Anda di halaman 1dari 11

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


No. UKG : 201900691753
Nama : Wardatul Ashani Lubis, S.Pd

Judul Modul Modul 1. Pendalaman Materi Bahasa Indonesia


Judul Kegiatan Belajar 1. Ragam Teks dan satuan Bahasa pembentuk Teks
(KB) 2. Struktur fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks
Fiksi
3. Stuktur Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks
Non Fiksi
4. Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KEGIATAN BELAJAR . 1. (Ragam Teks dan Satuan
yang dipelajari Bahasa Pembentuk Teks)
1. Ragam Teks
Ragam teks adalah pengelompokkan teks berdasarkan
isi dan bentuk teks di antaranya macam-macam atau
jenis-jenis teks yang terdiri atas teks faktual, teks cerita,
teks tanggapan, dan teks normatif.
A. Teks Faktual : adalah teks yang berisi suatu
kejadian yang bersifat nyata, benar-benar terjadi, tetapi
tidak terikat dengan waktu.
1. Teks Deskripsi
sebuah teks/wacana yang disampaikan dengan cara
meggambarkan secara jelas objek, tempat atau peristiwa
yang sedang menjadi topik kepada pembaca, sehingga
pembaca seolah- olah merasakan langsung apa yang
sedang diungkapkan dalam teks tersebut.
2. Teks Prosedur/Arahan
Teks prosedur/ arahan merupakan jenis teks yang
termasuk genre faktual,
subgenre prosedural. Jenis
teks ini lebih menekankan pada aspek bagaimana
melakukan sesuatu, yang dapat berupa
salah satunya percobaan atau pengamatan

B. Teks Tanggapan : adalah teks yang berisi


sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dan
sebagainya) dan apa yang diterima oleh pancaindra,
bayangan dalam angan-angan. Teks genre ini dapat
dibedakan menjadi dua buah teks, yaitu teks eksposisi
dan teks ekplanasi.
1. Teks Eksposisi
Teks ini berisi paparan gagasan atau usulan sesuatu
yang bersifat pribadi pernyataan pendapat dan
alasan/argumentasi, serta pernyataan ulang
Pendapat
2. Teks Eksplanasi
adalah teks yang berisi penjelasan tentang proses
terjadinya
fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan dan budaya.
Teks eksplanasi memiliki fungsi sosial menjelaskan atau
menganalisis proses muncul atau terjadinya sesuatu.

C. Teks cerita : adalah teks yang menuturkan


bagaimana terjadinya suatu hal, peristiwa, mengisakan
kejadian yang telah ada, perbuatan, pengalaman yang
dinamis dalam suatu rangkaian waktu. Teks cerita
termasuk genre sastra dalam jenis teks tunggal (teks
cerita). Teks cerita terdiri dari teks cerita ulang, naratif,
anekdot, dan eksemplum.
1. Teks Cerita Ulang
Teks ini memiliki tujuan sosial menceritakan kembali
peristiwa pada masa lalu agar tercipta semacam hiburan
atau pembelajaran berdasarkan pengalaman masa lalu
bagi pembaca atau pendengarnya.” Teks ini memiliki
struktur judul, pengenalan/orientasi, dan rekaman
kejadian.
2. Anekdot
Anekdot dapat diartikan sebagai cerita rekaan yang
tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di
masyarakat
3. Eksemplum
Teks ini memiliki tujuan sosial menilai perilaku atau
karakter dalam cerita. Itu sebabnya, teks ini memiliki
struktur: judul, pengenalan/orientasi, kejadian/insiden,
dan interpretasi.

D. Teks Normatif : adalah teks yang isinya ditulis


berdasarkan sebuah peraturan, norma-norma
atauperaturan yang berlaku, baik di lingkungan
masyarakat maupun dalam lingkungan kenegaraan
yang berkaitan dengan hukum atau undang- undang.
Teks normatif biasanya memiliki unsur tentang agama
atau nilai kebaikan.

