Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DALAM NOVEL SENYAWA

KARYA SDAVINCII DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN


BAHASA INDONESIA DI SMA

Atika Puspasari [Nim 182110020]


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadyah Purworejo
Email: atikapu64@gmail.com

Abstract
Penelitian ini berjudul “Analisis Gramatikal pada Novel Senyawa Karya Sdavincii Dan
Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMA”. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan analisis gramatikal pada sebuah novel yang menceritakan kisah
cinta seorang remaja yang mengorbankan cita-cita dan impian demi membahagiakan
orang-orang yang disayangi. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam menganalisis data dimulai dengan
tahapan membaca, menyimak dan catat serta analisis dokumen. Disimpulkan hasil
penelitian ini menunjukkan adanya unsur–unsur kebahasaan dimana dalam penanda
aspek ini terdiri dari pengacuan (refrensi), penyulihan (substitusi), pelepasan (elipsis) dan
kata penghubung (konjungsi) gramatikal dalam Novel Senyawa.
Keywords: Penelitian, Gramatikal, Novel.

I. PENDAHULUAN mempunyai makna, yaitu hubungan


abstrak antara kata sebagai lambang
Bahasa secara umum adalah dengan objek atau konsep yang diwakili
sistem lambang bunyi yang digunakan kumpulan kata atau kosakata.
untuk berkomunikasi oleh masyarakat
pemakainya. Bahasa yang baik Menurur Tarigan (1986),
berkembang berdasarkan suatu sistem, keterampilan berbahasa ada empat aspek,
yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi yaitu: keterampilan menyimak (listening
oleh pemakainya. Bahasa sendiri skills), (2) keterampilan berbicara
berfungsi sebagai sarana komunikasi (speaking skills), (3) keterampilan
serta sebagai sarana integrasi dan membaca (reading skills), dan (4)
adaptasi.Bahasa juga merupakan alat keterampilan menulis (writing
komunikasi yang berupa sistem lambang skills).Keempat aspek keterampilan
bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. berbahasa tersebut merupakan satu
Bahasa terdiri atas kata-kata yang kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu

Atikel Ilmiah| Proposal Seminar Bahasa Indonesia| April 2021 Page 1


sama lain, tetapi hanya bisa dibedakan. Abdul Chaer (2001:2)
Keterampilan yang satu, bergantung mengungkapkan bahwa , bahasa
kepada ketiga keterampilan yang lainnya. merupakan sebuah alat mengungkapkan
Keterampilan menyimak dan membaca makna dalam kehidupan manusia
disebut aspek reseptif atau aspek sekaligus sebagai sarana interaksi
pemahaman, sedangkan keterampilan antarsesama umat manusia. Bahasa yang
berbicara dan menulis disebut aspek pertama kali kita gunakan adalah bahasa
produktif atau aspek penggunaan. ibu, kemudian bahasa kedua adalah
Keempat aspek keterampilan berbahasa bahasa yang kita peroleh dari lingkungan
dimaksud merupakan wujud nyata dari sekitar dan forum formal (dalam dunia
kegiatan berkomunikasi. Penguasaan atas pendidikan). Sebagai bangsa yang terdiri
keempat aspek keterampilan berbahasa dari berbagai suku bangsa dengan
dimaksud menjadi sasaran utama dari berbagai daerah yang berbeda, kita boleh
pembelajaran bahasa Indonesia. berbangga dan bersyukur karena
mempunyai bahasa Indonesia, bahasa
Pada saat kita berbicara atau yang digunakan sebagai bahasa
menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau persatuan. Berbicara tentang bahasa, erat
kita tulis tidak tersusun begitu saja, kaitannya dengan linguistik yang artinya
melainkan mengikuti aturan yang ilmu bahasa. Kata “linguistik” berasaal
ada.Untuk mengungkapkan gagasan, dari bahasa latin “lingua” yang berarti
pikiran atau perasaan, kata-kata harus “bahasa”. Ilmu linguistik 3 tidak hanya
disusun sesuai dengan aturan kebahasaan. menyelidiki satu bahasa saja, tetapi
Seperangkat aturan yang mendasari linguistik itu menyangkut bahasa pada
pemakaian bahasa, atau yang kita umumnya. Seperti halnya ilmu
gunakan sebagai pedoman berbahasa pengetahuan lain, ilmu Linguistik
inilah yang disebut dengan tata bahasa. memiliki cabang-cabang lingusitik.
Bahasa itu memiliki sistem. Sistem itu Cabang-cabang ilmu linguistik yang
yang mengatur manusia berbicara umumnya dipelajari yaitu Fonologi,
sehingga bahasa itu bersifat manasuka Morfologi, Sintaksis, dan Semantik.
(arbitrer). Linguistik memiliki satuan bahasa yang
mengacu pada kaidah-kaidah pemakaian
Bahasa dikatakan bersifat arbitrer
bahasa, pada bentuk unit gramatikal
karena antara kata dan referen tidak ada
seperti frasa, klausa, dan kalimat
hubungan sama sekali hanya saja terjadi
(Djajasudarma 1994:4).
kesepakatan atau konvensi dari
masyarakat penutur. Dimaksud bahasa Wacana merupakan unsur
bersifat manasuka (arbitrer) juga yakni, kebahasaan yang relatif paling kompleks.
tidak ada hubungan yang logis antara kata Dikatakan demikian karena dalam
yang digunakan sebagai simbol atau wacana memiliki hirarki kebahasaan yang
lambang dengan yang dilambangkannya. dimulai dari
Contohnya seperti bendera kuning, secara fonem,morfem,kata,frasa,klausa,kalimat,
bahasa bendera kuning adalah bendera dan wacana. Dalam hirarki kebahasaan,
yang warnanya kuning, secara arbitrer kedudukan wacana berada pada posisi
bendera kuning adalah lambang dari paling besar dan paling tinggi. Hal ini
adanya duka atau kematian. disebabkan karena wacana sebagai satuan
gramatikal sekaligus objek kajian

Atikel Ilmiah| Proposal Seminar Bahasa Indonesia| April 2021 Page 2


linguistik yang mengandung semua unsur tutur yang merupakan suatu kesatuan; 3
kebahasaan yang diperlukan dalam segala Ling satuan bahasa terlengkap yang
bentuk komunikasi. Wacana (discourse) direalisasikan dibentuk karangan atau
adalah satuan bahasa yang paling laporan utuh, spt novel, buku, artikel,
lengkap, lebih tinggi dari klausa dan pidato, atau khotbah; 4 Ling kemampuan
kalimat. Wacana terbangun karena atau prosedur berfikir secara sistematis;
memiliki unsur-unsur kohesi dan kemampuan atau proses memberikan
koherensi yang baik, mempunyai awal pertimbangan akal sehat; 5 pertukaran ide
dan akhir yang jelas, berkesinambungan, secara verbal”.
dan disampaikan secara lisan dan tulisan Selain definisi dari KBBI Edisi
(Mulyana 2005). Keempat, Zaimar dan Harahap (2011: 11)
juga memaparkan ada beberapa
Analisis wacana adalah telaah pengertian tentang wacana. Dalam buku
mengenai aneka fungsi bahasa. Untuk Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
melakukan analisis wacana, diperlukan (Hasan Alwi dkk, 1993: 43) disebutkan
teknik analisis yang bersifat internal dan bahwa “wacana adalah rentetan kalimat
eksternal. Unit-unit analisis yang bersifat yang bertautan sehingga terbentuklah
internal meliputi teks dan koteks, tema, makna yang serasi di antara kalimat-
topik, judul, aspek keutuhan wacana kalimat itu”.
leksikal, gramatikal dan semantik. Sejalan dengan definisi dari
Sedangkan unit-unit analisis eksternal Zaimar dan Harahap, wacana merupakan
meliputi 4 antara lain, inferensi rekaman kebahasaan yang utuh tentang
presuposisi, implikatur, dan pemahaman peristiwa komunikasi. Komunikasi itu
mendalam tentang konteks tutur yang dapat menggunakan bahasa lisan dan
menjadi latar belakang terjadinya suatu tulisan. Wacana mungkin bersifat
tuturan (wacana). Penelitian ini transaksional, jika yang dipentingkan
difokuskan pada wacana dalam hal ini adalah isi komunikasi, tetapi mungkin
novel Senyawa karya Sdavincii .Wacana bersifat intraksional jika merupakan
novel ini akan diteliti aspek yang komunikasi timbal balik. Wacana lisan
membangun keutuhan wacana dalam hal yang intraksional dapat berupa
ini kohesi dan koherensi. Kohesi dalam percakapan, debat, tanya jawab (di sidang
wacana diartikan sebagai kepaduan pengadilan, di kantor polisi), dan lain
bentuk yang secara struktural membentuk sebagainya. Wacana tulisan yang
ikatan sintaktikal. Kohesi wacana terbagi transaksional mungkin berupa instruksi,
atas dua aspek, yaitu kohesi gramatikal iklan, surat, cerita, esai, makalah, tesis,
dan kohesi leksikal. Kohesi gramatikal dan lain sebagainya. Apapun bentuknya
antara lain referensi, substitusi, wacana mengasumsikan adanya penyapa
elipsis,dan konjungsi, sedangkan yang (addressor) dan pesapa (addressee).
termasuk kohesi leksikal adalah Dalam wacana lisan penyapa ialah
repetisi,sinonim,antonim dan homonim pembicara, sedangkan pesapa ialah
(Halliday,1976:21). pendengar. Dalam wacana tulisan
penyapa ialah penulis, sedangkan pesapa
II. LANDASAN TEORI
adalah pembaca (Wahid dan Juanda,
Hakikat Wacana KBBI Edisi 2006: 11).
Keempat (2008: 1552), “1 wacana adalah Definisi lain mengenai wacana,
komunikasi verbal; 2 Ling keseluruhan yakni dalam lapangan sosiologi, wacana

