Abstrak
Wacana dapat dikatakan sebagai satuan tertinggi dalam linguistik.Dalam penggunaannya
yang semakin meluas, selain dari para ahli bahasa, definisi wacana semakin bertambah. Dari
berbagai macam wacana, wacana dapat dikatakan baik apabila dalam penggunaan
hubungan antarkalimat dapat memelihara keterkaitan serta keruntunan antarkalimat.
Wacana dapat dikatakan sebagai satuan bahasa tertinggi yang lengkap dan kompleks karena
dibentuk dari kalimat yang memenuhi persyaratan gramatikal (kohesi dan koherensi) yang
didalamnya mengandung konsep, gagasan, ide, yang utuh yang dapat dipahami oleh para
pembaca atau para pendengarnya, sehingga disebut sebagai wacana tulis dan wacana lisan.
Sebagai satuan tertinggi wacana selalu berkaitan dengan unsur-unsur kebahasaan dari
tingkatan terkecil hingga tingkatkan tertinggi,yaitu fonem, morfem, kata, frasa, klausa,
kalimat.
Kata kunci : Hakikat, wacana, kedudukan
Pendahuluan
Wacana merupakan salah satu kajian dalam ilmu Linguistik yakni bagian dari kajian
pragmatik.Wacana memiliki kedudukan yang lebih luas dari klausa dan kalimat, karena
mencakup suatu gagasan dan konsep suatu teks. Wacana dalam bahasa Inggris disebut
discourse yang diartikan sebagai ungkapan dalam suatu interaksi komunikasi.
Thomas Aquinas Pertama kali menggunakan istilah discursive di dalam filsafat.Bagi
Thomas discursive berarti sesuatu seperti penalaran Intelektual, pengenalan melalui konsep
dan berpikir dalam konsep. Vass dalam Titscher et. Al (2000: 25). Busri: 2010 dalam jurnal
UMM mengungkapkan bahwa wacana ialah unit kebahasaan yang lebih besar dari pada
kalimat dan klausa yang mempunyai hubungan antara unit kebahasaan yang satu dengan
yang lain. Menurut Alwi dkk (2003: 419) yang ditulis dalam jurnal UMM wacana ialah
rentatan kalimat yang berkaitan dan berhubungan proporsisi yang satu dengan proporsisi
yang lain dan membentuk satu kesatuan.
Walaupun telah banyak diketahui pengertian wacana yang diungkapkan oleh para
ahli,inti dari wacana itu sendiri adalah “satuan bagasa yang terlengkap dan memiliki
gramatikal terbesar dan tertinggi”. Wacana dapat berbentuk lisan dan tulis. Pada peristiwa
komunikasi yang dilakukan secara lisan,wacana berperan sebagai proses komunikasi antara
penyapa atau penutur.Sedangkan,pada komunikasi yang dilakukan secara tertulis,wacana
berperan sebagai hasil dari pengungkapan ide/gagasan dari penyapa atau
penutur.Seseorang saat membicarakan mengenai wacana harus mengerti unsur-unsur
kalimat yakni dari sintaksis, morfologi,dan sPembahasan
Pembahasan
Wacana
Menurut Eti Setiawati dan Roosi Rusmawati dalam buku Analisis Wacana (Konsep,
Teori, dan Aplikasi) (2019), wacana diartikan sebagai satuan bahasa yang paling lengkap
dalam hierarki gramatikal tertinggi atau terbesar.
Secara etimologis istilah “wacana” berasal dari bahasa Sanskerta yaitu wac/wak/vak
yang artinya “berkata” atau “berucap”. Dalam dunia linguistik kata wacana digunakan
sebagai bentuk terjemahan dari istilah bahasa Inggris “discourse”, kata “Dis” artinya
dari/dalam arah yang berbeda sedangkan kata “Course” artinya “lari”. Kata “discourse”
berarti yang berarti “lari ke sana ke mari, lari bolak balik” (Dougles, 1976).
Selain itu,jika mengutip dari buku Keutuhan Wacana (2010) karya Junaiyah H. M. Dan
E. Zaenal Arifin, wacana diartikan sebagai unsur bahasa terlengkap dan menjadi satuan
tertinggi dalam sebuah hierarki gramatikal, direalisasikan dalam karangan utuh dengan
kelengkapan amanat, karena ada hubungan isi (koherensi) dan hubungan bahasa (kohesi)
yang erat dan serasi.
Wacana dibedakan menjadi dua bentuk yaitu wacana lisan dan wacana tulis. Wacana
lisan yaitu wacana yang berupa ujaran baik dalam bentuk teks lisan yang diucapkan. Contoh
wacana lisan yakni pada monolog, dialog, pidato, percapan, Wawancara, khotbah,dan
ujaran lainya yang dapat didengar oleh penerima.Sedangkan wacana tulis berupa teks
tertulis yang dapat dibaca.Contoh wacana tulis dapat kita jumpai pada selebaran, poster,
koran, majalah, buku dan teks tertulis lain yang mengandung unsur-unsur dari kebahasaan.
Sumber :
Kesimpulan
Istilah Wacana telah banyak digunakan dalam pengertian yang luas dan bervariasi.
Wacana mengkaji unsur-unsur tatanan bahasa yang kompleks dan melauas ke bidang
linguistik, sosiolinguistik,dan pragmatis.
Dapat disimpulkan bahwa wacana merupakan tatanan bahasa tertinggi.Wacana bukan
saja dalam bentuk kalimat dan paragraf,namun wacana dapat berupa satuan lingual dari
yang terkecil seperti kata,frasa,dan klausa.
Daftar Rujukan
Rohanna&Syamsudin , ISBN 978-602-73810-1-3 “ANALISIS WACANA”
Ratna Agustin,2018,Hakikat Wacana Dan Kedudukan Wacana Dalam Linguistik
Drs. Teguh Setiawan, M.Hum, Hakikat Wacana Bahasa Indonesia
Chaer,Abdul.2007.linguistik umum. Jakarta :Rineka Cipta.
Nadya inda Syartanti ,2022 Fonologi
Kompas.com, 2021, Wacana: Definisi, Ciri, Jenis, dan Syaratnya
Levinson, Stephen C. 1985. Pragmatics. Cambridge University Press.
Ramlan,M. 1996. Sintaksis-Cetakan ketujuh.Yogyakarta: CV.Karyono.