B. Paragraf
Merupakan satuan bahasa yang lebih besar daripada
kalimat. Namun, paragraf juga masih merupakan bagian
dari satuan bahasa lainnya, yaitu wacana. Sebuah
wacana umumnya dibentuk lebih dari satu paragraf.
a. Gagasan pokok dan gagasan penjelas
1) Gagasan pokok merupakan gagasan yang menjadi
dasar pengembangan suatu paragraf.
2) Gagasan penjelas merupakan gagasan yang
berfungsi menjelaskan gagasan pokok.
e. Jenis-jenis paragraf
1) Paragraf deduktif adalah paragrap yang gagasan
pokoknya terletak diawal paragraf
2) Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan
pokoknya terletak diakhir paragraf atau pada
kalimat.
c. Kaidah Kebahasaan
1. Menggunakan kata yang menyatakan waktu
2. Menggunakan kata kerja tindakan
3. Kata kerja menggambarkan sesuatu yang
dipikirkan
4. Menggunakan kata yang menggambarkan sifat
tokoh
5. Menggunakan dialog
e. Istilah-istilah
1. Cultural capital (modal budaya mengacu pada aset
non-keuangan yang mempromosikan mobilitas
sosial di luar kemampuan ekonomi.
2. Teks fiksi (teks yang berisi kisahan atau ceritayang
dibuat berdasarkan imajinasi pengarang)
3. Denotatif (makna sebenarnya atau makna yang
sesuai dengan pengertian yang dikandung oleh
kata tersebut)
4. Konotatif (Konotatif adalah bukan makna
sebenarnya, mempunyai makna tautan.
5. Asosiatif (pergeseran makna)
6. Ekspresif (membayangkan suasana)
7. Sugestif (mempengaruhi pembaca)
8. Plastis (bersifat indah untuk menggugah perasaan
pembaca)
9. Perspektif (sudut pandang)
10. Tema (aspek cerita yang sejajar dengan‘makna’.
11. Prosa (Karya berbentuk cerita yang disampaikan
dengan narasi)
12. Prosa fiksi (yang berubah cerita khayalan
pengarangnya)
13. Realisasi (proses menjadikan nyata)
14. Alur (rangkaian peristiwa dalam cerita
yangterhubung secara kasual)
15. Latar (gambaran tentang tempat, waktu,
dansuasana)
16. Perwatakan (karakteristik dari tokoh dalam cerita)
17. Cerpen (cerita pendek yang bersifat fiktif)
18. Orientasi (pengenalan)
19. Konflik (Permasalahan)
20. Klimaks (titik paling puncak)
21. Antiklimaks (dimana konflik sudah mencapai titik
terang dan berhasil mendapat jalanpenyelesaian
atau jalan keluar)
22. Resolution (merupakan bagian penyelesaian)
23. Alur maju/progresif (alur yang klimaksnyaberada
di akhir cerita)
24. Alur mundur/regresi (alur yang menceritakanmasa
lampau yang menjadi klimaks di awalcerita)
25. Alur campuran/alur maju-mundur (alur
yangdiawali dengan klimaks,
kemudianmenceritakan masa lampau, dan
dilanjutkan hingga tahap penyelesaian)
26. Adat-istiadat (aturan atau tata kelakuan
yangdihormati dan dipatuhi oleh masyarakat
secaraturun temurun)
27. Tradisi (sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan
berulang-ulang dengan cara yangsama)
28. Amanat (nilai-nilai yang dititipkan penulis cerita
kepada pembacanya)
29. Mite (cerita tentang suatu kepercayaan)
30. Sage (cerita tentang kehidupan raja dan
kepahlawanan)
31. Legenda (cerita asal-usul suatu tempat,binatang,
dan benda- benda lainnya)
32. Fabel (yakni cerita yang bertokohkan binatang)
33. Koda (berisi pesan moral terkait dengan cerita
yang telah disampaikan)
34. Cerita fantasi (merupakan cerita yang sepenuhnya
dikembangkan berdasarkan khayalan, imajinasi,
atau fantasi)
35. Cerita inspiratif (jenis teks narasi yang menyajikan
suatu inspirasi keteladanan kepada banyak orang)
36. Puisi rakyat (jenis puisi yang berkembang pada
kehidupan masyarakat sehari-hari; sebagaisuatu
tradisi masyarakat setempat)
37. Larik (baris)
38. Bait (dari teks berirama (puisi atau lirik lagu)terdiri
dari beberapa baris yang tersusun harmonis,
meyerupai pengertian paragraf dalam sastra atau
tulisan bebas)
39. Rima (bunyi dalam puisi)
40. Pantun (jenis puisi rakyat yang terdiri
darisampiran dan isi)
41. Syair (merupakan puisi rakyat yang dibentuk oleh
empat larik pada setiap baitnya)
42. Puisi baru/puisi bebas (puisi baru merupakan
puisi tidak terikat oleh jumlah larik, suku
kata,ataupun pola rimanya)
43. Gurindam (salah satu jenis puisi yang memadukan
antara sajak dan peribahasa)
44. Struktur (pengaturan dan pengorganisasian)
45. Diksi (pilihan kata di dalam tulisan yang
digunakan untuk memberi makna sesuaidengan
keinginan penulis)
46. Majas (bahasa yang digunakan penyair untuk
mengatakan sesuatu dengan cara
membandingkan, mempertentangkan, melakukan
perulangan dengan benda atau katalain)
47. Drama (cerita konflik manusia dalam bentuk
dialog, yang diekspresikan dengan menggunakan
percakapan dan lakuan pada pentas di hadapan
penonton)
48. Prolog (pembukaan atau pendahuluan dalam
sebuah drama)
49. Epilog (bagian terakhir dari sebuah drama yang
berfungsi untuk menyampaikan inti sari cerita
atau menafsirkan maksud cerita.
50. Wawancang (dialog atau percakapan yang harus
diucapkan oleh tokoh cerita)
51. Kramagung (berupa petunjuk perilaku,tindakan,
atau perbuatan yang harus dilakukanoleh tokoh)
52. Konjungsi temporal (kata hubung yang berfungsi
untuk menyambungkan dua peristiwa berbeda
yang berkaitan dengan waktu)
53. Indikator (tingkah laku operasional yang menjadi
tanda tercapainya sebuah tujuan)
54. Indikator kunci (indikator yang sangat memenuhi
kriteria UKRK (Urgensi, Keterkaitan,Relevansi,
Keterpakaian))
55. Indikator pendukung (indikator yang membantu
peserta didik memahami indikator kunci)
56. Degree (tingkat kemampuan yang diinginkan
untuk dicapai)