Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR KERJA MANDIRI

MODUL 1
PROFESIONAL

BAHASA INDONESIA

Oleh :

SEPTI MALINDA, S.Pd

GURU KELAS SD

PPG DALAM JABATAN ANGKATAN IV TAHUN 2021


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Bahasa Indonesia
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ragam teks dan satuan bahasa pembentuk teks
2. Struktur,fungsi, dan kaidah kebahasaan teks fiksi
3. Struktur, fungsi, dan kaidah kebahasaan teks
nonfiksi
4. Apresiasi dan kreasi sastra anak
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep Kegiatan Belajar 1.
(istilah dan definisi) di Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks
modul ini

A. Ragam Teks adalah macam atau jenis teks/naskah berupa


kata- kata asli pengarang. Dapat dikatakan juga ragam teks
adalah pengelompokkan teks berdasarkan isi dan bentuk teks di
antaranya macam-macam atau jenis-jenis teks yang terdiri atas
teks faktual, teks cerita, teks tanggapan dan teks normatif.
1) Teks Faktual adalah teks yang berisi suatu kejadian yang
bersifat nyata, benar-benar terjadi, tetapi tidak terikat
dengan waktu. Teks Faktual dibedakan menjadi dua jenis :
a. Teks Deskripsi
b. Teks Prosedur/Arahan
2) Teks Tanggapan adalah teks yang berisi sambutan
terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya) dan apa
yang diterima oleh panca indra, bayang-bayang dan angan-
angan. Teks Tanggapan ini dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu:
a. Teks Eksposisi
b. Teks Eksplanasi
3) Teks Cerita adalah teks yang menuturkan bagaimana
terjadinya suatu hal, peristiwa, mengisahkan kejadian yang
telah ada, perbuatan, pengalaman yang dinamis, dalam
suatu rangkaian waktu. Teks Cerita terdiri dari:
a. Teks cerita ulang
b. Anekdot
c. Eksemplum
d. Naratif
4) Teks Normatif adalah teks yang berpegang teguh pada
aturan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Pada
dasarnya teks normatif adalah teks yang isinya ditulis
berdasarkan sebuah peraturan, norma – norma atau
peraturan yang berlaku, baik dilingkungan masyarakat
maupun dalam lingkungan kenegaraan yang berkaitan
dengan hukum dan undang – undang. Teks normatif
biasanya memiliki unsur tentang agama atau nilai kebaikan.
Satuan Bahasa Pembentuk Teks

B. Satuan Bahasa Pembentuk Teks terdiri atas kata, frasa, klausa,


kalimat, dan paragraf.
1. Kalimat
Kalimat adalah satuan gramatikal yang disusun oleh konsituen
dasar dan intonasi final.
a. Klasifikasi kalimat
 Berdasarkan jumlah klausanya yaitu:
1). Kalimat tunggal
2). Kalimat bersusun atau dengan sebutan lain kalimat
majemuk bertingkat dan kalimat subordinatif
3). Kalimat majemuk atau disebut juga kalimat setara
 Berdasarkan struktur klausanya yaitu:
1). Kalimat lengkap
2). Kalimat tidak lengkap
 Berdasarkan amanat wacana yaitu:
1). Kalimat deklaratif
2). Kalimat introgatif
3). Kalimat imperatif
a. Kalimat aditif adalah kalimat terikat yang bersambung pada
kalimat pernyataan, berupa kalimat lengkap atau tidak.
b. Kalimat responsif adalah kalimat terikat yang bersambung
pada kalimat pertanyaan, berupa kalimat lengkap atau tidak
c. Kalimat interjektif adalah kalimat yang dapat terikat atau
tidak
 Berdasarkan pembentukan kalimat dari klausa inti dan
perubahannya, kalimat dibedakan menjadi :
1). Kalimat inti
2). Kalimat non inti
 Berdasarkan jenis klausa, kalimat dibedakan menjadi :
1). Kalimat verbal
2). Kalimat nonverbal
 Berdasarkan fungsi kalimat sebagai pembentuk paragraf,
kalimat dibedakan atas :
1). Kalimat bebas
2). Kalimat terikat

