Anda di halaman 1dari 73

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul BAHASA INDONESIA


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep 1. Dalam Kb 1 Profesional Ragam teks adalah pengelompokkan teks
(istilah dan definisi) berdasarkan isi dan bentuk teks di antaranya macam-macam atau
di modul ini jenis-jenis teks yang terdiri atas teks faktual, teks cerita, teks
tanggapan, dan teks normative.
1) Teks Faktual adalah teks yang berisi suatu kejadian yang bersifat
nyata, benar-benar terjadi, tetapi tidak terikat dengan waktu.
Dengan kata lain, suatu
kejadian yang faktual bisa terjadi di masa lalu atau pun masa
sekarang. Teks genre faktual dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu teks
deskripsi dan teks prosedur/arahan.
2) Teks tanggapan adalah teks yang berisi sambutan terhadap
ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya) dan apa yang diterima
oleh pancaindra, bayangan
dalam angan-angan. Teks genre ini dapat dibedakan menjadi dua
buah teks, yaitu teks eksposisi dan teks ekplanas.
3) Teks cerita adalah teks yang menuturkan bagaimana terjadinya
suatu hal, peristiwa, mengisakan kejadian yang telah ada,
perbuatan, pengalaman yang dinamis dalam suatu rangkaian
waktu. Teks cerita terdiri dari
teks cerita ulang, naratif, anekdot, dan eksemplum.
4) Normatif adalah berpegang teguh pada norma aturan dan
ketentuanketentuan yang berlaku.
2. Satuan Bahasa Pembentuk Teks terdiri atas kata, frasa, klausa,
kalimat dan paragraf.
1) Kalimat adalah satuan gramatikal yang disusun oleh konstituen
dasar dan intonasi final.
 Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibedakan
menjadi kalimat tunggal, kalimat bersusun, dan kalimat
majemuk.
 Berdasarkan struktur klausanya, kalimat dibedakan
menjadi kalimat lengkap dan kalimat tidak lengkap.
 Berdasarkan amanat wacana, kalimat dibedakan menjadi
kalimat deklaratif,
kalimat introgatif, dan kalimat imperatif.
 Berdasarkan pembentukan kalimat dari klausa inti dan
perubahannya, kalimat dibedakan menjadi kalimat inti
dan kalimat noninti.
 Berdasarkan jenis klausa, kalimat dibedakan atas kalimat
verbal dan kalimat nonverbal.
 Berdasarkan fungsi kalimat sebagai pembentuk paragrap,
kalimat dibedakan atas:
kalimat bebas dan kalimat terikat.
2) Paragraf dapat diartikan sebagai satuan gagasan di dalam bagian
suatu wacana, yang dibentuk oleh kalimat-kalimat yang saling
berhubungan dalam
mengusung satu kesatuan pokok pembahasan.
unsur-unsur paragraf:
a. Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas
(1) Gagasan pokok merupakan gagasan yang menjadi
dasar pengembangan suatu
paragraph. Dengan demikian, fungsinya sebagai pokok,
patokan, atau dasar
acuan pengembangan suatu paragraf.
(2) Gagasan penjelas merupakan gagasan yang berfungsi
menjelaskan gagasan
pokok. Penjelasannya, bisa dalam bentuk uraian-uraian
kecil, contoh-contoh,
atau ilustrasi, kutipan-kutipan, dan sebagainya
(Kosasih, 2012)
b. Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas
 Kalimat utama merupakan kalimat yang menjadi
tempat dirumuskannya gagasan pokok. Letaknya bisa
di awal, di tengah, ataupun di akhir paragraf.
 Kalimat penjelas merupakan kalimat yang menjadi
tempat dirumuskannya gagasan penjelas.Satu kalimat
utama lazimnya mewakili satu
gagasan penjelas.
c. Hubungan Unsur-unsur Paragraf
Hubungan antarunsur paragraf, terutama kalimat utama
dengan kalimat penjelas atau kalimat penjelas dengan
kalimat penjelas lainnya, sering
menggunakan kata penghubung atau konjungsi.Konjungsi
yang berfungsi
menggabungkan kalimat-kalimat itu sering disebut konjungsi
antarkalimat. Dalam
paragraf di atas, tampak satu contoh konjungsi antarkalimat,
yakni dengan, demikian. Contoh konjungsi antarkalimat
lainnya adalah biarpun demikian, setelah itu, sebaliknya,
oleh sebab itu, dan kecuali itu.
d. Ciri-ciri Paragraf yang Baik
 Kepaduan paragraf adalah keeratan ataupun
kekompakan hubungan
antarunsur-unsur paragraf, baik itu antarkalimat
utama dengan kalimat
penjelasnya ataupun antarkalimat penjelas itu sendiri.
kepaduan suatu paragraf mencakup dua hal, yakni
kepaduan isi dan kepaduan bentuk.
 Kesatuan paragraf adalah bagian karangan yang
terdiri dari beberapa kalimat yang berkaitan secara
utuh, padu, dan membentuk satu kesatuan pikiran.
 Kelengkapan Paragraf yang baik harus memiliki
unsur-unsur paragraf yang lengkap seperti gagasan
pokok, kalimat utama, dan kalimat penjelas.
 Ketepatan Pemilihan Kata harus sesuai dengan situasi
dan kondisi pemakainya.
e. Jenis-jenis Paragraf
Paragraf dibedakan menjadi lima
yaitu paragraf deduktif, induktif, kombinasi, deskriptif, dan
narasi. (Kosasih & Hermawan, 2012)
1. Paragraf deduktif adalah paragraph yang gagasan
pokoknya terletak di awal paragraf.
2. Paragraf induktif adalah paragraph yang gagasan
pokoknya terletak di akhir paragraf atau pada kalimat.
3. Kompetensi Dasar Ragam Teks di Sekolah Dasar
Kompetensi dasar adalah kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar
merupakan jabaran dari
kompetensi inti, yang memuat tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan,
dan keterampilan (Tri Priyatni, 2019).

2 Daftar materi yang 1. Anekdot


sulit dipahami di
modul ini 2. Kepaduan Bentuk dalam suatu paragraf

3 Daftar materi yang


sering mengalami 1.Pembelajaran tata kalimat
miskonsepsi
2. Satuan bahasa pembentukan teks
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul BAHASA INDONESIA
Judul Kegiatan Belajar 2. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
(KB)

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep 2.Dalam Kb 2 profesional tentang struktur, fungsi, kaidah
(istilah dan kebahasaan teks fiksi, dan kompetensi dasar teks fiksi.
definisi) di modul a. Teks Fiksi
ini Teks fiksi adalah teks yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat
berdasarkan imajinasi pengarang (Kosasih dan Kurniawan,
2019).
Bahasa tulisan teks fiksi bermakna denotatif, konotatif,
asosiatif, ekspresif, sugestif, dan plastis.
1. Denotatif adalah makna sebenarnya atau makna yang
sesuai
dengan pengertian yang dikandung oleh kata tersebut.
2. Konotatif adalah bukan makna sebenarnya, mempunyai
makna tautan.. Dengan kata lain, makna kias atau makna
tambahan.
3. Ekspresif yaitu membayangkan suasana pribadi pengarang.
4. Sugestif bersifat mempengaruhi pembaca.
5. Plastis yaitu bersifat indah untuk menggugah perasaan
pembaca.
Teks fiksi merupakan satu organisasi yang didukung oleh
berbagai unsur yang terjalin satu sama lain dan yang secara
bersama-sama membangun cerita. Unsur-unsur tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Tema merupakan ide atau gagasan yang ingin di sampaikan
pengarang dalam ceritanya.
2. Perwatakan adalah karakteristik dari tokoh dalam cerita
(Budihastuti, 2015).
3. Alur adalah rangkaian peristiwa dalam cerita yang
terhubung secara kasual (Stanton 2012).
Alur dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam. Pembagian
ini didasarkan pada urutan waktu atau kronologisnya
a. Alur maju atau bisa disebut progresif adalah sebuah alur
yang klimaksnya berada di akhir cerita.
b. Alur mundur atau bisa disebut regresi adalah sebuah
alur yang menceritakan masa lampau yang menjadi
klimaks di awal cerita.
c. Alur campuran atau bisa disebut alur maju-mundur
adalah alur yang diawali dengan klimaks, kemudian
menceritakan masa lampau, dan dilanjutkan hingga
tahap penyelesaian.
4. Latar adalah gambaran tentang tempat, waktu, dan suasana
dialami oleh tokoh (Siswanto, 2008).
Latar dibagi menjadi:
a) latar tempat, yakni lokasi terjadinya peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya fiksi, baik dapat
dijumpai dalam dunia nyata ataupun tempat tertentu
yang tidak disebutkan secara jelas (pembaca
harus menebak sendiri);
b) latar waktu, yakni kapan terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan dalam cerpen; dan
c) latar sosial, yakni hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku kehidupan sosial masyarakat suatu tempat yang
diceritakan dalam cerpen, misalnya: kebiasaan hidup,
adat-istiadat, tradisi, pola pikir dan bersikap Rahmanto
(1988).
5. Amanat adalah suatu pesan yang disampaikan oleh penulis
kepada pembaca melalui sebuah tulisan atau cerita.
b. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
 Teks fiksi memiliki struktur sebagai berikut:
(1) Orientasi, berisi pengenalan tema, tokoh, dan latar.
(2) Komplikasi, berisi cerita tentang masalah yang dialami
tokoh utama. Pada bagian ini peristiwa-peristiwa di luar
nalar ini biasanya terjadi.
(3) Resolusi, merupakan bagian penyelesaian dari masalah
yang dialami tokoh.

 Teks fiksi memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut:


a. Menggunakan kata-kata yang menyatakan urutan waktu.
b. Menggunakan kata kerja tindakan.
c. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan sesuatu
yang dipikirkan atau dirasakan para tokohnya.
d) Menggunakan kata-kata yang menggambarkan keadaan
atau sifat tokohnya.
e) Menggunakan dialog (Kosasih, 2019)

Menurut Kosasih (2019), teks fiksi terdiri atas cerita rakyat,


cerita fantasi, cerita pendek, cerita inspiratif, puisi rakyat, puisi
baru, dan drama.
1. Cerita rakyat merupakan cerita yang berkembang di tengah-
tengah kehidupan masyarakat dan disampaikan secara
turun-temurun.
2. Cerita fantasi merupakan cerita yang sepenuhnya
dikembangkan berdasarkan khayalan, imajinasi, atau fantasi
(Kosasih, 2019).
3. Cerita pendek (cerpen) adalah cerita rekaan yang menurut
wujud fiksinya berbentuk pendek (Kosasih, 2019).
4. Cerita inspiratif merupakan jenis teks narasi yang
menyajikan suatuinspirasi keteladanan kepada banyak
orang (Kosasih, 2019).
5. Puisi rakyat merupakan jenis puisi yang berkembang pada
kehidupan masyarakat sehari-hari; sebagai suatu tradisi
masyarakat setempat (Kosasih, 2019).
 Pantun merupakan jenis puisi rakyat yang terdiri dari
sampiran dan isi. Berikut adalah struktrur dan kaidah
kebahasaan pantun.
(1) Terdiri atas empat baris.
(2) Setiap baris terdiri 8 sampai 12 suku kata.
(3) Dua baris pertama sampiran dan dua baris
berikutnya isi.
(4) Memiliki rima akhir sialng yang biasa diberi tanda a-
b-a-b
 Syair merupakan puisi rakyat yang dibentuk oleh
empat larik pada setiap baitnya. Seluruh larik dalam
syair itu merupakan isi (Kosasih, 2019).
6. Puisi baru disebut juga puisi bebas. Puisi baru merupakan
puisi tidak terikat oleh jumlah larik, suku kata, ataupun pola
rimanya (Kosasih, 2019).
Kaidah-kaidah kebahasaan puisi baru sebagai berikut
a) Diksi
b) Pengimajian
c) Kata Konkret
d) Majas
e) Rima
f) Drama

c. Kompetensi Dasar Teks Fiksi di Sekolah Dasar


Kompetensi dasar adalah kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Kompetensi
dasar merupakan jabaran dari kompetensi inti, yang memuat
tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Tri
Priyatni, 2019).

2 Daftar materi yang 3. Bahasa penulisan teks fiksi


sulit dipahami di 4. Struktur teks fiksi
modul ini
3 Daftar materi yang 1. Pantun dan gurindam
sering mengalami
miskonsepsi

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul Bahasa Indonesia
Judul Kegiatan Belajar (KB) Kb.3.
STRUKTUR, FUNGSI DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS
NONFIKSI
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah 3. Dalam Kb 3.Profesional tentang STRUKTUR, FUNGSI
dan definisi) di modul ini DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS NONFIKSI Hakikat Teks
Nonfiksi
Haryadi dan Zamzami (1996) membagi proses menulis
kedalam lima tahapan, yaitu pramneulis, menulis,
merevisi, mengedit, dan mempublikasikan. Secara
lebih rinci tahapan tersebut dijabarkan sebagai berikut:
a. Tahap pramenulis, pada tahap ini penulis
menemukan ide gagasan yang akan dituangkan,
menentukan judul karangan, menentukan tujuan,
memilih bentuk atau jenis tulisan, membuat
kerangka dan mengumpulkan bahan-bahan.
b. Tahap menulis, pada tahap ini penulis mulai
menjabarkan ide kedalam bentuk tulisan. Ide-ide itu
dituangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf.
Selanjutnya, paragraf-paragraf itu dirangkai
menjadi satu karangan yang utuh.
c. Merevisi, pada tahap ini dilakukan koreksi terhadap
keseluruhan karangan. Koreksi dilakukan terhadap
berbagai aspek, misalnya struktur karangan dan
kebahasaan
d. Mengedit, pada tahap ini diperlukan format baku
yang akan menjadi acuan, misalnya ukuran kertas,
bentuk tulisan, dan pengaturan spasi. Proses
pengeditan juga dapat diperluas dengan
menambahkan gambar atau ilustrasi.
e. Mempublikasikan, yakni menyampaikan hasil
tulisan kepada publik dalam bentuk cetakan,
noncetakan, atau kedua-duanya.
Teks nonfiksi dapat diartikan sebagai karya seni yang
sifatnya berdasarkan fakta dan kenyataan serta ada
kebenaran di dalamnya.
Trim (2014) mengklasifikasikan teks nonfiksi kedalam
dua jenis teks yaitu, teks faksi dan teks nonfiksi yang
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Teks faksi, merupakan teks yang ceritanya
berbentuk kisah berbasis kejadian sebenarnya. Jenis
teks faksi diantaranya, biografi, autobiografi, kisah
nyata,
memoar, dan cerita-cerita dari kitab suci.
b. Teks nonfiksi ialah teks yang disusun berdasarkan
data valid tentang pengetahuan tanpa mengurangi
isi data tersebut. Jenis ini diantaranya, buku
refrensi, buku petunjuk/panduan, buku pelajaran,
kamus, ensiklopedia,
directory, dan peta.
Merujuk pada literatur Fabb dan Durant (2005) berikut
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis:
a. Mengkonstruksi
Menulis berarti mengkonstruksi pengetahuan yang
disajikan sedemikianrupa hingga dapat diterima
oleh pembaca.
b. Rekonstruksi
Bahan-bahan yang telah dikontsruksi tentu harus
mengalami proses revisi secara berulang dan
kontinyu.
c. Menulis adalah cara berpikir
Dalam hal ini menulis dipandang sebagai alat.
d. Menulis berbeda dengan berbicara
Saat berkomunikasi secara lisan, pendengar dapat
menginterupsi pembicara untuk memberikan
klarifikasi mengenai berbagai hal yang dibicarakan
sehingga pemahaman dapat berjalan lebih mudah.

a. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks


Nonfiksi
1. Esai
Esai dapat dimaknai sebagai bentuk tulisan
lepas,yang lebih luas dari paragraf, yang
diarahkan untuk
mengembangkan ide mengenai sebuah topik
(Anker, 2010).
McClain dan Roth (1999) menyatakan bahwa
dengan membuat esai makaakan mempelajari tiga
hal penting, yakni
a. bagaimana mengeksplorasi area kajian dan
menyampaikan penilaian mengenaisebuah
isu,
b. bagaimana merangkai argumen untuk
mendukung penilaian tersebut berdasarkan
pada nalar dan bukti,
c. bagaimana menghasilkan esai yang menarik
dan memiliki struktur koheren. Itulah
mengapa esai menjadi salah satu karangan
yang sangat penting dalam pendidikan.

2. Struktur Esai
a. Bagian pendahuluan sebuah esai berisikan
identifikasi topik yang akan diangkat, dengan
memberikan latar belakang berupa
penggambaran situasi atau kondisi terkini
terkait topik tersebut
b. Bagian inti, berisikan bagian pengembangan
ide yang dimuat dalam thesis statement. Pada
bagian inilah isi utama tulisan dikupas dan
dikembangkan sesuai dengan jenis esai yang
ditulis.
c. kesimpulan merupakan bagian tempat
penulis melakukan penguatan terhadap topik
yang telah dinyatakan pada thesis statement
dan telah dibahas pada bagian inti esai.
Ringkasan pembahasan pada umumnya
menjadi penutup pada bagian ini
3. Fungsi Esai
a. Eksploratif: melakukan eksplorasi atas respon
individu terhadap peristiwa, fenomena, ide
atau gagasan tertentu.
b. Persuasi: mengajak pembaca untuk meyakini
opini penulis serta mengajak pembaca untuk
melakukan aksi atau tindakan tertentu.
c. Explain: menjelaskan kepada pembaca
tentang suatu hal atau bagaimana melakukan
suatu hal atau bagaimana sesuatu itu bekerja.
d. Compare: membandingkan dan
mengontraskan dua atau lebih ide, peristiwa,
litratur atau hal lainnya.
e. Showing: menunjukan tentang bagaiamana
sebab akibat yang ditimbulkan oleh suatu hal
atau fenomena.
f. Describe: mendeskripsikan suatu
permasalahan dan menawarkan solusianya.

b. Kaidah Kebahasaan Esai


a. Kata baku
Kata-kata yang digunakan dalam esai hendaknya
menggunakan kata baku yakni sesuai stSaudarar
atau kaidah kebahasaan yang dibakukan.
b. Kalimat efektif
1. Kelengkapan, dimana sekurang-kurangnya
harus memiliki unsur subjek dan predikat.
2. Kelogisan, kalimat yang disusun haruslah masuk
akal dan dapat dicerna logika tanpa menimbulkan
kesulitan untuk memahaminya.
3. Kesepadanan, predikat-predikat yang digunakan
dalam kalimat harus.
4. sepadan jika predikat pertama menggunakan
predikat aktif maka predikat kedua juga harus
menggunakan predikat aktif, tidak boleh
berlawanan.
5. Kesatuan, gagasan yang disusun dalam esai tidak
boleh bertumpuk dalam satu kalimat karena
dapat mengaburkan kejelasan informasi yang
diungkapkan.
6. Kehematan, menggunakan kata-kata yang
hemat hendaknya menghilangkan bagian yang
tidak diperlukan, menjauhkan penggunakan
kata depan dari dengan daripada,
menghindarkan pemakaian kata yang tidak
perlu, menghilangkan pleonase, serta
menghindari penggunaan hipernim dan
hiponim secara bersama-sama.
7. logis, adanya kohesi dan koherensi antara
struktur pembentuk esai, memperhatikan
ejaan bahasa Indoenesia (EBI), tepat struktur
fungsinya,
sistematis, dan tidak ada pemborosan kata.
c. Makna lugas
Makna lugas atau denotatif adalah makna yang
sesuai dengan konsep asalnya dalam hal ini
disebut juga makna asal atau makna sebenarnya
seperti yang
tertuang dalam kamus

Reviu Buku//Bab Buku/Artikel


a. Struktur Reviu Buku/Bab Buku/Artikel
1. Pendahuluan, yang berisiidentifikasi bukuatau
bab buku, atau artikel (penulis, judul, tahun
publikasi, dan informasi lain yang dianggap
penting).
2. Ringkasan atau uraian pendek mengenaiisi
argumen dari buku/bab buku/artikel.
3. Inti reviu, berupa inti pembahasan
buku/babbuku/artikel yang merupakan
analisis kritis dari aspek pokok yang dibahas
dalam buku/bab buku/ artikel itu.
4. Simpulan, yang berisi evaluasi ringkas atas
kontribusi buku/bab buku/artikel secara
keseluruhan terhadap perkembangan topik
yang dibahas, terhadap
pemahaman pereviu,dan perkembangan
keilmuan.
b. Fungsi Reviu Buku/Bab Buku/Artikel
1. Menunjukan pSaudarangan atau penilaian
penulis reviu terhadap buku/bab buku/atau
artikel.
2. Memberikan informasi kepada pembaca
tentang kelayakan yang dimiliki buku/bab
buku/artikel.
3. Membantu pembaca untuk mengetahui isi
buku/bab buku/artikel.
4. Memberikan informasi kepada pembaca
tentang kelebihan dan kekurangan buku/bab
buku/artikel yang di reviu.
5. Mengetahui perbandingan buku/bab
buku/artikel dengan karya lain yang sejenis.
6. Memberikan informasi yang komprehensif
tentang buku/bab buku/artikel yang di reviu.
7. Memberikan pertimbangan kepada pembaca
apakah buku/bab buku/artikel yang direviu
pantas untuk dijadikan refrensi atau tidak.
8. Memudahkan pembaca dalam memahami
hubungan antara buku/bab buku/artikel dengan
buku sejenis lainnya.
9. Memberikan pertimbangan bagi pembaca
sebelum memutuskan untuk memilih,
membeli dan menikmati buku atau artikel.
c. Kaidah Kebahasaan Reviu Buku/Bab Buku/Artikel
1. Penggunaan istilah
2. Penggunaan sinonim dan antonim
3. Penggunaan frasa kata benda (nomina)
4. Penggunaan frase kata kerja (verba)
5. Penggunaan kata ganti (pronomina)
6. Penggunaan kata hubung (konjungsi)

Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah berbasis penelitian adalah bentuk
tulisan yang memaparkan hasil penelitian yang telah
dilakukan.
artikel jenis ini dapat dibagi ke dalam dua
kategori,yakni (1) artikel yang memuat kajian hasil
penelusuran pustaka, dan (2) artikel yang berisikan
ringkasan hasil penelitian yang memang dilakukan
oleh penulis secara langsung.

a) Struktur Umum Artikel Ilmiah


Pada dasarnya sistematik penyusunan artikel
ilmiah cenderung mengikuti pola yang serupa.
b) Fungsi Artikel Ilmiah
 Fungsi pendidikan
 Fungsi penelitian
 Fungsi fungsional

Kaidah Kebahasaan Artikel Ilmiah


1. Baku,
2. Denotatif,
3. Berkomunikasi dengan pikiran bukan dengan
perasaan
4. Kohesif.
5. Koheren.
6. Mengutamakan kalimat pasif
7. Konsisten dalam segala hal,
8. Logis
9. Efektif
10. Kuantitatif.
11. Terhindar dari kesalahan umum bahasa Indonesia

Contoh Artikel Ilmiah


1. Teks Narasi Sejarah
2. Surat

Fokus Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar


Dalam pembelajaran bahasa secara terpadu termasuk
pembelajaran memahami dan menulis teks nonfiksi di
sekolah dasar, Solchan, dkk. (2014) menjelaskan prinsip
yang melandasi pembelajaran tersebut ialah:
1. Anak-anak adalah pembelajar yang konstruktif.
2. Bahasa adalah sistem makna yang dikomunikasikan
dalam kehidupan sosial
3. Anak-anak pada dasaranya sudah mempunyai
pengetahuan.

d. Tujuan Pembelajaran Menulis Teks Nonfiksi di


Sekolah Dasar
 tujuan pembelajaran teks nonfiksi di kelas rendah
lebih menekankan pada hal-hal yang sangat dekat
dengan kehidupan siswa.
 ujuan pembelajaran teks nonfiksi siswa Sekolah
Dasar kelas tinggi salah satu contoh kegiatannya
ialah membuat ringkasan, menulis teks prosedur
tentang memuat mainan dan cara
menggunakannya, menulis deskripsi tentang
benda di sekitar atau seseorang dengan bahasa
yang runut, menulis surat untuk teman sebaya
tentang pengalaman, undangan, atau cita-cita
dengan bahasa yang komunikatif, menyusun
laporan sederhana hasil pengamatan, meringkas
subbab buku menggunakan bahasa sendiri,
menulis pengalaman pribadi dalam bentuk prosa
sederhana, menyampaikan informasi dalam
bentuk iklan dengan bahasa yang komunikatif,
dan menulis surat resmi.

Daftar materi yang sulit 1.Karakteristik ragam teks


dipahami di modul ini 2.Gaya bahasa dalam kebahsaan Teks Nonfiksi

3 Daftar materi yang sering 1.Meproduksi teks Nonfiksibdan Strateginya


mengalami miskonsepsi

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul Bahasa Indonesia
Judul Kegiatan Belajar Kb. 4
(KB) Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta 4.Dalam KB4. Profesional tentang Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak .
konsep (istilah Hakikat Sastra Anak
dan definisi) di  Sastra anak-anak adalah bentuk kreasi imajinatif dengan
modul ini
paparan bahasa tertentu yang menggambarkan dunia rekaan,
menghadirkan pemahaman dan pengalaman tertentu, dan
mengandung nilai estetika tertentu yang dapat dibuat oleh orang
dewasa ataupun anak-anak.
 Sastra anak-anak bukan dibatasi oleh siapa pengarangnya,
melainkan untuk siapa karya itu diciptakan.
 Dengan demikian, sastra anak-anak boleh saja hasil karya orang
dewasa, tetapi berisikan cerita yang mencerminkan perasaan
anak-anak, pengalaman anak-anak serta dapat dipahami dan
dinikmati oleh anak-anak sesuai dengan pengetahuan anak-anak.

a. Hakikat Apresiasi Sastra Reseptif dan Ekspresif/Produktif


1. Apresiasi Sastra Reseptif
Apresiasi sastra anak secara reseptif adalah kegiatan
mengapresiasi dengan teori resepsi pada sebuah karya.
2. Apresiasi Sastra Ekspresif/Produktif
Apresiasi sastra ekspresif/produktif merupakan kegiatan
mengapresiasi karya sastra yang menekankan pada proses
kreatif dan penciptaan.

b. Pendekatan dalam Mengapresiasi Sastra Anak


 Pendekatan Emotif
Pendekatan emotif merupakan suatu pendekatan yang
berusaha menemukan unsur-unsur emosi atau perasaan
pembaca.
 Pendekatan Didaktis
endekatan didaktis adalah suatu pendekatan yang
berusaha menemukan dan memahami gagasan,
tanggapan, evaluatif maupun sikap dalam suatu
pandangan etis, filosofis, maupun agamis sehingga akan
mampu memperkaya kehidupan rohaniah pembaca.
 Pendekatan Analitis
Pendekatan analitis merupakan pendekatan yang
berupaya membantu pembaca memahami gagasan, cara
pengarang menampilkan gagasan, sikap pengarang,
unsur intrinsik, dan hubungan antara elemen itu
sehingga dapat
membentuk keselarasan dan kesatuan dalam rangka
terbentuknya totalitas
bentuk dan maknanya.

c. Perkembangan Kemampuan Mengapresiasi Sastra Anak
1. Usia 1-2 tahun: rima permainan, macam-macam tindakan
(sedikit memperhatikan kata-kata).
2. Usia 2-7 tahun: anak mampu memahami struktur cerita:
secara simbolik melalui bahasa, permainan dan gambar.
3. Usia 7-11 tahun (operasi konkret): tanggapan yang
fleksibel, memahami
4. struktur sebuah buku, alur sorot balik dan identifikasi
berbagai sudut pengarang cerita
5. Usia 11-13 tahun ke atas (operasi formal): mampu berpikir
abstrak, bernalar dari hipotesis ke simpulan logis.
d. Unsur Intrinsik Puisi
1. Tema
2. Rasa
3. Nada
4. Amanat
5. Diksi (pilihan Kata)
6. Imajeri
7. Pusat pengisahan atau Titik pandang
8. Gaya Bahasa
9. Ritme atay irama
10.Rima atau Sajak
e. Unsur Intrinsik Prosa
1. Plot atau alur cerita,
2. Penokohan
3. Latar atau setting,
4. Tema
5. Pesan atau amanat
6. Sudut pandang
7. Konflik
f. Unsur Intrinsik Drama
Unsur-unsur instrinsik tersebut terbagi atas dua, diantaranya
adalah unsur pertunjukan dan unsur cerita.
 unsur pertunjukan adalah:
a. Pemain (aktor)
b. Pentas
c. Sutradara
d. Penonton
 yang termasuk ke dalam unsur cerita, diantaranya adalah
a. Perwatakan atau karakter tokoh,
b. Dialog,
c. Latar
d. Alur
g. Jenis Sastra Anak di SD
Sastra anak-anak sebagai sumber pembelajaran bahasa di
sekolah dasar terdiri atas berbagai jenis, yaitu: buku
bergambar, fiksi realistik, fiksi sejarah, fantasi, fiksi ilmiah,
sastra tradisional, puisi, biografi, dan otobiografi.
a. Buku Bergambar
Buku cerita bergambar adalah buku bergambar tetapi
dalam bentuk cerita, bukan buku informasi. buku cerita
bergambar sesuai dengan ciri-ciri buku cerita, mempunyai unsur-
unsur cerita (tokoh, plot, alur)
b. Fiksi Realistik (Realistic Fiction)
Fiksi realistik adalah tulisan imajinatif yang merefleksi
kehidupan secara akurat pada masa lampau atau
sekarang (Huck, 1987). Tema-tema cerita
fiksi realistik tersebut
(1) tema keluarga,
(2) berteman,
(3) tumbuh dewasa,
(4) petualangan,
(5) masalah-masalah manusiawi,
(6) hidup di masyarakat majemuk.
Rothelin (1991) mengungkapkan bahwa tema-tema fiksi realistik
berfokus pada masalah sehari-hari
(1) isu keluarga,
(2) gaya kehidupan modern,
(3) pertumbuhan,
(4) masalah interpersonal,
(5) rintangan rintangan,
(6) kematian,
(7) persamaan hak pria dan wanita
c. Fiksi Sejarah
Fiksi sejarah adalah cerita realistik yang disSaudararkan
pada masa yang lalu/latar waktunya masa lalu (Stewig,
1980; Rothelin, 1991).
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam
cerita fiksi sejarah
(1) cerita sejarah harus menarik dan memenuhi tuntutan
keseimbangan antara fakta dan fiksi,
(2) harus secara akurat
merefleksi semangat atau jiwa dan nilai yang terjadi pada
waktu itu,
(3)penulis harus berpijak pada tempat sejarah(histografi),
(4) keotentikan bahasa harus diperhatikan,
(5) harus mendramatisasi fakta-fakta sejarah
d. Fiksi Ilmu (Science Fiction)
Fiksi ilmu adalah suatu bentuk fantasi yang berdasarkan
hipotesis tentang ramalan yang masuk akal karena
berdasarkan metode ilmiah (Huck, 1987)
e. Cerita Fantasi
Cerita fantasi merupakan cerita khayal yang terdiri atas
beberapa jenis.
f. Biografi
Biografi adalah kisah tentang riwayat hidup seseorang
yang ditulis orang lain (Sudjiman, 1984)
g. Puisi
Puisi merupakan sebuah cipta sastra yang terdiri atas
beberapa larik.

h. Pembelajaran Sastra Anak di SD


Pembelajaran abad ke-21 mencerminkan empat hal yakni;
(1) kemampuan berpikir kritis(critical thinking skill),
(2) kreativitas (creativity),
(3) komunikasi (communication), dan
(4) kolaborasi (collaboration).
Materi sastra sangat penting untuk disampaikan di sekolah,
karena dalam sastra terdapat nilai-nilai kehidupan yang tidak
diberikan secara perspektif, pembaca diberikan kebebasan
mengambil manfaat dari sudut pandangannya sendiri.

i. Strategi Pembelajaran Sastra di SD


1) Bercerita
2) Berbicara
3) Bercakap-cakap
4) Mengungkapkan pengalaman
5) Membacakan puisi
6) Mengarang terikat & bebas
7) Menulis narasi, deskripsi, eksposisi & argumentasi
8) Menulis berdasarkan gambar/visual
9) Mendramatisasikan karya sastra
Metode yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran
sastra anak di sekolah dasar adalah metode: menyimak,
membaca (nyaring, dalam hati, bersama dll) menonton,
mengarang, roleplaying, dramatisasi, bermain drama,
parafrase dan sebagainya.

2 Daftar materi 1.Fiksi Ilmu


yang sulit
dipahami di 2.Gaya Penceritaan
modul ini
3 Daftar materi 1.Imajeri pada unsur instriksi puisi.
yang sering
mengalami
miskonsepsi

Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul MATEMATIKA
Judul Kegiatan Belajar (KB) Kb 1. Bilangan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep 1. Dalam Kb 1 Tentang Bilangan:
(istilah dan definisi) di a. Konsep Bilangan
modul ini Bilangan adalah suatu unsur atau objek
yang tidak didefinisikan (underfined
term). Bilangan merupakan suatu konsep
yang abstrak, bukan simbol, bukan pula
angka. Bilangan menyatakan suatu nilai
yang bisa diartikan sebagai banyaknya
atau urutan sesuatu atau bagian dari
suatu keseluruhan
b. Sistem Numerasi Bilangan
Sistem numerasi adalah sekumpulan
lambang dan aturan pokok untuk
menuliskan bilangan. Lambang yang
menyatakan suatu bilangan disebut
numeral. Ragam dari lambang-lambang
bilangan yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1) Sistem numerasi mesir kuno
2) Sistem numerasi babilonia
3) Sistem numerasi yunani kuno attik
4) Sistem numerasi yunani kumo
alfabetik
5) Sistem numerasi maya
6) Sistem numerasi cina
7) Sistem numerasi jepang-cina
8) Sistem numerasi romawi
9) Sistem numerasi hindu-arab
c. Macam-macam Bilangan
1) Bilangan Kardinal
Bilangan kardinal menyatakan hasil
membilang (berkaitan dengan
pertanyaan berapa banyak)
2) Bilangan ordinal
Bilangan ordinal menyatakan urutan
dari suatu objek
3) Bilangan asli
Bilangan asli juga disebut dengan
Natural Numbers. Bilangan asli dapat
digolongkan menurut faktornya yaitu:
bilangan genap, bilangan ganjil, dan
bilangan prima
4) Bilangan komposit
Bilangan komposit adalah bilangan
asli yang memiliki lebih dari 2 faktor
5) Bilangan cacah
Bilangan cacah dapat didefinisikan
sebagai bilangan yang digunakan
untuk menyatakan kardinalitas suatu
himpunan
6) Bilangan sempurna
Bilangan sempurna adalah bilangan
asli yang jumlah faktornya (kecuali
faktor yang sama dengan dirinya)
sama dengan bilangan tersebut
7) Bilangan bulat
Himpunan yang merupakan gabungan
dari himpunan bilangan asli dengan
lawannya dan juga bilangan nol
disebut himpunan bilangan bulat.
8) Bilangan rasional
Bilangan rasional adalah bilangan
yang dapat dinyatakan dalam bentuk
𝑎 𝑏 , dengan 𝑎 dan 𝑏 bilangan bulat, 𝑏
≠ 0 (setelah disederhanakan, 𝑎 dan 𝑏
tidak memiliki faktor sekutu kecuali 1)
9) Bilangan irasional
Bilangan irasional adalah bilangan
yang tidak dapat dinyatakan sebagai
perbandingan bilangan-bilangan bulat
𝑎 dan 𝑏, dengan 𝑏 ≠ 0
10) Bilangan real
Bilangan real adalah gabungan antara
himpunan bilangan rasional dengan
bilangan irasional
11) Bilangan kompleks
Himpunan bilangan kompleks dapat
didefinisikan sebagai pasangan terurut
5. Bilangan Bulat dan Operasi Hitung Pada
Bilangan Bulat
a. Pengertian Bilangan Bulat
Himpunan bilangan bulat terdiri dari
gabungan bilangan asli, bilangan nol, dan
lawan dari bilangan asli. Bilangan asli
tersebut dapat disebut juga bilangan
bulat positif. Lawan dari bilangan asli
tersebut dapat disebut bilangan bulat
negatif
b. Konsep Nilai Tempat dan Contoh
Penerapan Pada Pembelajaran
Nilai tempat merupakan nilai yang
diberikan untuk sebuah angka
berdasarkan letak angka tersebut.
c. Operasi Hitung pada Bilangan Bulat dan
Contoh Pembelajarannya
Adapun teori belajar Bruner menyatakan
bahwa pembelajaran matematika dapat
dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap
menggunakan benda konkret (enactive),
tahap menggunakan gambar atau semi
konkret (iconic) serta tahap abstrak atau
simbol (symbolic)
1) Penjumlahan Bilangan Bulat
Jika 𝑎 dan 𝑏 adalah bilangan bulat positif, maka
jumlah dari kedua bilangan akan
dilambangkan 𝑎 + 𝑏. Gabungan dari himpunan 𝑎
dan 𝑏 diperoleh dengan menentukan cacah
atau banyaknya gabungan himpunan dari 𝑎 dan
𝑏, dengan catatan kedua himpunan tidak
memiliki persekutuan. Media yang bisa
digunakan dalam melakukan penjumlahan
bilangan bulat adalah :
a) Media benda konkret
Media benda konkret bisa
menggunakan kartu bilangan atau
menggunakan koin
b) Garis Bilangan
Seperti pada penjumlahan bilangan
yang lain, pada penjumlahan
bilangan bulat dapat diilustrasikan
sebagai perpindahan sepanjang
garis bilangan. Suatu bilangan
bulat positif menggambarkan
gerakan ke arah kanan, sedangkan
bilangan bulat negatif
menggambarkan gerakan ke arah
kiri. Operasi hitung penjumlahan
diilustrasikan dengan langkah
maju dan operasi hitung
pengurangan diilustrasikan dengan
langkah mundur.
Adapun beberapa sifat penjumlahan
bilangan bulat diantaranya:
a) Sifat Tertutup
Jika 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 anggota himpunan
bilangan bulat, maka 𝑎 + 𝑏 juga
anggota himpunan bilangan bulat
b) Sifat Pertukaran (Komutatif)
Jika 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 anggota bilangan bulat
maka 𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + a
c) Sifat Pengelompokkan (Asosiatif)
Jika 𝑎, 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑐 anggota bilangan
bulat, maka: (𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐)
d) Memiliki unsur identitas
Ada bilangan 0 sedemikian
sehingga 𝑎 + 0 = 0 + 𝑎 = 𝑎, untuk
semua a anggota bilangan bulat.
e) Memiliki Invers Terhadap
Penjumlahan
Untuk setiap bilangan bulat 𝑎,
terdapat bilangan bulat (−𝑎)
sedemikian sehingga 𝑎 + (−𝑎) = (−𝑎)
+𝑎=0
2) Pengurangan Bilangan Bulat
Operasi hitung pengurangan pada
dasarnya merupakan kebalikan dari
operasi penjumlahan. Jika sebuah
bilangan bulat positif a dikurangi
dengan bilangan bulat positif b
menghasilkan bilangan bulat positif c
atau (𝑎 − 𝑏 = 𝑐) operasi penjumlahan
yang terkait adalah 𝑏 + 𝑐 = 𝑎.
3) Perkalian Bilangan Bulat
Pada hakikatnya perkalian pada dua
buah bilangan bulat positif adalah
penjumlahan yang berulang. Salah
satu kasus sederhana yaitu, terdapat
lima buah keranjang, dimana setiap
keranjang terdapat 3 butir telur.
Berapa banyak telur seluruhnya?
Adapun beberapa sifat perkalian
bilangan bulat adalah sebagai berikut:
a) Sifat Tertutup
Jika a dan b anggota himpunan
bilangan bulat, maka 𝑎 𝑥 𝑏 juga
anggota himpunan bilangan bulat.
Bentuk umum 𝑎 𝑥 𝑏 dapat
dinyatakan dengan 𝑎𝑏.
b) Sifat Komutatif
Jika 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 anggota bilangan bulat
maka 𝑎𝑏 = 𝑏a
c) Sifat Assosiatif
Jika a, b dan c anggota bilangan
bulat, maka (𝑎𝑏)𝑥 𝑐 = 𝑎 𝑥 (𝑏𝑐)
d) Sifat Distributif
Jika a, b, c anggota himpunan
bilangan bulat, maka a(b+c) =
ab+ac
e) Memiliki Unsur Identitas
Ada bilangan 1 sedemikian
sehingga 𝑎 𝑥 1 = 1 𝑥 𝑎 = 𝑎, untuk
semua 𝑎 anggota bilangan bulat.
4) Pembagian Bilangan Bulat
Pada hakikatnya operasi hitung
pembagian pada dua buah bilangan
bulat positif adalah pengurangan yang
berulang sampai nol. Definisi ini
hanya berlaku saat bilangan yang
dibagi habis dibagi oleh bilangan
pembagi.
6. Bilangan Pecahan dan Operasi Hitung Pada
Bilangan Pecahan
a. Pengertian Bilangan Pecahan
Perbandingan himpunan bagian yang
sama dari suatu himpunan terhadap
keseluruhan himpunan semula
b. Bilangan Pecahan Senilai
Bilangan-bilangan pecahan senilai adalah
bilangan-bilangan pecahan yang cara
penulisannya berbeda tetapi mempunyai
hasil bagi yang sama, atau bilangan-
bilangan itu mewakili daerah yang sama,
atau mewakili bagian yang sama
c. Bilangan Pecahan Murni, Senama, dan
Campuran
1) Bilangan Pecahan Murni
Bilangan pecahan murni disebut juga
bilangan pecahan sejati adalah
bilangan pecahan yang paling
sederhana (tidak dapat
disederhanakan lagi).
2) Bilangan Pecahan Senama
Bilangan-bilangan pecahan yang
mempunyai penyebut sama
dinamakan bilangan-bilangan pecahan
senama
3) Bilangan Pecahan Campuran
Gabungan bilangan pecahan dengan
bilangan asli
d. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
Pecahan
1) Penjumlahan dan pengurangan
bilangan pecahan berpenyebut sama
Mempunyai arsiran sama sehingga
dapat langsung menjumlahkan atau
mengurangkan pembilan dari kedua
pecahan tersebut
2) Penjumlahan dan pengurangan bil.
Pecahan berpenyebut berbeda
Harus menyamakan penyebut terlebih
dahulu dengan cara mencari KPK dari
kedua penyebut pecahan tersebut
e. Perkalian bilangan pecahan
Jika a,b,c,d adalah anggota himpunan
a c a xc
bilangan bulat, maka x =
b d bxd
f. Pembagian bilangan pecahan
Secara algoritma untuk menyelesaikan
pembagian pecahan
a c a d
: = x
b d b c
g. Pecahan Desimal
1) Pengertian bilangan pecahan desimal
Bilangan ini adalah salah satu jenis
atau bentuk nilai pecahan dengan
penyebut yang 10, 100, dan
seterusnya. Penulisan dari bilangan ini
memakai tanda koma (,)
2) Mengubah penulisan bilangan
pecahan dari bentuk biasa ke desimal
dan sebaliknya
Mengubah penulisan bilangan
pecahan dari bentuk pecahan biasa ke
bentuk pecahan desimal dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu: (1)
menggunakan bilangan pecahan
senama dengan penyebut kelipatan
10, dan (2) menggunakan cara
pembagian panjang
7. Persen, Perbandingan dan Skala
a. Persen
Persen didefinisikan sebagai perseratus
yang dilambangkan dengan (%).
b. Perbandingan
Perbandingan a dan b dilambangkan
dengan a : b
1) Perbandingan senilai
Perbandingan senilai adalah suatu
perbandingan yang apabila suatu nilai
ditambah maka jumlah
pembandingnya juga bertambah
2) Perbandingan berbalik nilai
Perbandingan berbalik nilai adalah
suatu perbandingan yang apabila
nilainya ditambah maka nilai
pembandingnya berkurang
c. Skala
Perbandingan jarak peta terhadap jarak
sebenarnya.
Skala biasa ditulis dengan 1 : 1.000 yang
artinya jarak 1 cm pada peta
menunjukkan jarak 1.000 cm pada jarak
sebenarnya
8. FPB dan KPK
a. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
Definisi: FPB dari dua bilangan positif
adalah bilangan bulat terbesar yang
membagi keduanya. Dinyatakan a = FPB
(a,b). Metode yang dapat digunakan
untuk menentukan suatu FPB : metode
irisan himpunan, faktorisasi prima dan
metode algoritma pembagian
1) Metode Irisan Himpunan
Metode irisan himpunan dapat
dilakukan dengan mendaftar semua
bilangan dari himpunan faktor
(pembagi positif) dari dua bilangan,
kemudian tentukan himpunan
sekutunya
2) Metode Faktorisasi Prima
Metode faktorisasi prima dapat
dilakukan dengan cara menentukan
faktorisasi prima dari dua atau lebih
bilangan, lalu tentukan faktor sekutu
prima
3) Metode Algoritma Pembagian
Menurut algoritma pembagian,
bilangan positif 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏, 𝑎 ≥ 𝑏, dapat
ditulis dengan 𝑎 = 𝑏𝑞 + 𝑟, dimana 𝑞
bilangan bulat positif dan 𝑟 bilangan
cacah.
b. Kelipatan Persekutuan Terkecil
Definisi: KPK dari dua bilangan tidak nol
a dan b, KPK(a,b) adalah bilangan bulat
positif yang memenuhi a│m dan b│m.
Metode yang digunakan adalah metode
irisan himpunan dan metode faktorisasi
prima
1) Metode irisan himpunan
Untuk menentukan KPK melalui
metode irisan himpunan, sebelumnya
dapat ditentukan terlebih dahulu
kelipatan-kelipatan positif dari
bilanganbilangan, kemudian tentukan
himpunan persekutuan dari kelipatan
bilangan- bilangan itu, dan tentukan
yang terkecil.
2) Metode Faktorisasi Prima
Seperti halnya FPB, metode faktorisasi
prima juga dapat digunakan untuk
menentukan KPK. Perbedaannya
adalah saat menentukan KPK pilih
bilangan dengan pangkat tertinggi
antara hasil faktorisasi prima dari
bilangan-bilangan tersebut.
2 Daftar materi yang sulit 1. Mengubah pola pikir siswa terhadap
dipahami di modul ini pelajaran matematika yang dianggap
pelajaran tersulit
2. Konsep tanda minus dan negatif sebagai
operasi bilangan maupun jenis bilangan

