Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KONSEP TATA BAHASA DASAR INDONESIA

Disusun Oleh

GUSTELA ALIFYA INDRIANA

NIM : 2001006

STIKES SYEDZA SAINTIKA

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep Tata Dasar Bahasa

Indonesia ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu

Ayu Gustia Ningsih, M.Pd, pada bidang studi Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga

bertujuan untuk menambah wawasan tentang Konsep Tata Dasar Bahasa Indonesia bagi para

pembaca dan juga bagi saya sebagai penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ayu Gustia Ningsih, M.Pd, selaku Dosen

mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah

pengetahuan dan wawasan saya.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian

pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Solok, 01 Oktober 2020

Gustela Alifya Indriana

ii
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………….…… i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………..……………… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………...… 1

 1.1 Latar Belakang …………………………………………………….. 1


 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………….… 2
 1.3 Tujuan Penulisan dan Manfaat Penulisan ……………………….… 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………...………. 3

 2.1 Pengertian Tata Bahasa …………………………………………… 3


 2.2 Bidang-bidang Tata Bahasa ………………………………………..4
 2.3 Macam-macam Tata Bahasa ……………………………………… 4

BAB III PENUTUP ……………………………………………………..……… 8

 3.1 Kesimpulan ……………………………..………………………… 8


 3.2 Saran ……………………………………………………………… 8

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

          Tata bahasa merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan dalam stuktur bahasa.

Stuktur bahasa itu meliputi bidang-bidang tata bunyi, tata bentuk, tata kata, dan tata kalimat serta

tata makna. Dari pengertian tersebut, maka kata penghubung sangatlah diperlukan untuk

memperjelas kalimat, karena kata penghubung merupakan rambu-rambu bahasa tulis yang

berpengaruh dalam pembuatan kalimat atau karangan. Suatu karangan deskripsi akan sulit

dimengerti jika dalam karangan deskripsi tidak dibubuhi kata penghubung.

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan sebagaialat

komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secaratulisan,

di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakatdituntut secara

aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara

baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media

penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara

tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakanmedia tersebut secara baik dan benar.

1
1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah yang dimaksud dengan Tata Bahasa?

b. Sebutkan bidang-bidang Tata Bahasa?

c. Sebutkan macam-macam Tata Bahasa?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Manfaatnya minimal seseorang tersebut dapat tahu tentang pemahaman materi

tersebut.Jika seseorang memahami maka dia akan bisa berbahasa Indonesia dengan baik untuk

penerapan di kehidupannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tata Bahasa

      Tata bahasa atau grammar adalah studi struktur kalimat, terutama sekali dengan acuan

kepada sintaksis dan morfologi, kerapkali disajikan sebagai buku teks atau buku pegangan. Suatu

pemberian kaidah- kaidah yang mengendalikan bahasa secara umum, atau bahasa- bahasa

tertentu, yang mencakup semantik, fonologi, dan bahkan kerapkali pula pragmatic.

         Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa:

a. dalam arti sempit tata bahasa mencakup sintaksis dan morfologi

b. dalam arti luas tata bahasa selain mencakup sintaksis dan morfologi, juga mencakup

semantik, fonologi, dan pragmatik.

      Dari sumber lain, kita dapati pula keterangan bahwa tata bahasa (atau grammar) adalah suatu

pemberian atau deskripsi mengenai struktur suatu menghasilkan kalimat-kalimat dalam bahasa

tersebut. Biasanya juga turut mempertimbangkan makna-makna dan fungsi-fungsi yang

dikandung oleh kalimat-kalimat tersebut dalam keseluruhan sistem bahasa itu. Pemberian itu

mungkin atau tidak meliputi pemberian bunyi-bunyi suatu bahasa.

      Atau secara singkat kita dapati penjelasan bahwa tata bahasa atau grammar (dalam teori

TG) adalah seperangkat kaidah- kaidah leksikon yang memberikan pengetahuan (kompetensi)

yang dimiliki oleh seorang penutur pembicara mengenai bahasanya.

3
2.2 Bidang-Bidang Tata Bahasa

2.2.1 Tata Bahasa Kasus

Tata bahasa kasus versi Fillmore (1968) dalan menganalisis kalimat membagi

struktur kalimat atas dua komponen yaitu : modalitas dan preposisi. Modalitas dapat

berupa unsur negasi, kala, aspek dan adverbia. Sedangkan preposisi terdiri dari

sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus.

2.2.2 Tata Bahasa Relasional

Tata bahasa versi ini ditampilkan adanya relasi diantara elemen-elemen yang ada

dalam sebuah klausa atau kalimat.

Penjelasan :  Klausa tersebut memiliki tiga buah nomina dan sebuah verba yang

saling bergantung satu sama lain. Nomina Ali merupakan ”subjek dari” (relasi 1),

nomina buku itu  merupakan relasi ”objek langsung dari” (relasi 2), nomina saya

membawakan relasi ”objek tak langsung” dari (relasi 3), sedangkan verba beri

membawakan relasi ”predikat dari” (gabungan relasi 1, 2, 3)

2.2.3 Tata Bahasa Analisis Tema dan Rema

Disebut topik dan komik karena terdiri dari dua bagian yaitu tema dan rema. Tema

adalah bagian kalimat yang memberi informasi tentang apa yang dibicarakan.

Sedangkan rema adalah bagian yang memberi informasi tentang apa yang dikatakan

tentang tema. Jadi, tema merupakan tumpuan pembicaraan.