Atikel Ilmiah| Proposal Seminar Bahasa Indonesia| April 2021 Page 3


menunjuk terutama pada hubungan antara dengan pendapat Gutwinsky, Zaimar dan
konteks sosial dari pemakaian bahasa. Harahap (2011: 18) memaparkan “ kohesi
Dalam pengertian linguistik, wacana adalah keterkaitan unsur-unsur lahiriah
adalah unit bahasa yang lebih besar dari suatu teks, misalnya kata-kata yang kita
kalimat. Analisis wacana dalam studi lihat atau dengar, saling berkaitan dalam
linguistik ini merupakan reaksi dari suatu sekuen. Unsur-unsur tersebut saling
bentuk linguistik formal yang lebih tergantung sesuai dengan bentuk dan
memperhatikan pada unit kata, frase, atau konvensi gramatikalnya, sedemikian rupa
kalimat semata tanpa melihat keterkaitan sehingga teks menjadi padu. Kohesi
di antara unsur tersebut. Analisis wacana, merupakan ketergantungan gramatikal”.
kebalikan dari linguistik formal, justru Kohesi Gramatikal Menurut
memusatkan perhatian pada level di atas Suwandi (2011: 81-82), “makna
kalimat seperti hubungan gramatikal yang gramatikal (grammatical meaning,
terbentuk pada level yang lebih besar dari functional meaning, structural meaning)
kalimat. Analisis wacana dalam lapangan adalah makna yang muncul sebagai
psikologi sosial, diartikan sebagai akibat berfungsinya sebuah leksem di
pembicaraan. Wacana yang dimaksud di dalam kalimat. Kridalaksana menyatakan
sini agak mirip dengan struktur dan bahwa makna gramatikal menunjuk pada
bentuk wawancara dan praktik dari hubungan antara unsur-unsur bahasa
pemakaiannya. Semantara dalam dalam satuan-satuan yang lebih besar;
lapangan politik, analisis wacana adalah misalnya hubungan antara kata dengan
praktik pemakaian bahasa, terutama kata dengan kata lain dalam frasa atau
politik bahasa. Karena bahasa adalah klausa”. Sejalan dengan pendapat di atas,
aspek sentral dari penggambaran suatu menurut Haliday dan Hasan (dalam
subjek, dan lewat bahasa ideologi Zaimar dan Harahap (2011: 121), “kohesi
terserap di dalamnya, maka aspek inilah gramatikal dapat dikasifikasikan dalam
yang dipelajari dalam analisis wacana beberapa kategori, yaitu referensi
(Eriyanto, 2011: 3). Berdasarkan (pengacuan), substitusi (penyulihan),
pemaparan definisi mengenai wacana dari elipsis (pelesapan), dan konjungsi
beberapa tokoh, kesimpulannya bahwa (penyambungan) ”.
wacana merupakan kumpulan kalimat
bersifat utuh yang maknanya saling Kohesi Gramatikal adalah
berhubungan secara kohesi dan kepaduan yang dicapai dengan
koherensi. Jika, kumpulan kalimat yang menggunakan elemen dan aturan
dihubungkan maknanya tidak saling gramatikal. Kohesi gramatikal, antara
berhubungan, maka itu bukan dinamakan lain, dapat terbentuk melalui referensi,
wacana. Kohesi atau Kepaduan Wacana substitusi, ellipsis,dan konjungsi.
Kohesi merupakan organisasi sintaksis, 1. Referensi
wadah kalimat-kalimat disusun secara Referensi (penunjukan)
padu dan padat untuk menghasilkan merupakan bagian kohesi gramatikal
tuturan. yang berkaitan
Kohesi adalah hubungan antar dengan penggunaan kata atau
kalimat di dalam wacana baik dalam kelompok kata untuk menunjuk kata atau
strata gramatikal maupun dalam tataran kelompok kata atau satuan gramatikal
leksikal tertentu (Gutwinsky dalam lainnya. Dalam konteks wacana,
Wahid dan Juanda, 2006: 123 ). Sejalan penunjukan (referensi) terbagi atas dua