3 Daftar materi yang sering 2. Memahami tentang


mengalami miskonsepsi Kesebangunan/kekongruenan
2 .Konsep penggunaan garus bilangan pada
operasi garis bilangan.
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul MATEMATIKA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 2. Geometri dan
Pengukuran
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep 2.Dalam Kb 2 profesional tentang Dasar-dasar
(istilah dan definisi) di Geometri dan Pengukuran :
modul ini Struktur geometri modern menyepakati
istilah dalam geometri, yaitu: 1) unsur yang
tidak didefinisikan, 2) unsur yang
didefinisikan, 3) aksioma/postulat, 4)
teorema/dalil/rumus
a. Titik
Titik merupakan salah satu unsur yang
tidak didefinisikan. Titik merupakan
konsep abstrak yang tidak berwujud atau
tidak berbentuk, tidak mempunyai
ukuran dan berat. Titik disimbolkan
dengan noktah
b. Garis
Garis juga merupakan salah satu unsur
yang tidak didefinisikan. Garis
merupakan gagasan abstrak yang lurus,
memanjang kedua arah, tidak terbatas.
c. Bidang
Bidang merupakan sebuah gagasan
abstrak, sehingga bidang termasuk unsur
yang tidak didefinisikan. Bidang dapat
diartikan sebagai permukaan yang rata,
meluas ke segala arah dengan tidak
terbatas, serta tidak memiliki ketebalan.
Bidang termasuk ke dalam kategori
bangun dua dimensi, karena memiliki
panjang dan lebar atau alas dan tinggi
d. Ruang
Ruang merupakan sebuah gagasan
abstrak, sehingga ruang termasuk unsur
yang tidak didefinisikan. Ruang diartikan
sebagai unsur geometri dalam konteks
tiga dimensi, karena memiliki unsur
panjang, lebar dan tinggi.
e. Sudut
Sudut merupakan daerah yang dibentuk
oleh dua sinar garis yang tidak kolinear
(tidak terletak pada satu garis lurus) dan
konkuren (garis yang bertemu pada satu
titik potong) yang berhimpit di titik
pangkalnya. Ada beberapa bentuk sudut,
yaitu :
1) Sudut dua kongruen
2) Sudut suplemen (berpelurus)
3) Sudut siku-siku
4) Sudut komplemen
5) Sudut lancip
6) Sudut tumpul
7) Sudut bertolak belakang
8) Sudut sehadap
9) Sudut dalam berseberangan
10) Sudut luar berseberangan
11) Sudut dalam sepihak
12) Sudut luar sepihak
1. Segi Banyak
Segi banyak adalah bangun tertutup yang
seluruh sisinya dibatasi oleh garis. Jumlah
sudut yang ada sama banyak dengan jumlah
sisi yang dimilikinya
a. Kurva
Kurva adalah bangun geometri yang
merupakan kumpulan semua titik yang
digambar tanpa mengangkat pensil dari
kertas. Kurva disebut juga dengan
lengkungan merupakan bentuk geometri
satu dimensi yang dapat terletak pada
bidang atau ruang
b. Segitiga
Segitiga adalah poligon (segi banyak) yang
memiliki tiga sisi. Segitiga merupakan
bangun geometri yang dibentuk oleh tiga
buah ruas garis yang berpotongan pada
tiga titik sudut.
Segitiga dapat dikelompokkan
berdasarkan panjang sisinya dan
berdasarkan besar sudutnya.
Berdasarkan panjang sisinya, segitiga
dapat dibagi menjadi :
1) Segitiga sembarang
Segitiga sembarang, adalah segitiga
yang semua sisinya tidak sama
panjang
2) Segitiga sama kaki
Segitiga sama kaki, adalah segitiga
yang memiliki dua buah sisi yang
sama panjang
3) Segitiga samasisi
Segitiga sama sisi, adalah segitiga
yang semua sisinya sama panjang
Berdasarkan besar sudutnya, segitiga
dapat dibagi menjadi;
1) Segitiga lancip
Segitiga lancip, adalah segitiga yang
ketiga sudutnya merupakan sudut
lancip atau besar masing-masing
sudutnya kurang dari 900
2) Segitiga siku-siku
Segitiga siku-siku, adalah segitiga
yang salah satu sudutnya siku-siku
atau besar salah satu sudutnya 90O
3) Segitiga tumpul
Segitiga tumpul, adalah segitiga yang
salah satu sudutnya tumpul atau
salah satu sudutnya memiliki besar
sudut antara 900 sampai 1800
Terdapat 3 garis istimewa pada segitiga
yang, yaitu garis tinggi, garis bagi, dan
garis berat.
1) Garis tinggi
Garis tinggi merupakan sebuah garis
yang menghubungkan satu titik sudut
ke sisi dihadapannya secara tegak
lurus atau sebuah garis yang
menghubungkan satu titik sudut ke
sisi dihadapannya dan membentuk
sudut 90O
2) Garis bagi
Garis bagi merupakan sebuah garis
yang menghubungkan satu titik sudut
ke sisi dihadapannya dan membagi
sudut tersebut sama besar
3) Garis berat
Garis berat merupakan sebuah garis
yang menghubungkan satu titik sudut
ke sisi dihadapannya dan membagi
sisi dihadapannya sama panjang
c. Segiempat
Segiempat adalah poligon yang memiliki
empat sisi. Segiempat dapat dibentuk dari
empat buah garis dan empat buah titik
dengan tiga titik tidak kolinear (tidak
terletak pada satu garis lurus).
Segiempat terdiri dari :
1) Jajar genjang
2) Persegi panjang
3) Persegi
4) Trapesium
5) Belah ketupat
6) Layang-layang
d. Lingkaran
Lingkaran dapat didefinisikan sebagai
tempat kedudukan dari kumpulan titik-
titik yang berjarak sama terhadap sebuah
titik pusat. Jarak titik P ke titik pusat O
disebut dengan jari-jari lingkaran.
Diameter sebuah lingkaran merupakan
dua kali jari-jari lingkaran.
2. Keliling dan luas bangun datar
a. Pengukuran panjang
Pengukuran merupakan sebuah proses
atau suatu kegiatan untuk
mengidentifikasi besar kecilnya, panjang
pendeknya, atau berat ringannya suatu
objek. Pengukuran meliputi pengukuran
panjang, luas, volume, dan berat.
Pengukuran panjang dapat dilakukan
dengan menggunakan satuan tidak baku
dan dengan menggunakan satuan baku
1) Pengukuran tidak baku
Pengukuran panjang dengan
menggunakan satuan tidak baku
merupakan sebuah pengukuran yang
memungkinkan perbedaan hasil
karena menggunakan alat ukur yang
tidak standar. Beberapa contoh
pengukuran dengan menggunakan
satuan tidak baku untuk mengukur
panjang antara lain:
a) Jengkal
b) Hasta
c) Depa
d) Kaki
e) Tapak
f) Langkah
2) Pengukuran baku
Pengukuran dengan menggunakan
satuan baku merupakan sebuah
pengukuran yang hasilnya tetap atau
standar. Satuan baku yang berlaku
untuk mengukur panjang sebuah
benda ataupun jarak adalah kilometer
(𝑘𝑚), hektometer (ℎ𝑚), dekameter
(𝑑𝑎𝑚), meter (𝑚), desimeter (𝑑𝑚),
centimeter (𝑐𝑚), dan millimeter (𝑚𝑚).
b. Keliling bangun datar
Keliling adalah jarak perpindahan titik
dari lintasan awal sampai ke lintasan
akhir (titik awal dan titik akhir adalah
titik yang sama). Dapat disimpulkan
bahwa keliling adalah jumlah
keseluruhan panjang sisi yang membatasi
suatu bangun. Hal ini otomatis berlaku
juga untuk semua jenis bangun datar
c. Pengukuran luas
Satuan baku yang dapat digunakan
untuk mengukur luas adalah 𝑘𝑚2 , ℎ𝑚2 ,
𝑑𝑎𝑚2 ,𝑚2 , 𝑑𝑚2 ,𝑐𝑚2 , 𝑚𝑚2 Mengkonversi
satuan luas dapat dilakukan dengan
aturan: setiap turun 1 satuan ukuran
luas maka dikalikan 100, dan setiap naik
1 satuan ukuran luas maka dibagi 100.
d. Luas daerah bangun datar
Luas adalah sesuatu yang menyatakan
besarnya daerah sebuah kurva tertutup
sederhana
1) Luas daerah persegi panjang
Luas daerah persegi panjang adalah
ukuran yang menyatakan besarnya
daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi
persegi panjang tersebut. Untuk
menentukan luas daerah persegi
panjang adalah = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟.
2) Luas daerah persegi
Luas daerah persegi adalah ukuran
yang menyatakan besarnya daerah
yang dibatasi oleh sisi-sisi persegi
tersebut. Untuk menentukan luas
daerah persegi adalah = sisi × sisi.
3) Luas daerah segitiga
Luas daerah segitiga adalah ukuran
yang menyatakan besarnya daerah
yang dibatasi oleh sisi-sisi segitiga
tersebut. Untuk menentukan luas
daerah segitiga adalah = 1/2 x alas x
tinggi
4) Luas daerah jajar genjang
Luas daerah jajargenjang adalah
ukuran yang menyatakan besarnya
daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi
jajargenjang tersebut. Untuk
menentukan luas daerah jajar genjang
adalah = alas x tinggi
5) Luas daerah belah ketupat
Luas daerah belah ketupat adalah
ukuran yang menyatakan besarnya
daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi
belah ketupat tersebut. Untuk
menentukan luas daerah jajar genjang
adalah = ½ x diagonal 1 x diagonal 2
6) Luas daerah layang-layang
Luas daerah layang-layang adalah
ukuran yang menyatakan besarnya
daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi
layang-layang tersebut. Untuk
menentukan luas daerah layang-
layang adalah = ½ x diagonal 1 x
diagonal 2
7) Luas daerah trapesium
Luas daerah trapesium adalah ukuran
yang menyatakan besarnya daerah
yang dibatasi oleh sisi-sisi trapesium
tersebut. Untuk menentukan luas
daerah trapesium adalah = 1/2 𝑥
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑢𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
8) Luas daerah lingkaran
Luas daerah lingkaran merupakan
luas daerah yang dibatasi oleh keliling
lingkaran. Untuk menentukan luas
daerah lingkaran adalah 𝜋𝑟2
3. Kekongruenan dan kesebangunan
a. Kekongruenan
Kekongruenan merupakan sebuah konsep
yang melibatkan dua atau lebih bangun
geometri yang sama dan sebangun. Dua
buah bangun geometri atau lebih
dikatakan saling kongruen atau dapat
dikatakan sama dan sebangun jika
unsurunsur yang bersesuaian pada
bangun-bangun tersebut saling kongruen
(sama dan sebangun).
b. Kesebangunan
Dua buah bangun geometri dikatakan
saling sebangun jika unsur-unsur yang
bersesuaian saling sebanding. Dua atau
lebih bangun dikatakan sebangun jika
mempunyai syarat:
1) Panjang sisi-sisi yang bersesuaian
pada bangun-bangun tersebut
memiliki perbandingan yang sama.
2) Sudut-sudut yang bersesuaian pada
bangun-bangun tersebut sama besar.
4. Bangun ruang
Bangun ruang merupakan bentuk geometri
berdimensi tiga yang dibatasi oleh himpunan
titik-titik yang terdapat pada seluruh
permukaan bangun tersebut. Permukaan
yang dimaksud pada definisi tersebut atau
permukaan yang membatasi bangun ruang
adalah bidang atau sisi. Ada beberapa jenis
bangun ruang yaitu :
a. Prisma
Prisma adalah bangun ruang yang
dibentuk oleh dua daerah polygon
kongruen yang terletak pada bidang
sejajar, dan tiga atau lebih daerah persegi
panjang yang ditentukan oleh sisi-sisi dua
daerah polygon tersebut sedemikian
hingga membentuk permukaan tertutup
sederhana
b. Limas
Limas merupakan sebuah bangun ruang
yang memiliki alas segi-n dan sisi selimut
berbentuk segitiga yang bertemu pada
satu titik puncak
c. Bola
Bola merupakan salah satu bangun
geometri. Bola merupakan bangun ruang
tiga dimensi yang dibentuk oleh tak
hingga lingkaran berjari-jari sama
panjang dan berpusat pada satu titik
yang sama.
5. Luas permukaan dan volume bangun ruang
a. Luas permukaan
Luas permukaan bangun ruang adalah
jumlah luas seluruh permukaan (bidang)
pembentuk bangun ruang tersebut
1) Luas permukaan kubus
Luas permukaan kubus adalah jumlah
luas seluruh permukaan kubus.
Untuk menentukan luas permukaan
kubus yaitu 6 x s2
2) Luas permukaan balok
Luas permukaan balok adalah jumlah
luas permukaan sisi-sisi balok. Untuk
menentukan luas permukaan balok
yaitu 2 𝑝𝑙 + 2 𝑝𝑡 + 2𝑙t
3) Luas permukaan prisma
Luas permukaan prisma adalah
jumlah luas permukaan sisi-sisi
prisma. Untuk menentukan luas
permukaan prisma yaitu (2 x luas
daerah alas) + (keliling alas x tinggi)
4) Luas permukaan tabung
Luas permukaan tabung adalah
jumlah luas permukaan dari tabung.
Untuk menentukan luas permukaan
tabung yaitu 2𝜋𝑟2 + 2𝜋rt
5) Luas permukaan limas
Luas permukaan limas adalah jumlah
luas permukaan dari limas. Untuk
menentukan luas permukaan limas
yaitu Luas Daerah Alas + Jumlah
Daerah Luas Sisi Tegak
6) Luas permukaan kerucut
Luas permukaan kerucut adalah
jumlah luas permukaan dari kerucut.
Untuk menentukan luas permukaan
kerucut yaitu 𝜋𝑟(𝑟 + 𝑠)
7) Luas permukaan bola
Luas permukaan bola adalah jumlah
luas permukaan dari bola. Untuk
menentukan luas permukaan bola
yaitu 4𝜋𝑟2
b. Pengukuran volume
Satuan baku yang dapat digunakan
untuk mengukur volume adalah 𝑘𝑚3 , ℎ𝑚3
, 𝑑𝑎𝑚3 ,𝑚3 , 𝑑𝑚3 ,𝑐𝑚3 , 𝑚𝑚3 Mengkonversi
satuan volume dapat dilakukan dengan
aturan: setiap turun 1 satuan ukuran
volume maka dikalikan 1.000, dan setiap
naik 1 satuan ukuran volume maka
dibagi 1.000.
c. Volume bangun ruang
1) Volume kubus
Volume Kubus adalah isi yang
memenuhi bangun ruang kubus.
Untuk menentukan volume kubus
yaitu s x s x s
2) Volume balok
Volume balok adalah isi yang
memenuhi bangun ruang balok.
Untuk menentukan volume balok
yaitu panjang x lebar x tinggi
3) Volume prisma
Volume prisma adalah isi yang
memenuhi bangun ruang prisma.
Untuk menentukan volume prisma
yaitu luas alas x tinggi
4) Volume tabung
Volume tabung adalah isi yang
memenuhi bangun ruang tabung.
Untuk menentukan volume tabung
yaitu 𝜋𝑟2t
5) Volume limas
Volume limas adalah isi yang
memenuhi bangun ruang limas. Untuk
menentukan volume limas yaitu 1/3 x
luas alas x tinggi
6) Volume kerucut
Volume kerucut adalah isi yang
memenuhi bangun ruang kerucut.
Untuk menentukan volume kerucut
yaitu 1/3 x 𝜋𝑟2t
7) Volume bola
Volume bola adalah isi yang
memenuhi bangun ruang bola. Untuk
menentukan volume bola yaitu 4/3 x
𝜋𝑟3
d. Pengukuran berat
Satuan baku yang dapat digunakan
untuk mengukur berat adalah 𝑘𝑔, ℎ𝑔,
𝑑𝑎𝑔, 𝑔𝑟𝑎𝑚, 𝑑𝑔, 𝑐𝑔, 𝑚g. Berdasarkan bagan
tersebut, terdapat satuan baku yang lain
untuk mnegukur berat, yaitu: 1 𝑡𝑜𝑛 = 10
𝑘𝑤, 1 𝑡𝑜𝑛 = 1000 𝑘𝑔, dan 1 𝑘𝑤 = 100 𝑘𝑔.
Selain itu terdapat ukuran baku yang lain
yaitu 1 𝑜𝑛𝑠, dimana 1 𝑜𝑛𝑠 = 1 ℎ𝑔.
6. Debit
a. Pengukuran waktu
Satuan baku untuk mengukur waktu
adalah detik, menit, jam, hari, minggu,
bulan, semester, tahun, lustrum, windu,
dasawarsa, dan abad.
b. Debit
Debit digunakan untuk mengukur volume
zat cair yang mengalir untuk setiap
satuan waktu. Satuan yang biasa
digunakan adalah volume persatuan
waktu (m3 /detik, m3 /jam, liter/menit,
liter/detik ataupun liter/jam)
7. Jarak, waktu dan kecepatan
Konsep kecepatan tentu sangat berhubungan
dengan kegiatan sehari-hari. Seperti telah
diketahui, kecepatan juga berkaitan dengan
jarak dan waktu tempuh. Tentu kita masih
ingat akan rumus kecepatan.
Jarak
Kecepatan=
Waktu
Jarak = waktu x kecepatan
Jarak
Waktu=
Kecepatan

2 Daftar materi yang sulit 1. Sudut


dipahami di modul ini 2. Timbulnya rasa malas peserta didik belajar
matematika.