4
2.2.4 Tata Bahasa Analisis Gatra

Konsep gatra ini juga bertumpu pada analisis tema-rema yakni bahwa setiap kalimat

di bangun oleh dua buah satuan kalimat yang disebutnya gatra pangkal (setara dengan

fungsi subjek) dan gatra sebutan (setara dengan fungsi predikat).

2.3 Macam-Macam  Tata Bahasa

2.3.1 Tata Bahasa Deskriptif

Tata bahasa deskriptif atau descriptive grammar adalah suatu pendekatan yang

memberikan atau mendiskripsikan konstruksi- konstruksi gramatikal yang digunakan

dalam suatu bahasa tanpa membuat suatu pertimbangan evaluatif mengenai

kedudukannya dalam masyarakat. Tata bahasa yang seperti itu adalah lumrah dan

sudah biasa dalam linguistic, dimana sudah lazim merupakan praktek baku untuk

menyelidiki suatu “korpus” bahan lisan atau tulis, dan memberikan secara terperinci

pola- pola yang dikandungnya.

      Dengan perkataan lain, tata bahasa deskriptif adalah sejenis tata bahasa yang

memberikan bagaimana suatu bahasa dituturkan dan/ atau ditulis secara actual, dan

tidak menyatakan atau menentukan bagaimana seharusnya bahasa itu dituturkan atau

ditulis.

2.3.2 Tata Bahasa Pedagogis

Tata bahasa pedagogis atau pedagogical grammar adalah suatu deskripsi gramatikal

mengenai suatu bahasa yang diperuntukan bagi maksud- maksud pedagogis, seperti

pengajaran bahasa, rancang- bangun, silabus, atau persiapan materi/ bahan

pengajaran. Suatu tata bahasa pedagogik dapat saja didasarkan:

5
a. analisis gramatikal dan deskripsi suatu bahasa

b. teori gramatikal tertentu, seperti tata bahasa transformasi generatif

c. studi atau telaah mengenai masalah- masalah gramatikal para pembelajar (analisis

kesalahan)

d. atau pada gabungan/ ombinasi berbagai pendekatan

2.3.3 Tata Bahasa Preskriptif

Tata bahasa preskriptif atau prescriptive grammar adalah suatu tata bahasa yang

menyatakan kaidah- kaidah bagi apa yang dianggap merupakan pemakaian yang

paling tepat dan yang terbaik. Tata bahasa preskriptif kerapkali didasarkan tidak pada

deskripsi- deskripsi pemakaian actual tetapi pada pandangan pakar tata bahasa

mengenai apa yang terbaik. Banyak tata bahasa tradisional yang termasuk jenis ini.

2.3.4 Tata Bahasa Referensi

Tata bahasa referensi atau tata bahasa acuan/ rujukan (ataupun reference grammar)

adalah suatu deskripsi/ pemberian gramatikal yang mencoba menjadi sebaik mungkin

bersifat komprehensif sehingga dapat bertindak sebagai buku referensi, buku acuan

rujukan bagi orang- orang menaruh minat perhatian dalam fakta, fakta gramatikal

yang mantap (dengan cara agak mirip dengan suatu kamus yang dipakai sebagai

“leksikon acuan” atau “reference lexicon”.

2.3.5 Tata Bahasa Teoretis

Tata bahasa teoretis atau theoretical grammar adalah suatu pendekatan yang berada

diluar studi bahasa- bahasa individual, menentukan konstruksi- konstruksi apa yang

6
diperlukan untuk melaksanakan setiap jenis analisis gramatikal, dan bagaimana

semua itu dapat diterapkan secara konsisten dalam penelitian suatu bahasa manusia.

Jadi sebenarnya hal ini merupakan gagasan atau nosi pokok dalam setiap penelitian

kesemestaan linguistik.

2.3.6 Tata Bahasa Tradisional

Tata bahasa tradisional atau traditional grammar adalah suatu istilah yang kerap kali

digunakan untuk meringkaskan jajaran sikap- sikap dan metode- metode yang

dijumpai pada masa studi gramatikal sebelum kedatangan/ munculnya ilmu

linguistic. “Tradisi” yang dipermasalahkan itu telah berkisar sekitar 2000 tahun, serta

meliputi karya para pakar tata bahasa Junani dan Romawi kuno dan begitu pula

karya- karya para pakar beserta para penulis Renaissance dan para pakar tata bahasa

preskriptif abad ke- 18.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

      Pengertian tata bahasa adalah Tata bahasa atau grammar adalah studi struktur kalimat,

terutama sekali dengan acuan kepada sintaksis dan morfologi, kerapkali disajikan sebagai

buku teks atau buku pegangan.

      Bidang-bidang tata bahasa yaitu Tata Bahasa Kasus, Tata Bahasa Relasional, Tata

Bahasa Analisis Tema dan Rema, Tata Bahasa Analisis Gatra.

      Macam-macam tata bahasa yaitu Tata Bahasa Deskriptif, Tata Bahasa Pedagogis, Tata

Bahasa Preskriptif, Tata Bahasa Referensi, Tata Bahasa Teoretis, Tata Bahasa Tradisional.

3.2 Saran

Dalam penyusunan makalah ini saya telah berusaha mencapai hasil yang sempurna,

namun karena keterbatasan pencarian data dan penulis dalam menyusun makalah ini. Maka dari

itu saya mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi para

pembaca sekalian. Terutama dapat diterima dengan baik oleh Ibu Ayu Gustia Ningsih, M.Pd

selaku Dosen saya di mata kuliah Bahasa Indonesia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Power point pertemuan 2, Konsep Tata Dasar Bahasa Indonesia, oleh Bu Ayu Gustia Ningsih,

M.Pd.

Dan beberapa sumber lainnya.

Anda mungkin juga menyukai