Anda di halaman 1dari 10

Kelompok II Modul 3

MENGGUNAKAN
TATA BAHASA YANG
BENAR
anggota kelompok
• ALYA NADIA .M. (857748212)
• AULIANA PALUPI (857747582)
• ANGGITA SILVIANA .H.
(857749862)
• DIFFA AULIA IKA .P.
(857747608)
Kb. 1 SINTAKSIS BAHASA
INDONESIA
A. PENGERTIAN SINTAKSIS
Sintaksis merupakan salah satu cabang ilmu bahasa yang mengkaji tentang kata, frase, klausa dan kalimat.
Istilah sintaksis itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti 'dengan dan tattein yang berarti
menempatkan. Jadi yang dimaksud dengan sintaksis yaitumenempatkan bersama-sama kata-kata menjadi
kelompok kata dan kelompok- kelompok kata menjadi kalimat.

B. STRUKTUR SINTAKSIS
Istilah subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (Ket), kata benda (nomina), kata kerja (Verbsa), kata sifat
(Adjektifal), kata depan dan kata hilangan (numeralia). Istilah- istilah tersebut adalah kategori atau kelas kata.
C. SATUAN-SATUAN SINTAKSIS
1.) Kata
Kata adalah satuan terkecil dalam sintaksis.
Ada dua macam jenis kata yaitu:
a. Kata penuh (falword) adalah kata yang secara leksikal memiliki makna dan dapat berdiri sendiri sebagai satuan
ujaran. Misalnya; manusia, hewan, tumbuh- tumbuhan.
b. Kata tugas adalah kata yang secara leksikal tidak mempunyai makna dan didalam peraturan tidak dapat berdiri
sendiri. Misalnya; dan, di, ke, dari.
2.) Frase
Frase merupakan satuan sintaksis yang satu tingkat diatas kata. Frase yaitu gabungan kata yang bersifat
nonpredikatif atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis dalam kalimat.
b. Frase selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa atau kalimat
3.) Klausa
Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtunin kata-kata yang berkontruksi predikatif atau suatu bentuk linguistik
yang terdiri atas subjek dan predikat. Didalam sebuah klausa minimal harus mengandung subjek dan predikat.
4.) Kalimat.
-Pengertian: Satuan bahasa terkecil berwujud lisan atau tulisan.
-Unsur pembentuk:
1. Bentuk
2. Intonasi
3. Situasi
4. Makna/arti
-Jenis kalimat:
1. Berdasarkan Inti:
a) Kalimat Minor merupakan kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti/pusat.
b) Kalimat Mayor merupakan kalimat yang mengandung dua unsur inti, yaitu subjek dan predikat.
2. Berdasarkan Jumlah Pola Kalimat:
a) Kalimat Tunggal ialah kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat.
b) Kalimat Majemuk yang terdiri dari dua/lebih pola kalimat. Dapat dibedakan menjadi dua yaitu kalimat
majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
-Kalimat majemuk bertingkat dibentuk dengan menggabungkan kalimat tunggal yang diperluas sehingga
membentuk beberapa pola kalimat baru yang tidak setara.
3.) Berdasarkan Kategori Predikatnya:
a) Kalimat Verbal yang dibentuk dari klausa verbal atau predikatnya berupa kata/frase verbal. Dibedakan atas
kalimat verbal transitif, intransitif, aktif dan kalimat verbal pasif.
b) Kalimat Nonverbal yang memiliki predikat bukan kata/frase verbal, tetapi kata/frase nominal, adjektival dan
numerialia.
KB. 2 WACANA BAHASA
A. Wacana INDONESIA
1. Pengertian. Wacana ialah susunan ungkapan berupa satuan bahasa terlengkap dan tertinggi yang saling berkaitan dengan
koherensi (keterkaitan antaride-ide/gagasan kalimat) dan kohesi (keterkaitan antarkalimat) berkesinambungan sehingga
membentuk satu kesatuan dalam rangka dapat berkomunikasi secara lisan maupun tulisan.
2. Ragam Wacana
·Dilihat berdasarkan jumlah pesertanya:
• Wacana monolog, dimana pendengar tidak dapat memberikan tanggapan secara langsung atas ucapan sang pembicara.
• Wacana dialog, dimana dalam komunikasi tersebut terdapat dua tokoh dan terjadi tanya jawab di dalam nya yang
berbentuk dialog.
• Wacana polilog, dimana di dalam komunikasi tersebut terdapat lebih dari dua orang dan juga terjadi sesi tanya jawab
diantara semua tokohnya.
·Dilihat dari tujuan berkomunikasi
• Wacana argumentasi, dengan tujuan mempengaruhi pembaca maupun pendengar supaya dapat menerima pendapat atau
penyataan yang dipertahankan.
• Wacana eksposisi, yakni bertujuan untuk menerangkan atau menjelaskan sesuatu kepada si penerima agar lebih
memahaminya.
4. Wacana persuasi, bertujuan untuk mempengaruhi si penerima agar melakukan perbuatan sesuai dengan yang diharapkan oleh si
pembicara, dan biasanya menggunakan segala cara agar si penerima terpengaruh.
5. Wacana deskripsi, yakni bertujuan menyajikan suatu objek atau hal agar objek tersebut seperti dapat dilihat, dibayangkan atau seakan
si pembaca dapat melihatnya sendiri.
6. Wacana narasi, yakni bertujuan untuk memberikan informasi terkait waktu, pelaku dan peristiwa atau lebih singkatnya berisi berita.
·Dilihat dari saluran yang digunakan
• Wacana lisan, yakni rangkaian kalimat yang di transkrip dari rekaman bahasa lisan.
• Wacana tulisan, yakni teks yang berupa rangkaian kalimat yang menggunakan ragam tulis.
B. Alat-Alat Pembentuk Wacana
Disebut juga sebagai elemen-elemen wacana. Diantara adalah,
·Judul teks
·Tubuh teks (terdiri dari beberapa paragraf)
C. Analisis Wacana
Seperti yang telah dikatakan Stubbs (1983: 1), analisis wacana adalah suatu kajian yang meneliti tahun menganalisis bahasa yang
digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulis maupun lisan.
Data di dalamnya dapat berupa teks, baik teks lisan, maupun teks tulisan.
Dalam hal ini juga berlaku dua prinsip:
1.Prinsip interpretasi lokal, yang didasarkan pada konteks, baik konteks linguistik bmaupun konteks non linguistik.
2.Prinsip interpretasi analogi, yang didasarkan pada pengalaman terdahulu yang sama atau sesuai.
Istilah dalam analisis wacana:
1.Kohesi, yang mengacu pada hubungan antar bagian dalam sebuah teks yang ditandai oleh
penggunaan unsur bahasa sebagai pengikatnya.
2.Koherensi, yakni kepaduan gagasan antar bagian dalam wacana.
terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai