KATEGORI SEMANTIK
Disusun Oleh :
1. Jhonata Hajis Pramudita (1888201031)
2. Fina Novitasari (1888201021)
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian semantik
1.3.2 Mengetahui jenis-jenis makna
1.3.3 Mengetahui relasi makna
1.3.4 Mengetahui Perubahan makna
1.3.5 Mengetahui analisis semantik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Semantik adalah cabang linguistik yang meneliti arti atau makna. Semantik
sendiri dibagi menjadi dua yaitu semantik gramatikal dan leksikal ( Asas-asas linguistik,
J.W.M Verhaar : 385). Semantik didefinisikan pada permulaan dan sementara waktu
sebagai “penyelidikan makna”. Istilah “sematik” berasal dari verba yunani yang berarti
“menandakan”. Istilah ini diciptakan pada akhir abad 19 (Pengantar Teori Linguitik,
John Lyons:393).
Semantik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari makna bahasa.
Menurut Chaer (1990: 2) semantik adalah bidang studi dalam linguistik yang
mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Objek yang dibahas oleh semantik
mencakup keseluruhan makna yang terkandung dalam bahasa. Seperti yang
dikemukakan oleh Nikelas (1988) dalam Ainin dan Asrori (2008), bahwa objek
semantik adalah telaah tentang makna yang mencakup lambang-lambang atau tanda-
tanda yang menyatakan makna, hubungan makna, yang satu dengan yang lainnya serta
pengaruh makna terhadap manusia dan masyarakat pengguna bahasa.
Pandangan yang bermacam-macam dari para ahli mejadikan para ahli memiliki
perbedaan dalam mengartikan semantik. Pengertian semantik yang berbeda-beda
tersebut justru diharapkan dapat mngembangkan disiplin ilmu linguistik yang amat luas
cakupannya.
1. Charles Morrist
Mengemukakan bahwa semantik menelaah “hubungan-hubungan tanda-tanda
dengan objek-objek yang merupakan wadah penerapan tanda-tanda tersebut”.
2. J.W.M Verhaar; 1981:9
Mengemukakan bahwa semantik (inggris: semantics) berarti teori makna atau teori
arti, yakni cabang sistematik bahasa yang menyelidiki makna atau arti.
3. Lehrer; 1974: 1
Semantik adalah studi tentang makna. Bagi Lehrer, semantik merupakan bidang
kajian yang sangat luas, karena turut menyinggung aspek-aspek struktur dan fungsi
bahasa sehingga dapat dihubungkan dengan psikologi, filsafat dan antropologi.
4. Kambartel (dalam Bauerk, 1979: 195)
Semantik mengasumsikan bahwa bahasa terdiri dari struktur yang menampakan
makna apabila dihubungkan dengan objek dalam pengalaman dunia manusia.
5. Ensiklopedia britanika (Encyclopedia Britanica, vol.20, 1996: 313)
Semantik adalah studi tentang hubungan antara suatu pembeda linguistik dengan
hubungan proses mental atau simbol dalam aktifitas bicara.
6. Dr. Mansoer pateda
Semantik adalah subdisiplin linguistik yang membicarakan makna.
7. Abdul Chaer
Semantik adalah ilmu tentang makna atau tentang arti. Yaitu salah satu dari 3 (tiga)
tataran analisis bahasa (fonologi, gramatikal dan semantik).
Pada tahun 1923 muncul buku The Meaning of Meaning karya Ogden &
Richards yang menekankan hubungan tiga unsur dasar, yakni ‘thought of reference’
(pikiran) sebagai unsur yang menghadirkan makna tertentu yang memiliki hubungan
signifikan dengan referent(acuan). Pikiran memiliki hubungan langsung dengan symbol
(lambang). Lambang tidak memiliki hubungan langsung dengan symbol (lambang).
Lambang tidak memiliki hubungan yang arbitrer. Sehubungan dengan meaning, para
pakar semantik biasa menetukan fakta bahwa asal kata meaning(nomina) dari to mean
(verba), di dalamnya banyak mengandung ‘meaning’ yang berbeda-beda. Leech (1974)
menyatakan bahwa ahli-ahli semantik sering tidak wajar memikirkan’the meaning of
meaning’ yang diperlukan untuk pengantar studi semantik. Mereka sebenarnya
cenderung menerangkan semantik dalam hubungannya dengan ilmu lain; para ahli
sendiri masih memperdebatkan bahwa makna bahasa tidak dapat dimengerti atau tidak
dapat dikembangkan kecuali dalam makna nonlinguistik.
a) Semantik Gramatikal
Makna gramatikal (struktur) dalam semantik ialah makna baru yang timbul
akibat terjadinya proses gramatikal (pengimbuhan, pengulangan, pemajemukan).
Contoh:
berumah : mempunyai rumah
rumah-rumah : banyak rumah
rumah makan : rumah tempat makan
rumah ayah : rumah milik ayah
b) Semantik Leksikal
Semantik leksikal menyelidiki makna yang ada pada leksem dari bahasa. Oleh
karena itu, makna yang ada dalam leksem disebut makna leksikal. Leksem adalah
satuan bahasa yang bermakna. Istilah leksem ini dapat disetarakan dengan istilah kata,
yang biasa digunakan dalam studi morfologi dan sintaksis dan didefinisikan sebagai
satuan gramatik bebas terkecil. Semantik leksikal menyangkut makna leksikal.
Berdasarkan maknanya, dapat diartikan makna leksikal ialah makna kata secara
lepas, tanpa kaitan dengan kata yang lainnya dalam sebuah struktur (frase klausa atau
kalimat).
Contoh:
rumah : bangunan untuk tempat tinggal manusia
makan : mengunyah dan menelan sesuatu
makanan : segala sesuatu yang boleh dimakan
3.1 Kesimpulan
Dalam studi bahasa (linguistika), semantik sangat diperlukan guna
mempermudah telaah unsur-unsur bahasa yang dijadikan objek kajian.
Seperti yang telah dijelaskan, Semantik adalah ilmu tentang makna, suatu
cabang dari ilmu bahasa (linguistika). Maka, guna memperoleh dasar dalam penelitian
bahasa, seorang linguis harus menguasai semantik agar tidak terjadi kesalahan dalam
proses penelitian bahasa yang ia lakukan, mengingat begitu banyaknya variasi makna
dalam satu atau dua kata.
Semantik dibedakan menjadi dua, yaitu semantik leksikal dan semantik
gramatikal. Sedangkan berdasarkan maknanya, terdapat beberapa jenis makna, yaitu
referensial dan non-referensial, denotatif dan konotatif, kata dan istilah, konseptual dan
asosiatif, idiomatikal dan peribahasa. Makna dalam semantik pun mengalami proses
yaitu relasi makna (sinonimi, antonimi, homofoni, homonimi, homografi, hiponimi,
hipernimi, polisemi, ambiguitas, meronimi, redundansi, makna asosiatif, makna afektif)
dan perubahan makna (generalisasi, spesialisasi, ameliorasi, peyorasi, asosiasi, dan
sinestesia). Dalam analisisnya, terdiri dari dua analisis yaitu analisis ekstensional dan
analisis intensional, dan analisis komponensial.
DAFTAR PUSTAKA
Lyons, John. 1995. Pengantar Teori Linguistik. Jakarta : PT gramedia pustaka utama.
Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.