Atikel Ilmiah| Proposal Seminar Bahasa Indonesia| April 2021 Page 4


jenis, yaitu penunjukan eksoforik (di luar kata atau satuansatuan kebahasaan lain.
teks) dan penunjukkan endoforik (di Bentuk atau unsur yang dilesapkan dapat
dalam teks). Dalam aspek referensi, diperkirakan wujudnya dari konteks
terlihat juga adanya bentuk-bentuk bahasa atau konteks luar bahasa. Tujuan
pronomina (kata ganti orang, tempat, dan pemakaian elipsis ini, salah satunya yang
lainnya). Pronomina adalah kata ganti terpenting, ialah untuk mendapatkan
yang digunakan untuk menggantikan kepraktisan bahasa, yaitu agar bahasa
benda atau orang. yang digunakan menjadi lebih singkat,
2. Substitusi padat, dan mudah dimengerti dengan
Substitusi (penggantian) adalah cepat.
proses penggantian unsur bahasa dengan 4. Konjungsi
unsur lain dalam satuan yang lebih besar, Konjungsi adalah kata yang
untuk memperoleh unsur-unsur pembeda digunakan untuk menggabungkan kata
atau untuk memperjelas suatu struktur dengan kata, frasa dengan frasa, klausa
tertentu. Oleh karena itu ada kemiripan denan klausa, kalimat dengan kalimat,
antara referensi dengan substitusi. Kedua paragraf dengan paragraf. Contoh
relasi tersebut sama-sama merujuk pada konjungsi yang menggabungkan kalimat
unnsur tertentu dalam wacana. Bedanya, dengan kalimat, atau klausa dengan
substitusi terletak pada satuan gramatikal klausa adalah agar, dan, atau, untuk,
karena penggantian unsur, sedangkan ketika, sejak, sebelum, sedangkan, tetapi,
referensi merupakan hubungan makna. karena, sebab, dengan, jika, sehingga, dan
3. Elipsis bahwa.
Elipsis (penghilangan atau
pelesapan) adalah proses penghilangan
sebagai instrumen kunci, teknik
III. METODE PENELITIAN pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (gabungan), analisis data
Metode adalah cara teratur yang bersifat induktif/ kualitatif, dan hasil
dapat digunakan untuk melaksanakan penelitian kualitatif lebih menekankan
suatu pekerjaan agar dapat tercapai sesuai makna dari pada generalisasi.
dengan pendapat Efendi dan Praja
(2012:131). Jenis penelitian ini adalah Teknik Pengumpulan Data
penelitian deskriptif kualitatif. Yang merupakan langkah yang paling strategis
artinya penelitian ini yang bertujuan dalam penelitian, karna tujuan utama dari
untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk penelitian adalah untuk memperoleh data
yang satuan lingual yang terdapat dalam (Sugiyono, 2005:62). Dalam penelitian
gramatikal pada Novel Senyawa Karya ini, teknik yang digunakan untuk
Sdavincii. mengumpulkan data adalah studi pustaka
dan dokumentasi.
Metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang a. Studi Pustaka
berlandaskan pada filsafat Studi pustaka merupakan suatu
postpositivisme, digunakan untuk teknik dalam pengumpulan data yang
meneliti pada kondisi objek yang digunakan dengan cara menelaah data
alamiah, (sebagai lawannya adalah melalui objek yang akan dianalisis.
eksperimen) di mana peneliti adalah Peneliti ini dapat menggunakan studi

Atikel Ilmiah| Proposal Seminar Bahasa Indonesia| April 2021 Page 5


pustaka untuk mengumpulkan data pada f. Menyimpulkan Data dan sumber
kumpulan Novel Senyawa Karya data pada penelitian ini.
Sdavincii.
IV. PEMBAHASAN
b. Dokumentasi
Dokumentasi dapat digunakan Analisis gramatikal pada Novel
untuk mendapatkan data atau informasi Senyawa Karya Sdavincii menitik
yang diinginkan dari berbagai sumber beratkan isu tentang pengorbanan seorang
yang dapat mendukung pakerjaan remaja meninggalkan cita-cita dan impian
penelitian. Dalam hal ini, dokumentasi demi membahagiakan orang yang Ia
dapat diambil dari kutipan cerita yang sayangi. Dalam penelitian ini ditemukan
terdapat dalam buku kumpulan novel ada empat kohesi gramatikal dalam novel
tersebut. “Senyawa Karya Sdavincii. Dibawah ini
akan disajikan analisis kohesi gramatikal
Teknik analisis data yang dapat yang dimaksud.
digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis isi. Analisis isi (analysis 1. Referensi
content) adalah penelitian yang bersifat Refrensi atau pengacuan adalah
pembahasan yang mendalam terhadap isi salah satu bentuk kohesi gramatikal
serta informasi tertulis atau dapat tercetak berupa satuan lingual tertentu yang
di dalam media massa. Analisis ini yang mengacu pada satuan lingual lain atau
dapat digunakan untuk dapat suatu acuan yang mendahuluinya atau
menganalisis semua bentuk berupa mengikutinya (Sumarlam 2003:23). Dari
komunikasi, baik yang karangan tertulis, data yang diperoleh penggunaan analisis
gambar, buku teks, majalah, surat kabar, gramatikal pada Novel Senyawa.
serta iklan telefisi maupun semua bentuk Refrensi (pengacuan) terbagi menjadi dua
yang berupa dokumentasi yang lain yaitu:
Afifudin (Sahputra, 2012:14). a. Eksopora
Eksopora yaitu jika hubungan
Dengan demikian, teknik analisis refrensinya berada di luar teks.
ini dapat digunakan serta untuk 1) Fatah Jingga. Sekali lagi kubaca
mengungkapkan aspek gramatikal pada nama penulis itu. (Hal. 48)
Novel Senyawa Karya Sdavincii. Teknik 2) Kinan menunjukkan layar ponselnya.
analisis data dalam penelitian ini dapat (Hal. 54)
mengikuti prosedur sebagai berikut. 3) Kinan mengangguk tersenyum.
a. Aspek-aspek gramatikal pada Novel Tuhan baru saja menunjukkan
Senyawa Karya Sdavincii yang telah partikel surganya di hadapanku. (Hal.
terkumpul sesuai dengan aspek- 68)
aspeknya. 4) “Kelompok selanjutnya, ayo cepat.
b. Membahas dan mengaitkan aspek Ini matahari sudah tinggi sekali.
yang ada Novel Senyawa Karya Kelompok perpustakaan siap-siap ya,
Sdavincii stelahnya langsung gentian sama
c. Mengidentifikasi aspek gramatikal kelompok lab.” Aku setengah
pada Novel Senyawa Karya berteriak dan berharap dapat
Sdavincii mengendalikan semuanya. (Hal. 74)
d. Menafsirkan 5) Mas Toba tidak pernah terlalu
e. Relevan. banyak bicara. Ia selalu menjadi

Atikel Ilmiah| Proposal Seminar Bahasa Indonesia| April 2021 Page 6


Asisten yang baik dengan 2) Katafora
menyiapkan apapun yang Mas Prima a) “Aman?” Tanya Irsyad.
butuhkan. (Hal. 89) Temanku yang satu ini adalah
6) Irsyad memimpin pasukan untuk sosok pemimpin yang lebih
video seperti deklarasi perang yang sering bercanda ketimbang
ia pelajari dari video-video berita serius. (Hal. 32)
Timur Tengah. (Hal. 91) b) Dunia masih luas, bukan
7) Uma memang perempuan terbaik terbatas di sekolah bahasa
didunia yang pernah aku temui. Di Arabmu itu. (Hal. 35)
depanku ia selalu membela wibawa c) Sisi kreativitas masing-
Abah, tidak menjatuhkannya ketika masing dari mereka biasanya
berbicara di belakang bersamaku. akan keluar melalui tabuhan-
(Hal. 109) tabuhan di meja serta
permainan bola kertas di
b. Endoforaa pojok belakang. (Hal 36)
Endofora dalah apabila unsur- d) Satu adalah seorang
unsur yang diacu berada dalam teks. fotografer yang tampaknya
Endofora terbagi menjadi dua kategori memang begitu handal dilihat
yaitu: dari peralatan yang ia bawa,
1) Anafora (Ke Arah yang Akan namanya Mas Prima. (Hal.
disebutkan lebih dulu) 43)
a) Biasanya Murad menjemputku, e) Disini tertulis, buku ini
dan ia masih sesekali adalah karya pertama dari
mengajakku ke sekolahnya penulis asal buitenzorg, West
untuk melihat Kinan dari java bernama Fatah Jingga.
kejauhan. (Hal 17) (Hal. 48)
b) Dari Kinan yang tidak pernah f) Uma memang perempuan
menganggap akusebagai siapa- terbaik didunia yang pernah
siapa, sekarang pesan-pesannya aku temui. Di depanku ia
selalu yang paling atas, dan ia selalu membela wibawa
menjadi alasanku untuk selalu Abah, tidak menjatuhkannya
keluar pesantren hingga ketika berbicara di belakang
melebihi batas. (Hal 17) bersamaku. (Hal. 109)
c) Kinan kadang bisa
menggemaskan itu. Selalu 2. Aspek Gramatikal Penyulihan
mengundang tawaku atas (Subsitusi):
kalimat-kalimat yang ia ucap. Penyulihan atau Substitusi adalah
d) Tidak mungkin membahas 8 penggantian suatu unsur dalam sebuah
kuliah, ini pasti akan membahas teks oleh unsur lain (Zaimar dan Harahap
sisi internal asrama dan anak- (2011:128). Substitusi merupakan
anak angkatan kami menjelang hubungan leksikogramatikal, yakni
kelulusan.(Hal. 31) hubungan yang berada pada level tata
e) Pak Kepala Sekolah bahasa dan kosa kata. Berikut ini adalah
menekankan lagi sembari analisis pada Novel Senyawa dari aspek
membenarkan posisi duduknya. gramatikal yaitu penyulihan (subsitusi):
(Hal. 34)

