Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SUKU KATA DALAM BAHASA INDONESIA

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas ke-1 pada mata kuliah
Fonologi Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu
Prof. Dr. Nurhayati, M. Hum.

Oleh:

Sulasti Ningsih F032231001

Ali Amri Deppatoro F032231005

PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur tim penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul
“SUKU KATA DALAM BAHASA INDONESIA” dapat kami selesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini, tim penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah
ini. Kepada para orang tua yang telah memberikan banyak kontribusi, dosen
pengampu mata kuliah Fonologi Prof. Dr. Nurhayati, M. Hum., Prof. Dr. Hamzah
Machmoed, MA., dan Dr. Ikhwan, M. Hum., serta teman-teman seperjuangan yang
membantu dalam berbagai hal.

Tim penulis sangat berharap informasi dan materi yang terdapat dalam
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca
tentang suku kata. Suku kata memiliki kedudukan yang penting karena
mempermudah seseorang dalam membaca dan mengeja sebuah kata. Kami
nyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari
segi EYD, kosakata, tata bahasa, etika maupun isi. Maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami
selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan ataupun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-
luasnya dari pembaca agar bisa membuat makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya. Sesungguhnya tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang bermutu.

Makassar, 11 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI… .................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 1
D. Manfaat Penulisan ................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3


A. Pengertian Suku Kata .............................................................................. 3
B. Ciri dan Struktur Suku Kata ...................................................................... 4
C. Jenis-jenis Suku Kata ............................................................................... 6
D. Bentuk-bentuk Suku Kata ......................................................................... 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9


A. Kesimpulan .............................................................................................. 9
B. Saran ....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Teori Sonoritas dalam bahasa Indonesia ................................. 3


Tabel 2.2 Contoh Teori Prominans dalam Bahasa Indonesia .............................. 4
Tabel 2.3 Contoh Analisis Struktur Suku Kata dan Struktur Fonotaktik ................ 5
Tabel 2.4 Struktur Suku Kata dan Struktur Fonotaktik ......................................... 5

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fonologi merupakan studi bahasa yang berkonsentrasi pada
persoalan bunyi. Bunyi-bunyi dalam sudut pandang fonologi terbagi atas
dua, yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik mempelajari bunyi bahasa secara
umum, tanpa memperhatikan makna, Adapun fonemik mempelajari
bahasa tertentu serta memperhatikan perbedaan makna. Melalui ilmu
bunyi, pembelajar bahasa juga dapat mempelajari seluk beluk suku kata.
Suka kata (silabel) merupakan satuan bunyi bahasa yang terdiri dari fonem
vokal maupun fonem konsonan dan tidak memiliki makna. Suku kata
menjadi penting dipelajari penting karena dapat mempermudah seseorang
dalam membaca dan mengeja sebuah kata.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam
makalah ini yakni:
1. Apa pengertian suku kata?
2. Apa saja ciri-ciri suku kata?
3. Bagaimana struktur suku kata?
4. Apa saja jenis-jenis suku kata?
5. Bagaimana bentuk-bentuk suku kata?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tersusunlah tujuan
dari makalah ini, yakni:
1. Untuk mengetahui pengertian suku kata.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri suku kata.
3. Untuk mengetahui struktur suku kata.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis suku kata.
5. Untuk mengetahui bentuk-bentuk suku kata.

1
D. Manfaat
Hasil penulisan makalah ini diharapkan memberikan manfaat baik
secara teoretis maupun secara praktis.
1. Manfaat teoretis

Manfaat teoretis merupakan manfaat yang berkenaan


dengan pengembangan ilmu dan dalam hal ini secara ilmu
fonologi. Secara teoretis, makalah ini diharapkan mampu
memberikan informasi kepada para pembaca maupun
pembelajar bahasa Indonesia bidang ilmu fonologi yaitu
mengenai suku kata. Selain itu, diharapkan makalah ini dapat
dijadikan sebagai sumber referensi penulisan selanjutnya yang
sejenis dengan yang yang pernah dilakukan oleh penulis.

2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi
mengenai suku kata dalam bahasa Indonesia. Bagi pembaca,
diharapkan makalah ini mampu menambah wawasan terkait
suku kata secara luas. Adapun bagi penulis, makalah ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan dan sebagai sarana
meningkatkan kemapuan berpikir peneliti.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Suku Kata


Sebelum alfabet lahir, sistem penulisan didasarkan atas suku kata
yang disebut tulisan silabari. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, suku
kata diartikan sebagai struktur yang terjadi dari satu atau urutan fonem
yang merupakan konstituen kata. Artinya, suka kata dapat memiliki vokal
maupun konsonan.
Menurut Sutrisno (2022: 4), suku kata atau silabel merupakan
rangkaian bunyi sebagai satuan bunyi paling keras yang tidak ataupun bisa
disertai bunyi lain, di belakangnya, di depannya, ataupun sekaligus di
depan dan di belakangnya. Suku kata yang berkaitan dengan pelafalan
sebagai satuan bunyi bahasa, tidak memiliki makna. Selanjutnya
Wijayanto, dkk (2023: 161) menjelaskan bahwa suku kata merupakan
bagian kata yang diucapkan dalam satu embusan napas dan umumnya
terdiri dari beberapa fonem. Suku kata biasanya terdiri dari fonem vokal
dan satu atau lebih fonem konsonan.
Terdapat beberapa teori mengenai suku kata antara lain teori
sonoritas dan teori prominas (Yuliati & Frida, 2018: 139).
1. Teori sonoritas
Teori sonoritas atau puncak kenyaringan merupakan suatu
kenyaringan bunyi dari bunyi bahasa yang diucapkan oleh
penutur. Puncak kenyaringan ini ditandai dengan denyutan
dada yang menyebabkan udara keluar dari paru. Perhatikan
contoh pada table berikut.

Table 2.1 Contoh Teori Sonoritas dalam bahasa Indonesia


mendaki
Teori Sonoritas
mǝn-da-ki
ǝ a i Puncak kenyaringan

3
2. Teori prominans
Teori prominans merupakan gabungan teori sonoritas dan
ciri suprasegmental jeda. Dalam teori ini suku kata
merupakan satuan kenyaringan bunyi dan jeda dalam
pengucapan bunyi bahasa, yaitu kensenyapan sebelum dan
sesudah puncak kenyaringan. Atas anjuran dari teori ini,
batas di antara bunyi-bunyi puncak diberi tanda tambah (+).
Perhatikan contoh pada table berikut.

Table 2.2 Contoh Teori Prominans dalam Bahasa


Indonesia
mendaki Teori Prominans
mǝn+da+ki Jeda intern dalam kata

ǝ a i Puncak kenyaringan

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpukan bahwa suku


kata merupakan satuan bunyi bahasa yang terdiri dari fonem vokal maupun
fonem konsonan dan tidak memiliki makna.

B. Ciri dan Struktur Suku kata


Menurut Wijayanto, dkk (2023: 161-162), membagi ciri-ciri suku
kata dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:
1. Terdiri dari unsur fonem vokal (V)
2. Terdiri dari fonem konsonan (K)
3. Dapat terdiri dari dua fonem yakni vokal dan konsonan seperti,
konsonan vokal konsonan (KVK).
4. Dapat juga memiliki lebih dari tiga fonem seperti dua konsonan
satu vokal.

Sebagai satuan bunyi bahasa, struktur suku kata terdiri atas satu
vokal, baik didahului atau diikuti konsonan ataupun tidak (Yulianti & Firda,
2018: 140). Adapun struktur suku kata ditulis dengan rumus sebagai
berikut:

(K) V (K)

4
Keterangan:

1. Unsur vokal (V) merupakan unsur yang harus ada pada setiap
suku kata atau bersifat obligator.
2. Unsur konsonan (K) bersifat manasuka.

Secara fonotaktik, bunyi puncak sonoritas suku kata biasanya


berupa vokal disebut nuklus (N), konsonan sebelum nuklus disebut onset
(O), dan konsonan setelah nuklus disebut koda (K). Menurut Chabibah &
Kisyani (2018: 4), fonotakti merupakan suatu sistem deretan fonem yang
diatur sehingga membentuk kata. Berikut contoh analisis struktur suku kata
dan struktur fonotatik dalam bahasa Indonesia:

Tabel 2.3 Contoh Analisis Struktur Suku Kata dan Struktur


Fonotaktik

candi
Analisi Struktur Suku Kata
[can + di]
KVK + KV Struktur suku kata
ONK + ON Struktur fonotaktik

Adapun struktur suku kata dan struktur fonotatik dalam bahasa


Indonesia (Muslich, 2018: 74).

Tabel 2.4 Struktur Suku Kata dan Struktur Fonotaktik

No Struktur Struktur Contoh dalam Bahasa


Suku Kata Fonotaktik Indonesia
1 V N aku [a + ku]
2 KV ON siku [si + ku]
3 VK NK ember [em + ber]
4 KVK ONK tampan [tam + pan]
5 KKV OON protes [pro + tɛs]
6 KKVK OONK praktik [prak + tik]
7 KKVKK OONKK kompleks [kom + plɛks]
8 VKK NKK ekspor [ɛks + pɔr]

5
9 KVKK ONKK seks [sɛks]
10 KKKV OOON strata [stra + ta]
11 KKKVK OOONK struktur [struk + tur]

C. Jenis-jenis Suku Kata

Menurut (Wahidah, 2023) dalam Kapanlagi.com, jenis suku kata


meliputi 2 kategori yakni:
1. Suku kata tertutup
Suku kata tertutup dibaca dengan bunyi vokal pendek ketika
satu vokal diikuti, atau ditutup, oleh konsonan dalam suku kata
yang sama. Contoh suku kata tertutup dalam bahasa Indonesia
seperti ma-kan, ta-mat, ka-sur, dan sebagainya. Suku kata ini
juga sangat umum dalam bahasa Inggris, dan bunyi vokal
pendek adalah vokal pertama yang diajarkan. Pada kata-kata
seperti cat, res, bak, mak, dan sebagainya. vokalnya tertutup
sehingga diucapkan dengan vokal pendek.
2. Suku kata terbuka
Suku kata terbuka adalah suku kata yang bagian akhirnya
bukan konsonan atau huruf mati, melainkan pada bagaian
akhirnya berupa huruf vokal. Pada umumnya suku kata terbuka
terdiri dari dua huruf saja. Contoh suku kata terbuka seperti sa-
ya, ma-ma, ka-mu, ku-da, ma-ri dan sebagainya.

D. Bentuk-bentuk Suku Kata

Suku kata pada dasarnya memiliki bentuk yang bervariasi. Bentuk


suku kata dibagi menjadi tiga, yaitu bentuk suku kata berdasarkan jumlah
suku kata, berdasarkaan pemenggalan suku kata, dan berdaqsarkan pola
suku kata.

1. Bentuk suku kata berdasarkan jumlah suku kata


Menurut (Riskha 2017: 2), jumlah suku kata di dalam sebuah
kata dapat dihutung dengan melihat jumlah bunyi vokal yang
ada di dalamnya. Berdasarkan hal tersebut suku kata dapat di
bagi menjadi sebagai berikut:

6
a. 5 kata unit pembentukan, misalnya: le-ga-li-sa-si, be-la-
sung-ka-wa, dsb.
b. 4 kata unit pembentukan, misalnya: ha-li-lin-tar, ke-le-la-
war, le-gen-da-ris.
c. 3 kata unit pembentukan: pa-mung-kas, jen-de-la, ba-
ta-gor, se-pe-da, ba-ta-ko, go-ce-kan.
d. 2 kata unit pembentukan, misalnya: be-bal, ru-as, bu-
as, tu-lus, pul-pen, dan pa-car.
e. 1 kata unit pembentukan, misalnya: gas, cat, bak, rem,
rak, gol, ban, dsb.
2. Berdasarkaan pemenggalan suku kata
Menurut (Wahidah, 2023) dalam Kapanlagi.com, pembagian
suku kata berdasarkan pemenggalannya sebagai berikut:
a. Jika ada dua vokal yang berurutan di tengah, maka
pisahkan keduanya di antara dua huruf vokal tersebut.
Contoh: bu-ah, du-et, la-in, sa-us, bu-at, ba-ik.
b. Jika terdapat tiga konsonan atau lebih, maka dalam
pemisahannya akan dilaksanakan sesudah konsonan
kedua. Contoh: ang-grek, pang-galan.
c. Jika ada dua konsonan berurutan di tengah, maka
pisahkan keduanya sebelum konsonan kedua. Contoh:
man-dat, can-da, am-bang, kas-ta.
d. Jika ada satu konsonan pada dua vokal, maka dalam
pemisahannya dilaksanakan pada konsonan tersebut.
Contoh: a-pi. a-dik, a-ji, a-mal, a-pek.
e. Jika kata memperoleh sebuah imbuhan, maka
pemisahannya dilaksanakan sejalan dengan kata
dasarnya. Contoh: mem-ban-tu, me-nan-tang, ter-lu-ka,
& ber-ta-ni.
f. Jika di dalam kata ada ny, kh, ng, sy, maka dalam
pemisahannya dilaksanakan setelah atau sebelum kata
tersebut. Contoh: sya-rif, bang-kai, a-khir, dang-kar,
ang-kat.

