Kurikulum 2013
Semester 5/A
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salamsenantiasa tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW
yang kita nantikan syafaat-Nya kelak di Yaumil Qiyamah, Aamiin.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Kelompok 11
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR..................................................................................................... .. ii
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 3
A. Silabus .................................................................................................................... 3
1) Pengertian Silabus ....................................................................................... 3
2) Mekanisme Pengembangan Silabus ............................................................. 3
3) Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus ........................................................ 5
4) Langkah-Langkah Pengembangan Silabus ................................................... 6
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................................................. 7
1) Pengertian RPP ............................................................................................ 7
2) Komponen RPP ........................................................................................... 8
3) Prinsip Penyusunan RPP .............................................................................. 9
4) Langkah-Langkah Penyusunan RPP ............................................................. 10
C. Contoh RPP PAI ..................................................................................................... 13
A. Simpulan .............................................................................................................. 21
B. Saran .................................................................................................................... 21
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. SILABUS
1. Pengertian Silabus
Pengertian Silabus Kurikulum 2013 merupakan rencana pembelajaran pada suatu mata
pelajaran yang mencakup Kompetensi Inti,Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. (Permen No 59 tahun 2014 ttg
K13).
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang akan
dicapai, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar dalam kurun waktu tertentu.
Secara lebih rinci, Sanjaya mendefinisikan silabus sebagai rancangan program pembelajaran
pada suatu kelompok mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti dan dasar yang harus
dicapai oleh peserta didik, materi pokok berikut cara mempelajarinya, serta cara mengetahui
pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Dengan demikian, silabus dapat dijadikan
acuan bagi guru dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran. 1
Silabus merupakan acuan bagi guru dalam mengembang kan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Silabus setidaknya memuat sembilan komponen, yakni identitas mata
pelajaran, identitas sekolah, kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Kesembilan komponen tersebut digunakan
sebagai arah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.
1 Wina Sarjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktik Pengembangan KTSP Jakarta
Kencana, 2013), him. 136,
3
2. Mengkaji Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Inti (KI) adalah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik
untuk mencapai standar kompetensi lulusan. KI dalam kurikulum 2013 mencakup
sikap spiritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI 3), dan keterampilan (KI-
4). Rumusan ini terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
KD dikembangkan dalam konteks muatan pembe lajaran, pengalaman belajar, dan
mata pelajaran yang sesuai dengan KI. KD yang telah ditentukan dalam Pera turan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah mencakup sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, serta
keterampilan dalam muatan pembelajaran dan mata pelajaran.
3. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Materi pokok/pembelajaran disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
menyusun materi pokok/ pembelajaran, harus dipilih sesuai dengan KD yang akan
dicapai. Jika ditelusuri lebih mendalam, sesungguhnya terdapat antara materi pokok
dengan materi pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari cara memisahkan materi
dengan kata kerja operasionalnya. Penentuan materi pokok dilakukan dengan cara
memisahkan kata kerja operasional dari kalimat lengkap yang terdapat di dalam KD.
Adapun penentuan materi pembelajaran dilakukan dengan cara memisahkan kata
kerja operasional dari kalimat lengkap yang terdapat dalam Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK).
4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan kegiatan fisik dan nonfisik, termasuk aktivitas mental yang dilakukan baik
di dalam maupun di luar kelas melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan sekitar, dan sumber belajar lainnya. Kegiatan tersebut
dilakukan untuk mencapai kompetensi inti dan kompetensi dasar tertentu. Pengalaman
belajar yang dimaksud dalam Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
pembelajaran yang berbasis aktivitas, saintis, kontekstual, transdispliner, serta ber
pusat pada peserta didik.
5. Menentukan Jenis Penilaian
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar pe serta didik. Wiyani mengungkapkan penilaian merupakan
4
serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang
proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan ber
kesinambungan sehingga menjadi informasi yang ber makna dalam pengambilan
keputusan. Dengan demi kian, dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan
kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk memperoleh data dan
informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik.
Penilaian yang dilakukan oleh guru meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Penilaian sikap dapat dilakukan guru dengan cara mengamati atau
meng observasi perilaku peserta didik, baik di dalam maupun di luar kelas
menggunakan jurnal penilaian sikap. Penilaian pengetahuan dapat dilakukan guru
dengan menggunakan tes tertulis, lisan, dan penugasan. Adapun pada aspek
keterampilan, guru dapat menggunakan penilaian praktik/ kinerja, proyek, portofolio,
dan produk.
6. Menentukan Alokasi Waktu
Sanjaya menjabarkan bahwa penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar
harus didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per
minggu dengan memperhatikan jumlah kompetensi dasar yang diajarkan, keluasan,
kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi
waktu yang ditulis dalam silabus merupakan perkiraan waktu rata-rata untuk
menguasai suatu kompetensi dasar yang dibutuhkan peserta didik. Oleh karena itu,
penentuan alokasi waktu per KD harus memperhatikan kalender pendidikan, program
tahunan, program semester, serta pembagian minggu efektif belajar.
7. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan atau bahan yang digu nakan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, ataupun media lain yang dianggap relevan dengan kompetensi inti,
kompetensi dasar, materi pokok/ pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
a) Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
5
b) Relevan.
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus
sesuai dengan tingkat perkembangan Fisik, intelektual, sosial,emosional, dan spritual
peserta didik.
c) Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai
kompetensi.
d) Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,indikator,
materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
e) Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dansistem
penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
f) Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor)
g) Aktual dan Intekstual.
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar,sumber belajar, dan sistem
penilaian memperhatikan perkembangan ilmu,teknologi, dan seni mutakhir dalam
kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
h) Fleksibel.
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman pesertadidik,
pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
1) Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau pada Kelompok Kerja Guru
(KKG), dan Dinas Pendidikan.
2) Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah, dan lingkungannya.
3) Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan
6
untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus
digunakan oleh sekolah tersebut.
4) Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun
silabus.
5) Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya
bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/KKG untuk
bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-
sekolah dalam lingkup MGMP / KKG setempat.
6) Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman dalam
bidangnya masing-masing (BSNE 2006: 15)
2 Kunandar. 2011. Guru Profesional (Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses
dalam Sertifikasi Guru). Jakarta: Raja Grafindo Persada . Trianto, 2010. Model Pembelajaran
Terpadu. Jakarta: Bumi Aksa
7
2. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Komponen-komponen RPP tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Oleh
karena itu, rencana pelaksanaan pembelajaran tidak dapat disusun secara terpisah. Guna
memudahkan guru dalam menyusun RPP, berikut pedoman yang dapat dijadikan rujukan.
8
3. Prinsip Penyusunan RPP
1) Perbedaan individual peserta didik.
RPP disusun dengan memperhatikan kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat,
potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik.
2) Partisipasi aktif peserta didik.
Proses pembelajaran dirancang menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis
aktivitas. Hal ini bertujuan agar pe serta didik dapat terlibat secara aktif ketika
pembelajaran berlangsung.
3) Berpusat pada peserta didik.
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dapat mendorong semangat
belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4) Pengembangan budaya membaca dan menulis.
Pembelajaran didesain untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman
beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan agar peserta didik
tumbuh sebagai pembelajar sepanjang hayat.
5) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut.
Penyusunan RPP hendaknya memuat rancangan program pemberian umpan balik
positif, penguatan, pengayaan, dan pengulangan.
6) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan.
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan ke terpaduan antara KD,
materi pembelajaran, kegiatan pem belajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
7) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu.
RPP disusun dengan mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan
antar mata pelajaran, lintas aspek belajar, serta keragaman budaya.
8) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi.
9) RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.
9
4. Langkah-Langkah Penyusunan RPP
1) Mencantumkan Identitas
Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator dikutip dari
silabus, dan merupakan suatu alur pikir yang saling terkait.
Indikator merupakan:
a) Ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa
peserta didik telah mencapai kompetensi dasar.
b) Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
c) Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan
pendidikan, dan potensi daerah.
d) Rumusannya menggunakan kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi.
e) Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.Alokasi waktu
diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam
jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 40 menit).
10
4) Menentukan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung
pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih. Karena itu pada bagian
ini dicantumkan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan
pembelajaran peserta didik:
a) Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses,
kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, saintifik dan
sebagainya.
b) Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, discovery,
observasi, diskusi, e-learning dan sebagainya.
11
6) Memilih Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang
dikembangkan.Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, nara
sumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa
langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan.
7) Menentukan Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
8) Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang
dipakai.
1) mengkaji silabus
2) mengidentifikasi materi pembelajaran
3) menentukan tujuan
4) mengembangkan kegiatan pembelajaran
5) penjabaran jenis penilaian
6) menentukan alokasi waktu, dan menentukan sumber belajar. 3
3
rof. Dr. J. Salusu, M.A.1996. PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEJIK. Jakarta.
Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia
12
LAMPIRAN
Kelas/Semester : 5/1
13
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaiann Kompetensi
1.3 Beriman kepada hari akhir 1.4.1 Menegaskan tentang iman dan
keberadaaan malaikat malaikat Allah SWT.
2.3 Menghargai sikap mawas diri sebagai 2.4.1 Berperilaku mawas diri sebagai
implementasi dari pemahaman iman kepada implementasi dari pemahaman iman kepada
hari akhir hari akhir dengan benar.
3.3 Memahami makna iman kepada hari 3.4.1 Mendeskripsikan pengertian iman
akhir berdasarkan pengamatan terhadap kepada hari akhir dengan benar
dirinya, alam sekitar dan makhluk ciptaan-
Nya. 3.4.2 Menyebutkan macam-macam kiamat
dengan benar.
4.3 Menyajikan dalil naqli yang menjelaskan 4.4.1 Menunjukkan dalil naqli tentang iman
gambaran kejadian hari akhir. kepada hari akhir dengan benar.
C. Materi Pembelajaran
yang ada di langit bergerak tanpa kendali. Bintang, planet, dan bulan saling bertabrakan.
Kejadian mengenai hari kiamat digambarkan oleh Allah Swt. begitu dahsyat, sebagaimana
tertuang dalam Q.S. al-Qāri’ah/101:4-5 berikut ini:
Artinya: “Pada hari itu manusia seperti laron yang berterbangan. Dan gunung-gunung seperti
bulu yang dihambur-hamburkan.”(Q.S. al- Qāri’ah/101:4-5)
14
Artinya: “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat, dan bumi telah
mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya,”(Q.S. Az-Zalz±lah/99:1-2)
C. Macam-macam kiamat
Kiamat Kubra (kiamat besar) yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang menimpa
seluruh alam semesta. Dunia porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia akan
berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat. Kiamat Kubra ini dialami oleh seluruh
makhluk hidup di jagad raya tanpa terkecuali. Kejadian ini terjadi secara menyeluruh,
sehingga dapat dibayangkan bahwa suasana saat itu sangat mencekam dan luar biasa
dahsyatnya. Jika itu sudah dikehendaki oleh Allah Swt., Sang Pencipta, maka tidak ada yang
bisa menghalangi kekuasaan dan kebesaran-Nya
Alam barzakh yang dikenal dengan alam kubur yang merupakan pintu gerbang menuju
akhirat atau batas antara alam dunia dan alam akhirat. Di alam kubur manusia akan bertemu,
ditanyai, dan diperiksa oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang segala amal perbuatannya
ketika menjalani kehidupan di dunia.
2) Yaumul Ba’at¡
Yaumul ba’ats adalah hari dibangkit-kannya manusia dari alam kubur untuk diarahkan menu-
ju ke padang mahsyar.
