Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah. Makalah ini mambahas tentang WACANA dalam makalah ini kami menerangkan pilihan-pilihan kata dalam karya sastra. WACANA merupakan bagian yang penting dalam karya tulis. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini banyak kekurangan, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran, agar kami dapat memperbaiki kekurangannya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan kepada kami khususnya.

Menes, 05 Desember 2011

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

Modul yang anda hadapi ini modul keenam dalam mata kuliah kebahasaan tiga. Kebahasaan tiga membahas struktur bahasa Indonesia. Pembahasannya di sajikan dalam enam modul. Modul pertama membahas fonologi, modul kedua membahas morfologi, modul ketiga membahas struktur frase dan klause, modul keempat membahas stuktur kalimat, modul kelima membahas ragam kalimat, dan modul yang keenam membahas wacana. Semula bahasan tata bahasa hanya berkisar pada tata kalimat saja,namun akhir akhir ini terjadi perkembangan ketatabahasaan. Kalimat yang semula dianggap sebagai satuan bahasa terlengkap ternyata masih ada stuan bahasa yang lebih lengkap dan lebih besar lagi dari pada kalimat. Hal ini didasarkan atas tinjauan terhadap ujaran atau tuturan yang dilaksanakan oleh manusia pada waktu berkomunikasi menggunakan bahasa dengan sesamanya. Dalam kehidupan sehari hari manusia pemakaian bahasa tidak dalam bentuk kalimnat yang lepas lepas. Kalimat demi kalimat yang dianjurkannya saling berkaitan, kalimat yang pertama mineral timbulnya kalimat kedua., kalimat kedua menjadi acuan kalimat ketigaa, kalimat ketiga mengacu kembali ke kqalimat pertama, dan seterusnya. Rentetan ka,limat berkaitan yang menghubungkan ungkapan yang lain membentuk kesatuan yang dinamakan wacana. Wacana sebagai satuan bahasa yang terbesar merupakan bahasa yang baru dalam tata bahasa. Dalam pembahasan wacana ini tentu memerlukan pengetahuan kita tentang kalimat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kalimat. Modul ini menyajikan beberapa bahasan tentang wacana antara lain : 1. 2. 3. 4. Makna wacana dan criteria wacana yang baik Macam macam wacana Analisis wacana Permasalahan disekitar wacana

Pembahasan wacana ini penting bagi anda sebagai guru. Pertama penting karena merupakan bagian dari bahan atau penunjang pelajaran yang harus sampaikan kepada murid, kedua dalam kaitannya dalam bidang pelajaran lainnya, pemahaman tentang wacana akan bermanfaat bagi anda untuk mempelajari modul modul membaca, menulis, pragmatic dan apresiasi bahasa dan sastra.

Isi modul ini disusun sedemikian rupa, sehingga setelah menyelesaikan materi kuliah ini anda di harapkan dapat menjelaskan dan menggunakan wacana bahasa Indonesia, serta dapat menerapkannya dalam pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar, tujuan ini tercapai, bila setelah mempelajari materi kuliah ini anda dapat melaksanakan hal hal sebagai berikut : a) b) c) d) e) f) g) h) Menjelaskan makna wacana bahasa Indonesia Mengidentifikasi cirri cirri wacana bahasa Indonesia Mengidentifikasi jeni jenis wacana bahasa Indonesia Memberikan satu contoh untuk setiap jenis wacana Membuat sebuah contoh wacana Yang baik Menganalisis wacana yang diberikan Mengidentifikasi masalah masalah disekitar wacana bahasa Indonesia Menyusun lanngkah langkah pemecahan masalah tersebut.

