Anda di halaman 1dari 10

Nama : Sari Rusnaini, S.Pd.

No. UKG : 201504022791


Kelas : 5 (Lima)
Modul Profesional 1 : Pembelajaran Bahasa Indonesia
LK 1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Pendalaman Materi Bahasa Indonesia


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk
Teks
2. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks
Fiksi
3. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks
Nonfiksi
4. Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
KB-1 (Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks)
1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. Ragam teks adalah macam atau jenis teks/naskah
definisi) di modul ini. berupa kata-kata asli pengarang, bahan tertulis untuk
dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan
sebagainya.
a. Teks faktual adalah teks yang berisi suatu
kejadian yang bersifat nyata, benar-benar terjadi,
tetapi tidak terikat dengan waktu.
• Teks deskripsi adalah sebuah teks/wacana
yang disampaikan dengan cara
meggambarkan secara jelas objek, tempat
atau peristiwa yang sedang menjadi topik
kepada pembaca, sehingga pembaca seolah-
olah merasakan langsung apa yang sedang
diungkapkan dalam teks tersebut.
• Teks prosedur/arahan merupakan jenis teks
yang termasuk genre faktual dan subgenre
prosedural
b. Teks tanggapan adalah teks yang berisi
sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dan
sebagainya) dan apa yang diterima oleh
pancaindra, bayangan dalam angan-angan
• Teks eksposisi adalah teks/pernyataan
pendapat dan alasan/argumentasi, serta
pernyataan ulang pendapat.
• Teks eksplanasi adalah teks yang berisi
penjelasan tentang proses terjadinya
fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan
dan budaya
c. Teks cerita adalah teks yang menuturkan
bagaimana terjadinya suatu hal, peristiwa,
mengisahkan kejadian yang telah ada,
perbuatan, pengalaman yang dinamis dalam
suatu rangkaian waktu.
d. Teks normatif adalah teks yang isinya ditulis
berdasarkan sebuah peraturan, norma-norma
atau peraturan yang berlaku, baik di lingkungan
masyarakat maupun dalam lingkungan
kenegaraan yang berkaitan dengan hukum atau
undang-undang.

