasana belajar dan proses pembelajaran yang kondusif agar peserta didik
mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan.
Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta
didik, karakteristik dari setiap indikator, dan kompetensi yang hendak dicapai
pada setiap pelajaran,
i. Kegiatan Pembelajaran
1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan
perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran
(pemberian apersepsi).
2) Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menantang,
memotivasi peserta didik untuk menyenangkan, berpartisipasi aktif, dan
memberikan ruang yang cukup bagi prakarya, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemis melalui proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
3) Penutup
Penutup merupakan kegiatan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran
yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan
refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
j. Penilaian hasil belajar.
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan
indikator pencapaian kompetensi dan memacu pada standar penilaian.
k. Sumber Belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar, serta materi pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

10
E. Langkah - langkah Pengembangan Rencana Pembelajaran
Menurut (Sari, 2020) ada beberapa langkah-langkah dalam pengembangan
rencana pembelajran :
a. Mengkaji Silabus
Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD
sesuai dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan,
pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus
dirumuskan kegiatan peserta didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan
standar proses. Kegiatan peserta didik ini merupakan rincian dari eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengolah dan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci lebih lanjut
di dalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam
pembelajaran, yang membuat peserta didik aktif belajar.Pengkajian terhadap silabus
juga meliputi perumusan indikator KD dan penilaiannya.
b. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD
dengan mempertimbangkan: 1) potensi peserta didik; 2) relevansi dengan
karakteristik daerah; 3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial,
dan spritual peserta didik; 4) kebermanfaatan bagi peserta didik; 5) struktur
keilmuan; 6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; 7) relevansi
dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan 8) alokasi waktu.
c. Menentukan Tujuan
Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan
untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak mengandung
dua aspek: Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).
d. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui
penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta

11
didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta
didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut.
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara
profesional.
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan
guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti di silabus.
3) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-
langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan ini
diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup.
Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Untuk pembelajaran yang
bertujuan menguasai prosedur untuk melakukan sesuatu, kegiatan pembelajaran
dapat berupa pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peniruan oleh peserta
didik, pengecekan dan pemberian umpan balik oleh guru, dan pelatihan lanjutan.
e. Penjabaran Jenis Penilaian
Di dalam silabus telah ditentukan jenis penilaiannya.Penilaian pencapaian
KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.Penilaian dilakukan dengan
menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan
kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap
pembelajaran peserta didik didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian
portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik
yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

12
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai
berikut:
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada
KI-3 dan KI-4.
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk
menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk
mengetahui kesulitan peserta didik.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik
yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan
bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan
pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada
proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan
observasi lapangan.
f. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu
efektif dan alokasi waktu matapelajaran per minggu dengan mempertimbangkan
jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan
KD.Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu
rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.Oleh
karena itu, alokasi tersebut dirinci dan disesuaikan lagi di RPP.
g. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

13
F. Format atau Bentuk Rencana Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan :
Kelas / Semester :
Tema :
Sub Tema :
Pembelajaran ke :
Alokasi waktu :
1. Kompetensi Inti
2. Kompetensi Dasar
3. Indikator Pencapaian Kompetensi
4. Tujuan Pembelajaran
5. Materi Pembelajaran (Rincian dari Materi Pokok Pembelajaran)
6. Model dan Metode
7. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Kesatu:*)
1) Pendahuluan/Kegiatan Awal (... menit)
a. membuka
2) Kegiatan Inti (. .. menit)
3) Penutup (... menit)
8. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media
2. Alat
3. Bahan
4. Sumber Belajar
9. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian
2. Instrumen
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

14
Mengetahui Banjarmasin, ……………….
Kepala Sekolah, Guru Kelas …

.......................................... ……………………………..
NIP. .................... NIP. ....................

FORMAT RPP 1 LEMBAR


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan :
Kelas / Semester :
Tema :
Sub Tema :
Pembelajaran ke :
Alokasi waktu :

A. Tujuan Pembelajaran
B. Kegiatan Pembelajaran
1. Pembukaan
2. Kegiatan Inti
3. Penutup
C. Penilaian
1. Penilaian pengetahuan
2. Penilaian Keterampilan
3. Penilaian Sikap

15
Mengetahui Banjarmasin, ……………….
Kepala Sekolah, Guru Kelas …

.......................................... ……………………………..
NIP. .................... NIP. ....................

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau yang dikenal dengan istilah RPP
merupakan suatu bentuk perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh
pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, seorang pendidik telah
memperhatikan secara cermat, baik materi, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar
maupun metode pembelajaran yang akan digunakan sehingga secara detail kegiatan
pembelajaran sudah tersusun secara rapi dalam perencanaan pembelajaran. RPP adalah
rencana yang akan dikembangkan secara rinci dari suatu materi.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Matematika
SD 2 dan dapat bermanfaat untuk pembaca yang budiman. Kelompok menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat kekurangan. Kritik dan saran sangat diperlukan oleh penulis
agar kedepannya bisa lebih baik lagi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Fitri, H . (2014). Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa dalam Mengembangkan


RPP Berdasarkan Kurikulum 2013 . Inspirasi Pendidikan Universitas Kanjuruhan
Malang , 423-437.
Ananda, Rusydi. (2019). Perencanaan Pembelajaran. Medan: Lembaga Peduli
Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).
Sanjaya, Wina. (2013). Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sari, D. M. (2020). Program Perencanaan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta:
Deepublish.

18

Anda mungkin juga menyukai