Anda di halaman 1dari 17

Nama : Ni Wayan Ari Septiasih

No. Peserta : 201698413143


Sekolah : SD Negeri 1 Pejeng Kangin

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Bahasa Indonesia


Judul Kegiatan Belajar 1. Ragam Teks dan Sastra Bahasa Pembentuk Teks
(KB) 2. Struktur, Fungsi, Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
3. Struktur, Fungsi, Kaidah Kebahasaan Teks Non Fiksi
4. Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar Kegiatan Belajar 1. Ragam Teks dan Sastra Bahasa
materi yang Pembentuk Teks
dipelajari 1. Ragam Teks
Ragam teks adalah macam atau jenis teks/naskah berupa
kata-kata asli pengarang, bahan tertulis untuk dasar
memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya dengan
demikian pengelompokkan teks berdasarkan isi dan bentuk
teks di antaranya :
a. Teks faktual adalah teks yang berisi suatu kejadian
yang bersifat nyata, benar-benar terjadi, tetapi tidak
terikat dengan waktu.
1) Teks deskripsi adalah tipe teks yang memiliki tujuan
sosial untuk menggambarkan suatu ojek/benda
secara individual berdasarkan ciri fiksinya. Struktur
teks deskripsi: judul, pernytaan umum, uraian
bagian-bagian.
2) Teks prosedur/ arahan merupakan jenis teks yang
termasuk genre faktual, subgenre prosedural.
Struktur teks prosedur: judul, tujuan, daftar bahan,
urutan tahap pelaksanaan, pengamatan, dan
simpulan.

b. Teks tanggapan adalah teks yang berisi sambutan


terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya) dan
apa yang diterima oleh pancaindra, bayangan dalam
angan-angan.
1) Teks Eksposisi berisi paparan gagasan atau usulan
sesuatu yang bersifat pribadi. Struktur berpikir yang
menjadi muatan teks ekposisi adalah:
tesis/pernyataan pendapat dan alasan/argumentasi,
serta pernyataan ulang pendapat.
2) Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan
tentang proses terjadinya fenomena alam, sosial,
ilmu pengetahuan dan budaya. Ekplanasi memiliki
struktur berpikir: judul, pernyataan umum, deretan
penjelas, dan interpretasi

c. Teks cerita adalah teks yang menuturkan bagaimana


terjadinya suatu hal, peristiwa, mengisakan kejadian
yang telah ada, perbuatan, pengalaman yang dinamis
dalam suatu rangkaian waktu.
1) Teks cerita ulang adalah Teks yang memiliki tujuan
sosial menceritakan kembali peristiwa pada masa
lalu agar tercipta semacam hiburan atau
pembelajaran berdasarkan pengalaman masa lalu
bagi pembaca atau pendengarnya. Teks ini memiliki
struktur judul, pengenalan/orientasi, dan rekaman
kejadian.
2) Anekdot dapat diartikan sebagai cerita rekaan yang
tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi
di masyarakat. Teks ini memiliki struktur berpikir:
judul, pengenalan/orientasi, krisis/masalah, reaksi.
3) Eksample adalah Teks memiliki tujuan sosial menilai
perilaku atau karakter dalam cerita. Teks ini
memiliki struktur: judul, pengenalan/orientasi,
kejadian/insiden, dan interpretasi.
4) Teks naratif model penceritaan pada teks tipe ini,
antara masalah dengan pemecahan masalah tidak
menyatu dalam satu struktur teks seperti pada teks
penceritaan ulang, anekdot, dan eksemplum. Teks
tipe ini memiliki struktur berpikir: judul,
pengenalan/orientasi, masalah/komplikasi, dan
pemecahan masalah.

d. Teks normatif adalah teks yang isinya ditulis


berdasarkan sebuah peraturan, norma-norma atau
peraturan yang berlaku, baik di lingkungan masyarakat
maupun dalam lingkungan kenegaraan yang berkaitan
dengan hukum atau undang-undang. Struktur tes
normatif adalah judul dan isi.

2. Satuan Bahasa Pembentuk Teks


Satuan bahasa pembentuk teks adalah satuan bahasa pada
sebuah teks terdiri atas kata, frasa, klausa, kalimat dan
paragraf.
a. Kalimat
Kalimat adalah satuan gramatikal yang disusun oleh
konstituen dasar dan intonasi final.
1) Klasifikasi kalimat
a) Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari
satu klausa bebas.
b) Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari
satu klausa bebas dan sekurang-kurangnya satu
kalimat terikat
c) Kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi dari
beberapa klausa bebas yang disebut juga sebagai
kaliat setara.
d) Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang hanya
terdiri dari subjek saja, predikat saja, objek saja,
atau keterangan saja.