Atikel Ilmiah| Proposal Seminar Bahasa Indonesia| April 2021 Page 7


a. Kami-aku dan Kinan- sebentar ke duniaku. Kami
sebenarnya diberikan sarang tidak boleh saling
yang tidak sesuai dengan mengintervensi dunia satu
destinasi terbang masing- sama lain oleh kepentingan
masing. (Hal. 14) yang tidak terlalu penting
b. Dengan gejolak anak remaja juga. (Hal. 70)
yang sedang tinggi-tingginya,
beberapa dari kami mengikuti 3. Pelepasan ( Ellipsis )
ekstrakurikuler di luar agar Pelepsan atau Elipsis sebagai
dapat bertemu dan penghilangan sebagian unsur
bercengkerama dengan dalam suatu ujaran, bagian yang
manusia lain secara lebih luas, dihilangkan diidentifikasi melalui
secara lebih bebas. (Hal 14) konteks, baik konteks bahasa
c. Manusia menjemput dosa- maupun non-bahasa. Walaupun
dosa yang ia ambil tanpa unsur itu tidak hadir, dapat
sedikit pun sekat. Mereka kira dipahami melalui konteks
Tuhan yang menciptakan buka pembicaraan. Berikut ini adalah
dia, maaf, mereka. (Hal 28) analisis pelepasn (ellipsis) pada
d. Tak disangka, Kinan Novel Senyawa.
kemudian mengangguk, “Iya a. Mas Prima sudah menaiki
Sultan, aku juga.” Kami meja, mengambil ancang-
berdua kemudian menambah ancang. “ Rapat
populasi orang yang saling ya...Senyum… Satu, dua, ti..”
mencintai di muka bumi. (Hal (Hal. 90)
29) b. “Semuanya siap, tegap, rapi,
e. Aku dan Irsyad saling senyu ya. Satu, dua, ti..” (Hal.
memandang, solah mata kami 91)
berbicara, “Kita harus c. “Nanti juga ada seleksi
berjuang lebih keras, kawan” nasional masuk perguruan
(Hal. 34) Tinggi negeri, Bah…
f. Kinan termenung, Maksudnya Sultan ingin
mengeluarkan kalimat yang masuk hubungan…” (hal.
sebelumnya tidak pernah aku 109)
kira akan keluar dari bibirnya, d. “Supaya kita abadi,
“ kalau nanti kita punya anak, setidaknya…” ( Hal. 122)
jangan dibatas-batasi ya, e. “Aku takut, kalau sudah
kasihan. Cukup kita saja. Kita melangkah terlalu jauh
cukup mengarahkan tanpa berjuang terlalu jauh,
perlu mengekang. Cukup kita mempertaruhkan banyak hal,
saja.” Ucapannya begitu nanti malah…” (Hal. 144)
dalam, dan aku kaget karena f. Jadi, sebenarnya November
ternyata ia sudah berfikir lebih itu…” (Hal. 147)
jauh dariku. (Hal. 39) 4. Konjungsi
g. Aku baru datang sebentar ke Konjungsi atau kata sambung
dunia Kinan, begitu pula adalah kata tugas yang menghubungkan
Kinan yang baru datang dua kalusa atau lebih. Berikut ini adalah