2. Satuan bahasa pembentuk teks


a. Kalimat adalah satuan gramatikal yang disusun
oleh konstituen dasar dan intonasi final.
Klasifikasi kalimat berdasarkan jumlah
klausanya:
• Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri
dari satu klausa bebas.
• Kalimat bersusun adalah kalimat yang
mengandung klausa lengkap.
• Kalimat majemuk adalah kalimat yang
terjadi dari beberapa klausa bebas yang
disebut juga sebagai kaliat setara
Klasifikasi kalimat berdasarkan struktur
klausanya:
• Kalimat lengkap adalah kalimat yang
mengandung klausa lengkap.
• Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang
hanya terdiri dari subjek saja, predikat saja,
objek saja, atau keterangan saja.
Berdasarkan amanat wacana, kalimat di
bedakan menjadi:
• Kalimat deklaratif adalah kalimat yang
mengandung intonasi deklaratif yang
dalam ragam tulis diberi tanda titik.
• Kalimat introgatif adalah kalimat yang
mengandung intonasi introgatif, yang
dalam ragam tulis biasanya diberi tanda
tanya.
• Kalimat imperatif adalah kalimat kalimat
yang mengandung intonasi imperatif yang
dalam ragam tulis biasanya diberi tanda
seru.
• Kalimat aditif adalah kalimat terikat yang
bersambung pada kalimat pernyataan,
berupa kalimat lengkap atau tidak
• Kalimat responsif adalah kalimat terikat
yang bersabung pada kalimat pertanyaan,
berupa kalimat lengkap atau tidak.
• Kalimat interjektif adalah kalimat yang
dapat terikat atau tidak.
Berdasarkan pembentukan kalimat dari klausa
inti dan perubahannya: kalimat inti dan kalimat
non inti
Berdasarkan jenis klausa:
• Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk
dari klausa verbal.
• Kalimat nonverbal adalah kalimat yang
dibentuk oleh klausa nonverbal sebagai
kontituen dasarnya.
Berdasarkan fungsi kalimat sebagai pembentuk
paragraf:
• Kalimat bebas adalah kalimat yang
mempunyai potensi untuk menjadi ujaran
lengkap, atau kalimat yang dapat memulai
sebuah paragrap, wacana tanpa konteks lain
yang memberi penjelasan.
• Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak
dapat berdiri sendiri sebagai ujaran lengkap
b. Paragraf merupakan satuan bahasa yang lebih
besar daripada kalimat. Namun, paragraf juga
masih merupakan bagian dari satuan bahasa
lainnya, yaitu wacana. Sebuah wacana
umumnya dibentuk lebih dari satu paragraf.
a) Gagasan pokok dan gagasan penjelas
• Gagasan pokok merupakan gagasan
yang menjadi dasar pengembangan
suatu paragraph.
• Gagasan penjelas merupakan gagasan
yang berfungsi menjelaskan gagasan
pokok.
b) Kalimat utama dan kalimat penjelas
• Kalimat utama merupakan kalimat yang
menjadi tempat dirumuskannya gagasan
pokok.
• Kalimat penjelas merupakan kalimat
yang menjadi tempat dirumuskannya
gagasan penjelas
c) Hubungan unsur-unsur paragraf, antar
kalimat utama dengan kalimat penjelas atau
kalimat penjelas dengan kalimat lainnya ,
sering menggunakan kata penghubung atau
konjungsi.
d) Ciri-ciri paragraf yang baik:
1) Kepaduan paragraf adalah keeratan
ataupun kekompakan hubungan antar
unsur-unsur paragraf, baik itu antar
kalimat utama dengan kalimat
penjelasnya ataupun antar kalimat
penjelas itu sendiri.
• Kepaduan isi atau koheren adalah
kekompakan sebuah paragraf yang
dinyatakan oleh kekompakan
kalimat-kalimat di dalam mendukung
satu gagasan pokok
• Kepaduan bentuk
2) Kesatuan paragraf adalah bagian
karangan yang terdiri dari beberapa
kalimat yang berkaitan secara utuh, padu,
dan membentuk satu kesatuan pikiran.
3) Kelengkapan, Paragraf yang baik harus
memiliki unsur-unsur paragraf yang
lengkap seperti gagasan pokok, kalimat
utama, dan kalimat penjelas.
4) Ketepatan Pemilihan Kata
Pemilihan kata harus sesuai dengan
situasi dan kondisi pemakainya.
e) Jenis-jenis paragraf
• Paragraf deduktif adalah paragrap
yang gagasan pokoknya terletak di
awal paragraph
• Paragraf induktif adalah paragraph
yang gagasan pokoknya terletak di
akhir paragraf atau pada kalimat.

c. Kompetensi Dasar Ragam Teks di Sekolah


Dasar
Kompetensi dasar adalah kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik dalam suatu mata
pelajaran tertentu.
Beberapa hal yang harus di persiapkan sebelum
melakukan kegiatan pembelajaran teks fiksi di
sekolah dasar
Analisis materi pelajaran dan analisis
kompetensi dasar
• Indikator kunci adalah indikator yang
sangat memenuhi kriteria UKRK
(Urgensi, Keterkaitan, Relevansi,
Keterpakaian). Kompetensi yang
dituntut adalah kompetensi minimal
yang terdapat pada KD
• Indikator pendukung adalah indikator
yang membantu peserta didik memahami
indikator kunci.
• Indikator pengayaan mempunyai
tuntutan kompetensi yang melebihi dari
tuntutan kompetensi dari standar
minimal KD.
Menentukan tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran adalah pengembangan
Indikator Capaian Kompetensi (IPK) yang
telah dirumuskan.
Menentukan pendekatan dan metode
pembelajaran. Salah satu pendekatan yang
bisa digunakan dalam kegiatan
pembelajaran adalah pendekatan saintifik,
konstruktivisme, whole language,
komunikatif, dan lain sebagainya.
Menentukan Media Pembelajaran. Media
adalah alat bantu proses pembelajaran untuk
mempermudah penyampaian materi
pelajaran
Menentukan sumber belajar. Sumber belajar
dapat berupa buku siswa, buku referensi,
majalah, Koran, situs internet, lingkungan
sekitar, narasumber, dsb
Langkah-langkah pembelajaran
Penilaian.
KB-2 (Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi)
2 Daftar peta konsep (istilah dan a. Pengertian Teks Fiksi : teks yang berisi kisahan atau
definisi) di modul ini. cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi pengarang.
1. Tema : ide atau gagasan yang ingin disampaikan
pengarang dalam ceritanya.
2. Perwatakan : karakteristik dari tokoh dalam
cerita.
3. Alur : rangkaian peristiwa dalam cerita yang
terhubung secara kasual.
4. Latar : gambaran tentang tempat, waktu, dan
suasana dialami oleh tokoh.
5. Amanat : nilai-nilai yang dititipkan penulis cerita
kepada pembacanya.
b. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks
Fiksi
1. Orientasi : pengenalan tema, tokoh & latar
2. Komplikasi : cerita tentang masalah yang dialami
tokoh utama
3. Resolusi : merupakan bagian penyelesaian dari
masalah yang dialami tokoh
c. Kaidah Kebahasaan
1. Menggunakan kata yang menyatakan waktu
2. Menggunakan kata kerja tindakan
3. Kata kerja menggambarkan sesuatu yang
dipikirkan
4. Menggunakan kata yang menggambarkan sifat
tokoh
5. Menggunakan dialog
d. Teks Fiksi Terdiri atas
1. Cerita Rakyat : cerita yang berkembang di
tengah-tengah kehidupan masyarakat dan
disampaikan secara turun-temurun.
2. Drama : Perbuatan/tindakan dalam bentuk dialog.
3. Puisi Bebas : Puisi bebas, tidak terikat oleh
jumlah larik,suku kata/pola rimanya.
4. Puisi Rakyat : Puisi yang berkembang pada
kehidupan masyarakat sehari-hari.
5. Cerita Inspiratif : Teks narasi yang menyajikan
Suatu inspirasi keteladanan kepada banyak
orang.Cerita Pendek : Cerita rekaan berbentuk
pendek.
6. Cerita Fantasi : Dikembangkan berdasarkan
khayalan,imajinasi, fantasi.

KB-3 (Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi)