Berdasarkan amanat wacana, kalimat dibedakan


menjadi:
1) Kalimat deklaratif adalah kalimat yang
mengandung intonasi deklaratif yang dalam
ragam tulis diberi titik.
2) Kalimat introgatif adalah kalimat yang
mengandung intonasi introgatif, yang dalam
ragam tulis biasanya diberi tanda tanya.
3) Kalimat imperatif adalah kalimat kalimat yang
mengandung intonasi imperatif yang dalam
ragam tulis biasanya diberi tanda seru.

Berdasarkan kelengkapan kalimat


1) Kalimat aditif adalah kalimat terikat yang
bersambung pada kalimat pernyataan.
2) Kalimat responsif adalah kalimat terikat yang
bersabung pada kalimat pertanyaan
3) Kalimat interjektif adalah kalimat yang dapat
terikat atau tidak

Berdasarkan pembentukan kalimat dari kalusa inti


dan perubahnya
1) Kalimat inti adalah kalimat yang dibentuk dari
klausa inti yang lengkap, bersifat deklaratif, aktif,
netral, atau firmatif
2) Kalimat ini dapat diubah menjadi kaliat noninti
dengan berbagai proses transforasi; pemasifan,
pengingkaran, penanyaan, pemerintahan,
pelepasan, dan penembahan.

Berdasarkan jenis klausa:


1) Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari
klausa verbal.
2) Kalimat nonverbal adalah kalimat yang dibentuk
oleh klausa nonverbal sebagai kontituen
dasarnya
Berdasarkan fungsi kalimat sebagai pembentuk
paragrap
1) Kalimat bebas adalah kalimat yang mempunyai
potensi untuk menjadi ujaran lengkap, atau
kalimat yang dapat memulai sebuahparagrap,
wacana tanpa konteks lain yang memberi
penjelasan.
2) Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat
berdiri sendiri sebagai ujaran lengkap.

b. Paragraf
Paragraf dapat diartikan sebagai satuan gagasan di
dalam bagian suatu wacana, yang dibentuk oleh
kalimat-kalimat yang saling berhubungan dalam
mengusung satu kesatuan pokok pembahasan. Unsur-
unsur paragraf adalah sebagai berikut.
1) Gagasan pokok merupakan gagasan yang menjadi
dasar pengembangan suatu paragraph.
2) Gagasan penjelas merupakan gagasan yang
berfungsi menjelaskan gagasan pokok.
3) Kalimat utama merupakan kalimat yang menjadi
tempat dirumuskannya gagasan pokok.
Kalimat penjelas merupakan kalimat yang menjadi
tempat dirumuskannya gagasan penjelas.

Hubungan antarunsur paragraf, terutama kalimat


utama dengan kalimat penjelas atau kalimat penjelas
dengan kalimat penjelas lainnya, menggunakan kata
penghubung atau konjungsi

Ciri-ciri Paragraf yang Baik adalah sebagai beirkut.


1) Kepaduan paragraf adalah keeratan ataupun
kekompakan hubungan antarunsur-unsur paragraf,
baik itu antarkalimat utama dengan kalimat
penjelasnya ataupun antarkalimat penjelas itu
sendiri.
a) Kepaduan isi atau koheren adalah kekompakan
sebuah paragraf yang dinyatakan oleh
kekompakan kalimat-kalimat di dalam
mendukung satu gagasan pokok.
b) Kepaduan Bentuk: Penggunaan konjungsi,
Pengulangan kata atau frasa, Pemakaian kata
ganti atau kata yang sama maknanya
2) Kesatuan paragraf adalah bagian karangan yang
terdiri dari beberapa kalimat yang berkaitan secara
utuh, padu, dan membentuk satu kesatuan pikiran.
3) Kelengkapan. Paragraf yang baik harus memiliki
unsur-unsur paragraf.
Pemilihan kata harus sesuai dengan situasi dan kondisi
pemakainya

Jenis-jenis paragraf adalah sebagai berikut.


