Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Teori-Teori Dalam Linguistik Dan Pendekatan Pembelajaran Bahasa


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Pengantar
lingustik dan filologi Dan Dipresentasikan di Kelas IAT-4B

DOSEN PEMBIMBING :
Apria Putra,S.Hum,MA.Hum

Kelompok : 3

Nurul Fadilla : 4120052


Supran Efendi Pasaribu : 4120073

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
TA. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Teori-teori dalam linguistik dan pendekatan pembelajaran bahasa ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Kuliah Pengantar lingustik dan filologi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Apria Putra,S.Hum,MA
selaku dosen Pengantar linguistik dan filologi, yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetaahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
yang kami tekuni. Kami menyadari makalah yang kami tulis ini jauh dari kata
sempurna.

Bukittinggi, 29 Maret 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB IPENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................................... 1
Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB IIPEMBAHASAN
Teori Tradisional ............................................................................................ 1

Teori Struktural .............................................................................................. 4


Aliran Transformasional ................................................................................. 5
Linguistik Transformational dan Psiko-Kognitif............................................8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ..................................................................................................... 11
Saran ............................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Linguistik dimulai dari linguistik tradisional, Tata bahasa tradisional
menganalisis bahasa berdasarkan filsafat dan semantik; sedangkan tata bahasa
struktural berdasarkan struktur atau ciri-ciri formal yang ada dalam suatu
bahasa tertentu. Misalnya dalam merumuskan kata kerja, tata bahasa
tradisional mengatakan kata kerja adalah kata yang menyatakan tindakan atau
kejadian; sedangkan tata bahasa struktural menyatakan kata kerja adalah kata
yang dapat berdistribusi dengan frase
Linguistik strukturalis berusaha mendiskripsikan suatu bahasa
berdasarkan ciri atau sifat khas yang dimiliki bahasa itu. Berikut ini merupakan
tokoh dan aliran linguistik strukturalis Dunia ilmu termasuk linguistik bukan
merupakan kegiatan yang statis, melainkan merupakan kegiatan yang dinamis,
berkembang terus menerus sesuai dengan filsafat ilmu itu sendiri yang selalu
mencari kebenaran yang hakiki

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud denga teori Tradisonal?
2. Apa yang di maksud dengan teori Struktural?
3. Apa yang dimaksud dengan Aliran Transformasioal?
4. Apa yang dimaksud dengan lungistik Transformasional dan Psiko-
kognitif?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui teori Tradisional
2. Untuk mengeahui teori Struktural
3. Untuk mengetahui Aliran Transformasioal
4. Untuk mengetahui lungistik Transformasionnal dan Psiko-kognitif

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Tradisonal
Penamaan teori tradisional dalarn linguistik dirnaksudkan periode
sebelum munculnya linguistik modern. yakni sebelum abad ke20.1 Teori
tradisional didasarkan terutama pada analisis rnakna. Selain analisisnya
berdasarkan rnakna, tata bahasa tradisional tidak memerhatikan hierarki dalam
bahasa sehingga batas antara satuan-saruan gramatika yang satu dengan yang
lain, tidak jelas. Bahkan kalau dihubungkan dengan pendekatan-pendekatan
yang dilakukan oleh para filsuf, misalnya Aristoteles dan Plato, yaitu analisis
bahasa dilihat dari pandangan filsafat Sebelum munculnya linguistik modern,
pandangan itu mengkhususkan diri dalam bidang rnakna atau arti. Tata bahasa
tradisional biasa disebut sebagai Functional Grammar, yaitu sekumpulan
penjelasan-penjelasan atau dalil-dalil bahasa dengan segala variasinya dan
modifikasinya yang telah dipcrgunakan kurang lebih sejak 200 tahun yang
lampau.
Menurut teori ini kata-kata yang pertama kali adalah tiruan terhadap
bunyi alami seperti nyanyian ombak, burung, sungai, suara guntur, dan
sebagainya. Hal ini ditentang oleh Max Muller yang menyatakan bahwa teori
ini hanya berlaku bagi kokok ayam dan bunyi itik padahal kegiatan bahasa
lebih banyak terjadi di luar kandang ternak. Teori lain disebut Gesture theory
yang menyatakan bahwa isyarat mendahului ujaran. Contohnya bahasa isyarat
yang dipakai oleh suku indian di Amerika Utara ketika berkomunikasi dengan
suku-suku yang bahasanya berbeda. Jadi, menurut teori ini bahasa lahir dari
isyarat-isyarat yang bermakna. Meskipun demikian, menurut Darwin, pada
situasi tertentu isyarat tersebut tidak dapat dipakai sebagai alat komunikasi.
Apakah Anda dapat berkomunikasi melalui isyarat (gerak tubuh) jika di tempat
gelap? Tentu tidak. Pada saat-saat tertentu tetap dibutuhkan isyarat lisan
sebagai alat komunikasi. Maka berkembanglah bahasa lisan sebagai alat
komunikasi.