2. Satuan Bahasa Pembentuk Teks


A. Kalimat
Kalimat adalah satuan gramatikal yang disusun oleh
konstituen dasar dan intonasi final. Konstituen dasar
itu dapat berupa klausa, frase, maupun kata.
a. Klasifikasi kalimat berdasarkan jumlah klausanya:
1) Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari
satu klausa bebas.
2) Kalimat bersusun adalah kalimat yang
mengandung klausa lengkap.
3) Kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi dari
beberapa klausa bebas yang disebut juga sebagai
kalimat setara

b. Klasifikasi kalimat berdasarkan struktur


klausanya:
1) Kalimat lengkap adalah kalimat yang mengandung
klausa lengkap.
2) Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang hanya
terdiri dari subjek saja, predikat saja, objek saja,
atau keterangan saja.

c. Berdasarkan amanat wacana, kalimat dibedakan


menjadi:
1) Kalimat deklaratif adalah kalimat yang
mengandung intonasi deklaratif yang dalam ragam
tulis diberi tanda titik.
2) Kalimat introgatif adalah kalimat yang
mengandung intonasi introgatif, yang dalam ragam
tulis biasanya diberi tanda tanya
3) Kalimat imperatif adalah kalimat kalimat yang
mengandung intonasi imperatif yang dalam ragam
tulis biasanya diberi tanda seru.
4) Kalimat aditif adalah kalimat terikat yang
bersambung pada kalimat pernyataan, berupa
kalimat lengkap atau tidak
5) Kalimat responsif adalah kalimat terikat yang
bersabung pada kalimat pertanyaan, berupa
kalimat lengkap atau tidak.
6) Kalimat interjektif adalah kalimat yang dapat
terikat atau tidak.

d. Berdasarkan pembentukan kalimat dari klausa inti


dan perubahannya:
1) Kalimat inti adalah kalimat yang dibentuk dari
klausa inti yang lengkap, bersifat deklaratif, aktif,
netral, atau firmatif. Biasanya disebut kalimat
dasar.
2) Kalimat non inti Kalimat ini dapat diubah menjadi
kaliat noninti dengan berbagai proses transforasi;
pemasifan, pengingkaran, penanyaan,
pemerintahan, pelepasan, dan penembahan.

e. Berdasarkan jenis klausa:


1) Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari
klausa verbal.
2) Kalimat nonverbal adalah kalimat yang dibentuk
oleh klausa nonverbal sebagai kontituen dasarnya.

f. Berdasarkan fungsi kalimat sebagai pembentuk


paragraf:
1) Kalimat bebas adalah kalimat yang mempunyai
potensi untuk menjadi ujaran lengkap, atau
kalimat yang dapat memulai sebuah paragrap,
wacana tanpa konteks lain yang memberi
penjelasan.
2) Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat
berdiri sendiri sebagai ujaran lengkap

B. Paragraf
Merupakan satuan bahasa yang lebih besar daripada
kalimat. Namun, paragraf juga masih merupakan bagian
dari satuan bahasa lainnya, yaitu wacana. Sebuah
wacana umumnya dibentuk lebih dari satu paragraf.
a. Gagasan pokok dan gagasan penjelas
1) Gagasan pokok merupakan gagasan yang menjadi
dasar pengembangan suatu paragraf.
2) Gagasan penjelas merupakan gagasan yang
berfungsi menjelaskan gagasan pokok.

b. Kalimat utama dan kalimat penjelas


1) Kalimat utama merupakan kalimatyang menjadi
tempat dirumuskannyagagasan pokok.
2) Kalimat penjelas merupakan kalimat yang menjadi
tempat dirumuskannya gagasan penjelas

c. Hubungan unsur-unsur paragraf, antar kalimat


utama dengan kalimat penjelas atau kalimat
penjelas dengan kalimat lainnya , sering
menggunakan kata penghubung atau konjungsi.

d. Ciri-ciri paragraf yang baik:


1) Kepaduan paragraf adalah keeratan ataupun
kekompakan hubungan antar unsur-unsur
paragraf, baik itu antar kalimat utama dengan
kalimat penjelasnya ataupun antar kalimat
penjelas itu sendiri.
• Kepaduan isi atau koheren adalah kekompakan
sebuah paragraf yang dinyatakan oleh
kekompakan kalimat-kalimat di dalam
mendukung satu gagasan pokok
• Kepaduan bentukkepaduan bentuk dalam suatu
paragraf dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut.
1) Penggunaan konjungsi
2) Pengulangan kata atau frasa
3) Pemakaian kata ganti atau kata yang sama
maknanya
4) Pemakaian kata yang berhiponimi, yakni
kata yang merupakan bagian dari kata
lainnya.
2) Kesatuan paragraf adalah bagian karangan yang
terdiri dari beberapa kalimat yang berkaitan
secara utuh, padu, dan membentuk satu
kesatuan pikiran.
3) Kelengkapan, Paragraf yang baik harus memiliki
unsur- unsur paragraf yang lengkap seperti
gagasan pokok, kalimat utama, dan kalimat
penjelas.
4) Ketepatan Pemilihan Kata Pemilihan kata harus
sesuai dengansituasi dan kondisi pemakainya.

e. Jenis-jenis paragraf
1) Paragraf deduktif adalah paragrap yang gagasan
pokoknya terletak diawal paragraf
2) Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan
pokoknya terletak diakhir paragraf atau pada
kalimat.

C. Kompetensi Dasar Ragam Teks di Sekolah Dasar


Kompetensi dasar adalah kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik dalam suatu mata pelajaran
tertentu.
Beberapa hal yang harus di persiapkan sebelum
melakukan kegiatan pembelajaran teks fiksi di sekolah
dasar
1) Analisis materi pelajaran dan analisis kompetensi
dasar
• Indikator kunci adalah indikator yang sangat
memenuhi kriteria UKRK (Urgensi, Keterkaitan,
Relevansi, Keterpakaian). Kompetensi yang
dituntut adalah kompetensi minimal yang
terdapat pada KD
• Indikator pendukung adalah indikatoryang
membantu peserta didikmemahami indikator
kunci.
• Indikator pengayaan mempunyaituntutan
kompetensi yang melebihi darituntutan
kompetensi dari standarminimal KD.
2) Menentukan tujuan pembelajaran.
Tujuanpembelajaran adalah
pengembanganIndikator Capaian Kompetensi (IPK)
yang telah dirumuskan.
3) Menentukan pendekatan dan
metodepembelajaran. Salah satu pendekatanyang
bisa digunakan dalam kegiatanpembelajaran
adalah pendekatan saintifik,konstruktivisme,
whole language, komunikatif, dan lain sebagainya.
4) Menentukan Media Pembelajaran. Mediaadalah
alat bantu proses pembelajaranuntuk
mempermudah penyampaian materi pelajaran
5) Menentukan sumber belajar. Sumberbelajar dapat
berupa buku siswa, bukureferensi, majalah,
Koran, situs internet,lingkungan sekitar,
narasumber, dsb
6) Langkah-langkah pembelajaran
7) Penilaian.
KEGIATAN BELAJAR. 2. (Struktur, Fungsi dan
Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi)
a. Pengertian Teks Fiksi : teks yang berisi kisahan
atau cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi
pengarang.
1. Tema : ide atau gagasan yang ingin disampaikan
pengarang dalam ceritanya.
2. Perwatakan : karakteristik dari tokoh dalam cerita.
3. Alur : rangkaian peristiwa dalam cerita yang
terhubung secara kasual.
4. Latar : gambaran tentang tempat, waktu, dan
suasana dialami oleh tokoh.
5. Amanat : nilai-nilai yang dititipkan penulis cerita
kepada pembacanya.

b. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks


Fiksi
1. Orientasi : pengenalan tema, tokoh & latar
2. Komplikasi : cerita tentang masalah yangdialami
tokoh utama
3. Resolusi : merupakan bagian penyelesaian
darimasalah yang dialami tokoh

c. Kaidah Kebahasaan
1. Menggunakan kata yang menyatakan waktu
2. Menggunakan kata kerja tindakan
3. Kata kerja menggambarkan sesuatu yang
dipikirkan
4. Menggunakan kata yang menggambarkan sifat
tokoh
5. Menggunakan dialog