1) Paragraf deduktif adalah paragraph yang gagasan
pokoknya terletak di awal paragraf.
2) Paragraf induktif adalah paragraph yang gagasan
pokoknya terletak di akhir paragraf atau pada
kalimat.
3) Paragaraf kombinasi adalah paragraph yang
gagasan pokoknya terletak di awal dan di akhir
4) Paragaraf Deksriptif dan naratif adalah paragraf
yang tidak memiliki kalimat utama, gagasan pokok
tersebar

3. Kompetensi Dasar Ragam Teks di Sekolah Dasar


Kompetensi dasar (KD) bahasa Indonesia Kurikulum 2013
tentang ragam teks untuk jenjang SD dapat dilihat dalam
Salinan Permendikbud No. 67 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD.
Berikut beberapa hal yang harus dipersiapakan sebelum
melaksanakan kegiatan pembelajaran teks fiksi di Sekolah
Dasar
1) Analisis materi pelajaran dan analisis kompetensi dasar
2) Merumuskan indikator yang dibedakan menjadi tiga
kategori, yaitu indikator kunci, indikator pendukung
atau indikator prasyarat, dan indikator pengayaan
3) Menentukan Tujuan Pembelajaran
4) Menentukan pendekatan dan metode pembelajaran
5) Menentukan Media Pembelajaran
6) Menentukan sumber belajar
7) Langkah-langkah pembelajaran
8) Penilaian

Kegiatan Bealajar 2. Struktur, Fungsi, dan Kaidah


Kebahasaan Teks Fiksi
1. Teks Fiksi
Teks Fiksi adalah teks yang berisi kisahan atau cerita yang
dibuat berdasarkan imajinasi pengarang. Unsur-unsur
dalam teks fiksi adalah sebagai berikut.
a. Tema merupakan ide atau gagasan yang ingin di
sampaikan pengarang dalam ceritanya.
b. Perwatakan adalah karakteristik dari tokoh dalam cerita.
c. Alur adalah rangkaian peristiwa dalam cerita yang
terhubung secara kasual.
Alur cerita terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1) Tahap pengenalan (Eksposition atau Orientasi)
2) Tahap pemunculan konflik (Rising action)
3) Tahap konflik memuncak (Turning point atau
Klimaks)
4) Tahap konflik menurun (Antiklimaks)
5) Tahap penyelesaian (Resolution)

Alur terdiri dari :


1) Alur Maju (Pengenalan → Muncul konflik →
Klimaks → Antiklimaks → Penyelesaian)
2) Alur Mundu (Penyelesaian → Antiklimaks →
Klimaks → Muncul konflik → Pengenalan )
3) Alur Campuran (Klimaks → Muncul konflik →
Pengenalan→ Antiklimaks → Penyelesaian).
d. Latar merupakan salah satu unsur yang turut
membangun isi dari sebuah cerita. Sebuah cerita harus
jelas tempat, ruang, dan suasana cerita itu berlangsung.
e. Amanat adalah nilai-nilai yang dititipkan penulis cerita
kepada pembacanya.

2. Strukrur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi


a. Teks fiksi memiliki struktur sebagai berikut:
1) Orientasi, berisi pengenalan tema, tokoh, dan latar.
2) Komplikasi, berisi cerita tentang masalah yang
dialami tokoh utama.
3) Resolusi, merupakan bagian penyelesaian dari
masalah yang dialami tokoh.

b. Teks fiksi memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut:


1) Menggunakan kata-kata yang menyatakan urutan
waktu.
2) Menggunakan kata kerja tindakan.
3) Menggunakan kata kerja yang menggambarkan
sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan para
tokohnya.
4) Menggunakan kata-kata yang menggambarkan
keadaan atau sifat tokohnya.
5) Menggunakan dialog

c. Jenis-jenis teks fiksi terdiri adalah sebagai berikut.