1) Paragraf
Paragraf dapat diartikan sebagai satuan gagasan di dalam
bagian suatu wacana, yang dibentuk oleh kalimat-kalimat yang
saling berhubungan dalam mengusung satu kesatuan pokok
pembahasan. Secara umum, paragraf dibentuk oleh unsur
gagasan pokok dan beberapa gagagan penjelas.
Berikut diagram unsur – unsur paragraf.
gagasan utama gagasan penjelas

Unsur - unsur paragraf

kalimat utama kalimat penjelas

a. Gagasan pokok dan gagasan penjelas


Secara umum, paragraf dibentuk oleh dua unsur, yakni :
• Gagasan pokok merupakan gagasan yang menjadi dasar
pengembangan suatu paragraf
• Gagasan penjelas merupakan gagasan yang berfungsi
menjelaskan gagasan pokok
b. Kalimat utama dan kalimat penjelas
• Kalimat utama merupakan kalimat yang menjadi tempat
dirumuskannya gagasan pokok
• Kalimat penjelas merupakan kalimat yang menjadi
tempat dirumuskannya gagasan penjelas.
c. Hubungan unsur-unsur paragraf
d. Ciri-ciri paragraf yang baik
1). Kepaduan paragraf mencakup dua hal, yakni :
(a). Kepaduan isi
(b). Kepaduan bentuk
2). Kesatuan paragraf
3). Kelengkapan
4). Ketetapan Pemilihan kata
e. Jenis-jenis paragraf
Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf dibedakan
menjadi 5 : paragraf deduktif, induktif, kombinasi,
deskriptif dan narasi.
Jenis – jenis paragraph
Jenis Paragraf Letak Kalimat Utama
Deduktif Di awal
Induktif Di akhir
Kombinasi Di awal dan di akhir
Deskriptif Tidak memiliki kalimat utama,
gagasan pokok tersebar.
C. Kompetensi Dasar Ragam Teks di Sekolah Dasar
Kompetensi dasar adalah kompetensi yang harus di kuasai
peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Berikut beberapa hal
yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran
teks fiksi di Sekolah Dasar, yaitu :
a. Analisis materi pelajaran dan analisis kompetensi dasar.
Setelah kompetensi dasar (KD) dipahami dengan baik,
selanjutnya perlu pengetahuan dan keterampilan
mengembangkan kompetensi dasar (KD) menjadi indikator.
Indicator dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
• Indikator kunci
• Indikator pendukung
• Indikator pengayaan
b. Menentukan tujuan pembelajaran
c. Menentukan pendekatan dan metode pembelajaran
d. Menentukan media pembelajaran
e. Menentukan sumber belajar
f. Langkah – langkah pembelajaran
g. Penilaian
Kegiatan belajar 2
Struktur, fungsi, dan kaidah kebahasaanteks fiksi

Teks Unsur teks fiksi


fiksi tema,perwatakan,
KB 2 alur,latar,amanat
Struktur,
Fungsi dan
kaidah
kebahasaan 1.oreintasi,berisi
teks fiksi Struktur pengenalan tema
teks fiksi tokoh dan latar

