Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir mata kuliah Semantik
Disusun oleh:
1. Salsabila (A1B121068)
2. Sri Hastuti (A1B121097)
3. Rohanee ma’sae (A1B121139)
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Analisis
kajian semantic berdasarkan teori para ahli” dapat kami selesaikan dengan baik.
Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca
tentang apa saja ruang lingkup semantic jika dilihat dari sudut pandang para ahli.
Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai
kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber
yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah
ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi
kami, dosen pengampu mata kuliah semantik, Drs. Albertus Sinaga, M. Pd., dan
juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami
mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca
agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB 1
1. PENDAHULUAN
Semantik merupakan istilah dalam studi tentang makna. Kata ini berasal
dari bahasa Yunani yaitu sema (kata benda) yang memiliki arti “tanda” atau
“lambang”. dan kata kerjanya adalah semaino yang memiliki arti “menandai” atau
“melambangkan”. Kata semantik disepakati sebagai istilah yang digunakan dalam
bidang linguistik yang mempelajari tentang hubungan antara tanda-tanda
linguistik dengan hal-hal yang ditandainya.
Semantik bukan hanya ilmu yang berbicara tentang makna saja, tetapi
didalamnya dijelaskan asal mula adanya makna sesuatu seperti sejarah kata
(bagaimana sebuah kata itu muncul), bagaimana perkembangannya, dan mengapa
terjadi perubahan makna dalam sejarah bahasa
Dari sini dapat dipahami bahwa dalam kajiannya semantic tidak hanya
mempelajari kaitannya dengan makna saja, melainkan didalamnya menjelaskan
pula tentang asal usul mula adanya makna atau sejarah kata itu muncul. Oleh
sebab itu banyak ahli bahasa yang melihat semantic dalam penelitiannya, sehingga
ahli bahasa tersebut menjelaskan semantic dilihat dari sudut pandangnya sendiri.
hal ini membuat pengamat bahasa dapat menemukan apa saja kajian dalam
semantic jika dilihat berdasarkan teori dari para ahli.
1.3 Tujuan
2. PEMBAHASAN
Ilmu sastra dan linguistic merupakan ilmu bahasa yang sudah ada bahkan
sejak zaman dahulu. Sehingga ilmu ini menjadi ilmu tertua dengan cabang
keilmuan yang beragam. Salah satu cabang keilmuan linguistic ini adalah
semantic.
Secara etimologi kata semantic berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu
sema yang berarti “tanda” atau “lambang” dan samaino “verba” yang berarti “
menandai” atau “melambangkan”.
Makna bahasa terdiri atas berbagai macam jenis yang ditempatkan pada
konteks penggunaan kalimat. Sehingga dalam memberikan suatu analisis
semantik terlebih dahulu disadari bahwa bahasa memiliki sifat unik dan memiliki
hubungan erat dengan masalah budaya.
Tanda menurut KBBI adalah yang menjadi alamat atau yang menyatakan
sesuatu. Tanda dapat dikatakan sebagai substitusi (penggantian) untuk hal lain.
Oleh karena itu, tanda memerlukan interpretasi.
Tanda yang ditimbulkan oleh alam yang diketahui manusia karena pengalaman,
misalnya:
Tanda yang ditimbulkan oleh binatang yang diketahui manusia dari suara binatang
tersebut, misalnya:
2.3.1.2.4 Anjing menggonggong adalah tanda ada orang yang masuk halaman
rumah,
Tanda yang ditimbulkan oleh manusia dibedakan menjadi dua jenis yaitu, bersifat
verbal dan bersifat nonverbal. Tanda yang bersifat verbal adalah tanda-tanda yang
digunakan sebagai alat komunikasi, diihasilkan oleh alat bicara, sedangkan tanda
bersifat nonverbal adalah tanda-tanda yang dihasilkan selain dari alat bicara
manusia.
Berikut contoh tanda yang bersifat nonverbal melalui gerakan anggota badan
(body gesture) atau dikenal dengan istilah bahasa isyarat dan yang bersifat
nonverbal melalui suara atau bunyi. Contoh tanda yang bersifat nonverbal melalui
gerakan anggota badan, yaitu:
Contoh tanda yang bersifat nonverbal melalui suara atau bunyi, yaitu:
2.3.1.2.12 batuk kecil sebagai tanda ingin berkenalan, ada orang lewat.
Menurut verhaar semantic adalah teori makna dan teori arti yakni cabang
sistematik bahasa yang menyelidiki makna atau arti.. Dari sudut pandang tersebut
dapat ditemukan kajian semantic sebagai berikut.
2.3.2.2 Tahun ini kami akan mengambil sepuluh orang pegawai baru.
Anda tentu memahami bahwa kata mengambil pada ketujuh kalimat itu memiliki
makna yang tidak sama. Pada kalimat (l) kata mengambil bermakna “mengikuti",
pada kalimat (2) bermakna "menerima", pada kalimat (3) bermakna menjadikan",
pada kalimat (4) bermakna "memperoleh", pada kalimat (5) bermakna
memanfaatkan", pada kalimat (6) bermakna "membuat/memotret", dan pada
kalimat (7) bermakna "mencuri".
Kalimat yang sama dapat memiliki makna yang berbeda dalam situasi yang
berbeda pula. Perhatikan penggunaan kalimat "sudah hampir pukul dua belas"
yang diucapkan oleh orang yang berbeda pada situasi (tempat dan waktu) yang
berbeda.
Misalnya, pertama diucapkan oleh seorang ibu asrama putri kepada seorang
pemuda yang sedang bertamu waktunya malam hari, kedua, diucapkan oleh
seorang ustadz kepada para santri waktunya siang hari dan ketiga diucapkan oleh
seorang pegawai kepada teman sekerja waktunya siang hari. Kasus kedua tentu
bermakna bahwa sebentar lagi waktu salat duhur akan tiba. Oleh karena itu, para
santri harus bersiap untuk melaksanakan salat duhur itu, sedangkan kasus ketiga
bermakna bahwa waktu istirahat siang sudah hampir tiba. Begitulah bahwa kata
yang sama atau kalimat yang sama bila digunakan pada situasi atau konteks yang
berbeda akan memiliki makna yang berbeda. Oleh karena itu, yang menjadi
pertanyaan kini apa sebenarnya makna dalam bahasa itu. Masalah ini sebenarnya
telah lama menjadi pemikiran pakar-pakar sehingga munculah berbagai macam
teori dari berbagai pakar yang disusun menurut pendekatan yang berbeda. Dalam
kegiatan belajar ini hanya akan dibicarakan beberapa teori tentang makna itu yang
kiranya berguna bagi Anda untuk memahami sistem makna dalam bahasa
Indonesia.
2.3.3 Lehrer
Menurut lahrer semantic dalam kajian ilmu bahasa dapat menyangkut struktur
dan fungsi bahasa. Untuk itu didapatkan kajain semantic sebagai berikut
2.3.3.1 Wacana
Wacana merupakan suatu rangkaian pernya taan yang dapat dinyatakan
secara tulisan ataupun lisan dalam suatu konteks tertentu yang memiliki makna
dalam kesatuan bahasa
2.3.3.2 Paragraf
2.3.3.3 Kalimat
2.3.3.4 Kata
2.3.3.5 Fenom
2.3.3.6 Morfem
Morfem merupakan unsur terkecil dalam suatu bahasa di mana bentuknya
tidak mengandung bagian-bagian yang mirip dengan bentuk lain.
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi yang dimiliki manusia berupa
sistem lambang bunyi yang berasal dari alat ucap atau mulut manusia. Bahasa
juga merupakan dari kumpulan kata di mana masing-masing kata memiliki
makna dan hubungan abstrak dengan suatu konsep
2.3.4 Dfgyffe