1) Cerita rakyat. Struktur cerita rakyat terdiri dari
orientasi, komplikasi, resolusi, evaluasi, koda (pesan
moral dalam cerita). Teks cerita rakyat memiliki ciri-
ciri kebahasaan adalah kata urutan waktu, kata
kerja tindakan kata kerja yang menggambarkan
sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan para
tokohnya, kata yang menggambarkan keadaan atau
sifat tokohnya, sudut pandang tokoh ketiga.
Pencerita tidak terlibat dalam cerita yang
disampaikanny, dialog.
2) Cerita fantasi. Struktur cerita fantasi adalah
orientasi, kompikasi, resolusi.
3) Cerita pendek. Struktur cerita pendek adalah
orientasi, komplikasi, resolusi.
4) Cerita inspiratif. Struktur cerita inspirati terdiri dari
orientasi, komplikasi, resolusi, koda. Teks cerita
inspiratif memiliki kaidah kebahasaan adalah
ungkapan yang bernada, kata kerja yang
menggambarkan sesuatu yang dipikirkan atau
dirasakan para tokohnya, kata yang menggambarkan
keadaan atau sifat, kata ganti orang pertama dan
ketiga (tunggal atau jamak), dialog.
5) Puisi rakyat
a) Pantun merupakan jenis puisi rakyat yang terdiri
dari sampiran dan isi. struktrur dan kaidah
kebahasaan pantun yaitu : empat baris, 8 sampai
12 suku kata, dua baris pertama sampiran dan
dua baris berikutnya isi, memiliki rima akhir
sialng yang biasa diberi tanda a-b-a-b.
b) Syair merupakan puisi rakyat yang dibentuk oleh
empat larik pada setiap baitnya. syair tidak
memiliki sampiran, dan rima akhir syair selalu
berpola sama yaitu a-a-a-a.
6) Puisi baru merupakan puisi tidak terikat oleh jumlah
larik, suku kata, ataupun pola rimanya. Kaidah-
kaidah kebahasaan puisi baru
7) Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk
dialog, yang diekspresikan dengan menggunakan
percakapan dan lakuan pada pentas di hadapan
penonton. Struktur dama berbentuk alur atau babak
dan adegan yang pada umumnya tersususn sebagi
berikut.
a) Prolog adalah pembukaan atau pendahuluan
dalam sebuah drama.
b) Dialog merupakan media kiasan yang melibatkan
tokoh-tokoh drama. Di dalam dialog ini tersaji
urutan peristiwa yang dimulai dari orientasi,
komplikasi, dan resolusi.
c) Epilog adalah bagian terakhir dari sebuah drama
yang berfungsi untuk menyampaikan inti sari
cerita atau menafsirkan maksud cerita.

Dalam struktur drama, terkandung pula dua hal,


yakni wawancang dan kramagung.
Kegiatan Belajar 3. Struktur, Fungsi, dan Kaidah
Kebahasaan Teks Nonfiksi
1. Hakikat Teks Nonfiksi
Teks nonfiksi adalah  karya seni yang sifatnya berdasarkan
fakta dan kenyataan serta ada kebenaran di dalamnya ; eks
berdasarkan fakta dan kenyataan yang ditulis berdasarkan
kajian keilmuan dan atau pengalaman yang bersifat
informatif.
Trim (2014) mengklasifikasikan teks nonfiksi kedalam dua
jenis teks yaitu, teks faksi dan teks nonfiksi yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Teks faksi, merupakan teks yang ceritanya berbentuk
kisah berbasis kejadian sebenarnya. Jenis teks faksi
diantaranya, biografi, autobiografi, kisah nyata, memoar,
dan cerita-cerita dari kitab suci.
b. Teks nonfiksi ialah teks yang disusun berdasarkan data
valid tentang pengetahuan tanpa mengurangi isi data
tersebut. Jenis ini diantaranya, buku refrensi, buku
petunjuk/panduan, buku pelajaran, kamus,
ensiklopedia, directory, dan peta

2. Struktur, Fungsi, dan Kidah Kebahasaan Teks Nonfiksi


a. Esay merupakan bentuk tulisan yangmendorong
penulisnya untuk menguji ide yang mereka miliki
mengenaisuatu topik. Struktur Esai berupa:
1) Pendahuluan berisikan identifikasi topik yang akan
diangkat, dengan memberikan latar belakang berupa
penggambaran situasi atau kondisi terkini terkait
topik tersebut.
2) Bagian inti berisikan bagian pengembangan ide yang
dimuat dalam thesis statement
3) Simpulan bagian tempat penulis melakukan
penguatan terhadap topik yang telah dinyatakan
pada thesis statement dan telah dibahas pada bagian
inti esai.

Fungsi Esai adalah sebagai berikut.


1) Eksploratif: melakukan eksplorasi atas respon
individu terhadap peristiwa, fenomena, ide atau
gagasan tertentu.
2) Persuasi: mengajak pembaca untuk meyakini opini
penulis serta mengajak pembaca untuk melakukan
aksi atau tindakan tertentu.
3) Explain: menjelaskan kepada pembaca tentang suatu
hal atau bagaimana melakukan suatu hal atau
bagaimana sesuatu itu bekerja.
4) Compare: membandingkan dan mengontraskan dua
atau lebih ide, peristiwa, litratur atau hal lainnya.
5) Showing: menunjukan tentang bagaiamana sebab
akibat yang ditimbulkan oleh suatu hal atau
fenomena
6) Describe: mendeskripsikan suatu permasalahan dan
menawarkan solusianya

Kaidah Kebahasaan Esai


1) Kata baku
2) Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki
kandungan informasi yang baik dan tepat. kalimat
efektif dengan harus memenuhi syarat: kelengkapan,
kelogisan, kesepadanan, kehematan, logis
3) Makna lugas atau denotatif adalah makna yang
sesuai dengan konsep asalnya dalam hal ini disebut
juga makna asal atau makna sebenarnya

b. Reviu Buku//Bab Buku/Artikel


Struktur Reviu Buku/Bab Buku/Artikel: pendahuluan,
ringkasan, inti reviu, simpulan
Fungsi Reviu Buku/Bab Buku/Artikel
1) Menunjukan padangan atau penilaian penulis reviu
terhadap buku/bab buku/atau artikel
2) Memberikan informasi kepada pembaca tentang
kelayakan yang dimiliki buku/bab buku/artikel
3) Membantu pembaca untuk mengetahui isi buku/bab
buku/artikel
4) Memberikan informasi kepada pembaca tentang
kelebihan dan kekurangan buku/bab buku/artikel
yang di reviu
5) Mengetahui perbandingan buku/bab buku/artikel
dengan karya lain yang sejenis
6) Memberikan informasi yang komprehensif tentang
buku/bab buku/artikel yang di reviu
7) Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah
buku/bab buku/artikel yang direviu pantas untuk
dijadikan refrensi atau tidak
8) Memudahkan pembaca dalam memahami hubungan
antara buku/bab
9) Memberikan pertimbangan bagi pembaca sebelum
memutuskan untuk memilih, membeli dan
menikmati buku atau artikel.
Kaidah Kebahasaan Reviu Buku/Bab Buku/Artikel
1) Penggunaan istilah
2) Penggunaan sinonim dan antonim
3) Penggunaan frasa kata benda (nomina)
4) Penggunaan frase kata kerja (verba)
5) Penggunaan kata ganti (pronomina)
6) Penggunaan kata hubung (konjungsi)
7) Menggunakan kata kerja material dan relasional

c. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah berbasis penelitian adalah bentuk tulisan
yang memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Dapat dikatakan bahwa artikel jenis ini merupakan
bentuk ringkasan laporan penelitian yang dikemas
dalam struktur yang lebih ramping. Pada dasarnya
artikel jenis ini dapat dibagi ke dalam dua kategori,yakni
(1) artikel yang memuat kajian hasil penelusuran
pustaka, dan (2) artikel yang berisikan ringkasan hasil
penelitian yang memang dilakukan oleh penulis secara
langsung.

Struktur Umum Artikel Ilmiah. Sistematik yang


umumnya diikuti adalah setelah penulisan abstrak
danpendahuluan, bagian metode penelitian, temuan dan
pembahasan diganti dengan poin-poin teori atau konsep
yang dihasilkan daripenelusuran pustaka yang telah
dilakukan.

Fungsi artikel ilmiah adalah sebagai berikut.


1) Fungsi pendidikan, yaitu untuk memberikan
pengalaman yang berharga bagi penulisnya
sehingga ia mampu menulis, berikir, dan
mempertanggungjawabkan tulisannya secara ilmiah
2) Fungsi penelitian, yakni sebagai sarana bagi
penulisnya guna menerapkan prosedur ilmiah dan
memprkatikannya dakam usaha mengembangkan
ilmu pengetahuan
3) Fungsi fungsional, yakni sebagai alat
pengembangan ilmu pengetahuan, tambahan bahan
pustaka, dan kepentingan praktis di lapangan
dalam satu disiplin ilmi tertentu.

Kaidah Kebahasaan Artikel Ilmiah


1) Bahasa yang taat asas baik dalam hal teknik
penulisannya (ejaan), kata dan pilihan katanya,
susunan kalimatnya, paragrafnya, serta unsur
makna yang terkandung dalam bahasa tersebut
2) Titik pandangan kebahasaan harus taat asas
3) Istilah yang digunakan haruslah istilah keilmuan
4) indari bahasa yang telah usang, kolot, dan basi
5) Hindari bahasa yang ekstrem, berlebihan, dan haru
6) ahasa yang digunakan lebih menekankan pada
aspek komunikasi dengan pikiran daripada
perasaan
7) Kalimat dan alinea sebagaiknya sedang, tidak
terlalu pendek dan tidak terlalu panjang.

Contoh artikel ilmiah adalah sebagai berikut


Teks narasi sejarah merupakan jenis teks nonfiksi yang
berisi tentang tentang peristiwa yang terjadi dalam
masyarakat pada masa lampau yang disusun sesuai
dengan rangkaian kausalitasnya serta proses
perkembangannya dalam segala aspeknya yang berguna
senagai pengalaman untk dijadikan pedoman kehidupan
manusia masa sekarang serta arah cita-cita pada masa
yang akan datang. Struktur teks narasi sejarah terdiri
dari orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi.

Fungsi Teks Narasi Sejarah


1) Sejarah sebagai suatu peristiwa adalah kejadian
2) Sejarah sebagai kisah(history-as-narative) adalah
berupa cerit aatau narasi yang disusun berdasarkan
memori, kesan, atau tafsiran manusia
3) Sejarah sebagai ilmu adalah susunan pengetahuan (a
body of knowledge) tentang cerita mengenai peristiwa
yang benar-benar terjadi dalam masyarakat manusia
pada masa yang lampau secara sistematis dan
metodis.

Kaidah Kebahasaan teks narasi sejarah adalah sebagai


berikut.
a) Penggunaan kalimat yang menyatakan peristiwa pada
masa lampau.
b) Menggunakan kata-kata yang bermakna tindakan
atau perbuatan.
c) Menggunakan fungsi keterangan tempat dan waktu.
d) Menggunakan konjungsi temporal (berdasarkan
urutan waktu)
e) Menggunakan konjungsi kausalitas

d. Surat
Berdasarkan isinya
1) Surat pribadi, yaitu surat yang berisi masalah pribadi
yang ditujukan kepada keluarga, teman atau kenalan
2) Surat dinas/resmi, yaitu surat yang dibuat oleh
instansi pemerintah dan dapat dikirmkan oleh semua
pihak yang memiliki hubungan dengan instansi
tersebut.
3) Surat niaga/dagang, yaitu surat yang dibuat oleh
suatu perusahaan yang ditujukan kepada semua
pihak yang berkaitan dnegan perusahaan.

Berdasarkan keamanan isinya


1) Surat sangat rahasia, yaitu surat yang berisi
dokumen/naskah yang sangat penting yang
berhubungan dengan rahasia kemanan negara.
2) Surat rahasia, yaitu surat yang berisi dokumen
penting yang hanya boleh diketahui oleh pejabat
yang berhak menerimanya.
3) Surat terbatas, yaitu surat yang isinya hanya boleh
diketahui oleh para pejabat tertentu.
4) Surat biasa, yaitu surat yang berisi masalah biasa,
bukan rahasiayang bila diketahui oleh orang lain
tidak meragukan lembaga atau pejabat yang
bersangkutan.

Berdasarkan derajat penyelesaiannya:


1) Surat sangat segera (kilat) yaitu surat yang isinya
harus segera mungkin diketahui oleh penerima surat
dan harus sesegera mungkin diselesaikan atau
ditanggapi.
2) Surat segera, yaitu surat yang isinya harus segera
diketahui dan ditanggapi.
3) Surat biasa, yaitu surat yang isinya tidak harus
segera diketahui, ditanggapi

Berdasarkan jangkauan penggunaanya:


1) Surat intern, yaitu surat yang hanya digunakan
untuk berkomunikasi dalam satu kantor/ instansi
yang bersangkutan.
2) Surat ekstern, yaitu surat yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan pihak- pihak diluar
kantor/instansi yang bersangkutan

Berdasarkan jumlah penerimanya:


1) Surat edaran, yaitu surat yang beredar diluar
kator/instansi yang bersangkutan
2) Pengumuman, yaitu surat yang diutujukan kepada
para pejabat, para karyawan, dan masyarakat umum
3) Surat biasa, yaitu surat yang ditujukan kepada
seseorang, pejabat, atau instansi tertentu.
Struktur Surat
Struktur yang harus dilengkapi dalm penulisan surat
resmi diantaranya: kop surat, nomor surat, tanggal
surat, lampiran atau perihal, salam pembuka, isi surat,
salam penutup , tanda tangan pengirim surat,
tembusan.

Fungsi surat adalah sebagai berikut.


1) Sebagai alat komunikasi tulis
2) Sebagai tanda bukti tertulis
3) Sebagai alat pengingat
4) Sebagai pedoman untuk bertindak
5) Sebagai keterangan keamanan
6) Sebagai duta/wakil organisasi
7) Sebagai dokumentasi historis dari suatu kegiatan.

Kaidah kebahasaan surat adalah sebagai berikut


1) Surat harus disusun dengan teknik penyusunan
surat yang
2) Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan
eksplisit
3) Bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang
benar/ baku

3. Fokus Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar


Dalam materi teks nonfiksi pembelajaran akan berfokus
pada pemahaman dan keterampilan menulis teks nonfiksi
itu sendiri. keterampilan menulis bukanlah keterampilan
yang diperoleh secara otomatis atau dibawa sejak lahir,
melainkan diperoleh melalui pembelajaran serta latihan
melainkan diperoleh melalui pembelajaran serta latihan.

Tujuan Pembelajaran Menulis Teks Nonfiksi di Sekolah


Dasar. Tujuan pembelajaran teks nonfiksi di kelas rendah
lebih menekankan pada hal-hal yang sangat dekat dengan
kehidupan siswa. Tujuan pembelajaran teks nonfiksi siswa
Sekolah Dasar kelas tinggi salah satu contoh kegiatannya
ialah membuat ringkasan, menulis teks prosedur tentang
memuat mainan dan cara menggunakannya, menulis
deskripsi tentang benda di sekitar atau seseorang dengan
bahasa yang runut, menulis surat untuk teman sebaya
tentang pengalaman, undangan, atau cita-cita dengan
bahasa yang komunikatif, menyusun laporan sederhana
hasil pengamatan, meringkas subbab buku menggunakan
bahasa sendiri, menulis pengalaman pribadi dalam bentuk
prosa sederhana, menyampaikan informasi dalam bentuk
iklan dengan bahasa yang komunikatif, dan menulis surat
resmi.

4. Analisis Materi Pelajaran (AMP) Teks Nonfiksi Sekolah Dasar


Materi-materi yang tercantum dalam kompetensi dasar (KD)
harus dijabarkan kembali oleh guru untuk menentukan
materi prasyarat, materi inti, dan materi pengembangannya.

Kegiatan Belajar 4. Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak


1. Hakikat Sastra Anak
Sastra anak mencakupi semua jenis penulisan kreatif  dan
imajinatif yang khusus untuk dibaca dan menghibur anak-
anak. Sastra anak-anak meliputi semua jenis penulisan
kreatif dan imajinatif yang khusus untuk dibaca dan
menghibur anak anak. Sastra anak. 

2. Hakikat Apresiasi Sastra Reseptif dan Ekspresif


Apresiasi anak di sekolah dasar dibagi dua yaitu apresiasi
sastra secara reseptif dan apresiasi sastra secara
ekspresif/produktif. 
Apresiasi sastra anak secara reseptif adalah kegiatan
mengapresiasi dengan teori resepsi pada sebuah karya. 
Apresiasi ekspresif/produktif merupakan apresiasi karya
sastra yang menekankan pada proses kreatif dan
penciptaan.   

3. Pendekatan dalam Mengapresiasi Sastra Anak


a. Pendekatan emotif merupakan suatu pendekatan yang
berusaha menemukan unsur-unsur emosi atau
perasaan pembaca.
b. Pendekatan didaktis adalah suatu pendekatan yang
berusaha menemukan dan memahami gagasan,
tanggapan, evaluatif maupun sikap itu dalam hal ini
akan mampu terwujud dalam suatu pandangan etis,
filosofis, maupun agamis
c. Pendekatan analitis merupakan pendekatan yang
berupaya membantu pembaca memahami gagasan, cara
pengarang menampilkan gagasan, sikap pengarang,
unsur intrinsik, dan hubungan antara elemen itu

4. Perkembangan Kemampuan Mengapresiasi Sastra Anak


a. Usia 1-2 tahun: rima permainan, macam-macam
tindakan (sedikit memperhatikan kata-kata).
b. Usia 2-7 tahun: anak mampu memahami struktur cerita
c. Usia 7-11 tahun (operasi konkret): tanggapan yang
fleksibel, memahami struktur sebuah buku, alur sorot
balik dan identifikasi berbagai sudut pSaudarang cerita.
d. Usia 11-13 tahun ke atas (operasi formal): mampu
berpikir abstrak, bernalar dari hipotesis ke simpulan
logis.