Daftar materi yang sering 1. Peserta didik dengan rurmus-rumus bangun


mengalami miskonsepsi ruang ternyata masih kurang mampu
mengaplikasikan dan menganalis.

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul MATEMATIKA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 3. Statistika dan Peluang
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep 3.Dalam Kb 3 profesional tentang Statistik,
(istilah dan definisi) di Statistika dan Data :
modul ini a. Pengertian statistik dan statistika
Statistik adalah kesimpulan fakta
berbentuk bilangan yang disusun dalam
bentuk daftar atau tabel yang
menggambarkan suatu kejadian.
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan data, pengolahan data,
penganalisisan data, dan penarikan
kesimpulan berdasarkan data yang ada
b. Data
Data merupakan sejumlah informasi yang
dapat memberikan gambaran tentang
suatu keadaan atau masalah, baik yang
berupa bilangan maupun yang berbentuk
kategori, misalnya: baik, buruk, tinggi,
rendah dan sebagainya. Data dikatakan
baik apabila memenuhi beberapa
persyaratan sebagai berikut:
1) Objektif
2) Relevan
3) Sesuai zaman (up to date)
4) Representatif
5) Dapat dipercaya
c. Macam-macam data
1) Menurut sifat data
Menurut sifatnya, data dibagi menjadi
data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif adalah data yang tidak
berbentuk bilangan, tetapi berbentuk
kategori atau atribut. Data kuantitatif
adalah data yang berbentuk bilangan
2) Menurut cara memperoleh data
Menurut cara memperoleh data, data
dibagi menjadi data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data
yang dikumpulkan langsung pada
sumber datanya. Data sekunder
adalah data yang dikumpulkan tidak
langsung dari sumber datanya tetapi
melalui pihak lain
3) Menurut sumber data
Menurut sumber data, data dibagi
menjadi data internal dan data
eksternal. Data internal adalah data
yang menggambarkan keadaan dalam
suatu organisasi itu sendiri. Data
eksternal adalah data yang
menggambarkan keadaan di luar
organisasi itu
d. Penyajian data
1) Penyajian dalam bentuk tabel
2) Penyajian dalam bentuk diagram
Terdapat bermacam-macam bentuk
diagram, yaitu diagram lambang,
diagram batang, dan diagram
lingkaran.
e. Distribusi frekwensi
Distribusi frekuensi adalah suatu
susunan data mulai dari data terkecil
sampai dengan data terbesar dan
membagi banyaknya data menjadi
beberapa kelas. Proses membuat sebuah
tabel distribusi frekuensi, terdapat
beberapa istilah yang perlu diketahui
adalah:
1) Interval kelas
2) Frekuensi
3) Batas kelas interval
4) Panjang kelas interval
5) Tepi kelas interval
6) Nilai Tengah
f. Distribusi frekwensi relatif
Distribusi frekuensi relatif yaitu frekuensi
dari sebuah daftar distribusi yang
dinyatakan dalam bentuk persen.
Frekuensi relatif dapat dihitung dengan
rumus:
Frekuensi pada kelas ke−n
x 100 %
Jumlah frekuensi
g. Ukuran pemusatan data
1) Rerata (mean)
Menentukan rerata data tunggal dapat
diperoleh dengan cara menjumlahkan
seluruh nilai data dan membagi
dengan banyak data, atau dapat
ditulis dengan rumus:
Jumlah seluruh data
x=
Jumlah data
2) Median dan Kuartil
Median (𝑀𝑒) adalah nilai tengah dari
sekumpulan data yang telah
diurutkan, Jika banyak data
merupakan bilangan ganjil, maka
median terletak pada data ke1/2 (𝑛 +
1), dan jika banyak data merupakan
bilangan genap maka median terletak
diantara data ke- 𝑛/2 dan data ke- 𝑛/2
+ 1.
3) Modus
Modus merupakan ukuran pemusatan
data untuk menyatakan fenomena
yang paling banyak terjadi atau data
yang paling sering muncul.
h. Ukuran penyebaran data
Ukuran penyebaran data merupakan
suatu ukuran yang menyatakan seberapa
besar penyimpangan nilai-nilai data dari
nilai-nilai pusat datanya
1) Range (interval)
Range merupakan metode pengukuran
paling sederhana yang digunakan
untuk mengukur ketersebaran suatu
data
2) Simpangan baku
Nilai simpangan baku menunjukkan
seberapa dekat nilai-nilai suatu data
dengan nilai reratanya. Menentukan
nilai simpangan baku data yang tidak
berkelompok dapat menggunakan
rumus sebagai berikut:
∑ ( x i−x́ ) ( xi−x́ )2
s=

Keterangan:
n−1

𝑠 = Simpangan baku.
𝑥𝑖 = Nilai data ke- 𝑖.
𝑥̅= Nilai rerata.
𝑛 = Banyak data.
Menentukan nilai simpangan baku
data yang berkelompok dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:
∑ f ( x i− x́ ) ( xi−x́ )2
s=

Keterangan:
n−1

𝑠 = Simpangan baku.
𝑥𝑖 = Nilai tengah data pada kelas
interval ke- 𝑖.
𝑥̅= Nilai rerata.
𝑛 = Banyak data.
3) Varians
Menentukan nilai varians data yang
tidak berkelompok dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:
∑ ( x i−x́ ) ( xi−x́ )2
S= 2

Keterangan:
n−1

𝑠 2 = Varians.
𝑥𝑖 = Nilai data ke- 𝑖.
𝑥̅= Nilai rerata.
𝑛 = Banyak data.
Menentukan nilai varians untuk data
yang berkelompok dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:
∑ f ( x i− x́ ) ( xi−x́ )2
S= 2

Keterangan:
n−1

𝑠 2 = Varians.
𝑥𝑖 = Nilai tengah data pada kelas
interval ke- 𝑖.
𝑥̅= Nilai rerata.
𝑛 = Banyak data.
i. Nilai baku
Nilai baku merupakan sebuah nilai yang
menyatakan perbandingan antara selisih
nilai data dengan reratanya dibagi
simpangan baku data tersebut. Nilai baku
dilambangkan dengan z, dengan rumus:
x −x́
z=
√ s
Nilai baku dapat bernilai positif dan
mungkin juga bernilai negatif
j. Kaidah pencacahan
Kaidah pencacahan dapat membantu kita
memecahkan masalah untuk menghitung
banyaknya cara yang mungkin terjadi
dalam suatu percobaan. Kaidah
pencacahan meliputi aturan
penjumlahan, aturan pengisian tempat
(aturan perkalian), permutasi, dan
kombinasi.
k. Peluang
Peluang digunakan untuk melihat
kemungkinan terjadinya sebuah kejadian.
Sebelum mendefinisikan apa itu peluang,
ada beberapa istilah yang harus Anda
ketahui:
1) Ruang sampel adalah himpunan
semua kemungkinan yang dapat
terjadi pada suatu percobaan.
2) Titik sampel adalah anggota dari
ruang sampel.

2 Daftar materi yang sulit 1. Model pembelajran yang cock untuk materi
dipahami di modul ini peluang dan statistika
3 Daftar materi yang sering 1. Soal cerita teori peluang
mengalami miskonsepsi
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul MATEMATIKA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 4. Kapita Selekta Matematika
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah 4.Dalam Kb 4 profesionL Tentang Kapita
dan definisi) di modul ini Selekta Matematika:
1.Logika Matematika
a. Pernyataan
Pernyataan adalah kalimat
matematika tertutup yang memiliki
nilai kebenaran benar atau salah,
tetapi tidak kedua-duanya pada saat
yang bersamaan. Pernyataan biasa
dilambangkan dengan 𝑝, 𝑞, 𝑟, ....
Pernyataan dikelompokkan menjadi 2,
yaitu pernyataan tunggal dan
pernyataan majemuk. Pernyataan
tunggal adalah pernyataan yang tidak
memuat pernyataan lain sebagai
bagiannya. Pernyataan majemuk
merupakan kalimat baru yang
diperoleh dari berbagai penggabungan
pernyataan tunggal.
b. Operasi uner
Operasi uner disebut juga dengan
operasi negasi atau ingkaran. Operasi
negasi merupakan operasi yang hanya
berkenaan dengan satu unsur.
Operasi negasi biasa dilambangkan
dengan ~. Nilai kebenaran negasi
sebuah pernyataan adalah kebalikan
dari nilai kebenaran yang dimiliki oleh
pernyataannya
c. Operasi biner
Operasi biner adalah operasi yang
berkenaan dengan dua unsur.
Operasi biner berkenaan dengan dua
pernyataan. Ada 4 macam operasi
biner yang akan dipelajari :
1) Operasi konjungsi
Suatu pernyataan majemuk yang
terdiri dari dua pernyataan
tunggal dihubungkan dengan kata
“dan” disebut konjungsi. Operasi
konjungsi dilambangkan dengan
“∧”
2) Operasi disjungsi
Suatu pernyataan majemuk yang
terdiri dari dua pernyataan
tunggal yang dihubungkan dengan
kata “atau” disebut disjungsi.
Operasi disjungsi dilambangkan
dengan “∨”.
3) Operasi implikasi
Pernyataan implikasi atau
conditional statement atau
pernyataan bersyarat merupakan
pernyataan majemuk yang
berbentuk “jika p maka q”
dinyatakan dengan 𝑝 → 𝑞 atau 𝑝 ⊃
𝑞, dimana 𝑝 disebut “anteseden”
dan 𝑞 disebut konsekuen
4) Operasi biimplikasi
Pernyataan biimplikasi atau
biconditional statement atau
pernyataan bersyarat merupakan
pernyataan majemuk yang
berbentuk “p jika dan hanya jika
q” dinyatakan dengan 𝑝 ↔ q
d. Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi
Perhatikan tabel kebenaran berikut
ini:
P ~P PV~P
B S B
B B B
Apabila dilihat dari tabel tersebut,
nilai kebenaran dari p˅~p semuanya
bernilai benar. Penyataan yang semua
nilai kebenarannya benar tanpa
memandang nilai kebenaran
komponen-komponen pembentuknya
dinamakan tautologi.
Untuk lebih jelasnya Anda dapat
membuktikan nilai kebenaran dari [(𝑝
→ 𝑞)⋀(~𝑞⋁𝑟)] → (𝑝 → 𝑟) memiliki nilai
kebenaran semuanya benar.
Pernyataan tersebut juga termasuk
tautology.
Sebaliknya pada saat kita
menentukan nilai kebenaran dari ∼
[(∼ 𝑝 → 𝑟)⋁(𝑝 →∼ 𝑞)]⋀𝑟, nilai
kebenaran pernyataan tersebut
semuanya salah. Penyataan yang
semua nilai kebenarannya salah
tanpa memandang nilai kebenaran
komponen-komponen pembentuknya
dinamakan kontradiksi.
Adapun kontingensi merupakan
pernyataan yang nilai kebenarannya
merupakan kumpulan dari benar dan
salah di luar tautologi dan
kontradiksi.
e. Konvers, Invers, dan Kontrapositif
Perhatikan pernyataan-pernyataan
berikut ini:
1) Jika saya berada di rumah maka
hari ini hujan. (𝑞 → 𝑝)
2) Jika hari ini tidak hujan maka
saya tidak berada di rumah. (∼ 𝑝
→∼ 𝑞)
3) Jika saya tidak berada di rumah
maka hari ini tidak hujan. ( ∼ 𝑞 →∼
𝑝)
Pernyataan (a) dinamakan konvers,
pernyataan (b) dinamakan invers,
dan pernyataan (c) dinamakan
kontrapositif. Dari pernyataan
tersebut, diperoleh pernyataan-
pernyataan yang saling ekuivalen
(nilai kebenaran dari dua pernyataan
tersebut sama), yaitu: a) (𝑝 → 𝑞) ≡ ( ∼
𝑞 →∼ 𝑝) b) (𝑞 → 𝑝) ≡ ( ∼ 𝑝 →∼ 𝑞)
f. Penarikan kesimpulan
Dalam logika dikenal beberapa cara
dalam pengambilan kesimpulan,
yaitu:
1) Modus Ponen
Modus ponen adalah penarikan
kesimpulan berdasarkan prinsip:
[(𝑝 → 𝑞) ∧ 𝑝] → 𝑞 atau [𝑝 ∧ (𝑝 → 𝑞)]
→ 𝑞.
2) Modus Tolen
Modus Tolen adalah penarikan
kesimpulan berdasarkan prinsip:
[(𝑝 → 𝑞) ∧ ~𝑞] → ~𝑝 atau [~𝑞 ∧ (𝑝 →
𝑞)] → ~𝑝.
3) Silogisme
Silogisme adalah penarikan
kesimpulan berdasarkan prinsip:
[(𝑝 → 𝑞) ∧ (𝑞 → 𝑟)] → (𝑝 → 𝑟)
5. Pola, Barisan, dan Deret Bilangan
a. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif atau berpikir
deduktif adalah kemampuan
seseorang dalam menarik kesimpulan
berdasarkan pernyataan-pernyataan
yang bersifat umum. Dasar penalaran
deduktif adalah kebenaran suatu
pernyataan haruslah berdasarkan
pada kebenaran pernyataan lain.
b. Penalaran Induktif
Penalaran induktif atau berpikir
induktif adalah kemampuan
seseorang dalam menarik kesimpulan
yang bersifat umum melalui
pernyataan yang bersifat khusus.
Penalaran induktif pada prinsipnya
adalah menyelesaikan persoalan
matematika tanpa menggunakan
rumus (dalil), melainkan dimulai
dengan memperhatikan data/soal
c. Pola Bilangan, Barisan dan Deret
Bilangan
Berikut akan disajikan beberapa
contoh pola bilangan, antara lain:
1) Pola Persegi Panjang
2) Pola Persegi
3) Pola Segitiga
4) Pola Bilangan Fibonacci
5) Barisan dan Deret Aritmatika
6) Barisan dan Deret Geometri
6. Persamaan Linear, Pertidaksamaan
Linear, dan Grafik Fungsi Linear
a. Persamaan Linear Satu Variabel
Bentuk umum persamaan linear satu
variabel adalah: 𝑎𝑥 + 𝑏 = 𝑐, 𝑎 ≠ 0.
b. Persamaan Linear Dua Variabel
Bentuk umum persamaan linear dua
variabel adalah: 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐, dengan 𝑎
dan 𝑏 ≠ 0.
c. Pertidaksamaan Linear
Pertidaksamaan linear adalah suatu
kalimat matematika yang
mengandung satu atau lebih variabel
dengan derajat tertingginya satu dan
dihubungkan dengan tanda “≠”, “”,
“≤”, atau “≥”.
d. Grafik dan Fungsi Linear
Sebuah fungsi linear 𝑦 = 𝑓(𝑥) dapat
kita gambarkan grafik fungsi
linearnya. Grafik fungsi linear yang
memiliki kemiringan garis (gradien) 𝑚
dan melewati titik 𝐴(𝑥1 , 𝑦1 ),
persamaan garisnya adalah: (𝑦 − 𝑦1 )
= 𝑚(𝑥 − 𝑥1 ).
7. Persamaan Kuadrat, Pertidaksamaan
Kuadrat, dan Grafik Fungsi Kuadrat
a. Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat adalah suatu
kalimat matematika yang
mengandung satu atau lebih variabel
yang derajat tertingginya dua yang
dihubungkan dengan tanda “=”.
Bentuk umum persamaan kuadrat
satu variabel adalah: 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0,
dimana 𝑎 ≠ 0.
b. Pertidaksamaan Kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat adalah
suatu kalimat matematika yang
mengandung satu atau lebih variabel
yang derajat tertingginya dua yang
dihubungkan dengan tanda ≠ , atau
“”, atau “≤”, atau “≥”.
c. Grafik Fungsi Kuadrat
Setelah mempelajari tentang akar-
akar persamaan kuadrat, maka
selanjutnya akan dibahas mengenai
grafik fungsi kuadrat. Berikut
langkah-langkah menggambar grafik
fungsi kuadrat 𝑓(𝑥) = 𝑦 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐:
1) Menentukan titik potong sumbu 𝑥
dan sumbu y
2) Menentukan persamaan sumbu
simetri
3) Menetukan koordinat titik balik
4) Menentukan titik potong sumbu 𝑥
dan sumbu y
d. Pergeseran Grafik Fungsi Kuadrat
Sebuah grafik fungsi kuadrat, akan
dapat digeser searah sumbu 𝑋
ataupun searah sumbu 𝑌. Misalkan
terdapat sebuah grafik fungsi kuadrat
𝑦 = 𝑓(𝑥), akan digeser sejauh 𝒎 ke
arah kanan, dan 𝒏 satuan ke arah
atas.
8. Trigonometri
Pada bahasan ini akan dibahas tiga
perbandingan trigonometri yaitu 𝑠𝑖𝑛𝑢s
(𝑠𝑖𝑛),𝑐𝑜𝑠𝑖𝑛𝑢𝑠 (𝑐𝑜𝑠),𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛 (𝑡𝑎𝑛)
2 Daftar materi yang sulit 1. Menyatakan suatu himpunan untuk
dipahami di modul ini menyatakan himpunan.
2. Model pembelajarn yang cocok untuk
statistik dan peluang

3 Daftar materi yang sering 1. Konsep kapita selekta Matematika


mengalami miskonsepsi

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul MODUL 3 ILMU PENGETAHUAN ALAM
Judul Kegiatan Belajar (KB) 2. Metode Ilmiah, Materi dan Perubahannya

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep 4. Dalam Kb 1 Profesional tentang Metode Ilmiah,Materi
(istilah dan definisi) di dan perubahannya.
modul ini A. Metode ilmiah adalah metode sains yang
menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional
untuk mengungkapkan suatu permasalahan yang
muncul dalam pemikiran kita pada kegiatan
pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari
B. Eksperimen
Eksperimen merupakan kegiatan melalui tata cara
tertentu yang biasa dilakukan oleh ilmuwan, dengan
tujuan untuk memecahkan masalah atau menemukan
jawaban terhadap suatu masalah
C. langkah-langkah Metode ilmiah
1. Rumuskan masalah
2. Temukan Hipotesis
3. Tetapkan Variabel Penelitian
Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas(variabel
dependent) variabel
terikat/bergantung(independent) dan variabel tetap
(variabel pembanding)
4. Rancang Prosedur Kerja/Eksperimen
5. Kmpulkan data
6. Mengolah dan Menganalisis Data
7. Buatlah Kesimpulan
8. Komunikasikan Hasil Penelitian
D. Hormon Auksin
Hormon Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang
ditemukan pada ujung batang, akar, dan pembentukan
bunga
E. Kriteria Metode Ilmiah
Berdasarkan fakta
Bebas dari prasangka
Menggunakan prinsip-prinsip analisis
Perumusan Masalah atau pembuatan hipotesis
Menggunakan ukuran objektif
Menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif dalam
melakukan eksperimen
F. Karakteristik Metode Ilmiah
Bersifat analistis dan kritis
Bersifat logis
Bersifat objektif
Bersifat empiris
Bersifat konseptual
5. Materi dan Perubahannya
Secara garis besar perubahan yang terjadi di alam
tersebut dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
perubahan fisika dan perubahan kimia.
a. perubahan fisika adalah perubahan pada suatu zat
yang tidak menyebabkan terjadinya zat baru
b. Berikut merupakan ciri-ciri perubahan fisika
selengkapnya. 1) Tidak menghasilkan zat yang baru
2) Perubahan hanya terjadi pada wujudnya saja 3)
Dapat kembali ke bentuk semula 4) Sifat partikel
masih tetap sama 5) Dapat terjadi karena proses
pemanasan dan merubah bentuk wujud zat 6)
Merupakan perubahan sementara 7) Sifat zat
sebelum dan sesudah terjadi perubahan sama
c. Berikut adalah ciri-ciri perubahan kimia 1)
Terbentuknya zat baru 2) Selain perubahan fisik,
Terjadi juga perubahan susunan molekul 3) Sifat
partikel zat dan molekul berbeda dengan
sebelumnya 4) Memiliki sifat ireversibel atau tidak
bisa kembali pada bentuk sebelumnya 5) Bisa terjadi
karena suatu proses pembakaran, pengaratan,
pembusukan, pemasakan dan pengenziman
6. Materi
“sesuatu” di alam yang memiliki masa dan menempati
ruang
a. Gaya gravitasi sering disebut berat (bobot).
b. Ada dua macam sifat materi berdasarkan
hubungannya dengan jumlah materi, yaitu: a) Sifat
intensif, yaitu sifat yang tidak bergantung pada
jumlah materi.Contohnya titik didih, titik beku,
indeks bias, suhu, kerapatan, rumus senyawa, wujud
zat. b) Sifat ekstensif, yaitu sifat yang bergantung
pada jumlah materi. Contohnya massa, energi, mol,
volume,massa jenis.
c. Klasifikasi materi
1. Materi berdasarkan menghantarkan panas atau
menghantarkan arus listrik, materi
diklasifikasikan ke dalam isolator dan konduktor
2. Berdasarkan tingkat wujudnya dikenal adanya
benda padat, cair, dan gas
7. Klasifikasi materi berdasarkan komposisinya
a. Unsur
b. Materi
c. Zat Tunggal
d. Unsur
e. Logam
f. Non Logam
g. Atom
h. Senyawa
i. Organik Anorganik
j. Campuran
k. Homogen Heterogen
l. Koloid Suspensi

8. metode pemisahan campuran secara kimia


a. Penyaringan (filtrasi)
b. Pengkristalan (kristalisasi)
c. Penyulingan (distilasi)
d. Penyubliman
e. Kromatografi
9. metode pemisahan campuran secara fisika
a. Dekantasi
b. Penyaringan
c. Destilasi
d. Rekristalisasi
e. Ekstraksi
10. Perubahan Materi
a. salah satu ciri perubahan fisika, perubahan tersebut
bersifat reversible, dapat kembali ke komposisi
semula walaupun tanpa melalui reaksi kimia
b. dengan reaksi kimia benda yang telah berubah tidak
dapat kembali (ireversible) ke komposisi semula.
11. perubahan wujud zat sebagai berikut:
a. Menyublim
b. Deposisi/Dekomposisi
c. Menguap
d. Mengembun
e. Membeku
f. Melebur
12. contoh perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari
a. Fermentasi (peragian)
b. Dekomposisi (pembusukan)
c. Sintesis (pembentukan senyawa)
d. Analisis (penguaraian senyawa)
e. Oksidasi
2 Daftar materi yang sulit 9. Ukuran kuantitas materi
dipahami di modul ini 10. Perubahan ZAT Murni

3 Daftar materi yang 3. media dan memilih metode yang tepat dalam
sering mengalami mengajarkan tentang materi dan perubahannya
miskonsepsi
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul MODUL 3 PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN
ALAM
Judul Kegiatan Belajar (KB) 3. GAYA DAN ENERGI

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep 4. Dalam Kb 2 profesionL TENTANG Gaya Dan Energi
(istilah dan definisi) di 1.Gaya adalah suatu kekuatan (tarikan atau dorongan)
modul ini yang mengakibatkan benda yang dikenainya akan
mengalami perubahan posisi atau kedudukan
(bergerak), berhenti serta berubah bentuk.
2.Kekuatan gaya berupa tarikan dan dorongan
a. Tarikan mempunyai arah yang mendekati orang
atau hewan atau benda yang menariknya
b. Dorongan mempunyai arah yang menjauhi orang
atau hewan atau benda yang mendorongnya
3.Sifat Gaya:
1) dapat mengubah bentuk benda;
2) dapat tmengubah arah gerak benda
3) dapat menyebabkan benda bergerak atau pindah
tempat
4.Jenis-jenis Gaya
a. gaya sentuh
artinya gaya yang terjadinya persentuhan atau
kontak langsung antara benda yang memiliki gaya
dengan benda yang dikenai gaya, contoh :
- Gaya otot
- Gaya pegas
- Gaya gesek
b. gaya tak sentuh
artinya gaya yang terjadi tanpa adanya
persentuhan atau kontak langsung antara benda
yang memiliki gaya dengan benda yang dikenai
gaya, contoh :
- Gaya magnet
- Gaya gravitasi
- Gaya listrik
4.Hukum Newton
a. Hukum I Newton
“Setiap benda akan diam atau bergerak lurus
beraturan jika resultan gaya yang bekerja pada
benda tersebut sama dengan nol.”
b. Hukum II Newton
“Besarnya percepatan yang dialami suatu benda
berbanding lurus dengan gaya yang bekerja
terhadap benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan massa bendanya.”
c. Hukum III Newton
“Setiap ada gaya aksi yang bekerja pada suatu
benda, maka akan timbul gaya reaksi yang besarnya
sama, tetapi arahnya berlawanan.”
5.Energi
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha
atau kerja
Energi dalam satuan internasional, satuannya
dinyatakan dalam joule (J) atau kalori (kal).
Matahari merupakan sumber energi utama bagi
kehidupan di Bumi
4. Sumber energi secara umum ada dua yaitu:
a. Sumber Renewable (dapat diperbaharui): misalnya
air (air terjun dan ombaklaut), cahaya matahari, dan
angin.
b. Unrenewable (tidak dapat diperbaharui) misalnya
nuklir fosil (bahanbakar minyak dan gas)
5. Bentuk Energi dan Perubahannya
ada dua macam bentuk energi, yaitu
a. Energi kinetik, adalah energi yang dimiliki suatu
benda yang bergerak
b. Energi potensial, adalah energi yang dikandung
suatu materiberdasarkan tinggi rendah
kedudukannya
c. Energi panas (kalor) adalah energi kinetik rata-rata
gerakan partikel-partikel penyusun materi
- Kalor merupakan energi yang berpindah dari
benda yang suhunya tinggi ke benda yang
suhunya rendah
- Kalor dinyatakan dalam kalori.
d. Energi listrik adalah energi yang diakibatkan oleh
gerakan partikel bermuatan dalam suatu media
(konduktor)
e. Energi kimia adalah energi yang dikandung suatu
senyawa dalam bentuk energi ikatan antara atom-
atomnya.
f. Energi nuklir adalah energi yang terkandung dalam
inti atom
g. Energi pegas.
Semua benda yang lentur atau elastis memiliki
energi pegas ini. Misalnya ialah per, busur, pegas,
ketapel, trampolin, dan lain-lain.
6. Energi dan Usaha

7. Pesawat Sederhana.
Pesawat sederhana adalah alat mekanik yang dapat
mengubah arah atau besaran dari suatu gaya

8. Macam-macam pesawat sederhana


a. tuas,
b. katrol,
c. roda bergandar,
d. bidang miring,
e. sekrup dan
f. baji.

2 Daftar materi yang sulit 1. Menghitung besar gaya


dipahami di modul ini 2.

3 Daftar materi yang 1.


sering mengalami
miskonsepsi 2.
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul IPA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 3. Sistem Organ pada Manusia

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep (istilah dan 3.Kb 3 profesional tentang sitem Organ pada
definisi) di modul ini Manusia.
* Organ Pernapasan terdiri dari :
a. Hidung (Cavum Nasalis) merupakan salah
satu organ pernapasan manusia yang
berhubungan langsung dengan udara luar,
ketika udara masuk rongga hidung akan
difiltrasi oleh rambut-rambut hidung yang
berfungsi sebagai pelindung di dalam
rongga hidung.
b. Faring merupakan persimpangan antara
rongga hidung ke tenggorokan (saluran
pernapasan) dan rongga mulut ke
kerongkongan (saluran pencernaan).
c. Tenggorokan (Trakea) berbentuk seperti
pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di
paru-paru trakea bercabang dua
membentuk bronkus.
d. Cabang Tenggorokan (Bronkus) merupakan
cabang batang tenggorokan. Jumlahnya
sepasang, yang satu menuju paru-paru
kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri
e. Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan
memiliki dinding yang lebih tipis, pada
ujung bronkiolus terdapat banyak sekali
gelembung-gelembung kecil yang
dinamakan alveolus
f. Alveolus memiliki struktur berbentuk bola-
bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-
pembuluh darah.Dinding alveolus dilapisi
oleh sel-sel tipis yang banyak mengandung
pembuluh darah kapiler.
g. paru-paru terletak di dalam rongga dada.
Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu
sekat disebut diafragma (sekat rongga
dada).Paru-paru ada dua buah yaitu paru-
paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru
kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu
gelambir atas, gelambir tengah dan
gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri
terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas
dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti
oleh suatu selaput paru-paru (pleura).
2. Mekanisma Proses Pernapasan
a. Bernapas/respirasi adalah proses
pembebasan energi kimiawi yang terdapat
pada makanan menjadi energi yang
diperlukan untuk hidup
b. Dilihat dari proses pengambilan udara
pernapasan, ada dua macam respirasi,
yaitu Pernapasan perut, Pernapasan dada
3. Sistem Organ Pencernaan Sistem
Organ pencernaan pada manusia berfungsi
menguraikan makanan secara mekanik dan
secara kimiawi menjadi moleku1-molekul yang
kecil sehingga dapat diserap oleh usus, dan
diedarkan oleh sistem peredaran darah ke
seluruh jaringan tubuh.
4. Jenis organ pencernaan
a. Mulut manusia dimulai dengan sepasang
bibir, atas dan bawah. Mulut membantu
mengambil makanan dan merupakan
struktur yang penting untuk ekspresi wajah
serta untuk berbicara.
b. Faring dan Esofagus berfungsi sebagai
saluran alat pencernaan yang membawa
makanan dari rongga mulut hingga ke
esofagus.
c. Lambung manusia berbentuk J, kantung
yang memulai menguraikan protein dengan
adanya cairan asam yang mengandung air,
lendir, enzim dan asam clorida (HCI).
Fungsi lambung yang utama dalam sistem
pencernaan manusia yaitu sebagai tempat
menyimpan dan mencerna makanan baik
secara mekanik maupun kimiawi.
d. Usus Kecil (Usus Halus - Small Intestine)
memiliki diameter 4 cm, panjangnya sekitar
7-8 m, permukaannya mengandung sekitar
200.000 vili setiap mm2, seluruh
permukaan usus halus manusia sekitar 250
m2.
e. Usus Besar (kolon) merupakan segmen usus
berdiameter 6,5 cm, dengan panjang 2
meter, tidak bervili sehingga luas
permukaannya hanya 1/3 usus halus.
Fungsi utama usus besar adalah
reabsorpsi/penyerapan air kembali, dan
menghasilkan feses (tinja).
5. Mekanisma Proses Pencernaan terdiri dari
pencernaan mekanik dan kimiawi. Prosesnya
dimulai dari pencernaan mekanik yang terjadi
di mulut. Kemudian dilanjutkan dengan
pencernaan kimiawi oleh enzim di organ
pencernaan lainnya.
6. Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung
(kardio) dan pembuluh darah (vaskular).
Sistem kardiovaskular bertanggung jawab
dalam memompa dan mengedarkan darah ke
seluruh tubuh (sirkulasi darah)
2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Paya
di modul ini 2. ATP

3 Daftar materi yang sering 5. Hubungan sistem pernapasan dengan virus


mengalami miskonsepsi ato penyakit yang menyerang pernapasan
X
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Ilmu Pengetahuan Alam
Judul Kegiatan Belajar (KB) KB 4
BUMI DAN ALAM SEMESTA

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep (istilah 4.Dalam Kb 4 profesional tentang Bumi Dan Alam Semesta.
dan definisi) di modul ini a. Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari 8 planet dalam tata surya. Dengan usia
jarak antara bumi dengan matahari adalah 149,6 juta kilometer.
Bumi kita tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutub – kutubnya
Selain berotasi bumi juga bergerak mengelilingi matahari atau disebut de
Waktu yang diperlukan bumi untuk berotasi satu kali mengitari porosn
adalah 23 jam 56 menit 4,09 detik). Arah rotasi bumi adalah “arah timur”
Rotasi bumi menyebabkan:
1) Pergantian siang dan malam hari.
2) Gerak semu harian benda langit.
3) Penggembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi.
4) Perbedaan waktu untuk tempat-tempat yang berbeda derajat bujurny

Arah revolusi sama dengan arah rotasi, yaitu berlawan dengan arah jarum

Revolusi bumi menyebabkan:


1) Pergantian musim
2) Perubahan lamanya siang dan malam
3) Gerak semu tahunan matahari
4) Terlihatnya bintang yang berbeda dari bulan ke bulan.

Planet bumi terus berputar mengelilingi sumbunya yang disebut bero


menit dalam satu hari. Secara garis besar, lapisan bumi terdiri atas beb
selimut (mantle), dan inti (core).
Secara garis besar, lapisan yang membentuk planet bumi terbagi me
adalah lapisan udara atau gas berlapis-lapis yang menyelubungi bumi,
ada diatas muka bumi, yang terbesar adalah samudra dan lautan. Seda
yang paling luar terdiri dari batuan.
Planet ini adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, dalam kedu
panet kebumian, juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaa
rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumia
aktif.

Gravitasi Bumi
Gravitasi atau gravitas adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara se
alam semesta. Gravitasi matahari mengakibatkan benda-benda langit b
mengitari matahari.
Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di luar angkasa, se
lainnya, termasuk satelit buatan manusia.
Gaya gravitasi membuat semua planet mengorbit di sekitar matahari. A
jatuh ke tanah dan kita memiliki berat badan.

Perbedaan Waktu di Bumi


rotasi bumi menyebabkan terjadinya perubahan waktu di planet bumi d
dunia.
Dalam satu hari, matahari berputar pada porosnya selama 23 jam 56
jam.
Wilayah Indonesia dibagi menjadi tiga zona waktu yaitu WIB, WITA dan W
Waktu Indonesia barat atau sering disebut dengan WIB terbentang sepa
garis bujur ini mencakup seluruh wilayah Pulau Jawa, Sumatera, Madur
dan tengah.
WITA merupakan akronim dari waktu indonesia tengah. Zona waktu in
timur. Bentangan garis bujur ini mencakup beberapa wilayah di Indon
seluruh Pulau Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi.
Waktu Indonesia timur atau biasa disingkat WIT. Zona waktu ini terbe
Bentangan garis bujur ini mencakup wilayah Indonesia paling timur melip

Kalender Hijriyah dan Kalender Masehi


Perputaran bumi mengelilingi matahari (revolusi Bumi) dan peredaran
berpengaruh kepada penentuan kalender Hijriyah dan kalender Masehi.
Revolusi Bulan adalah periode atau waktu yang diperlukan oleh Bulan m
Peristiwa akibat rotasi dan revolusi bulan diantaranya:
1) Kalender hijriah memiliki sistem penghitungan yang berbeda dari kale
2) Jumlah hari dalam setahun pun tak sama.

rotasi dan revolusi Bulan sangat bermanfaat dalam, yaitu:


(1) Menentukan pergerakan gravitasi Bulan terhadap Bumi dalam men
laut beserta pasang surutnya ;
(2) Memperkirakan dan menentukan permulaan Tahun Hijriah bagi um
saat akan menentukan awal puasa Ramadhan dan datangnya Hari Raya I
(3) Memprediksikan munculnya gerhana Bulan dan Matahari di beberap

Tahun dalam penanggalan Islam atau Hijriah diawali dengan bulan


Dzulhijjah. Diantaranya terdapat bulan Shafar, Rabiul Awwal, Rabiul Akh
Sya’ban, Ramadhan, Syawal, dan Dzulko’dah. perbedaan hari raya idul a
karena yang jadi dasar pertimbangan utama penanggalan islam adalah s
Kalender Syamsiah

Lapisan bumi
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi l
1) Kerak bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar dari bumi yang terbagi dua kategori, y
Menurut kejadiannya, batuan di bedakan ata 3 golongan, yaitu:
a) Batuan beku (batuan magma)
Terjadi dari magma yang cair dan panas membeku di dalam atau diluar b
b) Batuan sedimen (endapan)
Air, angin, es mengikis batuan dan hasil kikisannya diendapkan ke tempa
c) Batuan metamorf (batuan malihan)

Batuan sedimen maupun batuan beku yang telah mengalami peruba


tekanan yang berat.

2) Mantel bumi

Mantel bumi terletak di antara kerak dan ini bumi. Lapisan ini terdiri dar
a) Listofer, artinya lithos = batuan, sphaira = bulatan. Lapisan ini terdiri
(Silicium dan Aluminium) dan (2) lapisan “sima” (Silicium dan Magnesium
b) Astenosfer, wujudnya agak kental, tebalnya 100-400 km. Diduga lap
Pada lapisan ini pula sintesis batuan dan mineral di bentuk.
c) Mesofer, wujudnya padat dengan tebal sekitar 2400-2750 km, terletak

3) Inti Bumi
Lapisan ini bumi dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dala
dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
a) Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluru
b) Litosfer
Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan pa
bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.
c) Hidrosfer
Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer.
d) Biosfer
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdidri dari
bumi. biosfer adalah lapisan tempat tinggal manusia.

Proses terbentuknya Bumi


Proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya t
proses pembentukan bumi dari beberapa teori:
1) Teori Big bang

Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:


a) Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum
unsur.
b) Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan te
berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat
permukaan.
c) Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, man
Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.

2) Teori Kabut Kant-Laplace

Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yan
(nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut
cepat.

3) Teori Planetesimal
Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari
didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya p
tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang he

4) Teori Pasang Surut Gas

Teori ini dikemukakan Oleh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah binta
pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matah
keadaan gas....

5) Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton.


kombinasi bintang kembar.

b. Tata Surya
surya adalah kumpulan dari beberapa benda langit yang terdiri dari binta
benda yang terikat dengan gaya gravitasinya. Delapan benda langit terse
Heliocentris adalah: (1) Mercurius, (3) Venus, (3)bumi, (4) Mares, (5) Yup
Neptunus 1) Su
Tata surya (Solar System) terdiri dari matahari, planet, serta benda-bend
meteor, dan asteroid.
dengan tata surya, yaitu Menurut paham
dari jagad raya. Bulan berputar mengelilingi bumi dengan orbit yang pali
terletak pada bulatan angkasa yang besar dan berputar pada orbit yang
Menurut paham heliosentris, yang menjadi pusat jagat raya bukanlah bu
yang sama Galileo menemukan teleskop.
Teori nebulae disebut pula teori kondensasi merupakan salah satu teori
terkenal. Menurut teori nebulae (teori kondensasi), planet-planet dan m
terpilin dalam jagad raya. Bagian dalam gelang- gelang
a) Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang b
tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, di msns pemadatan terjadi p
membenntuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lain juga terbe
dari matahari yang disebut planet.
semakin besar dan terus melakukan gerakan-gerakan secara teratur men
tetap dan membentuk susunan keluarga matahari.
3) Karakteristik Matahari sebagai Anggota Tata Surya

Anggota tata surya terdiri dari matahari, delapan planet, satelit, komet
angkasa yang mengelilingi planet. Contoh yang termasuk satelit adala
planet bumi yang bergerak mengelilingi bumi.

Sebenarnya yang bergerak bukan matahari melainkan bumi. Bumi berpu


sekali dalam 24 jam. Perputaran bumi mengelilingi matahari disebut revo
Daerah bayang-bayang yang paling gelap dinamakan umbra, sedang
dinamakan penumbra.

Ada tiga jenis gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana m
cincin.Gerhana matahari total terjadi apabila matahari tertutup sepenuhnya
pada daerah umbra, sedangkan gerhana matahari cincin terjadi pada daerah

Matahari terdiri dari beberapa lapisan, yaitu korona, kromosfir, fotosfir, dan
...Korona merupakan lapisan matahari paling luar yang mengelilingi kromos
...Kromosfir merupakan lapisan gas tebal yang mengelilingi fotosfir....
...Fotosfir merupakan lapisan permukaan matahari yang nampak bulat putih
...Protuberens merupakan lapisan yang berada di sekeliling kromosfir....

c. Planet

Istilah planet di ambil dari bahasa Yunani Asteres Planetai yang berarti binta
1) Merkurius
Merkurius merupakan planet terkecil dan sinarnya paling lemah. Pl
matahari, dengan jarak sekitar 150 juta kilometer. Permukaan planet
seperti permukaan bulan.

2) Venus
Venus merupakan planet yang cahayanya paling terang setelah mata
sebagai bintang terang atau bintang senja. Planet ini sering nampak p
dengan nama bintang kejora.
Planet venus letaknya paling dekat dengan bumi.

3) Bumi
Bumi merupakan planet ke tiga dalam tata surya. Jarak bumi ke matahar
Planet bumi mempunyai satu satelit, yaitu bulan.

4) Mars
Mars merupakan salah satu planet yang paling dekat ke matahari. M
kemerah-merahan. Ukuran planet mars lebih kecil dibandingkan plan
satelit, yaitu Phobos dan Deimos.

5) Jupiter
Jupiter merupakan planet terdekat kelima dari matahari, yang ukuranny
disebut planet raksasa. Rotasi planet yang sangat cepat ini merupakan ro

6) Saturnus
Saturnus merupakan planet keenam dalam tata surya dan merupaka
Jupiter.planet Saturnus dilingkari dengan cincin raksasa yang merupa
planet ini disebut juga sebagai planet bercincin.

7) Uranus
Uranus merupakan merupakan planet yang letaknya sangat jauh dari m
planet Uranus juga memiliki cincin. Hanya cincin pada planet Uranus
udara yang jernih, serta mempunyai 9 satelit.

8) Neptunus
Neptunus merupakan planet yang ukurannya lebih kecil dari planet Ura
jauh, sehingga tidak dapat dilihat manusia dengan mata telanjang.

Komet
Komet merupakan salah satu benda angkasa yang ukurannya relatif ke
Pada dasarnya ekor komet merupakan bagian kepala komet yang terle
komet terbentuk dari gas dan coma yang selalu menunjuk kearah yang b

Meteor
Meteor disebut pula sebagai bintang jatuh. Benda-benda langit yang b
orbit tidak tetap dan tidak bercahaya disebut meteorid.

Asteroid
Planet dalam merupakan planet yang jaraknya dekat ke matahari, sedan
jaraknya ke matahari sangat jauh. Planet yang dikategorikan sebagai
Bumi dan Mars. Sedangkan planet yang dikategorikan sebagai planet
neptunus.

Di antara planet dalam dan planet luar terdapat sabuk yang disebut aste
dan pecahan-pecahan yang asalnya masih belum jelas.

2 Daftar materi yang sulit 1.Bumi itu bulat tidak mendatar


dipahami di modul ini
2.

3 Daftar materi yang sering 1.


mengalami miskonsepsi
2.
Judul Modul Ilmu Pengetahuan Sosial
Judul Kegiatan Belajar 1.Kb 1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
(KB) 2.Kb 2. Waktu, Perubahan, dan Sistem Sosial Budaya
3.Kb 3. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan
4.Kb 4. Fenomena Interaksi Dalam Perkembangan IPTEK dan
Masyarakat Global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep 1.KB1 Profesional tentang Manusia, Tempat, dan Lingkungan
(istilah dan definisi) di
modul ini 1. Manusia

Manusia adalah makhluk yang sempurna karena diberikan akal


untuk berfikir dan menyadari bahwa manusia itu berbeda
dengan makhluk-makhluk lainnya.

a. Makhluk Individu

Manusia sebagai individu artinya sebagai “orang atau seorang;


pribadi orang (terpisah
dari yang lain)

b. Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial artinya adalah bahwa manusia
dalam kehidupannya selalu berhubungan dan membutuhkan
manusia lain.

c. Makhluk Budaya

Manusia dikatakan sebagai makhluk budaya karena budaya itu


sebenarnya dipelajari dan diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya dalam suatu masyarakat. Hal-hal yang
dianggap baik, perlu untuk dipertahankan dan diteruskan pada
generasi berikutnya serta mungkin saja suatu masyarakat
menganggap bahwa hal-hal tertentu tersebut ada yang perlu
untuk diubah atau diperbaiki dalam budaya mereka itu.

2. Tempat dan Ruang

Tempat adalah “ruang (bidang, rumah, daerah, dan sebagainya)


yang didiami (ditinggali) atau ditempati”. Ruang adalah
tempat yang memberikan kita hidup karena di dalamnya
terdapat unsur-unsur yang diperlukan untuk kehidupan.

Tempat dapat mencerminkan karakter fisik dan sosial suatu


daerah. Tempat dibentuk oleh karakterk fisik (iklim jenis tanah,
tata air, morfologi, flora dan fauna) dan manusia yang hidup di
dalamnya (jumlah penduduk, kepadatan, perkembangan
penduduk, pendidikan, pendapatan dan kebudayaannya).
Dalam konsep yang lebih luas, tempat diartikan sebagai suatu
lokasi dalam ruang (permukaan bumi) akan diikatkan pada
suatu titik koordinat berdasarkan titik lintang dan bujur dalam
tata koordinat bumi.

3. Lingkungan

Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang


ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia. Lingkungan
terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik
adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air,
iklim, kelembaban, cahaya dan bunyi. Sedangkan komponen
biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan,
hewan, manusia dan mikro- organisme (virus dan bakteri).

a. Bumi

Di setiap proses pembentukan permukaan bumi, tenaga


endogen adalah pembentuk muka bumi yang paling awal.
Selanjutnya pembentukan bumi dengan tenaga eksogen
mengubah bentuk bumi yang telah dibuat oleh tenaga endogen.
Dalam paparan berikut, Anda akan disajikan tentang tenaga
endogen dan tenaga eskogen secara lebih rinci sebagai berikut.

1) Tenaga Endogen

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam perut


bumi dan tenaga endogen ini menggerakan kulit bumi menjadi
lipatan. Dalam proses pembentukan muka bumi, tenaga
endogen dibagi menjadi tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme
dan seisme.

2) Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar


bumi. Dampak Tenaga
Endogen dan Tenaga Eksogen.
b. Penduduk

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul


atau saling berinteraksi secara tetap dan memiliki kepentingan
yang sama. Sedangkan penduduk adalah semua orang yang
menempati suatu wilayah hukum tertentu dan waktu tertentu
sehingga kita akan mengenal istilah penduduk tetap dan
penduduk tidak tetap. Penduduk yang mendiami wilayah
suatu negara sering memunculkan berbagai macam dinamika
kependudukan. Dinamika penduduk yang mendiami bumi ini
dipelajari dalam rangka mengkaji persebaran penduduknya.

1) Dinamika Penduduk

Cara yang digunakan dalam dinamika penduduk, yaitu:


a) Kelahiran (Fertilitas)
b) Kematian (Mortalitas) c) Migrasi
d) Pertumbuhan Penduduk
e) Kepadatan Penduduk

2) Persebaran Penduduk Tidak Merata

Pengertian persebaran penduduk tidak merata adalah kondisi


tentang kesenjangan jumlah masyarakat yang tinggal di daerah
perkotaan dan perdesaan dalam segi kuantitas, permasalahan
seperti ini sering terjadi di negara berkembang.

3) Kualitas Penduduk

Kualitas penduduk dapat dikatakan sebagai mutu penduduk


atau mutu sumber daya manusia yang dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu: kualitas fisik penduduk yang mencakup
pemenuhan gizi, kesehatan, kematian dan harapan hidup pada
waktu lahir; dan kualitas nonfisik penduduk yang mencakup
pendidikan, latihan kerja dan sikap (keinginan atau dorongan)
2.KB2 Profesional tentang Waktu, Perubahan dan Sistem
Sosial Budaya.

1. Waktu

Waktu artinya adalah “seluruh rangkaian saat ketika proses,


perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung”

a. Arti dan Makna Sejarah

Kata sejarah dalam Bahasa Inggris adalah "history" . Kata


history sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani, yaitu “historia”
yang berarti “apa yang diketahui karena penyelidikan” sehingga
kata history ini hampir berarti "ilmu pengetahuan".

b. Konsep Sejarah
• Sejarah sebagai Peristiwa
• Sejarah sebagai kisah
• Sejarah sebagai ilmu

c. Metode Sejarah

Metode sejarah terdiri dari teknik dan pedoman yang digunakan


sejarawan terhadap sumber primer dan bukti lainnya termasuk
juga bukti arkeologi. Dalam metode sejarah terdapat empat
tahapan yang harus dilewati. Keempat tahapan tersebut yakni
Heuristik, Kritik atau Verifikasi, Interpretasi dan Historiografi.

2. Keberlanjutan dan Perubahan

Dalam mempelajari ilmu sejarah rangkaian peristiwa yang


ada adalah peristiwa yang berkelanjutan. Kehidupan manusia
pada saat ini merupakan keberlanjuntan dari kehidupan masa
lampau dalam rangka menyongsong kehidupan masa
mendatang. Setiap peristiwa tidak berdiri sendiri dan tidak
dapat dipisahkan dari peristiwa lainnya. Para pakar sejarah
mengibaratkan bahwa sejarah bagaikan penglihatan terhadap
tiga dimensi yaitu penglihatan ke masa silam, penglihatan pada
masa sekarang dan penglihatan ke masa depan.

3. Sistem Sosial Budaya

Mengawali pembahasan kita dengan topik sistem sosial budaya


ini, ada baiknya Anda memahami dulu arti atau pengertian dari
sistem sosial itu sendiri. Sistem sosial merupakan orang-orang
yang ada dalam kelompok yang saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi satu sama lain yang dibatasi dengan
seperangkat kegiatan yang menjadi satu kesatuan
Proses dari tindakan sampai menjadi norma adalah tindakan
sebagai contoh atau teladan dengan melakukan pengulangan
berkali-kali sebagai sebuah pola kelakuan sehingga lambat laun
akan menjadi norma. Suatu pola kelakuan menjadi norma
berarti pola kelakuan itu dipandang sebagai kaidah yang
merupakan patokan, standar ataupun ukuran. Suatu kelakuan
yang ditampilkan seseorang individu sesuai dengan pola
kelakuan yang diidam-idamkan.

a. Kebudayaan

Untuk melengkapi pemahaman kita tentang topik sistem sosial


budaya ini, Anda selanjutnya akan disajikan dengan arti atau
pengertian dari budaya itu sendiri yaitu bahwa budaya artinya
sebagai “pikiran; akal budi”, sedangkan kebudayaan diartikan
sebagai
”hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia
(seperti kepercayaan, kesenian, adat istiadat dsb)”. Kebudayaan
diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau
akal (S. Soekanto, 2005).

b. Unsur-Unsur Kebudayaan

Melville J. Herskovits dalam Soekanto (2005) mengajukan 4


(empat) unsur pokok kebudayaan, yaitu: (1) alat-alat teknologi;
(2) sistem ekonomi; (3) keluarga; dan (4) kekuasaan politik.
Menurut Koentjaraningrat dalam S. Belen (1991) kebudayaan di
dunia mempunyai tujuh unsur yang universal, yaitu: (1)
Bahasa; (2) Sistem teknologi; (3) Sistem mata pencaharian; (4)
Organisasi social; (5) Sistem pengetahuan; (6) Religi; dan (7)
Kesenian. Koentjaraningrat (1985) dalam Soelaeman (2005:23)
melontarkan gagasan tentang kerangka kebudayaan.

c. Watak Nilai

Memahami dan mempelajari nilai akan lebih jelas bila kita juga
mempelajari tentang watak nilai karena dengan memahami
watak nilai ini seseorang akan mengetahui sesuatu yang
berharga dalam kehidupan ini. Selain itu dengan mempelajari
nilai ini seseorang akan mengetahui apa yang harus
diperbuatnya untuk menjadi manusia dalam arti sebenar-
benarnya. Mempertimbangkan nilai adalah kebiasaan sehari-
hari yang dilakukan oleh kebanyakan orang dan dilakukan
secara terus-menerus. Mempertimbangkan untuk melakukan
pilihan tentang nilai adalah suatu keharusan. Dalam
kehidupannya manusia selalu melakukan pilihan. Manusia
juga mempertimbangkan untuk mengukur benda dari ukuran
lebih baik atau lebih jelek dan memberikan formulasi tentang
ukuran nilai. Setiap orang memiliki perasaan tentang nilai dan
tak pernah ada suatu masyarakat tanpa system nilai.
3. KB3 Profesional tentang Perilaku ekonomi dan
kesejahteraan

1. Perilaku, Motif dan Prinsip Ekonomi

a. Perilaku Ekonomi

Manusia melakukan berbagai perilaku ekonomi dalam upaya


untuk bertahan hidup. Setiap individu memiliki kebutuhan
masing-masing. Dalam sebuah keluarga menerapkan perilaku
ekonomi pada anak-anak sejak dini agar kelak mampu
menjalankan kehidupan ekonomi di masa datang. Seorang ibu
dalam sebuah keluarga melakukan perilaku ekonomi dengan
mengatur penghasilan keluarganya. Ketika mendapatkan uang
bulanan, ibu pasti akan membagi berbagai kebutuhan keluarga
untuk satu bulan ke depan dengan melakukan pengaturan
belanja makanan yang dikonsumsi oleh keluarga secara rutin.

b. Motif Ekonomi

Segala sesuatu itu tergantung dari niatnya artinya bahwa


segala kegiatan yang kita lakukan harus dibarengi dengan niat
kita. Setiap orang pasti memiliki alasan tertentu ketika
melakukan suatu kegiatan misalnya saja seseorang bekerja
dengan niat untuk mendapatkan uang dan memenuhi
kebutuhan hidupnya. Motif merupakan alasan atau niat dari
suatu kegiatan. Semua yang dilakukan manusia pasti ada
dorongan atau alasan tertentu. Dengan demikian, motif
ekonomi adalah sebuah alasan tertentu yang mendasari
seseorang dalam melakukan aktivitas perekonomian baik
lingkup kecil maupun lingkup besar.
Motif ekonomi terbagi menjadi dua, yaitu:
• Motif Ekonomi Instrinsik

Motif ekomomi instrinsik adalah sebuah alasan yang berasal


dari dalam diri manusia itu sendiri dengan tanpa paksaan atau
pengaruh dari pihak lain.
• Motif Ekonomi Ekstrinsik

Motif ekonomi ekstrinsik merupakan motif yang terpengaruh


oleh situasi di luar individu seperti ajakan dari orang lain untuk
berbisnis, situasi dan kondisi lingkungan sekitar dan lain
sebagainya.

c. Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi merupakan suatu usaha yang bisa dilakukan


untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan pengorbanan
seminimal mungkin.
Prinsip 1: Tiap orang menghadapi tarik ulur
Prinsip 2: Konsep biaya
Prinsip 3: Berpikir pada margin Prinsip 4: Reaksi terhadap
insentif Prinsip 5: Pertukaran barang
Prinsip 6: Mekanisme pasar untuk mengatur kegiatan ekonomi
Prinsip 7: Pemerintah meningkatkan kinerja pasar
Prinsip 8: Inflasi

2. Produksi, Distribusi dan Kosumsi

Dalam ilmu ekonomi terdapat tiga konsep utama yakni,


produksi, konsumsi dan distribusi. Ketiga konsep ini
merupakan inti dari kegiatan ekonomi dalam memenuhi
kebutuhan dasar hidup masyarakat.

a. Produksi

Produksi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk


menghasilkan barang dan jasa. Dalam pengertian yang lebih
luas, produksi didefinisikan sebagai setiap perilaku yang
ditujukan untuk menciptakan atau menambah “nilai guna”
suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.

b. Distribusi

Distribusi merupakan suatu proses menyalurkan barang dan


jasa yang berasal dari produsen sampai pada konsumen. Proses
penyaluran barang dan jasa ini meliputi beberapa pihak yang
saling mempengaruhi satu sama lain yaitu produsen, perantara
(distributor) dan konsumen.

1) Saluran Distribusi

Distribusi langsung dari produsen ke konsumen yaitu


perpindahan atau pergerakan material dilakukan secara
langsung dari produsen ke konsumen. Contohnya adalah
peternak mengirimkan susu ternaknya langsung ke rumah
konsumen atau melalui toko pengecer miliknya sendiri dan
melalui pos.
• Saluran tidak langsung

o Produsen – grosir – pengecer

Barang yang didistribusikan dengan cara ini adalah yang tahan


lama dan mudah didapatkan seperti barang yang terbuat dari
logam, obat-obatan dan bahan makanan.
o Produsen – pengecer – konsumen

• Lembaga-lembaga distribusi
o Wholesaler (grosir)
o Agen
o Pedagang eceran
o Konsumsi

Konsumsi adalah suatu aktivitas pemakaian barang dan jasa


baik secara langsung maupun tidak langsung oleh individu
atau kolektif individu dalam memenuhi kebutuhan dasar
manusia.

3. Pasar

Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya pasar


persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat
dan untuk produsen kecil mungkin tidak berdaya. Untuk
mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui
peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu sehingga
terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali dan tidak
berlaku ekonomi bebas lagi.

4. Kesejahteraan

Ekonomi mempersoalkan usaha manusia untuk meningkatkan


kemakmurannya, baik secara perseorangan maupun secara
berkelompok (keluarga, bangsa dan masyarakat). Sebagai suatu
ilmu, ekonomi tentunya memiliki objek material (apa yang
dipelajari) dan objek formal (bagaimana mempelajarinya). Objek
material ekonomi meliputi produksi, distribusi, pembagian
kerja, pembangunan, sistem moneter dan keuangan,
perdagangan dan dunia usaha. Sedangkan objek formal
ekonomi meliputi kemakmuran manusia di masa sekarang dan
masa depan.

4. KB4 Profesional tentang Fenomena Interaksi Dalam


Perkembangan IPTEK dan Masyarakat Global

1. Hakikat IPTEK

Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan satu


kesatuan yang sulit untuk dipisahkan karena sama-sama
berperan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Ilmu
pengetahuan digunakan untuk mengetahui apa sedangkan
teknologi digunakan untuk mengetahui bagaimana.

2. Perkembangan IPTEK dan Kehidupan Manusia

IPTEK merupakan aktivitas yang kompleks dari manusia,


keduanya merupakan bagian dari kehidupan manusia yang
satu sama lain saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
IPTEK dikontrol dan diarahkan oleh manusia. Sebaliknya IPTEK
juga memberikan keuntungan pada kehidupan manusia dalam
memberikan kemungkinan untuk mengatasi berbagai masalah
dan persoalan yang timbul dalam kehidupan manusia.
Pengaruh positif dari perkembangan IPTEK dalam bidang
teknologi komunikasi dan informasi antara lain:
a. Cepat mendapatkan informasi akurat dan terbaru dari
seluruh pelosok dunia.
b. Dapat berkomunikasi dengan keluarga, kerabat dan teman
yang berada sangat jauh. c. Dapat memperoleh layanan bank
dengan sangat mudah.

Sedangkan perkembangan IPTEK terhadap kehidupan manusia


dalam bidang ekonomi dan industri, antara lain:
a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.

b. Terjadinya proses industrialisasi.

c. Produktivitas dunia industri semakin meningkat.

Demikian pula dengan perkembangan IPTEK dalam bidang


ekonomi dan industri akan mempengaruhi gangguan
keseimbangan terhadap kehidupan manusia terutama dalam
hal:
a. Terjadinya pengangguran.

Tenaga kerja yang dibutuhkan memiliki kualifikasi tinggi untuk


mengisi posisi yang sesuai dengan kebutuhuan.
b. Sifat konsumtif manusia.

Manusia yang memiliki sifat konsumtif akan melahirkan


generasi yang secara moral mengalami kemerosotan yaitu
berperilaku konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang
bermental pragmatis.

Kehidupan manusia dalam bidang sosial budaya juga akan


terpengaruh ke arah yang kurang baik dengan adanya
perkembangan IPTEK antara lain:
a. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat,
b. Menurunnya rasa kebersamaan dan persatuan.
c. Pola interaksi antar manusia yang berubah.

Perubahan yang kurang baik juga terjadi dalam kehidupan


manusia dalam bidang kesehatan antara lain:
a. Radiasi..
b. Gangguan reproduksi.

3. Perkembangan IPTEK dan Kelestarian Lingkungan

Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan IPTEK yang terjadi


di masyarakat mau tidak mau akan sangat berpengaruh
terhadap lingkungan alam kita ini. Lingkungan alam sebagai
tempat penyedia sumber daya dan kebutuhan pokok hidup
manusia, lingkungan sosial sebagai wahana berinterasi
dengan sesama orang lain dan lingkungan budaya sebagai
wahana dalam menampung cipta dan karsa manusia perlu
dijaga dan dilestarikan untuk keberlangsungan masyarakat kita
baik masyarakat lokal, masyarakat regional maupun
masyarakat global.

4. Perkembangan IPTEK dan Masyarakat Global

Perkembangan IPTEK tidak lepas dari kehidupan manusia.


Tidak mungkin IPTEK berkembang tanpa adanya manusia.
Perkembangan IPTEK berperan sangat besar dalam kehidupan
manusia di belahan dunia mana pun. Dengan kata lain,
perkembangan IPTEK seakan-akan merupakan faktor dominan
dalam perkembangan keadaan dunia seperti sekarang. Hal ini
merupakan tantangan bagi kita untuk dapat mengembalikan
IPTEK dalam peranannya bagi kehidupan manusia.
2 Daftar materi yang 1. Dinamika penduduk(Fertilitas, Mortalitas, Migrasi,
sulit dipahami di pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk)
modul ini 2. Motif Ekonomi

3 Daftar materi yang 6. Pemahaman istilah antara masyarakat dan penduduk


sering mengalami 7. Perkembangan IPTEK dan masyarakat global
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai