Anda di halaman 1dari 9

MUNADA

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Nahwu Mutaqoddim
Dosen Pengampu : Dr. Zulli Umri Siregar, M.Ag

Disusun Oleh Kelompok 5

Nyanyang Septian 1202030152


M. Hasnurachman I 1202030068
Fahra Miladiyatuzakia 1202030039
Fauziah Nur Inayah 1202030042
Febri Putri Cantika 1202030044

KELAS B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kami
rahmat dan nikmat yang berlimpah sehingga atas izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Munada . Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada suri tauladan
kita Nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya, para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai
kepada kita selaku umatnya sampai akhir zaman.

Adapun penulisan makalah ini, bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Nahwu
Mutaqoddim. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah
ini. Kami cukup menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari sempurna. Akan tetapi,
semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh pihak

Kami mohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan. Saran dan pendapat
dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah ini di kemudian hari.

Bandung, 7 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii


BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1
C. Pembahasan ............................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2
A. Pengertian .................................................................................................................................. 2
B. Macam-macam Munada........................................................................................................... 2
C. Pembagian Munada .................................................................................................................. 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 6

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam memahami ilmu nahwu tidak pernah lepas dari namanya Munada yang dimana
Munada memiliki fungsi untuk menyerukan/memanggil seseorang (yang biasa dikenal dengan
istilah “huruf-huruf nida”).
Oleh karena itu, salah satu hal yang mendasari dilakukannya pembahasan ini adalah
untuk mengetahui lebih mengetahui Munada dan menjelaskan mengenai mcam- macamnya
Munada: munada yang berbentuk mufrad 'alam, munada yang bersifat nakirah maqshudah,
munada yang bersifat nakirah ghair maqshudah, munada yang berbentuk mudhaf, dan munada
yang diserupakan dengan mudhaf.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut penulis memiliki rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah munada yang berbentuk mufrad 'alam?
2. Bagaimanakah munada yang bersifat nakirah maqshudah ?
3. Bagaimanakah munada yang bersifat nakirah ghair maqshudah ?
4. Bagaimanakah munada yang berbentuk mudhaf ?
5. Bagaimanakah munada yang diserupakan dengan mudhaf ?

C. Pembahasan

Dari Rumusan masalah tersebut penulis memiliki tujuan pembahasan


sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui munada yang berbentuk mufrad 'alam.
2. Untuk mengetahui munada yang bersifat nakirah maqshudah.
3. Untuk mengetahui munada yang bersifat nakirah ghair maqshudah.
4. Untuk mengetahui munada yang berbentuk mudhaf.
5. Untuk mengetahui munada yang diserupakan dengan mudhaf.

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian
ٌ‫فٌالنِ َد ٌِاءٌاِ ْستِ ْد َعاء‬
ٌِ ‫اِ ْسمٌٌيُ ْذ َك ٌُرٌبَ ْع ٌَدٌ َح ْرفٌٌ ِم ٌْنٌ ُح ُرْو‬
“Munada adalah isim yang disebutkan setelah salah satu huruf nida sebagai panggilan”.

Munada adalah isim yang terletak setelah salah satu perangkat dari perangkat-perangkat
nida’. Perangkat-perangkat nida antara lain:

ٌYa (‫)ي‬
ٌَ : Untuk semua munada. Contoh:

ٌ‫اٌاِ ٌْستٌٌَْي ٌِق ْظ‬


ٌ ٌ‫ٌنٌئِم‬
ٌَ ‫ٌَي‬
Wahai yang tidur, bangun!
Hamzah ( ‫ ) أ‬: Untuk munada yang dekat.

ٌْ ِ‫ٌَُمَ َّم ُدٌأَقْب‬


Contoh : ‫ل‬ ُ‫أ‬
Wahai Muhammad, kemarilah!

‫َي‬
ٌَ ‫َيٌ–ٌ َهيَاٌ–ٌأ‬
ْ ‫أ‬: Untuk munada yang jauh.
Contoh :ٌ‫س َمعُِِن‬ َ ‫أ ََيٌنَبِْي ُل‬
ْ َ‫ٌه ْلٌت‬
B. Macam-macam Munada
Munada ada dua macam: manshub dan mabni:
a. Munada dimanshubkan apabila sebagai mudhaf, menyerupai
mudhaf atau nakirah ghairu maqshudah.
Munada pada keadaan seperti ini dijadikan manshub oleh fi’il yang

tersembunyi, yaitu: ٌ‫(ٌأَدعو‬aku menyeru).


Contoh:

ٌِ‫ٌعٌْب ٌَدٌللا‬
ٌَ ‫ٌَي‬
Wahai Abdullah!

(ٌ‫ ٌَعٌْب َد‬:Munada manshub dengan fathah karena mudhaf).

ٌ‫ٌم ِذيْعِيٌاألَنْبَ ِاء‬


ُ ‫َي‬

2
Wahai para penyiar berita!

(ٌ‫ ُم ِذيْعِي‬: Munada manshub dengan ya’ karena mudhaf).

ٌ‫ٌجبَل‬ ِِ
َ ‫يٌَطالعا‬
Wahai pendaki gunung!

(ٌٌ‫ طاِلِعا‬: Munada manshub dengan fathah karena menyerupai mudhaf).

ٌ‫ٌخ ْذٌبِيَ ِدي‬


ُ ‫َي ٌَر ُجل‬
Wahai lelaki siapapun, bimbinglah tanganku!

(ٌ‫جل‬
ُ ‫ َر‬: Munada manshub dengan fathah karena nakirah ghairu
maqshudah).
b. Munada dimabnikan atas rafa’apabila berupa ‘alam (nama)
atau nakirah maqshudah.
Contoh:

ٌ‫ٌعلِي‬
َ ‫ٌَي‬
Wahai Ali!

(ٌ‫ َعلِي‬: Alam munada mabni atas dhammah).

ٌ‫ٌَبئِ ُع‬
َ ‫ٌَي‬
Wahai penjual!

(ٌ‫ ََبئِ ُع‬: Nakirah maqshudah mabni atas dhammah).

ِ َّ‫ٌشر ِطي‬
ٌ‫ان‬ ْ ُ ‫ٌَي‬
Wahai dua polisi!

ِ َّ‫ ُشر ِطي‬: Nakirah maqshudah mabni atas alif karena mutsanna).
(ٌ‫ان‬ ْ
ٌ‫ٌَيقَ ِاد ُرْو َن‬
Wahai orang-orang yang mampu!

3
ِ َ‫ ق‬: Nakirah maqshudah mabni atas wawu karena jama’
(ٌ‫اد ُرْو َن‬

mudzakkar salim).
C. Pembagian Munada

ٌ.ٌ‫اف‬ ِ ‫افٌواملشبٌَّهٌ َِبملض‬ ِ ‫َّكرٌةٌُ َغ ٌيٌامل ْق‬ ِ ‫َّكرٌةٌُامل ْقصودٌةٌُوالن‬ ِ ‫ٌامل ْفرٌدٌالعلَ ٌمٌوالن‬:‫(ٌاملنَادىٌَخَْسٌةٌُاَنْواع‬
َ ُ َ َ ٌُ ‫ض‬ َ ‫ص ْوَدٌةٌ َوامل‬ ُ ُ ْ َ َ َ ُ َ َ ُ َ َُ ُ َ َ َُ
ُ َ َ َ َ
ٌ ‫ان ٌ َعلَى ٌالض َِّمٌ ٌ ِم ٌْن ٌ َغ ٌِْي ٌتَ ْن ِويْنٌ ٌ ٌَْن ٌُو ٌ ٌَي ٌ َزيْد‬
ٌُ‫ ٌ َوالثَّلَثٌَة‬.‫ثٌ َوٌَي ٌ َر ُج ُل‬ ٌِ َ‫ص ْوَدٌةٌُفَيُ ْب نَ ي‬ ِ
ُ ‫العلَ ٌُم ٌ َوالنَّكَرٌةٌُاملَْق‬
َ ٌ ‫فَاََّما ٌاملُْفَرٌُد‬
.ٌ)ٌُ‫ص ْوبَةٌٌالَ َغ ٌْي‬ ِ
ُ ‫البَاقيٌَةٌُ َمْن‬
Munada ‫ادى‬ َ َ‫املُن‬itu ada lima macam :
1. Munada mufrod alam ( ‫ٌٌالعا ٌَل‬
ُ َ ‫)املُْفَرُد‬
2. Munada nakiroh maksudah ( ُ‫صو َدٌة‬ ِ
ْ ُ ‫)النَكَرةٌٌُاملَْق‬
3. Munada nakiroh ghoer maksudah ( ِ‫صو َدٌة‬ ِ
ْ ُ ‫)النَكَرةٌٌُ َغ ْيٌٌُاملَْق‬
4. Munada mudlof ( ٌ‫اف‬ ُ ‫ض‬ َ ‫)امل‬
ُ
5. Munada Al-musyabbih bil-mudlof ( ‫اف‬ ٌِ ‫ض‬ ِ ُ‫)امل َشبِه‬.
َ ‫ٌٌَبلْ ُم‬
ُ
1. Munada Mufrod Alam yaitu munada yang terdiri dari kata nama tunggal (tidak terdiri
dari dua kata). Contoh :
ٌ‫ب‬ ِ
ُ َ‫ٌ ٌَيٌ َزيْن‬،ٌُ‫ٌ ٌَيٌفَاط َمٌة‬،ٌ‫ٌ ٌَيٌ ُُمَ َّم ٌُد‬،ٌ‫ٌَيٌ َزيْ ٌُد‬
Munada mufrod alam ini hukumnya mabni dlommah.
2. Munada Nakiroh maksudah yaitu munada yang terdiri dari isim nakiroh, yang ditujukan
kepada pihak tertentu. Contoh :
ٌُ ‫ٌ ٌَيٌبِْن‬،ٌ‫ٌ ٌَيٌ َولَ ٌُد‬،ٌُ‫ٌ ٌَيٌاِ ْمَرأٌَة‬،ٌ‫ٌَيٌ َر ُج ٌُل‬
ُ‫ٌ ٌَيٌتِْل ِمْي َذٌة‬،ٌ‫ٌ ٌَيٌتِْل ِمْي ٌُذ‬،ٌٌ‫ت‬
Munada nakiroh maksudah ini hukumnya sama dengan munada mufrod alam, yaitu harus dibaca
mabni dlommah tanpa tanwin.
3. Munada Nakiroh Ghoer Maksudah yaitu munada yang terdiri dari isim nakiroh, yang
tidak ditujukan kepada pihak tertentu. Contoh :
ٌ‫ٌيٌٌتِْل ِمْي َذة‬ ِ ِ ٌ‫ٌٌيٌٌبِْن تا‬،ٌٌ‫ٌٌيٌٌولَدا‬،ٌٌ‫ٌٌيٌٌاِمرأَة‬،ٌٌ‫يٌٌرجل‬
َ ٌ،ٌٌ‫ٌيٌٌت ْلمْيذا‬،ٌ
َ َ َ َ َْ َ ُ َ َ
Munada nakiroh ghoer maksudah ini hukumnya harus dibaca nasab.
4. Munada Mudlof yaitu munada yang terdiri dari dua kata yang telah menjadi satu arti.
Contoh :
‫الس َم ٌِاء‬ ٌَّ ‫ٌ ٌَيٌ َر‬،ٌٌِ‫للا‬
َّ ٌ‫ب‬ ٌ ٌ‫ٌ ٌَيٌ َر ُس ْوٌَل‬،ٌِ‫للا‬
ٌ ٌ‫ٌَيٌ َعْب ٌَد‬
4
Munada mudlof ini, hukumnya harus dibaca nasab.
5. Munada syibhul mudlaf. munada yang berupa lafal yang memerlukan pada lafal yang
lainnya guna kesempurnaan maknanya, laksana (ٌ‫ٌجبَل‬ ِِ
َ ‫)يٌَطالعا‬

5
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat diambil kesimpulan bahwa nida’ ialah tuntutan mutakalim terhadap orang yang
dipanggil untuk menghadapnya dengan menggunakan salah satu huruf tertentu yang menjadi
ganti dari fi’il ad’u. dan huruf-huruf nida’ ada delapan yaitu: ‫ وا‬,‫ أي‬,‫ أ‬,‫ هيا‬,‫ أيا‬,‫ يا‬,‫ أي‬,‫الهمزة‬. Untuk
penggunaanya, hamzah dan ay digunakan untuk memanggil munada’ yang dekat dan lainya
digunakan memanggil munada’ yang jauh.

DAFTAR PUSTAKA
Terjemahan Kitab Mulakhos Qowaid Al-lughah Al-aroobiyyah
Munada : Pengertian, Macam, Pembagian, Jenis, Ketentuannya (passinggrade.co.id)

Munada : Pengertian, Ketentuan, Huruf, Pembagian, Hukum, (sahabatmuslim.id)

Anda mungkin juga menyukai