5. Unsur Intrinsik Puisi


a. Tema, yaitu ide atau gagasan yang menduduki tempat
utama di dalam cerita
b. Rasa, yaitu dapat diartikan emosional seorang penyair
dalam menulis puisi.
c. Nada, yaitu dalam puisi seseorang dapat menangkap
sikap penyair lewat intonasi atau nada saat
menyampaikan puisi.
d. Amanat, yaitu pesan-pesan yang ingin disampaikan
pengarang kepadapembaca, pendengar, atau penonton.
e. Diksi (Pilihan kata), yaitu hal yang penting untuk
keberhasilan menulis puisi yang dicapai dengan
mengintensifkan pilihan kata.
f. Imajeri, yaitu suatu kata atau kelompok kata yang
digunakan untuk mengungkapkankembali kesan-kesan
panca indra dalam jiwa kita.
g. Pusat pengisahan atau titik pSaudarang, yaitu cara
penyampaian cerita, ide, gagasan, atau kisahan cerita.
h. Gaya bahasa, yaitu cara mengungkapkan pikiran
melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa
dan kepribadian penulis atau pemakai bahasa.
i. Ritme atau irama, yaitu totalitas tinggi rendahnya suara,
panjang pendek, dan cepat lambatnya suara waktu
membaca puisi yang dibentuk oleh pengaturan larik.
j. Rima atau sajak, yaitu persamaan bunyi yang dapat
terjadi di awal, tengah, dan akhir.

6. Unsur Intrinsik Prosa


a. Plot atau alur cerita, yaitu urutan atau rangkaian
peristiwa dalam cerita
b. Penokohan,yaitu cara pengarang menggambarkan dan
mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
c. Latar atau setting,yaitu segala keterangan, petunjuk,
pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang,
suasana dan situasi terjadinya peristiwa dalam cerita.
d. Tema, yaitu gagasan,ide,atau pikiran utama yang
mendasari suatu karya.
e. Pesan atau amanat, yaitu ajaran moral atau pesan yang
ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya.
f. Sudut pSaudarang, yaitu cara memSaudarang dan
menhadirkan tokoh- tokoh cerita dengan menempatkan
dirinya pada posisi tertentu.
g. Konflik, yaitu penyajian tikaian dalam sebuah cerita.
7. Unsur Intrinsik Drama
a. Perwatakan atau karakter tokoh, yaitu keseluruhan ciri-
cirijiwa seseorang tokoh dalamlakon drama. Karakter ini
diciptakan oleh penulis lakon untuk diwujudkan oleh
para pemain drama.
b. Dialog, yaitu ciri khas dari suatu drama yaitu berupa
naskah tersebut berbentuk percakapan atau dialog yang
harus memperhatikan ragam lisan yang komunikatif.
c. Latar, yaitu tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan
dalam sebuah drama.
d. Alur, yaitu rangaian peristiwa yang membentuk suatu
kesatuan cerita dalam drama.

8. Jenis Sastra Anak di SD


Sastra anak-anak sebagai sumber pembelajaran bahasa di
sekolah dasar terdiri atas berbagai jenis, yaitu: buku
bergambar, fiksi realistik, fiksi sejarah, fantasi, fiksi ilmiah,
sastra tradisional, puisi, biografi, dan otobiografi.

9. Pembelajaran Sastra Anak di SD


Pembelajaran sastra dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya sastra.
Kegiatan mengapresiasi karya sastra berkaitan dengan
latihan mempertajam perasaan, penalaran, daya khayal,
serta kepekaan terhadap masyarakat, budaya, dan
lingkungan hidup.

10.Strategi Pembelajaran Sastra di SD


a. Bercerita
b. Berbicara
c. Bercakap-cakap
d. Mengungkapkan pengalaman
e. Membacakan puisi
f. Mengarang terikat & bebas
g. Menulis narasi, deskripsi, eksposisi & argumentasi
h. Menulis berdasarkan gambar/visual
i. Mendramatisasikan karya sastra

2 Daftar materi 1. Kalimat


yang sulit 2. Paragraf
dipahami di
modul ini
3 Daftar materi 1. Teks tanggapan
yang sering
mengalami
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai