PENDAHULUAN
Jika pembicaraan yang disampaikan sudah tepat, pendengar mungkin dapat memahami
pembicaraan tersebut dengan mudah. Akan tetapi kadang – kadang lawan bicara tidak
memahami pembicaraan tersebut dengan mudah. Akan tetapi kadang – kadang lawan
bicara tidak memahami apa maksud yang dibicarakan, disinilah gunanya berbahasa
indonesia dengan menggunakan kalimat yang mudah dimengerti.
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat – kalimat yang tidak memenuhi syarat
sebagai karya ilmiah. Hal ini disebabkan antara lain, mungkin kalimat – kalimat yang
dituliskan tidak logis, atau bahkan bertele – tele.
Masih banyak orang yang belum mengetahui dan belum paham tentang kalimat dan jenis
– jenis kalimat. Padahal, penggunannya begitu dekat dengan diri kita yang terdapat di
setiap kegiatan sehari – hari.
Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek dan predikat
mempunyai intonasi final yang menunjukkan bagaimana ujaran itu sudah lengkap.
Intonasi final kalimat dalam bahasa tulis adalah berupa tanda baca titik, tanda tanya, atau
tanda seru. Penetapan struktur minimal subjek dan predikat dalama hal ini menunjukkan
bahwa kalimat bukanlah semata – mata gabungan atau rangkaian kata yang tidak
1
memiliki kesatuan bentuk. Lengkap dengan makna menunjukkan sebuah kalimat harus
mengandung pokok pikiran yang lengkap sebagai pengungkap maksud penuturannya. Hal
ini menunjukkan bahwa penguasaan bahasa sebagai sarana berpikir dan berkomunikasi
banyak di tentukan oleh penguasaan kaidah kalimat yang didukung oleh kosakata yang
memadai.
Hal inilah yang menarik untuk diketahui tentang bagaimana pengertian kalimat batasan –
batasan sebuah kalimat dan jenis – jenis kalimat. Berdasarkan hal – hal inilah kami
membahas kalimat dengan pembahasannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2
3. Pengertian kalimat menurut Kridalaksana.
Kridalaksana (2001) mengungkapkan kalimat sebagai satuan bahasa yang secara relatif
berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial
terdiri dari klausa, klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan, satuan
proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang
membentuk satuan bebas, jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pemikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan
suara naik turun, keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam
wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!).
Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri yang mempunyai
pola intonasi akhir dan yang terdiri dari klausa.
3
Saya tidak akan datang.
Rumah itu besar.
Rumah itu besar sekali.
Unsur keterangan ini dapat memberi penjelasan tentang tempat seperti contoh
diatas, tetapi dapat juga memberi penjelasan lain seperti waktu, sebab, akibat,
syarat, alat, dan sebagainya.
4
2.2.5. Pelengkap (Pel)
Pelengkap atau komplemen mirip dengan objek. Perbedaan pelengkap dengan
objek adalah ketidakmampuannya menjadi subjek jika kalimatnya yang semula
aktif dijadikan pasif.
Contoh :
Indonesia berasakan Pancasila.
Kaki Ahmad tersandung batu.
5
terdapat lebih dari satu struktur kalimat, maka tidak lagi dikatakan sebagai
kalimat tunggal melainkan sudah termasuk kalimat majemuk.
6
5. Kalimat Tunggal Numerial
Kalimat Tunggal Numerial adalah kalimat tunggal yang menggunakan kata
bilangan sebagai predikatnya.
Contoh :
Saya punya 5 pasang sepatu.
Sudah ada 2 mobil disini.
Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis
kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang
digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:
7
Ciri – ciri kalimat majemuk setara :
2. Klausa yang satu berkedudukan sama atau setara dengan klausa yang lainnya.
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Sinta adalah anak yang sangat pandai tetapi dia berasal dari keluarga
yang kurang mampu.
8
Nanda mengerjakan tugas fisika dengan sangat rajin sedangkan teman –
temannya yang lain tidak.
Kalimat majemuk setara sebab akibat merupakan kalimat yang terdiri dari
beberapa kalimat tunggal yang bagian satunya berisi sebab akibat dari bagian
yang lainnya.
Contoh :
Arsyad rajin berlatih olahraga sepak bola sehingga dia menjadi atlet
sepak bola terbaik di Indonesia.
Bagian yang dirapatkan bisa jadi subjek atau predikat. Perapatannya dilakukan
dengan cara menghilangkan unsur – unsur yang sama.
1. Kalimat dapat dipisahkan menjadi dua buah kalimat tunggal atau lebih.
Contoh :
Saat kebakaran itu terjadi, rumah sedang kosong sehingga tidak ada korban
yang terluka
Joko selalu sarapan pagi sebelum berangkat kerja, meskipun hanya roti saja.