2. komplikasi,berisi
cerita tentang
masalah yang dialami
tokoh utama

3. hresolusi,merupaka
nbagian
penyelesainandari
masalah yang
dialamai tokoh

a. Teks fiksi
Teks fiksi adalah teks yang berisi kisahan atau cerita yang
dibuat berdasarkan imajinasi pengarang yang diolah
berdasarkan pengalaman, pandangan, tafsiran, kecendikiaan,
wawasan dan penilaian terhadap peristiwa, baik nyata maupun
rekaan.
b. Bahasa tulisan teks fiksi bermakna :
1. Denotatif : makna yang sebenarnya atau makna yang sesuai
dengan pengertian yang dikandung oleh kata tersebut.
2. Konotatif : Makna sebenarnya, mempunyai makna tautan
(kias/makna tambahan)
3. Asosiatif :
4. Ekspresif : membayangkan suasana hati pengarang
5. Sugestif : bersifat mempengaruhi pembaca
6. Plastis : bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca
c. Unsur-unsur teks fiksi
1. Tema : ide atau gagasan yang ingin disampaikan pengarang
dalam cerita
2. Perwatakan : karakteristik dari tokoh dalam cerita
3. Alur : rangkaian peristiwa dalam cerita yang terhubung
secara kasual.
4. Latar : gambaran tentang tempat, waktu, dan suasana
dialami oleh tokoh.
5. Amanat : nilai-nilai /suatu pesan yang disampaikan oleh
penulis kepada pembaca melalui sebuah tulisan atau cerita
d. Struktur teks fiksi
1. Orientasi, berisi pengenalan tema, tokoh dan latar
2. Komplikasi, berisi cerita tentang masalah yang dialami
tokoh utama
3. Resolusi, bagian penyelesaian masalah yang dialami tokoh.
e. Jenis teks fiksi
1. Cerita rakyat : cerita yang berkembang di tengah-tengah
kehidupan masyarakat dan disampaikan turun-menurun.
Jenis cerita rakyat : 1. mite (tentang para dewa), 2. Sage
(kehidupan raja/pahlawan), 3. Legenda (Asal-usul tempat),
4. Fabel (Pertokohan binatang).
2. Cerita Fantasi : cerita yang sepenuhnya dikembangkan
berdasarkan khayalan, imajinasi atau fantasi yang tidak
terjadi di alam nyata.
3. Cerita pendek : cerita rekaan yang menurut wujud fiksinya
berbentuk pendek yang memiliki ciri-ciri ; alur singkat,
tokoh yang muncul hanya beberapa orang, latar dalam
lingkungan terbatas, tema yang diangkat relatif sederhana.
4. Cerita inspiratif : teks narasi yang menyajikan suatu
inspirasi keteladanan kepada banyak orang.
5. Puisi rakyat : jenis puisi yang berkembang pada kehidupan
masyarakat sehari-hari contohnya pantun dan syair.
- Pantun terdiri dari sampiran dan isi dengan pola a-b-a-b
- Syair dibentuk oleh empat larik pada setiap baitnya dengan
pola a-a-a-a
6. Puisi baru : puisi yang tidak terikat oleh jumlah larik, suku
kata ataupun pola rimanya.
7. Drama : Cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang
diekspresikan dengan menggunakan percakapan dan lakuan
pada penta di hadapan penonton.
f. Kompentensi dasar teks fiksi di sekolah dasar
Hal yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan kegiatan
pembelajaran teks fiksi di sekolah dasar :
1. Analisis materi pelajaran dan analisis kompetensi dasar
2. Menentukan tujuan pembelajaran
3. Menentukan pendekatan dan metode pembelajaran
4. Menentukan media pembelajaran
5. Menentukan sumber belajar
6. Langkah-langkah pembelajaran
7. Penilaian

