Anda di halaman 1dari 16

MODUL 3

MENGGUNAKAN TATA BAHASA YANG BENAR

Kelompok 2
Khohaeriah Desi Rati (857341107)
Natika Khadiatus Soleha (857333758)
Kegiatan Belajar 1

Sintaksis Bahasa Indonesia


A. PENGERTIAN SINTAKSIS

Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti ‘dengan’ dan tattein yang berarti
‘menempatkan’. Yang dimaksud sintaksis yaitu menempatkan bersama- sama kata- kata menadi kelompok kata dan
kelompok- kelompok kata menjadi kalimat (Verhaar: 1993).

B. STRUKTUR SINTAKSIS
Istilah subjek (s), predikat (p), objek (o), keterangan (k), kata benda (nomina), kata kerja(verba), kata sifat
(adjektif), kata depan (numeralia). Istilah-istilah tersebut kategori atau kelas kata.
C. SATUAN- SATUAN SINTAKSIS
Satuan- satuan sintaksis adalah:

1. Kata
Kata adalah satuan terkeci dalam sintaksis, kata berperan sebagai pengisi fungsi sintaksis,
penanda kategori sintaksis, dan perangkai frase. Ada dua macam kata yaitu :

a. kata penuh (fullword) adalah kata yang secara leksikal memiliki makna dan dapat berdiri sendiri
sebagai satu ujaran. Misalnya : manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan.
b. kata tugas adalah kata yang secara leksikal tidak mempunyai makna dan didalam peraturan tidak
dapat berdiri sendiri . misalnya : di, ke, dan, dari.
2. Frase
Frase merupakan satuan sintaksis yang satu tingkat diatas kata. Frase yaitu
gabungan kata yang bersifat nonpredikatif atau lazim juga disebut gabungan kata yang
mengisi salah satu fungsi sintaksis dalam kalimat. Frase memiliki dua sifat yaitu:
a. frase merupakan suatu gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih.
b. frase selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa atau kalimat.
3. Klausa
Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata yang berkontruksi
predikatif atau suatu bentuk linguistic yang terdiri atas subjek dan predikat. Didalam sebuah
klausa minimal harus mengandung subjek dan predikat.
4. Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan maupun
tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Unsur-unsur
pembentuk kalimat yaitu :
a. bentuk (unsur segmental) yaitu kata, frase, dan klausa.
b. intonasi (unsur-unsur suprasegmental) yaitu naik turun suara,
jeda, dan kesenyapan . dalam bahasa tulis , intonasi ditandai
dengan tanda baca koma (,), tanda Tanya (?) dan tanda seru
(!).
c. situasi yang menimbulkan ujaran itu timbul.
Maksa atau arti yang didukungnya.
 Berdasarkan jumlah inti yang membentuk sebuah kalimat, terdapat dua jenis kalimat yaitu :
1. kalimat minor adalah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau pusat.
2. kalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti.

 Berdasarkan jumlah pola kalimat terdapat dua jenis kalimat yaitu :


1. kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat.
2. kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih pola kalimat.

 Berdasarkan kategori predikatnya terdapat 2 jenis kamilat yaitu :


1. kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari klausa verbal atau kalimat yang predikatnya berupa
kata atau frase yang berkategori verbal.
2. kalimat nonverbal adalah kalimat yang predikatnya bukan kata atau frase verbal.
Kegiatan Belajar 2
Wacana Bahasa Indonesia

A. WACANA
1. Pengetian Wacana
Wacana adalah susunan ujaran yang merupakan satuan bahasa terlengkap dan tertinggi, saling
berkaitan dengan koherensi dan kohesi berkesinambungan membentuk satu kesatuan untuk tujuan
komunikasi baik secara lisan maupun tulisan.

2. Ragam wacana
a. wacana dilihat berdasarkan jumlah peserta yang terlibat dalam pembicaraan atau komunikasi ada tiga
jenis yaitu :
1. wacana monolog. Pada wacana ini pendengar tidak memberikan tanggapan secara langsung atas ucapan
pembicara.
2. wacana dialog. Apabila peserta dalam komunikasi itu ada dua orang dan terjadi pergantian peran dari
pembicara menjadi pendengar dan sebaliknya.
3. wacana polilog. Apabila peserta dalam komunikasilebih dari dua orang dan terjadi pergantian peran.
b. wacana ditinjau dari tujuan berkomunikasi, ada lima jenis wacana yaitu :
1. wacana argumentasi. Merupakan salah satu bentuk wacana yang berusaha mempengaruhi
pembaca atau pendengar agar menerima pernyataan yang dipertahankan baik berdasarkan
pada pertimbangan logis maupun emosional.
2. wacana eksposisi. Suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan suatu objek sehingga
memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca. Wacana eksposisi bertujuan untuk
menerangkat sesuatu kepada pembaca agar pembaca memahaminya.
3. wacana persuasi. Adalah wacana yang bertujuan mempengaruhi mitra tutur untuk
melakukan perbuatan sesuai yang diharapkan penuturnya.
4. wacana deskripsi. Bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal
sedemikian rupa sehingga objek itu terlihat seperti nyata, bisa dibayangkan pembaca
seakan –akan melihat sendiri.
5. wacana narasi. Merupakan suatu wacana yang berisi cerita. Pada wacana narasi terdapat
unsur-unrur cerita yang penting seperti : waktu, pelaku, peristiwa.
c. wacana dilihat dari bentuk saluran yang digunakan, dibedakan menjadi dua yaitu :

1. wacana lisan, adalah rangkaian kalimat yang transakrip dari rekaman bahasa lisan.
Misalnya : khotbah, percakapan, siaran langsung radio atau tv.
2. wacana tulisan, teks yang berupa rangkaian kalimat yang menggunakan ragam tulis .
misalnya : buku, cerita Koran dan artikel.
 