Atikel Ilmiah| Proposal Seminar Bahasa Indonesia| April 2021 Page 8


analisis konjungsi pada Novel Senyawa 1) Abah melepasku dengan
yang terbagi menjadi 4 yaitu: senyuman, meyakinkanku
a. Kordinatif bahwa aku akan dan harus
Konjungsi yang menhubungkan dua baik-baik di perantauan jilid
unsur kalimat atau lebih dan kedua unsur dua ini, pun begitu dengan
itu memiliki status yang sama uma. (Hal.165).
2) Bagiku, sisi perantauan paling
1) “ Alam raya yang selanjutnya buruk bukanlah saat kau tidak
memutuskan senyawa itu betah atau kesulitan,
akan membeku, mencair, melainkan saat kau lebih
menguap, atau dengan pola merasa betah di tanah
perubahan lainnya.” (Hal. 11) rantaumu dibandingkanku
2) Rasanya duniaku berhenti lagi setelah enam tahun pergi.
sempurna ketika Kinan (Hal. 165)
menoleh, medekat dan 3) Aku sampai mengambil
menyapa aku serta Murad. kesimpulan sendiri, bahwa
(Hal. 16) Abah bukan tidak percaya
3) Biasanya Murad kepada Kinan, karena
menjemputku, dan ia masih sebagaimana Uma, ia tidak
sesekali mengajakku ke menunjukkan penolakan.
sekolahnya untuk melihat (Hal. 167)
Kinan dari kejauhan. (hal. 17) 4) “ Seandainya Unda adalah
4) Kinan harus tau bahwa ia Kinan, Una pasti akan bangga
sama sakralnya dengan sekali”. 9Hal. 271)
orang-orang langit yang c. Koleratif
mewakili November, Konjungsi yang menghubungkan
meskipun tanganku terlampau dua kata, frasa, atau klausa dan kedua
jauh untuk menyentuh langit. unsur itu memiliki status sintaksis yang
Untuk menyentuhnya.(Hal sama.
151)
5) Kedua bola matanya ibarat 1) “ Alam raya yang selanjutnya
Venus dan Mars, sedangkan memutuskan senyawa itu
mataku adalah bumi yang tak akan membeku, mencair,
pernah lelah menatapnya, menguap, atau dengan pola
terlampu lelah oleh perubahan lainnya.” (Hal. 11)
perputaran kehidupan sendiri. 2) Seribu kali pertayaan itu
(Hal. 147) terdengar, terngiang-ngiang
6) Kinan senang dan khawatir di telingaku. Entah Kinan
dalam satu waktu, memahami entah November hadir di
keseriusanku. Musim hujan atau tidak,
b. Subordinatif kemarau atau bukan. (Hal.
Konjungsi yang menghubungkan 151)
dua klausa atau lebih yng memiliki status d. Antar Kalimat
sintaksis yang tidak sama (salah satu dari Konjungsi yang menghubungkan
klausa itu merupakan anak kalimat dari satu kalimat dengan kalimat yang lain.
induknya).

Atikel Ilmiah| Proposal Seminar Bahasa Indonesia| April 2021 Page 9


Konjungsi ini selalu berada di awal (pelepasan) ditandai dengan adanya tanda
kalimat yang ditulis dengan huruf kapital. baca(..). Konjungsi atau kata sambung
1) Tak lama kemudian kami adalah kata tugas yang menghubungkaan
menyetorkan hafalan masing- dua klausa atau lebih (TBBI, 1988:235).
masing, sesuai kolom dan Konjungsi tebagi menjadi lima
halaman yang sudah kelompok, yakni (1) konjungsi
ditargetkan. (Hal. 143) koordinatif, (2) konjungsi subordinatif,
2) Stasiun sangat sepi, bahkan (3) konjungsi korelatif, (4) konjungsi
warung Bu Hamidah. (Hal. antar kalimat.
287)
3) Entah ini adalah awal musim 2. Saran
penghujan atau bagaimana, Hasil Penelitian ini dapat
namun langit yang dijadikan sebagai refrensi dalam
sebelumnya sempurna melakukan penelitian yang sejenis atau
kemarau kini beranjak digunakan untuk lebih mengkaji secara
mendung, mengirim bulir- mendalam mengenai Analisis Gramatikal
bulir airnya dari langit. (Hal pada Novel Senyawa Karya Sdavincii.
291) Perlunya pemahaman mengenai analisis
4) Dari jendela kereta kemudian Gramatikal guna meningkatkan
kulihat, seorang laki-laki pemahaman unsur-unsur kebahasaan dan
menjemputnya dikursi tadi. mengandung nilai-nilai kehidupan pada
(Hal. 295) Novel Senyawa yang dapat dijadikan
pelajaran.
V. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
1. Simpulan
Berdasarkan hasil dan Abdul Chaer. 2009. Semantik Bahasa
pembahasan yang telah dilakukan oleh Indonesia. Jakarta.Rineka Cipta. Dr.
peneliti dengan mengkaji Analisis Sadieli Telaubanua dkk. 2019.
Gramatikal pada Novel Senyawa Karya
Pembelajaran Analisis Wacana.
Sdavincii menitik beratkan isu tentang
pengorbanan seorang remaja Medan: CV Mitra.
meninggalkan cita-cita dan impian demi
membahagiakan orang yang Ia sayangi. Endang Wiyanti. 2016. Kajian Kohesi
Dalam penelitian ini ditemukan ada
empat kohesi gramatikal dalam novel Gramatikal Substitusi dan Elipsis
“Senyawa Karya Sdavincii Refrensi Dalam Novel Laskar Pelangi Karya
merupakan hubungan antara kata dengan
acuannya ( Sudaryat, 2009:153). Andrea Hirata. Vol.16.No 02.
Hubungan refrensi dibagi menjadi dua
kategori yaitu endofora dan eksopora Oktober. 2016.
yang ditandai dengan satuan lingual dan
Julisah Izar,dkk. 2019. Analisis Aspek
eksopora yang ditandai dengan refrensi.
Endofora: menjadi dua kategori yaitu Gramatikal dan Leksikal Pada Cerpen
anafora dan katafora,. Substitusi ditandai
dengan wacana, punyulihan untuk Ketek Ijo Karya M.Fajar Kusuma.
menghindari kemonotonan. Elipsis

Atikel Ilmiah| Proposal Seminar Bahasa Indonesia| April 2021 Page 10


Vol.03. No 01.Juni 2019. 27 Juni http://download.garuda.ristekdikti.go.id/
article.php?
2020. article=764493&val=12406&title=Kajian
%20Kohesi%20pada%20Cerpen
Kristiana sinambela, dkk. 2019. Aspek
%20Dalam%20Perjamuan%20Cinta
Kohesi Gramatikal dan Leksikal pada %20Karya%20Taufiq%20El-Hakim

Karangan Eksposisi. Vol. 1. No.1 http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/


aditya/article/viewFile/1564/1481
Tahun 2019 | 09-17. 3 Juli 2020.
https://eprints.uny.ac.id/20703/1/
http.//journal2.uad.ac.id/index.php/gen Bahrudin%2008201244082.pdf
re/indek. file:///C:/Users/HP/Downloads/
37.%20MILAN%20ZARY
Lucia Priandarini. 2019. Dua Garis %2017016151%20(MAKALAH
Biru. %20WACANA%20BAHASA
Jakarta.Gramedia Pustaka Utama %20INDONESIA)%20PENDIDIKAN
%20KELAS%20C..pdf
(GPU).
file:///C:/Users/HP/Pictures/KOHESI
Moleong, Lexy L 1994. Metode %20DAN%20KOHERENSI.pdf
Penelitian
file:///C:/Users/HP/Pictures/256083-
Kualitatif. Bandung: Remaja kohesi-pada-novel-cinta-suci-zahrana-
kar-9825cce2.pdf
Rosdakarya.
file:///C:/Users/HP/Pictures/Khoirul
Prof.Dr.H.D.Edi Subroto. 2011. %20Umam%20kohesi.pdf
Pengantar
file:///C:/Users/HP/Pictures/ARTIKEL
Studi Semantik dan Pragmatik. %20ILMIAH%20kohesi%20leksikal.pdf
Surakarta. Cakrawala Media. file:///C:/Users/HP/Pictures/kohesi.pdf
Prof.Dr.Hj.Fatimah Djajasudarma. file:///C:/Users/HP/Pictures/KOHESI
2006. %20GRAMATIKAL.pdf
Edisi Revisi. Bandung 40254. file:///C:/Users/HP/Pictures/ump
%20kohesi%20gramatikal.pdf
PT.Refika Aditama.
file:///C:/Users/HP/Pictures/kohesi
Wanti Pharny Zulaiha. 2014. Analisis
%20gramatikal%201.pdf
Kohesi Gramatikal dan Leksikal
file:///C:/Users/HP/Downloads/22530-
dalam Novel Jemini Karya Suparto 50164-1-SM.pdf

Brata.vol./05/No.01/Agustus2014.3Ju http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/
bahtera/article/viewFile/6140/5439
ni 2020

Atikel Ilmiah| Proposal Seminar Bahasa Indonesia| April 2021 Page 11


Atikel Ilmiah| Proposal Seminar Bahasa Indonesia| April 2021 Page 12

Anda mungkin juga menyukai