Kegiatan Belajar 3 :
Struktur , fungsi, dan kaidah kebahasaanteks nonfiksi

1. Teks nonfiksi
Teks nonfiksi adalah Tulisan berbasis data dan fakta sebenarnya
disajikan dengan gaya bahasa formal atau non formal berupa
argumentasi, eksposisi, atau desktripsi yang bersifat informatif
sehingga dijadikan referensi oleh pembaca karena dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2. Klasifikasi teks nonfiksi terbagi 2 yaitu :
a) teks faksi : teks yang ceritanya berbentuk kisah berbasis
kejadian sebenarnya, contohnya biografi, autobiografi, kisah
nyata, memoar, dan cerita-cerita dari kitab suci
b) teks nonfiksi : teks yang disusun berdasarkan data valid
tentang pengetahuan tanpa mengurangi isi data terebut,
contohnya buku panduan, buku referensi, buku pelajaran,
kamus, ensiklopedia, directory, dan peta.
3. Hal yang perlu diperhatikan dalam menulis nonfiksi :
a) Mengkonstruksi : argumen penulis, struktur informai
berdasarkan data dan fakta, susunan teks terstruktur, gaya
bahasa yang digunakan, tata bahasa, teknik pengembangan
penulisan serta penyajian
b) Rekontruksi : proses revisi secara berulang dan kontinyu
c) Menulis adalah cara berpikir
d) Menulis berbeda dengan berbicara
4. Teks nonfiksi yang dipelajari di sekolah dasar berdasarkan
standar isi Bahasa Indonesia yaitu :
a) Teks deskriptif : mendeskripsikan benda atau tempat
b) Teks eksplanasi : bertujuan memberikan informasi
c) Teks prosedur : pentunjuk membuat atau melakukan sesuatu
d) Teks laporan : pengamatan siswa dalam pembelajaran
e) Teks tanggapan : ucapan terima kasih dan permintaan maaf
f) Teks cerita : pengalaman pribadi dan buku harian
g) Teks paparan iklan
5. Jenis-jenis teks nonfiksi :
1) ESAI
 Esai adalah tulisan lepas yang lebih luas dari paragraf,
yang diarahkan untuk mengembangkan ide mengenai
sebuah topik. Dalam menulis esai, penulis dapat
mengungkapkan apa yang dipikirkannya beserta alasannya,
dan mengikuti kerangka penyampaian pikiran yang selain
memerlukan teknik, juga memerlukan kualitas personal,
kemauan, serta kualitas pemikiran
 Struktur esai , terbagi menjadi 3 yaitu :
(1). Pendahuluan, berisikan identifikasi topik yang hendak
diangkat
(2). Bagian inti, Pengembangan ide yang merupakan
pemetaan logis dari topik yang hendak dibahas sesuai
dengan tujuan jenis esainya
(3). Kesimpulan : penguatan terhadap topik yang berupa
ringkasan pembahasan
 Fungsi Esai :
(1). Ekploratif : respon individu terhadap peristiwa,
fenomena, ide atau gagasan tertentu
(2). Persuasi : mengajak pembaca untuk menyakini opini
penulis serta mengajak pembaca untuk melakukan aksi
atautindakan tertentu.
(3). Explain : menjelaskan sesuatu atau bagaimana suatu
bekerja
(4). Compare : membandingkan atau mengontraskan dua
atau lebih ide, peristiwa, literatur atau hal lainnya
(5). Showing : menunjukkan tentang bagaimana sebab
akibat yang ditimbulkan oleh suatu hal atau fenomena.
(6).Desribe : mendeskripsikan suatu permasalahan dan
menawarkan solusinya
 Kaidah kebahasaan Esai harus menggunakan kata baku
serta memenuhi syarat sebagai kalimat efektif yang
memiliki makna lugas
2) Reviu buku/Bab buku/Artikel
Melakukan reviu terhadap buku/bab buku/artikel adalah
upaya untuk membaca secara seksama kemudian melakukan
evaluasi terhadap buku/bab buku/artikel yang dibaca
tersebut dengan tujuan memberikan rekomendasi apakah
buku/bab buku/artikel tersebut layak untuk dibaca.
 Struktur Reviu buku/bab buku/artikel terbagi menjadi 4
bagian yaitu :
(1). Pendahuluan
(2). Ringkasan atau uraian pendek
(3). Inti reviu, analisis kritis yang berisi kekurangan atau
kelebihan dari buku/bab buku/artikel
(4). Simpulan
 Fungsi Reviu buku/bab buku/artikel adalah :
(1). Menunjukkan penilaian penulis
(2). Memberikan informasi mengenai kelayakan yang
dimiliki buku/bab buku/artikel.
(3). Membantu pembaca mengetahui isi buku/bab
buku/artikel
(4). Memberikan informasi kelebihan atau kekurangan
(5). Mengetahui perbandingan dengan karya lain
(6). Memberikan informasi yang komprehensif
(7). Memberikan pertimbangan untuk referensi
(8). Memudahkan pembaca dalam memahami hubungan
antara buku/bab buku/artikel yang sejenis lainnya.
(9). Memberikan pertimbangan sebelum membeli, memilih,
menikmati buku/bab buku/artikel.
 Kaidah Kebahasaan reviu buku/bab buku/artikel yaitu :
(1) Penggunaan istilah
(2) Penggunaan sinonim dan antonim
(3) Penggunaan frasa kata benda (nominal)
(4) Penggunaan frasa kata kerja (verba)
(5) Pengunaan kata ganti (pronomina)
(6) Penggunaan kata hubung (kongjungsi)
6. Artikel Ilmiah
Artikel Ilmiah berbasis penelitian adalah bentuk tulisan yang
memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan yang
berbentuk ringkasan laporan penelitian yang dikemas dalam
struktur yang lebih ramping.
 Jenis artikel Ilmiah dibagi 2 yaitu (1) artikel yang memuat
kajian hasil penelusuran pustaka, (2) artikel yang berisikan
ringkasan hasil penelitian yang memang dilakukan oleh
penulis secara langsung.
 Struktur umum artikel ilmiah
Artikel berbasis penelitian Artikel berbasis kajian
pustaka
1. Abstrak 1. abstrak
2. Pendahuluan 2. pendahuluan
3. Metode penelitian 3. konsep A
4. Temuan penelitian 4. konsep B
5. Pembahasan 5. Konsep C….dst
6. Kesimpulan, rekomendasi, 6. Kesimpulan,
implikasi rekomendasi, implikasi
 Tujuan Artikel Ilmiah
(1) Untuk memecahkan masalah
(2) Untuk mencapai tujuan khusus
(3) Untuk menambah pengetahuan ilmu dan konsep satu
pokok masalah
(4) Membina kemampuan menulis
(5) Membina kemampuan berpikir ilmiah penulis
 Fungsi Artikel ilmiah
(1) Fungsi pendidikan
(2) Fungsi penelitian
(3) Fungsi fungsional
 Kaidah kebahasaan artikel ilmiah
(1) Baku,
(2) Denotatif, haruslah bermakan lugas
(3) Berkomunikasi dengan piekiran bukan perasaaan
(4) Kohesif, bersifat padu digunakan kata-kata petunjuk
atau penghubung
(5) Koheren, satu makna atau ide pokok
(6) Mungutamakan kalimat pasif
(7) Konsisten dalam segala hal
(8) Logis
(9) Efektif
(10) Kuantitatif, diukur secara pasti
(11) Terhindar dari kesalahan umum bahasa indonesia
 Contoh artikel ilmiah
1. Teks narasi sejarah : jenis teks nonfiksi yang berisi
tentang peristiwa yang terjadi dalam masyarakat pada
masa lampau yang disusun sesuai dengan rangkaian
kausalitasnya serta proses perkembangannya dalam
segala aspeknya yang berguna sebagai pengalaman
untuk dijadikan pedoman kehidupan manusia masa
sekarang serta arah cita-cita pada masa yang akan
datang. Struktur teks narasi sejarah : (1). Orientasi, (2)
urutan peristiwa, (3) Reorientasi.
Fungsi Teks narasi sejarah :
- Sejarah sebagai sebuah peristiwa
- Sejarah sebagai kisah
- Sejarah sebagai ilmu
Kaidah kebahasaan teks narasi sejarah
- Kalimat yang menyatakan peristiwa pada masa
lampau
- Menggunakan kata-kata yang bermakan tindakan
atau perbuatan
- Menggunakan Fungsi keterangan tempat dan waktu
- Menggunakan kongjungsi temporal (berdasarkan
urutan waktu)
- Menggunakan kongjungsi kausalitas : karena,
sebab, karenz itu, oleh karena itu
2. Surat
Surat adalah alat komunikasi secara tertulis dengan
menggunakan persyaratan khusus yang khas sesuai
dengan aturan surat-menyurat

Jenis-jenis surat berdasarkan


A. Isinya B.Keamanan C. Derajat D. Jangkauan E. Jumlah
Isinya Penyelesaian Penggunaannya Penerimanya
1. pribadi 1. sangat rahasia 1.sangat segera 1. intern 1. edaran
2. dinas 2. rahasia 2. segera 2. ekstern 2.pengumuman
3. niaga 3. terbatas 3. biasa 3. biasa
4. biasa

Struktur surat yaitu : Fungsi Surat yaitu :


(1)Kop surat (1) Alat komunikasi
(2)Nomor surat (2) Alat bukti tertulis
(3)Tanggal surat (3) Alat bukti historis
(4)Lapiran atau perihal (4) Alat pengingat
(5)Salam pembuka (5) Duta organisasi
(6)Isi surat (6) Pedoman kerja
(7)Salam penutup
(8)Tandatangan pengirim
Kaidah kebahasaan surat yaitu :
(1) Surat harus disusun dengan teknik penyusunan surat
yang benar
(2) Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan
eksplisit
(3) Menggunakan bahasa yang benar/baku
Fokus pembelajaran menulis di sekolah dasar :
membiasakan siswa menulis dengan sikap yang benar
dengan cara siswa mengusasai teknik menulis kata, latihan
merangkai kata menjadi kalimat dan kalimat menjadi
paragraf dan yang terakhir paragraf-paragraf disusun
menjadi sebuah wacana.
Tujuan pembelajaran Fiksi di sekolah dasar dilihat pada
kompetensi inti (KI) dan kompetensi Dasar (KD) bahasa
Indonesia di sekolah dasar yang tertuang dalam
Permendikbud no. 37 tahun 2018.

Kegiatan Belajar 4.

Apresiasi dan kreasi sastra anak


A. Hakikat Sastra Anak
Sastra anak adalah karya sastra yang secara khusus dapat
dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab
dengan anak-anak, yaitu anak yang berusia antara 6- 13 tahun.
Hakikat sastrak-anak adalah bentuk kreasi imajinatif dengan
paparan bahasa tertentu yang menggambarkan dunia rekaan,
menghadirkan pemahaman dan pengalaman tertentu, dan
mengandung nilai estetika tertentu yang dapat dibuat oleh orang
dewasa ataupun anak-anak.
Salah satu jenis sastra anak adalah puisi.
B. Hakikat Apresiasi Sastra Reseptif dan Ekspresif / Produktif
Dua hal yang terkait dengan apresiasi, yaitu :
1. Apresiasi Sastra Reseptif
Apresiasi Sastra Reseptif adalah kegiatan mengapresiasi
dengan teori resepsi pada sebuah karya.
2. Apresiasi Sastra Ekspresif/Produktif
Apresiasi sastra ekspresif/produktif merupakan kegiatan
mengapresiasi karya sastra yang menekankan pada proses
kreatif dan penciptaan.
C. Pendekatan dalam Mengapresiasi Sastra Anak
Pendekatan yang dapat diterapkan dalam mengapresiasi sastra
anak –anak secara reseptif, diantaranya :
1. Pendekatan Emotif
Pendekatan Emotif merupakan suatu pendekatan yang
berusaha menemukan unsur-unsur emosi atau perasaan
pembaca.
2. Pendekatan Analitis
Pendekatan Analitis merupakan pendekatan yang berupaya
membantu pembaca memahami gagasan, cara pengarang
menampilkan gagasan, sikap pengarang,unsur intrinsik, dan
hubungan antara elemen itu sehingga dapat membentuk
keselarasan dan kesatuan dalam rangka terbentuknya
totalitas bentuk dan maknanya.
3. Pendekatan Didaktis
Pendekatan didaktis adalah suatu pendekatan yang berusaha
menemukan dan memahami gagasan.
D. Perkembangan Kemampuan Mengapresiasi Sastra anak
1. Usia 1-2 tahun: rima permainan, macam-macam tindakan
(sedikit memperhatikan kata-kata)
2. Usia 2-7 tahun: anak mampu memahami struktur cerita:
secara simbolik melalui bahasa, permainan dan gambar
3. Usia 7-11 tahun (operasi konkret): tanggapan yang fleksibel,
memahami struktur sebuah buku, alur sorot balik dan
identifikasi berbagai sudut pandang cerita
4. Usia 11-13 tahun ke atas (operasi formal): mampu berpikir
abstrak, bernalar dari hipotesis ke simpulan logis
E. Unsur Instrinsik puisi
Unsur instrinsik puisi adalah unsur-unsur puisi yang
membangun puisi dari dalam. Unsur yang tergolong unsur
intrinsik puisi adalah : tema, rasa, nada, amanat, diksi (pilihan
kata), imajeri, pusat pengisahan atau titik pandang, gaya bahasa,
ritme atau irama, dan rima atau sajak.
F. Unsur Intrinsik Prosa
Unsur instrinsik prosa merupakan karya yang digunakan untuk
mendeskripsikan suatu cerita, ide, atau fakta. Unsur intrinsik
prosa mencakup : plot atau alur cerita, penokohan, latar atau
settting, tema, pesan atau amanat, sudut pandang, dan konflik.
G. Unsur Intrinsik Drama
Unsur intrinsik drama merupakan jenis karya sastra yang
menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak.
Didalam drama terdapat unsur – unsur :
1. Unsur pertunjukan diantaranya adalah :
Pemain (aktor), yaitu orang yang memeragakan peran di
dalam cerita.
Pentas, yaitu panggung tempat tempat pertunjukn drama.
Sutradara,yaitu pemimpin dalam pementasan drama yang
juga bertanggung jawab dalam kesuksesan pementasan
drama dan membuat perencanaan yang matang
Penonton
2. Unsur cerita, diantaranya adalah :
Perwatakan atau karakter tokoh, yaitu keseluruhan ciri-
cirijiwa seseorang tokoh dalamlakon drama. Karakter ini
diciptakan oleh penulis lakon untuk diwujudkan oleh para
pemain drama.
Dialog, yaitu ciri khas dari suatu drama yaitu berupa naskah
tersebut berbentuk percakapan atau dialog yang harus
memperhatikan ragam lisan yang komunikatif.
Latar, yaitu tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan
dalam sebuah drama.
Alur, yaitu rangaian peristiwa yang membentuk suatu
kesatuan cerita dalam cerita.