1
Verhar, OP.Cit

2
1. Ciri-ciri Aliran Tradisional
Tata bahasa tradisional menurut Abdul Chaer2 adalah menganalisis
bahasa berdasarkan filsafat dan semantik. Dalam merumuskan kata kerja,
rnisalnya, tata bahasa mengatakan kata kerja adalah kata yang menyatakan
tindakan atau kejadian.
Soeparno Jebih lanjut menjelaskan cirl-clri aliran tradisional sebagai berikut.3
a) Bertolak dari pikiran filsafat
Ada dua hal yang menjadi bukti bahwa aliran tradisiooal menggunakan
landasan/pola pikir filsafat, yakni banyaknya pernbagian jenis kata yang
bersumber dari onoma-rhema produk Plato dan onoma· rhema-syndesmos
produk Aristoteles; dan penggunaan istilah subjek dan predikat yang sampai
saat ini menjadi materi utama dalam pembelajarun bahasa di sekolah.
b) Bertulak membedakan bahasa dan tulisan
Teori ini mencampuradukkan pengertian bahasa (dalarn arti yang
sebenarnya) dan tulisan (perwujudan bahasa dengan media huruf). Dengan
demikian, secara otomatis juga mencampuradukkan pengertian bunyi dan
huruf. Sebagai buku seorang ahli bahasa mencampuradukkan pengertian terse
but dapat dibaca pada kutipan.
c) Senang bermain dengan definisi
Ciri ini merupakan pengaruh dari cara berpikir secara deduktif. Semua
lstilah diberi definisi terlebih dahulu kemudian diberi contoh, yang kadang-
kadang hanya ala kadarnya. Teort lni tidak pernah menyajikan kenyataan-
kcnyataan bahasa yang kemudian dianalisis dan disirnpulkan.Hal yang paling
utama adalah memahami istilah
dengan menghafal definisi yang dirumuskan secara filosofls.
d) Berkiblat pada pola/kaidah dalam pemakaian bahasa
Ketaatan pada pola ini diwarisi selak para ahli tata bahasa tradisional
mcngambil alih pola-pola bahasa laon untuk ditcrapkan pada bahasa mereka
sendiri. kaidah bahasa yang tclah mereka susun dalam suatu bentuk buku lata

2
Chaer, Abdul.2003. Linguistik Umum.jakarta;Rineka Cipta, 2003,h.333
3
Soeparno, Dasar-dasar linguistuk Umum. Yogyakarta; PT Tiara Wacana, 2002,h.44

3
bahasa harus benar-benar ditaati oleh pemakai bahasa. Setiap pelanggaran
kaidah dinyatakan sebagai bahasa yang salah atau tercela, Pengajaran bahasa di
sekolah mengajarkan bahasa persis yang tercantum di dalam buku tata bahasa.
Praktik sernacam itu mengakibatkan siswa pandai dan hafal teort-teort hahasa
akan tetapl tidak mahlr bcrbicara atau berbahasa di dalam kehidupan
masyarakat Tata bahasa yang rnereka pakai itu biasa disebut tata bahasa
normative dan tata bahasa preskriptif
e) Level-level gramatik belum tertata dengan rapi
Level (tataran)yang terendah menurut teori ini adalah huruf. Level di atas
huruf adalah kata sedangkan level yang tertlnggi adalah kalimat. Menurut teori
mi, buruf dideflnlsikan sebagai unsur bahasa yang terkecil, kata didefinisikan
sebagai kumpulan dari huruf yang mengandung arti, sementara kalimat
didcfinisikan sebagai kumpulan kata yang mengandung arti lengkap.
B. Teori Struktural
Aliran ini dipelopori oleh linguis dari Swiss Ferdinand de Saussure
(1857-1913) tapi dikembangkan lebih lanjut secara signifikan oleh Leonard
Bloomfield. Dialah yang meletakkan dasar-dasar linguistik struktural
berdasarkan penelitian-penelitian dengan menggunakan metode penelitian
ilmiah yang lazim digunakan dalam sains (ilmu pengetahuan alam).
Beberapa teori tentang bahasa menurut aliran ini dapat disebutkan antara lain:
a. Bahasa itu pertama-tama adalah ujaran (lisan)
b. Kemampuan berbahasa diperoleh melalui kebiasaan yang ditunjang dengan
latihan dan penguatan
c. Setiap bahasa memiliki sistemnya sendiri yang berbeda dari bahasa lain, oleh
karena itu, menganalisis suatu bahasa tidak bisa memakai kerangka yang
digunakan untuk menganalisis bahasa lainnya
d. Setiap bahasa memiliki sistem yang utuh dan cukup untuk mengekspresikan
maksud dari penuturnya, oleh karena itu tidak ada satu bahasa yang unggul atas
bahasa lainnya