3 Daftar peta konsep (istilah dan 1. Negasi adalah penyangkalan; peniadaan; kata
definisi) di modul ini. sangkalan (misalnya kata tidak, bukan)
2. Empiris adalah berdasarkan pengalaman (terutama
yang diperoleh dari penemuan, percobaan,
pengamatan yang telah dilakukan)
3. Teks nonfiksi merupakan jenis sastra non-imajinatif
yang disusun tidak beradasarkan cerita rekaan.
4. Contoh sastra non-imajinatif ialah: esai, kritik,
biografi, otobiografi, sejarah, memoar, sejarah,
catatan harian, dan surat-surat.
5. Trim (2014) mengklasifikasikan teks nonfiksi
kedalam dua jenis teks yaitu, teks faksi dan teks
nonfiksi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
6. Menginterupsi adalah menyela atau memutus
(pembicaraan, pidato, dan sebagainya)
7. Adapun teks nonfiksi yang dipelajari di Sekolah
Dasar cukup kompleks disesuaikan dengan
tingkatan kelasnya.
a. Teks deskriptif yang mendeskripsikan
benda atau tempat
b. Teks eksplanasi yang bertujuan untuk
memberikan informasi
c. Teks prosedur/arahan/petunjuk untuk
membuat atau melakukan sesuatu
d. Teks laporan sederhana hasil pengamatan
siswa dalam pembelajaran
e. Teks tanggapan, ucapan terima kasih,
dan permintaan maaf
f. Teks cerita pengalaman pribadi dan
buku harian
g. Teks paparan iklan.
8. Secara sederhana, esai dapat dimaknai sebagai
bentuk tulisan lepas,yang lebih luas dari paragraf,
yang diarahkan untuk mengembangkan ide
mengenai sebuah topik (Anker, 2010).
9. a) Struktur Esai Secara umum memiliki tiga bagian
utama, yaitu: (1) pendahuluan, (2) bagian inti, dan
(3) Simpulan
10. Kusmiataun (2010) telah memberikan gambaran
mengenai fungsi esai yakni sebagai berikut:
(1) Eksploratif: melakukan eksplorasi atas respon
individu terhadap peristiwa, fenomena, ide atau
gagasan tertentu.
(2) Persuasi: mengajak pembaca untuk meyakini
opini penulis serta mengajak pembaca untuk
melakukan aksi atau tindakan tertentu.
(3) Explain: menjelaskan kepada pembaca tentang
suatu hal atau bagaimana melakukan suatu hal
atau bagaimana sesuatu itu bekerja.
(4) Compare: membandingkan dan
mengontraskan dua atau lebih ide, peristiwa,
litratur atau hal lainnya.
(5) Showing: menunjukan tentang bagaiamana
sebab akibat yang ditimbulkan oleh suatu hal
atau fenomena
(6) Describe: mendeskripsikan suatu permasalahan
dan menawarkan solusinya
11. Reviu terhadap buku/bab buku/artikel pada
dasarnya adalah upaya untuk membaca secara
seksama kemudian melakukan evaluasi terhadap
buku/bab buku/artikel yang dibaca tersebut.
12. Dalam reviu buku atau artikel, kata-kata yang
digunakan ialah bersifat apa adanya dan jelas
maksudnya. Berikut ini kaidah kebahasaan di dalam
reviu buku/sub buku/artikel merujuk pada Kosasih
dan Hermawan (2012) sebagai berikut:
(1) Penggunaan istilah Menulis reviu dan teks
nonfiksi lainnya tidak bisa menghindari
penggunaan istilah terutama istilah yang
menjadi bahan reviu. Istilah dapat diartikan
sebagai kata atau kelompok kata yang
pemakainya terbatas pada bidang tertentu.
(2) Penggunaan sinonim dan antonim Sinonim
adalah suatu kata atau frasa yang memiliki
bentuk kata yang berbeda namun memiliki arti
yang sama. Sementara itu antonim adalah suatu
kata yang maknanya berlawanan.
(3) Penggunaan frasa kata benda (nomina) Frase
kata benda (nomina) adalah gabungan dua
kata atau lebih yang memiliki inti kata benda
dalam unsur pembentukannya.
(4) Penggunaan frase kata kerja (verba) adalah
gabungan dua kata atau lebih yang memiliki inti
kata kerja dalam unsur pembentukannya.
(5) Penggunaan kata ganti (pronomina) dalam teks
reviu bertujuan agar kalimat yang disampaikan
lebih efektif dan tidak bertele-tele.
(6) Penggunaan kata hubung (konjungsi)
Penggunaan konjungsi terdiri dari konjungsi
internal dan konjungsi eksternal. Konjungsi
internal ialah konjungsi yang menghubungkan
dua argumen dalam satu kalimat. Konjungsi
eksternal ialah konjungsi yang
menghubungkan dua peristiwa/deskripsi dalam
dua kalimat baik simpleks atau kompleks.
13. Artikel ilmiah berbasis penelitian adalah bentuk