9
a. Rapatan Subjek
Dua buah kalimat yang subjeknya merupakan identitas yang sama dapat
digabung menjadi sebuah kalimat majemuk rapatan dengan cara merapatkan
atau menyatukan kedua subjek itu, misalnya :
b. Rapatan Predikat
Dua buah kalimat yang subjeknya merupakan hal, peristiwa, atau tindakan
yang sama dapat digabungkan menjadi sebuah kalimat, dengan cara
merapatkan atau menyatukan kedua predikat kalimat itu, misalnya :
c. Rapatan Objek
Dua buah kalimat yang objeknya merupakan identitas yang sama dapat
digabungkan menjadi sebuah kalimat majemuk rapatan dengan cara
merapatkan atau menyatukan kedua objek kalimat itu, misalnya :
10
Dapat dirapatkan menjadi kalimat :
d. Rapatan kompleks
Dua buah kalimat yang unsur keterangannya merupakan identitas yang sama
dapat digabungkan menjadi sebuah kalimat majemuk rapatan dengan cara
merapatkan atau menyatukan kedua keterangan kalimat itu, misalnya :
11
1. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Waktu.
Pada kalimat jenis ini, konjungsi yang paling sering digunakan adalah
“ketika”. Karena memiliki keterkaitan dengan waktu.
Contoh : Saya sedang belajar, ketika ayah pulang kerja.
12
7. Kalimat majemuk bertingkat hubungan akibat.
Pada kalimat jenis ini, konjungsi yang paling sering digunakan adalah
“sehingga”, “ sampai - sampai”, “maka”.
Contoh : Leni begitu berbakat, sehingga dia dapat memenangkan lomba
cerdas cermat itu.
13
Contoh : Nilai raportnya menunjukkan bahwa Arya benar – benar siswa
yang pandai di kelasnya.
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara atau
rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat. Pada umumnya dalam kalimat
majemuk campuran, terdapat paling sedikit tiga kalimat tunggal.
Contoh:
Ibu sedang menyapu halaman ketika ayah sedang membaca koran, sedangkan
adik tidur dengan lelap.
14
Contoh : Mereka telah mengadakan acara peringatan hari kemerdekaan
Indoensia yang dihadiri oleh seluruh masyarakat Balikpapan serta dihadiri
oleh seluruh pejabat pemerintah Balikpapan.
Inti pokok dari kalimat tersebut adalah mereka telah mengadakan acara
peringatak hari kemerdekaan Indonesia. Sedangkan kalimat yang lainnya
merupakan kalimat penjelas atau yang disebut sebagai anak kalimat.
Inti dari kalimat diatas adalah ayah yang mengajarkan rasa tanggungjawab
dan ibu mengajarkan kasih sayang. Sedangkan kalimat selanjutnya
merupakan kalimat penjelas atau yang biasa disebut dengan anak kalimat.
2. Pendapat senada juga disampaikan oleh Arifin (1989) bahwa kalimat efektif
adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah ,ringkas dan
enak dibaca.
15
Ciri-Ciri Kalimat Efektif :
Untuk dapat mencapai keefektifan, suatu kalimat harus memenuhi paling tidak
enam syarat berikut, yaitu adanya :
1. Kehematan
Kehematan dalam kalimat berkaitan dengan kebergunaan setiap kata jika dipakai
pada sasaran yang tepat. Bentuk penerapan kehematan kalimat adalah dengan
menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi kata menjadi padat berisi.
Contoh :
Contoh :
Kalimat tidak hemat : kita harus belajar agar supaya lulus ujian dengan nilai
terbaik.
Kalimat hemat : kita harus belajar agar lulus ujian dengan nilai terbaik.
c. Pengulangan subjek
16
Contoh :
Kalimat tidak hemat : karena indah tidak diundang, dia tidak datang ke acara
itu.
Kalimat hemat : karena tidak diundang, indah tidak datang ke acara itu
Contoh :
2. Kesepadanan
3. Kesejajaran bentuk
Adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, maka sama pola atau
susunan kata dan frasa yang dipakai dalam kalimat. Artinya, jika ada dua kata
atau lebih yang menduduki fungsi yang sama dalam kalimat, harus dibuat dalam
bentuk yang sma pula, baik dari segi jenis maupun kategori frasa/kata.
17
Contoh :
4. Ketegasan / penekanan
Ialah perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh
terhadap makna kalimat secara keseluruhan.
Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat, antara lain sebagai berikut :
5. Kecermatan
Analisis :
Kalimat (a)bermakna ganda karena tidak jelas siapa yang cantik, bisa bu guru
atau anaknya
Kalimat (b) bermakna ganda karena yang tidak masuk kuliah bisa Ahmad atau
Aisyah
18
6. Kelogisan
Adalah terdapatnya arti kalimat yang logis atau masuk akaldan penulisannya
sesuai dengan kebahasaan sehngga tidak mengubah substansial makna yang
ingin disampaikan oleh penulis/pembicara.
3. Karena lama tinggal di asrama putri, maka anak ibu itu semuanya perempuan.
5. Saya tidak lulus karena dosen saya tidak suka pada saya.
7. Kesatuan gagasan
Adalah terdapatnya satu ide pokok dalam satu kalimat. Sebagaimana jenis syarat
kalimat efektif lain, syarat kalimat efektif ini pun sering tidak diperhatikan karna
sekilas seperti kalimat yang tidak memenuhi syarat ini tidak salah. Kesalahan ini
banyak disebabkan ketidakhadiran subjek dalam kalimat atau ketidakjelasan
subjek dan predikat sehingga menimbulkan permasalahan gagasan.
Contoh :
Kalimat aktif adalah sebuah kalimat yang subjek (S) berperan sebagai pelaku yang
secara aktif melakukan suatu tindakan yang dikemukakan dalam predikat (P)
kepada objek (O).
19
Contoh :
20
Kepala sekolah berpidato di atas panggung
3. Kalimat aktif ekatransitive
Kalimat ini memerlukan objek namun tidak memiliki pelengkap. Dengan kata
lain, Kalimat ini hanya memiliki 3 unsur yaitu Subjek, Predikat dan Objek.
Contoh:
Andi membaca sebuah majalah
Ayah memperbaiki motor
Ibu menanak nasi.
4. Kalimat aktif dwitransitif
Kalimat ini memiliki satu predikat dan mengharuskan kehadiran objek dan
pelengkap. kalimat aktif dwitransitif mempunyai empat unsur Subjek (S),
Predikat (P), Objek (O), dan Pelengkap (Pel). Jika salah satu dari ke empat unsur
ini tidak terpenuhi, maka kalimat menjadi rancu atau kehilangan makna.
Contoh:
Ayah mengirimi uang kepada nenek setiap bulan.
Budi selalau mengunjungi ibunya yang ada di luar negeri.
Kakakku menguras bak air seminggu sekali.
3. Kalimat aktif tidak berobjek tidak bisa diubah menjadi kalimat pasif.
21
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya mendapat/dikenai suatu tindakan yang
berupa predikat oleh objek.
Contoh:
Tanaman disirami oleh ibu.
Kakak dibelikan sebuah jam tangan oleh ayah.
Bajuku dicuci oleh ibu.
3. Pada umumnya kata kerja didahului dengan kata ganti orang ku- dan kau-.
Contoh: Buku itu telah kurapikan.
4. Kata “oleh” dalam kalimat pasif dapat dihilangkan dan tidak merubah makna.
Contoh:
Andi ditegur oleh Ibu guru karena rebut. (aktif)
Andi ditegur Ibu guru karena ribut.(pasif)
22
Contoh:
Bunga itu ditanam oleh ibuku. (aktif)
Ibu menanam bunga itu.(pasif)
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pemikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan
suara naik turun, keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
2. Unsur-unsur yang membentuk kalimat ialah :
a. Subjek (S)
b. Predikat (P)
c. Objek (O)
d. Pelengkap (Pel)
e. Keterangan (K)
a. Kalimat Tunggal
b. Kalimat Majemuk Setara
23
c. Kalimat Majemuk Rapatan
d. KalimatMajemuk Bertimgkat
e. Kalimat Majemuk Campuran
4. Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam
pikiran pembicara atau penulis.
3.2. Saran
1. Dari pemahaman yang didapat, dapat kita mengaplikasikannya dalam karya tulis
dengan menggunakan kalimat yang efektif.
2. Agar lebih memperhatikan dalam penulisan atau berbahasa dengan bahasa yang baik
dan benar.
24
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat
http://alimulosso.blogspot.com/2014/04/makalah-bahasa-indonesia.html
http://www.padahakan.com/2016/10/kalimat-pasif-dan-kalimat-aktif.html
https://dosenbahasa.com/pola-kalimat-dasar-beserta-contohnya
https://www.kelasindonesia.com/2015/02/pengertian-serta-contoh-kalimat-aktif-dan-pasif-
secara-detail.html
https://dosenbahasa.com/contoh-kalimat-tunggal-dan-kalimat-majemuk-rapatan-subjek
https://sahabatnesia.com/contoh-kalimat-majemuk/
http://www.ilmudasar.com/2018/02/Kalimat-Tunggal.html
https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-kalimat-aktif
25