Anda di halaman 1dari 16

‘AMM DAN KHASH

Makalah ini disusun guna memenuhi salah tugas mata kuliah Ulumul Qur’An

Pada mahasiswa Manajamen Bisnis Syariah

Dosen Pengampu :

Muhammad Irfan, S, hd.M.Ag

Disusun Oleh :

Della Amelia Putri NIM : 12115032


Muhammad Anif Akbar NIM : 12115053

FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini dengan lancar, tanpa suatu rintangan berarti.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh
komponen yang telah membantu dalam penyelesaian makalah yang berjudul
“’Aam dan Khash”.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh masyarakat Indonesia khususnya
para mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman , Penulis yakin dalam


pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pemakalah, 8 Desember 2021

Kelompok

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ...................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 2
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian ‘Amm ................................................................................. 3


B. Pengertian Khash ................................................................................. 3
C. Macam Macam ‘Amm ........................................................................ 4
D. Macam Macam Khash.......................................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulann ........................................................................................ 12
B. Saran ..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sudah kita ketahui bahwa Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang di


turunkan kepada nabi Muhammad SAW dengan menggunakan bahasa Arab.
Sebagai bahasa Al-Qur’an, bahasa Arab memiliki berbagai macam dialek
(lahjah), sehingga tidak sedikit di jumpai lafal yang kadang kala bisa memiliki
berbagai macam arti. Dalam Al-Qur;an banyak dijumpai istilah yang biasa di
pakai untuk menunjukkan makna tertentu, seperti lafal’ am dan khas, muthlaq
dan muqayyad, dan lain sebagainya.

Untuk bisa memahami dengan baik dan benar bahasa Al-Qur’an tersebut
para Ulama, baik ulama ushul fiqh, ulama tafsir, ulama lughah, dan lain
sebagainya, telah mengadakan penelitian yang serius terhadap beberapa lafal,
khususnya yang terkait dengan ushlub atau gaya bahasa Arab.

Salah satu unsur penting yang digunakan sebagai pendekatan dalam


mengkaji Islam adalah Ilmu Ushul Fiqh ini, yaitu ilmu yang mempelajari
kaidah-kaidah yang dijadikan pedoman dalam menetapkan hukum-hukum
syari’at yang bersifat amaliyah yang diperoleh melalui dalil-dalil yang rinci.
Melalui kaidah-kaidah Ushul Fiqh akan diketahui nash-nash syara’ dan
hukum-hukum yang ditunjukkannya. Diantara kaidah-kaidah Ushul Fiqh yang
penting diketahui adalah Istinbath dari segi kebahasaan. Dengan kaidah itu
diharapkan dapat memahami hukum dari nash syara’ dengan pemahaman
yang benar, dan juga dapat membuka nash yang masih samar, menghilangkan
kontradiksi antara nash yang satu dengan yang lain, mentakwilkan nash yang
ada bukti takwilnya, juga hal-hal lain yang berhubungan dengan pengambilan
hukum dari nashnya. Salah satu dari kaidah-kaidah ushul fiqh adalah lafadz
‘amm (lafaz umum) dan lafadz khas (lafaz khusus).

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari ‘amm?


2. Apa pengertian dari khas?
3. Apa saja macam macam ‘amm?
4. Apa saja macam macam khas?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengertian ‘amm.


2. Untuk mengetahui pengertian khas.
3. Untuk mengetahui macam macam ‘amm.
4. Untuk mengetahui macam macam khas.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini juga akan memberikan manfaat diantaranya sebagai berikut :

1. Bagi Penulis, penelitian ini diharaakan dapat menambah wawasan bagi


penulis dan pembaca. Penulisan ini dapat mengesah kemampuan nalar
ilmiah bagaimana mengembangkan suatu ide, gagasan, dan kemampuan
menemjukan solusi dari suatu masalah.
2. Bagi Mahasiswa dan mahasiswi, diharapkan mahasiswa dan mahasiswi
dapat mengetahui ‘Amm dan Khas.
3. Bagi Kampus, diharapkan dapat menambah buku diperpustakaan.
4. Bagi Umum, diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif
keperpustakaan bagi peneliti-peneliti selanjutnya. Menambah informasi
mengenai ‘amm dan khas.

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian ‘Amm

‘Amm menurut bahasa artinya merata atau yang umum. Sedangkan


menurut istilah ialah :

‫اح ٍد دَ ْف َعة‬
ِ ‫ْع َو‬
ٍ ‫ب َوض‬
ِ ‫س‬ ْ ‫ظ ْال ُم ْستَ ْف ِر ُق ِل َج ِمي ِْع َما َي‬
َ ‫صلُ ُح لَهُ ِب َح‬ ُ ‫اللَّ ْف‬

Artinya : Lafadz yang meliputi pengertian umum terhadap semua yang


termasuk dalam pengertian lafadz itu, dengan hanya disebut sekaligus.

Dengan pengertian lain, al-Amm adalah suatu perkataan yang memberi


pengertian umum dan meliputi segala sesuatu yang terkandung dalam
perkataan itu dengan tidak terbatas, misalnya al-Insan yang berarti manusia.
Perkataan ini mempunyai pengertian umum. Jadi, semua manusia termasuk
dalam tujuan perkataan ini, sekali mengucapkan lafadz al-insanberarti meliputi
jenis manusia seluruhnya.

Al-‘am secara etimologi berarti merata atau yang umum. Sedangkan secara
terminologi atau istilah Muhammad Adib Saleh mendefinisikan bahwa Al-Am
adalah lafal yang diciptakan untuk pengertian umum sesuai dengan pengertian
tiap lafal itu sendiri tanpa di batasi dengan jumlah tertentu

2. Pengertian Khas

Lafadz Khas ialah lafadz yang dilalahnya berlaku bagi seseorang yang
namanya disebutkan seperti Muhammad atau seseorang yang disebutkan
jenisnya umpamanya seorang lelaki atau beberapa orang tertentu seperti tiga
orang, sepuluh orang, seratus orang, sekelompok orang. Jadi berarti lafadz
Khas tidak mencakup semua namun hanya berlaku untuk sebagian tertentu.

Lafadz khas kadang berbentuk mutlak yakni tidak dikaitkan dengan


sesuatu, tapi terkadang dikaitkan dengan sesuatu yang dinamakan muqayyad

3
(sesuatu yang sudah jelas), dan terkadang dalam bentuk amar(perintah) dan
terkadang dalam bentuk nahi(larangan)

Lafadz khusus ini adakalanya dipergunakan untuk seseorang, barang atau


hal tertentu. Lafadz khusus ini diperguanakan juga untuk lebih dari dua orang
yang tidak dibatasi, seperti lafadz Ar-Rijaal (beberapa orang laki-laki atau tiga
orang laki-laki). Dengan demikian yang dimaksud dengan khas ialah lafadz
yang tidak meliputi satu hal tertentu tetapi juga dua atau beberapa hal tertentu
tanpa ada batasan artinya tidak mencakup semua, namun hanya berlaku untuk
sebagian tertentu saja

Lafadz khas merupakan lawan dari lafadz ‘am jika lafadz ‘am memberikan
lafadz umum yaitu suatu lafadz yang mencakup berbagai satuan-satuan yang
banyak, lafadz khas adalah suatu lafadz yang menunjukkan suatu makna
khusus. Definisi lafadz khas dari ulama’ adalah sebagai berikut:

a. Menurut Manna Al-Qattan, lafadz khaas adalah lafadz yang merupakan


kebalikan dari lafadz ‘am yaitu tidak hanya menghabiskan semua apa yang
pantas baginya tanpa ada pembatasan.

b. Menurut Musthafa Said Al-khin, lafadz khas adalah setiap lafadz yang
digunakan untuk yang di menunjukkan makna satu atas beberapa satuan yang
diketahui.

3. Macam Macam ‘Amm

1. Lafal kulun, jamiun,kaffah,masya (seluruhnya). Masing-masing lafal


tersebut meliputi segala yang menjadi mudhaf ilaihi dari lafal-lafal
itu,misalnya :

a. Kullan

ِ ‫ُك ُّل َن ْف ٍس ذَا ِئقَةُ ْال َم ْو‬


‫ت‬

Artinya : ”tiap-tiap yang berjiwa, akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran:185).

4
b. Jamiun

ِ ‫ه َُو الَّذِي َخلَقَ لَ ُك ْم َما فِي ْاْل َ ْر‬


‫ض َج ِميعا‬

Artinya : ”Dia-lah (Allah) yang menjadikan bagimu apa-apa yang ada di bumi,
semuanya.”(QS. Al-Baqarah;29).

c. Mas’yar

‫علَ ْي ُك ْم ٰا ٰي ِت ْي َويُ ْنذ ُِر ْو َن ُك ْم ِلقَ ۤا َء‬ ُ ‫اْل ْن ِس اَلَ ْم َيأ ْ ِت ُك ْم ُر‬
ُّ ُ‫س ٌل ِم ْن ُك ْم َيق‬
َ َ‫ص ْون‬ ِ ْ ‫ٰي َم ْعش ََر ْال ِج ِن َو‬
‫َي ْو ِم ُك ْم ٰهذَا‬

Artinya : ”hai golongan jin dan manusia ! apakah tidak pernah dating
kepadamu Rasul-rasul dari golonganmu sendiri, yang menyampaikan
kepadamu ayat-ayat-Ku dan member peringatan kepadamu, terhadap
pertemuan hari ini ?” (QS. Al-An’am :130)

d. kaffah

ِ ‫س ْل ٰ َنكَ ِإ َّْل َكآفَّة ِلل َّن‬


‫اس‬ َ ‫َو َما ٓ أ َ ْر‬

Artinya : ”dan kami tidak mengutusmu melainkan kepada manusi semuanya


.”(QS. Saba :28)

2. Isim istifham ialah man (siapa), ma (apa), aina, ayyun ( di mana), dan mata
(kapan), misalnya :

a. Man ( siapa )

َ ‫َّللا قَ ْرضا َح‬


‫سنا‬ َ َّ ‫ض‬ُ ‫َم ْن ذَا الَّذِي يُ ْق ِر‬

Artinya : “Siapakah yang mau berpiutang kepada Allah dengan piutang yang
baik ?” (QS. Al-baqarah :245)

5
b. Ma ( apa )

َ ‫ قَالُ ْوا لَ ْم نَكُ ِمنَ ال ُم‬، ‫سقَ َر‬


َ‫ص ِلين‬ َ ‫سلَ َك ُك ْم فِ ْي‬
َ ‫َما‬

Artinya : "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka


menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan
shalat." (QS. Al-Muddassir :42-43)

c. Ayyun (siapakah)

َ‫قَا َل َيا أ َ ُّي َها ْال َم ََل ُ أ َ ُّي ُك ْم َيأ ْ ِتي ِني ِب َع ْر ِش َها قَ ْب َل أ َ ْن َيأْتُو ِني ُم ْس ِل ِمين‬

Artinya : Siapakah di antara kamu yang bisa membawa kursi tahta


kerajaannya (Bulqis) di hadapanku sebelum mereka datang menyerahkan diri
kepadaku.” (QS: an-Naml : 38)

d. Mata (kapan)

ٌ‫ّلل قَ ِريب‬
ِ َّ ‫ص َر ٱ‬ ٓ َ َ ‫ّلل أ‬
ْ ‫ْل ِإ َّن َن‬ ِ َّ ‫ص ُر ٱ‬
ْ ‫َمت َٰى َن‬

Artinya :”Kapan datangnya pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya


pertolongan Allah itu sangat dekat.”(QS. Al-Baqarah :214)

e. Aina ( di mana)

‫أ ين مسكنك ؟‬

Artinya :”Di manakah tempat tinggalmu?”

3. Isim syarat, seperti man (barang siapa), ma (apa saja), dan ayyun (yang
mana saja),contoh:

a. Man (barang siapa)

‫َصيْرا‬ ِ ‫س ۤ ْوءا يُّجْ زَ ِب ٖۙه َو َْل َي ِج ْد لَهٗ ِم ْن د ُْو ِن ه‬


ِ ‫َّللا َو ِليًّا َّو َْل ن‬ ُ ‫َم ْن َّي ْع َم ْل‬

6
Artinya :”barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi
pembalasan dengan kejahatan itu. niscaya akan dibalas sesuai dengan
kejahatan itu, dan dia tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain
Allah” (QS. An-Nisa :123)

b. Ma (apa saja)

ْ ُ ‫ف اِلَ ْي ُك ْم َوا َ ْنت ُ ْم َْل ت‬


َ‫ظلَ ُم ْون‬ َّ ‫َو َما ت ُ ْن ِفقُ ْوا ِم ْن َخي ٍْر ي َُّو‬

Artinya :”Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah)
niscaya kamu diberi pahalanya dengan cukup dan sedikitpun kamu tidak
dianiaya.” (QS. Al-BAqarah :272)

c. Ayyun (mana saja)

‫ع ْوا فَلَهُ ْاْلَ ْس َم ۤا ُء ْال ُحس ْٰنى‬


ُ ‫اَيًّا َّما تَ ْد‬

Artinya :” Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia
mempunyai nama-nama yang terbaik (Asma‘ul husna)”(QS.:al-ISra:110)

d. Ayyuma (siapa saja)

َ ‫غي ِْر َما َبأ ْ ٍس فَ َح َرا ٌم‬


‫علَ ْي َها َرا ِئ َحةُ ْال َج َّن ِة‬ َّ ‫ت زَ ْو َج َها‬
َ ‫الط ََلقَ ِم ْن‬ ْ َ‫سأَل‬
َ ‫أ َ ُّي َما ا ْم َرأ َ ٍة‬

Artinya “Siapa pun wanita yang meminta talak pada suaminya tanpa alasan
maka bau surga haram baginya.” (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan
Ahmad; shahih)

4. Isim Mufrad yang makrifat dengan alif lam (al) atau idhafah :

ُ ْ‫َّللا َْل تُح‬


‫ص ْوهَا‬ ِ ‫َوا ِْن تَعُد ُّْوا ِن ْع َمتَ ه‬

Artinya :”Kalau kamu menghitung-hitung nikmat Allah tentu kamu tidak


dapat menghitungnya.” (QS. Ibrahim :34)

7
5. Jama yang ditakrifkan (makrifat) dengan alif lam atau dengan idhafah :

a. Makrifat dengan Alif Lam ( al )

ِ ‫َّللا ي ُِحبُّ ْال ُم ْقس‬


َ‫ِطيْن‬ َ ‫ا َِّن ه‬

Artinya : “sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil._ (QS. Al-


Maidah:42)

b. Makrifat dengan idhafah

‫علَ ْي ُك ْم ا ُ َّمهٰ ت ُ ُك ْم‬ ْ ‫ُح ِر َم‬


َ ‫ت‬

Artinya :”terlarang bagimu (mengawini) ibu-ibumu.” (QS. An-Nisa :23)

6. Isim mausul (alladzi, alladzina, allatii, dan sebagainya)

َ‫صلَ ْون‬
ْ ‫س َي‬ ُ ُ‫ظ ْلما اِ َّن َما َيأ ْ ُكلُ ْونَ فِ ْي ب‬
َ ‫ط ْو ِن ِه ْم نَارا َو‬ ُ ‫ا َِّن الَّ ِذيْنَ َيأ ْ ُكلُ ْونَ ا َ ْم َوا َل ْال َي ٰتمٰ ى‬
‫س ِعيْرا‬
َ

Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang makan harta anak-anak yatim


dengan aniaya, benar-benar orang-orang itu makan api pada perut mereka.”
(QS. An-Nisa: 10)

Lafal ‘amm dibagi 3

1. Lafadz ‘am yang dikehendaki keumumannya karena ada dalil atau indikasi
yang menunjukkan tertutupnya kemungkinan ada takhshish (pengkhususan).
Misalnya:

َ َ‫َّللا ِر ْزقُ َها َو َي ْعلَ ُم ُم ْستَقَ َّرهَا َو ُم ْست َْود‬


‫ع َها ُك ٌّل‬ ِ َّ ‫علَى‬ ِ ‫َو َما ِم ْن دَا َّب ٍة فِي ْاْل َ ْر‬
َ ‫ض إِ َّْل‬
‫ين‬
ٍ ‫ب ُم ِب‬
ٍ ‫فِي ِكتَا‬

Artinya :” Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-
lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu

8
dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata(lahul
mahfuz).” (QS. Hud : 6)

Yang dimaksud adalah seluruh jenis hewan melata, tanpa kecuali.

2. Lafadz ‘am tetapi yang dimaksud adalah makna khusus karena ada
indikasi yang menunjukkan makna seperti itu. Contohnya:

َ ‫ع اِلَ ْي ِه‬
‫س ِبيَْل‬ َ ‫طا‬ ِ ‫اس ِح ُّج اْل َب ْي‬
َ َ‫ت َم ِن ا ْست‬ ِ ‫علَى ال َّن‬
َ ِ‫َوهلل‬

Artinya :”Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah.”(QS.


Ali Imron :97)

Manusia dalam pengertian nash ini adalah ‘am, yang dimaksud dengan itu
khusus orang-orang mukallaf. Karena akal itu (sebuah batasan) yang
menetapkan tidak masuknya anak kecil dan orang-orang gila.

3. Lafal umum yang khusus seperti lafal umum yang tidak ditemui tanda yang
menunjukkan ditaakhsis seperti dalam firman Allah :

َ ‫َو ْال ُم‬


ْ ‫طلَّقَاتُ َيت ََر َّب‬
ٍ‫صنَ ِبأ َ ْنفُ ِس ِه َّن ثَ ََلثَةَ قُ ُروء‬

Artinya : “wanita-wanita yang ditolak hemdaknya menahan (menunggu) tiga


kalii quru’.” (QS. Al-Baqarah : 228)

4. Macam Macam Khas

Khas ada 2 macam yaitu khas muttashil dan khas munfashil

a. Khas Muttashil

Yaitu lafadz yang tidak berdiri sendiri, yaitu maknanya bersangkutan dengan
lafadz sebelumnya. Misalnya :

ِ ‫َّللاُ ا َِّْل ِب ْال َح‬


‫ق‬ ‫س الَّ ِت ْي َح َّر َم ه‬
َ ‫َو َْل تَ ْقتُلُوا ال َّن ْف‬

9
Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh suatu jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) melainkan dengan suatu yang benar. (QS. Al-An’am : 151)

Susunan “janganlah kamu membunuh suatu jiwa yang diharamkan Allah


untuk membunuhnya”, itu menunjukkan umum artinya tidak boleh membunuh
siapapun. “Melainkan dengan jalan yang benar”, yaitu qishas atau di dalam
pertempuran.

b. Khash munfashil

Yaitu lafadz yang berdiri sendiri, terpisah dari dalil yang memberikan
pengertian umum. Misalnya :

‫َّو ُكلُ ْوا َوا ْش َرب ُْوا َو َْل تُس ِْرفُ ْوا‬

Artinya : “Dan makam serta minumlah tetapi jangan berlebih-lebihan.” (QS.


Al-A’raf : 31)

Perkataan “Makanlah.....” itu umum, yakni boleh makan apa saja yang kita
kehendaki, tetapi keumuman ini telah dibatasi oleh Allah dengan firmannya
juga, sebagai berikut :

ِ ‫علَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةَ َوالد ََّم َولَحْ َم ْال ِخ ْن ِزي ِْر َو َما ٓ ا ُ ِه َّل ِبه ِلغَي ِْر ه‬
‫َّللا‬ َ ‫اِ َّن َما َح َّر َم‬

Artinya : “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (makan)


bangkai, darah, daging babi, dan apa yang disembelih dengan menyebut nama
selain Allah.” (QS. Al-Baqarah : 173)

Ayat ini membatasi keumuman ayat 31 dari surat Al-A’raf dan menentukan
bahwa yang haram itu hanya 4 macam makanan tersebut diatas. Pembatasan
ini tidak terdapat pada satu ayat dalam surat Al-A’raf ayat 31 melainkan
terpisah (munfashil).

Yang termasuk khas munfasil ialah:

1. Ayat Al-Qur’an ditakhsis oleh ayat Al-Qur’an

10
2. Hadis ditakhsis oleh ayat Al-Qur’an

3. Ayat Al-Qur’an ditakhsis oleh Hadis

4. Hadis ditakhsis oleh Hadis

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

‘Am adalah suatu perkataan yang memberi pengertian umum dan meliputi
segala sesuatu yang terkandung dalam perkataan itu dengan tidak terbatas.

Lafadz Khas ialah lafadz yang dilalahnya berlaku bagi seseorang yang
namanya disebutkan seperti Muhammad atau seseorang yang disebutkan
jenisnya umpamanya seorang lelaki atau beberapa orang tertentu seperti tiga
orang, sepuluh orang, seratus orang, sekelompok orang. Jadi berarti lafadz
Khas tidak mencakup semua namun hanya berlaku untuk sebagian tertentu.

B. SARAN

Diharapkan setiap muslin agar mengetahui ‘amm dan khas. Serta, selalu
mempelajar ‘amm dan khash agar tidak salah dalam memahani ‘amm dan
khash.

12
DAFTAR PUSTAKA

Karim Syafi’i.1997 Fiqih-Ushul Fiqih. Bandung : Pustaka Setia.


Muhammad,nor Ikhwan. 2002 Memahami Bahasa Al-Qur’an. Yogjakarta :
Pustaka Pelajar.
Satria Effendi, M. Zein. 2005 ushul fiqh. Jakarta : Prenada media.
Umam Khairul, Aminudin Ahyar. Ushul Fiqh II, Bandung: Pustaka Setia

13

Anda mungkin juga menyukai