Ke-bangkitan manusia ini akan terjadi setelah ditiupkan sangkakala yang kedua oleh
Malaikat Israfil. Seluruh manusia mulai zaman Nabi Adam sampai manusia terakhir bangkit
dari kubur. Adapun keadaan mereka bermacam-macam sesuai dengan amal perbuatan mereka
pada waktu hidup di dunia. Firman Allah Swt.:
Artinya: “Lalu ditiuplah sangkakala (yang kedua kalinya), maka seketika itu mereka keluar
dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya”. (Q.S. Yās³n/36:51)
Yaumul Hasyr atau yaumul mahsyar adalah hari dikumpulkannya seluruh manusia yang telah
dibangkitkan dari kuburnya ,di sebuah padang yang sangat luas bernama Padang Mahsyar. Di
15
Padang Mahsyar ini keadaan manusia sangat susah, tidak ada yang dapat menolong kecuali
hanya pertolongan yang datangnya dari Allah Swt. bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya.
Dengan demikian, yaumul mizan adalah hari ditimbangnya seluruh amal baik dan buruk
manusia untuk menerima keadilan dan balasannya masing-masing. Yaumul mizān ini disebut
juga dengan Yaumul Hisab, yaitu hari diperhitungkannya seluruh amal perbuatan manusia,
baik amal yang baik maupun amal yang buruk. Pada hari itu manusia akan menerima
balasannya masing-masing berdasarkan keadilan dari Allah Swt.
Setelah seluruh manusia sampai di Padang Mahsyar, seluruh amal perbuatannya selama hidup
di dunia akan dihitung atau ditimbang. Bagi mereka yang timbangan amal baiknya lebih berat
akan mendapatkan balasan yang memuaskan, sedangkan bagi mereka yang timbangan amal
baiknya lebih ringan akan mendapatkan balasan neraka hawiyah, yaitu neraka yang panas.
Artinya: “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat
(balasan) nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat dzarah, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya. (Q.S. az-Zalzalah/99:7-8).
Allah Swt. memiliki sifat Yang Maha Adil, karena seluruh perbuatan manusia akan diadili.
Seluruh amal baik dan amal buruk manusia akan mendapatkan balasannya. Tidak ada satu
perbuatan pun yang luput dari keadilan Allah Swt.
Sebaliknya orang yang selalu berbuat kejahatan tentunya akan mendapati timbangan amal
buruknya sangat berat. Banyak sekali ayat al-Qur’±n yang menyatakan betapa susahnya
seseorang yang ketika di dunia selalu berbuat jahat. Mereka kelak di akhirat akan
mendapatkan siksaan yang amat berat di neraka sebagai balasan atas perbuatan jahatnya itu.
Balasan terhadap amal buruk yang dilakukan ketika hidup di dunia ditimpakan setelah
dilakukan penimbangan seberapa berat kejahatan dan keburukan yang telah dilakukannya.
Kemudian mereka akan mendapatkan balasannya berupa siksa di neraka.
16
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
3) Eksplorasi
17
kolom pengertian hari akhir dan memberikan
komentar
4) Asosiasi:
5) Komunikasikan:
18
pada pertemuan berikutnya.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam hal ini harus diperhatikan guru jangan hanya berperan sebagai transformator,
tetapi juga harus berperan sebagai motivator, mendorong peserta didik untuk belajar, dengan
menggunakan berbagai variasi media dan sumber belajar yang sesuai, serta menunjang
pembentukan kompetensi dasar.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu
yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian. Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
B. Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya, Tri. 2019. PANDUAN PRAKTIS MENYUSUN SILABUS, RPP, DAN PENILAIAN
HASIL BELAJAR. Yogyakarta : Noktah PT. HUTA PARHAPURAN
Sri Narwanti & Sormadi. 2015. Panduan Menyusun SILABUS Dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ( Konsep, Implementasi, Dan Penelitian). Yogyakarta : Familia (Group Relasi
Inti Media)
Chomsin S. Widodo, M.Si dan Jasmadi, STP. 2008.Panduan Menyusun BAHAN AJAR
Berbasis Kompetensi Konsep pengembangan kurikulum berbasis kompetensi.Jakarta.PT Elex
Media Komputindo
Walter Dick dan Zan Carey. 1996. The Systematic Design of Instruction. 4th edition.
21