7
3. Berdasarkan Pola Suku kata
Menurut Suprihadi (kompasiana, 2022), dalam bahasa
indonesia ada sebelas pola suku kata yaitu:
a. Pola (V), vokal, yakni pola yang dibangun dalam satu
bunyi vokal. Contohnya: a-pek, a-kar, ma-u, a-bah, a-
nak, a-sap.
b. Pola (KV) konsonan + vokal, yakni pola yang dibangun
dalam satu konsonan sebagai dasar dan vokal.
Contohnya: pu-dar, ga-ji, pu-nik, pi-lek.
c. Pola (VK) vokal + konsonan, yakni pola yang dibangun
dalam satu vokal + konsonan. Contohnya: am-bil, as-ri,
ar-ca, an-tre, un-tung, an-da, an-tek.
d. Pola (KVK) konsonan + vokal + konsonan. Contohnya:
sum-ber, ban-dang, pan-tas, ber-sih.
e. Pola (KKVK), konsonan + konsonan + vokal +
konsonan. Contohnya: prak-sis, trak-tir, kon-trak.
f. Pola (KKV) konsonan + konsonan + vokal.
Contohnya: an-tre, dra-ku-la, gra-fik, pla-net, kon-tra,
sas-tra.
g. Pola (KKVKK), konsonan + konsonan + vokal +
konsonan + konsonan. Contohnya: tri-pleks, sim-pleks.
h. Pola (KVKK) konsonan + vokal + konsonan + konsonan
Contohnya: pers-to, teks-tur.
i. Pola (KKKVK) konsonan + konsonan + konsonan +
vokal + konsonan. Contohnya: struk-tur.
j. Pola (KKKV) konsonan + konsonan + konsonan + vokal.
Contohnya: stra-ta, stru-ma, in-stru-men-tal, stra-te-gi.
k. Pola (KVKKK), konsonan + vokal, konsonan + konsonan
+ konsonan. Contohnya: korps.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat
disumpulkan sebagai berikut:
1. Suka kata (silabel) berhubungan pelafalan yang merupakan
satuan bunyi bahasa yang terdiri dari fonem vokal maupun
fonem konsonan dan tidak memiliki makna. Dalam suku
kata fonem vokal bersifat obligator sedangkan fonem
konsonan bersifat manasuka. Sehingga struktur suku kata
terdiri atas satu vokal, baik didahului atau diikuti konsonan
ataupun tidak.
2. Suku kata terbagi menjadi dua jenis, yaitu suku kata tertutup
dan suku kata terbuka.
3. Bentuk-bentuk suku kata dibagi menjadi tiga, yaitu bentuk
suku kata berdasarkan jumlah suku kata, berdasarkaan
pemenggalan suku kata, dan berdaqsarkan pola suku kata.

B. Saran
Penulis berharap kepada penulis selanjutnya dapat menambah
informasi dari sumber literasi lainnya. Hal tersebut bertujuan agar informasi
dan pengetahuan terkait suku kata dapat semakin lengkap.

9
DAFTAR PUSTAKA

Chabibah, S. & Kisyani. 2018. Perkembangan Kosakata dan Fonotaktik pada Buku
Ajar BIPA Tingkat A1-C2 Terbitan Kemendikbud. Jurnal Bahasa Indonesia.
1(1): 7-9.
Muslich, Mansur. 2018. Fonologi Bahasa Indonesia: Tinjauan Deskriptif Sistem
Bunyi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Riskha. 2017. Suku Kata. www.Scribd.com. diakses pada 13 Oktober 2023.
Suprihadi. 2022. Pola Suku Kata bahasa Indonesia. www.kompasiana.com,
Diakses pada 13 Oktober 2023.
Sustrisno, Tri. 2022. Konsep Dasar Bahasa Indonesia di SD/MI. Pasaman Barat:
CV. Azka Pustaka.
Wijayanto, Pikir Wisnu. dkk. 2023. Fonologi. Padang: Get Press Indonesia.
W. Nurul. 2023. Suku Kata Adalah Komponen Pembentuk Kata, Kenali Ciri Dan
Contohnya. www.kapanlagi.com. Diakses pada 13 Oktober 2023.
Yulianti, Ria. & Frida Unsiah. 2018. Fonologi. Malang: UB Press.

Anda mungkin juga menyukai