H. Jenis- jenis sastra anak di SD


Sastra anak – anak sebagai sumber pembelajaran bahasa di sekolah
dasar terdiri atas berbagai jenis, yaitu : buku bergambar, fiksi
realistic, fiksi sejarah, fanyasi, fiksi ilmiah, sastra tradisonal, puisi,
biografi dan otobiografi. Berikut diuraikan cerita yang sesuai
dengan tingkat perkembangan anak – anak :
1. Prasekolah-Kelas I SD cerita yang digemari adalah cerita-
cerita lugas, singkat yang akrab dengan dunia mereka:
fabel, anak-anak, rumah, manusia, mainan, humor, sajak-
sajak dongengan, sajak-sajak merdu dengan rima-rima
yang indah.
2. Usia 6-10 Tahun. Kelas I - IV SD: cerita binatang, cerita
anak di negeri lain, hikayat lama dan baru.
3. Usia 11-14 Tahun. Kelas V - VI SD: membutuhkan cerita
nyata, cerita tentang kehidupan orang dewasa, cerita
pahlawan, dan cerita-cerita yang mengajarkan tentang cita-
cita pribadi, petualangan, kepahlawanan, biografi,
otobiografi, mite, legenda
I. Pembelajaran sastra anak di SD
Adapun pembelajaran abad ke-21 mencerminkan empat hal yakni
1. Kemampuan berpikir kritis (critical thinking skill),
2. Kreativitas (creativity),
3. Komunikasi (communication)
4. Kolaborasi (collaboration)
Kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pendidik guru dalam
pembelajaran karya sastra anak antara lain :
1. Memahami karakteristikpeserta didik mencakup tingkat
apresiasi, minat, bakat aspirasi, dan kesulitan.
2. Sebagai pendidik seorang guru harus menguasai bahasa
dan isi relevan engan kehidupan anak.
3. Memahami kurikulum bahasa dan sastra Indonesia
4. Memahami sejarah dan teori sastra Indonesia
5. Memahami jenis sastra daerah
6. Memiliki apresiasi sastra yang tinggi, baik sastra
Indonesia, sastra daerah maupun asing.
J. Strategi pembelajaran sastra di SD.
1. Bercerita
2. Berbicara
3. Bercakap-cakap
4. Mengungkapkan pengalaman
5. Membacakan puisi
6. Mengarang terikat & bebas
7. Menulis narasi, deskripsi, eksposisi & argumentasi
8. Menulis berdasarkan gambar/visual
9. Mendramatisasikan karya sastra
2 Daftar materi yang sulit
1. Karakteristik ragam teks
dipahami di modul ini 2. Klasifikasi kalimat
3. Hakikat sastra anak
4. Unsur instrinsik puisi
5. Makna Asosiatif pada teks fiksi
6. Analisis materi pelajaran (AMP) teks non fiksi sekolah dasar
7. Teks nonfiksi secara teoritis dan secara praktis
8. Kajian media secara linguistik
9. Proses metaforik dengan analogi
10. Hubungan teks faksi dengan teks non fiksi
11. Kalimat efektik pada kaidah kebahasaan esai
12. Pleonase, hipernim, dan hiponim
3 Daftar materi yang 1. Penggunaan kata penghubung
sering mengalami 2. Memahami jenis sastra daerah
miskonsepsi 3. Membuat Teks Nonfiksi dan Strateginya
4. Penggunaan kata hubung (Konjungsi)

Anda mungkin juga menyukai