tulisan yang memaparkan hasil penelitian yang telah
dilakukan. Dapat dikatakan bahwa artikel jenis ini
merupakan bentuk ringkasan laporan penelitian
yang dikemas dalam struktur yang lebih ramping.
14. Adapaun fungsi artikel ilmiah sebagai berikut:
(1) Fungsi pendidikan, yaitu untuk memberikan
pengalaman yang berharga bagi penulisnya
sehingga ia mampu menulis, berikir, dan
mempertanggungjawabkan tulisannya secara
ilmiah.
(2) Fungsi penelitian, yakni sebagai sarana bagi
penulisnya guna menerapkan prosedur ilmiah
dan memprkatikannya dakam usaha
mengembangkan ilmu pengetahuan.
(3) Fungsi fungsional, yakni sebagai alat
pengembangan ilmu pengetahuan, tambahan
bahan pustaka, dan kepentingan praktis di
lapangan dalam satu disiplin ilmi tertentu.
15. Teks narasi sejarah merupakan jenis teks nonfiksi
yang berisi tentang tentang peristiwa yang terjadi
dalam masyarakat pada masa lampau yang disusun
sesuai dengan rangkaian kausalitasnya serta proses
perkembangannya dalam segala aspeknya yang
berguna sebagai pengalaman untuk dijadikan
pedoman kehidupan manusia masa sekarang serta
arah cita-cita pada masa yang akan datang.
KB-4 (Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak)
4 Daftar peta konsep (istilah 1. Sastra anak adalah sastra yang mencerminkan
dan definisi) di modul ini. perasaan dan pengalaman anak-anak yang dapat
dilihat dan dipahami melalui mata anak-anak.
(Norton)
2. Apresiasi sastra anak adalah kegiatan menggali,
menghayati karya sastra yang sesuai dengan anak-
anak, sehingga tumbuh kecintaan, kesenangan dan
penghargaan terhadap karya sastra.
3. Apresiasi sastra anak secara reseptif adalah
kegiatan mengapresiasi dengan teori resepsi pada
sebuah karya. Reseptif dapat diartikan sebagai
terbuka atau menerima. (Kusuma, dkk. 2017)
maksudnya adalah dilakukan tindakan meresepsi,
memaknai, dan menanggapi teks puisi siswa sebagai
karya sastra. Jadi, dipilih apresiasi sastra secara
reseptif ini karena ingin memberikan suatu penilaian
dan tanggapan secara terbuka terhadap teks puisi
siswa. Menggemari, menikmati, mereaksi
4. Apresiasi sastra anak secara ekspresif/produktif
adalah apresiasi karya sastra yang menekankan pada
proses kreatif dan penciptaan. seorang apresiator
telah mampu menghasilkan, mengkritik,
mendeklamasikan, atau membuat resensi terhadap
sebuah puisi secara tertulis
5. Pendekatan emotif adalah suatu pendekatan yang
berusaha menemukan unsur-unsur emosi atau
perasaan pembaca.
6. Pendekatan didaktis adalah suatu pendekatan yang
berusaha menemukan dan memahami gagasan,
tanggapan, evaluatif, sehingga akan mampu
memperkaya kehidupan rohaniah pembaca.
7. Pendekatan analitis adalah pendekatan yang
berupaya membantu pembaca memahami gagasan,
cara pengarang menampilkan gagasan, sikap
pengarang, unsur intrinsik, dan hubungan antara
elemen itu sehingga dapat membentuk keselarasan
dan kesatuan.
8. Fiksi realistik adalah tulisan imajinatif yang
merefleksi kehidupan secara akurat pada masa
lampau atau sekarang (Huck, 1987)
9. Fiksi sejarah adalah cerita realistik yang
disadurkan pada masa yang lalu/latar waktunya
masa lalu (Stewig, 1980; Rothelin, 1991).
10. Fiksi ilmu adalah suatu bentuk cerita fantasi yang
menekankan dasar-dasar ilmu ilmiah dan teknologi.
11. Fiksi fantasi adalah cerita khayalan yang memiliki
ragam jenis.
12. Biografi adalah kisah tentang riwayat hidup
seseorang yang ditulis orang lain (Sudjiman, 1984)
13. Puisi merupakan karya sastra yang terdiri atas
beberapa larik.
2 Daftar materi yang sulit 1. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks
dipahami di modul ini Nonfiksi
2. Analisis Materi Pelajaran (AMP) Teks Nonfiksi
Sekolah Dasar
3. Pendekatan-pendekatan yang diterapkan dalam
mengapresiasi sastra anak secara reseptif
3 Daftar materi yang sering 1. Unsur intrinsik puisi, prosa, dan drama
mengalami miskonsepsi 2. Apresiasi sastra anak secara reseptif
3. Apresiasi sastra anak secara ekspresif/produktif

Anda mungkin juga menyukai