d. Teks Fiksi Terdiri atas


1. Cerita Rakyat : cerita yang berkembang ditengah-
tengah kehidupan masyarakat dan disampaikan
secara turun-temurun.
2. Drama : Perbuatan/tindakan dalam bentuk dialog.
3. Puisi Bebas : Puisi bebas, tidak terikat oleh jumlah
larik,suku kata/pola rimanya.
4. Puisi Rakyat : Puisi yang berkembang pada
kehidupan masyarakat sehari-hari.
5. Cerita Inspiratif : Teks narasi yang menyajikan
Suatu inspirasi keteladanan kepada banyak orang.
6. Cerita Pendek : Cerita rekaan berbentukpendek.
7. Cerita Fantasi : Dikembangkan
berdasarkankhayalan,imajinasi, fantasi.

e. Istilah-istilah
1. Cultural capital (modal budaya mengacu pada aset
non-keuangan yang mempromosikan mobilitas
sosial di luar kemampuan ekonomi.
2. Teks fiksi (teks yang berisi kisahan atau ceritayang
dibuat berdasarkan imajinasi pengarang)
3. Denotatif (makna sebenarnya atau makna yang
sesuai dengan pengertian yang dikandung oleh
kata tersebut)
4. Konotatif (Konotatif adalah bukan makna
sebenarnya, mempunyai makna tautan.
5. Asosiatif (pergeseran makna)
6. Ekspresif (membayangkan suasana)
7. Sugestif (mempengaruhi pembaca)
8. Plastis (bersifat indah untuk menggugah perasaan
pembaca)
9. Perspektif (sudut pandang)
10. Tema (aspek cerita yang sejajar dengan‘makna’.
11. Prosa (Karya berbentuk cerita yang disampaikan
dengan narasi)
12. Prosa fiksi (yang berubah cerita khayalan
pengarangnya)
13. Realisasi (proses menjadikan nyata)
14. Alur (rangkaian peristiwa dalam cerita
yangterhubung secara kasual)
15. Latar (gambaran tentang tempat, waktu,
dansuasana)
16. Perwatakan (karakteristik dari tokoh dalam cerita)
17. Cerpen (cerita pendek yang bersifat fiktif)
18. Orientasi (pengenalan)
19. Konflik (Permasalahan)
20. Klimaks (titik paling puncak)
21. Antiklimaks (dimana konflik sudah mencapai titik
terang dan berhasil mendapat jalanpenyelesaian
atau jalan keluar)
22. Resolution (merupakan bagian penyelesaian)
23. Alur maju/progresif (alur yang klimaksnyaberada
di akhir cerita)
24. Alur mundur/regresi (alur yang menceritakanmasa
lampau yang menjadi klimaks di awalcerita)
25. Alur campuran/alur maju-mundur (alur
yangdiawali dengan klimaks,
kemudianmenceritakan masa lampau, dan
dilanjutkan hingga tahap penyelesaian)
26. Adat-istiadat (aturan atau tata kelakuan
yangdihormati dan dipatuhi oleh masyarakat
secaraturun temurun)
27. Tradisi (sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan
berulang-ulang dengan cara yangsama)
28. Amanat (nilai-nilai yang dititipkan penulis cerita
kepada pembacanya)
29. Mite (cerita tentang suatu kepercayaan)
30. Sage (cerita tentang kehidupan raja dan
kepahlawanan)
31. Legenda (cerita asal-usul suatu tempat,binatang,
dan benda- benda lainnya)
32. Fabel (yakni cerita yang bertokohkan binatang)
33. Koda (berisi pesan moral terkait dengan cerita
yang telah disampaikan)
34. Cerita fantasi (merupakan cerita yang sepenuhnya
dikembangkan berdasarkan khayalan, imajinasi,
atau fantasi)
35. Cerita inspiratif (jenis teks narasi yang menyajikan
suatu inspirasi keteladanan kepada banyak orang)
36. Puisi rakyat (jenis puisi yang berkembang pada
kehidupan masyarakat sehari-hari; sebagaisuatu
tradisi masyarakat setempat)
37. Larik (baris)
38. Bait (dari teks berirama (puisi atau lirik lagu)terdiri
dari beberapa baris yang tersusun harmonis,
meyerupai pengertian paragraf dalam sastra atau
tulisan bebas)
39. Rima (bunyi dalam puisi)
40. Pantun (jenis puisi rakyat yang terdiri
darisampiran dan isi)
41. Syair (merupakan puisi rakyat yang dibentuk oleh
empat larik pada setiap baitnya)
42. Puisi baru/puisi bebas (puisi baru merupakan
puisi tidak terikat oleh jumlah larik, suku
kata,ataupun pola rimanya)
43. Gurindam (salah satu jenis puisi yang memadukan
antara sajak dan peribahasa)
44. Struktur (pengaturan dan pengorganisasian)
45. Diksi (pilihan kata di dalam tulisan yang
digunakan untuk memberi makna sesuaidengan
keinginan penulis)
46. Majas (bahasa yang digunakan penyair untuk
mengatakan sesuatu dengan cara
membandingkan, mempertentangkan, melakukan
perulangan dengan benda atau katalain)
47. Drama (cerita konflik manusia dalam bentuk
dialog, yang diekspresikan dengan menggunakan
percakapan dan lakuan pada pentas di hadapan
penonton)
48. Prolog (pembukaan atau pendahuluan dalam
sebuah drama)
49. Epilog (bagian terakhir dari sebuah drama yang
berfungsi untuk menyampaikan inti sari cerita
atau menafsirkan maksud cerita.
50. Wawancang (dialog atau percakapan yang harus
diucapkan oleh tokoh cerita)
51. Kramagung (berupa petunjuk perilaku,tindakan,
atau perbuatan yang harus dilakukanoleh tokoh)
52. Konjungsi temporal (kata hubung yang berfungsi
untuk menyambungkan dua peristiwa berbeda
yang berkaitan dengan waktu)
53. Indikator (tingkah laku operasional yang menjadi
tanda tercapainya sebuah tujuan)
54. Indikator kunci (indikator yang sangat memenuhi
kriteria UKRK (Urgensi, Keterkaitan,Relevansi,
Keterpakaian))
55. Indikator pendukung (indikator yang membantu
peserta didik memahami indikator kunci)
56. Degree (tingkat kemampuan yang diinginkan
untuk dicapai)

