ISIM ISYARAH
Disusun oleh :
AHMAD SIDIQ
DOSEN : IMAM MUSTOFA,S.Pd
Pujisyukur penulis panjatkanKehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat ser
ta dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ISYIM ISYAROH”.
Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis hanturkan kepada dosen
pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami dalam pembuatan
makalah dan tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman dan semua
pihak yang telah memberi sumbangan pemikiran dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah kami. Akhir kata, semoga makalah ini dapat diterima dan dapat
memberi manfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar adalah suatu
proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri siswa. Perubahan sebagai hasil
proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuanya,
sikap dan tingkah laku ketrampilan, kecakapanya, kemampuannya, daya reaksinya dan daya
penerimaanya. Jadi belajar adalah suatu proses yang aktif, proses mereaksi terhadap semua
situasi yang ada pada siswa. Belajar merupakan suatu proses yang diarahkan pada suatu
tujuan, proses berbuat melalui situasi yang ada pada siswa.
Islam adalah dinullah yang diwahyukan kepada semua rosul-rosulnya, sejak Nabi Adam
Allaihisalam sampai Nabi Muhamad saw, islam agama yang di wahyukan kepada Rosul
Muhamad sebagai Khatamul Ambiyak Wal Mursalin, adalah agama terakhir, yang menjadi
agama paling sepurna di antaranya. Di dalamnya sarat dengan aturan aturan, serta pedoan
pedoman yang d hidup akan dijadikan norma dalam hidup dan kehidupan manusia,dari
persoalan yang kecil maupun besar sekalipun, baik teknik-tekniknya maupun
pelaksanaannya, sehingga hidup akan damai, tertib, sejahtera, saling menyayanggi satu
dengan yang lainya.
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian Isim Isyarah?
Apa saja macam-macam Isim Isyarah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Isim Isyarah
ما يدل على معين بواسطة اشارة خسية با اليد ونحوها: اسم اإلشارة
Isim Isyarah adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang tertentu baik secara nyata dengan
tangan atau yang lain apabila yang ditunjukkan itu berada dihadapan orang yang menunjuk.
Atau penunjukkan itu secara tidak nyata ( maknawi ) apabila yang ditunjuk itu memang tidak
nyata atau sesuatu yang ditunjuk itu tidak berada dihadapan orang yang menunjuk.
B. Macam-macam Isim Isyarah
Pada dasarnya ada dua macam kata tunjuk :
1. Isim Isyarah atau kata tunjuk untuk yang dekat =( َهَذ اini).
Contoh dalam kalimat : (ini sebuah buku ( َهَذ ا ِك َتاٌب
2. Isim Isyarah atau kata tunjuk untuk yang jauh (=itu ( َذ ِلَك
Contoh dalam kalimat : (itu sebuah buku) َذ ِلَك ِك َتاٌب
Bila isim isyarah itu menunjuk kepada isim muannats maka :
1) َهَذ اmenjadi: =( َهِذِهini). Contoh: =( َهِذِه َم َج َّلٌةini sebuah majalah)
2) َذ ِلَكmenjadi: =( ِتْلَكitu). Contoh: =( ِتْلَك َم َج َّلٌةitu sebuah majalah)
Adapun bila isim yang ditunjuk itu mutsanna (dua), maka :
1). َهَذ اMenjadi َهَذ اِنcontoh : ( َهَذ اِن ِكَتاَبانini dua buah buku)
2). َهِذ ِهMenjadi َهَتاِنcontoh : ( َهَتاِن َم َج َّلَتاِنini dua buah majalah)
3). َذ ِلَكmenjadi َذ اِنَك. Contoh: =( َذ اِنَك ِك َتاَباِنitu dua buah buku)
4). ِتْلَكmenjadi َتاِنَك. Contoh: =( َتاِنَك َم َج َّلَتاِنitu dua buah majalah)
Sedangkan bila isim yang ditunjuk itu adalah jamak (lebih dari dua) :
1) Bila Isim yang ditunjuk itu adalah tidak berakal, maka baik Isim Mudzakkar maupun Isim
Muannats, menggunakan: =( َه ِذِهini) untuk menunjuk yang dekat dan =( ِتْل َكitu) untuk
menunjuk yang jauh. Contoh dalam kalimat : ( َهِذِه ُكُتٌبini buku-buku)
2 Bila Isim yang ditunjuk itu adalah berakal, maka baik Isim Mudzakkar maupun Isim
Muannats, menggunakan: =( َه ُؤَالِءini) untuk menunjuk yang dekat dan =( ُأوَلِئ َكitu) untuk
menunjuk yang jauh. Contoh dalam kalimat : ( َهُؤَالِء ُطَّالٌبini siswa-siswa)
Isim isyarat lafalأوالء (dengan alif mamdudah) boleh dibaca (أوليdengan alif
maqshurah) dan yang pertama lebih fasih dari pada yang kedua. Lafal أوليdapat berlaku
untuk menunjuk kepada yang berakal dan yang tidak berakal, seperti :
Firman Allah :
أولئك علي هدي من ربهم وأولئك هم المفلحون
Artinya : Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan merekalah orang-
orang yang beruntung. (Al Baqarah :5)
Akan tetapi yang banyak berlaku untuk yang berakal adalah تلكdan untuk yang tidak
berakal adalah أوالء, seperti firman Allah :
وتلك األيام نداولها بين الناس
Artinya : Dan masa (kejadian) dan kehancuran itu, kami pergilrkan diantara manusia (agar
mereka mendapat pelajaran)... “ (Ali Imran : 140).
Nun ( ونjj ) نyang berada pada isim isyarat َذ اِنdan َت اِنyang marfu’ dan ذينdan تينyang
manshub atau majrur di tasydid, seperti : َذ انdan juga seperti dalam sebuah qira’ah (bacaan) :
إحدي ابنتي هاتين.. .= (Salah seorang dari dua anak perempuan itu).
Dari beberapa isim isyarat, ada yang menunjukkan suatu tempat, seperti :
1. Isim isyarah ialah isim yang menunjukan sesuatu yang tertentu baik secara nyata dengan
tangan atau dengan yang lain apabila yang ditunjukan itu berada dihadapan orang yang
menunjuk. Atau penunjukan itu secara tidak nyata ( maknawi ) apabila yang ditunjuk itu
memang tidak nyata atau sesuatu yang ditunjuk itu tidak berada dihadapan orang yang
menunjuk