BAB I
PENDAHULUAN
Untuk menjadikan kalimat yang di ucapkan atau di tulis mudah di mengerti orang
lain, ada dua syarat yang harus di penuhi. Pertama,kalimat tersebut secara tepat dapat
mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis.kedua,kaliamt tersebut
sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau
pembaca seperti yang di pikirkan oleh pembicara dan penulis. Faktor yang
menjadikan gagasan di terima dengan baik adalah penggunan kalimat yang baik dan
benar serta penggunan huruf dan tanda baca yang sesuai dengan kaidah tata bahasa.
1.3. Tujuan
1. Memahami pengertian dari kalimat dan mengetahui unsur unsur yang
membentuk kalimat.
2. Mampu mengetahui ciri-ciri dari kalimat.
3. Mampu mengidentifikasi jenis atau klasifikasi kalimat dan mampu
memberikan contoh dari kalimat.
4. Mampu mengidentifikasi apa saja yang menjadi unsur dari kalimat.
5. Memahami defenisi dari kalimat efektif.
6. Mampu mengetahui ciri-ciri dari kalimat efektif.
7. Mampu mengidentifikasi apa saja syarat dari kalimat efektif.
3
1.4. Manfaat
1. Dapat mengetahui defenisi dari kalimat.
2. Agar dapat mengetahui ciri-ciri dari kalimat.
3. Dapat mengidentifikasi jenis dan klasifikasi kalimat serta mampu
memberikan contoh dari kalimat.
4. Dapat mengidentifikasi unsur dari kalimat.
5. Dapat mengetahui defenisi dari kalimat efektif.
6. Dapat menyebutkan ciri – ciri dari kalimat efektif.
7. Dapat mengetahui syarat untuk kalimat efektif.
4
BAB II
PEMBAHASAN
9. Fachruddin A.E
Fachruddin mendefinisikan bahwa kalimat adalah kelompok kata yang
mempunyai arti tertentu, terdiri atas subjek dan predikat dan tidak tergantung
pada suatu konstruksi gramatikal yang lebih besar.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat ialah bagian terkecil
dari ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh, merupakan satuan
gramatikal atau tata bahasa yang dapat berdiri sendiri sebagai satu kesatuan, terdiri atas satu
atau lebih klausa yang ditata menurut unsur bahasa, yakni subjek dan predikat, serta
mempunyai pola perubahan nada pembicara pada akhir mengucapkan ujaran.
Contoh :
Ical bermain tenis.
Uni bertemu kakaknya.
2. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah suatu kalimat yang subjeknya berperan sebagai penderita
dari suatu tindakan.
Ciri kalimat pasif
a. Kalimat pasif mengandung kata kerja pasif berimbuhan di-, diper-, di-i,
di-kan, diper-i, dan diper-kan yang berfungsi sebagai oposisi imbuhan
kata kerja aktif. Oposisi berarti pertentangan yang memperlihatkan
perbedaan arti.
Contoh :
Buku ditulis oleh Fahri. (Kata kerja pasif berimbuhan di-).
Fahri menulis buku. (Kata kerja aktif berimbuhan meN-
sebagai oposisi).
Pengajian dihadiri oleh semua warga. (Kata kerja pasif
berimbuhan di-i).
Semua warga menghadiri pengajian. (Kata kerja aktif
berimbuhan men-i sebagai posisi).
b. Unsur subjek (S) dalam kalimat pasif dapat berubah menjadi unsur objek (O)
dalam kalimat aktif.
Contoh :
Kalimat pasif: Jeruk (S) diperas (P) oleh ibu (O).
Kalimat aktif: Ibu (S) memeras (P) jeruk (O).
c. Beberapa bentuk kalimat pasif tidak memiliki oposisi dalam bentuk kalimat aktif.
Contoh :
Telinganya kemasukan air.
Pernikahan Ulfa terdokumentasikan dengan baik.
9
Contoh
Minta keringanannya, Pak!
Mohon buang sampah di tempatnya!
c. Kalimat perintah (imperatif) ajakan
Kalimat perintah ajakan digunakan untuk mengungkapkan ajakan
yang ditandai oleh kata ayo(-lah) dan mari(-lah).
Contoh
Ayo, berangkat!
14
Contoh :
Apa yang ada di dalam kotak itu?
Siapa yang memakai tas baru?
Di mana kamu membeli buku?
Kapan dia menaruh pisang di atas meja?
Mengapa kamu melakukan ini padanya?
Bagaimana orang itu membuat meja?
Berapa orang yang akan kamu undang?
Bukankah dia yang membantumu kemarin?
Sudahkah mereka menyiram bunga?
4. Kalimat Seru (Eksklamatif)
Kalimat seru atau eksklamatif adalah kalimat yang biasa digunakan
untuk menyatakan perasaan kagum atau heran. Kalimat ini ditandai
dengan tanda seru (!) pada akhir kalimat dan adanya kata alangkah,
betapa, atau bukan main.
Contoh
Alangkah bahagianya dia ketika mengetahui anaknya menjadi
mahasiswa!
Betapa murahnya pakaian di toko ini!
Bukan main pidatonya, semua peserta sampai berdiri dan tepuk
tangan!
D. Jenis Kalimat Berdasarkan Cara Penyampaian
Terdapat dua jenis kalimat berdasarkan cara penyampaiannya, yakni
kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Berikut adalah penjelasan
lebih lanjut tentang dua jenis kalimat tersebut.
1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat berita yang memuat peristiwa atau
kejadian dari sumber lain dengan langsung menirukan, mengutip, atau
mengulang ujaran dari sumber tersebut.
Contoh
16
6. Menurut Arif
Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu
menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah di
mengerti serta di artikan.
7. Menurut Badudu
Berpendapat bahwa sebuah kalimat dapat efektif apabila mencapai sasaran dengan
baik sebagai alat komunikasi.
8. Menurut Parera
Mendefinisikan bahwa kalimat efektif adalah bentuk kalimat yang secara sadar,
disengaja, dan disusun untuk mencapai intonasi yang tepat dan baik seperti yang
ada dalam pikiran pembaca atau penulis.
9. Menurut Putrayasa
Bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan informasi secar
sempurna karena memenuhi syarat syarat pembentuk kalimat efektif tersebut.
10. Menurut Wiyanto (2006)
Kalimat efektif adalah susunan kalimat yang mampu menyampaikan pesan atau
informasi secara singkat, lengkap, dan mudah dimengerti oleh pendengar. Singkat
yang dimaksud adalah hemat penggunaan kata.
11. Juni Ahyar
Menjelaskan kalimat efektif sebagai kalimat yang mengungkapkan gagasan atau
penulisan secara tepat. Efektif dalam hal ini adalah ukuran suatu kalimat yang
mampu menimbulkan pikiran pada pembaca atau pendengar. Dengan kata lain,
kalimat efektif berfungsi untuk mewakili pikiran penulis atau pembicara secara
tepat sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan
mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau
pembicaraanya.
18
Dari pendapat para ahli di atas kami menyimpulkan bahwa kalimat efektif
merupakan kalimat yang utuh dan tepat serta mudah dipahami dan sesuai dengan
kaidah kebahasaan, dan kalimat yang mampu menyampaikan informasi dengan
sempurna. Kalimat efektif juga merupakan kalimat yang memiliki kriteria yang
jelas.
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Kalimat adalah sera ngkaian kata ya n g tersusun secara
b e r s i s t e m sesuai dengan kaidah yang berlaku untuk mengungkapkan gagasan,
pikiran,a t a u p e r a s a a n ya n g r e l a t i f l e n g k a p . D a l a m m e r a n g k a i k a t a
tersebut d i perlukan unsur-unsur dan pola dasar kalimat agar kalimat yang
terbentuk menjadi efektif. Ada lima unsur yan g membentuk sebuah
kalimat,sebagai berikut :
1. Subyek
2. Predikat
3. Obyek
4. Pelengkap
5. Keterangan
Kelima unsur tersebut disusun dalam sebuah pola dasar
s e h i n g g a dapat membentuk sebuah kalimat yang efektif.
1.2. Saran
Demikian makalah ini disusun. Semoga untuk kedepannya kita semua bisa
memahami unsur-unsur dan pola dasar kalimat, sehingga dapat mengaplikasikannya
dalam penulisan. Terima kasih atas antusiasme dari pembaca yang telah
mecoba memahami isi makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi. Kami
berharap pembaca memberikan saran dan kritik kepada kami demi
kesempurnaan makalah ini.
23
DAFTAR PUSTAKA
DetikEdu, (25 Juni 2022 14:00 WIB) "Bedah Kalimat Efektif: Pengertian, Syarat,
Ciri-ciri, dan Contohnya", diakses dari https://www.detik.com. Diakses tanggal 24
september 2022.
Liputan6.com (27 Januari 2022). “Kalimat Adalah Susunan Beberapa Kata, Ketahuiu
Pengertian dan Jenisnya”. liputan6.com. Diakses tanggal 02 Mei 2022.
Media, Kompas Cyber (06 Agustus 2022). “Contoh Kalimat Berpelengkap”.
KOMPAS.com. Diakses tanggal 02 Mei 2022.