KEGIATAN BELAJAR. 3. (Struktur, Fungsi dan


Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi)
1. Teks nonfiksi dapat diartikan sebagai karya seni
yang sifatnya berdasarkan fakta dan kenyataan
serta ada kebenaran di dalamnya.Trim (2014)
menjelaskan bahwa teks nonfiksi ialah tulisan
berbasis data dan fakta sebenarnya disajikan
dengan gaya bahasa formal atau nonformal berupa
argumentasi, eksposisi, atau deskripsi.
2. Klasifikasikan teks nonfiksi : Teks faksi
(merupakan teks yang ceritanya berbentuk kisah
berbasis kejadian sebenarnya), Teks nonfiksi (teks
yang disusun berdasarkan data valid tentang
pengetahuan tanpa mengurangi isi data tersebut)
3. Jenis teks nonfiksi : esai, reviu, artikel ilmiah,
teks narasi sejarah, dan surat.
4. Esai dapat dimaknai sebagai bentuk tulisan
lepas,yang lebih luas dari paragraf, yang diarahkan
untuk mengembangkan ide mengenai sebuah topik
(Anker, 2010).
5. Reviu pada dasarnya adalah upaya untuk
membaca secara seksama kemudian melakukan
evaluasi terhadap buku/bab buku/artikel yang
dibaca dengan tujuan untuk menilai dan
memberikan rekomendasi apakah buku/bab
buku/artikel tersebut layak untuk dibaca atau
tidak
6. Artikel ilmiah merupakan bentuk ringkasan
laporan penelitian yang dikemas dalam struktur
yang lebih ramping.
7. Teks narasi sejarah merupakan jenis teks nonfiksi
yang berisi tentang tentang peristiwa yang terjadi
dalam masyarakat pada masa lampau yang
disusun sesuai dengan rangkaian kausalitasnya
serta proses perkembangannya dalam segala
aspeknya yang berguna senagai pengalaman untk
dijadikan pedoman kehidupan manusia masa
sekarang serta arah cita-cita pada masa yang akan
datang.
Surat adalah sebuah alat untuk berkomunikasi
secara tertulis dengan menggunakan persyaratan
khusus yang khas sesuai dengan aturan surat-
menyurat.
9. Struktur surat resmi : Kop surat, nomor
surat,tanggal surat,lampiran atau perihal, salam
pembuka, isi surat, salam penutup,tanda tangan
pengirim surat, tembusan
8. Fungsi surat : Sebagai alat komunikasi tulis,alat
pengingat,pedoman untuk bertindak,keterangan
keamanan,Sebagai duta/wakil
organisasi,dokumentasi historis dari suatu kegiatan.

KEGIATAN BELAJAR . 4 (Apresiasi dan Kreasi Sastra


Anak)
1. Sastra anak adalah sastra yang mencerminkan
perasaan dan pengalaman anak-anak yang dapat
dilihat dan dipahami melalui mata anak-anak.
(Norton)
2. Apresiasi sastra anak adalah kegiatan menggali,
menghayati karya sastra yang sesuai dengan anak-
anak, sehingga tumbuh kecintaan, kesenangan
dan penghargaan terhadap karya sastra.
3. Apresiasi sastra anak secara reseptif adalah
kegiatan mengapresiasi dengan teori resepsi pada
sebuah karya. Reseptif dapat diartikan sebagai
terbuka atau menerima. (Kusuma, dkk. 2017)
maksudnya adalah dilakukan tindakan meresepsi,
memaknai, dan menanggapi teks puisi siswa
sebagai karya sastra. Jadi, dipilih apresiasi sastra
secara reseptif ini karena ingin memberikan suatu
penilaian dan tanggapan secara terbuka terhadap
teks puisi siswa. Menggemari, menikmati,
mereaksi
4. Apresiasi sastra anak secaraekspresif/produktif
adalah apresiasi karya sastra yang menekankan
pada proses kreatif dan penciptaan. seorang
apresiator telah mampu menghasilkan, mengkritik,
mendeklamasikan, atau membuat resensi
terhadap sebuah puisi secaratertulis
5. Pendekatan emotif adalah suatu pendekatanyang
berusaha menemukan unsur-unsur emosi atau
perasaan pembaca.
6. Pendekatan didaktis adalah suatu pendekatan
yang berusaha menemukan dan memahami
gagasan, tanggapan, evaluatif, sehingga akan
mampu memperkaya kehidupan rohaniah
pembaca.
7. Pendekatan analitis adalah pendekatan yang
berupaya membantu pembaca memahami
gagasan, cara pengarang menampilkan gagasan,
sikap pengarang, unsur intrinsik, dan hubungan
antara elemen itu sehingga dapat membentuk
keselarasan dankesatuan.
8. Fiksi realistik adalah tulisan imajinatif yang
merefleksi kehidupan secara akurat pada masa
lampau atau sekarang (Huck,1987)
9. Fiksi sejarah adalah cerita realistik yang
disadurkan pada masa yang lalu/latar waktunya
masa lalu (Stewig, 1980; Rothelin,1991).
10. Fiksi ilmu adalah suatu bentuk cerita fantasiyang
menekankan dasar-dasar ilmu ilmiah dan
teknologi.
11. Fiksi fantasi adalah cerita khayalan yang memiliki
ragamjenis.
12. Biografi adalah kisah tentang riwayat hidup
seseorang yang ditulis orang lain (Sudjiman,1984)
13. Puisi merupakan karya sastra yang
terdiriatasbeberapa larik.
2 Daftar materi KB:1
yang sulit 1. Mengidentifikasi karakteristik ragam jenis teks
dipahami di 2. Mengidentifikasi klasifikasi karakteristik ragam
modul ini kalimat
KB 4
1. Implementasi pembelajaran sastra di SD
3 Daftar materi 1. Unsur intrinsik puisi,prosa,dan drama .
yang sering 2. Jenis-jenis teks nonfiksi
mengalami 3. Sastra reseptif dan ekspresif
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai