Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Dasar-Dasar Bahasa Arab (Isim Isyarah)

Mata Kuliah : Bahasa Arab Profesi

Dosen Pengampu : Yeni Lailatul Wahidah, M.A.

Semester IV/Kelas A
Ani Afina Aninnas 20110104
Maria Ulpa 2011010388
Vina Nanda Sugesti3 2011010479

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas agama
islam dengan judul “Dasar-Dasar Bahasa Arab (Isim Isyarah)". Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama
pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Bandar Lampung, 17 Februari 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………………..i
Kata Pengantar………………………………………………………………………….ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................……....4
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................…………...4
B. Rumusan masalah......................................................................................…………...4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................………5
A. Pengertian Isim Isyarah……………………………………………………………....5
B. Jenis-Jenis Isim Isyarah………………………………………………………………6
C. Contoh-Contoh Isim Isyarah…………………………………………………………9
BAB III PENUTUP...............................................................................................……….12
A. Kesimpulan ............................................................................................……………...12
B. Saran .......................................................................................................……………...12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................………...13
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar adalah suatu proses
yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri siswa. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat
ditunjukan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuanya, sikap dan tingkah laku
ketrampilan, kecakapanya, kemampuannya, daya reaksinya dan daya penerimaanya. Jadi belajar
adalah suatu proses yang aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada pada siswa. Belajar
merupakan suatu proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui situasi yang ada
pada siswa.

Diriwayatkan dari ‘Umar bin Al Khoththob rodhiyallohu ‘anhu: ”Pelajarilah bahasa Arab.
Karena sesungguhnya dengan mempelajarinya akan meneguhkan akal dan menambah muruah.”Jadi
mempelajari ilmu bahasa arab khususnya Ilmu nahwu itu sangat penting dalam kehidupan kita sehari-
hari, bahwa kita harus mempelajari ilmu bahasa arab terlebih dahulu sebelum mengetahui ilmu agama
yang lain.Manfaat mempelajari bahasa arab itu sendiri yaitu agar mampu memahami struktur
kalimahnya yang menjadi bahasa Al-Qur'an dan Al-Hadits, yang keduanya adalah dasar tuntunan
hidup umat islam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Isim Isyarah ?

2. Sebutkan Jenis-Jenis Isim Isyarah ?

3. Sebutkan Contoh-Contoh Isim Isyarah?


A. Pengertian Isim Isyarah

Isim isyarah adalah suatu jenis kata yang berfungsi sebagai penunjuk sesuatu baik
yang letaknya jauh maupun yang dekat. Sehingga isim isyarah sendiri biasa dikenal dengan
kata tunjuk atan kata penghubung. Didalam bahasa Indonesia isim isyarah seringkali dikenal
dengan ‘ini’ dan ‘itu’. Sedangkan didalam pada bahasa inggris isim ini dikenal dengan
sebutan “demonstrative pronoun” atau singkatnya merupakan suatu kata yang berfungsi
untuk menunjuk atau menandai sesuatu secara khusus baik itu orang maupun benda.
 Contoh dari “demonstrative pronoun” dalam bahasa inggris adalah “this/that” yang
mempunyai arti yang sama dengan ‘ini’ dan ‘itu’.
Mungkin didalam bahasa Indonesia saat menunjuk sesuatu kita tidak perlu
menggunakan banyak kaidah (ketentuan) seperti jenisnya dan lain sebagainya. Sedangkan
didalam Bahasa Arab tidak demikian, karena saat kita hendak menunjuk sesuatu dengan
menggunakan kata tunjuk kita harus menyesuaikan jenis dari sesuatu yang kita tunjuk
tersebut.
Jenis-jenis dari sesuatu yang hendak kita tunjuk ini bisa berupa jenis mudzakkar (laki-
laki) maupun muannats (perempuan). Selain harus menyesuikan jenis dari sesuatu yang
hendak kita tunjuk tersebut, kita juga harus menyesuaikan jumlah dari sesuatu yang ingin
ditunjuk tersebut.
Jumlah sesuatu yang disesuaikan saat menggunakan kata tunjuk tersebut pun berbeda-beda,
baik itu 1, 2, 3 dan seterusnya. Apabila saat menggunakan kata tunjuk kita tidak
menyesuaikan dengan jenis dan jumlah dari sesuatu yang akan ditunjuk tersebut, maka bisa
dipastikan lawan bicara kita akan gagal paham.
 Contohnya saat kita hendak menunjuk sesuatu berjenis mudzakkar (laki-laki) berjumlah
1 yang posisinya dekat maka kita menggunakan kata tunjuk “‫“هَ َذا‬. Sebaliknya, jika kita
ingin menunjuk sesuatu yang berjumlah 1 dan posisinya dekat maka kita menggunakan
kata tunjuk “‫“هَ ِذ ِه‬.
Kata tunjuk “‫ ”هَ َذا‬dan kata tunjuk “‫ ”هَ ِذ ِه‬mempunyai arti yang sama yaitu “ini“, namun
keduanya mempunyai jenis yang berbeda. Dimana kata “‫ َذا‬DDَ‫ ”ه‬ditunjukkan untuk jenis
mudzakkar (laki-laki) dan kata “‫ ”هَ ِذ ِه‬untuk jenis muannats (perempuan).
 Contoh penggunaan kata “‫ ”هَ َذا‬dan “‫ ”هَ ِذ ِه‬mempunyai penunjukkan sesuatu dengan jumlah
yang sama yaitu tunggal, namun dengan jenis yang berbeda.
B. Jenis-Jenis Isim Isyarah

Jenis-jenis yang berbeda tersebut disesuaikan dengan jenis isim yang hendak ditunjuk.
Seperti yang telah kita bahas bahwa isim berdasarkan jenisnya terbagi menjadi 2, yaitu
mudzakkar dan muannats.

 Pada dasarnya ada dua macam kata tunjuk :


1. Isim Isyarah atau kata tunjuk untuk yang dekat ‫=(هَ َذا‬ini).
2. َ ِ‫) َذل‬
Isim Isyarah atau kata tunjuk untuk yang jauh (=itu ‫ك‬

 Adapun Jenis-Jenis Isim Isyarah

a. Isim Isyarah untuk menunjukkan Isim Mufrod (Tunggal)

1. Untuk menunjuk sesuatu yang dekat (Lil Qorib)

- Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar (bermakna laki-laki) menggunakan : ‫=(هَ َذا‬ini).

 Contoh : ٌ‫ =(هَ َذا ِكتَاب‬ini sebuah buku)

- Jika benda yang ditunjuk adalah Muannats (bermakna perempuan) maka menggunakan: ‫هَ َذا‬
menjadi: ‫( هَ ِذ ِه‬ini)

 Contoh : ‫ =( َم َجلَّةٌهَ ِذ ِه‬ini sebuah majalah)

2. Untuk menunjukkan benda yang jauh (Lil Ba’iid)

َ ِ‫َذل‬
- Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar, maka menggunakan : ‫ك‬ (=itu)

 Contoh : ٌ‫( َذلِ َك ِكتَاب‬itu sebuah buku)

- Jika benda yang ditunjuk adalah muannats, maka menggunakan :


َ ‫=( تِ ْل‬itu)
َ‫ َذلِك‬menjadi: ‫ك‬

 Contoh: ٌ‫ =(تِ ْل َك َم َجلَّة‬itu sebuah majalah)

b. Isim Isyarah untuk menunjukkan Isim Mutsanna (bermakna dua)

1. Untuk menunjuk sesuatu yang dekat (Lil Qorib)

- Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar, maka menggunakan :


. ‫ هَ َذا‬Menjadi‫ان‬
ِ ‫=(هَ َذ‬ini)

 ِ ‫( هَ َذ‬ini dua buah buku)


contoh : ‫ان ِكتَابَان‬

- Jika benda yang ditunjuk adalah Muannats, maka menggunakan :


‫ هَ ِذ ِه‬Menjadi‫َان‬
ِ ‫=(هَت‬ini)

 ِ ‫(هَتَانِ َم َجلَّت‬ini dua buah majalah)


contoh : ‫َان‬

2. Untuk menunjukkan benda yang jauh (Lil Ba’iid)

- Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar, maka menggunakan :


َ‫َذلِك‬ َ ِ‫ َذان‬. (=itu)
menjadi ‫ك‬

 Contoh: ‫ =( َذانِ َك ِكتَابَا ِن‬itu dua buah buku)

- Jika benda yang ditunjuk adalah Muannats, maka menggunakan:


َ‫ تِ ْلك‬menjadi َ‫تَانِك‬. (=itu)

 Contoh: ‫ =( تَانِ َك َم َجلَّتَا ِن‬itu dua buah majalah)


c. Isim Isyarah untuk menunjuk Isim jamak

1. Untuk menunjuk Isim Jamak yang Berakal

- Jika Isim Jamak yang berakal [baik mudzakkar atau muannats] itu letaknya dekat, maka
Menggunakan Haulaai ‫=(هَُؤ الَ ِء‬ini) [bermakna jamak untuk Isim yang berakal lil qariib].

 Contoh : ٌ‫(هَُؤ الَ ِء طُالَّب‬ini siswa-siswa)

- Jika Isim Jamak yang berakal itu [baik mudzakkar atau muannats] letaknya jauh, maka
menggunakan Uulaaika ‫ك‬َ ‫=( ُأولَِئ‬Itu) [bermakna jamak untuk Isim yang berakal lil ba'id]

 Contoh : َ‫(طُالَّبٌُأولَِئك‬itu siswa-siswa)

3. Untuk menunjuk Isim Jama' yang Tidak Berakal

- Jika Isim Jamak tersebut adalah dekat, maka menggunakan ‫=(هَ ِذ ِه‬ini)

 Contoh : ٌ‫( هَ ِذ ِه ُكتُب‬ini buku-buku)

َ ‫=(تِ ْل‬Itu)
- Jika Isim Jamak tersebut adalah jauh, maka menggunakan ‫ك‬

 َ ُ‫ُكت‬
Contoh :‫ب‬ َ ‫( تِ ْل‬itu buku-buku)
‫ك‬

Isim isyarat lafal‫أوالء‬ (dengan alif mamdudah) boleh dibaca ‫(أولي‬dengan alif
maqshurah) dan yang pertama lebih fasih dari pada yang kedua. Lafal ‫أولي‬dapat berlaku untuk
menunjuk kepada yang berakal dan yang tidak berakal, seperti : Firman Allah :
‫أولئك علي هدي من ربهم وأولئك هم المف‬
Artinya : Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan merekalah orang-
orang yang beruntung. (Al Baqarah :5)
Akan tetapi yang banyak berlaku untuk yang berakal adalah ‫تلك‬dan untuk yang tidak berakal
adalah ‫أوالء‬, seperti firman Allah :
‫وتلك األيام نداولها بين الناس‬

Artinya : Dan masa (kejadian) dan kehancuran itu, kami pergilrkan diantara manusia (agar
mereka mendapat pelajaran)... “ (Ali Imran : 140).

Dari beberapa isim isyarat, ada yang menunjukkan suatu tempat, seperti :

- ‫هنا‬, untuk menunjukkan tempat yang dekat

- ‫هناك‬, untuk menunjukkan tempat yang sedang

- ‫هنالك‬, untuk menujukkan tempat yang jauh

- ‫ثم‬, untuk menunjukkan tempat yang jauh

Adapun beberapa isim isyarah yang didahului ‫ ها‬tanbih (peringatan), seperti


‫هؤالء هاتان هذه هذا‬

C.Contoh --Contoh Isim Isyarah

 Contoh-Contoh Kata Tunjuk

‫اَ ْمثِلَةُ اِإل س ِْم اِإل َشا َر ِة‬

‫ب ْال َعاقِ ُل‬


ِ ‫لِ ْلقَ ِر ْي‬

 Untuk dekat dan berakal

‫هَُؤ الَ ِء تَاَل ِم ْي ُذ‬

‫هَ َذا تِ ْل ِم ْي ٌذ‬


ُ ‫هَُؤ الَ ِء تِ ْل ِم ْي َذ‬
‫ات‬

ٌ‫هَ ِذ ِه تِ ْل ِم ْي َذة‬

ِ ‫لِ ْلقَ ِر ْي‬


‫ب َغ ْي ُر عَاقِ ٌل‬

 Untuk dekat dan tidak berakal


ٌ ْ‫هَ ِذ ِه بُيُو‬
‫ت‬

ٌ ‫هَ َذا بَي‬


‫ْت‬

ٌ ‫َّار‬
‫ات‬ َ ‫هَ ِذ ِه َسي‬

ٌ‫َّارة‬
َ ‫هَ ِذ ِه َسي‬

‫د ْال َعاقِ ُل‬Dِ ‫لِ ْلبَ ِع ْي‬

 Untuk jauh dan berakal


‫ُأولَِئكَ تَاَل ِم ْي ُذ‬

‫ْذ‬Dٌ ‫َذلِكَ تِ ْل ِمي‬

ُ ‫ُأولَِئكَ تِ ْل ِم ْي َذ‬
‫ات‬

ٌ‫تِ ْلكَ تِ ْل ِم ْي َذة‬

‫د َغ ْي ُر عَاقِ ٌل‬Dِ ‫لِ ْلبَ ِع ْي‬

 Untuk jauh dan tidak berakal

ٌ ْ‫تِ ْلكَ بُيُو‬


‫ت‬

ٌ ‫َذلِكَ بَي‬
‫ْت‬

ٌ ‫تِ ْلكَ َسيَّا َر‬


‫ات‬

ٌ‫تِ ْلكَ َسيَّا َرة‬

‫ْضا ُح‬
َ ‫( اِإل ي‬Penjelasan)

َ ‫ ) ُأولَِئ‬digunakan
1. Bentuk jamak untuk dekat dan berakal ( ‫ )هَُؤ الَء‬maupun jauh dan berakal (‫ك‬
baik pada kata benda yang menunjukkan laki-laki atau perampuan (muzakkar aw muannats).
2. Untuk kata tunjuk dekat dan tidak berakal, atau jauh dan tidak berakal kembali ke mufrad
muannats ( satu perempuan).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Isim isyarah ialah isim yang menunjukan sesuatu yang tertentu baik secara nyata dengan
tangan atau dengan yang lain apabila yang ditunjukan itu berada dihadapan orang yang
menunjuk. Atau penunjukan itu secara tidak nyata ( maknawi ) apabila yang ditunjuk itu
memang tidak nyata atau sesuatu yang ditunjuk itu tidak berada dihadapan orang yang
menunjuk

2. Isim Isyarah.

Pada dasarnya, ada dua macam Kata Tunjuk:

a. Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat: ‫=(هَ َذا‬ini).

Contoh dalam kalimat: ٌ‫ =(هَ َذا ِكتَاب‬ini sebuah buku)

b.Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh: َ‫=( َذلِك‬itu).

Contoh dalam kalimat: ٌ‫ =( َذلِ َك ِكتَاب‬itu sebuah buku)

B. Saran

Kami sebagai penyusun apabila dalam penulisan dan penyusunan makalah ini terdapat
kekurangan dan kelebihan maka kritik dan saran maupun hal lainnya yang berkenaan dengan
mata kuliah Bahasa Arab kami harapkan bimbingannya baik dalam makalah ini maupun hal
lainnya untuk kebaikan kita bersama.

DAFTAR PUSTAKA

- Syaikh Al Ghulayaini Mustafa, Terjemahan Jaami’ud Duruusil ‘Arabiyyah Jilid 1.


(Semarang : CV. Asy Syifa’ 1992).
- M. Kamil Ramma Oensyar, Uria Hasnan Sidik, At taysiiru fie Fahmi Al Lughatu Al
Arabiyyah , (Banjarmasin: Pusat Bahasa IAIN Antasari, 2010)

- Muhammad Syukri Unus, Risalah is’aafut Thaalibin fie Ilmi An Nahwi, (Martapura:
Barakah Ilmu, Tanpa tahun).

--http://mahasiswa-tarbiyah.blogspot.com/2013/09/makalah-bahasa-arab-isim-
isyarat.html#ixzz4RmSPDTnY

- http://fauziyahei.blogspot.co.id/2015/04/makalah-isim-isyarah.html

Anda mungkin juga menyukai