Anda di halaman 1dari 8

RESUME MATERI DAN PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA SD

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
MODUL 4
DASAR-DASAR WACANA BAHASA INDONESIA

1. EKAYANA RAD, 837740395


2. WULANSARI, 837740539
MODUL 4
Dasar-dasar Wacana Bahasa Indonesia
Kegiatan Belajar 1 ”Pengertian Wacana
dan Alat-alat Wacana”

A. Pengertian

Wacana adalah satuan bahasa yang lengkap. Dalam hierarki gramatikal


merupakan satuan gramatikal yang tertinggi atau terbesar. Sebagai satuan
bahasa yang lengkap, wacana memiliki konsep, gagasan, pikiran, atau ide
yang utuh, yang bisa dipahami oleh pembaca (dalam wacana tulis) atau
pendengar (dalam wacana lisan).

Wacana merupakan alat dalam komunikasi sosial. Wacana dalam


komunikasi dapat berfungsi untuk berinteraksi atau bertransaksi. Dengan
demikian, terdapat dua bentuk wacana yakni wacana lisan dan wacana tulis.
B. ELEMEN-ELEMEN WACANA

Elemen-elemen wacana adalah elemen atau unsur-unsur


pembentuk wacana. Elemen-elemen wacana tertata secara
sistematis dan hierarkis.

Jika diibaratkan sesosok tubuh, wacana terdiri atas kepala dan


badan. Kepala wacana adalah judul pada wacana tersebut, sedang-
kan badannya disebut tubuh wacana yang terdiri atas paragraf-
paragraf.
C. UNSUR-UNSUR PEMBANGUN WACANA

Wacana dibentuk dengan menggunakan alat-alat wacana,


yaitu konjungsi, kata ganti, repetisi, dan elipsis. Penggunaan alat
-alat pembantu wacana ini bertujuan agar wacana yang disusun
menjadi utuh dan padu.
Kegiatan Belajar 2
Latar Belakang
Kohesi,Koherensi dan Jenis-Jenis Wacana

A . KOHESI DAN KOHERENSI

Kohesi adalah istilah yang digunakan dalam wacana yang membahas


hubungan antarunsur dalam kalimat (wacana). Wacana yang memenuhi
syarat kohesi disebut dengan istilah kohesif yang berarti utuh. Apabila
wacana memiliki ide pokok dan ide penjelas tidak hanya dituntut keutuhan
nya tetapi dituntut kepaduan antarbagian (ide, pikiran, atau gagasan) yang
terkandung didalamnya. Wacana yang utuh belum tentu padu.

Sedangkan koherensi adalah kepaduan hubungan maknawi antar-


bagian dalam wacana. Oleh karena itu, selain kohesif sebuah wacana
juga harus koheren.
B. JENIS-JENIS WACANA BAHASA INDONESIA

Berdasarkan saluran komunikasi yang digunakan, wacana dibedakan


menjadi wacana lisan dan wacana tulis. Ciri wacana lisan adalah adanya
penutur dan petutur (mitra tutur), bahasa tutur, alih tutur, serta konteks.
Dari segi struktur kalimat, wacana lisan kurang memperhatikan gramatika/
tata bahasa. Bentuk-bentuk wacana lisan, misalnya dialog, wawancara,
ceramah, pidato, diskusi.

Wacana tulis ditandai dengan adanya penulis, pembaca, tulisan, dan


penerapan kaidah bahasa. Bentuk-bentuk wacana tulis, misalnya buku,
artikel, prosa, dan lain-lain.
Berdasarkan fungsi bahasa, wacana diklasifikasi
menjadi ekspresif, fatis, informasional, estetis, dan
direktif. Dari sudut pandang mitra tutur, wacana dibeda
kan menjadi wacana interaksional dan transaksional.

Berdasarkan jumlah peserta tutur, wacana


dibedakan atas wacana monolog, dialog, dan polilog.
Sedangkan berdasarkan cara memaparkan, wacana di
bedakan atas wacana narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi.

Anda mungkin juga menyukai