B. ALAT-ALAT PEMBENTUK WACANA
Alat-alat pembentuk wacana merupakan unsur yang membangun atau membentuk
wacana, alat pembentuk wacana itu juga disebut element-element wacana. Contoh wacana
adalah sebagai berikut :
Cara melawan stress :
1. kalau pikiran sedang jenuh, cobalah berjalan-jalan ditaman. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bercengkrama dengan bunga dan tanaman mampu
menghilangkan stress.
2. tidur merupakan kesempatan terbaik bagi otak dan tubuh untuk beristirahat.
Maksudnya pastikan tidur anda cukup apabila susah tidur cobalah dengan menutup
pintu , matikan lampubayangkan anda berada ditempat yang tenang.
3. setelah itu hadapi stress dengan belajar dan belajar. Mungkin saat sekolah kita
sering merasa pusing saat belajar, tetapi jika kita sudah bekerja kegiatan belajar bisa
jadi pelarian yang cukup menyenangkan.
4. daripada mengeluh, lebih baik anda melihat segala sesuatu dari sisi positifnya.
Mereka yang percaya pada kekuatan yang lebih besar dari kekuatan manusia
biasanya mampu melewati badai dalam hidupnya.
 
C. ANALISA WACANA
Analisa wacana merupakan suatu kajian yang menilti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik
dalam bentuk tulis maupun lisan. Penggunaan bahasa secara alamiah adalah penggunaan bahasa dalam komunikasi
sehari-hari.
Dalam analisis wacana berlaku duaprinsip yaitu :
1. prinsip interpretasi lokal, adalah prinsip interpretasi berdasarkan konteks , baik konteks linguistik maupun konteks
nonlinguistic.
2. prinsip interpretasi analogi, adalah prinsip interpretasi suatu wacana berdasarkan pengalaman terdahulu yang sama
atau sesuai.
D. PENYUSUNAN WACANA SEDERHANA DENGAN MEMPERHATIKAN KAIDAH BAHASA
Contoh wacana :
“dinegara-negara maju, makanan untuk kebutuhan khusus seperti diet penurunan
berat badan atau diet penurun diabetes, sudah lazim dan bisa dengan mudah
diperoleh sehingga mereka yang tidak berdiet, tetapi masih peduli pada
kesehatannya pun bisa memanfaatkan produk macam ini. Mungkin sekarang ini
sudah saatnya pula anda memanfaatkan dengan cara mengkonsumsi produk
sejenis”.
Dalam wacana diatas terdapat hubungan kohesi misalnya terdapat pada kata
“makanan untuk kebutuhan khusus seperti diet” (pada kalimat 1). Pada kalimat-
kalimat berikutnya terdapat pengulangan kata tersebut dengan menggunakan
kata “produk semacam ini” (kalimat 3) atau “produk sejenis ini” (kalimat 4).
Pada wacana tersebut juga terdapat prinsip interpretasi lokal, misalnya terdapat
kata “Negara-negara maju, sekarang”. Sedangkan untuk prinsip interpretasi
analogi, pembaca tentunya dapat menginterpretasikan isi wacana tersebut
sesuai denganpengalamannya dalam mengetahui tentang baiknya
mengkonsumsi makanan rendah kalori demi kesehatannya.
TERIMAKASIH
Pertanyaan
1. Bu Nadya : jelaskan apa itu klausa nominal dan klausa adjectival!
2. Pak Aris : Apakah frase hanya gabungan dari 2 kata saja atau bisa
lebih?
3. Bu Afifah : tolong jelaskan lagi tentang perbedaan klausa dan
kalimat!
4. Bu Sarah : tolong jelaskan perbedaan dari kata penuh dan kata
tugas!
5. Bu Hotmaida : jelaskan maksud dari kategori adjectival dan
adverbial!
6. Pak Aris : bagaimana bentuk dari wacana polilog berikan contohnya!
7. Bu Tuti : apakah wacana itu sama dengan berita dan cerita?
8. Bu Hotmaida: apakah ketika kita mendengarkan seseorang menceritakan
orang lain dan dia membawa kita secara psikologis apah sudah termasuk
wacana persuasi?
9. Pak Aris : kaitan fungsi sintaksis dengan penyidik kasus criminal
10. Bu Afifah : jelaskan perbedaan kohesi dan koherensi!
11. Bu Natasya : jika salah satu bentuk atau elemen wacana tidak ada
apakah masih bisa disebut sebagai wacana?

Anda mungkin juga menyukai