Anda di halaman 1dari 9

SEMANTIK

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Ilmu Lughoh
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dr. H. Ade Nandang S, M.Ag

Di Susun Oleh Kelompok 8 :

Mely Auliasari 1202030064


Muhammad Lukmanul Hakim 1202030065
Nyanyang Septian 12020300

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan "Bismillahirrahmaanirrahim" Segala puji bagi Allah SWT Tuhan


semesta alam yang telah memberikan kenikmatan baik nikmat iman, Islam serta nikmat sehat
Wal'afiyat. Sehingga dengan segala keagungan, kemurahan, kasih sayang dan keridhaan-Nya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada bimbingan alam kita Nabi besar kita
Nabi Muhammad SAW.

Serta penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan Bapak Dr. H. Ade
Nandang S, M.Ag Selaku dosen pengampu mata kuliah "Ilmu Lughoh" yang telah memberi
motivasi dan bimbingan baik secara moral maupun material dalam penyusunan makalah ini,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Semantik" sesuai waktu yang
telah direncanakan.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun orang
lain. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Bandung, 16 November 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahasa merupakan hal penting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa
manusia bisa melakukan komunikasi dan membantu menyelesaikan kebutuhan dalam
aspek yang lebih luas dari sisi kehidupannya. Berbicara tentang bahasa maka tidak
terlepas dari empat unsur penting didalamnya. Keempau unsur itu merupakan bagian
penting yang menjadi objek kajian bagi para linguis untuk melakukan penelitian
tentang bahasa dari dulu sampai sekarang. Keempeat unsur itu adalah bunyi, bentuk,
struktur, dan makna.
Keempat unsur itu dikaji oleh para peneliti dan kita mengenal fonologi yaitu
ilmu yang mengjaki bentuk bahasa, syntak ilmu yang mengkaji struktur bahasa dan
semantic ilmu yang mengkaji makna bahasa. Kajian mengenai keempat unsur itu terus
berjalan seiring perkembangan bahasa yang senantiasa berbanding lurus dengan
perkembangan manusia itu sendiri.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Semantik?

2. Apa saja yang termasuk dalam semantik ?

3. Faktor apa saja yang mempengaruhi semantik ?

B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui dan mengerti apa semantik.

2. Mengetahui apa saja yang termasuk semantik.

3. Mengetahui Faktor apa saja yang mempengaruhi semantik.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Semantik
Kata semantik sebenarnya merupakan istilah teknis yang mengacu pada studi
tentang makna. Semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani
‘sema’ (kata benda) yang berarti ‘tanda’ atau ‘lambang’. Kata kerjanya adalah
‘semaino’ yang berarti ‘menandai’atau‘melambangkan’. Yang dimaksud tanda atau
lambang disini adalah tanda-tanda linguistik (Perancis : signé linguistique). Menurut
Ferdinan de Saussure (1966), tanda lingustik terdiri dari :
1. Komponen yang menggantikan, yang berwujud bunyi bahasa.
2. Komponen yang diartikan atau makna dari komopnen pertama.

Kedua komponen ini adalah tanda atau lambang, dan sedangkan yang ditandai atau
dilambangkan adaah sesuatu yang berada di luar bahasa, atau yang lazim disebut sebagai
referent/ acuan / hal yang ditunjuk. Jadi, Ilmu Semantik adalah :

- Ilmu yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal


yang ditandainya.
- Ilmu tentang makna atau arti.

Pada tahun 1923 muncul buku The Meaning of Meaning karya Ogden & Richards yang
menekankan hubungan tiga unsur dasar, yakni ‘thought of reference’ (pikiran) sebagai
unsur yang menghadirkan makna tertentu yang memiliki hubungan signifikan dengan
referent(acuan). Pikiran memiliki hubungan langsung dengan symbol (lambang).
Lambang tidak memiliki hubungan langsung dengan symbol (lambang). Lambang tidak
memiliki hubungan yang arbitrer. Sehubungan dengan meaning, para pakar semantik
biasa menetukan fakta bahwa asal kata meaning(nomina) dari to mean (verba), di
dalamnya banyak mengandung ‘meaning’ yang berbeda-beda. Leech (1974) menyatakan
bahwa ahli-ahli semantik sering tidak wajar memikirkan’the meaning of meaning’ yang
diperlukan untuk pengantar studi semantik. Mereka sebenarnya cenderung menerangkan
semantik dalam hubungannya dengan ilmu lain. Para ahli sendiri masih memperdebatkan
bahwa makna bahasa tidak dapat dimengerti atau tidak dapat dikembangkan kecuali
dalam makna nonlinguistik.
B. Hubungan Semantik dengan Tataran Ilmu Sosial lain
Berlainan dengan tataran analisis bahasa lain, semantik adalah cabang imu
linguistik yang memiliki hubungan dengan Imu Sosial, seperti sosiologi dan antropologi.
Bahkan jugadengan filsafat dan psikologi.
1. Semantik dan Sosiologi
Semantik berhubungan dengan sosiologi dikarenakan seringnya dijumpai
kenyataan bahwa penggunaan kata tertentu untuk mengatakan sesuatu dapat
menandai identitaskelompok penuturnya.
Contohnya : Penggunaan / pemilihan kata ‘cewek’ atau ‘wanita’, akan dapat
menunjukkanidentitas kelompok penuturnya. Kata ‘cewek’ identik dengan kelompok
anak muda, sedangkan kata ‘wanita’ terkesanlebih sopan, dan identik dengan
kelompok orang tua yang mengedepankankesopanan.
2. Semantik dan Antropologi.
Semantik dianggap berkepentingan dengan antropologi dikarenakan analisis makna
padasebuah bahasa, menalui pilihan kata yang dipakai penuturnya, akan dapat
menjanjikanklasifikasi praktis tentang kehidupan budaya penuturnya. Contohnya :
Penggunaan / pemilihan kata ‘ngelih’ atau ‘lesu’ yang sama-sama berarti ‘lapar’
dapatmencerminkan budaya penuturnya. Karena kata ‘ngelih’ adalah sebutan untuk
‘lapar’ bagi masyarakat Jogjakarta.Sedangkan kata ‘lesu’ adalah sebutan untuk
‘lapar’ bagi masyarakat daerah Jombang.

C. Analisis Semantik
Dalam analisis semantik, bahasa bersifat unik dan memiliki hubungan yang
erat dengan budaya masyarakat penuturnya. Maka, suatu hasil analisis pada suatu bahasa,
tidak dapatdigunakan untuk menganalisi bahasa lain. Contohnya penutur bahasa Inggris
yang menggunakan kata ‘rice’ pada bahasa Inggrisyang mewakili nasi, beras, gabah dan
padi. Kata ‘rice’ akan memiliki makna yang berbeda dalam masing-masing konteks
yang berbeda. Dapat bermakna nasi, beras, gabah, atau padi. Tentu saja penutur bahasa
Inggris hanya mengenal ‘rice’ untuk menyebut nasi, beras,gabah, dan padi. Itu
dikarenakan mereka tidak memiliki budaya mengolah padi, gabah, beras dannasi, seperti
bangsa Indonesia. Kesulitan lain dalam menganalisis makna adalah adanya kenyataan
bahwa tidak selalu penanda dan referent-nya memiliki hubungan satu lawan satu. Yang
artinya, setiap tandalingustik tidak selalu hanya memiliki satu makna. Adakalanya, satu
tanda lingustik memiliki dua acuan atau lebih. Dan sebaliknya, duatanda lingustik, dapat
memiliki satu acuan yang sama. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan contoh-
contoh berikut : Bisa = racun = dapat Buku,Kitab = Lembar kertas berjilid.

D. Jenis Semantik
Semantik memiliki memiliki objek studi makna dalam keseluruhan semantika
bahasa,namun tidak semua tataran bahasa memiliki masalah semantik Leksikon Tataran
tata bahasa atau gramatika dibagi menjadi dua subtataran, yaitu morfologi dan sintaksis.
Morfologi adalah cabang lnguistik yang mempelajari struktur intern kata, serta
proses pembentukannya. Satuan dari morfologi yaitu morfem dan kata. Contoh :
Ajar = Pe – lajar
Be – lajar ( pe- dan be- dapat membedakan makna )
Sedangkan sintaksis, adalah studi mengenai hubungan kata dengan kata
dalammembentuk satuan yang lebih besar, yaitu frase, klausa, dan kalimat. Sintaksis
memiliki satuanyaitu kata, frase, klausa, dan kalimat. Semantik sintaktikal memiliki
tataran bawahan yang disebut :
a. Fungsi gramatikal
b. Kategori gramatikal
c. Peran gramatikal

Contoh analisis semantik sintaktikal

Kata fungsi Si udin menjaga adiknya Di rumah sakit


Fungsi subjek predikat objek keterangan
kategori nomina verba nomina nomina
peran agen benefaktif patient locative

Satuan dan proses dari morfologi dan sintaktik memiliki makna. Oleh karena itu,
padatataran ini ada masalah-masalah semantik yang disebut semantik gramatikal karena
objek studinya adalah makna-makna gramatikal dari tataran tersebut. Kalau yang menjadi
objek penyelidikan adalah semantik leksikon, maka jenis semantiknya adalah semantik
leksikal.

- Semantik leksikal menyelidiki makna yang ada pada leksem dari bahasa. Oleh
karena itu, makna yang ada dalam leksem disebut makna leksikal. Leksem adalah
satuan-bahasa bermakna. Istilah leksem ini dapat dipadankan denganistlah kata,
yang lazim digunakan dalam studi morfologi dan sintaksis,dan yang lazim
didefiinisikan sebagai satuan gramatik bebas terkecil. Baik kata tunggal maupun
kompositum. Contoh :
- Kambing = nama hewan
- Hitam = jenis warna
- Kambing hitam = orang yang dipersalahkan

E. Manfaat semantik dalam pembelajaran bahasa

Semantik adalah studi tentang makna. Ini adalah subjek yang luas
dalamstudi umum bahasa. Pemahaman semantik sangat penting untuk
mempelajari bahasa akuisisi (bagaimana pengguna bahasa memperoleh makna,
sebagai pembicara dan penulis, pendengar dan pembaca) dan perubahan bahasa
(bagaimana mengubahmakna dari waktu ke waktu). Sangat penting untuk
memahami bahasa dalam kontekssosial, karena ini cenderung mempengaruhi
arti, dan untuk memahami jenis bahasaInggris dan efek gaya. Oleh karena itu
salah satu konsep yang paling mendasar dalam linguistik. Kajian semantik
meliputi studi tentang bagaimana makna dibangun, diinterpretasikan,
diklarifikasi, tertutup, ilustrasi, disederhanakandinegosiasikan, bertentangan
dan mengulangi.Makna bahasa, khususnya makna kata, terpengaruh oleh
berbagai konteks.Makna kata dapat dibangun dalam kaitannya dengan benda
atau objek di luar bahasa.
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang tidak terlepas dari arti atau
makna pada setiap perkataan yang diucapkan. Semantik merupakan salah satu cabang
ilmu yang dipelajari dalam studi linguistik. Dalam semantik kita mengenal yang disebut
klasifikasi makna, relasi makna, erubahan makna, analisis makna, dan makna pemakaian
bahasa. Semantik adalah subdisiplin linguistik yang membicarakan makna yaitu makna
kata dan makna kalimat.
DAFTAR PUSTAKA

http://blogshinyocom.blogspot.com/2009/06/makalah-semantik-2-makna.html

http://lusiisya.blogspot.com/2011/02/tugas-akhir-mk-linguistik-umum-
semantik.html

http://anaksastra.blogspot.com/2008/11/sejarah-semantik.html

http://marianaramadhani.wordpress.com/coretan-kuliah/semantik-dan-pragmatik/

http://sastrawancyber.blogspot.com/2010/04/pengertian-semantik-menurut-
beberapa.html

http://blogshinyocom.blogspot.com/2009/06/makalah-semantik-2-
makna.html 3/janis-makna.jpg

Anda mungkin juga menyukai