4
e. Semua bahasa yang hidup berkembang mengikuti perubahan zaman terutama
karena terjadinya kontak dengan bahasa lain, oleh karena itu kaidah-kaidahnya
pun bisa mengalami perubahan
f. Sumber pertama dan utama kebakuan bahasa adalah penutur bahasa tersebut,
bukan lembaga ilmiah, pusat bahasa, atau aliranaliran gramatika.
Berdasarkan teori-teori kebahasaan tersebut, ditetapkan beberapa
prinsip mengenai pengajaran bahasa antara lain sebagai berikut:
1. Karena kemampuan berbahasa diperoleh melalui kebiasaan maka latihan
menghafalkan dan menirukan berulang-ulang harus diintensifkan. Guru harus
mengambil peran utama dalam pembelajaran
2. Karena bahasa lisan merupakan sumber utama bahasa, maka guru harus
memulai pelajaran dengan menyimak kemudian berbicara, membaca dan
menulis dilatihkan kemudian
3. Hasil analisis konstrastif (perbandingan antara bahasa ibu dan bahasa yang
dipelajari) dijadikan dasar pemilihan materi pelajaran dan latihan-latihan
4. Diberikan perhatian yang besar kepada wujud luar dari bahasa yaitu
pengucapan yang fasih, ejaan dan pelafalan yang akurat, struktur yang benar
dan sebagainyaTeori-teori linguistik struktural ini seiring dengan teori-teori
psikologi behaviorism menjadi landasan bagi metode audiolingual dalam
pengajaran bahasa.4
C. Aliran Transformasional
Aliran transformasional ini dipelopori oleh Chomsky. Avram Noam
Chomsky adalah seorang profesor linguistik dari Institut Teknologi
Massachusetts. Salah satu reputasi Chomsky di bidang linguistik terpahat lewat
teorinya tentang tata bahasa generatif. Chomsky dilahirkan di Philadelphia
tahun 1928, di tengah keluarga Yahudi radikal keturunan Rusia. Ayahnya,
William Chomsky merupakan seorang ahli bahasa Yahudi yang terkenal.
Ketekunan Chomsky dalam membantu kegiatan kebahasaan yang dilakukan
ayahnya, sedikit banyak telah menandai kecemerlangan daya intelektualnya
dalam melakukan kajian kebahasaan di kelak kemudian hari. Sebagai

