Anda di halaman 1dari 9

Makalah Fonologi

DI SUSUN OLEH :

SALSA QIRANA ALZAHRA

NIM

211010700271

PRODI

SASTRA INDONESIA 004


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Illahi Robbi


yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Fonologi”.Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Linguistik. Adapun isi dari makalah
yaitu menjelaskan tentang Pengertian Linguistik,Hakikat Bahasa, Ruang Lingkup
Linguistik.Penyusun berterima kasih kepada Bpk NUGROHO WIDHI PRATOMO
S.S, M.Pd.selaku dosen mata kuliah Pengantar Linguistik yang telah memberikan
arahan serta bimbingan, Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Hal ini semata-mata karena keterbatasan kemampuan penyusun sendiri.
Oleh karena itu, sangatlah penyusun harapkan saran dan kritik yang positif dan
membangun dari semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna
di masa yang akan datang.

Bintaro, November 2021


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah ............................................................

2.Rumusan Masalah .......................................................................

BAB II
PEMBAHASAN

1.Pengertian Linguistik .........................................................................

2 Hakikat Bahasa ....................................................................

3.Ruang Lingkup Linguistik.................................................................

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ..............................................................................

Saran .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN
1Latar Belakang Masalah

Secara populer orang sering menyatakan bahwa linguistik adalah ilmu tentang bahasa;
atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya; atau lebih tapat lagi,
seperti dikatakan Martinet telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Dalam berbagai
buku mungkin rumusannya agak berbeda, tetapi, bahwa bahasa menjadi kajian
linguistik, kiranya tidak perlu diperdebatkan lagi.
Bahasa sebagai objek kajian linguistik bisa kita bandingkan dengan peristiwa-
peristiwa alam yang menjadi objek kajian ilmu fisika; atau dengan berbagai penyakit
dan cara pengobatannya yang menjadi objek kajian ilmu kedokteran; atau dengan
gejala-gejala sosial dalam masyarakat yang menjadi objek kajian sosiologi. Meskipun
dalam dunia keilmuan ternyata yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya
bukan hanya linguistik, tetapi linguistik tetap merupakan ilmu yang memperlakukan
bahasa sebagai bahasa; sedangkan ilmu lain tidak demikian.

2.Rumusan Masalah:

a)      Apa pengertian Linguistik?


b)      Apa Hakikat Bahasa?
c)      Apa saja ruang lingkup Linguistik?
2.      Tujuan
a)      Mengetahui pengertian Linguistik
b)      Untuk lebih mengetahui hakikat bahasa
c)      Agar pembaca mengetahui apa saja ruang lingkup lingistik.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Linguistik

“Linguistik belarti ilmu Bahasa”, kata linguistik berasal dari bahasa Latin
( Lingua), prancis (Lingua dan Linguge),
Inggris (Language), Prancis (Linguistique), Dalam bahasa Indonesia “Linguistik”
adalah nama bidang ilmu dan kata sifatnya adalah “Linguistis” atau “Linguistik”
Kriteria dalam menentukan dua buah tuturan adalah dua bahasa yang
berbeda berdasarkan dua patokan, yaitu patokan linguistik dan patokan politis.
Secara linguistik dua buah tuturan dianggap sebagai dua bahasa yang berbeda
apabila anggota dari dua masyarakat tuturan itu tidak saling mengerti. Tetapi secara
politis, dua buah bahasa yang berbeda berdasarkan asal negaranya.
Pada dasarnya linguistic mempunyai 2 bidang besar, yaitu:
a)      Mikrolinguistik : bidang linguistik yang mempelajari bahasanya; dengan
perkataan lain, mempelajari struktur bahasa itu sendiri.
b)      Makrolinguistik : bidang linguistik yang mempelajari bahasa dalam
hubungannya dengan faktor-faktor di luar bahasa; termasuk di dalamnya bidang
interdisipliner dan bidang terapan (Lyons 1975)
Dari sudut tujuan linguistik dapat pula dibagi atas:                        
a)      Linguistik teoretis, yaitu bidang penelitian bahasa untuk mendapatkan kaidah-
kaidah yang berlaku dalam bahasa.
b)      Linguistik terapan, yaitu penelitian atau kegiatan dalam bidang bahasa yang
bertujuan untuk memecahkan masalah praktis.

B.      Hakikat Bahasa

a.       Bahasa Sebagai Sistem


Sistem berarti susunan teratur berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang
bermakna atau berfungsi. Sebagai sebuah sistem, bahasa sekaligus bersifat sistematis
dan sistemis. Sistematis, artinya bahasa tersusun berdasarkan suatu pola tertentu,
sedangkan sistemis artinya bahasa bukan merupakan system tunggal, tetapi terdiri dari
sub-sistem/sistem bawahan.
            Jenjang subsistem dalam linguistik, dikenal dengan nama tataran
linguistic atau bahasa. Jika diurutkan dari tataran terendah sampai tertinggi,
yang menyangkut ketiga subsistem struktural yaitu tataran fonem, morfem,
frase, klausa, kalimat, dan wacana.
Dalam morfologi kata menjadi satuan terbesar dan dikaji struktur dan
proses kajiannya, sedangkan sintaksis kata menjadi satuan terkecil dan dikaji
sebagai unsur pembentuk sintaksis yang lebih besar.

b.      Bahasa Sebagai Lambang


Kata lambang sering dipadankan dengan kata simbol dengan pengertian yang sama.
Lambang dengan berbagai seluk-beluknya dikaji orang dalam kegiatan ilmiah yang
disebut ilmu semiotika atau semiologi. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang
membuat penuturnya bisa menyampaikan semua pemikiran atau sikap sebagai sebuah
lambang atau simbol untuk mengacu pada sesuatu yang disimbolkan. Hanya yang
perlu digaris bawahi bahwa antara lambang dengan sesuatu yang dilambangkan tidak
ada hubungan secara langsung. Setiap kata memang mengacu pada yang
dilambangkan. Namun, kata saja tidak bisa dipahami secara utuh tanpa melibatkan
konteks penggunaan kata itu dalam struktur yang lebih besar, seperti frasa, klausa,
dan kalimat. Konteks berperan penting dalam penggunaan suatu kata sebagai
lambang.

c.       Bahasa Adalah Bunyi


Yang dimaksud dengan bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah satuan bunyi yang
diucapkan oleh alat ucap manusia. Dalam linguistik yang disebut bahasa, yang primer
adalah yang diucapkan, yang dilisankan, yang keluar dari alat ucap manusia. Bahasa
yang dilisankan inilah yang menjadi objek linguistik. hanyalah bersifat sekunder.

d.      Bahasa Itu Bermakna


Yang dilambangkan dalam hal ini adalah suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide,
atau suatu pikiraan yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna. Lambang-lambang bunyi
bahasa yang bermakna itu di dalam bahasa berupa satuan-satuan bahasa yang
berwujud morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana. Semua satuan itu
memiliki makna. Namun karena ada perbedaan tingkatannya, maka jenis maknanya
pun tidak sama. Makna yang berkenaan dengan morfem dan kata disebut makna
leksikal yang berkenaan dengan frasa, klausa dan kalimat disebut makna
gramatikal dan yang berkenaan dengan wacana disebut makna pragmatik atau makna
konteks.

e.       Bahasa Itu Arbitrer


Yang dimaksud dengan istilah arbitrer adalah tidak adanya hubungan wajib antara
lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang
dimaksud oleh lambang tersebut. Andaikata ada hubungan wajib antara lambang
dengan yang dilambangkan, tentu lambang yang dalam bahasa Arab berbunyi
(bait) akan disebut juga (bait) dalam bahasa Indonesia. Dengan kata lain, tidak ada
kata yang baik dan kata yang buruk dalam membincangkan nama-nama satuan-satuan
kosakata.

f.       Bahasa Itu Konvensional


Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkan bersifat
arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep tertentu bersifat
konvesional. Artinya, semua anggota masyarakat bahasa itu digunakan untuk
mewakili konsep yang diwakilinya.

g.      Bahasa Itu Produktif


Meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur yang jumlahnya
terbatas dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, meski
secara relatif sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa tersebut. Oleh
karenanya, bahasa dikatakan produktif.

h.      Bahasa Itu Unik


Bahasa dikatakan bersifat unik berarti setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang
tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Ciri khas ini menyangkut system bunyi, sistem
pembentukan kata, kalimat atau system-sistem lainnya. Salah satu keunikan bahasa
Indonesia yaitu bahwa tekanan kata tidak bersifat morfemis, melainkan sintaksis,
maksudnya makna kata tetap yang berubah makna keseluruhan kalimat.
i.        Bahasa Itu Universal
Ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini. Ciri-
ciri itu menjadi unsur bahasa yang paling umum yang bisa dikaitkan dengan ciri-ciri
atau sifat-sifat bahasa lain. Karena bahasa itu berupa ujaran, maka ciri universal dari
bahasa yang paling umum adalah bahwa bahasa itu mempunyai bunyi bahasa yang
terdiri dari vokal dan konsonan. Bukti lain dari keuniversalan yang bermakna adalah
berupa kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana. Namun, pembentukan satuan-satuan
tersebut mungkin tidak sama.

j.        Bahasa Itu Dinamis


Bahasa merupakan satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala
kegiatan dan gerak manusia sebagai makhluk hidup yang berbudaya dan
bermasyarakat. Dalam kehidupan didalam masyarakat kegiatan manusia itu tidak
tetap dan selalu berubah-ubah, maka bahasa juga ikut berubah, menjadi tidak tetap,
dan menjadi tidak statis. Karena itulah bahasa itu disebut dinamis.
Perubahan bahasa bisa terjadi pada semua tataran, baik fonologi, morfologi, sintaksis,
semantik, maupun leksikon. Perubahan yang paling jelas, dan paling banyak terjadi
terdapat pada bidang leksikon dan semantik. Hampir setiap saat ada kata-kata baru
muncul sebagai akibat perubahan budaya dan ilmu, atau ada kata-kata lama yang
muncul dengan makna yang baru. Perubahan bahasa yang terjadi bisa berupa
pengembangan dan perluasan ataupun berupa kemunduran sejalan dengan perubahan
yang dialami masyarakat bahasa bersangkutan. Kemampuan adaptasi yang dimiliki
oleh bahasa inilah yang membuat sebagian ahli menganggap bahwa bahasa itu
sempurna.

k.      Bahasa Itu Bervariasi


Mengenai variasi bahasa ini ada tiga istilah yang perlu diketahui, yaitu idiolek, dialek,
dan ragam. Idiolek adalah variasi atau ragam bahasa yang bersifat perseorangan.
Dialek adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat
pada suatu tempat atau suatu waktu. Ragam atau ragam bahasa adalah variasi bahasa
yang digunakan dalam situasi, keadaan, atau untuk keperluan tertentu, untuk situasi
formal digunakan ragam bahasa yang disebut ragam baku atau ragam standar dan
untuk situasi yang tidak formal digunakan ragam yang tidak baku atau nonstandar.

l.        Bahasa Itu Manusiawi


Bahwa alat komunikasi manusia yang namanya bahasa adalah bersifat manusiawi,
dalam arti hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia. Alat
komunikasi binatang bersifat terbatas, dalam arti hanya digunakan untuk keperluan
hidup “kebinatangannya” itu saja.

C.      Ruang Lingkup Linguistik

1.      Fonologi
Bidang Linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtunan
bunyi-bunyi bahasa ini disebut fonologi, yang secara etimologi terbentuk dari
kata fon yaitu bunyi, dan logi yaitu ilmu. Menurut Hierarki satuan bunyi yang
menjadi objek studinya, fonologi dibedakan menjadi fonetik dan fonemik. Secara
umum fonetik biasa dijelaskan sebagai cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi
bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai
pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik adalah cabang studi fonologi yang
mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai
pembeda makna.

2.      Morfologi
Morfologi atau tata bentuk kata adalah bagian dari tata bahasa yang mempelajari
bentuk-bentuk kata dan segala hal proses pembentukannya. Morfologi
mengidentifikasikan satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. yang
merupakan satuan gramatikal yang membahas masalah struktur intern kata. Secara
terminologi morfologi adalah salah satu dari bidang linguistik yang mempelajari
susunan bagian-bagian kata secara gramatikal (Verhaar, 2003, 97). Devinisi lain
dikemukakan oleh Hijazi (1978:55) yang menyatakan bahwa Morfologi penyatuan
dari beberapa unsur bunyi yang ada sehingga menjadi sebuah kata yang mengalami
afiksasi.

3.      Sintaksis
Secara etimologi, sintaksis berarti ‘menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi
kelompok kata atau kalimat’. Sintaksis merupakan cabang linguistik yang
menyangkut susunan kata-kata di dalam kalimat atau bidang tataran linguistik yang
secara tradisional disebut tata bahasa atau gramatika. Jadi, sintaksis ialah ilmu yang
mempelajari hubungan aantara kata, frase, klausa, kalimat yang satu dengan kata,
frase, klausa, kalimat yang lain. Kata, frase, klausa dan kalimat inilah yang oleh para
ahli disebut sebagai satuan sintaksis.

4.      Semantik
                  Semantik adalah cabang Linguistik yang membahas arti atau makna,
semantitermasu tatabahasa juga. Contohnya dalam bahasa Indonesia  memper-
tebal mengandung morfem memper, yang artinya boleh disebut “Klausatif”
masudnya memperteba artinya menyebabkan sesuatu menjadi tebal.

5.   Pragmatik
                  Pragmatik merupaan cabang ilmu Linguistik yang membahas tentang apa
yang dimaksud struktur bahasa sebagai alat  komuniasi antara penutur dan pendengar.
     

BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Objek Linguistik: Bahasa. Dan beberapa ciri atau sifat yang hakiki dari
bahasa  tersebut, antara lain, adalah
(1) bahasa itu adalah sebuah sistem,
(2) bahasa itu wujudnya lambang,
(3) bahasa itu berupa bunyi,
(4) bahasa itu bersifat arbitrer,
(5) bahasa itu bermakna,
(6) bahasa itu bersifat konvensional,
(7) bahasa itu bersif
(8) bahasa itu bersifat universal,
(9) bahasa itu bersifat produktif,
(10) bahasa itu bervariasi,
(11) bahasa itu bersifat dinamis,
(12) bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial,
(13) bahasa itu merupakan identitas penuturnya.

Ruang Lingkup Linguistik terdiri atas kajian terhadap bunyi bahasa fonologi dan
fonetik, kajian terhadap kata (morfologi),  kajian terhadap kalimat (sintaksi) dan
kajian terhadap makna (semantik), serta kajian terhadap struktur (pragmatik).

2.      Saran
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, untuk itu penulis
mengharapkan agar pembaca bersedia memberikan kritik dan sarannya yang bisa
menjadi acuan atau pedoman untuk penulis agar lebih baik lagi dalam pembuatan
makalah.

Daftar Pustaka
Chaer,abdul.2009.fonologi Bahasa Indonesia.Jakarta: PT Rineka cipta
Abdul Chaer.2012.Linguistik Umum, Jakarta: PT Rineka Cipta
Verhaar,2012.Asas- asas Linguistik,Yogyakarta: Gajah Mada University Press
www.wikipediaBahasaIndonesia,ensiklopediabebas.com
www.wordpress.com 

                                    

Anda mungkin juga menyukai