Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PPG DALAM JABATAN 2022

LEMBAR KERJA 1.1 BELAJAR MANDIRI MODUL


PROFESIONAL
BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH:

RIKA NURJANAH, S.Pd.

KELAS 17

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
MODUL : PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA
NAMA : RIKA NURJANAH
NIM : 1401022368
ASAL INSTANSI : SDN NAGARAKEMBANG I

Judul Modul MODUL 1


PEDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks
2. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
3. Struktur, Fungsi, dan Kebahasaan Teks Nonfiksi
4. Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Kegiatan Belajar 1: Ragam Teks dan Satuan Bahasa
dipelajari Pembentuk Teks
a. Ragam teks adalah pengelompokkan teks berdasarkan isi dan
bentuk teks diantaranya macam-macam atau jenis-jenis teks
yang terdiri dari atas teks faktual, teks cerita, teks tanggapan,
dan teks normatif.

1. Teks faktual adalah teks yang berisisuatu kejadian


yang bersifat nyata, benar-benar terjadi, tetapi
tidak terikat dengan waktu. Teks faktual dibedakan
menjadi 2 yaitu:
- Teks Deskripsi yaitu sebuah teksatau wacana
yang disampaikan dengan cara
menggambarkan jelas objek, tempat atau
peristiwa yang sedang menjadi topik kepada
pembaca, sehingga pembaca merasakan
langsung apa yangsedang diungkapkan dalam
tekstersebut.
- Teks Prosedur/ Arahan merupakan jenis teks
genre faktual subgenre prosedural. Tujuan teks
ini untuk mengarahkan atau mengjarkan
langkah-langkah yang telah ditentukan.
Teks tanggapan adalah teks yang berisi sambutan
terhadap ucapan (kritik, komentar) dan apa yang
diterima pancaindra, bayangan dalam angan- angan.
Teks tanggapan dibedakan menjadai 2 yaitu:
- Teks Eksposisi: paparan gagasan atau usulan
sesuatu yang bersifatpribadai. Teks ini sering
disebut teks argumentasi satu sisi.
- Teks Eksplanasi : Penjelasan tentang proses
terjadinya fenomena alam, sosial,ilmu
pengetahuan dan budaya. Teks Eksplanasi
memiliki fungsi sosial menjelaskan atau
menganalisis proses atau terjadinyasesuatu.
3. Teks Cerita adalah teks yang menuturkan
bagaimana terjadinya suatu hal,
peristiwa,mengisahkan kejadian yang telah ada,
perbuatan,pengalaman yang dinamis dalam suatu
rangkaian waktu. Teks cerita terdiri dari:
- Teks Cerita ulang: menceritakan kembali
peristiwa pada masa laluagar tercipta semacam
hiburan ataupembelajaran.
- Anekdot : cerita rekaan yang tidak harus
didasarkan pada kenyataan yang terjadi di
masyarakat.
- Eksemplum : teks ini memiliki tujuan sosial
menilai perilaku atau karakter dalam cerita.
- Naratif : model penceritaan pada teks ini antara
masalah dengan pemecahan masalah tidak
menyatu dalam satu struktur teks.
4. Teks Normatif adalah teks yang isinya ditulis
berdasarkan sebuah peraturan, norma-norma atau
peraturan yang berlaku.
1) Kalimat Tunggal yang terdiri dari satu klausa
bebas.
2) Kalimat bersusun : kalimat yang terjadi dari satu
klausa bebas dan sekurang kurangnya satu kalimat
terikat.
3) Kalimat majemuk : kalimat yang terjadi dari
beberapa klausa bebas.
Berdasarkan struktur klausanya kalimat dibedakan
menjadi:
1) Kalimat lengkap sekurangnya terdapat unsur objek
dan predikat.
2) Kalimat tidak lengkap hanya terdiri subjek saja,
objek saja, atau keterangansaja.
Berdasarkan amanat wacana kalimat dibedakan
menjadi:
1) Kalimat deklaratif : kalimat yang mengandung
intonasi deklaratif yang dalam ragam tulis diberi
titik.
2) Kalimat Introgatif : kalimat yang mengandung
intonasi introgatif, yangragam tulisnya diberi tanda
tanya.
3) Kalimat imperatif : kalimat yang mengandung
intonasi imperatif yang ragam tulisnya diberi tanda
seru.
4) Kalimat aditif : kalimat yang terikat pada kalimat
pernyatan, berupa kalimatlengkap atau bukan.
5) Kalimat responsif: kalimat terikat yang
bersambung pada kalimat pertanyaan.
6) Kalimat interjektif: kalimat yang dapat terikat atau
tidak.
Berdasarkan pembentukan kalimat dariklausa inti dan
perubahannya dibedakan menjadi:
1) Kalimat Inti : dibentuk dari klausa inti yang
lengkap.
2) Kalimat Noninti : kalimat yang dapat diubah
menjadi kaimat nininti dengan berbagai proses
transportasi, pemasifan, pengingkaran,dll.
Berdasarkan jenis klausa, kalimatdibedakan:
1) Kalimat Verbal : kalimat yang dibentuk dari
klausa verbal.
Kalimat Nonverbal: kalimat yang
b. Satuan bahasa pembentuk teks adalah kata, frasa, klausa,
kalimat, dan paragraf.
c. Klasifikasi kalimat berdasarkan jumlah klausanya, kalimat
dibedakan menjadi kalumat tunggal. Kalimat bersusun, dan
kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri
dari satu klausa bebas. Contoh: Dia datang dari Bandung.
Nenekku masih sehat. Kalimat bersusun yaitu kalimat yang
terdiri dari satu klausa bebas sekurangnya satu kalimat terikat.
Contoh: Kalau kakak menangis, adikpun ikut menangis.
Sedangkan kalimat majemuk adalah kalumat yang terdiri dari
beberapa klausa bebas. Contoh: Agus membuka pintu
kemudian menyapu halaman rumah.
d. Berdasarkan struktur klausanya, kalimat dibedakan menjadi
kalimat lengkap dan kalimat tidak lengkap. Kalimat lengkap
sekurangnya terdapat unsur subjek dan predikat. Kalimat
tidak lengkap yaitu kalimat yang terdiri dari satu subjek saja,
predikat saja, objek saja, atau keterangan saja.
e. Berdasarkan amanat wacana, kalimat dibedakan menjadi .
1) Kalimat deklaratif (Kalimat yang mengandung
intinasi deklaratif)
2) Kalimat Introgatif (kalimat yang mengandung intonasi
introgatif, yang dalam ragam tulis biasanya diberi
tanda tanya)
3) Kalimat Imperative (kalimat yang mengandung
intonasi imperatif atau tanda seru)
f. Berdasarkan pembentukkan kalimat dari klausa inti dan
perubahannya, kalimat dibedakan menjadi kalimat inti dan
kalimat noninti.
g. Berdasarkan jenis klausa, kalimat dibedakan menjadi kalimat
verbal dan kalimat nonverbal.
1) Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari klausa
verbal. Contoh: Alya menulis surat; Surat ditulis Alya.
2) Kalimat nonverbal, adalah kalimat yang dibentuk oleh
klausa nonerbal sebagai kontituen dasarnya. Contoh;
Nenekku pensiunan guru.
h. Berdasarkan fungsi kalimat sebagai pembentuk paragraf,
kalimat dibedakan atas:
1) Kalimat bebas, yaitu kalimat yang mempunyai potensi
untuk menjadi ujaran lengkap, atau kalimat yang dapat
memulai sebuah paragraf, wacana tanpa konteks lain yang
memberi penjelasan.
2) Kalimat terikat, yaitu kalimat yang dapat berdiri sendiri
sebagai ujaran lengkap.
i. Paragraf
Paragraf adalah satuan gagasan di dalam bagian suatu wacana,
yang dibentuk oleh kalimat-kalimat yang saling berhubungan
dalam mengusung satu kesatuan pokok pembahasan terdiri
dari kalimat utama dan penjelas.
Unsur-unsur paragraf :
1. Gagasan pokok merupakan gagasan yang menjadi dasar
pengembangan suatu paragraph. Dengan demikian,
fungsinya sebagai pokok, patokan, atau dasar acuan
pengembangan suatu paragraf.
2. Gagasan penjelas merupakan gagasan yang berfungsi
menjelaskan gagasan pokok. Penjelasannya, bisa dalam
bentuk uraian-uraian kecil, contoh-contoh, atau ilustrasi,
kutipan-kutipan, dan sebagainya (Kosasih, 2012).
3. Kalimat utama merupakan kalimat yang menjadi tempat
dirumuskannya gagasan pokok.
4. kalimat penjelas merupakan kalimat yang menjadi tempat
dirumuskannya gagasan penjelas. Satu kalimat utama
lazimnya mewakili satu gagasan penjelas
j. Ciri-ciri paragraf yang baik
1) Kepaduan paragraf, adalah keeratan ataupun kekompakan
hubungan antar unsur-unsur paragraf.
2) Kepaduan bentuk, dapat dilakukan dengan cara-cara;
penggunaan konjungsi, pengulangan kata atau frasa,
pemakaian kata ganti atau kata yang sama maknanya.
3) Pemakaian kata yang berhiponomi, yakni kita yang
merupakan bagian dari kata lainnya.
4) Kesatuan paragraf, yaitu bagian karangan yang terdiri dari
beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh, padu, dan
membentuk satu kesatuan pikiran.
5) Kelengkapan
6) Ketepatan pemilihan kata.
k. Jenis-jenis Paragraf

l. Kompetensi Dasar Ragam Teks di Sekolah Dasar.


Berikut beberapa hal yang harus dipersiapakan sebelum
melaksanakan
kegiatan pembelajaran teks fiksi di Sekolah Dasar.
1) Analisis materi pelajaran dan analisis kompetensi dasar-
->mengembangkan kompetensi dasar (KD) menjadi
indikator.
➢ Indikator kunci, adalah indikator yang sangat
memenuhi kriteria UKRK (Urgensi, Keterkaitan,
Relevansi, Keterpakaian).
➢ Indikator pendukung adalah indikator yang
membantu peserta didik memahami indikator
kunci.
➢ Indikator pengayaan mempunyai tuntutan
kompetensi yang melebihi dari tuntutan kompetensi
dari standar minimal KD.
2) Menentukan Tujuan Pembelajaran
3) Tujuan pembelajaran adalah pengembangan Indikator
Capaian Kompetensi (IPK) yang telah dirumuskan.
4) Menentukan pendekatan dan metode pembelajaran
5) Pendekatan yang dipilih hendaklah pendekatan yang
dapat mengakomodasi karakteristik siswa yang beragam.
Salah satu pendekatan yang bisa digunakan dalam
kegiatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik,
konstruktivisme, whole language, komunikatif, dan lain
sebagainya
6) Menentukan Media Pembelajaran
7) Menentukan sumber belajar
8) Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan
yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang
berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta
lingkungan fisik, alam, social, dan budaya.
9) Langkah-langkah pembelajaran
10) Penilaian