4
Ahmad Fuad Efendi, Metodologi pengajaran bahasa Arab, h. 14

5
mahasiswa di universitas Pennsylvania, Chomsky menjadi anak didik tokoh
strukturalisme yang sering disebut memiliki pikiran radikal, yakni Zelling
Haris.
Disebut sebagai salah seorang tokoh pengembang strukturalisme,
gagasan yang dikembangkan tidak sepenuhnya mengekor pada konsep pemula
strukturalisme Amerika, yakni Leonard Bloomfield. Aliran transformasional
merupakan reaksi dari faham strukturalisme. Konsep strukturalisme yang
paling ditentang adalah konsep bahwa bahasa sebagai faktor kebiasaan (habit).
Nama yang dikembangkan untuk model tata bahasa yang dikembangkan oleh
Chomsky ini adalah Tranformational Generative Grammar tetapi dalam bahasa
Indonesia lazim disebut tata bahasa transformasi atau tata bahasa generative.
Asumsi yang mendasari pendekatan bahasa secara transformasional ini adalah
sebagai berikut:
a. Bahasa merupakan satu produk kebudayaan yang kreatif manusiawi.
b. Bahasa bukan merupakan rekaman tingkah laku luar yang berupa bunyi yang
dapat didengar, melainkan bahasa merupakan satu proses mentalistik yang
kelak kemudian dilahirkan dalam bentuk luar bunyi bahasa yang didengar atau
kelak dimanifestasikan dalam bentuk tulisan.
c. Bahasa merupakan satu proses produktif, sehingga metode analisis bahasa
harus bersifat deduktif.
d.Formalisasi matematis dapat juga dikenakan pada formalisasi sistem
produktif bahasa.
e. Analisis bahasa tidak dapat dilepaskan dari hakikat bahasa yang utuh yakni
bunyi dan makna.
Menurut Chomsky salah satu tujuan dari penelitian bahasa adalah untuk
menyusun tata bahasa dari bahasa tersebut. Bahasa dapat dianggap sebagai
kumpulan kalimat yang terdiri dari deretan bunyi yang mempunyai makna.
Setiap tata bahasa merupakan teori dari bahasa itu sendiri, dan tata bahasa itu
harus memenuhi dua syarat, yaitu:Kalimat yang dihasilkan oleh tata bahasa itu
harus dapat diterima oleh pemakai bahasa tersebut, sebagai kalimat yang wajar
dan tidak dibuat- buat. Tata bahasa tersebut harus berbentuk sedemikian rupa,

6
sehingga istilah yang digunakan tidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu
saja, dan semuanya ini harus sejajar dengan teori linguistik.
Dalam tata bahasa transformasional ini kemampuanlah yang menjadi
objeknya, meskipun perbuatan berbahasa juga penting. Competence adalah
kemungkinan yang terwaris dan tersimpan dalam otak manusia itu memberikan
kemungkinan kepadanya untuk melaksanakan proses berbahasa. Dengan kata
lain competence adalah pengetahuan yang dimiliki oleh pemakai bahasa
mengenai bahasanya. Ia berpendapat bahwa sebenarnya kalimat yang kita
dengar dari seorang pembicara bahasa tertentu itu pada umumnya adalah
kalimat-kalimat yang baru. Aliran ini melahirkan tata bahasa Trasformational
Generative Grammar yang sering disebut dengan istilah tata bahasa
transformasi atau tata bahasa generatif.
Chomsky menyatakan bahwa setiap tata bahasa dari suatu bahasa
merupakan teori dari bahasa itu sendiri. Syarat tata bahasa menurutnya
adalah: Pertama, kalimat yang dihasilkan oleh tata bahasa itu harus dapat
diterima oleh pemakai bahasa tersebut sebagai kalimat yang wajar dan tidak
dibuat-buat. Kedua, tata bahasa tersebut harus berbentuk sedemikian rupa
sehingga satuan atau istilah yang digunakan tidak berdasarkan pada gejala
bahasa tertentu saja, dan semuanya harus sejajar dengan teori linguistik
tertentu . Selain hal di atas konsep dari Chomsky yang populer hingga
sekarang adalah istilah competence dan performance. Competence adalah
pengetahuan yang dimiliki pemakai bahasa mengenal bahasanya. Hal ini
tersimpan dalam benak para pengguna bahasa. Sedangkan performance
adalah penggunaan suatu bahasa dalam keadaan real (situasi
sesungguhnya).
Kedua konsep ini kiranya sejalan dengan konsep langue dan parole
yang dikemukakan de Saussure. Komponen competence menurut Chomsky
merupakan bagian yang penting. Komponen inilah yang menjadi objek
penelitian. Ketika kita berbicara atau menulis dalam suatu bahasa, secara
otomatis kita telah menggunakan sistem kaidah bahasa tersebut dalam
benak kita. Kita telah menggunakan competence yang kita wujudkan dalam

7
ujaran yang merupakan performance bahasa. Dengan kemampuan itu kita
telah melahirkan berbagai ujaran yang tak terbatas jumlahnya yang menurut
Chomsky merupakan aspek kreatif berbahasa.
D. Linguistik Transpormational dan psiko-Kognitif
Pendapat yang berkembang dari banyak ahli ikhwal definisi psikologi
kognitif menunjukkan banyak ide yang pada dasarnya sama. Psikologi kognitif
adalah studi tentang bagaimana orang mempersepsikan, belajar, mengingat dan
berfikir tentang suatu informasi. Wilayah cakupan lain yang dicapai psikologi
kognitif adalah mempelajari bagaimana seseorang menerima bentuk-bentuk
yang bervariasi, mengapa organisme mengingat berbagai fakta tetapi
melupakan yang lain.5 Apa yang terjadi dalam proses berfikir organisme ketika
bermain catur atau ketika menyelesaikan sebuah permasalahan.Terdapat
definisi lain yang dapat dipahami dari pengertian psikologi kognitif yaitu
berkaitan dengan bagaimana kita memperoleh informasi mengenai dunia,
bagaimana informasi tersebut direpresentasikan dan ditransformasikan sebagai
pengetahuan, bagaimana informasi disimpan dan bagaimana pula pengetahuan
tersebut digunakan untuk mengarahkan perhatian dan perilaku organisme.
Sejarah psikologi Kognitif Alasan yang paling penting berkembangnya
psikologi kognitif adalah kemunculan komputer terutama oleh karena aktivitas-
aktivitas komputer nampaknya dalam berbagai segi mirip dengan proses-proses
kognitif. Mengenai sejarah munculnya psikologi kognitif, psikologi kognitif
lahir pada tanggal 11 september 1956 pada saat diadakannya simposium di
Massachusetts Institute of Tehnology. Pada Tahun itu banyak peneliti
mempublikasikan buku-buku dan artikel-artikel mengenai perhatian, ingatan,
bahasa dan pemecahan masalah. Penentu lain adalah terbitnya buku psikologi
kognitif karangan Ulric Neisser terbitan tahun 1976. Lahirnya psikologi
kognitif menjadi populer karena para psikolog semakin kecewa dengan
pandangan behaviorisme yang mendominasi psikologi Amerika.
Sulit untuk menerangkan perilaku manusia yangkompleks yang hanya
dengan menggunakan konsep-konsep teori belajar behaviorisme seperti

5
Suharnan. Psikologi kognitif ( Surabaya: Srikandi, 2005) h.20

8
stimulus, respon dan reinforcement.6 Dukungan lain berkaitan dengan lahirnya
psikologi kognitif adalah dari para ahli bahasa seperti Chomsky yang menolak
pendekatan behaviorisme terhadap pemerolehan bahasa dan lebih menekankan
proses-proses mental yang penting dalam penggunaan bahasa. Ahli bahasa
berpendapat bahwa manusia memiliki kemampuan bawan untuk menguasai
bahasa. Gagasan ini jelas bertentangan dengan penekanan behavioisme
mengenai proses belajar dalam pemerolehan bahasa.Faktor lain yang
menunjang lahirnya psikologi kognitif adalah penelitian-penelitian mengenai
ingatan mulai berkembang subur pada akhir tahun limahpuluhan. Para peneliti
mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan jenis-jenis ingatan yang berbeda,
menguji organisasi memory, dan mengajukan model-model memory. Jean
Piaget seorang psikolog Swiss telah menyusun satu teori baru psikologi
perkembangan yang menekankan bagaimana anak-anak memahami konsep-
konsep seperti misalnya permanansi objek.Buku Piaget mulai dihargai oleh
psikolog dan pendidik di Amerika menjelang akhir lima puluhan. Barangkali
yang paling penting ialah perkembangan pendekatan pemrosesan informasi.
Pendekatan ini dikembangan dalam ilmu-ilmu komunikasi dan ilmu-ilmu
komputer dan menarik perhatian para psikolog.
Dua unsur penting pendekatan pemrosesan infornmasi ialah pertama,
mental proses diinterpretasikan sebagai suatu aliran informasi melalui berbagai
tahapan/fase, dan kedua, mental proses dapat dipahami secara lebih baik
dengan membandingkan nya dengan bekerjanya sebuah komputerHubungan
Psikologi Kognitif dengan Ilmu LainSebuah hasil sampingan revolusi kognitif
adalah bersatunya para imuwan dari bidang ilmu yang berbeda-beda, linguistik,
ilmu komputer, psikologi perkembangan, dan psikologi kognitif untuk
menyelidiki topic-topik yang sama seperti stuktur dan proses kemampuan
kognitif. Gabungan para imuwan ini berkembang menjadi suatu kakuatan yang
akhirnya mengalahkan behaviorisme. Pada masa kini, ilmu kognitif sangat
menekankan bidang-bidang interdisipliner berikut: ilmu computer, filsafat,
psikologi, neurosains, linguistik, dan antropologi. Terkait sifatnya yang

6
Suharnan. Psikologi kognitif ( Surabaya: Srikandi, 2005),h. 20

9
interdisiplin, ilmu kognitif bisa saja diajarkan di fakultas selain psikologi,
seperti filsafat dan ilmu komputer. Salah satu alasan yang menjadikan ilmu
komputer mendominasi ilmu kognitif adalah karena ilmu komputer memiliki
keunggulan dalam menyusun dan menguji model-model kognitif.7
Metode Penelitian dalam Psikologi Kognitif Metode penelitian yang
digunakan dalam psikologi kognitif bersumber dari metode yang digunakan
para peneliti Jerman (Wundt dkk) untuk mempelajari memori, asosiasi, dan
proses-proses psikologis. Teknik-teknik penelitian tersebut menjadi alat utama
psikologis eksperimen. Seiring berkembangnya psikologis kognitif menjadi
ilmu yang bersifat interdisipliner, ilmu ini menjamin metode-metode penelit
dari cabang ilmu lain dan memodifikasi metode-metode tersebut untuk
mempelajari proses kognitif. Metode penelitian adalah alat yang digunakan
untuk memahami, menguji, dan mengembangkan ide-ide baru.berbagai macam
metode penelitian yang bisa digunakan oleh para ilmuan psikologis. Beberapa
metode memampukan para peneliti mendeskripsikan fenomena (studi
observasi) sedangkan metod elain membantu para peneliti menjelaskan
fenomena (dengan kata lain, sebuah eksperimen). Melalui sebuah eksperimen
menjadi sebuah alat yang berharga bagi para psikolog kognitif.

7
Suharnan. Psikologi kognitif ( Surabaya: Srikandi, 2005) h.21-22

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penamaan teori tradisional dalarn linguisnk dirnaksudkan pcriode
sebelum munculnya lingulstik modern. yakni sebelum abad ke20. Teori
tradisional didasarkan terutama pada analisis rnakna. Selain analisnya
berdasarkan rnakna, tata bahasa tradisional tidak memerhatikan hierarki dalam
bahasa sehingga batas antara satuan-saruan gramatika yang satu dengan yang
lain, tidak jelas. Aliran ini dipelopori oleh linguis dari Swiss Ferdinand de
Saussure (1857-1913) tapi dikembangkan lebih lanjut secara signifikan oleh
Leonard Bloomfield.
Dialah yang meletakkan dasar-dasar linguistik struktural berdasarkan
penelitian-penelitian dengan menggunakan metode penelitian ilmiah yang
lazim digunakan dalam sains (ilmu pengetahuan alam). Dalam tata bahasa
transformasional ini kemampuanlah yang menjadi objeknya, meskipun
perbuatan berbahasa juga penting. Competence adalah kemungkinan yang
terwaris dan tersimpan dalam otak manusia itu memberikan kemungkinan
kepadanya untuk melaksanakan proses berbahasa.
Dengan kata lain competence adalah pengetahuan yang dimiliki oleh
pemakai bahasa mengenai bahasanya. Ia berpendapat bahwa sebenarnya
kalimat yang kita dengar dari seorang pembicara bahasa tertentu itu pada
umumnya adalah kalimat-kalimat yang baru. Aliran ini melahirkan tata bahasa
Trasformational Generative Grammar yang sering disebut dengan istilah
tata bahasa transformasi atau tata bahasa generatif.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun dan kami sangat
menyadari makalah ini jauh dari kata kesempurnaan maka kritik dan saran
yang membangun agar kami kedapannya lebih teliti dalam perbaikan dan
pengembangan sangat kami harapkan. Dan semoga dengan makalah yang
kami buat ini bisa jadi untuk menambah pemahaman dan pengetahuan kita
dan bermanfaat.

11
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Chaer, Abdul.2003. Linguistik Umum.jakarta;Rineka Cipta


Efendi Ahmad Fuad. Metodologi pengajaran bahasa Arab
Suharnan. 2005, Psikologi kognitif ( Surabaya: Srikandi)
Soeparno. 2002 Dasar-dasar linguistuk Umum. Yogyakarta; PT Tiara
Wacana
Verharr, J.W.M. 2008. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press

12

Anda mungkin juga menyukai