BAB II PEMBAHASAN

1 Makna Wacana dan Kriteria Wacana yang Baik


Bila kita pelajari sejaraah perkembangan ketatabahasaan pada umumnya sampai abad 19 sangat lambat perkembangannya. Pada saat itu pemerintah bahas bertitik tolak pada ajaran morfologi tradisional. Teori morfologi tradisional ini di ciptakan oleh Aristoteles dan Plato ahli filsapat yunani. Karena itu, pengetahuan tata bahasa banyakberkisar pada penggolongan jenis kata berdasarkan filsapat.. Pada tahun 1880 Herman paul dalam bukunya prinzipien dar Sprachgeschichte mencela ajaran morfologi tradisional ini dengan alasan, bahwa ajaran morfologi didasarkan atas tiga macam criteria, yang tidak berhubungan, yaitu kriteria arti kata, kriteria fungsi kata, dan kriteria bentuk kata, Akibat dari criteria tersebut maka satu kata dapat masuk dalam beberapa golongan/jenis kata. A. Makna wacana Wacana adalah satuan bahasa yang terbesar dan tertinggi. Satuan-satuan bahasa mempunyai urutan dari yang terkecil sampai ke yang terbesar. Wacana adalah satuan bahasa yang mempunyai koherensi dan kohesi yang tinggi. Kata koherensi mengandung makna keteratuaran atau kerapian dan kohesi mengandung makna kepaduan. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, ada baiknya kita mengetahui batasan atau pengertian Wacana dari berbagai sumber. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia halaman 1005 kita dapat membaca Keterangan sebagai berikut: :Wacana: 1. Ucapan, perkataan, tutur 2. Keseluruhan tuturan, yang merupakan kesatuan 3. Satuan bahasa terlangkap, realisasinya tampak pada bentuk karangan Yang utuh, seperti novel, buku, atau artikel. Dari bahasan di atas dapat kita ambil sari patinya, bahwa wacana itu adalah satuan bahasa terlengkap, dalam wujud lisan dapat berupa tuturan, dan dalam wujud tulisan dapat berupa karangan sastra dan ilmiah.

Dalam salah satu kamus Bahasa Ingris yang terkemuka, Wacana diartikan sebagai berikut: 1. Komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi ide-ide atau gagasangagasan; Konversasi ataupercakapan. 2. Komunikasi secara umum, terutama sebagai suatu subjek studi atau pokok telaah. 3. Risalat tulis; disertai formal; kuliah; ceramah; khotbah (Webster 1983 :552)

B. Wacana yang baik Bagai manakah wacana yang baik? Sebuah wacana dapat digolongkan pada wacanayang baik apabila wacana tersebut memenuhi criteria wacana yang baik. Dalam wacana tersebut harus mengandung beberapa diantaranya : 1. Topic dan tujuan 2. Kohesi dah Koherensi 3. Pembuka dan penutup.

1. Topik dan tujuan pada wacana monolog Topik atau pokok pembicaraan merupakan landasan untuk mencapai tujuan dalam pembicaraan.

2. Wacana harus kohensif dan koherensif Wacana yang baik adalah wacana yang mengandung kohesif dan koherensif. Arti kata kohesif adalah hubungan yang erat atau padu. Pengertian wacana kohesif adalah wacana yang berhubunagan di antara unsur-unsurnya sangat erat atau padu sehingga terjalin keserasian yang baik. Koherasi berarti terusannya urayan atau pandangan sehingga unsure-unsursnya berkaitan satu sama lain.

3.Wacana harus mempunyai pembuka dan penutup Wacana yang baik adalah wacana yang mempunyai pembuka dan penutup. Wacana ideal memang demikian seharusnya. Bagian awal adalah bagian yang membuka dan menghantarkan pokok pikiran dalam wacana itu. Sering mengarang atau penutur mulai dengan beberapa kalimat yang merangkum seluruh cerita. Bagian penutup yaitu kalimat-kalimatatau alinea yang dimaksud untuk mengahiri wacana.

2. Macam macam Wacana


Wacana dapat di tinjau dari dua segi. Yaitu dari bentuk fisiknya dan dari segi sifat isinya. Ditinjau dari bentuk segi fisiknya wacana dapat dibedakan sdalam dua bentuk, yaitu: 1. Wacana monlog 2. Wacana dialog Ditinjau dari segi sifat isinya wacana dapat dibedakan dalam lima jenis, yaitu: Wacana naratif Wacana deskriftif Wacana ekspositorik Wacana argumentative Wacana fersuasif

1. 2. 3. 4. 5.

A. Ditinjau dari segi bentuk 1. Wacana monolog Wacana monolog mencakup bentuk bahasa/tuturan lisan atau tertulis yang tidak termasuk dalam wacana percakapan, Tanya jawab, wawancara, teks drama. Yang termasuk di dalam jenis wacana monolog ini antara lain pembicaraan seperti pada pidato, khotbah, ceranah.dalam bentuk teks seperti pada bacaan,sepucuk surat,sebuah beruta dan lain-lain. 2. Wacana dialog Wacana dialogatau-wacanapercakapan ada dua macam, yaitu dialog sebenarnya dan dialog teks. Dialog sebenarnya adalah dialog yang tidak dihapalkan lebih dahulu,

B.Ditinjau dari segi isinya 1. wacana naratif Wacana adalah naratif rangkuman tuturan yang menceritakan atau nmenyajikan suatu hal kejadian melalui tokoh pelaku (orang I dan III) dengan maksud memperluas pengetahuan pendengar atau pembaca. 2.Wacana Deskriptif Wacana deskriptif berupa rangkaian tuuran yang memeparkan sesuatu atau melukiskan sesuatu baik berdasarkan pengalaman maupun pengethuan penuturnya.

3. Wacana Eksposisi Wacana ini merupakan rangkaian tuturan yang bersifat memafarkan suatu pokok pikiran. 4. Wacana Argumentatif Wacana argumentasi adalah tuturan yang memberikan alasan dengan contoh dan bukti yang kuat serta meyakinkan. Sehingga orang akan terpengaruh dan memberikan pendapat. 5. Wacana persuasif Makna arti persuasi adalah membujuk, mendorong, meyakinkan. Wacana persuasif adalah wacana yang di susun dengan tujuan mengajak, mendorong, membujuk, mempengaruhi para pembaca agar mau mengikuti kemauan si penulis.

3..Analisis Wacana
Arti analisis Kamus Umum Bahasa Indonesia dengan menyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Dan pengertian analisis tersebut kita mendapat kejelasan bahwa analisis wacana adalah penguraian wacana dengaan tujuan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya, tentang wacana, mengetahui berbagaibagiannya, serta hubungan antar bagian,sehingga kita memperoleh pengertian dan pemahaman yang tepat tentang wacana. Aspek analisis ini akan berkaitan dengan kriteria wacana yang baikseperti yang telah anda pelajari pada bagian awal modul ini, ditambah dengan aspek lainnya. aspek-aspek tersebut adalah: Kohesi dan koherensi TopikPengacuan dan perujukan (referensi dan inferensi) Konteks

4..Permasalahan di sekitar Wacana Permasalahan yang timbul akan beragam, kemungkinan murid tidak memahami isi wacana karena: Kurang menguasai kebahasaan; dalam ketabahasaan, kosakata, atau semantic (makna) Kurang mengetahui keterampilan mendengaar dan membaca intelegensinya kurang keadaan fisik yang diderita permasalahan dalam ber wacana akan timbul dalam proses belajar- mengajar, baik dalaam waktu dalam menyajikan pelajaran wacana atau dalam rangka ber wacana. Permasalahan yang timbul mungkin murid tidak memahaminya atau salah tafsir. Hal ini bias terjadi karena dua hal. Penyebabnya biasa dari murid itu sendiri,dan bias juga dari pihak pembicara/guru dalam berwacana.penyebab ketidak mampuan memahami isi wacana dari akibat kurang menguasai hal-hal kebahasaan dan juga kelemahan bagi fisik tertentu

BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Wacana adalah satuan atau kumpulan bahasa yang besar dan tinggi, dan satuan bahasa yang mempunyai urutan dari mulai yang kecil dan besar. Dan wacana adalah susunan kata yang mempunyai urutan, dan satuan bahasa terlengkap

Saran Kami selaku penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca untuk memperbaiki makalaah berikutnya. Kami juga mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat, hususnya bagi penulis dan para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Tarigan H.G.,Pengajaran Wacana, Hal:22,23,27,31,98,102,104

Angkasa

Bandung,

1987.

WACANA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Disusun oleh : 1.Nurdin 2.Jumrani 3.Dodi 4.hendri maulana 5.Tita Rosita

UNIVERSITAS MATHLA,UL ANWAR PANDEGLANG-BANTEN


2011

DAFTAR ISI

Kata pengantar..i Daftar isi.ii Bab 1 Pendahuluan.1 Bab II Pembahasan.3 1. 2. 3. 4. Makna Wacana dan Kriteria Wacana yang Baik..3 Macam-macam Wacana..5 Analisis Wacana6 Permasalahan disekitar Wacana....6

Bab III Penutup..7 Kesimpulan.7 Saran...7 Daftar pustaka..8

Anda mungkin juga menyukai