2. Kegiatan Belajar 2: Struktur, Fungsi, dan Kaidah


Kebahasaan Teks Fiksi

a. Teks Fiksi
Teks fiksi adalah teks yang berisi kisahan atau cerita
yang dibuat berdasarkan imajinasi pengarang (Kosasih dan
Kurniawan, 2019).
Unsur-unsur teks fiksi:
1) Tema, merupakan ide atau gagasan yang disampaikan
pengarang dalam ceritanya.
2) Perwatakan, adalah karakteristik dari tokoh dalam cerita.
3) Alur : tahap pengenalan→tahap pemunculan konflik→
tahap konflik memuncak→ tahap konflik menurun→ tahap
penyelesaian.
Jenis alur: alur maju, alur mundur, alur campuran.
4) Latar, adalah gambaran tentang tempat, waktu, dan suasana
dialami oleh tokoh (Siswanto, 2008). Latar dibagi menjadi
latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
5) Amanat, adalah nilai-nilai yang dititipkan penulis cerita
kepada pembacanya.
b. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi.
Teks fiksi memiliki struktur sebagai berikut:
1) Orientasi, berisi pengenalan tema, tokoh, dan latar.
2) Komplikasi, berisi cerita tentang masalah yang dialami
tokoh utama.
3) Resolusi, merupakan bagian penyelesaian dari masalah
yang dialami tokoh.

Teks fiksi memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut.


1) Menggunakan kata-kata yang menyatakan urutan waktu.
2) Menggunakan kata kerja tindakan
3) Menggunakan kata kerja yang menggambarkan sesuatu
yang dipikirkan atau dirasakan para tokohnya.
4) Menggunakan kata-kata yang menggambarkan keadaan
atau sifat tokohnya.
5) Menggunakan dialog.

Menurut Kosasih (2019), teks fiksi terdiri atas : cerita rakyat,


cerita fantasi, cerita pendek, cerita inspiratif, puisi rakyat,
puisi baru, dan drama.

a. Cerita Rakyat, yaitu cerita yang berkaitan dengan adat-


istiadat ataupun kehidupan masyarakatnya sehari-hari.
Secara garis besar, cerita rakyat terbagi menjadi
beberapa jenis. Yaitu:
1) Mite, yakni cerita tentang suatu kepercayaan, misalnya
tentang para dewa.
2) Sage, yakni cerita tentang kehidupan raja dan
kepahlawanan.
3) Legenda, yakni cerita asal-usul suatu tempat, binatang,
dan benda-benda lainnya.
4) Fabel, yakni cerita yang bertokohkan binatang.

b. Cerita Fantasi, yaitu cerita yang sepenuhnya dikembangkan


berdasarkan khayalan, imajinasi, atau fantasi.
c. Cerita Pendek, yaitu cerita rekaan yang menurut wujud
fiksinya berbentuk pendek.
d. Cerita Inspiratif, yaitu jenis teks narasi yang menyajikan
suatu inspirasi keteladanan kepada banyak orang.
e. Puisi Rakyat, merupakan jenis puisi yang berkembang pada
kehidupan masyarakat sehari-hari, sebagai suatu tradisi
masyarakat setempat.
f. Puisi Baru, disebut juga puisi bebas. Puisi baru merupakan
puisi tidak terikat oleh jumlah larik, suku kata, ataupun pola
rimanya.
g. Drama, berarti perbuatan, tindakan. Drama adalah cerita
konflik manusia dalam bentuk dialog yang diekspresikan
dengan menggunakan percakapan dan lakuan pada pentas
dihadapan penonton.

c. Kompetensi Dasar Teks Fiksi di Sekolah Dasar.


Berikut beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum
melaksanakan kegiatan pembelajaran teks fiksi di Sekolah
Dasar.
1) Analisis Materi Pelajaran dan analisis kompetensi dasar.
2) Menentukan Tujuan Pembelajaran.
3) Menentukan pendekatan dan metode pembelajaran.
4) Menentukan Media Pembelajaran.
5) Menentukan sumber belajar
6) Langkah-langkah pembelajaran
7) Penilaian

3. Kegiatan Belajar 3: Struktur, Fungsi, dan Kebahasaan


Teks Nonfiksi

a. Hakikat Teks Nonfiksi


1) Teks nonfiksi dapat diartikan sebagai karya seni yang
sifatnya berdasarkan fakta dan kenyataan serta ada kebenaran
di dalamnya.Trim (2014) menjelaskan bahwa teks nonfiksi
ialah tulisan berbasis data dan fakta sebenarnya disajikan
dengan gaya bahasa formal atau nonformal berupa
argumentasi, eksposisi, atau deskripsi.
2) Dua jenis teks nonfiksi : teks faksi dan teks nonfiksi
a) Teks Faksi, merupakan teks yang ceritanya berbentuk
kisah berbasis kejadian sebenarnya. Jenis teks
diantaranya biografi, autoiografi, kisah nyata, memoar,
dan cerita-cerita dari kitab suci.
b) Teks Teks nonfiksi ialah teks yang disusun berdasarkan
data valid tentang pengetahuan tanpa mnegurangi isi data
tersebut. Jenis ini diantaranya buku referensi, buku
petunjuk,/panduan, buku pelajaran, kamus, ensiklopedia,
directory, dan peta.
3) Hal yang perlu diperhatikan dalam menulis teks nonfiksi :
a) Mengkonstruksi
b) Rekonstruksi
c) Menulis adalah cara berpikir
d) Menulis berbeda dengan berbicara

4) Teks nonfiksi yang dipelajari di Sekolah Dasar :


a) Teks deskriptif yang mendeskripsikan benda atau
tempat.
b) Teks eksplanasi yang bertujuan untuk memberikan
informasi.
c) Teks prosedur/arahan/petunjuk untuk membuat atau
melakukan sesuatu.
d) Teks laporan sederhana hasil pengamatan siswa dalam
pembelajaran.
e) Teks tanggapan, ucapan terima kasih, dan perimntaan
maaf
f) Teks cerita pengalaman pribadi dan buku harian
g) Teks paparan iklan.

b. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi.


Stuktur, fungsi, dan kaidah kebahasaan masing-masing jenis
teks nonfiksi :
1) Esai,
Struktur Essai.

2) Reviu Buku/Bab Buku/Artikel


Struktur reviu buku seperti dikemukakan oleh Cresswell,
biasanya terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut.
a) Pendahuluan, yang berisi identifikasi buku atau bab buku,
atau artikel (penulis, judul, tahun publikasi, dan informasi
lain yang dianggap penting),
b) Ringkasan atau uraian pendek mengenai isi argumen dari
buku.
c) Inti riviu berupa isi pembahasan yang merupakan analisis
kritis dari aspek poko yang dibahas.
d) Simpulan yang berisi evaluasi ringkas atas kontribusi
buku/bab/artikel secara keseluruhan terhadap
perkembangan topik yang dibahas, terhadap pemahaman
pereviu, dan perkembangan keilmuan.
3) Artikel ilmiah berbasis penelitian adalah bentuk tulisan
yang memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Berikut struktur artikel ilmiah.

4) Teks Narasi Sejarah, merupakan jenis teks nonfiksi yang


berisi tentangn peristiwa yang terjadi dalam masyarakat
pada masa lampau yang disusun sesuai dengan rnagkaian
kausalitas serta proses perkembangannya dalam segala
aspeknya yang berguna sebgaai pengalaman untuk
dijadikan pedoman kehidupan manusia masa sekarang serta
arah cita-cita pada masa yang akan datang.
5) Surat, adalah sebuah alat untuk berkomunikasi secara
tertulis dengan menggunakan persyaratan khusus yang khas
ssuai dengan aturan surat-menyurat.

4. Kegiatan Belajar 4: Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak

a. Hakikat sastra anak; Sastra anak meliputi semua jenis


penulisan kreatif dan imajinatif yang khusus untuk
dibaca dan menghibur anak-anak
b. Hakikat apresiasi reseptif dan ekspresif/produktif;
1) apresiasi sastra reseptif; kegiatan mengapresiasi
dengan teori resepsi pada sebuah karya.
2) apresiasi sastra ekspresif/produtif; merupakan
kegiatan mengapresiasi karya sastra yang
menekankan pada proses kreatif dan penciptaan.
c. Pendekatan dalam mengapresiasi sastra anak.
1) Pendekatan emotif, merupakan pendekatan yang
berusaha menemukan unsur0unsur emosi atau
perasaan pembaca.
2) Pendekatan didaktis, yaitu suatu pendekatan yang
berusaha menemukan dan memahami gagasan,
tanggapan, evaluatif, maupun sikap.
3) Pendekatan analitis, merupakan pendekatan yang
berupaya membantu pembaca memahami gagasan,
cara pengarang menampilkan gagasan, sikap
pengarang, unsur intrisnik, dan hubungan antara
elemen itu sehingga dapat membentuk keselarasan
dan kesatuan dalam rangka terbentuknya totalitas
bentuk dan maknanya.
d. Perkembangan kemampuan mengapresiasi sastra anak
e. Unsur instrinsik puisi. Adapun unsur intrinsik dalam
puisi yaitu tema, rasa, nada, amanat, diksi, imajeri, pusat
pengisahan, gaya bahasa, ritme atau irama, rima atau
sajak.
f. Unsur intrinsik prosa
Adapun unsur Intrinsik Prosa yaitu Plot atau alur cerita,
penokohan, latar atau setting, tema, pesan atau amanat,
sudut pandang, dan konflik.
g. Unsur instrinsik drama
Di dalam drama terdapat unsur-unsur instrinsik yang
terbagi menjadi dua. Yaitu unsur pertunjukan dan unsur
cerita.
1) Unsur Pertunjukan: Pemain (aktor), pentas (panggung
tempat perjunjukan drama), sutradara, dan penonton.
2) Unsur Cerita: perwatakan atau karakter tokoh, dialog,
latar, dan alur.
h. Jenis- jenis sastra anak di SD
Sastra anak-anak sebagai sumber pembelajaran bahasa
di sekolah dasar terdiri atas berbagai jenis, yaitu: buku
bergambar, fiksi realistik, fiksi sejarah, fantasi, fiksi
ilmiah, sastra tradisional, puisi, biografi, dan
otobiografi.
i. Pembelajaran sastra anak di SD
Kriteria yang ahrus dimiliki oleh pendidik dalam
pembelajaran karya sastra anak, yaitu:
1) Memahami karakteristik peserta didik mencakup
tingkat apresiasi, minat, bakat, aspirasi, dan
kesulitan.
2) Sebagai pendidim seorang guru harus menguasai
bahasa (sederhana, konkret) dan isi relevan dengan
kehidupan anak.
3) Memahami kurikulum bahasa dan sastra Indonesia.
4) Memahami sejarah dan teori Sastra Indonesia.
5) Memahami jenis sastra daerah.
6) Memiliki apresiasi sastra yang tinggi, baik sastra
Indonesia, sastra daerah, maupun asing.
j. Strategi pembelajaran sastra di SD.
Berikut beberapa strategi yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran sastra anak di sekolah dasar adlah
sebagai berikut.
1) Bercerita
2) Berbicara
3) Bercakap-cakap
4) Mengungkapkan pengalaman
5) Membacakan puisi
6) Mengarang terikat dan bebas
7) Menulis narasi, deskripsi, eksposisi, dan
argumentasi.
8) Menulis berdasarkan gambar/visual
9) Mendramatisasikan karya sastra.

2 Daftar materi yang sulit 1. Analisis materi pelajaran dan analisis kompetensi dasar
dipahami di modul ini pada kegiatan pembelajaran teks fiksi di Sekolah Dasar.
2. Stuktur, fungsi, dan kaidah kebahasaan jenis teks nonfiksi
esai.
3 Daftar materi yang sering 1. Satuan Bahasa pembentuk kalimat
mengalami miskonsepsi 2. Apresiasi reseptif dan ekspresif/produktif
3. Pendekatan dalam apresiasi sastra anak
4. Penggunaan konjungsi

Anda mungkin juga menyukai